Anda di halaman 1dari 17

Laporan Praktikum

Perkecambahan Biji Kacang


Hijau

NAMA : MUHAMMAD ILHAM WIBAWA

KELAS : X MIPA 3

ABSEN : 22
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala
kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan yang berjudul “Pengaruh intensitas cahaya terhadap
proses perkecambahan biji kacang hijau”.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wiwi Widiarsih, M.Pd selaku
Guru.

Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk membuktikan bahwa ada
tidaknya pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kecambah.

Walaupun dalam penulisan laporan ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin
sesuai kemampaan yang ada, namun penulis sadar bahwa makalah ini masihh jauh
dari sempurna. Oleh karena itu saya sebagai penulis memohon maaf jika ada
kesalahan dalam penulisan.
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………...
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................
B. Pembatasan Masalah.........................................................................................
C. Rumusan Masalah..............................................................................................
D. Tujuan Praktikum................................................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA


BAB III METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat..............................................................................................
B. Alat dan Bahan...................................................................................................
C. Prosedur Kerja atau Cara Kerja..........................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Pertumbuhan Kacang Hijau Ditempat yang Terkena Sinar Matahari .................
B. Pertumbuhan Kacang Hijau Ditempat yang Tidak Terkena Sinar Matahari .......
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................................
Foto Tanaman...............................................................................................................
Daftar Pustaka...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Dua
rangkaian proses tersebut berjalan bersamaan, sehingga tidak dapat
dipisahkan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran
atau volume serta jumlah sel secara irreversible, yaitu tidak dapat kembali
kebentuk semula. Pertumbuhan disebabkan oleh pembelahan sel
(pertambahan jumlah sel) dan oleh adanya pembesaran sel (pertambahan
ukuran sel). Pertumbuhan bersifat kuantitatif (dapat diukur), untuk mengukur
petumbuhan dapat menggunakan alat auksanometer. Sedangkan
perkembangan merupakan spesialisasi sel menjadi struktur dan fungsi
tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi melalui
perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.

Perkecambahan merupakan proses munculnya tanaman kecil (plantula) dari


dalam biji hasil dari perkembangan dan pertumbuhan embrio. Perkembangan
dan pertumbuhan dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
pendukung yang paling penting bagi proses perkecambahan adalah air.
Proses awal perkecambahan dimulai dari penyerapan air dengan cepat
secara imbibisi. Air yang berimbibisi bisa mengakibatkan biji memecah kulit
pembungkusnya dan mengembang serta memicu perubahan metabolik pada
embrio sehingga biji mengalami pertumbuhan. Selain itu, proses
perkecambahan juga membutuhkan cahaya. Kekurangan cahaya akan
mengganggu proses fotosintesis pada kecambah yang menimbulkan gejala
etiolasi. Gejala ini dapat dilihat dari batang kecambah akan tumbuh lebih
cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis, dan berwarna pucat.
Sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh ditempat terang menyebabkan tumbuhan
tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative pendek, daun berkembang,
tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh.

Sesuai dengan penjelasan yang telah dijabarkan diatas, mengenai faktor yang
berpengaruh pada proses perkembangan dan pertumbuhan biji kacang hijau.
Maka dilakukanlah percobaan ini.
B. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam Praktikum Perkecambahan Biji Kacang Hijau ini


adalah :

Agar pembatasan masalah dalam praktikum ini memiliki ruang lingkup yang
jelas maka pembatasan masalahnya adalah “Pengaruh intensitas cahaya
terhadap proses perkecambahan biji kacang hijau”.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam praktikum ini adalah :

1. Bagaimanakah pengaruh intensitas cahaya terhadap


pertumbuhan kacang hijau?
2. Bagaimana perbedaan pertumbuhan kacang hijau yang
mendapatkan cahaya matahari langsung dan yang tidak
mendapatkan cahaya matahari?

D. Tujuan Praktikum

Tujuan  praktikum ini adalah :

1. Mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan


kacang hijau.
2. Mengetahui perbedaan pertumbuhan kacang hijau yang
mendapatkan cahaya matahari langsung dan yang tidak
mendapatkan cahaya matahari.
BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan berbiji dimulai dengan


perkecambahan yaitu munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji).
Pada umumnya tanaman polongan dapat mempunyai endoperma. Cadangan
makanan disimpan dalam kotiledon (daun embrio), yang terlindungi di dalam
biji pada saat berkecambah plumula (ujung embrio atau calon kecambah)
diselubungi oleh kotiledon, sedangkan calon akar (radikula) diselubungi oleh
koleoriza. Bagian batang pada kecambah di atas kotiledon disebut epikotil
dan bagian batang kecambah di bawah kotiledon disebut hipokotil. Dalam
proses perkecambahan melibatkan proses fisiknya yaitu : terjadi ketika biji
menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah pada biji yang kering.
Proses kimianya yaitu dengan masuknya air, biji mengembang dan kulit biji
akan pecah.

Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormon giberelin


(GA) hormon ini mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar endosperma)
untuk mensistesis dan mengeluarkan enzim-enzim bekerja enghidrolisis
cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan endosfilem. Proses ini
menghasilkan molekul kecil yang larut dalam air misalnya enzim amylase
menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula. Selanjutnya gula dan
zat-zat lainnya diserap dari endosperma oleh kotiledon selama pertumbuhan
embrio menjadi bibit tanaman (Pujiyanto, 2008).

Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tanaman kacang-kacangan ketiga


yang banyak dibudidayakan setelah kedelai dan kacang tanah. Bila dilihat dari
kesesuaian iklim dan kondisi lahan yang dimiliki, Indonesia termasuk salah
satu negara yang memiliki kesempatan untuk melakukan ekspor
kacang (Purwono dan Hartono, 2005).

Kecambah kacang hijau mengandung vitamin E yang tidak ditemukan pada


kacang tanah dan kedelai. Bahkan nilai gizi kecambah kacang hijau lebih baik
daripada nilai gizi biji kacang hijau. Hal ini disebabkan kecambah telah
mengalami proses perombakan makromolekul menjadi mikromolekul. Selain
itu dengan proses perkecambahan terjadi pembentukan senyawa tokoferol
(vitamin E) (Purwono dan Hartono, 2005).
Kandungan zat gizi pada biji sebelum dikecambahkan, berada dalam bentuk
tidak aktif (terikat). Setelah perkecambahan, bentuk tersebut diaktifkan
sehingga meningkatkan daya cerna bagi manusia. Peningkatan zat-zat gizi
pada kecambah mulai tampak sekitar 24-48 jam saat
perkecambahan (Astawan, 2005). Sedangkan peningkatan vitamin E
(atokoferol) terjadi setelah proses perkecambahan selama 48
jam (Anggrahini, 2009).

Biji kacang hijau dapat berkecambah apabila berada dalam lingkungan yang
memenuhi syarat untuk perkecambahan, yaitu kandungan air kacang hijau
dan kelembaban udara sekeliling harus tinggi. Kadar air biji kacang hijau
berkisar 5-15%, pada kadar air ini kelembaban terlalu rendah untuk
berlangsungnya metabolisme sehingga tahap perkecambahan adalah kadar
air biji kacang hijau harus dinaikkan dengan cara dilakukan perendaman atau
ditempatkan pada lingkungan yang jenuh uap air (Anggrahini, 2009).

Suwarsono (1989), menyatakan bahwa cahaya merupakan perangsang


utama dalam hidup tumbuhan. Beberapa respon tumbuhan terhadap interaksi
cahaya yang berbeda-beda adalah dilakukan oleh auksin dan efeknya timbul
karena berkurangnya efektivitas auksin pada keadaan cahaya terik.
Tumbuhan yang tumbuh delam gelap atau cahaya lemah akan mempunyai
batang yang panjang dengan ruas yang lebih panjang dan lebih besar dari
tumbuhan yang mendapatkan cahaya matahari penuh dan daun lebih kecil
daripada daun yang terlindung.

Menurut Hasan (1997), bahwa hampir seluruh energi panas (kalor) berasal


dari matahari. Suhu meningkatkan perkembangan tanaman sebagai batas
tertentu. Hubungan suhu dengan pertumbuhan tanaman menunjukkan
hubungan linier sampai batas tertentu. Setelah mencapai maksimum
hubungan kedua variabel itu menunjukkan parabolik. Pada suhu rendah
kebanyakan tanaman mengakibatkan rusaknya batang, daun muda, tunas,
bungan dan buah. Besarnya kerusakan organ atau jaringan tanaman akibat
suhu rendah tergantung keadaan air.
BAB III METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini saya lakukan pada :

Hari : Rabu / 27 Juli 2022


Tempat : Jln. Pramuka Kel. Purwawinangun

B. Alat dan Bahan

Adapun Alat dan Bahan dalam Praktikum Perkecambahan Biji Kacang Hijau adalah
sebagai berikut:

Alat

 2 buah bekas gelas plastik


 kapas
Bahan

 12 biji kacang hijau

C. Prosedur Kerja atau Cara Kerja

Adapun Prosedur dalam Praktikum ini adalah sebagai berikut:

Langkah Kerja

1. Letakkan kapas pada masing-masing gelas plastik


2. Basahi setiap kapas dengan air (basahi, jangan direndam!)
3. Letakkan 5 biji kacang hijau diatas kapas
4. Beri label pada masing-masing gelas plastik A dan B, letakkan gelas
plastik A ditempat yang terkena sinar matahari, sedangkan gelas
plastik B letakkan ditempat yang tidak terkena sinar matahari
5. Amati dan ukur pertambahan kecambah setiap hari selama 7 hari
6. Catat pada tabel pengamatan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun pembahasan dalam laporan ini adalah sebagai berikut:

Hari Pertumbuhan kacang hijau


Rata -rata
Ke- 1 2 3 4 5 6

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Perkecambahan kacang hijau ditempat yang terkena sinar matahari


Hari Pertumbuhan kacang hijau
Rata -rata
Ke- 1 2 3 4 5 6

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Perkecambahan kacang hijau ditempat yang tidak terkena sinar matahari


A. Pertumbuhan Kacang Hijau Ditempat yang Terkena Sinar
Matahari

Pada keadaan ini, kacang hijau mendapat cahaya dengan intensitas yang sangat
besar, akibatnya pertumbuhan kacang hijau akan lambat, karena sebagian besar
hormon auksin terurai oleh sinar matahari. Dari data diperoleh rata-rata panjang
batang kecambah 2,75 cm. Statistik ini paling rendah dari semua data yang ada,
yang berarti pertumbuhan kecambah kacang hijau di tempat terang adalah yang
paling lambat. Tiga objek tidak tumbuh, hal ini mungkin disebabkan oleh biji yang
rusak atau mungkin juga hormon auksin yang tidak bekerja sama sekali akibat
kelebihan cahaya

Apabila tanaman ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari, maka
kecambah akan tumbuh lebih pendek daripada yang ditempatkan pada tempat yang
tidak terkena sinar matahari. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon,
terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini
akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat.
Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman
yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau
serta memiliki cukup klorofil.

B. Pertumbuhan Kacang Hijau Ditempat yang Tidak Terkena Sinar


Matahari

Dari data di atas dapat dilihat bahwa rata-rata panjang batang kecambah di tempat
dengan intensitas cahaya rendah adalah 6,49 cm. Pada tempat yang gelap,  kacang
hijau tidak mendapatkan cahaya matahari sama sekali, akibatnya hormon auksin
yang terdapat pada biji kacang menjadi sangat aktif dan bekerja secara optimal. Hal
itu  menyebabkan pertumbuhan kacang hijau menjadi sangat cepat namun kurang
merata. Sehingga batangnya lemah. Pertumbuhan kecambah pada tempat gelap
paling cepat diantara tempat-tempat lain. Pertumbuhan kacang hijau ditempat gelap
cenderung bengkok tetapi batangnya sangat kuat dan warnanya hijau, karena
mendapatkan cahaya yang cukup untuk fotosintesis. 

Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan
memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini
sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini
akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai
sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman
akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik
tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak
sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun
berwarna kuning (etiolasi).
BAB V PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan


bahwa :

Cahaya mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.


Cahaya memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam pertumbuhan
meninggi. Sehingga menyebabkan kacang hijau di tempat gelap mengalami etiolasi.
Selain cahaya, air juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan.
Foto Tanaman

Hari
Foto Tanaman
Ke-

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Perkecambahan kacang hijau ditempat yang terkena sinar matahari


Daftar Pustaka
Adapun Daftar Rujukan Berbagai sumber diatas, adalah sebagai berikut:

 Anggrahini, S., 2009, Pengaruh Lama Pengecambahan terhadap


Kandungan α Tokoferol dan Senyawa Proksimat Kecambah Kacang
Hijau (Phaseolus
radiatus L.).
 Astawan, Made. 2005. Info Teknologi Pangan Department of Food
Science and Technology. Faculty of Agricultural Technology and
Enginering, Bogor Agricultural University.
 Pujiyanto, S., (2008), Menjelajah Dunia Biologi untuk Kelas XI SMA
dan MA,
Platinum, Jakarta.
 Purwono dan Hartono, R. (2005). Kacang hijau. Penerbit Penebar
Swadaya. Jakarta.
 Suwar sono. H, 1989. Hormon Tumbuh an. Fakultas Per tanian.
Universitas Brawijaya. Penerbit CV. Raj awali, Jakarta. Hal. 3 1
 https://academia.co.id/laporan-praktikum-perkecambahan-biji-kacang-
hijau/
 https://www.slideshare.net/sayaanonymous/rancangan-percobaan-
pertumbuhan-biji-kacang-hijau
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Pembatasan Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Praktikum
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB III METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
B. Alat dan Bahan
Alat
Bahan
C. Prosedur Kerja atau Cara Kerja
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pertumbuhan Kacang Hijau Ditempat yang Terkena Sinar Matahari
B. Pertumbuhan Kacang Hijau Ditempat yang Tidak Terkena Sinar
Matahari
BAB V PENUTUP
Kesimpulan
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai