Gambar 2. Tabel pertanyaan FMEA untuk identifikasi risiko pada bagan salah satu manufaktur
Tabel 3. Permasalahan risiko terasosiasi dengan mesin pembersih botol kaca dan operasi gua dan
aktivitasnya
Tabel 4. Permasalahan risiko berhubungan dengan pengoperasian isian kaca dan pengecekan
proses
Hasil dari semua kasus tersebut bahwa ada perubahan yang harus dibuat sesuai dengan
dokumentasi GMP yang berhubungan dengan risiko yang didiskusikan akan direvisi, reviu, dan
disetujui. Komunikasi risiko harus diberikan pada individu tertentu. Reviu risiko dilakukan
secara berlangsung, dan setiap waktu proses berlangsung dengan perubahan signifikan.
2. Hazard Operability Analysis (HAZOP).
Awalnya metodologi HAZOP dibuat khusus untuk digunakan di industri kimia; Namun,
akhir-akhir ini juga telah digunakan dalam bidang pengetahuan apa pun. Saat ini, sangat
memungkinkan untuk menemukan aplikasi di area manajemen seperti analisis resiko manajemen
rantai pasok dan penilaian resiko prosedur medis.
HAZOP (Hazard Operability Analysis) adalah teknik identifikasi resiko berdasarkan
premis bahwa kecelakaan terjadi karena kesalahan variabel proses. Pedoman Q9 mendefinisikan
potensial penggunaan untuk setiap risk tools, khusus untuk HAZOP dapat diterapkan pada proses
manufaktur, termasuk produksi dan formulasi, pemasok, alat, dan fasilitas untuk obat dan bahan
obat. Terutama digunakan di bidang farmasi industry untuk mengevaluasi keamanan proses.
Teknik HAZOP secara sistematis menganalisis node sistem dan mendefinisikan secara kualitatif
bagaimana penyimpangan operasional dapat terjadi, dan apakah tindakan perlindungan lebih
lanjut, peningkatan prosedur operasi, atau perubahan desain diperlukan untuk mengurangi atau
menghilangkan efeknya. Berikut adalah prosedur yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi
resiko :
Tabel 5 menujukkan list observasi dan aksi yang dilakukan untuk mengurangi resiko.
Informasi tingkat keparahan dan frekuensi penyimpangan digunakan untuk menentukan
tingkat risiko melalui matriks risiko. Dalam hal ini, pentingnya menggunakan matriks risiko
diamati pada tingkat risiko yang dihasilkan di kedua bioreaktor, misalnya, di mana node pertama
mewakili skenario terburuk menjadi 45 penyimpangan yang dianggap kritis, namun estimasi
frekuensi kejadian mengurangi tingkat risiko secara signifikan.
Metodologi HAZOP adalah alat yang ampuh untuk mengidentifikasi dan meningkatkan
saran yang dimaksudkan untuk mengurangi tingkat risiko dalam sistem bioreaksi. Penggunaan
node untuk mengkarakterisasi fungsi utama sistem memungkinkan untuk memahami antar
tahapan yang tidak disediakan oleh alat analisis lainnya.
Kesimpulan
Daftar Pustaka
1. Alsaidalani, R., & Elmadhoun, B. (2022). Quality Risk Management in Pharmaceutical
Manufacturing Operations: Case Study for Sterile Product Filling and Final Product
Handling Stage. Sustainability, 14(15), 9618. https://doi.org/10.3390/su14159618
2. Angel de la O Herrera, M., Luna, A. S., da Costa, A. C. A., & Blanco Lemes, E. M.
(2015). A structural approach to the HAZOP - Hazard and operability technique in the
biopharmaceutical industry. Journal of Loss Prevention in the Process Industries, 35, 1–
11. https://doi.org/10.1016/j.jlp.2015.03.002
3.
4.