Anda di halaman 1dari 13

PROGRAM BK DI MI NURUL ISLAM II

BAB.I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Di MI, kegiatan Bimbingan Konseling tidak diberikan oleh Guru Pembimbing secara
khusus seperti di jenjang pendidikan MTs dan MA. Guru kelas harus menjalankan tugasnya
secara menyeluruh, baik tugas menyampaikan semua materi pelajaran dan memberikan layanan
bimbingan konseling kepada semua siswa tanpa terkecuali.
            Dalam konteks pemberian layanan bimbingan konseling, Prayitno (1997:35-36)
mengatakan bahwa pemberian layanan bimbingan konseling meliputi layanan orientasi,
informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan
kelompok, dan konselingjkelompok.
           Guru Madrasah Ibtidaiyah harus melaksanakan ketujuh layanan bimbingan konseling
tersebut agar setiap permasalahan yang dihadapi siswa dapat diantisipasi sedini mungkin
sehingga tidak menggangu jalannya proses pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat
mencapai prestasi belajar secara optimal tanpa mengalami hambatan dan permasalahan
pembelajaran yang cukup berarti.
           Realitas di lapangan, khususnya di Madrasah Ibtidaiyah menunjukkan bahwa peran guru
kelas dalam pelaksanaan bimbingan konseling belum dapat dilakukan secara optimal mengingat
tugas dan tanggung jawab guru kelas yang sarat akan beban sehingga tugas memberikan layanan
bimbingan konseling kurang membawa dampak positif bagi peningkatan prestasi belajar siswa.
          Khususnya di MI Nurul Islam II Penjaringan Para Guru Selain melaksanakan tugas
pokoknya menyampaikan semua mata pelajaran, guru MI juga dibebani seperangkat administrasi
yang harus dikerjakan sehingga tugas memberikan layanan bimbingan konseling belum dapat
dilakukan secara maksimal. Walaupun sudah memberikan layanan bimbingan konseling sesuai
dengan kesempatan dan kemampuan,        namun agaknya data pendukung yang berupa
administrasi bimbingan konseling juga belum dikerjakan secara tertib sehingga terkesan
pemberian layanan bimbingan konseling di MI tidak berjalan seecara optimal.

B.     PENGERTIAN DAN TUJUAN PROGRAM BK DI SEKOLAH DASAR


Program Bimbingan Konseling adalah suatu rencana kegiatan bimbingan dan konseling
yang dilaksanakan pada periode tertentu. Program ini memuat unsur – unsur yang terdapat dalam
berbagai ketentuan tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling dan diorientasikan pada
pencapaian tujuan kegiatan bimbingan dan konseling di Sekolah.
Tujuan penyusunan program BK di Madrasah Ibtidaiyah Khususnya di MI Nurul Islam II
adalah agar kegiatan bimbingan dan konseling di Sekolah dapat terlaksana dengan lancar, efektif
dan efisien, serta hasil-hasilnya dapat dinilai dan memuaskan.

C.    DASAR HUKUM DAN KEBIJAKAN


Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional no. 20 tahun 2003 pasal 3 menyatakan
bahwa Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional maka dirumuskan tujuan pendidikan dasar
yakni memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan kehidupannya
sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta
mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan menengah (pasal 3 PP nomor 28 tahun 1990
tentang Pendidikan Dasar).
Pendidikan dasar merupakan pondasi untuk pendidikan selanjutnya dan pendidikan
nasional. Oleh sebab itu aset suatu bangsa tidak hanya terletak pada sumber daya alam yang
melimpah tetapi juga sumber daya alam yang berkualitas. Sumber daya alam yang berkualitas
adalah sumber daya manusia yang  perlu terus ditingkatkan guna kemajuan bangsa.
Bimbingan Konseling (BK) adalah salah satu komponen yang penting dalam proses
pendidikan sebagai suatu sistem. Proses pendidikan merupakan proses interaksi antara masukan
alat dan Peserta sertalingkungannya..

