- KS GS Elsa -

thanks you
1. Uji Deskriptif Statistik

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kecepatan 14 7.63 9.36 8.2493 .52067
Kelincahan 14 15.44 19.32 17.6807 1.28865
Keterampilan Menggiring 14 8.76 16.17 12.8943 2.11931
Valid N (listwise) 14

Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif diatas dapat dilihat hasil nilai minimum,
maksimum, mean, dan standar deviation pada masing-masing kelompok. Berikut histogram
untuk masing-masing kelompok data:
 - KS GS Elsa -
thanks you

2. Uji Normalitas

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Multiple Singgel Hop .108 20 .200* .945 20 .293
Leg Dynamometer .132 20 .200 *
.943 20 .279
Teknik One Foot .127 20 .200 *
.963 20 .597
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction

Uji normalitas dapat menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov apabila besar sampel

>50 sedangkan teknik Shapiro-Wilk digunakan apabila besar sampel < 50. Dikarenakan
dalam penelitian ini jumlah sampel kurang dari 50 pada setiap kelompok, maka uji
normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik Shapiro-Wilk. Dengan taraf signifikan
5%, maka data dikatakan normal jika hasil nilai sig > 0,05 dan tidak normal jika nilai sig
< 0,05. Berdasarkan hasil analisis diatas, maka dapat disimpulkan jika data dalam
penelitian ini berdistribusi normal dikarenakan nilai sig pada masing-masing kelompok
semuanya lebih besar dari pada 0,05.
 - KS GS Elsa -
thanks you

3. Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Teknik One Foot * Multiple Between (Combined) 15.282 18 .849 10.612 .238
Singgel Hop Groups Linearity 14.679 1 14.679 183.484 .047
Deviation from Linearity .603 17 .035 .444 .848
Within Groups .080 1 .080
Total 15.362 19

Uji Linieritas dalam penelitian ini menggunakan teknik Deviation from

Linearity. Pengambilan keputusan dalam Uji Linieritas yaitu dikatakan linier apabila
nilai sig > 0,05 dan tidak linier apabila nilai sig < 0,05. Berdasarkan hasil uji linieritas
diatas untuk Multiple Singgel Hop terhadap Teknik One Foot didapatkan nilai sig
Deviation from Linearity sebesar 0,848. Maka dapat disimpulkan jika terdapat
hubungan yang linier antara Multiple Singgel Hop terhadap Teknik One Foot.
 - KS GS Elsa -
thanks you

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Teknik One Foot * Leg Between (Combined) 13.165 18 .785 11.574 .317
Dynamometer Groups Linearity 15.463 1 13.563 172.654 .067
Deviation from Linearity .547 17 .044 .546 .784
Within Groups .079 1 .076
Total 14.436 19

Uji Linieritas dalam penelitian ini menggunakan teknik Deviation from

Linearity. Pengambilan keputusan dalam Uji Linieritas yaitu dikatakan linier apabila
nilai sig > 0,05 dan tidak linier apabila nilai sig < 0,05. Berdasarkan hasil uji linieritas
diatas untuk Leg Dynamometer terhadap Teknik One Foot, didapatkan nilai sig
Deviation from Linearity sebesar 0,784. Maka dapat disimpulkan jika terdapat
hubungan yang linier antara Leg Dynamometer terhadap Teknik One Foot.
 - KS GS Elsa -
thanks you

4. Uji T = Uji T bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh parsial
(tersendiri) dari variabel X untuk variabel Y.

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.160 .165 7.013 .000
Multiple Singgel Hop .499 .126 .639 3.948 .001
Leg Dynamometer .019 .009 .352 2.175 .044
a. Dependent Variable: Teknik One Foot

Berdasarkan tabel Uji T pada Regresi Berganda diatas, didapatkan hasil bahwa :
a. Hubungan Multiple Singgel Hop (X1) terhadap Teknik One Foot (Y) didapatkan hasil
sebesar sig 0.001 (p<0.05) dan bernilai positif yaitu 0,499. Maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang positif antara Multiple Singgel Hop (X1) terhadap Teknik One
Foot (Y), dengan kata lain bahwa semakin tinggi/baik Multiple Singgel Hop maka
semakin tinggi/baik Teknik One Foot.
b. Hubungan Leg Dynamometer (X2) terhadap Teknik One Foot (Y) didapatkan hasil
sebesar sig 0.044 (p<0.05) dan bernilai positif yaitu 0,019. Maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang positif antara Leg Dynamometer (X2) terhadap Teknik One Foot
(Y), dengan kata lain bahwa semakin tinggi/baik Leg Dynamometer maka semakin
tinggi/baik Teknik One Foot.
 - KS GS Elsa -
thanks you

5. Uji F = Uji F bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh simultan
(bersama-sama) dari variabel X terhadap variabel Y.

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 14.827 2 7.414 235.807 .000b
Residual .534 17 .031
Total 15.362 19
a. Dependent Variable: Teknik One Foot
b. Predictors: (Constant), Leg Dynamometer, Multiple Singgel Hop

Berdasarkan tabel Uji F Regresi Berganda diatas, didapatkan hasil sebesar sig 0.000
(p<0.05). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh X1 dan X2 secara simultan
(bersama-sama) terhadap Y.
 - KS GS Elsa -
thanks you

6. Uji Koefisien Determinasi = bertujuan untuk melihat seberapa persen pengaruh

variabel X terhadap variabel Y secara bersama-sama.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .982 a
.965 .961 .17731
a. Predictors: (Constant), Leg Dynamometer, Multiple Singgel Hop

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan nilai R Square sebesar 0,965. Maka dapat
disimpulkan bawah pengaruh variabel X terhadap variabel Y secara bersama-sama yaitu
sebesar 96,5%.