Anda di halaman 1dari 21

KONVERGENSI DAN

KOMITMEN
KELEMBAGAAN
DALAM PENANGANAN
STUNTING
TERINTEGRASI
Oleh:

EKO PURNOMO
TA MIDS 2 LGCB-ASR Regional 3 Surabaya

Kamis, 24 November 2022


OVERVIEW

2
SUMBER : PERPRES 72 TAHUN 2021

PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 PILAR 4 PILAR 5

PENINGKATAN PENINGKATAN PENINGKATAN


KOMITMEN DAN VISI
PENINGKATAN KONVERGENSI KETAHANAN PENGUATAN
KEPEMIMPINAN KOMUNIKASI INTERVENSI GIZI PANGAN DAN GIZI DAN
KEMENTERIAN/ PERUBAHAN SPESIFIK DAN SENSITIF PADA TINGKAT PENGEMBANGAN
LEMBAGA, PEMPROV, PERILAKU DAN DI KEMENTERIAN/
INDIVIDU, DATA, INFORMASI,
PEMDA KAB/KOTA PEMBERDAYAAN LEMBAGA, PEMPROV,
KELUARGA, DAN DAN INOVASI
DAN PEMERINTAH MASYARAKAT PEMDA KAB/KOTA DAN
MASYARAKAT
DESA PEMERINTAH DESA

PILAR STRATEGI NASIONAL PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING


3
PERLUASAN TUJUAN STRANAS PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

1. MENURUNKAN PREVALENSI STUNTING

2. MENINGKATKAN KUALITAS PENYIAPAN


REMAJA PUTRI CALON
KEHIDUPAN BERKELUARGA
PENGANTIN

3. MENJAMIN PEMENUHAN ASUPAN GIZI KELOMPOK


SASARAN

IBU HAMIL
4. MEMPERBAIKI POLA ASUH

5. MENINGKATKAN AKSES DAN MUTU


PELAYANAN KESEHATAN

IBU MENYUSUI 0 – 59 BULAN


6. MENINGKATKAN AKSES AIR MINUM
DAN SANITASI

SUMBER : PERPRES 72 TAHUN 2021 4


64 INDIKATOR
YANG DIAMPU
PERANGKAT DAERAH

SUMBER : PERPRES 72 TAHUN 2021

5
PEMBENTUKAN TIM
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DESA/KELURAHAN

6
SUMBER : PERBAN 12 TAHUN 2021
PEMBENTUKAN TIM
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING KECAMATAN

SUMBER : PERBAN 12 TAHUN 2021 7


PEMBENTUKAN TIM
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING KAB/KOTA

SUMBER : PERBAN 12 TAHUN 2021 8


TUGAS
1 2
TUGAS
BIDANG PELAYANAN INTERVENSI BIDANG PERUBAHAN PERILAKU DAN
SPESIFIK DAN INTERVENSI SENSITIF PENDAMPINGAN KELUARGA
Mengoordinasikan proses rujukan pelayanan dan Meningkatkan kesadaran publik dan mendorong
pendampingan terhadap sasaran penurunan perubahan perilaku masyarakat untuk percepatan
Stunting agar dapat berjalan dengan baik penurunan Stunting di tingkat kabupaten/kota
ditingkat Kab/Kota.

4
TUGAS
3 TUGAS
BIDANG DATA, PEMANTAUAN, EVALUASI &
BIDANG KOORDINASI, KONVERGENSI KNOWLEGDE MANAGEMENT
DAN PERENCANAAN Mengkoordinasikan dan memastikan terlaksananya
Mengoordinasikan dan memastikan pengumpulan dan pengolahan data, pelaksanaan
terlaksananya koordinasi dan konvergensi dalam pemantauan dan evaluasi serta pengelolaan
rangka penyelenggaraan percepatan penurunan pengetahuan yang diperoleh dari berbagai sumber
Stunting di tingkat kabupaten/kota dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting di
kabupaten/kota
PERMASALAHAN
& TANTANGAN

