Anda di halaman 1dari 7

Jurnal MEDIA ELEKTRIK, Vol. 18, No.

2, April 2021
p-ISSN:1907-1728, e-ISSN:2721-9100

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN


KEWIRAUSAHAAN MELAUI UNIT PRODUKSI DI SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN

Ayu Tri Wardani 1


1
Teknik Informatika, STIMIK Handayani Makassar
ayutriii@handayani.ac.id

ABSTRAK
Tujuan penelitian yaitu (1) Mengetahui cara pengembangan model pembelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan melalui unit produksi di SMK, (2) Menghasilkan perangkat pembelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan melalui unit produksi di SMK, (3) Menguji tingkat kevalidan, kepraktisan, dan keefektivan
model pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan yang dikembangkan untuk digunakan di SMK. Jenis
penelitian yang digunakan adalah Research & Development yang mengacu pada model Borg and Gall yang
kemudian disederhanakan dan dimodifikasi sesuai kebutuhan penelitian. Produk pengembangan yang
dihasilkan adalah Model Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan melalui Unit Produksi di SMK beserta
buku panduan model, modul pembelajaran, dan Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP). Penelitian
pengembangan ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 2 Bontoala Makassar. Hasil penelitian yang
diperoleh adalah (1) Model pembelajaran dikembangkan dengan model pengembangan yang diadaptasi dan
dimodifikasi dari model Borg and Gall yang terdiri dari 7 tahap, yaitu: (a) Penelitian Terhadap Produk yang
Telah Ada, (b) Perancangan, (c) Pengujian Internal, (d) Revisi, (e) Uji Coba (f) Revisi, (g) Kajian Produk
Akhir, (2) Perangkat yang dihasilkan yaitu berupa Buku Panduan Model Pembelajaran, Modul
Pembelajaran, dan RPP, (3) Model dan perangkat yang dikembangkan telah teruji valid, praktis dan efektif.

Kata Kunci: Pengembangan Model Pembelajaran, Prakarya Dan Kewirausahaan, Unit Produksi.

DEVELOPMENT OF ENTREPRENEURSHIP AND ENTREPRENEURS LEARNING


MODEL THROUGH PRODUCTION UNITS IN VOCATIONAL MIDDLE SCHOOL

ABSTRACT
The research objectives are (1) to know how to develop a craft and entrepreneurship learning model
through a production unit at a vocational school, (2) to produce a craft and entrepreneurship learning tool
through a production unit at a vocational school, (3) to test the level of validity, practicality, and
effectiveness of the craft and entrepreneurship learning model. Entrepreneurship developed for use in SMK.
The type of research used is Research & Development which refers to the Borg and Gall model which is
then simplified and modified according to research needs. The resulting development product is the Craft
and Entrepreneurship Learning Model through the Production Unit in Vocational High Schools along with
model guidebooks, learning modules, and Learning Device Plans (RPP). This development research was
carried out at SMK Muhammadiyah 2 Bontoala Makassar. The research results obtained are (1) the
learning model was developed with a development model adapted and modified from the Borg and Gall
model which consists of 7 stages, namely: (a) Research on Existing Products, (b) Design, (c) Testing
Internal, (d) Revision, (e) Trial (f) Revision, (g) Final Product Study, (2) The resulting tools are in the form
of Learning Model Guidebooks, Learning Modules, and RPP, (3) Models and tools that developed has been
tested valid, practical and effective.

Keyword: Development of Learning Models, Crafts and Entrepreneurship, Production Units.

