Anda di halaman 1dari 25

METODE PELAKSANAAN

GAMBARAN UMUM
Di wilayah NTB terdapat 1 (satu) Pulau terdepan yaitu Pulau Sophialouisa, namun
masyarakat sekitar menyebutnya Pulau Sepatang. Pulau ini dapat dicapai dari Kota
Mataram dengan mengendarai kendaraan menuju Desa Teluk Sepi ± 62 Km dalam
waktu 2,4 jam, perjalanan dilanjutkan dengan menyewa perahu nelayan dengan
waktu tempuh 1 jam dari daratan. Luas Pulau Sophialousia sekitar 300 m2 yang
mengalami beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Pulau ini mengalami pengikisan yang cukup berat terutama pada bagian selatan
karena berhadapan langsung dengan Samudra Hindia, gelombang seringkali
dapat mencapai permukaan pulau tersebut.

2. Tinggi gelombang pada musim angin barat berkisar antara 0,5 – 1,5 m dan
kadang mencapai 2 m atau lebih, sedangkan pada musim Tenggara tinggi
gelombang mencapai lebih 3 m.

Berdasarkan permasalahan pantai tersebut diatas maka Satker SNVT PJSA NT I


Provinsi NTB perlu melakukan suatu upaya pengendalian/pengamanan pantai berupa
Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai Pulau ShopiaLousia/Sepatang di
Kabupaten Lombok Barat.

LOKASI PEKERJAAN DAN PENERIMA MANFAAT


Letak geografis Pulau Sophialousia pada koordinat 8°55'19.69" LS dan 116° 0'7.27"
BT atau X= 390279.31 dan Y= 9013608.01. Pencapaian menuju lokasi dari Kota
Mataram menempuh perjalanan darat 48km dengan waktu tempuh 1,5 jam menuju
Teluk Sepi. Dari Teluk Sepi, dilanjutkan perjalanan laut dengan kapal nelayan selama
1,5 jam dengan jarak 15km. secara administratif terletak di Dusun Teluk Sepi, Desa
Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, Kab.Lombok Barat Berikut adalah peta lokasi
pekerjaan.

1 Metode Pelaksanaan Pengaman Pantai Pulau ShopiaLouisa/Sepatang


Gambar Peta Lokasi Pekerjaan

LINGKUP PEKERJAAN
Jika tidak ditentukan lain, adapun pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai
kontrak, dan waktu pelaksanaan masing-masing komponen pekerjaan dapat kami
uraikan seperti dibawah ini :
WAKTU
PELAKSANAAN
NO. URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME PEKERJAAN
300 HARI
KALENDER
Daftar 1 : Mata Pembayaran Umum
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobi l i s a s i da n Demobi l i s a s i LS - 6,00

Daftar 2 : Mata Pembayaran Penyelenggaraan Keamanan dan Kesehatan Kerja serta Keselamatan Konstruksi
A. Penyiapan RK3K
1 Pembua ta n Ma nua l , Pros edur, Ins truks i Kerja , Iji n Kerja Set 1,00 7,00
2 Pembua ta n Ka rtu i denti ta s Pekerja (KIP) Lb 100,00 7,00

B. Sosialisasi dan Promosi K3


1 Induks i K3 (Sa fety Inducti on) Org 100,00 7,00
2 Spa nduk (ba nner) Lb 2,00 7,00
3 Pengera s Sua ra Uni t 1,00 7,00
4 Pos ter Lb 3,00 7,00
5 Pa pa n Informa s i K3 Bh 2,00 7,00
6 Al a t Kumuni ka s (HT) Bh 10,00 7,00

C. Alat Pelindung Kerja


1 Pemba ta s Area Ls 1,00 7,00
2 Ta l i Kes el a ma ta n Ls 1,00 7,00

2 Metode Pelaksanaan Pengaman Pantai Pulau ShopiaLouisa/Sepatang


WAKTU
PELAKSANAAN
NO. URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME PEKERJAAN
300 HARI
KALENDER
D. Alat Pelindung Diri
1 Topi Pel i ndung (Sa fety Hel met) Bh 20,00 7,00
2 Pel i ndung Ma ta (Goggl es , Specta cl es ) Bh 5,00 7,00
3 Pel i ndung Perna fa s a n da n Mul ut (Ma s ker) Bh 50,00 7,00
4 Sa rung Ta nga n (Sa fety Gl oves Ps g 20,00 7,00
5 Sepa tu Kes el a ma ta n (Sa fety Shoes ) Ps g 25,00 7,00
6 Rompi Kes el a ma ta n (Sa fety Ves t) Bh 20,00 7,00
7 Ja s Huja n Ps g 15,00 7,00
8 Pel a mpung Ls 1,00 7,00

E. Asuransi Dan Perijinan


1 BPJS Ketena ga kerja a n Da n Kes eha ta n Kerja Ls 1,00 7,00
2 Sura t Iji n Kel a i ka n Al a t Al a t/Kend 2,00 7,00
3 Sura t Iji n Opera tor Lb/Al a t 2,00 7,00

F. Personil K3
1 Ahl i K3 OB 10,00 300,00
2 Petuga s Ta ngga p Da rura t OB 10,00 300,00

G. Fasilitas Sarana Kesehatan


1 Pera l a ta n P3K (Kota k P3K, Ta ndu, Ta bung Oks i gen, Oba t Luka , Perba
Lsn) 1,00 7,00
2 Rua ng P3K (Tempa t Ti dur Pa s i en, Stetos kop, Ti mba nga n Bera t Ba daLsn) 1,00 7,00
3 Pera l a ta n Penga s a pa n Bh 1,00 7,00
4 Oba t Penga s a pa n Ls 1,00 7,00

H. Rambu - Rambu
1 Ra mbu Petunjuk Bh 6,00 7,00
2 Ra mbu La ra nga n Bh 6,00 7,00
3 Ra mbu Peri nga ta n Bh 6,00 7,00
4 Ra mbu Kewa ji ba n Bh 6,00 7,00
5 Ra mbu Informa s i Bh 6,00 7,00
6 Ra mbu Pekerja a n Sementa ra Bh 6,00 7,00
7 Ra mbu Ja l ur Ka pa l LS 1,00 7,00

I. Lain-Lain Terkait Pengendalian Risiko K3 Loka s i


1 Al a t Pema da m Api Ri nga n (APAR) Bh 1,00 7,00
2 Si ri ne Bh 1,00 7,00
3 Bendera K3 Bh 1,00 7,00
4 Ja l ur Eva kua s i (Es ca pe Route) Ls 1,00 7,00
5 Progra m Ins peks i Da n Audi t Interna l Ls 1,00 7,00
6 Progra m da n Penyel i di ka n Ins i den Ls 1,00 7,00

3 Metode Pelaksanaan Pengaman Pantai Pulau ShopiaLouisa/Sepatang


Daftar 3 : Mata Pembayaran Pekerjaan Utama
II PEKERJAAN KONSTRUKSI REVETMENT TETRAPOD
1 Pembua ta n jetty denga n ti mbuna n M3 -
2 Pers i a pa n ceta ka n Uni t -
3 Penga da a n tetra pod 3.2 ton Beton K-500 Uni t 762,00 196,00
4 Bongka r ceta ka n tetra pod Uni t -
5 Curi ng tetra pod s el a ma 7 ha ri Uni t -
6 Pemi nda ha n tetra pod ke s tock ya rd Uni t -
7 Pekerja a n core l a yer M3 -
8 Tra ns port da n Pema s a nga n tetra pod Uni t 762,00 231,00

PERIJINAN DAN SOSIALISASI


Setelah perusahaan kami ditunjuk, bila pekerjaan ini memerlukan ijin dari instansi
lain yang berwenang, maka penyedia barang/jasa yang bersangkutan harus
menyelesaikan perijinan tersebut. Direksi, dalam batas-batas kewenangannya,akan
membantu untuk menyiapkan surat-surat resminya, tetapi segala biaya yang
diperlukan untuk perijinan tersebut merupakan tanggung jawab penyedia
barang/jasa. Pekerjaan di lapangan tidak diperkenankan dimulai apabila perijinan
yang diperlukan belum diperoleh. Apabila pada saat melaksanakan pekerjaan
terdapat suatu bangunan atau material yang menghalangi pekerjaan, jika harus
membongkar bangunan/material tersebut akan memerlukan perijinan dan biaya
tambahan, maka hal tersebut terlebih dahulu harus didiskusikan dengan direksi
untuk mencari jalan keluarnya. Selain mengurus perijinan, penyedia jasa beserta
direksi pekerjaan harus melakukan sosialisasi dengan warga dan kepala desa
setempat agar nantinya tidak timbul permasalahan sosial akibat adanya pekerjaan
ini.

PENYIAPAN DIREKSI KEET, BARAK PEKERJA, DAN GUDANG


Sebelum memulai kegiatan fisik kami harus sudah menyiapkan Direksi keet dengan
ukuran 4 x 6 m2 dengan ketentuan minimal :
• Konstruksi Kayu
• Atap Seng Gelombang
• Lantai Beton Tumbuk 5 cm
• Dinding Papan Atau Kayu/Tripleks
• Jendela

4 Metode Pelaksanaan Pengaman Pantai Pulau ShopiaLouisa/Sepatang


Kantor pelaksana berukuran 3 x 4 m dengan kondisi sebagaimana Direksi Keet.
Gudang berukuran secukupnya dengan persyaratan pada umumnya dan menjamin
keamanan dan kualitas terhadap bahan bahan yang ditempatkan. Barak kerja harus
dapat menjamin keselamatan dan keamanan pekerja, serta terjamin terhadap
kesehatan. Direksi keet, gudang dan barak kerja harus berada dekat dengan lokasi
pekerjaan, mudah dijangkau, dan dapat mendukung kelancaran pekerjaan di
lapangan. Segala biaya yang berhubungan dengan direksi keet, barak dan gudang
menjadi tanggungan Kontraktor. Bila ditentukan lain, Kontraktor dapat melakukan
perjanjian sewa – menyewa dengan pihak ketiga untuk bangunan-bangunan
tersebut, dengan ketentuan sesuai persyaratan dan disetujui oleh Direksi.

PEKERJAAN SEMENTARA
Jalan masuk ke lokasi, termasuk pada sarana perlengkapan lain seperti, jembatan
darurat dan sebagainya, yang bersifat sementara harus disiapkan oleh penyedia
barang/jasa. Jika diperlukan jembatan-jembatan darurat, maka penyedia
barang/jasa harus merencanakannya dengan lebar minimal 3.50 meter dari kayu
yang cukup kuat untuk menahan muatan gandar 5 ton, atau dengan perencanaan
yang disetujui oleh pihak direksi. Penyedia barang/jasa wajib memelihara sarana
tersebut dan semua biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan tersebut kalau tidak
dipergunakan lagi, harus dibongkar, dirapihkan kembali seperti keadaan semula atau
seperti yang disyaratkan oleh direksi. Penyedia barang/jasa harus membuat saluran-
saluran untuk pembuangan semua air bekas dan sisa buangan dari pekerjaan-
pekerjaan, termasuk pekerjaan sementara, yang ditimbulkan dimana saja. Cara
pembuangan harus tidak merusak lingkungan setempat dan tidak mengganggu
pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap tanah atau saluran/anak sungai
dimana air bekas dan sisa buangan akan dibuang.

PENYEDIAAN AIR, LISTRIK DAN LAMPU PENERANGAN


Alat yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh penyedia
barang/jasa, termasuk peyediaan peralatan dan perpipaan sementara untuk
mengangkut air ke lokasi pekerjaan, sehingga tidak mempengaruhi kelancaran
pekerjaan. Biaya untuk keperluan tersebut menjadi tanggung jawab penyedia
barang/jasa. Kualitas air yang diisyaratkan ditentukan pada bagian lain dari
spesifikasi teknis ini. Tenaga listrik yang diperlukan bagi pelaksanaan pekerjaan
harus disediakan sendiri oleh penyedia barang/jasa dengan jenis dan kapasitas yang
sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan dan harus ada persetujuan dari
direksi. Penyediaan tenaga listrik tersebut termasuk pula kabel-kabel, alat-alat

5 Metode Pelaksanaan Pengaman Pantai Pulau ShopiaLouisa/Sepatang


pengukur/alat bantu, serta fasilitas pengaman yang diperlukan dan lampu-lampu
penerangan untuk menjamin lancarnya pelaksanaan pekerjaan.

