Anda di halaman 1dari 49

CAPAIAN PEMBELAJARAN

DALAM KURIKULUM MERDEKA


Mau kemana kita…..?

Jika Anda diminta mengantar kerabat Anda ke suatu tempat sementara Anda
belum tahu letak dan bagaimana tempat tersebut apa yang akan Anda lakukan
supaya Anda dan kerabat Anda dapat menuju tempat tersebut dengan selamat ?
Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara,
CP memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu
untuk mencapainya (fase).

Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap pengemudi


memiliki kebebasan untuk memilih jalur, cara, dan alat
untuk menempuh perjalanan tersebut, yang disesuaikan
dengan titik keberangkatan, kondisi, kemampuan, dan
kecepatan masing-masing.

Dalam mencapai CP, kita perlu membangun kompetensi Sumber gambar: https://www.theaa.com/driving-school/driving-
untuk melakukan perjalanan tersebut agar tiba di tujuan lessons/advice/show-me-tell-me

pada waktu yang ditentukan. Setiap satuan pendidikan


dipersilakan mengatur strategi efektif untuk mencapai CP,
sesuai dengan kemampuan dan potensinya.
• Garis finish CP ada di akhir kelas 12. Untuk mencapai garis finish
tersebut, pemerintah membuatnya ke dalam 6 etape yang disebut fase.
Setiap fase lamanya 1-3 tahun.

• Mengapa dirumuskan dalam fase?


• 1. untuk membedakannya dengan kelas karena peserta didik di satu kelas yang sama bisa
jadi belajar dalam fase pembelajaran yang berbeda.
• 2. memberikan keleluasaan dan keadilan bagi guru dan siswa untuk menyesuaikan
rancangan pembelajaran dengan tahapan perkembangan, kemampuan, minat, konteks, dan
kecepatan belajar siswa (Teaching at The Right Level).
• 3. diharapkan siswa akan dapat memiliki waktu lebih panjang untuk memahami dan
mendalami konsep-konsep dan keterampilan untuk mencapai sebuah kompetensi yang
dibangun CP.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemerintah menetapkan Kerangka
Dasar Kurikulum yang terdiri dari Struktur Kurikulum, Capaian
Pembelajaran, dan Prinsip Pembelajaran dan Asesmen.
Pengertian Capaian Pembelajaran

“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran


yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase
Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP
disusun untuk setiap mata pelajaran.”
(lihat: Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran)

Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase).
Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur
untuk mencapainya. Agar bisa menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal
keberangkatan para peserta didik.
Komponen CP
Rasional Mata Pelajaran Tujuan Mata Pelajaran Karakteristik Mata Pelajaran
● Alasan mempelajari mapel Kemampuan yang perlu ● Deskripsi umum tentang apa yang
tersebut dicapai pelajar setelah dipelajari dalam mata pelajaran
● keterkaitan antara Mapel mempelajari mata ● Elemen-elemen (strands) atau
dengan salah satu (atau lebih) pelajaran tersebut domain mata pelajaran serta
Profil Pelajar Pancasila deskripsinya

Capaian dalam setiap fase secara keseluruhan Capaian setiap fase menurut elemen
Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai Dibuat dalam bentuk matriks. Setiap elemen
peserta didik pada setiap fase. Dibuat dalam dipetakan menurut perkembangan siswa
bentuk pernyataan yang disajikan dalam paragraf
yang utuh.
Pada Kurikulum 2013 ?

Capaian Pembelajaran = . . . . . . . . . . . .

BEDANYA??
❑ Format Rumusan
❖ Bentuk penulisan
RUANG ❖ Integrasi :
➢ sikap,
LINGKUP ➢ Pengetahuan
CP ➢ Ketrampilan
❖ Dirumuskan dalam bentuk fase
❑ Komponen
Bagaimana penggunaan CP pada satuan pendidikan?