56
Jurnal MEDIA ELEKTRIK, Vol. 18, No. 2, April 2021
p-ISSN:1907-1728, e-ISSN:2721-9100

PENDAHULUAN dengan kewirausahaan. Ada kecenderungan siswa


hanyalah sebagai pendengar penjelasan guru atau
Menciptakan SDM Indonesia yang memiliki
hanya sekedar melengkapi Lembar Kerja Siswa [4].
jiwa kewirausahaan dibutuhkan upaya yang besar
Menempatkan Unit Produksi/Jasa di sekolah
dan maksimal, hal ini dapat dilakukan melalui
sebagai motor penggerak keterlaksanaan proses
pendidikan sebagai wahana dalam mencerdaskan
pembelajaran PK dan KWU merupakan salah satu
kehidupan bangsa. Pendidikan nasional berfungsi
pengembangan pembelajaran yang akan memberikan
mengembangkan kemampuan dan membentuk
pengalaman secara langsung sehingga peserta didik
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
lebih termotivasi dalam proses pembelajaran. Unit
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
Produksi/ Jasa (UP/J) merupakan salah satu kebijakan
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
pemerintah untuk meningkatkan kualitas lulusan
didik agar menjadi manusia yang beriman dan
SMK di Indonesia. Apabila diamati secara seksama,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
kegiatan praktik di unit produksi sekolah lebih
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
menekankan pada proses pemebelajaran siswa
mandiri, dan menjadi warga negara yang
melalui kegiatan paktek langsung dalam pekerjaan
demokratis serta bertanggung jawab[1].
nyata (learning by doing) dalam lingkup kegiatan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai
pembelajaran di sekolah [5]. Manfaat utama dari
sub sistem pendidikan nasional mempunyai
pendirian UP/J SMK/MAK, yaitu sebagai sumber
peluang yang cukup besar untuk ikut serta dalam
belajar siswa dan sebagai salah satu sumber
pembangunan SDM yang kreatif, inovatif dan
pendanaan pendidikan di SMK/MAK [6].
mempunyai daya tahan terhadap perubahan.
Observasi awal yang telah dilakukan
Pendidikan kejuruan merupakan salah satu jenis
menunjukkan bahwa dari beberapa SMK yang telah
pendidikan dalam sistem pendidikan nasional
dikunjungi hanya SMK Muhammadiyah 2 Bontoala
yang terkait dengan perkembangan jenis
Makassar yang memiliki unit produksi pada program
pekerjaan dan profesi serta sesuai perkembangan
studi TKM. Pengelolaan unit produksi pada program
teknologi dan kebutuhan masyarakat [2]. SMK
studi TKM di SMK Muhammadiyah 2 Bontoala
mempunyai tujuan agar lulusanya pada akhirnya
Makassar telah berjalan baik, sarana yang disediakan
menjadi SDM yang siap memasuki lapangan kerja
sudah cukup mendukung dalam mencapai tujuan UP/J
dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
yang telah ditetapkan, walaupun masih banyak hal
tinggi.
yang masih perlu dikembangkan lagi, salah satunya
Pendidikan kewirausahaan melalui mata
adalah menggunakan unit produksi sebagai salah satu
pelajaran kewirausahaan yang diberikan di SMK
sumber belajar khususnya pembelajaran
dimana pada kurikulum 2013 telah dipadukan
kewirausahaan, mengingat kondisi pembelajaran
menjadi Prakarya dan Kewirausahaan (PK dan
kewirausahaan di SMK Muhammadiyah 2 Bontoala
KWU), akan membentuk pola pikir serta
Makassar masih berlangsung secara teoritis.
paradigma peserta didik yang awalnya adalah
Pengintegrasian pembelajaran PK dan KWU
lulus sekolah mencari pekerjaan, menjadi lulus
dengan kegiatan Unit Produksi di SMK yang
sekolah menciptakan lapangan pekerjaan.
dilengkapi dengan penggunaan media interaktif
Namun demikian, selama ini pembelajaran
sebagai perangkat pendukung proses pembelajaran,
PK dan KWU di SMK belum mampu
akan menjadi suatu pengembangan dalam
menghasilkan peserta didik yang memenuhi
pembelajaran kewirausahaan di SMK.
kompetensi yang dibutuhkan dunia industri serta
Model pembelajaran prakarya dan kewirausahaan
ketidakmampuan untuk membuka lapangan kerja
melalui unit produksi/jasa (UP/J) adalah proses
sendiri. Pembelajaran PK dan KWU di SMK
pembelajaran yang memotivasi dan melatih
umumnya masih dilakukan dengan metode
keterampilan peserta didik dalam membuat suatu
ceramah, resitasi, dan membaca buku text. Di
karya atau produk bernilai ekonomis yang
samping model pembelajaran kewirausahaan
dilaksanakan berdasarkan prosedur kerja yang
masih text-book oriented, ternyata pelaksanaan
sesungguhnya dan dilakukan pada UP/J sekolah.
pembelajaran dengan menggunakan metode
Model ini dilakukan secara kelompok dimana peserta
ceramah yang divariasikan dengan metode diskusi
didik dibagi menjadi kelompok yang akan bekerja
belum menekankan pada proses berfikir siswa
sama sebagai tim dari awal kegiatan produksi hingga
secara mandiri [3]. Pada umumnya diskusi
mennyusun rancana usaha terhadap hasil produknya.
dilakukan pada kelas yang masih didominasi
Setiap kegiatan pada model ini harus
guru, materi yang dibahas tidak sesuai dengan
diimplemantasikan oleh pendidik secara sistemik
kontek dan isu-isu moral yang sedang berkembang
dimulai dari pembangkitan motivasi siswa, orientasi,
dalam masyarakat, terutama yang berhubungan
57
Jurnal MEDIA ELEKTRIK, Vol. 18, No. 2, April 2021
p-ISSN:1907-1728, e-ISSN:2721-9100

pelatihan, praktik mandiri, hingga pelaporan hasil C. Prosedur Pengembangan


produk dalam bentuk presentasi yang dibuat oleh
peserta didik. 1. Penelitian awal
Proses Kondisi Media
Pembelajara Unit Pembelajara
n Produksi n
Motivasi Kewirausah
aan

Orientasi
2. Perancangan
Buku Modul RPP
Pelatihan Panduan Pembelajara
n

Praktek Mandiri
3. Pengujian Perangkat diuji kevalidannya oleh dosen ahli
Presentasi Internal (Validasi) pendidikan dan ahli kewirausahaan
menggunakan instrumen validasi.

Gambar 1. Model Pembelajaran Melalui UP


4. Revisi Produk direvisi/ dirancang kembali
METODE PENELITIAN sesuai dengan saran-saran dari para
validator.
Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Penelitian Pengembangan 5. Uji Coba
(Research and Development/ R&D). Dalam 5 orang 10 orang 30 orang
peserta peserta peserta
penelitian ini model pengembangan yang didik didik didik
digunakan adalah model Borg and Gall, yang
kemudian disederhanakan dan dimodifikasi sesuai
kebutuhan penelitian yang terdiri dari 7 tahap
pengembangan yang terbagi menjadi dua bagian, 6. Revisi
Revisi
yaitu research (penelitian) yaitu (1) melakukan
penelitan terhadap produk yang telah ada, yang
dilakukan dengan cara mengadakan penelitan
lapangan dan studi literatur terkait penelitian yang 7. Kajian Produk model pembelajaran kewirausahaan
berbasis unit produksi sekolah
AKhir
dilakukan, dan yang kedua adalah development
(pengembangan) yang terdiri dari (2)
perancangan, (3) pengujian internal (validasi), (4)
Gambar 2. Langkah-langkah dan Kompenen
revisi, (5) uji coba, (6) revisi, (7) Kajian Produk
Penelitian (Modifikasi dari model Borg and Gall)
Akhir.
D. Teknik Analisis Data
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Analisis data pada penelitian ini adalah
Penelitian ini dilaksanakan pada program
menggunakan teknik deskriptif persentase. Data-data
studi Teknik Komputer dan Multimedia (TKM),
yang dianalisis bertujuan untuk mengetahui tingkat
SMK Muhammadiyah 2 Bontoala Makassar,
kevalidan, kepraktisan dan keefektifan pengembagan
pada tahun ajaran 2019-2020.
produk yang dibuat.
B. Subjek Pengembangan
Pada uji coba produk yang menjadi subjek uji 1. Analisis Data Kevalidan
coba adalah guru mata pelajaran kewirausahaan Analisis data kevalidan dilakukan oleh dua ahli
dan 30 peserta didik kelas XI TKM 1 SMK pendidikan untuk menilai kalayakan model
Muhammadiyah 2 Bontoala Makassar, tahun pembelajaran yang dikembangkan. Validator model
ajaran 2019-2020. akan mengisi angket dengan memberi skor sesuai
rubrik validasi (skor tertinggi=4 dan skor
terendah=1).
2. Analisis Data Kepraktisan
Analisis data kepraktisan diperoleh melalui
tanggapan peserta didik dan pendidik terhadap model
inovasi pembelajaran PK dan KWU melalui UP/J
yang telah dikembangkan dengan mengisi angket.
Data dari analisis tanggapan peserta didik serta
58
Jurnal MEDIA ELEKTRIK, Vol. 18, No. 2, April 2021
p-ISSN:1907-1728, e-ISSN:2721-9100