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada
individu dengan menggunakan berbagai prosedur, cara dan bahan agar idividu tersebut mampu
mandiri dalam memecahakan masalah-masalah yang dihadapinya. Sedangkan konseling
merupakan proses pemberian bantuan yang didasarkan  pada prosedur wawancara konseling oleh
seorang ahli kepada yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Dengan
bimbingan dan konseling tersebut, siswa akan melakukan aktifitas belajar sesuai dengan apa
yang telah ditentukan, atau telah diatur dalam suatu  aturan (norma).
Di Madrasah Ibtidaiyah (MI), kegiatan BK tidak diberikan oleh guru pembimbing secara
khusus seperti di jenjang pendidikan MTs dan MA. Guru kelas harus menjalankan tugasnya
secara menyeluruh, baik tugas menyampaikan semua materi pelajaran (kecuali Agama dan
Penjaskes) dan memberikan layanan BK kepada semua siswa tanpa terkecuali.
Dalam konteks pemberian layanan BK, Prayitno (1997:35-36) mengatakan bahwa
pemberian layanan bimbingan konseling meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan dan
penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling
kelompok.
Guru MI harus melaksanakan ketujuh layanan BK tersebut agar setiap permasalahan
yang dihadapi siswa dapat diantisipasi sedini mungkin sehingga tidak menggangu jalannya
proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa dapat mencapai prestasi belajar secara optimal
tanpa mengalami hambatan dan permasalahan pembelajaran yang cukup berarti.
Fakta di lapangan khusunya di MI Nurul Islam II pelaksanaan BK belum berjalan optimal
mengingat tugas guru dengan jenis pelaksanaan Guru Kelas Beban Guru cukup padat. Hal
tersebut menjadi alasan mengapa pelayanan BK di MI kurang membawa dampak positif bagi
para siswa. Selain melaksanakan tugas pokoknya menyampaikan semua mata pelajaran, guru MI
juga dibebani seperangkat administrasi yang harus dikerjakan sehingga tugas memberikan
layanan BK belum dapat dilakukan secara maksimal.

D.    VISI DAN MISI MI NURUL ISLAM II

a.      VISI MI NURUL ISLAM II       


“ TERCIPTANYA MADRASAH YANG RAMAH ANAK, UNGGUL DALAM PRESTASI,
BERKARAKTER DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN, BERDASARKAN IMAN
TAQWA, ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI”.

b.      MISI MI NURUL ISLAM II


a.       Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan kompetitif

b.      Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat dikembangan
secara optimal

c.       Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah


d.      Membudayakan kegiatan 7S, yaitu senyum, salam, sapa, sopan, santun, semangat dan sepenuh
hati pada seluruh warga sekolah

e.       Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut, sebagai landasan kearifan lokal
dalam bergaul bertindak

f.       Memgembangkan kurikulum dengan sistem pembelajaran yang berkualitas melalui


pengembangan silabus dan administrasi pendukungnya.

E.          TUJUAN MI NURUL ISLAM II


Mengacu pada visi dan misi, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan Madrasah Ibtidaiyah
Nurul Islam II dalam mengembangkan mutu pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkkan mutu lulusan dengan rata-rata nilai 7,00
2. Dapat menggali dan mengembangkan potensi dan bakat siswa
3. Tercipta budaya 7S (Senyum, salam, sapa, sopan, santun, semangat dan sepenuh hati) pada warga sekolah
4. Menerapkan nilai religious dalam kehidupan sehari-hari
5. Memiliki tenaga kependidikan yang professional dan mampu memanfaatkan potensi sumber daya secara
optimal sesuai kebutuhan
6. Meningkatkan mutu mengembangkan inovasi pembelajaran yang berkualitas dengan melaksanakan
PAIKEM (Pembelajran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan
7. Mengembangkan kurikulum dengan mengacu pada 8 standar
8. Mengembangkan kurikulum dengan system pembelajaran yang berkualitas melalui pengembangan
silabus dan administrasi pendukungnya
BAB. II
RENCANA PROGRAM