CP dirumuskan dalam bentuk Fase, bukan per tahun


CP selalu berpusat pada siswa, bukan pada ketuntasan materi

Jenjang PAUD Jenjang SD Jenjang SMP Jenjang SMA/SMK


Fase Fondasi (Usia 5- • Fase A (Kelas 1-2 SD) Fase D (Kelas 7-9 SMP) • Fase E (Kelas 10 SMA)
6 tahun) • Fase B (Kelas 3-4 SD) • Fase F (Kelas 11-12 SMA)
• Fase C (Kelas 5-6 SD)
Capaian Pembelajaran Pendidikan Khusus (Diksus)

Bagi siswa berkebutuhan khusus yang mengalami hambatan intelektual dapat


menggunakan CP pendidikan khusus, namun jika tidak mengalami hambatan intelektual
dapat menggunakan CP reguler dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum.
Untuk CP Diksus, penentuan fase CP untuk siswa berdasarkan pada hasil Asesmen
Diagnostik. Sangat mungkin sekali di sebuah kelas terdapat perbedaan CP yang
digunakan.
Dalam pendidikan khusus juga terdapat prinsip lintas fase mengingat kondisi siswa berkebutuhan
khusus sangat beragam sehingga sangat dimungkinkan untuk mata pelajaran tertentu seorang
ada berada di fase A namun di mata pelajaran lainnya berada di fase B.
Elemen Dalam CP
Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa elemen atau kelompok kompetensi
esensial yang berlaku sama untuk semua fase pada mata pelajaran tersebut.
Masing-masing elemen tersebut memiliki capaian per fasenya sendiri yang saling
menunjang untuk mencapai pemahaman yang dituju.
Elemen sebuah mata pelajaran mungkin saja sama atau berbeda dengan mata pelajaran
lainnya.

Contoh:
• Dalam CP PAUD terdapat elemen Nilai Agama dan Budi Pekerti, Jati Diri, dan Dasar-dasar
Literasi, Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Seni.
• Dalam CP Matematika terdapat elemen Bilangan, Aljabar, Pengukuran, Geometri, dan
Analisis Data dan Peluang.
Contoh Capaian Pembelajaran: Seni Rupa

Di akhir fase C, peserta didik mampu menuangkan pengalamannya melalui


visual sebagai ekspresi kreatif secara rinci, ditandai penguasaan ruang dengan
penggunaan garis horizon dalam karyanya. Diharapkan pada akhir fase ini, proses
kreatif dan kegiatan apresiasi peserta didik telah mencerminkan penguasaan
terhadap bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang mewakili perasaan
dan empati peserta didik.
Contoh: Elemen CP mapel Seni Rupa
Elemen Fase A Fase B Fase C

Berpikir dan Siswa mampu mengenali dan membiasakan diri Siswa mulai terbiasa secara mandiri menggunakan Siswa secara mandiri menggunakan berbagai
Bekerja Artistik dengan berbagai prosedur dasar sederhana untuk berbagai prosedur dasar sederhana untuk berkarya prosedur dasar sederhana untuk berkarya dengan
berkarya dengan aneka pilihan media yang tersedia dengan aneka pilihan media yang tersedia di sekitar. aneka pilihan media yang tersedia di sekitar. Siswa
di sekitar. Siswa mengetahui dan memahami Siswa mengetahui, memahami dan mulai konsisten mengetahui, memahami dan konsisten mengutamakan
keutamaan faktor keselamatan dalam bekerja mengutamakan faktor keselamatan dalam bekerja faktor keselamatan dalam bekerja.

Mengalami Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan
menuangkan pengalaman kesehariannya secara menuangkan pengalaman kesehariannya secara menuangkan pengalaman kesehariannya secara visual
visual dengan menggunakan bentuk-bentuk dasar visual dengan menggunakan garis pijak dan proporsi dengan menggunakan konsep ruang, garis horison,
geometris. Siswa mengeksplorasi alat dan bahan walaupun masih berdasarkan penglihatan sendiri. pemahaman warna, keseimbangan (balance) dan
dasar dalam berkarya. Siswa juga mengenali Siswa dapat menggunakan alat, bahan dan prosedur irama/ritme (rhythm). Siswa dapat menggunakan dan
prosedur dasar dalam berkarya dasar dalam berkarya. menggabungkan alat, bahan dan prosedur dasar dalam
berkarya

Menciptakan Siswa mampu menciptakan karya dengan Siswa mampu menciptakan karya dengan Siswa mampu menciptakan karya dengan
mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni rupa mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni rupa mengeksplorasi, menggunakan dan menggabungkan
berupa garis, bentuk dan warna berupa garis, bentuk, tekstur, ruang dan warna. elemen seni rupa yang telah dipelajari. Siswa mulai
menggunakan garis horizon. Selain itu, siswa mulai
menunjukkan pemahaman warna, keseimbangan dan
irama/ritme dalam karya
Elemen Fase A Fase B Fase C

