Anda di halaman 1dari 11

Nama : Itasari

Nim : 22081014007
Kelas. : PGPAUD (Nonreguler)

BAB 1.
Jenis-jenis mindset

Saya membawa anak-anak ke sebuah ruangan sekolah untuk memberi mereka serangkaian
teka-teki untuk di pecahkan. Teka-teki awal memang mudah, tetapi teka-teki selanjutnya cukup
sulit, para siswa pun menngerutu, berkeringat, dan berusaha keras, saya mengawasi strategis
mereka, dan mencari tahu, apa yang mereka pikirkan dan rasakan. Dan saya menyaksikan
sesuatu yang tak pernah saya sangka-sangka.

Ketika di hadapkan dalam keadaan sulit, seorang anak laki-laki berusia sepuluh tahun menarik
kursinya dan menggosok-gosok kedua tangannya, berdecak dan berteriak , “ Aku suka
tantangan !” seorang siswa lainnya yang tengah sibuk menyelesaikan teka-teki ini, menatap
dengan gembira dan dengan mantap mengatakan ,” kamu tahu, saya berharap ini akan
memberikan banyak pengetahuan !”

Apa yang salah dengan mereka ? saya selalu berpikir seseorang dapat mengatasi atau tidak
dapat mengatasi kegagalan, saya tidak pernah berpikir seseorang menyukai kegagalan.

Setiap orang memiliki teladan (role model), seseorang yang menunjukan jalan pada saat
terpenting dalam hidupnya. Anak-anak ini adalah teladan saya, jelas sekali mereka mengetahui
sesuatu yang tidak saya ketahui. Dan saya bertekad mencari untuk mencari jawabannnya, agar
dapat memahami jenis mindset (pola pikir) yang dapat mengubah kegagalan menjadi karuniah.

Mereka tahu bahwa sifat-sifat manusia semisal kecakapan intelektual dapat di kembangkan
melalui upaya tertentu. Dan itulah yang mereka lakukan, menjadi lebih cerdas. Bukan hanya
tidak takut gagal, mereka bahkan tidak menganggap diri mereka gagal. Mereka menganggap
diri mereka sedang belajar.

Sifat-sifat manusia sudah ditetapkan, anda cerdas atau tidak dan gagal berarti anda tidak
cerdas. Sederhana saja. Jika anada dapat meraih kesuksesan dan menghidari kegagalan
(betapapun sulitnya) anda adalah orang yang cerdas. Perjuangan , kesalahan dan ketekunan
sama sekali tidak menjadi bagian dari gambaran ini.

“faktor terpenting menentukan bagaimana seseorang mencapai keahlian tertentu bukanlah


kemampuan yang sudah melekat sebelumnya, melainkan usaha keras dengan maksud yang
jelas.” (robert sternberg)

Mengapa Manusia berbeda-beda ?

Sejak semula manusia berpikir secara berbeda, bertindak secara berbeda, dan menjalani hidup
secara berbeda.

Para ahli menyebutkan perbedaan-perbedaan kuat ini karena latar belakang, pengalaman,
pelatihan, atau cara belajar manusia.

Beberapa filsuf modern menegaskan bahwa intelegensi individu adalah kuantitas tetap,
kuantitas yang tak bisa ditingkatkan. Kita harus memprotes dan bereaksi melawan pesimisme
brutal ini. Dengan praktik, pelatihan, dan yang terpenting_metode yang tepat, kita dapat
meningkatkan perhatian, memori, penilaian kita dan tentu saja menjadi lebih cerdas daripada
sebelumnya.

Apa arti semua ini ? dua jenis mindset .

Ada orang-orang terpelajar, mengungkapkan pandangan mereka tentang masalah-masalah


ilmiah adalah satu hal. Memahami bagaimana pandangan-pandangan ini berlaku bagi anda
adalah hal yang lain lagi. Pandangan yang di adopsi ini sangat mempengaruhi cara anda
mengarahkan kehidupan.

Pandangan dua mindset

Ada 2 jens mindset yaitu :

1. fixed mindset atau mindset tetap.

2. Growth mindset.

Fixed Mindset percaya bahwa kemampuan atau bakat bersifat tetap yang sudah melakat dalam
setiap individu. Orang-orang dengan Fixed Mindset percaya bahwa bakat (talent) adalah
segalanya. Dalam pandangan mereka, kemampuan seseorang sudah ada atau ditakdirkan sejak
lahir, melekat dalam setiap individu. Mereka percaya, secara alami kepintaran (inteligent) dan
bakat (talent) atau kebodohan dan ketidakmampuan sudah melekat dalam setiap individu dan
akan tetap seperti itu.

Orang-orang dengan Growth Mindset percaya dengan pertumbuhan dan perkembangan


individu. Orang-orang dengan Growth Mindset percaya akan pertumbuhan dan perkembangan
setiap individu. Dalam hubungan, mereka mendorong pasangannya untuk terus belajar dan
mengembangkan diri. Saat berolahraga, mereka percaya akan pengembangan diri sehingga
terus melatih diri agar menjadi ahli. Ketika mereka menjalankan bisnis, mereka menunjukkan
rasa hormat kepada karyawan, berterima kasih atas pekerjaan mereka, dan meminta pendapat
jujur mereka tentang berbagai hal, betapapun tidak nyamannya kebenaran itu. Orang dengan
Growth Mindset melihata masalah sebagai tantangan, bukan hambatan yang tidak dapat diatasi.
Mereka rela mengerahkan energinya untuk terus memperbaiki diri serta lingkungan di sekitar
mereka.
“ semangat mengembangkan diri dan tetap melakukannya, sekalipun (atau khususnya) ketika
keadaan tidak berjalan dengan baik, mindset inilah yang memungkinkan orang-orang untuk
berkembang ketika mengalami masa-masa paling menantang dalam hidup mereka.

Wawasan diri : siapa yang memiliki pandangan akurat tentang kelebihan dan kekukrangn ?
Baiklah, mungkin orang-orang bermindset tumbuh tidak menganggap diri mereka seperti
Einstein atau beethoven, tetapi bukankah mereka lebih mungkin berpandangan optimistis
tentang kemampuan mereka dan mencoba hal-hal yang tidak dapat mereka lakukan
sebelumnya? kenyataannya, banyak kajian menunjukkan bahwa banyak orang terlalu buruk
menilai kemampuan mereka sendiri.

Sesuatu yang tersimpan


Orang-orang hebat sepertinya memiliki bakat khusus untuk mengubah kemunduran dalam
hidup menjadi kesuksesan masa depan.

Mungkin anda bertanya lagi, bagaimana rasa percaya bisa, membawa manusia pada semua
ini_mencintai tantangan, percaya terhadap usaha, tabah menghadapi kemunduran, dan sukses
yang lebih besar (lebih kreatif).

Minset manakah yang anda miliki ?


1. Intelegensi anda merupakan sesuatu yang sangat mendasar berkaitan dengan diri anda
dan anda tidak dapat berbuat banyak untuk mengubahnya.
2. Anda dapat mempelajari hal-hal baru, tetapi anda benar-benar tidak dapat mengubah
kecerdasan anda.
3. Tidak masalah seberapa pun inteligensi yang anda miliki, anda dapat selalu
mengubahnya meskipun hanya sedikit.
4. Secara substansial anda dapat selalu mengubah kecerdasan anda.

Ada juga memiliki kepercayaan terhadap kemampuan-kemampuan lain. Anda dapat


mengganti “inteligens” dengan bakat artistik”, kemampuan olahraga” atau
keterampilan bisnis.

Tidak hanya kemampuan, tetapi juga kualitas personal anda.


Pernyataan-pernyataan mengenai kepribdian dan karakter.
1. Anda adalah jenis pribadi tertentu, dan tidak banyak yang dapat dilakukan untuk
benar-benar mengubahnya.
2. Tak masalah apapun jenis kepribadian anda, secara substansial anda dapat selalu
mengubahnya.
3. Anda dapat melakukan segala hal secara berbeda, tetapi bagian-bagian penting dari
siapa diri anda benar-benar tidak dapat di ubah.
4. Anda dapat selalu mengubah hal-hal mendasar berkaitan dengan jenis kepribadian
anda.