A.    BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING DI MI NURUL ISLAM II


Rencana Materi bimbingan dan konseling di MI Nurul Islam II ada lima bidang
bimbingan yaitu, bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan
karier,Bimbingan Keluarga.
a.      Bidang Bimbingan Pribadi
Bimbingan Pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi
yang sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya. Bidang bimbingan pribadi
bertujuan untuk membantu peserta didik dalam mengenal diri sendiri agar dapat menjadi pribadi
yang baik dan dapat mengambil keputusan tentang dirinya sendiri.
Pada Dasarnya Pelayanan bimbingan dan konseling adalah membantu siswa menemukan dan
memamahami serta mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, mandiri, aktif dan kreatif, serta sehat jasmani dan rohani. Bidang bimbingan ini
meliputi pokok-pokok materi sebagai berikut:
1. Penanaman sikap dan kebiasaan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Allah SWT
2. Pengenalan dan pemahaman tentang kekuatan diri sendiri dan penyalurannya untuk
kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pengenalan dan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan
pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif.
4. Pengenalan dan pemahaman tentang kelemahan diri sendiri dan usaha-usaha
penanggulangannya.
5. Pengembangan kemampuan mengambil keputusan sederhana dan mengarahkan diri.
6. Perencanaan serta penyelenggaraan hidup sehat, baik secara rohaniah maupun jasmaniah.
7. Pengembangan kemamapuan untuk mengarahkan diri sesuai keputusan yang telah
diambilnya.
b.      Bidang Bimbingan Sosial
Bimbingan Sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan
efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
Bidang ini bertujuan membantu peserta didik memahami diri kaitannya dengan interaksi dirinya
dengan  lingkungan dan etika yang didasari dengan budi pekerti luhur dan tanggung jawab
sosial.
Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa dalam proses sosialisasi untuk
mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur dan rasa
tanggung jawab. Bidang bimbingan ini memuat pokok-pokok materi sebagai berikut:
1. Pengembangan kemampuan berkomunikasi baik melalui ragam lisan maupun tulisan
secara efektif.
2. Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di rumah, di
sekolah, maupun di masyarakat dengan menjunjung tinggi tatakrama, sopansantun, serta
nilai-nilai agama, adat, peraturan dan kebiasaan yang berlaku.
3. Pengembangan hubungan yang dinamis dan harmonis serta produktif dengan teman
sebaya.
4. Pengenalan dan pemahaman peraturan dan tuntutan sekolah, rumah dan lingkungan serta
kesedaran untuk melaksanakannya.
5. Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan  pendapat serta berargumentasi
secara dinamis kreatif dan produktif.
6. Orientasi tentang hidup berkeluarga.

c.       Bidang Bimbingan Belajar

Bimbingan Belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik

mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan

belajar secara mandiri. Bidang ini bertujuan membantu peserta didik dalam mengenal,

menumbuhkan dan mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang baik untuk

menguasai pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan program belajar di sekolah.

Pelayanan bimbingan dan konseling Bimbingan Belajar adalah membantu siswa

mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan

serta menyiapkannya untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Bidang bimbingan ini meliputi pokok-pokok materi sebagai berikut:

1. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari informasi dari berbagai

sumber belajar, bersikap terhadap guru dan narasum berlainnya, mengikuti pelajaran

sehari-hari, mengerjakan tugas (PR), mengembangkan keterampilan belajar dan

menjalani program penilaian.

2. Pengembangan disiplin belajar dan berlatih baik secara mandiri maupun kelompok.

3. Pemantapan dan pengembangan penguasaan materi pelajaran di MI.

4. Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisifisik, sosial dan budaya yang ada di

sekolah, lingkungan sekitar dan masyarakat untuk pengembangan pengetahuan dan

kemamapuan serta pengembangan pribadi.

d.      Bidang Bimbingan Karier

Bimbingan Karier, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam

memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karier. Bidang ini

bertujuan membantu peserta didik mengenal dunia kerja agar dapat menentukan kemana

selanjutnya mereka akan melangkah setelah lulus dan mengetahui potensi diri yang dimiliki agar

dapat diterapkan dengan kehidupannya serta dapat membaca peluang karir yang tersedia di

lingkungan sekitarnya.

Menurut Winkel (2005:114) bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan

diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta

membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan

berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai
sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai

bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar

bidang studi.

Pelayanan Bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan

terhadap individu (siswa/remaja), agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya,

memahami dirinya, dan mengenal dunia kerja merencankan masa depan dengan bentuk

kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pilihan dan mengambil suatu keputusan bahwa

keputusannya tersebut adalah paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan

persyaratan-persyaratan dan tunutan pekerjaan / karir yang dipilihnya (Ruslan A.Gani : 11)

Menurut Herr bimbingan karir adalah  suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program

yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu

memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan

dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan

mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola

perkembangan karirnya (Marsudi, 2003:113).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir adalah suatu upaya bantuan

terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya,

mengembangkan masa depan sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu

menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggungjawab.

Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa mengenali dan mulai mengarahkan diri

untuk masa depan karier. Bidang bimbingan ini memuat pokok-pokok materi sebagai  berikut:

1. Pengenalan awal terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk

memenuhi kebutuhan hidup.