Merefleksikan Siswa mampu mengenali dan menceritakan Siswa mampu mengenali dan menceritakan Siswa mampu mengenali dan menceritakan
fokus dari karya yang diciptakan atau fokus dari karya yang diciptakan atau fokus dari karya yang diciptakan atau
dilihatnya (dari teman sekelas karya seni dilihatnya (dari teman sekelas karya seni dilihatnya (dari teman sekelas karya seni
dari orang lain) serta pengalaman dan dari orang lain atau era atau budaya dari orang lain atau era atau budaya
perasaannya mengenai karya tersebut. tertentu) serta pengalaman dan tertentu) serta pengalaman dan
perasaannya mengenai karya tersebut perasaannya mengenai karya tersebut

Berdampak Siswa mampu menciptakan karya sendiri Siswa mampu menciptakan karya sendiri Siswa mampu menciptakan karya sendiri
yang sesuai dengan perasaan atau yang sesuai dengan perasaan,minat atau yang sesuai dengan perasaan,minat atau
minatnya konteks lingkungannya konteks lingkungannya
Bagaimana menggunakan CP ke dalam pembelajaran di kelas?

• CP diturunkan ke alur dan tujuan pembelajaran, selanjutnya


dikembangkan menjadi modul ajar.
• Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan
memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks,
karakteristik, serta kebutuhan peserta didik.
• Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul ajar yang dapat
dijadikan inspirasi untuk satuan pendidikan.
• Satuan pendidikan dan pendidik dapat mengembangkan
modul ajar sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik,
memodifikasi, dan/atau menggunakan modul ajar yang
disediakan Pemerintah sesuai dengan karakteristik
daerah, satuan pendidik, dan peserta didik.
• Oleh karena itu, pendidik yang menggunakan modul ajar
yang disediakan Pemerintah tidak perlu lagi menyusun
perencanaan pembelajaran/RPP/modul ajar.
Untuk menyusun rencana Tujuan kegiatan analisis capaian pembelajaran untuk:
pembelajaran, jabaran kompetensi
pada Capaian Pembelajaran perlu ● mendapatkan peta kompetensi yang akan menjadi rujukan
dipetakan ke dalam tujuan untuk pelaksanaan pembelajaran; dan
pembelajaran dan alur tujuan
pembelajaran. Peta kompetensi ● menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan Pembelajaran.
tersebut kemudian digunakan sebagai
acuan untuk mengembangkan
perangkat ajar. Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan
berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan
alur tujuan. Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur
tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria
berikut ini:
● Kriteria tujuan pembelajaran idealnya terdiri dari
beberapa komponen
● Kriteria alur tujuan Pembelajaran
Kriteria tujuan pembelajaran idealnya terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut:
● Kompetensi yaitu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang menunjukkan peserta didik telah berhasil
mencapai tujuan pembelajaran.
● Konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu unit
pembelajaran.
● Variasi yaitu pendekatan yang berbeda sesuai karakteristik peserta didik berkebutuhan khusus *)

Kriteria alur tujuan Pembelajaran:


● Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
● ATP dalam satu fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang linear dari awal
hingga akhir fase.
● ATP pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang
menggambarkan tahapan perkembangan kompetensi antar fase dan jenjang.
Contoh Hasil Pemetaan CP ke dalam Alur Tujuan Pembelajaran
Menganalisis Capaian Merumuskan Tujuan Pembelajaran dan Alur Memetakan bagian ATP per kelas sesuai
Pembelajaran Tujuan Pembelajaran dengan alokasi waktu