Cara lain memikirkan mindset :


1. Pikirkan beberapa kenalan anda yang tenggelam dalam mindset tetap. Pikirkan
bagaimana mereka selalu berusaha membuktikan diri dan mereka sangat sensitif
bila salah atau melakukan kesalahan. Pernahkan anda mencari tahu mengapa
mereka demikian ?
2. Pikirkan beberapa kenalan anda yang terampil dengan mindset tumbuh, orang-
orang memahami bahwa kualitas-kualitas penting dapat di tingkatkan. Pikirkan
cara mereka menghadapi berbagai rintangan. Pikirka hal-hal yang mereka
lakukan untuk mengembangkan diri mereka. Apakah ada cara-cara tertentu
yang mungkin anda sukai untuk mengubah atau mengembangkan diri anda ?

BAB. 2

Memahami mindset

Kemampuan dalam mengubah hidup memiliki dua makna yakni : kemampuan tetap (fixed
ability) yang harus dibuktikan dan kemampuan yang bisa diubah ( changeable ability) yang
dapat di kembangkan melalui proses pembelajaran.
Itulah yang akhirnya melahirkan mindset. Ketika memasuki mindset tertentu. Anda memasuki
dunia baru. Dunia yang satu yaitu dunia yang terdiri dari sifat-sifat tetap_kesuksesan berarti
membuktikan bahwa anda cerdas dan berbakat. Didunia yang lain_yaitu yang terdiri dari
kualitas yang senantiasa berubah_kesuksesan berarti mengembangkan diri anda untuk
mempelajari sesuatu yang baru.

Didunia yang satu, kegagalan berarti kemunduran, mendapatkan nilai jelek, kalah dalam
pertandingan, di pecat atau ditolak. Artinya anda tidak cerdas atau tidak berbakat. Didunia yang
lain kegagalan berarti tidak berkembang. Tidak meraih hal-hal yang anda hargai. Artinya
belum memenuhi potensi anda.

Di dunia yang satu, usaha merupakan hal buruk. Usaha seperti halnya kegagalan, berarti anda
tidak cerdas dan tidak berbakat. Jika memang cerdas dan berbakat. Anda tidak membutuhkan
usaha. Di dunia yang lain usaha adalah sesuatu yang membuat anda cerdas dan berbakat.

Anda punya pilihan. Mindset hanyalah sebuah keyakinan. Mindset adalah kepercayaan yang
kuat, tetapi mindset itu ada dalam kesadaran, dn anda dapat mengubahnya.

Apakah sukses menyangkut pelajaran_atau membuktikan bahwa ada cerdas ?


Benjamin Barber seorang sosiolog terkemuka, pernah berujar “ saya tidak membagi dunia
menjadi yang lemah dan kuat, atau sukses dan gagal,,, saya membagi dunia menjadi pembelajar
dan bukan pembelajar.
Ada yang membuat seseorang menjadi bukann pembelajar ? setiap orang yang dilahirkan
dengan kehendak yang kuat untuk belajar. Bayi mengembangkan keterampilan setiap hari.
Bukan hanya keterampilan biasa, melainkan juga tugas-tugas yang paling sulit sepanjang
hidup.. bayi tidak takut melakukan kesalahan atau merendahkan diri mereka. Mereka berjalan,
jatuh dan bangkit lagi. Mereka pantang menyerah.

Anak-anak bermindset tumbuh_anak-anak yang percaya bahwa dirinya bisa menjadi cerdas.
Demikianlah anak-anak bermindset, tetap ingin memastikan keberhasilan mereka. Orang-
orang cerdas harusnya selalu berhasil. Tetapi bagi anak-anak bermindset tumbuh, keberhasilan
berkaitan dengan upaya pengembangan diri.. itu berkaitan dengan proses menjadi leih cerdas
( becoming smarter).

Apa prioritas anda ?


Jika di haruskan memilih, mana yang akan anda ambil ? segudang kesuksesan dan pangkuan
atau berbagai macam tantangan ?
Manusia harus membuat pilihan-pilihan semacam ini tak harus menyangkut tugas-tugas
intelektual. Mereka juga harus memutuskan jenis hubungan apa yang diinginkan. Ynag
mendukung ego mereka atau yang menantang mereka untuk berkembang?
Orang-orang bermindset tumbuh mengharapkan jenis mitra yang berbeda. Sekarang anda akan
berpikir. Nah bagaimana jika dua orang yang berbeda mindset bersatu ?
Gagasan sang suami tentang hubungan yang berhasil_penerimaan sepenuhnya dan tiak
kritis_tidak sejalan dengan gagasan sang istri dan gagasan sang istri tentang hubungan yang
berhasil_menghadapi persoalan_juga tidak sejalan dengan gagasan sang suami. Pertumbuhan
pribadi yang merupakan mimpi buruk bagi pribadi yang lain.

Meregang kemampuan
Orang bermindset tumbuh tidak hanya mencari tantangan , tetapi juga bersungguh-sungguh
menjalaninya. Semakin besar tantangan, semakinmereka berkembang. Dan tidak ada tempat
untuk bisa melihat hal ini secara lebih jelas daripada di dunia olahraga. Anda benar-benar dapat
melihat orang-orang tumbuh dan berkembang di bidang ini.

Melampaui hal yang mungkin


Kadang-kadang orang yang bermindset tumbuh, dapat mengembangkan diri, demikian jauh
sehingga dapat melakukn hal yang mustahil.

Keberhasilan pada hal yang pasti


Jelaslah, orang-orang yang bemindset tumbuhakan berhasil ketika mereka mengembangkan
diri. Kapankah orang-orang bermindset tetap akan berhasil? Jawabannya : ketika hal-hal
tersebut sudah berada dalam genggaman. Jika sesuatu bersifat terlalu menantang_ dan mereka
merasa tidak cerdas atau tidak berbakat.

Kapan anda merasa cerdas saat sempurna atau saat belajar ?


Ceritanya semakin rumit, karena berhasil saja tidaklah cukup bagi orang-orang bermindset
tetap. Tidak cukup hanya terlihat cerdas atau berbakat. Anda juga harus sempurna.

Jika punya kemampuan, kenapa anda harus belajar ?


Sebenarnya orang-orang bermindset tetap berharap dapat menunjukkan kemampuannya sendiri
sebelum ada proses pembelajaran apapun. Lebih dari itu. Jika memiliki kemampuan itu berarti
anda dapat melakukanny dan jika tidak. Anda tidak dapat melakukannya.

Membuktikan bahwa anda istimewah


Ketika orang-orang bermindset tetap lebih memilih “ berhasil” daripada “berkembang” apa
yang sesungguhnya ingin mereka buktikan ? bahwa mereka adalah istimewa . bahkan superior.
Konsep “ harga diri” mendorong jenis pemikiran ini dan bahkan menciptakan berbagai alat
yang dapat membantu meneguhkan superioritas anda .

Istimewa, Superior Dan Bergelar


John McEnroe memiliki mindset tetap : dia percaya bahwa bakat adalah segalanya. Dia tidak
suka belajar. Dia tidak menyukai tantangan ; ketika keadaan sulit, dia sering putus asa. Hasilnya
, menurut pengakuannya sendiri. Dia tidak memenuhi potensinya.
Tetapi, bakatnya demikian hebat, sehingga dia menjadi pemain tenis nomor satu dunia selama
4 tahun ..

Mindset Mengubah Makna Kegagalan


Mindset tubuh benar-benar memungkinkan orang mencintai apa yang mereka lakukan. Dan
tetap akan mencintainya meskipun menghadapi berbagai kesulitan.. banyak orang bermindset
tumbuh tidak bercita-cita sampai ke puncak. Mereka sampai puncak sebagai akibat dari
melakukan apa yang mereka cintai. Puncak adalah sesuatu yang sangat di dambakan oleh
orang-orang bermindset tetap. tetapi puncak itu justru di capai oleh banyak orang yang
memiliki mindset tumbuh sebagai efek samping dari antusiasme mereka terhadap hal yang
mereka kerjakan.

Menetukan Momen
Bahkan orang-orang bermindset tumbuh, kegagalan dapat menjadi pengalaman yang
menyakitkan. Bedanya kegagalan sama sekali tidak menentukan nasib anda. Ia adalah
persoalan yang harus dihadapi, di pecahkan, dan di ambil hikmahnya.

Mengelak, Curang, Dan Menyalahkan: Bukan Resep Untuk Sukses


Betapa traumetiknya arti sebuah kemunduran bagi orang yang bermidset tetap, mindset ini
tidak memberi anda resep yang baik untuk mengatasinya. Jika gagal berarti anda tidak punya
kompetensi atau potensi_bahwa anda adalah kegagalan itu sendiri.
“Semua manusia dilahirkan dengan kecintaan terhadap belajar, tetapi mindset tetap dapat
merusaknya. Pikirkan saat anda menikmati sesuatu_mengerjakan teka-teki silang, bermain
olahraga tertentu, mempelajari tarian baru, kemudian hal itu menjadi sulit dan anda ingin
berhenti melakukannya. Mungkin tiba-tiba anda merasa lelah, pusing, bosan, atau lapar. Bila
suatu saat hal ini terjadi, jangan membodohi diri sendiri. Inilah mindset tetap. Tempatkan diri
anda dalam mindset tumbuh. Gambarlah otak anda yang tengah membentuk berbagai
hubungan baru ketika anda menemukan tantangan dan belajarlah. Teruslah berjalan.
Kita tergiur untuk menciptakan sebuah dunia, dimana kita menjadi sempurna. Kita
dapat memilih pasangan, mencari teman, atau membayar orang-orang yang membuat kita
merasa sempurna. Tapi pikirkn hal ini _ apakah anda tidak pernah ingin berkembang ? bila
suatu saat anda tergoda untuk di kerumuni oleh orang-orang yang memuja pergilah ketempat
ibadah. Dalam kehidupan anda selanjutnya, carilah kritik yang membangun.
Adakah sesuatu pada masa lalu yang anda anggap dapat menentukan ukuran diri anda?
Sebuah nilai ujian ? tindakan curang atau tanpa perasaan? Dipecat dari pekerjaan tertentu ?
ditolak? Fokuslah pada hal tersebut. Rasakanlah seluruh emosi yang mengiringi. Sekarang,
letakkan hal tersebut dalam perspektif mindset tumbuh. Dengan jujur, lihatlah peran anda
didalamnya . tetapi pahamilah bahwa hal tersebut, sama sekali tidak menentukan inteligensi
atau kepribadian anda . tetapi bertanyalah : apa yang saya pelajari (atau bisa saya pelajari) dari
pengalaman tersebut ?
Bagaimana saya dapt menggunakannya sebagai landasan perkembangan saya ? bawalah selalu
keyakinan itu di dalam diri anda .
Bagaimana anda berperilaku ketika merasa depresi ? apakah anda bekerja lebih keras
berkaitan dengan hal tersebut , atau apakah anda membiarkannya berlalu ? setiap kali merasa
minder, letakkan diri anda dalam mindset tumbuh_pikirkan tentang proses pembelajaran,
tantangan, dan menghadapi berbagai tantangan. Pikirkan berbagai upaya yang anda lakukan
sebagai kekuatan positif dan konstruktif, bukan sebagai rintangan besar. Cobalah
Adakah sesuatu yang selalu ingin anda lakukan, tetapi anda takut kalau-kalau tidak
pandai melakukannya? Buatlah rencana untuk melakukannya .

BAB. 3
Kebenaran tentang Kemampuan dan Pencapaian
Kandungan yang sesungguhnya dari sebuah pencapaian atau prestasi. Bab ini mengungkapkan
mengapa sebagian orang mencapai hasil yang kurang dari harapan, sementara sebagaian
lainnya mencapai hasil lebih .

Mindset dan prestasi sekolah


Mari berpaling dari ranah langit Mozart dan Darwin seraya kembali kebumi untuk mengetahui
bagaimana mindset membuahkan prestasi dalam kehidupan nyata. Sungguh menyenangkan
mengetahui seorang siswa yang besar dengan mindset tumbuh .
“Ada banyak sekali mitos tentang kemampuan dan pencapaian, utamanya tentang pribadi
menyendiri yang cemerlang dan secara tiba-tiba menghasilkan hal-hal menabjukkan.”

Dapatkah setiap orang berlaku bijak ?


Apakah setiap orang mampu mendapatkan hal-hal hebat dengan mindset yang benar ?
Mindset tetap akan membatasi pencapaian atau prestasi. Ia memenuhi pikiran manusia dengan
pemikiran-pemikiran yang mengganggu, membuat usaha jadi sesuatu yang tidak
menyenangkan dan mengarah pada strategis belajar inferior. Selain itu, mindset tetap membuat
orang lain menjadi hakim.

Apakah kemampuan Artistik, merupakan anugerah ?


Meskipun dipercaya secara luas bahwa kecerdasan adalah sesuatu yang terberi, tidak di
ciptakan, ketika kami memikirkan hal ini secara sungguh-sungguh, tidaklah terlalu sulit
membayangkan bahwa manusia dapat mengembangkan kemampuan intelektual mereka.
Intelek memiliki banyak segi. Anda dapat mengembangkan keterampilan verbal atau
matematik ilmiah atau berpikir logis.

Bahaya pujian dan label positif


Jika manusia memiliki potensi untuk pencapaian semaam ini bagaimana mereka dapatr potensi
mereka sendiri ? bagaimana kita dapat memberikan keyakinan yang mereka butuhkan untuk
mencapainya ? bagaimana halnya dengan memujinya kemampuan mereka untuk
menyampaikan bahwa mereka memuji kemampuan mereka untuk menyampaikan bahwa
mereka memiliki sesuatu yang berguna ? kenyataannya lebih dari 80 persen orangtua
mengungkapkan kepada kami perlunya memuji kemampuan anak sedikian rupa untuk
membantu mengembangkan rasa percaya diri dan pencapaian mereka.
Tetapi kemudian kami mulai khawatir . kami berpikir bagaimana orang-orang bermindset tetap
terlalu banyak memfokuskan diri pada kemampun mereka, apakah sudah cukup tinggi ? orang
justru lebih banyak memfokuskan mereka pada kemampuan ini . bukankah dia
mengungkapkan bahwa hal itulah yang kita nilai dan bahkan lebih buruk , bahwa kita dapat
membaca kemampuan terdalam dan mendasar dari penampilan mereka ?
Bukankah hal tersebut mengajarkan mindset tetap pada mereka ?
“ pikirkan tentang pahlawan anda , apakah anda menganggapnya sebagai seseorang dengan
kemampuan luar biasa yang meraih pencapaian dengan sedikit usaha ? sekarang temukan
kebenarannya. Temukan usaha besar yang ada dalam pencapaian-pencapaian mereka .
Ingat-ingat saat orang lain mengalahkan anda dan anda hanya menganggap mereka
lebih cerdas atau lebih berbakat. Sekarang pertimbangkan gagasan bahwa mereka hanya
menggunakan strategi-strategi yang lebih baik, belajar lebih banyak, berlatih lebih keras, dan
berusaha mengatasi berbagai rintangan yang mereka hadapi.
Adakah situasi-situasi dimana anda menjadi bodoh_dimana anda melepaskan
inteligensi anda ? lain kali jika anda dalam situasi semacam ini, masuklah kedalam mindset
tumbuh_pikirkan tentang pembelajaran dan peningkatan, bukan penilaian yang menghakimi.
Apakah anda memberikan label pada anak-anak anda ? yang ini adalah seniman dan
yang lain adalah ilmuwan. Lain kali ingatlah, bahwa anda tidak membantu mereka_ meskipun
mungkin anda memuji mereka. Ingatlah penelitian kami yang mengungkapkan bahwa pujian
terhadap kemampuan anak justru merendahkan nilai IQ mereka. Temukan cara memuji anak
yang lebih sesuai mindset tumbuh .

Anda mungkin juga menyukai