2. Pengenalan, orientasi dan informas ikarier pada umumnya secara sederhana.

3. Pengenalan dan pemahaman diri secara awal berkenaan dengan kecenderungan karier

yang hendak dikembangkan.

4. Orientasi dan informasi sederhana terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya

dalam kaitannya dengan karier  yang  hendak dikembangkan.

5. Pemberian materi bimbingan karier untuk siswa-siswa SD padaumumnya dimaksudkan

untuk:

         Mengembangkan sikap positif terhadap segala jenis pekerjaan.


         Membawa para siswa untuk menyadari betapa luasnya dunia kerja yang ada.

         Menjawab berbagai pertanyaan parasiswa tentang pekerjaan.

         Menekankan jasa dari masing-masing jenis pekerjaan.

Informasi pekerjaan untuk siswa kelas tinggi MI perlu diperluas dan diperkuat. Hal ini bertujuan

agar mereka memahami bahwa :

         Pekerjaan ada dimana-mana, di tingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, negara, dan

bahkan dunia. Pada tingkat perkembangan itu, siswa mulai membandingkan pekerjaan-pekerjaan

yang ada di desa dan di kota, di daerahnya sendiri dan di daerah lain.

         Terdapat saling ketergantungan antara pekerjaan yang satu dengan yang lainnya Baik

kemampuan khusus maupun ciri-ciri kepribadian tertentu diperlukan untuk mencapai

keberhasilan (kesuksesan) bagi sebagian besar jenis pekerjaan.Untuk memilih suatu pekerjaan

diperlukan informasi yang tepat (yaitu tentang hakekat pekerjaan itu sendiri, latihan yang

diperlukan, kondisi kerja, dsb). Ada berbagai masalah yang mungkin dihadapi oleh orang-orang

yang menginginkan pekrjaan tertentu (seperti peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan itu

mahal, biaya untuk program pendidikan dan latihan mahal danwaktunya lama, kondisi kerja

dalam pekerjaan itu kurang menyenangkan, dsb).Untuk memilih pekerjaan atau karier di masa

depan perlu kehati-hatian dan pertimbangan yang matang.

e.       Bimbingan Keluarga

Bimbingan keluarga adalah bimbingan yang diberikan individu khusus yang telah

berkeluarga sehinga menjadi pimpinan dalam keluarga yang mampu menciptakan keharmonisan

dan rasa aman bagi tiap-tiap anggota keluarga, dapat menciptakan dan menyesuaikan diri dengan

norma-norma keluarga, serta berperan aktif dalam menciptakan keluarga yang bahagia.

Pelayanan Bimbingan keluarga juga diharapkan membantu individu yang akan

berkeluarga dalam memahami tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga. Juga

diharapkan dengan bimbingan ini semua anggota keluarga berbagi strategi dan teknik

berkeluarga yang sukses, harmonis dan bahagia.

B.     JENIS-JENIS DAN MATERI LAYANAN BK UNTUK SISWA MI

Bimbingan dan konseling dapat diterapkan di berbagai jenjang pendidikan mulai dari

taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Dilihat dari sejarahnya, bimbingan dan konseling

mulai dilaksanakan secara resmi dalam sistem pendidikan di Indonesia sejak diberlakukannya

Kurikulum 1975.  Di dalam Kurikulum 1975 tersebut bimbingan ditempatkan sebagai salah satu
komponen dalam sistem pendidikan yang secara khusus menangani bidang pembinaan pribadi

peserta didik. Secara keseluruhan, sistem pendidikan tersebut meliputi bidang adminsitrasi dan

supervisi, bidang pembelajaran, dan bidang pembinaan pribadi peserta didik. Dapat dikatakan,

bimbingan merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Ketiga

komponen pendidikan tersebut secara bersama-sama bekerja untuk mendorong terjadinya

perkembangan yang optimal bagi setiap peserta didik. Kurikulum 1975 menjadi tonggak sejarah

bagi dilaksanakannya bimbingan di sekolah, mulai dari dari jenjang TK/SD sampai SMA/SMK

(Munandir, 1996).

Kebutuhan akan layanan bimbingan di sekolah dasar bertolak dari kebutuhan dan

masalah perkembangan siswa, temuan lapangan (Sunaryo Kartadinata, 1992; Sutaryat

Trisnamansyah dkk, 1992) menunjukkan bahwa masalah-masalah perkembangan siswa sekolah

dasar menyangkut aspek perkembangan fisik, kognitif, pribadi dan sosial. Masalah-masalah

perkembangan ini memunculkan kebutuhan akan layanan bimbingan di sekolah dasar.

