#2 TUGAS KK 18 Dan 19
#2 TUGAS KK 18 Dan 19
GELOMBANG II
“KOMPETENSI KHUSUS 18 DAN 19”
OLEH
Pengendalian Risiko
Pengendalian risiko mencakup pengambilan keputusan untuk mengurangi
dan/ atau menerima risiko. Tujuan pengendalian risiko adalah untuk mengurangi
risiko sampai batas yang dapat diterima. Tingkat usaha yang digunakan untuk
mengendalikan risiko hendaklah sebanding dengan signifikan risiko. Pembuat
keputusan mungkin menggunakan proses yang berbeda, termasuk analisis
keuntungan-biaya, untuk memahami tingkat yang optimal terhadap pengendalian
risiko.
Kajian Risiko
Ketika proses Manajemen Risiko Mutu telah dimulai, proses tersebut
hendaklah dilanjutkan untuk digunakan dalam kejadian yang mungkin memberi
dampak pada keputusan Manajemen Risiko Mutu awal, baik kejadian tersebut
direncanakan (misal, hasil pengkajian produk, inspeksi, audit, pengendalian
perubahan) maupun yang tidak direncanakan (misal, akar penyebab masalah dari
investigasi penyimpangan, penarikan kembali produk jadi). Frekuensi pengkajian
hendaklah didasarkan pada tingkat risiko. Pengkajian risiko dapat termasuk
mempertimbangkan kembali keputusan penerimaan risiko
Kompetensi Khusus 19
“Menjelaskan Pembagian Klasifikasi Ruangan Produksi Beserta Parameter dan
Pengukurannya”
Pembagian Kelas
Kelas A : Zona untuk kegiatan yang berisiko tinggi, misal zona pengisian,
wadah tutup karet, ampul dan vial terbuka, penyambungan secara
aseptis. Umumnya kondisi ini dicapai dengan memasang unit aliran
udara laminar (laminar air flow) dengan sistem udara laminar yang
mengalirkan udara dengan kecepatan merata berkisar 0,36 – 0,54
m/detik (nilai acuan) pada posisi kerja dalam ruang bersih terbuka.
Kelas B : Untuk pembuatan dan pengisian secara aseptis, Kelas ini adalah
lingkungan latar belakang untuk zona Kelas A
Kelas C&D: Area bersih untuk melakukan tahap proses pembuatan yang
mengandung risiko lebih rendah
Kelas E : kelas kebersihan ruang untuk pengolahan produk nonsteril, dimana
persyaratan jumlah maksimum partikulat udara pada kondisi
nonoperasional adalah 3.520.000 partikel/m untuk partikel ukuran ≥
0,5 µm dan 29.000 untuk partikel ukuran ≥ 5 µm. Jumlah maksimum
mikroba udara ditetapkan oleh industri berdasar kajian risiko dari
jenis sediaan yang ditangani misal cair, krim, padat.
Klasifikasi ruang bersih dan sarana udara bersih
Ruang bersih dan sarana udara bersih diklasifikasikan sesuai dengan EN ISO
14644-1. Klasifikasi harus dibedakan dengan jelas dari pemantauan lingkungan
pada saat operasional. Jumlah maksimum partikulat udara yang diperbolehkan
untuk tiap Kelas kebersihan adalah sebagai berikut:
Kelas bersih, secara umum dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu daerah putih
(white area) atau kelas A, B, C dan D; daerah abu (grey area) atau kelas E dan
daerah hitam (black area) atau kelas F. Semakin ke arah daerah putih, maka daerah
tersebut semakin terkontrol atau semakin tinggi tingkat kebersihannya. Produksi
sediaan obat steril dilakukan pada white area, sementara grey area digunakan untuk
perlakuan terhadap sediaan yang telah beradadalam wadah primer sehingga tidak
ada kontak langsung sediaan dengan lingkungan luar. Black area adalah area yang
tidak terkontrol kebersihannya artinya tidak ditetapkan jumlah minimal partikel viable
maupun non viable yang ada pada ruangan tersebut. Dengan demikian, memiliki
resiko kontaminasi yang cukup tinggi, dan tidak digunakan untuk proses pembuatan
obat, melainkan sebagai area ganti personel saja.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 34, Tahun 2018, “Pedoman
Cara Pembuatan Obat Yang Baik”
Anggraeni, A, 2016 “Modul Bahan Ajar Cetak Farmasi: Praktikum Teknologi Sediaan
Farmasi”, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia