Anda di halaman 1dari 3

DETEKSI DINI RUJUKAN BALITA

GIZI BURUK ATAU YANG BERESIKO


GIZI BURUK
No. Dokumen : /SOP/PKM.SKJD
/I/2021
SOP No. Revisi : 00
Tanggal : Januari 2021
Terbit
Halaman : 1/2
DITETAPKAN OLEH
KEPALA UPTD
PUSKESMAS
SUKAJADI
UPTD Puskesmas
Sukajadi

Hj.Ismariana,SKM,MSI
NIP.186206101984032005
1. Pengertian Deteksi dini dan rujukan kasus balita gizi buruk atau yang beresiko gizi buruk

adalah kegiatan penemuan dini aktif dan pasif kasus balita gizi buruk , gizi

kurang atau yang beresiko gizi buruk yang dilakukan oleh kader atau

masyarakat terlatih

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memudahkan tenaga

kesehatan dalam melaksanakan kegiatan penemuan dini dan rujukkan serta

pendampingan kepada masyarakat terhadap kasus balita gizi buruk, gizi

kurang atau yang beresiko gizi buruk.

3. Kebijakan Keputusan kepala pukesmas Tanjung Raman Nomor 440/10/PKM./I/2021

Tentang Pelayanan Gizi Pada UPTD Puskesmas Tanjung Raman

4. Referensi 1. Buku Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas


2. Buku Pedoman Pelaksanaan Teknis Survailan Gizi
3. Pedoman Proses Asuhan Gizi Terstandar( PAGT)
4. Buku Tata Laksana Gizi Buruk
5. Prosedur/ 1. Persiapan Awal
Langkah- - Petugas melakukan penilaian kegiatan mobilisasi masyarakat,
langkah yaitu kegiatan deteksidini dan rujukan balita gizi buruk atau
yang beresiko gizi buruk penilaian meliputi :
a. Sumber daya manusia (masyarakat dapat dilatih dan
berperan aktif )
b. Kebutuhan dan sumber pembiayaan
c. Tempat kegiatan deteksi dini ( posyandu, sekolah)
d. Logistic ( alat antropometri, LILA)
2. Petugas melakukan pelatihan terhadap Poin1 meliputi :
a. Pengkuran LILA usia 6-59 bulan
b. Identifikasi balita yang terlihat sangat kurus
c. Identifikasi kemungkinan adanya fitting edema bilateral
d. Identifikasi bbayi < 6 bbulan yang terlalu lemah dan sulit
menyusu
e. Identifikasi hambatan pertumbuhan
f. Rujukkan kasus
3. Petugas melakukan deteksi dini dan rujukkan kasus :
Aktif : kunjungan rumah
Pasif : Pelaporan dari titik pantau
- Mengidentifikasi balita dengan hambatan atau beresiko
pertumbuhan menggunakan grafik pertumbuhan anak di KMS
atau buku KIA
- Mengukur LILA
- Pemeriksaan fitting edema bilateral
- Mengidentifikasi bbayi <6 bulan yang terlalu lemah atau
sulit menyusu
- Merujuki balita dengan indikasi kegawatdaruratan
4. Pencatatan dan pelaporan
5. Pemantauan dan supervise fasilitatif
Petugas melakukan pemantauan dan supervise :
- Cakupan posyandu
- Jumlah balita yang diskrining dengan pita LILA
- Jumlah balita dengan hambatan pertumbuhan
- Jumlah balita yang dirujuk
- Jumlah balita yang dirujuk dengan hambatan pertumbuhan
6. Diagam Alir Terlampir

7. Unit terkait  Pemerintah setempat


 Kader Posyandu Balita
 Tokoh Masyarakat
 Guru PAUD

Anda mungkin juga menyukai