Fase B
Matematika Fase B:Kelas 3 dan 4 Kelas 3 Kelas 4
Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengeneralisasi pemahaman
3.1. Menyajikan bilangan dan 4.1. Memperumum pemahaman
dan melakukan operasi hitung bilangan cacah sampai dengan 1.000.000 menggeneralisasi pemahaman dan mengenai urutan dan nilai tempat
(atau maksimum enam angka), serta memahami hubungan antara membandingkan urutan dan nilai tempat sampai 999.999
sampai 999.999
operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian) 4.2. Mengidentifikasi kelipatan, faktor,
3.2. Memperkirakan dan membulatkan
termasuk menggunakan sifat-sifat operasi dalam menentukan hasil bilangan ke nilai tempat terdekat sampai pola perkalian dan pembagian dengan
999.999 tabel kelipatan
perhitungan, menentukan faktor, kelipatan, KPK, dan FPB dari bilangan
3.3. Mengukur panjang dengan satuan 4.3. Menentukan hubungan antar satuan
cacah, memahami pecahan dan menentukan posisinya pada garis
baku (mm, cm, dan m) serta mengukur baku panjang (mm, cm, dan m)
bilangan, serta membandingkan dua pecahan. Peserta didik dapat keliling bidang datar dengan
menyelesaikan persamaan sederhana, memahami hubungan antara menambahkan semua rusuknya. 4.4. Menyelesaikan permasalahan
3.4. Mengukur luas dengan menghitung
operasi perkalian dan pembagian, menemukan pola gambar, objek berkaitan dengan keliling berbagai
jumlah bujur sangkar berukuran 1 cm2
sederhana, dan pola bilangan melibatkan operasi hitung (penjumlahan, yang menutup bidang datar bangun datar (segitiga, segiempat, segi
pengurangan, perkalian, dan pembagian). Peserta didik dapat dan 3.5. Menemukan hubungan antara banyak)
operasi penjumlahan dan pengurangan. 4.5. Menyelesaikan permasalahan
mengukur panjang benda menggunakan satuan baku, menggunakan
3.6. Menyelesaikan kalimat bilangan berkaitan dengan luas dan keliling
satuan baku luas dan volume, serta menyelesaikan masalah berkaitan dengan satu variabel berupa simbol berbagai bentuk bangun datar
dengan keliling bangun datar. Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri- gambar yang belum diketahui nilainya
melibatkan penjumlahan dan
ciri berbagai bentuk bangun datar dan bangun ruang (prisma dan balok).
pengurangan bilangan dst ...
Peserta didik juga dapat menyajikan dan menganalisis data sederhana 3.7. Mengobservasi, menentukan dan
menggunakan turus dalam bentuk bentuk bentuk tabel, diagram menggambar sisi sejajar dan sisi
berpotongan pada sebuah bidang datar.
gambar, piktogram, diagram batang, dan diagram garis, serta
menentukan kejadian yang lebih mungkin di antara beberapa kejadian. dst ….
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan
berbagai strategi dan pendekatan untuk menyusun
tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran
(ATP).

Yang harus diperhatikan, TP dan ATP harus memenuhi


kriteria-kriteria ini.
Tujuan Pembelajaran (TP), terdiri dari:

1. Kompetensi → kemampuan yang mencakup sikap,


pengetahuan, dan keterampilan yang dapat
didemonstrasikan peserta didik
2. Konten → ilmu pengetahuan inti / konsep utama
Kriteria Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):

1. Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang


harus dikuasai
2. ATP dalam 1 fase menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang linear

3. ATP keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan

pembelajaran antarfase
Merumuskan TP dan ATP dari kalimat CP

1. Rumusan TP mengacu pada kompetensi dan konten pada CP


2. Rumusan kalimat TP dapat mengambil referensi dari berbagai
sumber → catatan penting: KepSek/Guru mampu memahami
kalimat tersebut.
3. Identifikasi dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dapat terkait
dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Berlatih Bersama
(jenjang SD)
Bidang Studi: IPAS
Di akhir fase A, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana
dengan menggunakan pancaindera, menyusun dan menjawab pertanyaan tentang hal-
hal yang ingin diketahui saat melakukan pengamatan. Peserta didik juga mampu
membuat prediksi mengenai objek dan peristiwa di lingkungan sekitar. Dengan
panduan, peserta didik berpartisipasi dalam penyelidikan untuk mengeksplorasi dan
menjawab pertanyaan. Melakukan pengukuran dengan alat sederhana yang ada di
sekitarnya untuk mendapatkan data. Selanjutnya peserta didik menggunakan berbagai
metode untuk mengorganisasikan informasi, termasuk gambar dan tabel. Peserta didik
mendiskusikan dan membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi.
Dengan panduan, peserta didik membandingkan hasil pengamatan yang berbeda
dengan mengacu pada teori serta mengomunikasikan hasil penyelidikan secara lisan
dan tertulis dalam format sederhana.
Sila Bapak/Ibu menuliskan hal-hal berikut di kertas/word laptop masing-masing:

1. Daftar konten/topik materi yang terkandung dalam kalimat CP tadi.


2. Daftar kompetensi/keterampilan/kemampuan yang perlu dicapai siswa pada akhir
fase, merujuk kalimat CP tadi.
3. Kata/frasa yang perlu Guru perhatikan secara khusus (bila ada, di luar konten dan
kompetensi)
KOMPETENSI
1. mengamati
KONTEN 2. menyusun pertanyaan
1. fenomena dan peristiwa di 3. menjawab pertanyaan
4. membuat prediksi
lingkungan sekitar. 5. melakukan penyelidikan
Contohnya? 6. eksplorasi
2. pancaindera. Apa yang 7. melakukan pengukuran
8. mengorganisasi informasi
spesifik dibahas? 9. mendiskusikan hasil amatan
3. Alat sederhana (dalam 10. membandingkan hasil amatan dan
konteks pengukuran). prediksi
contohnya? 11. mengomunikasikan secara lisan dan
tertulis
Bidang Studi: IPAS
Di akhir fase A, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana
dengan menggunakan pancaindera, menyusun dan menjawab pertanyaan tentang hal-
hal yang ingin diketahui saat melakukan pengamatan. Peserta didik juga mampu
membuat prediksi mengenai objek dan peristiwa di lingkungan sekitar. Dengan
panduan, peserta didik berpartisipasi dalam penyelidikan untuk mengeksplorasi dan
menjawab pertanyaan. Melakukan pengukuran dengan alat sederhana yang ada di
sekitarnya untuk mendapatkan data. Selanjutnya peserta didik menggunakan berbagai
metode untuk mengorganisasikan informasi, termasuk gambar dan tabel. Peserta didik
mendiskusikan dan membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi.
Dengan panduan, peserta didik membandingkan hasil pengamatan yang berbeda
dengan mengacu pada teori serta mengomunikasikan hasil penyelidikan secara lisan
dan tertulis dalam format sederhana.
KONTEN: Fenomena dan
peristiwa di lingkungan sekitar →
konsep waktu: siang dan malam
Rumusan Tujuan Pembelajaran (TP):
KOMPETENSI
Peserta didik memahami dan dapat 1. mengamati
mengidentifikasi perbedaan konsep 2. menyusun pertanyaan
waktu: siang dan malam. 3. melakukan penyelidikan
4. membuat prediksi
5. mengorganisasi informasi
6. mendiskusikan hasil amatan
7. mengomunikasikan secara lisan dan
tertulis
Ada contoh rumusan kalimat TP lainnya ?
Alur pembelajaran dari rumusan kalimat TP :

1. peserta didik mengamati berbagai kegiatan yang dilakukan di


daerahnya pada siang hari dan malam hari.
2. peserta didik mengorganisasi data dari hasil pengamatan.
3. peserta didik menyusun pertanyaan dan melakukan penyelidikan,
bisakah rangkaian kegiatan itu dilakukan di waktu yang berbeda?
4. peserta didik mendiskusikan hasil amatan dan menyajikan hasil
diskusi lewat media gambar.
5. peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya secara lisan
Berlatih Bersama
(jenjang SMP)
Bidang Studi: Bahasa Indonesia
Fase D - elemen Membaca dan Memirsa

Peserta didik memahami informasi berupa gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau


pesan dari teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik
menginterpretasikan informasi untuk mengungkapkan simpati, kepedulian, empati atau
pendapat pro dan kontra dari teks visual dan audiovisual. Peserta didik menggunakan
sumber informasi lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan
informasi pada teks. Peserta didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai
topik aktual yang dibaca dan dipirsa.
Sila Bapak/Ibu menuliskan hal-hal berikut di kertas/word laptop masing-masing:

1. Daftar konten/topik materi yang terkandung dalam kalimat CP tadi.


2. Daftar kompetensi/keterampilan/kemampuan yang perlu dicapai siswa pada akhir
fase, merujuk kalimat CP tadi.
3. Kata/frasa yang perlu Guru perhatikan secara khusus (bila ada, di luar konten dan
kompetensi)
KONTEN/kata kunci KOMPETENSI
1. jenis teks: narasi, deskripsi, 1. memahami informasi
puisi, eksplanasi, eksposisi, dan 2. menemukan makna tersurat dan tersirat
argumentasi
3. mengintepretasikan informasi
2. penyajian teks: visual,
4. mengungkapkan hasil intepretasi informasi
audiovisual
5. menggunakan sumber informasi lain untuk
3. ekspresi simpati, kepedulian,
empati menilai akurasi dan kualitas data
4. pendapat pro dan kontra 6. mengevaluasi dan mengeksplorasi topik
Bidang Studi: Bahasa Indonesia

Fase D - elemen Membaca dan Memirsa

Peserta didik memahami informasi berupa gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau


pesan dari teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik
menginterpretasikan informasi untuk mengungkapkan simpati, kepedulian, empati
atau pendapat pro dan kontra dari teks visual dan audiovisual. Peserta didik
menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta
membandingkan informasi pada teks. Peserta didik mampu mengeksplorasi dan
mengevaluasi berbagai topik aktual yang dibaca dan dipirsa.
Tujuan Pembelajaran:
KONTEN: Teks naratif
1. Peserta didik mampu menjelaskan arti Sumber bacaan: ….
kata-kata yang jarang muncul dengan
bantuan visual dan konteks kalimat
yang mendukung pada teks naratif
2. Peserta didik mampu
mengungkapkan makna tersurat dan KOMPETENSI
tersirat dari teks naratif yang dibaca 1. mengamati
dengan menunjukkan bukti-bukti yang
mendukung
2. menyusun pertanyaan
3. Peserta didik mampu 3. melakukan penyelidikan
menginterpretasikan bagian dari teks 4. membuat prediksi
naratif berbentuk audiovisual yang 5. mengorganisasi informasi
menunjukkan simpati, kepedulian, 6. mendiskusikan hasil amatan
atau empati 7. mengomunikasikan secara lisan
dan tertulis
Alur pembelajaran dari rumusan kalimat TP :

1. Peserta didik mengidentifikasi 20 kosa kata baru dari teks naratif


yang dibaca.
2. Peserta didik mendiskusikan definisi dari kosa kata baru dan
mencari definisinya menggunakan KBBI.
3. Peserta didik membuat visualisasi dari teks naratif yang dibaca.
Visualisasi dapat berupa gambar, media presentasi, dsb.
4. Peserta didik merumuskan kerangka untuk melanjutkan dan
mengembangkan teks naratif, dengan bantuan beberapa topik
pilihan.
Catatan untuk CP Bidang Studi Bahasa Indonesia:
Tidak ada batasan konten, meski sebagian jenis teks dituliskan di
dalam kalimat CP. Dalam merumuskan TP dan ATP, Guru dapat
menggunakan berbagai jenis teks untuk mencapai kompetensi
yang diharapkan. Yang perlu diperhatikan: tingkat kemampuan dan
kesiapan peserta didik.

Misalnya: menggunakan teks prosedur untuk mencapai kompetensi


‘memahami informasi’. Meski teks prosedur tidak disebutkan spesifik
dalam kalimat CP.
• Apakah semua mata pelajaran memiliki elemen yang sama dengan • Bagaimana hubungan dan peran Elemen dengan kompetensi
pelajaran lainnya? yang dituju CP?
Tidak selalu. Setiap mata pelajaran memiliki elemen yang berbeda-beda atau Setiap elemen memiliki peran dan capaiannya masing-masing untuk
sama dengan mata pelajaran lain, tergantung dari karakteristik mata membangun pengetahuan, keterampilan, atau sikap yang pada
pelajaran itu sendiri saling terhubung dan saling menunjang membangun kompetensi
• Apakah elemen CP sebuah mata pelajaran sama untuk semua fase? seseorang agar dapat mencapai CP mata pelajaran tersebut.
Elemen-elemen tersebut umumnya tidak bersifat hirarkis.
Ya, benar. Elemen dalam CP sebuah mata pelajaran sama dari fase A-F. Yang
membedakan adalah kompleksitas dan kedalaman materinya, yang artinya • Apakah CP memuat Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar?
kompetensi peserta didik pun berkembang dari fase ke fase. Tidak. CP dinyatakan dalam bentuk paragraf/narasi berisi
Sebagai contoh, dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia terdapat 4 elemen kompetensi (kesatuan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kunci)
utama, yaitu: 1) menyimak, 2) membaca dan memirsa, 3) berbicara dan yang perlu dicapai oleh siswa di akhir sebuah fase.
merepresentasikan, dan 4) menulis. Sejak Fase A (kelas I-II SD/sederajat) • Apakah CP menggantikan Standar Kompetensi Lulusan?
hingga Fase F (kelas XI-XII SMA/sederajat), keempat elemen tersebut Tidak. Dalam kerangka kurikulum, CP kedudukannya di bawah SNP
dipelajari dengan tingkat kompleksitas kognitif yang terus berkembang (Standar Nasional Pendidikan), setara dengan KI-KD dalam
• Apakah sebuah kegiatan pembelajaran harus dapat meliputi seluruh Kurikulum 2013. CP disusun berdasarakan SKL dan Standar Isi.
elemen CP mata pelajaran tersebut?
Tidak. Anda dapat menggunakan hanya 1-2 elemen saja dalam sebuah
kegiatan. Yang terpenting, siswa dapat mengembangkan kompetensi yang
dituju elemen CP tersebut dengan optimal.
• Bagaimana apabila terdapat perbedaan kemampuan/ level Capaian • Apakah dengan sistem Fase, apakah siswa yang tertinggal Fase
Pembelajaran dalam suatu kelas? (Contoh: dalam kelas 5 ternyata masih akan
ada siswa yang masih berada di fase B, sementara yang lain sudah sesuai mengalami tinggal kelas/tidak naik kelas?
berada di fase C)
Tidak. Siswa tetap akan naik kelas dengan catatan perkembangan
Sangat penting untuk melakukan asesmen diagnostik baik kognitif maupun masing-masing yang dapat dijadikan landasan untuk merancang
non kognitif di awal pembelajaran (akan dibahas pada modul Asesmen). pembelajaran yang berdiferensiasi sesuai levelnya (Teaching at The
Hasil asesmen diagnostik ini akan menentukan CP yang akan digunakan Right Level). Penelitian menunjukkan bahwa tinggal kelas tidak
dalam kelas memberikan banyak manfaat untuk anak (capaian akademik mereka
tersebut. tidak , malah menurunkan rasa percaya diri anak (self efficacy)
Untuk mengatasinya dapat digunakan Pembelajaran Berdiferensiasi. tentang kemampuannya untuk sukses secara akademik.
Sangat memungkinkan , dalam suatu kelas digunakan 2 CP. Contoh: • Apakah satuan pendidikan dapat membuat CP sendiri?
1. Siswa dengan kemampuan umum digunakan CP fase tersebut (contoh Tidak. CP sifatnya terberi (given) dari pemerintah dan tidak dapat
kelas 5 menggunakan CP fase C). diubah.
2. Siswa dengan kemampuan melampaui fase C tetap menggunakan fase C • Mengapa CP hanya memuat tujuan akhir pembelajaran dan
dengan pengayaan/ pendalaman. Siswa dengan kemampuan ini juga dapat rentang waktu untuk mencapainya?
diajak untuk berbagi kiat belajar dengan temannya (peer teaching) Setiap satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menentukan
3. Siswa yang masih berada di fase B menggunakan CP fase B dengan Kurikulum Operasional Sekolah, Tujuan Pembelajaran dan Alur
dampingan guru (remedial) Tujuan Pembelajaran, dan Modul Ajar berdasarkan CP. Dengan
Bagi peserta didik berkebutuhan khusus, apabila mengalami hambatan mempertimbangkan kekhasan, potensi, dan konteks sekolah, serta
inteligensi dapat menggunakan CP pendidikan khusus, namun jika tidak kemampuan siswa dan gurunya.
mengalami hambatan intelegensi dapat menggunakan CP reguler dengan
menerapkan prinsip modifikasi kurikulum
TERIMA KASIH
SAMPAI JUMPA

Anda mungkin juga menyukai