NIM : 17052176
TUGAS TIK
1. file:///C:/Users/Admin%20HP/Downloads/9759-Article%20Text-24717-3-10-20200706.pdf
Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19 (Online Learning in the Middle of the
Covid-19 Pandemic) oleh Ali Sadikin*, Afreni Hamidah Vol. 06, No. 02 (2020)
Dalam rangka memutus mata rantai penyebaran CSebagai Covid-19 di lingkungan perguruan
tinggi, maka Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi melaksanakan pembelajaran
daring sebagai solusi pelaksanaan pembelajaran.
Penelitian telah banyak dilakukan yang meneliti tentang penggunaan gawai serpti smartphone
dan laptop dalam pembelajaran. Kemampuan smartphone dan laptop dalam mengakses internet
membantu mahasiswa untuk mengikuti pembelajaran daring (Kay & Lauricella, 2011; Gikas &
Grant, 2013; Chan, Walker, & Gleaves, 2015; Gokfearslan, Mumcu, Ha§laman, & £evik, 2016).
Penggunaan pembelajaran daring menggunakan zoom cloud meeting memiliki kelebihan dapat
berinteraksi langsung antara mahasiswa dan dosen serta bahan ajar tetapi memiliki kelemahan
boros kuata dan kurang efektif apabila lebih dari 20 peserta didik (Naserly, M. K.,2020). Lebih
lanjut, tantangan pembelajaran daring adalah ketersediaan layanan internet. Sebagian mahasiswa
mengakses internet menggunakan layanan selular, dan sebagian kecil menggunakan layanan
WiFi. Ketika kebijakan pembelajaran daring diterapkan di Universitas Jambi, mahasiswa pulang
kampung. Mereka mengalami kesulitan sinyal selular ketika di daerah masing-masing, jikapun
ada sinyal yang didapatkan sangat lemah. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam penerapan
pembelajaran daring di Universitas Jambi. Pembelajaran daring memiliki kelemahan ketika
layanan internet lemah, dan intruksi dosen yang kurang dipahami oleh mahasiswa (Astuti, P., &
Febrian, F.,2019). Tantang lain yang dihadapi adalah kendala dalam pembiayaan pembelajaran
daring. Mahasiswa mengungkapkan bahwa untuk mengikuti pembelajaran daring, mereka harus
mengeluarkan biaya cukup mahal untuk membeli kuota data internet.
2. Efektivitas Pembelajaran daring
Wabah Covid-19 adalah jenis wabah yang tingkat penyebarannya sangat tinggi dan cepat.
Wabah ini menyerang sistem imun dan pernapasan manusia (Rothan & Byrareddy, 2020).
Pencegahan wabah ini dilakukan dengan menghindari interkasi langsung orang yang terinfeksi
dengan orang-orang yang beresiko terpapar virus corona ini (Caley, Philp, & McCracken, 2008).
Mengatur jarak dan kontak fisik yang berpeluang menyebarkan virus disebut social distancing
(Bell et al., 2006).
Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa memiliki sarana dan prasarana untuk melaksanakan
pembelajaran daring. Pembelajaran daring efektif untuk mengatasi pembelajaran yang
memungkinan dosen dan mahasiswa berinteraksi dalam kelas virual yang dapat diakses dimana
saja dan kapan saja. Pembelajaran daring dapat membuat mahasiswa belajar mandiri dan
motivasinya meningkat. Namun, ada kelemahan pembelajaran daring mahasiswa tidak terawasi
dengan baik selama proses pembelajaran daring. Lemah sinyal internet dan mahalnya biaya
kuato menjadi tantangan tersendiri pembelajaran daring. Akan tetapi pembelajaran daring dapat
menekan penyebaran Covid-19 di perguruan tinggi.
2. file:///C:/Users/Admin%20HP/Downloads/1956-Article%20Text-4270-2-10-20200602.pdf
Peran Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Pada Pembelajaran Jarak Jauh di
Masa Pandemi COVID-19 oleh Abdul Latip Volume 1, No. 2 Juni 2020
Pandemi Covid-19 berdampak signfikan pada berbagai sektor, termasuk pada pembelajaran.
Demi melakukan pencegahan penyebaran Covid-19, proses pembelajaran dilakukan dengan
sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pada pelaksanaan PJJ pada masa pandemi Covid-19,
teknologi dengan segala sistemnya menjadi kunci pelaksanaan pembelajaran yang mampu
menjembatani interaksi, komunikasi dan kolaborasi antara pengajar dan pembelajar yang tersekat
jarak. Namun demikian, keberadaan teknologi akan menjadi tidak termanfaatkan jika tidak
dibarengi dengan pengajar dan pembelajar yang melek teknologi. Literasi teknologi mencakup
segala pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi, mulai dari mengenal
perangkatnya, mengoperasikannya, mengolah dan mengkomunikasikan informasi. Literasi
teknologi memilik peran penting dalam keterlaksanaan pembelajaran jarak jauh selama masa
pandemi Covid-19, diantaranya memperlancar pelaksanaan PJJ, menjadikan pelaksanaan PJJ
lebih efektif, memudahkan dalam mencari dan mengolah informasi, memfasilitasi komunikasi
dan kolaborasi pengajar dan pembelajar, serta mengarahkan pengguna teknologi agar lebih
positif dan menjunjung etika sosial ketika menggunakan teknologi dalam pembelajaran jarak
jauh.
Peran literasi teknologi informasi dan komunikasi juga tidak hanya sekedar membantu
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang penggunaan sistem teknologi dalam
pembelajaran jarak jauh. Lebih dari itu. literasi teknologi pun mengembangkan aspek sosial dan
etika dalam penggunaan teknologi. Pada ISTE Standar for Stundent dijelaskan bahwa literasi
teknologi informasi dan komunikasi mengarahkan para siswa untuk terlibat secara positif, aman
dan menjaga etika ketika menggunakan teknologi, termasuk ketika melakukan interaksi secara
online. Pada konteks pelaksanaan PJJ di masa pandemi Covid-19 ini, pengguna teknologi yang
memiliki literasi TIK akan memperhatikan etika, kesadaran dan tanggung jawab mengenai
semua aktivitas yang dilakukannya, baik dalam interaksi, komunikasi maupun dalam membuat
konten-konten yang berkaitan dengan pembelajaran.
Berdasarkan paparan peran literasi TIK tersebut menunjukkan bahwa literasi TIK sangat
menunjang keberadaan teknologi yang menjadi media dan sarana pelaksanaan pembelajaran
jarak jauh selama masa pandemi Covid-19. Pengajar dan pembelajar yang memiliki literasi TIK
akan mampu memanfaatkan dan mengelola sistem teknologi dengan segala perangkatnya, jika
hal tersebut terjadi maka pembelajaran jarak jauh bisa terlaksana dengan baik, mulai dari proses
pembelajaran, penugasan, penilaian sampai proses interaksi dan kolaborasi diantara pengajar dan
pembelajar. Lebih dari itu, literasi TIK pun akan membentuk pribadi pengajar dan pembelajar
yang bertanggung jawab ketika menggunakan teknologi, seerta mengedepankan etika dalam
interaski, komunikasi, dan kolaborasi selama proses pembelajaran jarak jauh.
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi selama pembelajaran jarak jauh pada masa
pandemi Covid-19 akan mendorong pada peningkatan literasi teknologi yang menghasilkan
kebiasaan-kebiasaan baru dalam proses pembelajaran di masa yang akan datang.
3. file:///C:/Users/Admin%20HP/Downloads/181-13-610-1-10-20200519%20(1).pdf