pendidik akan dianalisis menggunakan teknik pada satu masa, yaitu tujuan
deskriptif persentase menggunakan rumus pembelajaran
sebagai berikut [7]:
2 Orientasi Tujuan utama tahap orientasi ini
∑𝑥 adalah menyiapkan peserta
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑥 100% (1)
SMI didik untuk ketahap
Keterangan : pembelajaran selanjutnya, yaitu
∑x = jumlah skor tahap pelatihan
SMI = Skor Maksimal Ideal 3 Pelatihan Memberikan contoh yang dan
Rentang persentase dan criteria kevalidan dan benar, baik menyangkut langka-
kepraktisan inovasi pembelajaran PK dan KWU langkah kerja, cara penggunaan
melalui UP/J disajikan pada Tabel 1 [8]. alat, maupun mengerjakan
proses produksi sehingga
TABEL 1. RENTANG PERSENTASE DAN KRITERIA peserta didik memahami
KUALITATIF PRODUK langkah-lankah kerja dan tahu
Rentang persentase Kriteria kualitatif apa yang harus dilakukannya
85,01% - 100% Sangat valid
70,01% - 85% Cukup valid 4 Peaktek Merangsang dan membangun
50,01% - 70,00% Kurang valid Mandiri kreatifitas peserta didik,
01,00% - 50,00% Tidak valid memastikan peningkatan daya
ingat dan keterampilan peserta
didik, serta meningkatkan
3. Analisi Data Keefektifan kelancaran peserta didik dalam
Analisis data keefektifan dilihat dari hasil tes menyelesaikan permasalahan
peserta didik kelas XI TKM SMK
Muhammadiyah 2 Bontoala Makassar tahun 5 Presentasi Tahap dimana peserta didik
ajaran 2015/2016. Model pembelajaran PK dan mebuatkan laporan atas hasil
KWU melalui UP/J dikatakan efektif apabila 80% praktik mandiri yang telah
dikerjakan
nilai evaluasi/ tes peserta didik mencapai KKM
[9]. Standar KKM yang digunakan berdasarkan
standar KKM yang telah ditetapkan di SMK Pengembangan model pembelajaran ini meliputi
Muhammadiyah 2 Bontoala Makassar. penyusunan buku panduan model pembelajaran,
modul pembelajaran prakarya dan kewirausahaan,
HASIL DAN PEMBAHASAN dan RPP.
A. Hasil Penelitian 1. Validitas
Penelitian dan pengembangan ini Hasil uji kevalidan berdasarkan penilaian dari
menghasilkan model pembelajaran melalui unit kedua validator terhadap buku panduan model yang
produksi yang pada dasarnya merupakan proses dihasilkan memperoleh persentase yaitu 95% dengan
pembelajaran yang memotivasi dan melatih kategori sangat valid, sehingga buku panduan ini
keterampilan peserta didik dalam membuat suatu layak untuk uji coba lapangan. Hasil pengolahan
karya atau produk bernilai ekonomis yang dapat dilihat pada Tabel 3.
dilaksanakan berdasarkan prosedur kerja yang TABEL 3. REKAPITULASI HASIL VALIDASI BUKU
sesungguhnya dan dilakukan pada UP/J sekolah. PANDUAN MODEL PEMBELAJARAN
TABEL 2. TAHAPAN MODEL PEMBELAJARAN No Aspek Persentase (%) Kategori
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAANMELALUI UNIT 1 Format 100 Sangat Valid
PRODUKSI
No. Tahap Deskripsi 2 Isi 88 Sangat Valid
1 Motivasi Usaha memotivasi peserta didik 3 Bahasa 96 Sangat Valid
dalam hal ini mencakup proses Persentase
membimbing peserta didik 95 Sangat Valid
Kevalidan (%)
dalam membangun semangat
dan keaktifan pada diri peserta Hasil uji kevalidan berdasarkan penilaian dari
didik sehingga dia benar-benar kedua validator terhadap modul pembelajaran yang
bersedia untuk belajar dan dihasilkan memperoleh persentase yaitu 89%
proses yang menyebabkan kategori sangat valid. Hasil pengolahan dapat dilihat
perhatian pelajar tertumpu pada gambar berikut.
kepada satu arah atau tujuan

