Anda di halaman 1dari 14

FORMULASI PEMBUATAN KEFIR SUSU SAPI DENGAN

PENAMBAHAN EKSTRAK NANAS SEBAGAI BAHAN


PENGGANTI GULA
Sholati Muzdalifah*1, Retno Budi Lestari2, Duta Setiawan2
1
Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak
2
Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak
email : Muzdalifah883@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penambahan ekstrak nanas sebagai
pengganti gula terhadap fisiko kimia dan organoleptik kefir susu sapi. Penelitian
dilaksanakan di Laboratorium Peternakan Fakultas Pertanian Universitas
Tanjungpura Pontianak. Rancangan Penelitian yang di gunakan adalah Rancangan
Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan masing-masing
perlakuan yaitu P0 = (6% gula + 0% ekstrak nanas)), P1 = (4,5% gula + 1,5%
ekstrak nanas), P2 = (3% gula + 3% ekstrak nanas), P3 = (1,5% gula + 4,5%
ekstrak nanas), P4 = (0% gula + 6% ekstrak nanas) . Parameter yang di amati
yaitu gula reduksi, pH, kadar etanol, total asam, protein dan organoleptik.
Kemudian data dianalisis secara statistik menggunakan Uji F dengan
membandingkan tabel F pada taraf 5% dan dilanjutkan dengan Uji BNJ jika
berpengaruh nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak
nanas berpengaruh nyata terhadap pH, gula reduksi, total asam, kadar etanol dan
protein kefir susu sapi tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap organoleptik yang
meliputi kesukaan terhadap kefir susu sapi. Perlakuan terbaik dari penelitian yang
telah dilakukan yaitu Hasil perhitungan Nilai Perlakuan (NP) terbaik pada
perlakuan 3% menghasilkan rerata gula reduksi 18,26 %,Total asam 0,66%, etanol
9,34%, gula reduksi 18,26%, protein 2,78%, tekstur 3,84 (agak suka), rasa 3,32
(agak suka), kesukaan 3,48 (agak suka), dan aroma 3,48 (agak suka).

Kata kunci: bibit kefir, nenas, susu sapi


FORMULATION OF MAKING COW MILK KEFIR WITH
ADDITION TO PINEAPPLE EXTRACT AS SUGAR
REPLACEMENT

Sholati Muzdalifah*1, Retno Budi Lestari2, Duta Setiawan2


(1)
students of faculty of agriculture and(2) faculty of agriculture teaching staff
Tanjungpura Pontianak University
email : Muzdalifah883@gmail.com

ABSTRACT
This study aim to determine the addition of pineapple extract as a sugar
subtitute for physico-chemical and organoleptic kefir of cow’s milk. The study
was conducted at the Animal Husbandry Laboratory of the Faculty of Agriculture,
Tanjungpura University, Pontianak. The research design used was a randomized
block design (RBD) with 5 treatments and 5 replications for each treatment,
namely P0 = (6% sugar + 0% pineapple extract)), P1 = (4.5% sugar + 1.5%
pineapple extract), P2 = (3% sugar + 3% pineapple extract), P3 = (1.5% sugar +
4.5% pineapple extract), P4 = (0% sugar + 6% pineapple extract). Parameters
observed were reducing sugars, pH, ethanol levels, total acids, proteins and
organoleptics. Then the data were analyzed statistically using the F Test by
comparing table F at the 5% level and continued with the HSD Test if it had a
significant effect. The results showed that the addition of pineapple extract had a
significant effect on pH, reducing sugar, total acid, ethanol content and cow milk
kefir protein but had no significant effect on organoleptics which included
preference for cow milk kefir. The best treatment from the research that has been
done is the results of the calculation of the best treatment value NP) at 3%
treatment resulting in pH 4,36%, total acid 0.66%, ethanol 9,34%, reduced sugar
18,26%, protein 4,22%, texture 3,84 (rather like), flavor 3.32 (rather like),
preference 3.48 (rather like), and aroma 3.48 (rather like)

Keywords: cow’s milk, kefir seed, pineapple.