10
DUKUNGAN UPAYA PERCEPATAN
PENURUNAN STUNTING

Komitmen dan Pengetahuan & Koordinasi & Kapasitas Upaya advokasi,


dukungan pendidikan gizi integrasi dan kualitas kampanye,
berkelanjutan berbasis intervensi gizi di pelaksana pendidikan gizi,
dari pimpinan perubahan semua tahapan program/ konseling, dan
tertinggi perilaku oleh OPD terkait kegiatan diseminasi
informasi
11
TANTANGAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

12
PERSEPSI DAN PERILAKU YANG BERKEMBANG DI
MASYARAKAT

Menjadi stigma dan sensitif yang bermakna merendahkan martabat

Masyarakat umumnya tidak mengetahui arti maupun kondisi stunting

STUNTING Dianggap hal wajar yang tidak perlu dipermasalahkan

Dianggap sebagai kepentingan politik


Melakukan Sunat
Memberikan madu bayi sebelum 40 hari
pada bayi yang baru
Memberi makan bayi 24 jam dilahirkan
pisang yang dihaluskan
Meminum jamu agar agar tidak rewel
bayi dalam kandungan
Kepercayaan vaksin merasa dingin padahal
haram menyebabkan belum jelas efeknya Memakan ampas
program imunisasi kopi, ramuan cuka,
Ibu hamil masih tetap kopi pahit yang
belum berjalan lancar bertani hingga usia
Pantang memakan dicampur kuning telur,
kehamilan 6 bulan dan minyak kelapa, dan
makanan seperti mi instan, menginjak usia 9 bulan
Kehamilan harus soda yang dicampur
kacang, ujung terong, meminta dipijat agar
dirahasiakan hingga 3 kuning telur agar
cumi-cumi, dan kulit proses kelahiran lancar
Banyak ibu hamil yang bulan agar janin tidak persalinan lancar
kepala sapi serta es
mengalami Hiperemesis hilang
Gravidarum (HG)
Sumber Data : Penelitian oleh Universitas Airlangga Tahun 2019 13
RENCANA
STRATEGIS

14
15
Prevalensi ROADMAP PENURUNAN STUNTING 2020-2024
Stunting pada KONSOLIDASI &
PENGUATAN
PENGUATAN
EVALUASI &
PERAN ORMAS &
Balita SURVEILANS PELAKU USAHA INOVASI BARU
Target 1. Koordinasi dengan lintas Keterlibatan ORMAS 1. Prevalensi stunting
program (Kesling, P2, Promkes, dan pelaku usaha semua Kab/ Kota di
30 Survim) untuk memastikan ibu dalam aksi cegah bawah 25%
& bayi mendapat gizi yang baik Stunting 2. Adanya sistim
24,1 2.Pendampingan bumil KEK informasi ibu hamil
21,1 3. Assesment, Analysis & Action sampai dengan bayi
18,4 untuk surveilans gizi yang terintegrasi
16
14

2020 2021 2022 2023 2024

2019 2020 2021 2022 2023 2024


PENGUATAN SEKTOR PEMELIHARAAN
NON KESEHATAN 1. Semua ibu hamil dan bayi
Capaian 1. Ketersediaan pangan cukup terjamin asupan gizinya
2. Pendidikan membaik 2. Prevalensi bumil KEK di Jatim di
tahun 2021 3. Air bersih terjamin bawah 5%
3. Berkurangnya BBLR
23,50
4. Pemanfaatan dana desa
5. Konsumsi hasil laut dan ikan
6. Pemanfaatan KRLPL Sumber: Renstra Dinkes Jatim 2020 - 2024
Data SSGBI 7. Parenting
16
Sumber: Perubahan Renstra Dinas Kesehatan
KERANGKA PENANGGULANGAN ▪ Sosialisasi, orientasi dan advokasi surveilans kesehatan,