59
Jurnal MEDIA ELEKTRIK, Vol. 18, No. 2, April 2021
p-ISSN:1907-1728, e-ISSN:2721-9100

TABEL 4. REKAPITULASI HASIL VALIDASI MODUL Berdasarkan hasil respon peserta didik uji coba
PEMBELAJARAN lapangan operasional diperoleh data bahwa model
No Aspek Persentsase (%) Kategori pembelajaran yang di kembangkan berada pada
1 Tampilan 89 Sangat Valid kategori sangat praktis di tinjau dari beberapa
2 Isi 98 Sangat Valid indikator penilaian yaitu 95%.
3 Bahasa 79 Cukup Valid b. Respon Pendidik
Persentase 89
Sangat Valid
Hasil respon pendidik uji coba lapangan
Kevalidan (%) operasional ini diperoleh data bahwa model
Hasil uji kevalidan berdasarkan penilaian dari pembelajaran yang di kembangkan berada pada
kedua validator terhadap Rencana Pelaksanaan kategori sangat praktis di tinjau dari beberapa
Pembelajaran (RPP) yang dihasilkan indikator penilaian yaitu 95,00%.
memperoleh persentase yaitu 92% kategori 3. Keefektivan
sangat valid. Hasil pengolahan dapat dilihat pada
gambar berikut. a. Aktivitas Peserta Didik
Hasil pengamatan aktivitas peserta didik
TABEL 5. REKAPITULASI HASIL VALIDASI RPP diperoleh dengan menggunakan lembar observasi.
Persentase Pengamatan dilakukan oleh dua orang pengamat.
No Aspek Kategori
(%)
Pengamatan dilakukan terhadap 35 peserta didik.
Sangat
1 Identitas RPP 96
Valid
Menurut kedua pengamat model pembelajaran yang
Sangat di kembangkan berada pada kategori sangat efektif di
2 KD dan Indikator 92 tinjau dari beberapa indikator penilaian yaitu 88%.
Valid
Sangat Berdasarkan hasil aktivitas peserta didik terhadap
3 Rumusan Tujuan 96
Valid
model pembelajaran melalui unit produksi diketahui
Sangat
4 Materi 100
Valid
juga bahwa aktivitas peserta didik trerus meningkat
Cukup tiap pertemuan, datanya dapat dilihat pada Gambar
5 Metode 81 berikut.
Valid
Alat, Media dan Sangat 120
6 91 97
Bahan Ajar Valid 91 95
100 80
Langkah Sangat 77
7 91 80
Pembelajaran Valid
Sangat 60
8 Penilaian 96
Valid 40
Sangat 20
9 Bahasa 88
Valid
0
Persentase Kevalidan Sangat
92 1 2 3 4 5
(%) Valid
2. Kepraktisan Gambar 4. Diagram Frekuensi Aktivitas Peserta
Didik Tiap Pertemuan
a. Respon Peserta Didik
b. Aktivitas Pendidik
Hasil Respon Peserta Didik
Uji Coba Lapangan Operasional Frekuensi Aktivitas Pendidik Tiap Pertemuan
100 98 98 150
98
97 97 97 100 100
Persentase (%)

Persentase (%)

98 96 85 90
100 75
96 94 94 94
93 93
94 93 93 50
92
92
0
90
1 2 3 4 5
88
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Pertemuan Ke-
Indikator Gambar 5. Diagram Frekuensi Aktivitas Pendidik
Tiap Pertemuan
Gambar 3. Diagram Respon Peserta Didik Uji
Kegiatan atau aktivitas pendidik selama kegiatan
Coba Lapangan Operasional
belajar mengajar berlangsung diamati dan dinilai
dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah

60
Jurnal MEDIA ELEKTRIK, Vol. 18, No. 2, April 2021
p-ISSN:1907-1728, e-ISSN:2721-9100

disusun. Pada pengamatan ini, jumlah aspek yang aspek penilaian. Kesimpulan dari kedua validator
diamati sebanyak 10 aspek. Menurut dari kedua terhadap modul pembelajaran yang dikembangkan
pengamat model pembelajaran yang di memperoleh persentase yaitu 89% berada pada
kembangkan berada pada kategori sangat efektif kategori sangat valid ditinjau dari seluruh aspek
di tinjau dari beberapa indikator penilaian yaitu penilaian. Kesimpulan dari kedua validator terhadap
90%. RPP yang dikembangkan memperoleh persentase
Berdasarkan hasil observasi aktivitas yaitu 92% berada pada kategori sangat valid ditinjau
pendidik terhadap model pembelajaran melalui dari seluruh aspek penilaian.
unit produksi diketahui juga bahwa aktivitas
B. Uji Kepraktisan
pendidik trerus meningkat tiap pertemuan,
Dilakukan pada tahap uji coba lapangan
datanya dapat dilihat pada Gambar 6.
operasional dengan menggunakan instrumen respon
c. Tes Hasil Belajar peserta didik dan instrumen respon pendidik.
Untuk mengukur hasil belajar peserta didik Berdasarkan respon peserta didik diperoleh
maka akhir pembelajaran dilakukan penilaian kesimpulan bahwa model pembelajaran yang di
atau evaluasi tertulis menggunakan soal pilihan kembangkan berada pada kategori sangat praktis di
ganda dengan soal yang diberikan berjumlah 20 tinjau dari beberapa indikator penilaian hasil respon
butir soal. peserta didik yaitu 95%. Dan berdasrkan respon
TABEL 6. PERSENTASE TES HASIL BALAJAR pendidik juga diperoleh kesimpulan bahwa model
PESERTA DIDIK pembelajaran yang di kembangkan berada pada
Jumlah Peserta Didik Lulus 28 kategori sangat praktis di tinjau dari beberapa
indikator penilaian hasil respon pendidik yaitu 95,%.
Persentase Kelulusan (%) 93
SIMPULAN
Kesimpulan dari hasil tes belajar peserta didik
yaitu persentase tes hasil belajar peserta didik Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan
yaitu 93% yang berarti persentase kelulusan tes dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
hasil belajar peserta didik telah memenuhi KKM 1. Model pembelajaran dikembangkan dengan model
yaitu 80%, yang artinya model pembelajaran PK pengembangan yang diadaptasi dan dimodifikasi
dan KWU melalui UP/J efektif dalam dari model Borg and Gall yang terdiri dari 7 tahap,
meningkatkan hasil belajar peserta didik di SMK yaitu: (1) Penelitian Terhadap Produk yang Telah
Muhammadiyah 2 Bontoala Makassar. Ada, (2) Perancangan, (3) Pengujian Internal, (4)
Revisi, (5) Uji Coba, (6) Revisi, (7) Kajian Produk
B. PEMBAHASAN Akhir.
Rancangan penelitian dan pengembangan 2. Perangkat yang dihasilkan yaitu berupa Buku
pada penelitian ini mengacu pada model Borg and Panduan Model Pembelajaran, Modul
Gall yang kemudian disederhanakan dan Pembelajaran, dan RPP.
dimodifikasi sesuai kebutuhan penelitian. 3. Model dan perangkat yang dikembangkan telah
Penelitian ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu teruji valid, praktis dan efektif.
research (penelitian) yaitu melakukan penelitan DAFTAR PUSTAKA
terhadap produk yang telah ada, yang dilakukan
dengan cara mengadakan penelitan lapangan dan [1] D. P. Nasional, “Undang-undang republik
studi literatur terkait penelitian yang dilakukan, Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
dan yang kedua adalah development pendidikan nasional,” Language, vol. 188, p.
(pengembangan) yang terdiri dari perancangan, 22cm, 2003.
pengujian internal (validasi), revisi, uji coba [2] Darmawan, Strategi Pembelajaran Kejuruan.
terbatas, revisi, uji coba lapangan, revisi, uji coba Makassar: Badan Penerbit UNM, 2008.
lapangan operasional hingga menghasilkan [3] E. Mulyani, “Strategi menumbuhkan sikap dan
sebuah produk. perilaku wirausaha melalui pembelajaran
kooperatif yang berwawasan kewirausahaan,”
A. Uji Kevalidan Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, vol. 6, no. 2,
Dilakukan pada tahap pengujian internal oleh 2009.
dua validator ahli pendidikan. Kesimpulan dari [4] A. Hakim, “Model pengembangan
kedua validator terhadap buku panduan model kewirausahaan sekolah menengah kejuruan
yang dikembangkan memperoleh persentase yaitu (SMK) dalam menciptakan kemandirian
95% kategori sangat valid ditinjau dari seluruh sekolah,” Jurnal, vol. 4, no. 1, 2010.
61
Jurnal MEDIA ELEKTRIK, Vol. 18, No. 2, April 2021
p-ISSN:1907-1728, e-ISSN:2721-9100

[5] Z. Z. Firdaus, “Pengaruh unit produksi,


pengalaman prakerin dan dukungan keluarga
terhadap kesiapan kerja siswa SMK,” Jurnal
pendidikan vokasi, vol. 2, no. 3, 2012.
[6] Dikmenjur, Pedoman Pelaksanaan Unit
Produksi. Jakarta: Dikmenjur, 2007.
[7] I. M. Tegeh, I. N. Jampel, and K. Pudjawan,
“Model penelitian pengembangan,”
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014.
[8] S. Akbar, Instrumen perangkat pembelajaran.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.
[9] T. N. Sari, “Analisis kualitas dan
pengembangan sistem informasi akademik
berbasis web menggunakan standard iso
9126,” JIKO (Jurnal Informatika dan
Komputer), vol. 1, no. 1, 2016.

62

Anda mungkin juga menyukai