GAMBAR-GAMBAR KERJA
Gambar-gambar rencana untuk pekerjaan ini akan diberikan kepada penyedia
barang/jasa dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dokumen kontrak.
Gambar-gambar tersebut adalah gambar-gambar yang paling akhir setelah diadakan
perubahan-perubahan dan merupakan patokan bagi pelaksanaan pekerjaan.
Penyedia barang/jasa wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar atau
perbedaan ketentuan antar gambar rencana dan spesifikasi yang berhubungan
dengan hal tersebut.
Tidak dibenarkan untuk menarik keuntungan dari kesalahan-kesalahan, kekurangan-
kekurangan pada gambar atau perbedaan ketentuan antar gambar rencana dan
spesifikasi teknis. Apabila ternyata terdapat kesalahan, kekurangan, perbedaan dan
hal-hal lain yang meragukan, penyedia barang/jasa harus mengajukannya kepada
direksi secara tertulis, dan direksi akan mengoreksi atau menjelaskan gambar-
gambar tersebut untuk kelengkapan yang telah disebutkan dalam spesifikasi teknis.
Koreksi akibat penyimpangan keadaan lapangan terhadap gambar rencana akan
ditentukan oleh direksi dan disampaikan secara tertulis kepada penyedia
barang/jasa. Paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan, penyedia
barang/jasa harus menyerahkan gambar kerja (shop drawing) kepada pihak direksi
sebanyak 3 (tiga) rangkap, termasuk perhitungan-perhitungan yang berhubungan
dengan gambar tersebut.
Gambar kerja untuk semua pekerjaan harus senantiasa disimpan di lapangan.
Gambar-gambar tersebut harus berada dalam kondisi baik, dapat dibaca dan
merupakan hasil revisi terkahir. Penyedia barang/jasa juga harus menyiapkan
gambar-gambar yang menunjukan perbedaan antara gambar rencana dan gambar
kerja. Semua biaya untuk itu menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa.

UKURAN-UKURAN
Ukuran-ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran sebenarnya dan gambar
tersebut adalah gambar berskala. Jika terdapat perbedaaan antara ukuran dan
gambarnya, maka penyedia barang/jasa harus segera meminta pertimbangan dari
para ahli untuk menetapkan mana yang benar.

PERALATAN
Semua peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus disediakan
oleh penyedia barang/jasa. Sebelum suatu tahapan pekerjaan dimulai, penyedia

6 Metode Pelaksanaan Pengaman Pantai Pulau ShopiaLouisa/Sepatang


barang/jasa harus mempersiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan tahap pekerjaan tersebut. Penyediaan peralatan di tempat pekerjaan,
dan persiapan peralatan pekerjaan harus terlebih dahulu mendapat penelitian dan
persetujuan dari direksi. Tanpa persetujuan direksi, penyedia barang/jasa tidak
diperbolehkan untuk memindahkan peralatan yang diperlukan dari lokasi pekerjaan.
Kerusakan yang timbul pada sebagian atau keseluruhan peralatan yang akan
mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau diganti
hingga direksi menganggap pekerjaan dapat dimulai.

PENYEDIAAN MATERIAL
Penyedia barang/jasa harus menyediakan sendiri semua material seperti yang
disebutkan dalam daftar kuantitas (daftar rencana anggaran biaya) kecuali
ditentukan lain di dalam dokumen kontrak. Untuk material-material yang disediakan
oleh direksi, penyedia barang/jasa harus mengusahakan transportasi dari gudang
yang ditentukan ke lokasi pekerjaan. Penyedia barang/jasa harus memeriksa dahulu
material-material tersebut dan harus bertanggung jawab atas pengangkutan sampai
di lokasi pekerjaan. Penyedia barang/jasa harus mengganti material yang rusak atau
kurang akibat oleh cara pengangkutan yang salah atau hilang akibat kelalaian
penyedia barang/jasa.
Semua peralatan dan material yang disediakan dan pekerjaan yang dilaksanakan
harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kotrak.
Nama produsen material dan peralatan yang digunakan, termasuk cara kerja,
kemampuan, laporan pengujian dan informasi penting lainnya mengenai hal ini
harus disediakan bila diminta untuk dipertimbangkan oleh direksi. Bila menurut
pendapat direksi hal-hal tersebut tidak memuaskan atau tidak sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kontrak, maka harus diganti oleh
penyedia barang/jasa tanpa biaya tambahan. Semua peralatan dan material harus
disuplai dengan urutan dan waktu sedemikian rupa sehingga dapat menjamin
kelancaran pelaksanaan pekerjaan dengan memperhitungkan jadwal untuk
pekerjaan lainnya.

PEMATOKAN
Penyedia barang/jasa harus mengerjakan pematokan untuk menentukan kedudukan
dan peil bangunan sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan ini seluruhnya harus
mendapat persetujuan direksi terlebih dahulu sebelum memulai pekerjaan
selanjutnya. Direksi dapat melakukan revisi pemasangan patok tersebut bila
dipandang perlu. Penyedia barang/jasa harus mengerjakan revisi tersebut sesuai
dengan petunjuk direksi.

7 Metode Pelaksanaan Pengaman Pantai Pulau ShopiaLouisa/Sepatang


Sebelum memulai pekerjaan pemasangan patok, penyedia barang/jasa harus
memberitahukan kepada direksi sekurang-kurangnya 2 (dua) hari sebelumnya,
sehingga direksi dapat mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk
melakukan pengawasan. Pekerjaan pematokan yang telah selesai, diukur oleh
penyedia barang/jasa untuk mendapat persetujuan direksi. Hanya hasil pengukuran
yang telah disetujui direksi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pembayaran
pekerjaan. Penyedia barang/jasa wajib menyediakan alat-alat ukur dengan
perlengkapannya, juru ukur serta pekerjaan lain yang diperlukan oleh direksi untuk
melakukan pemeriksaan untuk melakukan pemeriksaan/pengujian hasil pengukuran.
Semua tanda-tanda dilapangan yang diberikan oleh direksi atau dipasang sendiri
oleh penyedia barang/jasa harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik oleh
penyedia barang/jasa. Apabila ada yang rusak harus segera diganti dengan yang
baru dan meminta kembali persetujuan dari direksi. Bila terdapat penyimpangan dari
gambar rencana, penyedia barang/jasa harus mengajukan 3 (tiga) rangkap gambar
penampang dari daerah yang dipatok tersebut. Direksi akan membubuhkan tanda
tangan persetujuan dari pendapat/revisi pada satu copy gambar tersebut dan
mengembalikannya kepada penyedia barang/jasa. Setelah diperbaiki, penyedia
barang/jasa harus mengajukan kembali gambar hasil revisinya. Gambar-gambar
tersebut harus dibuat pada kertas kalkir agar memungkinkan untuk diproduksi.
Semua gambar-gambar yang telah disetujui harus diserahkan kepada direksi dalam
kalkir asli dan 2 (dua) copy hasil reproduksinya. Ukuran dan huruf yang digunakan
pada gambar tersebut harus sesuai dengan ketentuan direksi.

PROGRAM KERJA
Penyedia barang/jasa harus menyiapkan rencana kerja secara detail dan harus
diserahkan kepada direksi paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan suatu
tahapan pekerjaan dimulai. Rencana kerja tersebut harus mencakup :
 Usulan waktu untuk pengadaan, pembuatan dan suplai berbagai bagian
pekerjaan.
 Usulan waktu untuk pengadaan dan pengangkutan bagian-bagian lain ke
lapangan.
 Usulan waktu dimulainya serta rencana selesainya setiap bagian pekerjaan
dan/atau pemasangan berbagai bagian pekerjaan termasuk pengujiannya.
 Usulan jumlah jam kerja bagi tenaga-tenaga yang disediakan oleh penyedia
barang/jasa.
 Jumlah tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahapan pekerjaan dengan
disertai latar belakang pendidikan, pengalaman serta penugasannya.

8 Metode Pelaksanaan Pengaman Pantai Pulau ShopiaLouisa/Sepatang


 Jenis serta jumlah mesin-mesin dan peralatan yang dipakai pada pelaksanaan
pekerjaan.
 Cara pelaksanaan pekerjaan.
Program kerja tersebut antara lain dituangkan dalam bentuk Kurva-S beserta
lampiran penjelasan.

PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN


Penyedia barang/jasa diharuskan untuk memberikan penjelasan tertulis
selengkapnya apabila direksi memerlukan penjelasan tentang tempat-tempat asal
mula material yang didatangkan untuk suatu tahap pekerjaan sebelum mulai
pelaksanaan tahapan tersebut. Dalam keadaan apapun, penyedia barang/jasa tidak
dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya permanen tanpa mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari direksi. Pemberitahuan yang jelas dan lengkap
harus terlebih dahulu disampaikan kepada direksi sebelum memulai pekerjaan, agar
direksi mempunyai waktu yang cukup untuk mempertimbangkan persetujuannya.
Pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang menurut direksi penting, harus dihadiri dan
diawasi langsung oleh direksi atau wakilnya. Pemberitahuan tentang akan
dilaksanakannya pekerjaan-pekerjaan tersebut harus sudah diterima oleh direksi
selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum pekerjaan dilaksanakan.

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi Personil dan Peralatan
Pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi merupakan beban kontraktor sebagai
item persiapan awal termasuk persiapan mobilisasi tenaga/personil, staf,
alat berat ke lokasi pekerjaan.

2. Penyiapan Kantor Sementara dan Gudang


Kontraktor harus menyediakan kantor sementara dan gudang yang akan
digunakan sendiri oleh kontraktor agar diperoleh kelancaran dalam
pelaksanaan pekerjaan. Kantor sementara digunakan untuk pengelolaan
yang baik, membangun dan mengawasi pekerjaan sesuai dengan kontrak
dan gudang sementara kontraktor untuk penyimpanan alat untuk
melaksanakan pekerjaan Kontraktor harus menempatkan dan memilih
lokasi-lokasi untuk kantor dan/atau gudang dan memberi tahu pemilik
untuk persetujuannya. Kecuali ditetapkan lain oleh direksi. Sebelum
dimulainya pembangunan kantor sementara dan gudang tersebut,
kontraktor harus menyerahkan desain untuk memperoleh persetujuan
direksi.

9 Metode Pelaksanaan Pengaman Pantai Pulau ShopiaLouisa/Sepatang


3. Pekerjaan Survey/Setting Out
Survey Topografi
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor wajib melakukan survey
topografi (pemetaan) di lokasi pekerjaan termasuk melakukan pemetaan ke
arah laut sesuai dengan kebutuhan (tapak konstruksi) sesuai dengan
persetujuan Direksi.Pengukuran topografi menggunakan alat Total Station
dan Waterpass untuk memperoleh keakuratan dalam pengukuran.
Pekerjaan survey dilakukan dengan menggunakan referensi patok BM yang
ditentukan oleh Direksi. Pekerjaan survey harus dilaksanakan oleh tenaga
survey yang berpengalaman dan bersertifikat serta disetujui oleh Direksi.
Kontraktor wajib mengajukan metode pelaksanaan survey termasuk
jadwal, alat yang digunakan dan personel yang terlibat 1 (satu) minggu
sebelum pelaksanaan pekerjaan dan mendapat persetujuan Direksi.
Pengukuran titik control dilakukan dengan polygon tertutup dengan tingkat
kesalahan 1/7.000 serta control elevasi untuk leveling tidak lebih dari 200
mm dalam 1 kilometer. Catatan lapangan lembar perhitungan dan
dokumen disiapkan dalam Bahasa Indonesia dan mendapat persetujuan
Direksi. Hasil catatan lapangan harus diserahkan kepada Direksi untuk
mendapat persetujuan. Hasil survey topografi dituangan dalam skala
1:500, menunjukkan kontur topografi dengan interval 0.5 meter serta
mendapat persetujuan Direksi.

Pengukuran Titik Bangunan (Bowplank)


Kontraktor wajib melakukan pengukuran titik bangunan dan bertanggung
jawab terhadap keakurasian pengukuran. Kontraktor wajib menyediakan
kayu bouwplank termasuk tanda-tanda lainnya yang diperlukan dalam
pengukuran dan harus dilindungi dari gangguan yang dapat merubah titik
pengukuran.

Pelaporan dan Gambar


Kontraktor wajib menyerahkan laporan, gambar dan dokumentasi
pekerjaan sesuai dengan yang tertuis di Syarat-syarat Umum Kontrak,
seperti : Shop Drawing (1 asli kalkir dan 5 copy blue print dalam ukuran A-
1); As Built Drawing (1 asli kalkir dan 5 copy blue print dalam ukuran A-1);
Laporan Bulanan (1 asli dan 5 copy); Laporan Akhir (1 asli dan 5 copy);
Foto dokumentasi pekerjaan dalam ukuran 4R yang menunjukkan progress
25%, 50%, 75% dan 100% yang dimasukkan dalam album foto besar.

1 Metode Pelaksanaan Pengaman Pantai Pulau ShopiaLouisa/Sepatang


0
II. PEMBANGUNAN REVETMENT
Revetment yang dibangun di Pulau Sophialousia berupa tetrapod dengan berat
3.2 ton sejumlah 166 unit. Tetrapod dipasang disekitar pulau dengan layout
sebagai berikut.

Gambar 1. Layout pemasangan tetrapod

Fabrikasi Tetrapod
1. Pekerjaan Beton
Beton harus merupakan campuran dari semen, agregat halus, agregat
kasar dan air, dengan perbandingan sedemikian sehingga dalam beton
yang dihasilkan, jumlah semen yang terdapat di dalamnya minimal sesuai
dengan persyaratan dalam spesifikasi. Hasil akhir pekerjaan harus berupa
beton yang baik, padat dan tahan lama serta memiliki kekuatan dan sifat-
sifat lain sebagaimana disyaratkan. Perbandingan antara agregat halus
dan agregat kasar tergantung dari gradasi bahannya, tetapi jumlah
agregat halus selalu minimal dengan ketentuan bahwa bila dicampur
dengan semen menghasilkan adukan yang cukup untuk mengisi ruang-
ruang rongga-rongga di antara agregat kasar dan terdapat sedikit sisa
untuk finishing. Untuk menjamin kekuatan dan ketahanan beton yang
optimal, jumlah air yang dipakai dalam adukan harus minimal sehingga
menghasilkan kemudahan untuk dikerjakan dan konsistensi yang sesuai
dengan kondisi dan cara pengecoran beton. Semua bahan, pengujian
lain-lain yang diuraikan dalam spesifikasi ini mengikuti Acuan Normatif
Indonesia yang telah diterapkan dengan tujuan menerapkan suatu Acuan
Normatif yang dapat diterima. Acuan Normatif lokal atau Acuan Normatif
1 Metode Pelaksanaan Pengaman Pantai Pulau ShopiaLouisa/Sepatang
1
lainnya dapat pula diterapkan asal sudah disetujui oleh direksi sebagai
setara.

a. Bahan Bangunan Secara Umum


Semua bahan harus merupakan mutu terbaik yang tersedia dan
sesuai dengan “Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (NI–
3)”, British Standar yang relevan atau yang setara. Penyedia
barang/jasa harus menyediakan contoh dari semua bahan yang
dipakai untuk pekerjaan beton. Untuk memperoleh persetujuan dari
Direksi dan tidak boleh memesan bahan tersebut dalam jumlah
besar sebelum diberikan persetujuan untuk pemakaian bahan.
Direksi akan menahan contoh-contoh bahan yang sudah disetujui
sebagai patokan, pengiriman-pengiriman bahan selanjutnya akan
dicek kesesuainnya dengan contoh tersebut. Penyedia barang/jasa
tidak boleh melakukan penyimpangan yang berarti terhadap contoh
yang sudah disetujui, tanpa persetujuan dari direksi. Semua bahan
yang ditolak oleh direksi harus segera disingkirkan dari lapangan
atas biaya Penyedia barang/jasa.

b. Semen
Semen harus berupa semen portland (PC) biasa yang sesuai dengan
Acuan Normatif SNI 15-2049-1994. Semua semen yang berasal dari
pabrikan yang sudah disetujui oleh Direksi dan harus dikirim ke
lapangan dalam kantong yang tertutup atau dalam tempat lain dari
pabrikan yang sudah disetujui. Bilamana dikehendaki oleh Direksi,
Penyedia barang/jasa harus memberikan pada Direksi, satu faktur
untuk tiap pengiriman semen, dimana tertera nama pabrikan, jenis
dan jumlah semen yang dikirim, bersama dengan sertifikat
pengujian dari pabrikan yang menyatakan bahwa semen yang
dikirim sudah diuji dan dianalisa dalam segala hal sesuai dengan
Acuan Normatif. Semua semen harus diangkut dan disimpan dalam
tempat yang tidak tembus air serta dilindungi dari kelembaban
sampai saat pemakaian, semen yang membatu atau menggumpal
atau yang rusak kantongnya akan ditolak. Semen harus menjalani
pengujian tambahan yang sesuai dengan Acuan Normatif bila
dianggap perlu oleh Direksi. Direksi berhak untuk menolak semen
yang tidak memuaskan, sekalipun sudah terdapat sertifikasi dari
pabrikan.
1 Metode Pelaksanaan Pengaman Pantai Pulau ShopiaLouisa/Sepatang
2
Semua semen yang ditolak harus segera disingkirkan dari lapangan
atas biaya penyedia barang/jasa. Penyedia barang/jasa harus
menyediakan semua contoh pengujian dan memberikan bantuan
yang mungkin diperlukan oleh Direksi untuk melakukan pengujian.
Penyedia barang/jasa harus menjamin agar setiap saat terdapat
persediaan semen dalam jumlah yang cukup dilapangan sehingga
kemajuan kerja tidak terganggu dan memberikan waktu yang cukup
untuk pelaksanaan pengujian. Penyedia barang/jasa harus
menyediakan dan mendirikan gudang-gudang di tempat yang sesuai
untuk menyimpan dan menangani semen, gudang-gudang tersebut
harus benar-benar kering, berventilasi baik, tidak tembus air dan
berkapasitas cukup. Lantai gudang minimal harus 30 cm di atas
tanah atau di atas air yang mungkin tergenang dilantai. Ketika
diangkut ke lapangan dengan lori/gerobak, semen harus ditutup
dengan terpal atau bahan penutup lain yang tidak tembus air,
semen harus sesegera mungkin digunakan setelah dikirim dan setiap
semen yang menurut pendapat Direksi sudah rusak atau tidak sesuai
lagi akibat penyerapan air dari udara atau dari manapun, harus
ditolak dan disingkirkan dari lapangan atas biaya Penyedia
barang/jasa. Semen-semen yang berlainan jenis harus disimpan
dalam gudang terpisah, semen-semen harus disimpan menurut
pengiriman sedemikian sehingga yang dikirim dahulu dapat dipakai
lebih dahulu.

c. Agregat
Agregat harus sesuai dalam segala hal dengan PBI 1971, bagian 2
atau B.S No. 852 1965. Agregat kasar adalah agregat yang tertahan
pada saringan 5 mm dan agregat halus adalah agregat yang lolos
saringan 5 mm. Untuk struktur atas dan beton tumbuk, agregat
kasarnya harus bergradasi dari 25 mm sampai 5 mm. Pemakaian
agregat all – in (semua gradasi) tidak diperbolehkan. Untuk beton
kurus harus bergradasi dari 38 mm – 5 mm sebelum pembetonan
dimulai, sejumlah contoh tiap ukuran dan jenis agregat harus
diserahkan kepada direksi untuk disetujui. Dari jumlah tiap tersebut
penyedia barang/jasa harus mengambil dua contoh yang
representatif dan mengadakan analisa gradasi serta pengujian lain
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi. Semuanya harus sesuai
dengan British standard No. 812 : 1968 atau yang setara.
1 Metode Pelaksanaan Pengaman Pantai Pulau ShopiaLouisa/Sepatang
3
Bila agregat yang disetujui oleh Direksi sudah terpilih, penyedia
barang/jasa harus mengusahakan agar seluruh pemasukan untuk
tiap bahan berasal dari satu sumber yang disetujui untuk menjaga
agar mutu gradasi dapat dipertahankan pada seluruh pekerjaan.
Pengujian lebih lanjut untuk menentukan variasi kemurnian atas
gradasi bahan harus dilakukan sekurang-kurangnya satu kali untuk
tiap 25 ton yang dipasok. Harus disediakan kapasitas penyimpanan
yang mencukupi, baik disumber pemasokan atau dilapangan untuk
agregat halus dan kasar yang mutu serta gradasinya sudah disetujui
guna menjaga kesinambungan kerja.

d. Unsur Tambahan (Additif)


Pada umumnya pemakaian aditif dalam beton diperbolehkan asalkan
sudah memperoleh persetujuan tertulis dari Direksi. Untuk beton
kelas K 225 dianjurkan pemakain super plasticizer, pada dasarnya
untuk mengurangi rasio semen air guna membatasi penyusutan.
Penyedia barang/jasa harus memenuhi bahwa waktu pengadukan
yang sangat tepat sangat penting dan jika dipakai aditif ini, penyedia
barang/jasa harus memberikan usulan secara terinci.

e. Adukan Percobaan
Dari adukan yang diusulkan harus diambil kubus uji sebagai berikut :
- Untuk tiap kelas beton harus dibuat 6 kubus.
- Tiga kubus harus diuji pada umur 7 hari dan tiga kali pada umur
28 hari.
- Pada tiap umur pengujian kekuatan kubus tidak ada boleh yang
lebih rendah dari 11/3 kali kekuatan kerja kubus uji yang
disyaratkan, sebelum memulai pekerjaan, detil lengkap
mengenai pengujian ini bersama analisa gradasi dan
perhitungan rencana campuran (mix design) penyedia
barang/jasa tidak boleh melakukan mengecoran bagian
manapun sebelum rencana campurannya disetujui oleh Direksi.
Direksi berwenang untuk meminta agar penyedia barang/jasa
menyerahkan hasil pengujian pada tenggang waktu tertentu dari
beton yang di cor dalam pekerjaan penyedia barang/jasa harus
sudah memperhitungkan biayanya dalam nilai penyedia
barang/jasa.

1 Metode Pelaksanaan Pengaman Pantai Pulau ShopiaLouisa/Sepatang


4
f. Pengujian Beton K 500 dan Bahan-Bahan Beton
Pada umumnya metoda pengujian sesuai dengan PBI 1971 bagian
4.7 dan dapat juga mencakup pengujian slump dan kompresi. Jika
beton tidak dapat memenuhi syarat percobaan slump, adukan yang
tidak disetujui tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan dari
lapangan oleh penyedia barang/jasa. Jika pengujian tekan
(kompresi) gagal, harus diterapkan prosedur perbaikan sebagaimana
diuraikan dalam PBI 1971. Percobaan kubus/Silinder harus
dilaksanakan menurut instruksi dari Direksi, tetapi sekurang-
kurangnya 1 kubus untuk tiap 10 m3 atau 5 m3 minimal 3 kubus
tiap hari. Kubus-kubus tersebut harus ditempatkan dalam kondisi
yang sama dengan kondisi yang sebenarnya dan harus diuji setelah
7 atau 28 harus menurut keputusan Direksi di Laboratorium yang
memiliki akreditasi. Biaya percobaan ini dibebankan pada penyedia
barang/jasa.

g. Beton Ready Mix


Beton Ready Mix dengan K 500 yang menggunakan semen tahan
terhadap air asin harus berasal dari suatu sumber yang disetujui
oleh Direksi dan harus memenuhi persyaratan yang diuraikan pada
ayat 6 dari British Standard No. 1926, 1962, Penyedia barang/jasa
harus bertanggung jawab untuk mengusahakan agar beton
memenuhi persyaratan dalam spesifikasi ini termasuk pengontrolan
mutu, keteraturan pengiriman serta pemasukan beton secara
berkesinambungan. Jika salah satu dari persyaratan dalam
spesifikasi ini tidak dipenuhi, Direksi akan menarik kembali
persetujuannya dan mengharuskan penyedia barang/jasa mengganti
pemasok.
Penyedia barang/jasa harus menyediakan di lapangan 1 timbangan
dan saringan -saringan standard dengan penggetar (Shaker) untuk
mengecek secara teratur campuran yang sudah direncanakan.
Penyedia barang/jasa harus mengatur agar Direksi dapat memeriksa
alat pembuat beton ready mix bila mana diperlukan. Penyedia
barang/jasa harus membuat catatan-catatan yang diperlukan,
catatan-catatan mengenai semen, agaregat dan kadar air kedap tiap
adukan harus diserahkan kepada Direksi setiap hari. Berat semen
dan agregat kasar serta halus harus terus dicatat dalam dokumen
pengiriman, harus dilakukan pengujian secara periodik untuk
1 Metode Pelaksanaan Pengaman Pantai Pulau ShopiaLouisa/Sepatang
5
menentukan kadar air agregat dan jumlah air yang ditambahkan
pada setiap adukan harus disesuaikan menurut hasil tes tersebut.
Pada dokumen pengiriman harus dicantumkan catatan waktu
pengadukan dan penambahan air, dikirimkan bersama dengan
pengemudi lori di paraf oleh pencatat waktu yang bertanggung
jawab di tempat pengadukan.
Di lapangan dibuat catatan yang meliputi hal-hal berikut ini :
- Waktu kedatangan lori
- Waktu registrasi lori dan nama depot
- Waktu ketika beton telah dicorkan dan dibiarkan tanpa
gangguan
- Mutu beton atau kekuatan yang ditentukan oleh ukuran agregat
maksimum.
- Posisi dimana beton dicorkan
- Tanda-tanda referensi dari kubus uji yang diambil dari
pengiriman tersebut.
- Slump (atau faktur kompaksi)
Beton harus ditempatkan dan dibiarkan tanpa gangguan, dalam
posisi akhirnya dalam waktu 1 jam dari saat semen pertama kali
bertemu dengan air pengaduk. Buku catatan harus selalu tersedia
untuk diperiksa oleh Direksi atau Wakilnya.
I. Pemasangan Tetrapod
Tetrapod dibawa ke lokasi pemasangan dengan menggunakan barge dan
pemasangannya menggunakan crane. Sebelum pemasangan, dilakukan setting
out untuk menentukan lokasi pemasangan tetrapod. Pemasangan tetrapod
menggunakan Tongkang + crane/tag boat 5000 ton yang pada ujung boom
terdapat GPS sebagai pencatat posisi pemasangan. Berikut adalah metode
pengangkatan tetrapod untuk lapis pertama dan kedua.

Gambar 1. Metode pengangkatan tetrapod


1 Metode Pelaksanaan Pengaman Pantai Pulau ShopiaLouisa/Sepatang
6
II. Fabrikasi Tetrapod
Berikut adalah langkah fabrikasi tetrapod :

Gambar 1. Tahapan fabrikasi tetrapod

a. Perakitan form tetrapod


Cetakan tetrapod berupa rangkaian plat baja dengan sambungan baut dan
las yang dapat dilepas. Berikut adalah bagian dari cetakan tetrapod.

Gambar 3. Cetakan tetrapod

1 Metode Pelaksanaan Pengaman Pantai Pulau ShopiaLouisa/Sepatang


7
Tiap panel cetakan tetrapod dirakit dan dibongkar pekerja dengan tripod
atau alat lainnya. Sebelum dilakukan pengecoran, cetakan tetrapod harus
dilapisi dengan oli agar memudahkan dalam melepas cetakan. Pasca
pengecoran, cetakan ini harus dibersihkan untuk proses pengecorn
selanjutnya.

III. Pengecoran & curing


a. Desain campuran beton (Concrete Mix Design)
Sebelum dilakukan pengecoran, harus ditentukan komposisi campuran
beton. Concrete mix design ini ditentukan berdasarkan kebutuhan kuat
tekan, kebutuhan material, dan kondisi site.

b. Pencampuran beton
Pencampuran beton dilakukan di batching plant dengan syarat campuran
sesuai dengan job mix design. Setiap kali pencampuran dibuat benda uji
sebagai kontrol kualitas campuran.

c. Transportasi
Tetrapod dibawa ke lokasi pengangkutan dari batching plant dengan
menggunakan truck trailer.

d. Pengecoran & curing


Pengecoran dilakukan dengan menuangkan langsung campuran beton
dari batching plant dengan membuat timbunan sementara untuk
memudahkan proses pengecoran. Sebelum dilakukan pengecoran,
cetakan harus dilapisi oli dan dalam keadaan basah. Dalam proses
pengecoran juga dilakukan pemadatan dengan menggunakan concrete
vibrator untuk mencegah adanya void pada campuran beton. Berikut
adalah ilustrasi proses pengecoran.

1 Metode Pelaksanaan Pengaman Pantai Pulau ShopiaLouisa/Sepatang


8
Gambar 4. Proses pengecoran tetrapod

Untuk menghasilkan beton dengan kualitas yang bagus, proses penuangan


campuran beton harus dibatasi dengan jarak 30-50 cm untuk itu diperlukan talang
tambahan. Setelah pengecoran selesai dilakukan, pembukaan cetakan harus
mengikuti spesifikasi dan hasil dari mix design. Selanjutnya dilakukan proses curing
beton selama 7 hari dengan melakukan penyiraman seperti berikut :

Gambar 5. Proses curing tetrapod

Setelah beton mencapai umur dan kekuatan rencana, tetrapod dipindahkan ke


stockpile area dengan crawler crane dengan posisi penempatan sebagai berikut :

1 Metode Pelaksanaan Pengaman Pantai Pulau ShopiaLouisa/Sepatang


9
Gambar 6. Susunan tetrapod pada stockpile

i. Suplay dan Instalasi Tetrapod


Tetrapod dipindahkan dari stockpile ke tongkang dengan crane melalui
Pelabuhan tempat tongkang berlabuh. Proses pemindahan dari stockpile ke
Tongkang dapat menggunakan barge crane. Berikut adalah ilustrasi proses
pemindahan tetrapod ke atas barge.

Gambar 8. Proses loading tetrapod ke atas barge

Pemasangan tetrapod menggunakan Tongkang yang memiliki barge crane.


Posisi penempatan tetrapod di arahkan oleh surveyor yang berada diatas pulau.
Berikut adalah ilustrasi pemasangan tetrapod di Pulau Sophialousia.

Gambar 9. Proses instalasi tetrapod

2 Metode Pelaksanaan Pengaman Pantai Pulau ShopiaLouisa/Sepatang


0
Peralatan dan Personil
Tenaga ahli dan Peralatan yang harus disediakan oleh Kontraktor sebagai berikut :
a. Alat yang digunakan
Peralatan yang digunakan dalam konstruksi pekerjaan Pembangunan Bangunan
Pengaman Pantai Pulau ShopiaLousia/Sepatang adalah :
No Peralatan Type
1 Tongkang + Crane/Tag 5000 ton
Boat
2 Kapal Boat 80 PK Kapasitas 10 0rang

b. Personil Inti
Personil Inti yang digunakan dalam konstruksi pekerjaan Pembangunan
Bangunan Pengaman Pantai Pulau ShopiaLousia/Sepatang adalah :

No Tingkat Pendidikan Jabatan Dalam Pengalaman


Minimal Pekerjaan Kerja Profesi/Keahlian
Yang Di
usulkan
1 S1 Teknik Kepala 3 th SKA Madya
Sipil/Pengairan Pelaksana Bidang Sumber
Daya Air
2 D3/S1 Teknik Pelaksana 3 Th SKA Muda
Sipil/Pengairan Lapangan Bidang Sumber
Daya Air
3 S1 Teknik Ahli K3 3 Th SKA Muda
Sipil/Pengairan/Lingk Bidang K3
ungan

LAPORAN DAN RAPAT-RAPAT


Pada setiap tanggal sepuluh setiap bulannya atau pada tanggal yang ditentukan
Direksi, Kami akan melaporkan seluruh kegiatan pelaksanaan berupa Laporan
Harian, Laporan Kemajuan Mingguan, Laporan Kemajuan Bulanan dalam bentuk/
format yang telah disetujui Direksi, yang menggambarkan secara detail kemajuan
pekerjaan selama bulan yang terdahulu.

Laporan Bulanan
Laporan yang akan kami buat sekurang-kurangya mencakup :
Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan lapangan yang dicapai pada
bulan laporan ini maupun prosentase rencana yang diprogramkan pada bulan

2 Metode Pelaksanaan Pengaman Pantai Pulau ShopiaLouisa/Sepatang


1
berikutnya, setiap laporan kemajuan pekerjaan dilampiri photo copy gambar bagian
pekerjaan yang dilaporkan dalam ukuran sesuai permintaan Direksi.
Prosentase dari setiap pekerjaan pokok yang diselesaikan maupun prosentase
rencana yang diprogramkan sesuai dengan pekerjaan yang dicapai pada bulan
laporan. Rencana Kegiatan dalam waktu dua bulan berturut-turut dengan ramalan
tanggal permulaan dan penyelesaian. Daftar dan jumlah personil yang dipekerjakan
pada bulan bersangkutan sesuai dengan bidang pekerjaannya.

Daftar perlengkapan konstruksi, peralatan dan bahan dilapangan yang digunakan


untuk pelaksanaan pekerjaan termasuk yang sudah datang dan dipindahkan dri
lapangan. Daftar besarnya pembayaran terakhir yang diterima dan perkiraan jumlah
pembayaran yang akan ditagihkan bulan berikutnya. Hal-hal lain yang diminta sesuai
dengan kontrak, dan masalah yang timbul atau berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan selama bulan laporan.