PENDAHULUAN Pada pembuatan susu kefir
diperlukan fermentasi selama 24 jam
Susu dengan suhu 39̊°C, untuk
Susu merupakan salah satu mempercepat proses fermentasi
bahan pangan yang penting bagi diperlukan penambahan bahan
kesehatan manusia, karena susu pangan yang mengandung glukosa.
terdiri dari zat-zat penting yang Nanas
dibutuhkan oleh manusia seperti Salah satu tanaman pangan
karbohidrat (laktosa), protein, lemak, yang dapat dimanfaatkan untuk
vitamin, dan mineral. Susu memiliki mempercepat proses fermentasi
nilai gizi yang hampir sempurna dan adalah sari dari buah nanas.
sangat peka terhadap pengaruh fisik Perkembangan teknologi pangan saat
maupun mikrobiologis dan rentan ini memberikan alternatif dari buah
terhadap kerusakan susu. Kerusakan nanas diolah menjadi ekstrak buah
susu disebabkan karena penanganan nanas dengan dijadikan minuman
setelah pemerahan yang salah, susu kefir susu sapi yang bermanfaat
segar setelah diperah harus disimpan untuk tubuh. Salah satu pemanfaatan
disuhu 4-7°C selama 2 atau 3 jam, nanas yang bisa dikembangkan
setelah itu susu dapat bertahan adalah pengolahan kefir susu sapi
selama 24 jam. Salah satu teknologi dengan penambahan ekstrak buah
yang berkembang saat ini adalah nanas. Nanas merupakan buah yang
dengan susu fermentasi. Susu kaya akan karbohidrat, terdiri atas
fermentasi menghasilkan rasa asam beberapa gula sederhana misalnya
yang pekat sehingga tidak semua sukrosa, fruktosa, dan glukosa, serta
masyarakat menyukai hasil prodak enzim bromelin yang dapat
susu fermentasi, Salah satu produk merombak protein menjadi asam
fermentasi saat ini yaitu kefir. amino agar mudah diserap tubuh
(Rismunandar, 1989).
Kefir