STUNTING LINTAS SEKTOR 1 ▪


gizi, dan Pangan
Pemantauan pertumbuhan di Posyandu

▪ Kelas Ibu Hamil


Peningkatan Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
1

▪ Kelas Parenting
Akses
Pangan
Penguatan
Surveilans 2 ▪ Pelatihan Guru dan Tenaga Kependidikan
▪ Bina Keluarga Baduta
Kesehatan, Gizi,
5 & Pangan


Bina Keluarga Remaja
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Gizi

▪ Pemeriksaan Kehamilan, persalinan nakes


▪ Imunisasi dasar lengkap
▪ Tablet Tambah Darah bagi Ibu Hamil & Remaja Putri
Penyediaan KELUARGA 3 ▪ Vitamin A bagi Ibu Nifas, Anak 6-11 bln, dan Anak 11-59
Air Bersih BERESIKO 2 ▪
bulan
PMT bagi Balita Kurus & Bumil KEK
dan Sanitasi
▪ Pemberian Obat Cacing bagi Balita, obat diare (zink)
▪ Penyediaan sarana & prasarana STBM sanitarian kit, kit
Pendidikan
4 kesling, cetakan jamban)
Kesehatan
dan Gizi
4 ▪ Pembangunan SPAM di kawasan MBR
▪ Pembangunan IPAL kawasan, IPLT, TPA/TPS,
Pelayanan ▪ sarana SANIMAS, drainase
Kesehatan Dasar,
Pemberian 3 ▪ Pemanfaatan pekarangan/ KRPL
Suplementasi Gizi ▪ Desa Mandiri Pangan
5 ▪ Optimalisasi Reproduksi Hewan
▪ Desa Pangan Aman
*Dilakukan oleh lintas OPD, tidak hanya kesehatan ▪ Pemasaran Hasil Kelautan & Perikanan
17
Sumber: Bappenas @Bappeda Prov. Jawa Timur 2022
18
STRATEGI PELAYANAN
01
Menanamkan pola pikir bahwa anak
seharusnya lebih tinggi dibandingkan
BERBASIS KEARIFAN LOKAL dengan orangtuanya
Disesuaikan dengan kultur masyarakat

Faktor Kunci

02
1. Ibu dankeluarga Menggali potensi masyarakat dan
memahami kultur desa setempat &
2. Kader Kesehatan, PKK, Ormas melibatkan tokoh masyarakat

3. Kepala Desa(LS)
4. Camat(LS)
5. Bupati/Walikota (LS) Strategi Jemput Bola oleh para kader
kesehatan dan bidan desa 03
Melakukan sosialisasi yang
bersifat bottom-up
04

05
Memberikan pelatihan bagi para
kader terkait sosialisasi yang diminati
masyarakat
19
PERAN REGULATOR
PERAN AKSELERATOR
Mempunyai kemampuan
program, alokasi anggaran, • Social bonding, Modal social
pemantauan, pengendalian dalam konteks ide, relasi, dan
dan mendorong kebijakan perhatian yang berorientasi ke
inovasi publik. dalam (kegotong royongan)

• Social bridging, bersifat


inklusif dan berorientasi keluar
KOLABORASI (peran pemimpin lokal)
PENTAHELIX
PERAN EXPANDER
Mempunyai kemampuan PERAN KONSEPTUAL
pemantik kesadaran publik,
Mempunyai kemampuan
mendorong kampanye public
substansi, teknis dan inovasi
dan menguatkan modal sosial.
(sumber pengetahuan dengan konsep,
teori-teori terbaru dan relevan dengan
kondisi yang ada)

PERAN ENABLER
Mempunyai kemampuan dana, fasilitas dan jaringan usaha.
(menciptakan nilai tambah dan mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan) 20
SALAM SEHAT &
SEMOGA MANFAAT

21

Anda mungkin juga menyukai