Laporan Harian
Kami akan menyiapkan dan menyampaikan laporan harian dalam Bahasa Indonesia
untuk masing-masing bagian pekerjaan yang dilaksanakan dan diminta oleh Direksi
dalam suatu Format yang telah disetujui.
Laporan harian yang akan kami buat sekurang-kurangya mencakup hal-hal sebagai
berikut :
- Kondisi cuaca
- Curah hujan
- Staff yang ditugaskan
- Tenaga kerja yang dipekerjakan
- Material dilapangan
- Material dalam pemesanan
- Pekerjaan yang sedang berlangsung
- Data kecelakaan dan semua informasi lain yang berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan.

Dokumentasi (Photo Kegiatan)


Kami akan membuat Fhoto berwarna beserta negatifnya atau dengan fhoto digital
yang menunjukan kemajuan pekerjaan pada interval bulanan dan minimum 10
jumlah pemandangan berbeda dan dibuat dalam rangkap 6 (enam) atau sesuai
perintah Direksi. Masing-masing cetakan diberi keterangan berupa tanggal
pengambilan gambar, judul dan pendangan pengambilan. Fhoto-fhoto setelah
mendapat persetujuan dari Direksi diberikan sepenuhnya kepada Direksi.
2 Metode Pelaksanaan Pengaman Pantai Pulau ShopiaLouisa/Sepatang
2
Kami akan membuat dan menyampaikan rencana kerja harian, mingguan dan
bulanan dalam rangkap 2 (dua) untuk diketahui dan disetujui Direksi. Rapat
koordinasi akan kami adakan dalam pertemuan rutin atau khusus antara pihak
Direksi dan Kontraktor dalam waktu yang telah disetujui oleh kedua belah pihak
untuk koordinasi lebih baik dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

Pertemuan rutin akan terdiri dari pertemuan mingguan untuk mendiskusikan dan
memecahkan segala permasalahan teknis aktifitas harian kontraktor dan pertemuan-
pertemuan bulanan untuk meninjau ulang kemajuan bulanan yang dicapai yang
mencakup pelaksanaan kontraktor.

Permasalahan khusus mengenai aktifitas proyek akan dibahas dan diselesaikan


dalam pertemuan khusus antara Direksi dan wakilnya, Kontraktor, dan kalau
diperlukan disertakan pula instansi terkait sehingga permasalahan yang timbul dapat
segera teratasi.

GAMBAR KERJA DAN GAMBAR TERBANGUN


Gambar Pelaksanaan (Working Drawing)
Sebelum melaksanakan pekerjaan, kami akan menyiapkan dan membuat gambar
kerja detail ukuran A1 yang digambar berdasarkan dokumen kontrak atau
pengarahan Direksi dan telah di sesuaikan dengan hasil pengukuran terakhir di
lapangan. Elevasi tanah asli akan dicantumkan pada setiap gambar kerja.

Ukuran gambar, skala, tata letak, cara gambar, legenda, tebal tipis garis dan kop
gambar akan mengikuti standar gambar yang ada, misalnya dari Standar
Perencanaan Irigasi, KP.07 atau sesuai dengan pengarahan Direksi.

Penggambaran kami lakukan dengan menggunakan komputer dengan program


untuk gambar yang disetujui Direksi. Kami menggunakan gambar-gambar kontrak
sebagai dasar untuk mempersiapkan dan membuat gambar-gambar pelaksanaan
(Working Drawing).

Gambar-gambar tersebut dibuat lebih detail untuk pekerjaan tetap dan


memperlihatkan gambaran penampang melintang dan memanjang beton,
pengaturan batang pembesian termasuk rencana pembengkokan, pemotongan dan
dafar besi beton, tipe bahan yang digunakan, mutu, tempat dan ukuran yang tepat
dan harus mendapat persetujuan Direksi

2 Metode Pelaksanaan Pengaman Pantai Pulau ShopiaLouisa/Sepatang


3
Gambar kerja yang kami buat dan disiapkan untuk dipakai dalam pelaksanaan
konstruksi diserahkan kepada Direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap. Prosedur
pengajuan gambar kerja adalah, secara formal kami akan mengajukan gambar kerja
untuk diperiksa, draft gambar kerja detil diatas kertas milimeter yang ditujukan
kepada Pemimpin Bagian Proyek dengan tembusan ke Konsultan, bila masih ada
koreksi, kami akan memperbaiki dan mengajukan lagi. Bila gambar draft sudah
disetujui oleh Konsultan dan Proyek, kami akan segera mencetak Gambar dan
didistribusikan ke Direksi.

Gambar/ keterangan tambahan atau perubahan gambar yang menjadi dasar dari
dilakukannya perubahan gambar, baik itu berupa data hasil test pengujian, atau
kondisi visual lapangan akan ditata dan diberi nomor atau keterangan lain sehingga
dapat memudahkan pengungkapan data penunjang.

Gambar Terlaksana (As Built Drawing)


Dalam masa pelaksanaan pekerjaan, kami akan memelihara 1 (satu) set gambar
yang dilaksanakan paling akhir untuk setiap pekerjaan. Dalam gambar tersebut
memperlihatkan perubahan yang telah dikerjakan sesuai dengan Kontrak dan
kemudian disyahkan dengan ditandatangani bersama antara Direksi dan Kami pihak
Kontraktor pelaksana.

Gambar-gambar yang dilaksanakan akan diperiksa ulang tiap bulan dilapangan oleh
Direksi dan setiap hari oleh Pengawas lapangan, apabila terdapat hal-hal yang tidak
sesuai atau tidak memuaskan maka sesegera mungkin akan kami lakukan perbaikan.

Sesuai yang dipersyaratkan dalam dokumen pelelangan, kami akan menyerahkan


gambar terlaksana (Asbuilt Drawing) dengan jumlah rangkap dan ukuran yang
disesuaikan dengan dokumen lelang atau perintah Direksi, beserta rekaman dalam
bentuk disket/ CD. Setelah itu juga sebagai akhir dari proses pelaksanaan pekerjaan
adalah melakukan pengecekan bersama antara ; Pemilik Proyek dan Kontraktor
dalam rangka melakukan dan melaksanakan Penyerahan Pekerjaan Tingkat Pertama
(PHO).

Setelah dilakukan pengecekan, semua kekurangan dan kerusakan yang terjadi harus
segera diperbaiki sampai dengan pelaksanaan Penyerahan Pekerjaan Tingkat Kedua
(FHO). Semua biaya-biaya yang timbul sebelum penyerahan kedua dilakukan adalah
merupakan tanggung jawab Kontraktor.

2 Metode Pelaksanaan Pengaman Pantai Pulau ShopiaLouisa/Sepatang


4

Anda mungkin juga menyukai