Kefir adalah susu yang METODOLOGI PENELITIAN


difermentasi dan berasal dari Penelitian ini dilaksanakan di
Caucasus Rusia. Kefir dibuat dengan Laboratorium Peternakan Fakultas
menginokulasi susu sapi, kambing Pertanian Universitas Tanjungpura
atau domba dengan biji kefir. Kefir Pontianak selama ± 6 bulan.
tradisional dibuat dalam kantong Bahan yang digunakan dalam
kulit yang tergantung dekat pintu penelitian:
masuk/keluar dan kantong diketuk nanas, bibit kefir, susu cair
oleh setiap orang yang melintas merk diamond, alkohol, indikator PP,
untuk membantu susu dan biji kefir asam oksalat, larutan K2Cr2O7,
tercampur dengan baik. H2SO4, NaOH 0,1 , formaldehide,
buffer, kalium oksalat, aquades.
Alat pembuatan kefir susu sapi : merata. Selanjutnya toples kaca di
kompor, pisau, talanan, juicer, tutup rapat, disimpan ditempat yang
sendok plastik, wadah plastik, toples terhindar dari sinar matahari atau
kaca, saringan. lampu dan di inkubasi selama 24 jam
Alat analisis : pada suhu ruang. Setelah kefir susu
Timbangan digital, alat titrasi, dengan penambahan ekstrak nanas
refraktometer, elektroda pH meter, menggumpal, menandakan kefir susu
erlenmeyer, piknometer, labu sapi sudah jadi, lalu disaring
destilasi, gelas ukur, tabung reaksi, menggunakan saringan untuk
cup plastik, tisue, kertas tempel. memisahkan endapan kefir dan bibit
Penelitian ini dilakukan kefir.
menggunakan metode Rancangan Pengamatan yang diukur : sifat
Acak Kelompok (RAK) yang terdiri fisikokima gula reduksi, pH, total
dari 5 perlakuan dan di ulang asam, etanol, protein) dan uji
sebanyak 5 kali, yaitu: organoleptik (tekstur, rasa, kesukaan,
p0 = 6 % gula + 0 % ekstrak nanas aroma).
p1 = 4,5 % gula + 1,5 % ekstrak Hasil pengamatan penelitian
nanas dianalisis secara statistik dengan uji
p2 = 3 % gula + 3 % ekstrak nanas F (ANOVA) pada taraf 5%. Jika
p3 = 1,5 % gula + 4,5 % ekstrak berpengaruh nyata, maka dilanjutkan
nanas dengan uji BNJ (Beda Nyata Jujur)
p4 = 0 % gula + 6 % ekstrak nanas pada taraf 5%. Tujuannya untuk
Pembuatatan ekstrak nenas : mengetahui lebih detail perlakuan
Buah nanas masak fisiologis apa saja yang berbeda antara satu
dikupas dan dibuang bagian mata, dengan lainnya.
lalu dicuci dan di potong kecil. Buah Penentuan perlakuan terbaik
nanas di juicer untuk memisahkan pada hasil penelitian kefir susu sapi
ekstrak nanas dari ampas buah nanas. dilakukan dengan menggunakan
Ekstrak buah nanas dimasak dengan metode De Garmo dkk (1984) dalam
tambahan gula sesuai perlakuan Nafisah (2015), berdasarkan
sampai mendidih. Ekstrak Buah perhitungan Indeks Efektifitas
Nanas yang telah di masak di ukur Perlakuan terbaik ditunjukkan
sesuai perlakuan sampai mendidih. dengan Nilai Perlakuan Tertinggi.
Ekstrak Buah Nanas yang telah di
masak di ukur sesuai perlakuan. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembuatan kefir susu sapi : pH
Susu yang sudah di Berdasarkan analisis sidik ragam
pasteurisasi di ukur sebanyak 1000 menunjukkan bahwa penambahan
ml dan di tuang ke toples kaca, ekstrak nanas berpengaruh nyata
kemudian di masukkan bibit kefir terhadap pH kefir susu sapi. Diduga
dan ekstrak nanas yang telah Tingginya penambahan ekstrak
dimasak per perlakuan dan di aduk nanas menyebabkan pH kefir susu
sapi menjadi rendah. Penurunan nilai berbeda nyata dengan P2, dan P3 tetapi
pH disebabkan oleh perombakan berbeda tidak nyata dengan P1 dan P4.
laktosa oleh bakteri asam laktat Perlakuan 1,5% ekstrak nanas
sehingga menjadi glukosa dan berbeda nyata dengan P3, tetapi
galaktosa kemudian masuk dalam berbeda tidak nyata dengan
jalur glikolisis menjadi asam piruvat. Perlakuan P0, P2, P3, dan P4.
Selanjutnya asam piruvat diubah Perlakuan 3% ekstrak nanas berbeda
menjadi produk akhir yang spesifik nyata dengan P0, P3, P4 tetapi tidak
yaitu asam laktat. Nilai pH kefir berbeda nyata dengan P1. Perlakuan
yang diperoleh lebih rendah 4,5% ekstrak nanas berbeda nyata
dibandingkan dengan pH kefir yang dengan semua perlakuan. Perlakuan
diperoleh Agustina et al, (2013) 6% ekstrak nanas berbeda nyata
sebesar 4,34 pada level kefir grain dengan P0, P2, P3 tetapi berbeda tidak
2,5%. Nilai pH yang terendah nyata dengan perlakuan P1. Rerata pH
terdapat pada kefir susu sapi yaitu kefir susu sapi yang dihasilkan
3,57. Perlakuan 0% ekstrak nanas berkisar antara 5,55-3,57%.

5,55 b
6 5,09 bc
5 4,36 c 4,15 a
3,57 b
4
pH %

3
2
1
0
P0 P1 P2 P3 P4
Konsentrasi Penambahan Nanas
Gambar 1. Penggunaan ekstrak nanas sebagai bahan pengganti gula
terhadap pH kefir susu sapi
Total Asam asam laktat akan meningkat, hal ini
Berdasarkan analisis sidik karena asam laktat diperoleh dengan
ragam menunjukkan bahwa jalan perombakan gula yang berupa
penggunaan ekstrak nanas sukrosa pada media fermentasi
berpengaruh nyata terhadap total melalui proses glikolisis. Hal ini
asam pada kefir susu sapi. Hal ini diperkuat oleh Kunaepah (2013)
diduga karena penambahan gula menyatakan bahwa fermentasi
pasir terhadap ekstrak nanas selama 24 jam menyebabkan jumlah
sehingga mengakibatkan peningkatan mikroba semakin banyak jumlahnya,
nilai total asam semakin tinggi. sehingga kemampuan menghasilkan
Sesuai dengan pendapat asam laktat semakin tinggi.
Setioningsih, dkk (2004) Semakin Perlakuan 0% ekstrak nanas
banyak konsentrasi gula maka total berbeda nyata dengan perlakuan P3,
P4 tetapi berbeda tidak nyata dengan perlakuan P1. Perlakuan 4,5% ekstrak
perlakuan P1,P2. Perlakuan 1,5% nanas berbeda nyata dengan
ekstrak nanas berbeda nyata dengan perlakuan P0, P4 tetapi berbeda tidak
perlakuan P0, P3, P4 tetapi berbeda nyata dengan perlakuan P1, P2.
tidak nyata dengan perlakuan P1, P2. Perlakuan 6% ekstrak nanas)berbeda
Perlakuan 3% ekstrak nanas berbeda nyata dengan perlakuan P0, P3 tetapi
nyata dengan perlakuan P0, P3, P4 berbeda tidak nyata dengan
tetapi berbeda tidak nyata dengan perlakuan P1, P2.

0,9 b
0.9 0,72 b
0.8 0,66 ab
Total asam %

0.7 0,6 ab
0.6
0.5 0,38 a
0.4
0.3
0.2
0.1
0
P0 P1 P2 P3 P4
Konsentrasi Penambahan Nanas

Gambar 2. Penggunaan ekstrak nanas sebagai bahan pengganti gulat


terhadap etanol kefir susu sapi.
Etanol
Berdasarkan analisis sidik ragam fermentasi kefir susu sapi dengan
menunjukkan bahwa penggunaan penambahan konsentrasi ekstrak
ekstrak nanas berpengaruh nyata nanas yang terkandung didalam kefir
terhadap etanol kefir susu sapi. Hal susu sapi.
ini diduga karena adanya proses

12 10,66 d 10,22 d
9,34 c
10 8,28 b
7,39 a
Etanol %

8
6
4
2
0
P0 P1 P2 P3 P4
Konsentrasi Penambahan Nanas

Gambar 3. Penggunaan ekstrak nanas sebagai bahan pengganti gula


terhadap total asam kefir susu sapi.
Perlakuan 0% estrak nanas dengan perlakuan P1. Perlakuan 1,5%
berbeda nyata dengan perlakuan P2, ekstrak nanas berbeda nyata dengan
P3 dan P4 tetapi berbeda tidak nyata perlakuan P2, P3 dan P4 tetapi
berbeda tidak nyata dengan Gula Reduksi
perlakuan P0. Perlakuan 3% ekstrak Berdasarkan hasil analisis sidik
nanas berbeda nyata dengan semua ragam menunjukkan bahwa
perlakuan. Perlakuan 4,5% ekstrak penggunaan ekstrak nanas
nanas berbeda nyata dengan semua berpengaruh nyata terhadap gula
perlakuan. Perlakuan 6% ekstrak reduksi pada kefir susu sapi. Hal ini
nanas berbeda nyata dengan semua diduga adanya penambahan gula
perlakuan. Rerata kadar etanol kefir pasir yang digunakan sebagai bahan
susu sapi berkisar antara 10,66- pengganti gula pada ekstrak nanas.
7,39% menunjukkan kecendrungan Kandungan gula alami yang terdapat
penurunan. pada ekstrak nanas dimanfaatkan
Penambahan ekstrak nanas oleh mikroorganisme dalam proses
mengakibatkan penurunan kadar pembuatankefir, adanya penambahan
etanol pada kefir susu sapi yang gula pasir pada kefir susu sapi saat
dihasilkan. Menurut Rahman, (1989) proses fermentasi. Hal ini menurut
melaporkan khamir akan memecah Kunaepah, (2008) menyatakan
gula sederhana menjadi alkohol dan adanya mikroorganisme yang aktif
karbondioksida, khamir candida kefir dan berkembangbiak pada proses
memecah subtrat/glukosa tersebut fermentasi, dan mengakibatkan kadar
menjadi etanol. gula semakin menurun.

25 20,64 a
18,08 ab 18,26 bc
Gula Reduksi

20 16,08 bc
13,52 c
15
10
5
0
P0 P1 P2 P3 P4
Konsentrasi Penambahan Nanas
Gambar 4. Penggunaan ekstrak nanas sebagai bahan pengganti gula
terhadap gula reduksi kefir susu sapi.
Perlakuan 0% ekstrak nanas berbeda nyata dengan perlakuan P0,
berbeda nyata dengan semua P1 dan P2 tetapi berbeda nyata
perlakuan. Perlakuan 1,5% ekstrak dengan P4. Perlakuan 6% ekstrak
nanas berbeda nyata dengan P0, P3 nanas berbeda nyata dengan P0, P1
dan P4 tetapi berbeda tidak nyata dan P2 tetapi berbeda tidak nyata
dengan P2. Perlakuan 3% ekstrak dengan P3.
nanas berbeda nyata dengan Kurangnya penambahan gula
perlakuan P0, P3 dan P4 tetapi berbeda pasir menyebabkan kadar gula
tidak nyata dengan perlakuan P1,. reduksi pada kefir nanas mengalami
Perlakuan 4,5% ekstrak nanas penurunan yang dihasilkan. Hal ini
sesuai dengan pendapat kunaepah, pada kefir nanas. Hal ini diduga
(2008) menyatakan adanya karena bibit kefir mengandung kadar
mikroorganisme yang aktif protein yang tinggi berkisar antara 40
berkembangbiak pada proses - 60% dan laktosa pada susu
fermentasi, dan mengakibatkan kadar memberikan dukungan untuk
gula reduksi semakin menurun. perkembangbiakkan mikroorganisme
Sesuai SNI kadar gula yang harus di dalam kefir. Hal ini sesuai dengan
miliki oleh kefir nanas 25,0% Rerata pendapat Bahar (2008) menyatakan
protein yang dihasilkan pada bahwa bibit kefir mengandung
penelitian kefir susu sapi berkisar khamir dengan kandungan protein
20,64-13,52%, maka dalam berkisar antara 40 – 60%. Menurut
penelitian ini produk kefir yang Hidayat (2006) protein murni yang
dihasilkan sudah memenuhi kriteria terkandung dalam susu adalah
yang ditentukan oleh SNI. kasein. Menurunnya protein pada
Protein kefir susu sapi dikarenakan adanya
Berdasarkan analisis sidik kandungan enzim protease pada buah
ragam menunjukkan bahwa nanas yang mana enzim tersebut
penambahan ekstrak nanas dapat memecah protein pada kefir.
berpengaruh nyata terhadap protein

5 4,22 e
3,694 d
Protein %

4
2,788 c
3
1,81 b 1,63 a
2
1
0
P0 P1 P2 P3 P4
Konsentrasi Penambahan Nanas
Gambar 5. Penggunaan ekstrak nanas sebagai bahan pengganti gula
terhadap protein kefir susu sapi

Perlakuan 0% ekstrak nanas perlakuan P0, P1, P2, dan P4.


berbeda tidak nyata dengan Perlakuan 6% ekstrak nanas berbeda
perlakuan P1, P2, P3 dan P4. Perlakuan tidak nyata dengan perlakuan P0, P1,
1,5% ekstrak nanas berbeda tidak P2, dan P3. Hal ini sesuai dengan
nyata dengan perlakuan p0, P2, P3, pendapat Lestari, (2015) menyatakan
dan P4. Perlakuan 3% ekstrak nanas bahwa dalam proses fermentasi
berbeda tidak nyata dengan bakteri asam laktat membutuhkan
perlakuan dengan P0, P1, P3, dan P4. nutrisi untuk dapat bertahan hidup,
Perlakuan 4,5% ekstrak nanas nutrisi ini berasal dari susu, sehingga
berbeda tidak nyata dengan kadar protein yang mulanya tinggi
menjadi menurun seiring dengan uji organoleptik melibatkan 25 orang
lamanya fermentasi. Kadar protein panelis semi terlatih yang diminta
yang harus dimiliki oleh kefir untuk mengungkapkan tingkat
minimal 3,91%. Rerata protein yang kesukaan atau ketidaksukaan.
dihasilkan pada penelitian kefir susu Penelitian ini menggunakan lima
sapi berkisar 4,22-1,63% maka skala yang menunjukkan tingkat
dalam penelitian ini produk kefir kesukaan yaitu 5 (sangat suka), 4
yang dihasilkan memenuhi kriteria (suka), 3 (agak suka), 2 (tidak suka),
sesuai dengan pendapat Sawitri, 1 (sangat tidak suka).
(2012). Tekstur
Berdasarkan gambar di atas Berdasarkan hasil analisis
menunjukan bahwa kadar protein sidik ragam menunjukkan bahwa
sangat dipengaruhi oleh ekstrak dengan penambahan ekstrak nanas
nanas, karena semakin rendah berpengaruh nyata terhadap tekstur
konsentrasi ekstrak nanas semakin kefir susu sapi. Tesktur yang
tinggi protein yang dihasilkan begitu diinginkan pada kefir susu sapi
pula dengan konsentrasi ekstrak adalah halus dan kental. Perubahan
nanas yang tinggi mengakibatkan tekstur disebabkan adanya bahan-
rendahnya protein pada kefir susu bahan campuran, pengolahan dan
sapi. Hal ini diduga kadar protein penyimpanan. Hasil uji organoleptik
yang dihasilkan oleh gabungan bibit terhadap tekstur kefir susu sapi yang
kefir dan ekstrak nanas kedua jenis lebih di sukai panelis yaitu pada
ini lebih rendah dibandingkan perlakuan p2 (3% gula + 3% ekstrak
dengan menggunakan secara nanas) dengan nilai 3,84 (suka)
individu. Pada gambar 5 menunjukan sedangkan tekstur yang kurang
bahwa kadar protein sangat disukai oleh panelis yaitu perlakuan
signifikan dikarenakan adanya p1 (4,5% gula + 1,5% ekstrak nanas)
konsentrasi nanas yang berbeda yaitu 3,56 (tidak suka).
sehingga menghasilkan protein yang Berdasarkan hasil uji
berbeda. Setelah proses fermentasi kesukaan pada tesktur kefir susu sapi
dilakukan protein yang terdapat pada tanpa penambahan ekstrak nanas
kefir jauh lebih menurun. memperlihatkan nilai kesukaan lebih
Organoleptik tinggi yaitu (3,84). Hal ini diduga
Uji organoleptik merupakan karena pada kefir susu sapi dengan
faktor penting dilakukan untuk perlakuan p2 (3% gula + 3% ekstrak
mengetahui mutu produk yang nanas) memiliki tesktur yang halus
dihasilkan serta kelayakan produk dan kental, hal ini di karenakan
yang diujikan ke panelis. Metode adanya penambahan ekstrak nanas
pengujian organoleptik yang dan gula pasir sehingga starter
digunakan pada penelitian ini adalah bakteri mendapatkan nutrisi dan
uji kesukaan yang merupakan salah dapat terjadi proses fermentasi
satu jenis uji penerimaan. Penilaian sehingga tekstur kefir susu sapi
menjadi lembut dan semakin kental nanas sebagai bahan pengganti gula
(Santoso, 2009). Hubungan terhadap kefir susu sapi dapat dilihat
penggunaan penambahan ekstrak pada gambar 6.