C.    JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI MI

Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, bidang Bimbingan dan Konseling (2004)

dinyatakan bahwa kerangka kerja layanan BK dikembangkan dalam suatu program BK yang

dijabarkan dalam empat kegiatan utama yaitu:

1.Layanan Dasar Bimbingan

Layanan dasar bimbingan adalah bimbingan yang bertujuan untuk membantu seluruh

siswa dalam mengembangkan perilaku efektif dan ketrampilan-ketrampilan hidup yang mengacu

pada tugas-tugas perkembangan siswa.

2.Layanan Responsif

Layanan responsif adalah layanan bimbingan yang bertujuan untuk membantu memenuhi

kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh peserta didik saat ini. Layanan ini lebih bersifat

preventik atau mungkin kuratif. Stategi yang digunakan adalah konseling individual, konseling

kelompok dan konsultasi. Isi layanan responsif adalah :

         Bidang pendidikan

         Bidang belajar

         Bidang sosial

         Bidang karir

         Bidang tata tertib

         Bidang pribadi dll.


3. Layanan Perencanaan individual

Layanan  perencanaan individual adalah layanan bimbingan yang membantu seluruh

peserta didik dan mengimplementasikan rencana-rencana pendidikan, membantu siswa

memantau pertumbuhan dan memahami perkembangan sendiri.

4.Dukungan Sistem

Dukungan system adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan memantapkan,

memelihara dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh. Hal itu dilaksanakan

melalui pengembangan profesionalitas, hubungan masyarakat dan staf, konsultasi dengan guru,

staf ahli/penasehat, (Thomas Elis, 1990).

Adapun menurut Prayitno, menjelaskan bahwa layanan bimbingan dan konseling mencakup

sepuluh jenis layanan antara lain:

D.    SASARAN PROGRAM

Sasaran program bimbingan dan konseling di MI NURUL ISLAM II adalah pada seluruh guru
selaku pelaksana dan seluruh siswa dari kelas 1 sampai kelas 6 selaku obyek bimbingan.
a.       Data Guru
Tempat Tanggal Lahir
No. Nama NIP NUPTK Jenis Guru
Tempat  Tanggal

1 Siti Khalipah, S.Hi Jakarta 21-01-1984 0453762663210002 Kamad

Muhammad Ridwan Waka


2 Jakarta 11-07-1983 1043761663200023
Malik, S.Pd.I Kesiswaan

Guru Kelas
3 Uriah, S.Pd.I Serang 14-08-1967 196708142007012023 9146745648210073
I.A

Guru Kelas
4 Siti Maesaroh, S.Pd Jakarta 05-01-1970 197001052007012048 0437748650300092
I.B

Guru Kelas
5 Siti Aisyah, S.Pd.I Jakarta 06-11-1961 2438739640300033
II.A

Anggi Deviyanti Gozal, Guru Kelas


6 Jakarta 18-12-1992 20100972192001
S.Pd II.B

Guru Kelas
7 Nisa Kumalasari, S.Pd Jakarta 01-02-1983 20100972183001
III.A

8 Ariez Khoirudin, S.Pd Jakarta 26-08-1993 20100972193001 Guru Kelas


III.B
Guru Kelas
9 Rizki Dwi Lestari, S.Pd Jakarta 04-09-1992 20100972192002
III.C

Guru Kelas
10 Sri Handayani,S.Pd Jakarta 22-04-1979 0754757659210072
IV.A

Guru Kelas
11 Drs. Danuri Jakarta 8457741643200022
IV.B

Guru Kelas
12 Nia Hidayati, S.Ag Jakarta 25-08-1994 20100972194003
IV.C
Guru Kelas
13 Munajat, S.Pd Jakarta 15-02-1968 1547746648200052
V.A
196802152007011047
Marita Nurahmi Wulan,
14 Probolinggo 10-03-1983 20100972183002 Guru Kelas
S.Pd
V.B
Guru Kelas
15 Shofiyatin, S.Pd Ngawi 31-10-1988 20100972188001
V.C

Ahmad Fathul Aziz, Guru Kelas


16 Jakarta 19-12-1995 20100972195001
S.Hi VI.A

Guru Kelas
17 Hidayatul Fitri, S.Pd Surian 26-09-1994 20100972194002
VI.B

Guru Kelas
18 Muhammad Jahidi, S.Pd Jakarta 18-06-1969 3950747649110042
VI.C
196906182007011035