3.84
3.85
3.8 3.72
3.75 3.68

Tekstur
3.7
3.65 3.6
3.56
3.6
3.55
3.5
3.45
3.4
P0 P1 P2 P3 P4
Konsentrasi Penambahan Nanas
Gambar 1.6. Penggunaan ekstrak sebagai bahan pengganti gula
terhadap tekstur kefir susu sapi.
Rasa
Berdasarkan hasil analisis sidik ekstrak nanas) yaitu dengan
ragam menunjukkan bahwa dengan nilai 2,5 (tidak suka).
penambahan ekstrak nanas Rasa asam pada kefir
berpengaruh nyata terhadap rasa disebabkan oleh akumulasi
kefir susu sapi. Rasa pada kefir susu dari asam laktat yang
sapi sangat dipengaruhi oleh dihasilkan oleh starter kefir
komposisi penyusun. serta ekstrak nanas pada
Penilaian terhadap proses fermentasi, sehingga
rasa kefir susu sapi yang meningkatkan kadar asam
paling disukai panelis p0 (6% laktat dan memiliki rasa asam
gula + 0% ekstrak nanas) (Etiyati, 2010). Hubungan
yaitu dengan nilai 3,24 penggunaan ekstrak nanas
(suka), sedangkan yang sebagai bahan pengganti gula
kurang disukai oleh panelis terhadap pembuatan kefir
yaitu P4 (0% gula + 6% susu sapi dapat dilihat pada
gambar 7
4 3.56
3.24 3.32
3.5 2.68
3 2.5
2.5

Rasa
2
1.5
1
0.5
0
P0 P1 P2 P3 P4
Konsentrasi Penambahan Nanas
Gambar 7. Penggunaan ekstrak sebagai bahan pengganti gula
terhadap rasa kefir susu sapi
Kesukaan lebih menyukai rasa kefir yang
Berdasarkan hasil analisis menggunakan p2 (3% gula + 3%
sidik ragam menunjukkan bahwa ekstrak nanas), p1 (4,5% gula + 1,5%
dengan penambahan ekstrak nanas ekstrak nanas), p0 (6% gula + 0%
berbeda nyata terhadap kesukaan ekstrak nanas) perlakuan p0, p1, p2
kefir susu sapi. Panelis diminta dan p4 memiliki rasa manis yang
tanggapan pribadi tentang kesukaan lebih tinggi sehingga lebih disukai
atau sebaliknya ketidaksukaan oleh panelis sedangkan yang kurang
terhadap kefir susu sapi. di sukai panelis yaitu perlakuan p3
Hasil pengujian organoleptik ( 1,5% gula + 4,5% ekstrak nanas)
terhadap kesukaan kefir susu sapi dan p2 (3% gula + 3% ekstrak nanas)
yang paling disukai yaitu panelis P0 memiliki rasa asam yang sangat
(6% gula + 0% ekstrak nanas yaitu kecut. Hubungan penggunaan ekstrak
3,56% (agak suka), sedangkan yang nanas sebagai bahan pengganti gula
kurang disukai oleh panelis yaitu P3 terhadap kesukaan kefir susu sapi
(1,5% gula + 4,5% ekstrak nanas) dapat dilihat pada gambar 8.
yaitu 3,12% (tidak suka). Panelis

3.68
3.7 3.56 3.56
3.6 3.48
3.5
Kesukaan

3.4
3.3 3.12
3.2
3.1
3
2.9
2.8
P0 P1 P2 P3 P4
Konsentrasi Penambahan Nanas

Gambar 8. Penggunaan ekstrak sebagai bahan pengganti gula terhadap


kesukaan kefir susu sapi
Aroma
Berdasarkan hasil analisis yaitu p1 (4,5 % gula +1,5% ekstrak
sidik ragam menunjukkan bahwa nanas) yaitu dengan nilai 3,8 (agak
dengan penambahan ekstrak nanas suka), sedangkan yang kurang
memberikan pengaruh nyata disukai oleh panelis yaitu P0 (6%
terhadap aroma kefir susu sapi. gula + 0% ekstrak nanas) 3,48. P2
Menurut Wirakusumah (2002), (3% gula + 3% ekstrak nanas) 3,48.
bahwa nanas memiliki aroma yang P3 (1,5% gula + 4,5% ekstrak nanas)
harum, sehingga semakin banyak 3,48 (tidak suka). Hubungan
konsentrasi ekstrak nanas yang penggunaan ekstrak nanas sebagai
ditambahkan akan menambah rasa bahan pengganti gula terhadap aroma
harum pada kefir. Hasil pengujian kefir susu sapi dapat dilihat pada
organoleptik terhadap kesukaan kefir gambar 9.
susu sapi yang paling disukai panelis

3.8
3.8
3.7
Aroma

3.6 3.52
3.48 3.48 3.48
3.5
3.4
3.3
P0 P1 P2 P3 P4
Konsentrasi Penambahan Nanas

Gambar 9. Penggunaan ekstrak sebagai bahan pengganti gula


terhadapkesukaan kefir susu sapi
Perlakuan Terbaik 3,56% (agak suka), dan aroma 3,48
Berdasarkan hasil (agak suka) .
perhitungan nilai perlakuan terbaik Saran
pada tabel 8 diperoleh nilai Perlu penelitian lebih lanjut
perlakuan tertinggi pada kefir susu mengenai penambahan ekstrak nanas
sapi dengan penambahan ekstrak sebagai bahan pengganti gula, serta
nanas pada taraf 0% dengan nilai penggunaan susu segar sebagai
1,12 oleh karena itu perlakuan 3% bahan baku pembuatan kefir.
gula dan 3% ekstrak nanas Daftar Pustaka
menghasilkan perlakuan terbaik. Agustina, L; Setyawardani, T; dan
Hasil perhitungan Perlakuan Astuti, T, Y. 2013.
(NP) terbaik pada perlakuan 0% “Penggunaan Starter Biji
menghasilkan rerata gula reduksi Kefir dengan Konsentrasi
20,64%, pH 5,84%, total asam yang berbeda pada Susu Sapi
0,38%, etanol 10,66%, protein terhadap pH Kadar Asam
4,22%, tekstur 3,6% (agak suka), Laktat”. Jurnal Ilmiah
rasa 3,56% (agak suka), kesukaan Peternakan 1 (1) : 254-259.
dan Konsentrasi Bibit Kefir
Bahar, Burhan. 2008. Kefir Minuman Terhadap Mutu Kefir Susu
Susu Fermentasi. Jakarta: PT Sapi. Journal of Chemistry.
Gramedia Pustaka Utama. Vol : 3.No.2.

Etiyati, (2010). Pengaruh Rahman, A., S. Fardia, W.P. Rahaju,


Penambahan Sukrosa dan Suliantari & C.C Nurwitri.
Jenis Bakteri pada (1989) Bahan Pengajaran
PembuatanYoghurt dari Teknologi Fermentasi Susu.
jagung (Zea Myas L) Pusat antar Universitas
Yogyakarta: Fakultas Sains Pangan dan Gizi Universitas
dan Teknologi Universitas Institut Pertanian Bogor.
Islam Negri Sunan Kalijaga.
Rossi, (2016). Perbandingan Susu
Hidayat, (2006). Mikrobiologi Kambing & Kedelai Dalam
Industri. Yogyakarta : Pembuatan Kefir. Vol 18 (1) :
Penerbit Andi. 13-20. Jurnal. Peternakan
Indonesia.
Kunaepah, U. (2008). Pengaruh
Lama Fermentasi dan Setioningsih E., R. Setianingsih, dan
Konsentrasi Glukosa terhadap A. Seusilowati,
aktivitas Antibakteri, 2004.Pembuatan Minuman
Probiotik dari Susu Kedelai
Polifenol Total dan Mutu
dengan Inokulum
Kimia Kefir Susu Kacang Lactobacillus casei,
Merah. Tesis Universitas Lactobacillusplantarum, dan
Diponegoro : Semarang. Lactobacillus acidophilus.J.
bioteknologi. Jurusan Biologi
Lestari, M. (2015). Uji kadar Protein FMIPA Universitas Sebelas
Dan Asam Total Dadih Susu Maret (UNS). Surakarta.
Kambing Etawa Dengan
Variasi Penutup Dan Lama Santoso, (2009). Susu dan Yoghurt
Fermentasi Yang Berbeda. Kedelai. Laboratorium Kimia
Skripsi. Fakultas Keguruan Pangan Universitas
Dan Ilmu Pendidikan Widyagama. Malang.
Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Wirakusuma, Emma S. (2002) Buah
dan Sayur untuk Terapi.
Nuril, H,Y & Rudiana,A. (2014). Jakarta : Penabar Swadaya.
Pengaruh Waktu Fermentasi

Anda mungkin juga menyukai