19 Rahmatullah, S.Pd.I Serang 06-07-1967 1038745648300103 Guru Fiqih


196707062007011052
Guru
20 Miswo, S.Pd Purbalingga 09-07-1967 6041745648200033 Aqidah
196707092007011048 Akhlak
Guru
21 Supritana, S.Pd.I Jakarta 12-02-1976 4534754657200012 Alqur’an
Hadist
Guru
22 Karisma Nazia, S.Pd Jakarta 27-01-1997 20100972197001 Bahasa
Arab

23 Andri Sulistyo Jakarta 24-07-1990 20100972190001 Operator

Jakarta, 17 Juli 2021


Kepala MI Nurul Islam II

Siti Khalipah, S.Hi


b.      Data Siswa
 

MI Nurul Islam II Penjaringan


Jalan Tanah Pasir No.64 Rt.018/007 Penjaringan

DATA KEADAAN SISWA DAN ROMBONGAN BELAJAR

KEADAAN
KELA SISWA
NOMOR JUMLAH ROMBEL KET
S
L P

1 I 52 2
28 24

2 II 49 2
22 27

3 III 79 3
41 38

4 IV 66 3
29 37

5 V 78 3
31 47

6 VI 81 3
31 50

JUMLAH 182 223 405 16

Jakarta, 17 Juli 2022


Kepala MI Nurul Islam II

Siti Khalipah, S.Hi


E.     JADWAL KEGIATAN
JADWAL KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SD NEGERI 2 RAHARJA
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
KEL JENIS BIMBINGAN DAN USAHA
JENIS TINDKAN
AS/ KONSELING /
HASIL K
N NA HARI, PEMEC
TIND E
O MA TGL PRIB SOS BEL KAR KELU INDIVI KELO AHAN
AKAN T
SIS ADI IAL AJAR IER ARGA DUAL MPOK MASAL
WA AH

1 I

2 II

3 III

4 IV

5 V

6 VI

Catatan : Jadwal sesuai kebutuhan


BAB. III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Program Bimbingan Konseling adalah suatu rencana kegiatan bimbingan dan konseling
yang dilaksanakan pada periode tertentu. Program ini memuat unsur – unsur yang terdapat dalam
berbagai ketentuan tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling dan diorientasikan pada
pencapaian tujuan kegiatan bimbingan dan konseling di Sekolah. Tujuan penyusunan program
tidak lain adalah agar kegiatan bimbingan dan konseling di Sekolah dapat terlaksana dengan
lancar, efektif dan efisien, serta hasil-hasilnya dapat dinilai.
Tersusun dan terlaksananya program dan bimbingan konseling dengan baik, selain akan lebih
menjamin pencapaian tujuan kegiatan bimbingan dan konseling pada khususnya, tujuan sekolah
pada umumnya, juga akan lebih menegakkan akontabilitas bimbingan dan konseling di Sekolah
khususnya di SD negeri 2 Raharja.
Proses kegiatan bimbingan dan konseling dianggap sebagai kebutuhan guru dalam upaya
memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya.serta yang paling utama dapat mengatasi
permasalahan yang dihadapi peserta didik.. Namun dalam bimbingan dan konseling diantara
kedua belah pihak harus saling menyadari bahwa kegiatan yang dilakukannya bertujuan untuk
saling  membangun demi meningkatnya mutu pendidikan.
B.     Saran dan Harapan
Untuk memperoleh kesuksesan dalam  melaksanakan suatu program kegiatan bukanlah
hal yang mudah. Apalagi melaksanakan program pendidikan. Namun tidak ada suatu pekerjaan
yang tidak bisa diselesaikann dengan baik apabila dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
dan kebersamaan. Untuk itu penulis sarankan kepada semua guru untuk siap melakukan kegiatan
ini dengan sebaik – baiknya, dengan berpegang pada sebuah peribahasa berat sama dipikul dan
ringan sama dijinjing, serta sangat mengharapkan kritik dan sarannya demi kemajuan pendidikan
di sekolah ini, maka dengan ketulusan dan keikhlasan kita bekerja, mudah-mudahan akan
menjadi amal ibadah Amiin.

Tak ada kata yang paling tepat semoga dengan kegiatan ini dapat  meningkatkan  Mutu
pendidikan  sesuai yang diharapkan dan diamanatkan pada undang-undang Republik Indonesia
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai