Anda di halaman 1dari 60

21 Disajikan narasi tentang penghasilan seseorang yang bekerja di sebuah C5 S

perusahaan BUMN dalam setiap bulan, mahasiswa dapat menentukan Konsep


zakat profesi
Dalam terminologi Arab, zakat penghasilan dan profesi lebih populer disebut dengan istilah
zakatu kasb al-amal wa al-mihan al- hurrah ( ‫) زكاة ٌكسب اٌلعمل ٌوالمهن اٌلحرة‬.
Gagasan zakat profesi ini adalah Syeikh Yusuf Qardhawi dalam kitabnya Fiqh Az Zakah, yang
cetakan pertamanya terbit tahun 1969. Namun tampaknya Yusuf Qardhawi dalam hal ini mendapat
pengaruh dari dua ulama lainnya, yaitu Syeikh Abdul Wahhab Khallaf dan Syeikh Abu Zahrah.
Dalil keumuman ayat al-Qur’an yang dijadikan dasar bagi zakat profesi yaitu QS. al-Baqarah:
267, nampaknya pekerjaan yang termasuk profesi itu bersifat umum, tidak terbatas oleh keahlian
yang diperoleh dari pendidikan tapi semua jenis pekerjaan yang baik, ayat tersebut
berbunyi:“Nafkahkanlah dari hasil usahamu yang baik.” (QS. al-Baqarah: 267)
Cara Mengeluarkan dan Nisabnya
Perbedaan pendapat para ulama terhadap penetapan nisabnya:
1. Abdurrahman Hasan, Imam Abu Zahra, dan Abdul Wahab Khallaf, mereka berpendapat bahwa
nisab zakat profesi sekurang-kurangnya lima wasaq atau 300 sha sekitar 930 liter atau 653 Kg.
sehingga prosentase zakatnya disamakan (diqiyaskan) dengan zakat pertanian yang
pengairannya menggunakan alat (mesin), yaitu sebesar 5 % setiap mendapatkan gaji atau honor.
653 kg gabah kering = 520 kg beras.
2. Jumhur ulama berijtihad bahwa nisab zakat profesi adalah seharga emas 93,6 gram emas murni
yang diambil dari penghasilan bersih setelah dikeluarkan seluruh biaya hidup. Kelebihan inilah
yang dihitung selama satu tahun, lalu dikeluarkan zakatnya sebanyak 2,5 % setiap bulan.
Prosenatase ini diqiyaskan dengan zakat mata uang yang telah ditetapkan oleh Hadits.
3. Terdapat juga pendapat yang mengatakan bahwa zakat profesi disamakan dengan zakat rikaz
(barang temuan) maka tidak ada syarat nisab dan prosentasenya 20 persen pada saat
menerimanya.
4. Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam fatwa MUI 7 Juni tahun 2003 menyebutkan bahwa Semua
bentuk penghasilan halal wajib dikeluarkan zakatnya dengan syarat telah mencapai nishab
dalam satu tahun, yakni senilai emas 85 gram.

22 Diberikan deskripsi contoh pemberian zakat kepada mustahiq, mahasiswa C4 SD


dapat menentukan Konsep zakat produktif
Arif Mufraini dalam Buku Akuntansi dan Manajemen Zakat (2006:147) telah mengemas bentuk
inovasi pendistribusian zakat yang dikategorikan dalam empat bentuk: Pertama: Konsumtif
tradisional, seperti zakat fitrah. Kedua, konsumtif kreatif, contohnya bea siswa. Ketiga Produktif
tradisional, seperti pemberian ternak dan alat pertukangan. Dan keempat produktif kreatif , yaitu
zakat untuk modal usaha.
Keberadaan zakat produktif itu dapat dibenarkan selain itu masalah teknis saja, pemberian
modal kepada mustahiq zakat sebagai modal usaha berarti memberikan perhatian kepada para
mustahiq untuk hidup lebih layak, hal ini merupakan ajaran Islam seperti diperkuat oleh al-Qur’an:
(QS. al-Baqarah: 273)
Hikmah yang dapat dipetik dari praktek zakat produktif di antaranya agar terjadi komunikasi
yang dapat menghilangkan menara gading antara si miskin dengan si kaya. Efek yang
ditimbulkannya menjadikan si muzakki (pemberi zakat) akan merasa puas dan senang karena
zakatnya bisa berkembang, di sisi lain menjadikan mustahiq tidak menjadi mental pengemis dan
tersalurkan kemampuannya.

23 Disajikan deskripsi konseptual tentang nikah dalam Islam menurut pandangan C5 M


para ulama fikih, mahasiswa dapat menyimpulkan nikah dalam Islam
Kelayakan manusia untuk menerima syariat nikah paling tidak diperkuat oleh tiga argumen.
a. Manusia adalah makhluk berakal dan dengan akalnya tersebut manusia mampu menerima
dan menjalankan syariat dengan baik. Di antara syariat tersebut adalah pernikahan, yang
pengertiannya menurut ulama Syafi’iyah, sebagai: “Akad (perjanjian) yang mengandung
kebolehan hubungan kelamin dengan sebab lafaz nikah atau tajwiz”
b. Manusia diciptakan oleh Allah berpasangan, yaitu laki-laki dan perempuan sebagaimana
dijelaskan oleh Allah SWT dalam Quran Surat Yasin ayat 36.
1 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
c. Pernikahan dalam Islam disebut sebagai perilaku para Nabi dan memasukkannya sebagai
salah satu fitrah yang dimiliki oleh manusia. Rasulullah saw bersabda “empat fitrah yang
dimiliki oleh manusia, yaitu memakai pacar, wangi-wangian, bersiwak (gosok gigi), dan nikah”.
Untuk dijadikan sebuah perbandingan, nampaknya perlu diungkap tentang pernikahan sebelum
Islam (Jahiliyah) diantanya:

Pernikahan sebelum Islam (Jahiliyah)

Nikah istibdha
Perkawinan pacaran (khidn) Nikah badl (saling tukar) Nikah Raht (urunan),
(bangsawan, pandai)

Nikah Raht sama dengan nikah baghaaya (nikah pelacur).


Al-Qur’an menyebut nikah sebagai mitsaq (perjanjian) antara suami dan isteri sejak terjadinya akad
Para ulama menghukumi nikah itu sesuai dengan illat (sebab) yang ditemui dari seseorang
yang akan melangsungkan pernikahan. Dengan memperhatikan berbagai macam illat nikah maka
hukum nikah dapat ditetapkan sebagai berikut:
1. Wajib, hukum ini layak dibebankan kepada orang yang telah mampu memberi nafkah, jiwanya
terpanggil untuk nikah dan jika tidak nikah khawatir terjerumus ke lembah perzinahan. Hal ini
didasari oleh firman Allah SWT dalam Quran Surat An-Nuur: 33.
2. Sunah, hukum ini pantas bagi orang yang merindukan pernikahan dan mampu memberi
nafkah tapi sebenarnya ia masih mampu menahan dirinya dari perbuatan zina. Jika demikian
kondisinya, nikah lebih baik baginya dari pada membujang karena dalam nikah terdapat
ibadah yang banyak.
3. Haram, hukum ini layak bagi orang yang tidak mampu memberikan nafkah dan jika ia
memaksakan diri utnuk menikah akan mengkhianati isterinya atau suaminya, baik dalam
pemberian nafkah lahiriyah maupun batiniyah, sehingga dengan perkawinan itu hak-hak
istri/suami tidak terpenuhi.

24 Disajikan deskripsi kasus dalam satu masyarakat tentang adanya seorang laki- C4 SD
laki yang beristri lebih dari satu (poligami), mahasiswa dapat menelaah poligami
dalam ajaran Islam
Menurut Mahmud Syaltut, bahwa pada asalnya Islam memerintahkan laki-laki untuk beristeri
satu, boleh beristeri lebih dari satu jika dipandang darurat. Menurut Yusuf Qardhawi, kondisi darurat
yang dengannya seorang laki-laki dibolehkan berpoligami adalah sebagai berikut:
1. Ditemukan seorang suami yang menginginkan keturunan, akan tetapi ternyata isterinya tidak
dapat melahirkan anak disebabkan karena mandul atau penyakit.
2. Di antara suami ada yang memiliki overseks, akan tetapi isterinya memiliki kelemahan seks,
memiliki penyakit atau masa haidhnya terlalu panjang sedangkan suaminya tidak sabar
menghadapi kelemahan isterinya tersebut.
3. Jumlah wanita lebih banyak dibanding jumlah laki-laki, khususnya setelah terjadi peperangan.
Kewajiban bagi seorang suami untuk berlaku adil dalam memberikan nafkah terhadap isteri-
isterinya adalah konsekuensi dari tindakan berpoligami dalam Islam.
Dari (QS. an-Nisa:129) juga dapat dipahami bahwa seorang suami yang berpoligami tidak
hanya untuk berkomitmen untuk adil, karena ayat tersebut memastikaan bahwa siapa pun seorang
suami tidak akan pernah bisa berbuat adil kepada isteri-isterinya, karena itu penting keharusan
adanya maslahat yang lebih besar untuk isteri-isteri dan anak-anaknya.

25 Disajikan data dan informasi tentang industri perbankan di Indonesia, C5 SD


mahasiswa dapat menyimpulkan perbedaan ciri- ciri bank konvensional dan
bank Islam/bank syari'ah
1. Bank Konvensional adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional dan
berdasarkan jenisnya terdiri atas Bank Umum Konvensional dan Bank Perkreditan Rakyat.
Fungsi utamanya untuk menghimpun dana yang kemudian disalurkan kepada orang atau
lembaga yang membutuhkannya guna investasi (penanaman modal) dan usaha-usaha yang
produktif dengan sistem bunga. Contohnya BNI, BRI. BCA dan sebagainya.

2 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


2. Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah
dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
Fungsi utamanya menghimpun dana untuk disalurkan kepada orang atau lembaga yang
membutuhkannya dengan sistem tanpa bunga. Contohnya Bank Muamalat.
Sebagai pengganti sistem bunga, maka bank Islam menempuh cara-cara sebagai berikut:
1. Wadiah yaitu titipan uang, barang dan surat-surat berharga).
2. Mudharabah (kerja sama antara pemilik modal dengan pelaksana). Dengan mudharabah
bank Islam dapat memberikan tambahan modal kepada pengusaha untuk perusahaannya
dengan perjanjian bagi hasil, baik untung ataupun rugi sesuai dengan perjanjian yang telah
ditentukan sebelumnya.
3. Musyarakah/syirkah (persekutuan). Pihak bank dan pengusaha sama-sama mempunyai
andil (saham) pada usaha patungan. Kedua belah pihak andil dalam mengelola usaha
patungan itu dan menaggung untung rugi bersama atas dasar perjanjian profit and loss
sharing.
4. Murabahah (jual beli barang dengan tambahan harga atas dasar harga pembelian yang
pertama secara jujur). Syarat murabahah antara lain bahwa pihak bank harus memberikan
informasi selengkapnya kepada pembeli tentang harga pembeliannya dan keuntungan
bersihnya dari cost plusnya.
5. Qard hasan (pinjaman yang baik). Bank Islam dapat memberikan pinjaman tanpa bunga
kepada para nasabah yang baik terutama para nasabah yang memiliki deposito di bank Islam.
6. Ijarah, yaitu akad sewa-menyewa antara satu atau dua orang, atau antara satu lembaga
dengan lembaga lain berdasarkan prinsip syariah.
7. Hiwalah, yaitu akad perpindahan utang dari si A kepada B atau C yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah.
8. Bank Islam boleh mengelola zakat di Negara yang pemerintahannya tidak mengelola zakat
secara langsung.
9. Membayar gaji para karyawan bank yang melakukan pekerjaan untuk kepentingan nasabah,
untuk sarana dan prasarana yang disediakan oleh bank dan biaya administrasi pada
umumnya.

26 Disajikan deskripsi konseptual tentang bunga bank dari berbagai pendapat C5 SD


para ahli/ulama fikih, mahasiswa dapat menyimpulkan status hukum bunga
bank dalam ajaran Islam
Menurut penelitian penulis sedikitnya terdapat empat kelompok ulama tentang hukum bunga
bank, yaitu:
1. Kelompok muharrimun (kelompok yang menghukuminya haram secara mutlak) antara lain:
Abu Zahra, Abu A’la al-Maududi, M. Abdullah al-Araby dan Yusuf Qardhawi, Sayyid Sabiq,
Jaad al-Haqq Ali Jadd al-Haqq dan Fuad Muhammad Fachruddin.
2. Kelompok yang mengharamkan jika bersifat konsumtif. Yaitu: Mustafa A. Zarqa dan M. Hatta.
3. Kelompok muhallilun (kelompok yang menghalalkan) yaitu: A. Hasan (persis). Halal karena
bunga bank (rente) seperti yang belaku di Indonesia bukan termasuk riba yang diharamkan
karena tidak berlipat ganda.
4. Kelompok yang menganggapnya syubhat (belum jelas keharamannya) yaitu Majlis Tarjih
Muhammadiyah dalam muktamar di Sidoarjo 1968, riba yang haram menurut Muhammadiyah
riba yang mengarah kepada pemerasan.
Hukum bunga bank, menurut Sayyid Thantawi yang berbeda dengan pendahulunya Syekh
Jad al-Haq menyatakan bahwa bunga deposito berjangka di bank yang ditetapkan besar
presentasenya terlebih dahulu itu tidak haram menurut Islam.

27 Diberikan narasi konseptual tentang fee dari para ahli/ulama fikih, mahasiswa C5 SD
dapat menyimpulkan status hukum memberikan dan menerima fee dalam
ajaran Isam
Bagi kelompok ulama yang mengharamkan bunga bank, maka mereka pun mengharamkan
fee, karena berarti itu kelebihan.

3 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


Sedangkan ulama yang menghalalkan bunga bank dengan alasan keadaan bank itu darurat
atau alasan lainnya, mereka pun mengatakan bahwa fee bukan termasuk riba, oleh karena itu
hukumnya boleh.

28 Disajikan narasi konseptual terkait dengan hak dan kewajiban warga C5 SD


negara/rakyat dalam pemerintahan Islam/ajaran Islam, mahasiswa dapat
membandingkan konsep antara hak dan kewajiban warga negara/rakyat dalam
pemerintahan Islam/ajaran Islam

Kewajiban Rakyat kepada Khalifah


Hak-hak rakyat
(kepala negara

Hak keselamatan jiwa dan harta (Quran Kewajiban taat kepada khalifah. (QS Al-
surat al-Isra ayat 33 dan Quran Surat Al Nisa/4:59)
Baqarah ayat 188) Kewajiban mentaati undang-undang dan
Hak untuk memperoleh keadilan hukum tidak berbuat kerusakan. (QS. Al-
dan pemerataan. (QS. 4:58) A’raf/7:85)
Hak untuk menolak kezaliman dan Membantu khalifah dalam semua usaha
kesewenang-wenangan. (QS.Al-Nisa/ kebaikan (QS Al-Maidah / 5: 2)
4:148) Bersedia berkorban jiwa maupun harta
Hak berkumpul dan menyatakan pendapat. dalam mempertahankan dan
Firman Allah swt. (QS. Ali Imran/3:105) membelanya. (QS Al-Taubah/9:41)
Hak untuk bebas beragama. (QS 2:256) Menjaga Persatuan dan Kesatuan. (QS Ali-
Hak mendapatkan bantuan materi bagi Imran/3:103)
rakyat yang lemah (QS 51:19)

29 Diberikan data sejarah dan informasi tentang perkembangan dakwah dan C5 SD


pendidikan masa Abu Bakar dan Umar bin Khattab, mahasiswa mampu
mengidentifikasi perkembangan dakwah, pendidikan dan kebudayaan pada
masa Abu Bakar dan Umar bin Khattab
Strategi/Metode Dakwah Abu Bakar
1) Metode Dakwah Bil-Lisan (Pidato Abu Bakar ash-Shiddiq dalam Menggunakan Metode
Dakwah)
2) Metode Dakwah Bit-Tadwin (Pengumpulan al-Quran)
3) Metode Dakwah Bil-Yad (dengan Tangan)
4) Metode Dakwah Bil-Hal (Kelembagaan)
5) Metode Usawatun-Hasanah (Keteladanan)
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Masa Kepemimpinan Abu Bakar
Kemajuan lembaga kuttab terjadi ketika masyarakat Muslim telah menaklukan beberapa
daerah dan menjalin kontak dengan bangsa-bangsa yang telah maju. Ketika peserta didik selesai
mengikuti pendidikan di kuttab mereka melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yakni di
masjid. Di masjid ini ada dua tingkat, yakni tingkat menengah dan tingkat tinggi. Yang membedakan
diantara pendidikan itu adalah kualitas gurunya. Pada tingkat menengah gurunya belum mencapai
status Ulama Besar, sedangkan pada tingkat tinggi para pengajarnya adalah ulama yang memiliki
pengetahuan yang mendalam dan integritas kesalehan dan kealiman yang diakui masyarakat.
Materi-materi pada tingkat menengah dan tinggi terdiri dari: Al-Qur’an dan tafsirnya, Hadis dan
mengumpulkannya, dan Fiqih. Adapun materi pendidikan yang diajarkan pada masa Khalifah Abu
bakar untuk lembaga pendidikan kuttab adalah belajar membaca dan menulis, membaca Al-Qur’an
dan menghafalnya, dan belajar pokok-pokok agama seperti, seperti cara wudlu, sholat, puasa dan
sebagainya.
Strategi dakwah Umar bin Khatab
1) Pengembangan Wilayah Islam
2) Mengeluarkan Undang-Undang
3) Membagi Wilayah Pemerintahan
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Masa Kepemimpinan Umar bin Khattab
Kemajuan-kemajuan pada masa Umar bin Khattab seperti;
4 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
1) Pembagian daerah kekuasaan Islam
2) Membentuk Baitul Mal dan dewan angkatan perang,
3) Menetapkan tahun hijriyah.
4) Membangun masjid, seperti Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Masjid Al-Aqsha, dan Masjid Amr
Ibnu ‘Ash.
5) Menjadikan Madinah sebagai pusat ilmu agama Islam.
6) Terdapat pengajaran Bahasa Arab sebagai bahasa pengantar.
7) Anak-anak diajarkan berenang, mengendarai onta, memanah, dan membaca dan menghafal
syair-syair yang mudah dan pribahasa.
Beberapa ijtihad Umar pada saat itu adalah
(1) Keputusan bahwa muallaf tidak mendapatkan zakat.
(2) Tidak menjatuhinya hukum potong tangan pada pencuri karena alasan bahwa mereka mencuri
karena kelaparan, sebagai gantinya beliau membebankan ganti harga dua kali lipat dengan
barang yang mereka curi.
(3) Ijtihad Umar yang berbasis atas keberanian intelektual, selanjutnya berpengaruh kepada dua
mazhab besar dalam memutuskan hukum, yakni ahl ra’yi yang berbasis di Baghdad dan ahl
hadis yang berbasis di Madinah.
(4) Dalam bidang peradilan, Umar bin Khattab juga terkenal dengan risalah qadhanya, yakni surat
yang berisi hukum acara peradilan yang dikirimkan kepada Abu Musa al-Asy’ari yang menjadi
qadhi di Kufah. Dalam mata kuliah Sistem Peradilan Islam dan yang semacamnya, surat Umar
bin Khattab ini dipandang sebagai hukum acara pengadilan tertulis pertama dalam Islam.

30 Diberikan data dan informasi sejarah tentang perkembangan dakwah dan C4 S


perluasan wilayah Islam pada masa Abu Bakar dan Umar bin Khattab,
mahasiswa dapat mendeteksi perkembangan dakwah dan perluasan wilayah
pada masa Abu Bakar dan Umar bin Khattab tersebut
Abu Bakar
Khalifah Abu Bakar menggunakan kekuatan kekuasaan sebagai strategi dakwah kepada orang-
orang yang membangkang, diantaranya:
a. Dakwah memerangi orang ingkar membayar zakat
b. Menumpas nabi palsu
c. Menumpas kaum murtad dari agama Islam
d. Dakwah dan memperluas wilayah Islam sampai ke Irak, Persia dan Syiria
Umar bin Khattab
Dalam pertempuran di Ajnadin tahun 16 H/636 M, tentara Romawi dapat dikalahkan.
Selanjutnya beberapa kota di pesisir Syiria dan Pelestina, seperti Jaffa, Gizar, Ramla, Typus, Uka
(Acre), Askalon dan Beirut dapat ditundukkan pada tahun 18 H/638 M dengan diserahkan sendiri
oleh Patrik kepada Umar bin Khattab.
Khalifah Umar bin Khattab melanjutkan perluasan dan pengembangan wilayah Islam ke Persia
yang telah dimulai sejak masa Khalifah Abu Bakar. Pasukan Islam yang menuju Persia ini berada
di bawah pimpinan panglima Saad bin Abi Waqas. Dalam perkembangan berikutnya, berturut-turut
dapat ditaklukan beberapa kota, seperti Kadisia tahun 16 H/ 636M, kota Jalula tahun 17 H/ 638 M.
Madain tahun 18 H/ 639 M dan Nahawand tahun 21 H/ 642 M.
Khalifah Umar bin Khattab juga mengembangkan kekuasaan Islam ke Mesir. Setelah berhasil
menaklukkan Syiria dan Palestina, Khalifah Umar memberangkatkan pasukannya yang berjumlah
4000 orang menuju Mesir di bawah pimpinan Amr bin Ash. Sasaran pertama adalah
menghancurkan pintu gerbang al-Arisy, lalu berturut-turut al-Farma, Bilbis, Tendonius (Ummu
Dunain), Ain Sams, dan juga berhasil merebut benteng Babil dan Iskandariyah.

31 Diberikan informasi tentang perkembangan dakwah dan perluasan wilayah C4 S


Islam pada masa Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, mahasiswa mampu
mengidentifikasi perluasan dakwah dan wilayah pada masa Usman bin Affan
dan Ali bin Abi Thalib
Perluasan Wilayah Khalifah Usman bin Affan adalah melanjutkan usaha penaklukan Persia,
Tabaristan, Azerbaijan dan Armenia. Setelah dibangunnya armada laut, daerah di seberang laut

5 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


ditaklukannya, antara lain wilayah Asia Kecil, pesisir Laut Hitam, pulau Cyprus, Rhodes, Tunisia
dan Nubia.
Perluasan Wilayah Khalifah Ali bin Abi Thalib adalah sampai Sungai Efrat, Tigris, dan Amu
Dariyah, bahkan sampai ke Indus.

32 Disajikan data dan informasi sejarah terkait dengan kondisi sosial umat Islam C5 SD
pada masa kepemimpinan Dinasti Umayyah, mahasiswa mampu membedakan
kondisi sosial kemasyarakatan tersebut dengan kondisi sosial kemasyarakatan
pada masa Khulafaurrasyidin
Sistem pemerintahan adalah sistem monarkhi (Monarchiheridetis), yang mana suksesi
kepemimpinan dilakukan secara turun-temurun. Sistem pengangkatan penguasa ini bertentangan
dengan prinsip dasar dan ajaran permusyawaratan.
Muawiyah bin Abi Sufyan membentuk departemen yang lebih luas dan menyeluruh, sebagai
berikut:
1) An-Nidham Al-Idar
a) Ad-Dawawin untuk mengurus tata usaha pemerintahan,
b) Al-Imarah Ala Al-Buldan. Daulah Umayyah membagi daerah Mamlakah Islamiyah menjadi
lima wilayah besar. Setiap wilayah besar diangkat seorang Amirul Umara (gubernur jenderal)
yang di bawah kekuasaannya terdapat beberapa orang amir (gubernur) yang mengepalai satu
wilayah.
c) Barid. Organisasi pos dalam tata usaha pemerintahan.
d) Syurthah. Organisasi syurthah (kepolisian) dilanjutkan dan dikembangkan pada masa Daulah
Umayyah.
2) An-Nidham Al-Mali (Organisasi keuangan atau ekonomi)
a) Al-Dharaib, yaitu suatu kewajiban yang harus dibayar oleh warga negara (Al-Dharaib).
b) Masharif Baitul Mal, yaitu pengeluaran keuangan pada masa Daulah Umayyah.
3) An-Nidham Al-Harbi
Organisasi pertahanan pada masa Daulah Umayyah kebanyakan dengan paksa atau
setengah paksa, yang dinamakan Nidhamut Tajnidil Ijbari, semacam undang-undang wajib
militer.
4) An-Nidham Al-Qadhai
Kekuasaan pengadilan telah dipisahkan dari kekuasaan politik. Kehakiman pada zaman itu
mempunyai dua ciri khas yaitu:
Ciri khas Kehakiman pada zaman Bani Ummayah

Seorang qadhi memutuskan perkara dengan ijtihadnya

Kehakiman belum terpengaruh dengan politik

Tiga badan kekuasaan kehakiman di zaman ini: (1) Al-Qadha, seorang qadhi bertugas
menyelesaikan perkara-perkara yang berhubungan dengan agama; (2) Al-Hisbah, seorang al-
Muhtashib bertugas menyelesaikan perkara-perkara umum dan soal-soal pidana yang
memerlukan tindakan cepat; dan (3) An-Nadhar fil Madhalim yaitu mahkamah tertinggi atau
mahkamah banding.
Selain itu, pada masa Daulah Umayyah diadakan satu jabatan baru yang bernama al-
Hijabah, yaitu urusan pengawalan keselamatan khalifah.

33 Diberikan data dan informasi sejarah tentang perkembangan dakwah, C5 S


pendidikan dan kebudayaan pada masa Dinasti Umayyah, mahasiswa dapat
mendeteksi perkembangan dakwah pendidikan dan kebudayaan pada masa
Dinasti Umayyah
Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah di Damaskus meliputi 3 bidang,
yaitu: bidang diniyah, bidang tarikh dan bidang filsafat.
Perkembangan gerakan ilmu pengetahuan dan budaya pada masa Bani Umayyah di
Damaskus memfokuskan pada tiga gerakan besar yaitu; (1) Gerakan ilmu agama, karena
didorong oleh semangat agama yang sangat kuat pada saat itu; (2) Gerakan filsafat, karena ahli

6 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


agama diakhir Daulah Umayyah terpaksa menggunakan filsafat untuk menghadapi kaum Nasrani
dan Yahudi; dan (3) Gerakan sejarah, karena ilmu-ilmu agama memerlukan riwayat.
Kegiatan-kegiatan ilmiah berpusat di Kuffah dan Basrah, Irak.
1) Ilmu Tafsir, pada zaman ini keberadaan tafsir masih berkembang dalam bentuk lisan dan belum
dibukukan.
2) Ilmu Hadis, perkembangan hadis diawali dari masa khalifah Umar bin Abdul Aziz dan ulama
hadis yang mula-mula membukukan hadis yaitu Ibnu Az Zuhri atas perintah khalifah Umar bin
Abdul Aziz.
3) Ilmu Kalam, tiga aliran Ilmu Kalam dalam Islam, yaitu:
(a) Aliran Khawarij yang mengatakan bahwa orang yang berdosa besar adalah kafir, dalam arti
keluar dari Islam, atau tegasnya murtad dan wajib dibunuh.
(b) Aliran Murjiah yang menegaskan bahwa orang yang berbuat dosa besar tetap mukmin dan
bukan kafir. Adapun soal dosa yang dilakukannya terserah kepada Allah untuk mengampuni
atau tidak mengampuninya.
(c) Aliran Mu’tazilah yang tidak menerima pendapat-pendapat di atas. Bagi mereka, orang
yang berdosa besar bukan kafir, tetapi bukan pula mukmin.
4) Ilmu Qira'at, muncul tujuh macam bacaan yang sekarang terkenal dengan nama Qiraat sab’ah
kemudian selanjutnya ditetapkan sebagai bacaan standar.
5) Ilmu Nahwu, ilmuwan bidang nahwu adalah Abu al-Aswad al-Du’ali yang berasal dari Baghdad.
6) Tarikh dan Geografi, penulisan buku-buku tentang penaklukan (maghazi) dan biografi (sirah).
7) Seni Bahasa, Syair Arab Jahiliyah muncul kembali dan penyair-penyair Arab, seperti Umar Ibn
Abi Rabi’ (w. 719 M), Jamil Al-Udhri (w. 701 M), Qays Ibn Al-Mulawwah (w. 699 M) yang lebih
dikenal dengan nama Laila Majnun, Al-Farazdaq (w. 732 M), Ummu Jarir (w. 792 M). Bashra
dan Kuffah adalah pusat perkembangan ilmu dan sastra. Di kota-kota tersebut umat Islam
menyusun riwayat Arab, seni bahasa dan hikmah atau sejarah, nahwu, sharaf, balaghah dan
juga berdiri klub-klub para pujangga.

34 Diberikan data dan informasi sejarah tentang perkembangan dakwah dan C4 SD


pendidikan masa Dinasti Abbasiyyah, mahasiswa dapat membandingkan
perkembangan dakwah, pendidikan dan kebudayaan antara masa Dinasti
Abbasiyah dengan Dinasti Umayyah
Masa Abbasiyah dikenal sebagai era keemasan ilmu pengetahuan dan Agama.
1) Ilmu Tafsir
Penafsiran Al-Qur’an pun berkembang tidak hanya dengan penafsiran makna, tetapi juga
penafsiran “Bil al Ma’tsur dan “Bi al-Ra’yi”. Pemerintahan Abbasiyah yang pertama menyusun
tafsir dan memisahkan antara Tafsir dengan Hadis. Di antara karya besar tafsir adalah Al-Farra’,
yang merupakan karya Tafsir pertama yang disesuaikan dengan sistematika Al-Qur’an.
Selanjutnya muncul beragam metode penafsiran Alquran dengan berbagai ragamnya, seperti
metode Tafsir bi al-Ma’tsur. Metode ini fokus pada riwayat-riwayat yang sahih, baik
menggunakan ayat dengan ayat, hadis, dan perkataan sahabat atau tabi’in. Ada beberapa tokoh
yang dikenal mempopulerkan metode ini yaitu: Imam at-Thabari, Ibnu Katsir dan As-Suyuthi
2) Ilmu Hadis
Sejarawan menganggap masa pembukuan hadis secara sistemik dimulai pada zaman
Daulah Abbasiyah.Penggolongan Hadis dari aspek periwayatannya, sanad, matan yang akhirnya
bisa diketahui apakah Hadis itu shahih, hasan, dhoif, juga terjadi pada masa Abbasiyah. Di antara
kitab-kitab Hadis yang berhasil disusun adalah kitab Hadis “Kutub as-Sittah”, yang disusun oleh
enam ulama’ Hadis, Imam Muslim (wafat 261 H), Imam Bukhori (wafat 256 H), Imam Turmudzi
(wafat 279 H), Ibnu Majjah (wafat 273 H), Imam Nasa’i (wafat 303 H), Abu Daud (wafat 275 H).
3) Ilmu Kalam
Pada masa al-Ma’mun dan Harun al-Rasyid, ilmu kalam (teologi) mendapat tempat yang luas,
bahkan sangat mempengaruhi keadaan pemerintahan saat itu. Seperti aliran Mu’tazilah dijadikan
aliran resmi pemerintah Bani Abbas.
4) Ilmu Fiqh
Adanya empat ulama’ Fiqh yang terkenal pada saat itu sampai sekarang ini, yaitu Imam Abu
Hanifah (wafat 129 H, Imam Malik (wafat 179 H), Imam Syafi’i (wafat 204 H) dan Imam Ahmad
bin Hambal (wafat 241 H).
7 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
5) Ilmu Tasawuf
Perkembangan ilmu ini dimulai dari perkumpulan-perkumpulan tak resmi dan diskusi
keagamaan (halaqah) dan latihan spiritual dengan membaca dzikir berulang-ulang.
6) Ilmu Filsafat
Penerjemahan kitab-kitab non Arab ke dalam bahasa Arab telah dirintis oleh khalifah Ja’far
al-Mansur. Dengan mempekerjakan para ahli terjemah, di antaranya Fade Naubakt, Abdullah bin
Muaqaffa’, yang pada akhirnya ilmu-ilmu dari Barat bisa dipahami oleh masyarakat umum.
Pada masa Harun al-Rasyid juga dikembangkan suatu lembaga yang mengkaji dan
mengembangkan pengetahuan yang dinamakan “Khizanat al-Hikmah” yang kemudian pada
masa Al-Ma’mun dikembangkan lagi menjadi “Bait al-Hikmah”, dan kemudian dikembangkan
lagi menjadi “Darul Hikmah”, yang meliputi: perpustakaan, pusat penerjemahan, dan
observatorium bintang.
Secara umum dalam bidang filsafat orang-orang Islam masih banyak mengambil dari filsafat
Yunani, seperti filsafat Greek dan Coptic. Hal ini bagi umat Islam saat itu merupakan kepentingan
yang utama (tracending importance). Pengambilan ini hanya berupa ide-ide, yang dilakukan
pertama kali pada masa Al-Ma’mun, seperti Al-Kindi, Ibnu Sina, Ibnu Rusydi yang masih
mengambil ide dari Aristoteles.
7) Ilmu Sains dan Tekonologi
Penemuan-penemuan penting tentang sains dan teknologi, diantaranya:
a) Ilmu Kedokteran
Ilmu Kedokteran tumbuh dan berkembang pada masa Khalifah Harun Al-Rasyid abad 9
M. Hal ini ditandai dengan berdirinya rumah sakit yang didirikan oleh Harun Al-Rasyid dan
selanjutnya berkembang menjadi 34 Rumah Sakit Islam. Dalam ilmu kedokteran, ulama yang
terkenal dengan zaman ini adalah Ar-Razi dan Ibnu Sina. Ar-Razi dikenal sebagai ahli
kedokteran Islam yang cakap dan ahli kimia terbesar abad pertengahan. Beliau juga dikenal
sebagai penemu benang Fontanel yang berguna untuk menjahit luka akibat pembedahan dan
sebagainya. Sepeninggal Ar-Razi kegemilangan ilmu kedokteran diteruskan oleh Ibnu Sina,
kitabnya yang terkenal adalah “As-Sifa” (Canon of Medicine).
b) Ilmu Kimia
lmuwan yang terkenal adalah Jabir Ibnu Hayyam, yang diberi gelar “Bapak Ilmu Kimia
Arab”. Dia banyak mengemukakan teori uap, pelelehan, dan sublimasi.
c) Ilmu Astronomi
Ulama yang ahli dalam ilmu astronomi adalah
1) Al-Khawarizmi (wafat 846). Beliau banyak membuat tabel-tabel tentang letak negara, peta
dunia, penetapan bujur-bujur panjang semua tempat di muka bumi ini, sekaligus
mengukur jarak antara negara satu dengan negara yang lain.
2) Ibnu Kardabah yang banyak menemukan teori perbintangan dan ilmu Falak. Ibnu
Kardabah juga banyak menulis buku tentang Astronomi, diantaranya Al-Mashalih wal
Mawalik, Al-Buldan, Al Jihani dan Al Muhtasar.
d) Ilmu Matematika
Orang-orang Islam di bawah pimpinan Ibnu Haitam dan Al-Khawarizmi membuat teori
matematika, di antaranya adalah teori Al-Jabar, cara menghitung akar kuadrat dan desimal.
Pada perkembangan selanjutnya Ibnu Haitam berhasil menemukan ilmu untuk mengukur
sudut, yang diberi nama Trigonometri.

35 Diberikan informasi tentang perkembangan dakwah dan perluasan wilayah C6 SD


Islam pada masa Dinasti Abbasiyah, mahasiswa dapat mendeteksi
perkembangan dakwah dan perluasan wilayah Islam pada masa Dinasti
Abbasiyah
Daerah kekuasaan bani Abbasiyah meliputi daerah: Baghdad, Kairo (Mesir), Yerussalem,
Madinah, Mekah, Sana’a, Muskat, Fars, Masyhad, Konstantinovel, Bukhara

36 Disajikan data dan informasi sejarah masuknya Islam di Nusantara, mahasiswa C4 SD


mampu mengidentifikasikan dengan tepat jalur masuknya Islam di wilayah
Nusantara
Masuknya Islam di Indonesia
8 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
a. Teori Gujarat (India)
➢ Teori ini menyatakan Islam datang ke Nusantara bukan langsung dari Arab melainkan
melalui India pada abad ke-13. Dalam teori ini disebut lima tempat asal Islam di India yaitu
Gujarat, Cambay, Malabar, Coromandel, dan Bengal (Hasbullah, 2001: 9).
➢ Pijnappel mengatakan bahwa Islam datang ke Indonesia (Nusantara) bukan berasal dari
Arab, tetapi berasal dari India, terutama dari pantai barat, yaitu daerah Gujarat dan Malabar.
➢ Menurut Cristian Snouck Hurgronje, menurutnya Islam yang tersebar di Indonesia berasal
dari wilayah Malabar dan Coromandel. Teori ini juga menyatakan tiga alasan, sebagai
berikut: (1) Kurangnya bukti yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam penyebaran
agama Islam ke Nusantara, (2) Hubungan dagang antara Indonesia-India telah lama terjalin,
dan (3) Inskripsi tertua tentang Islam yang terdapat di Sumatra memberikan gambaran
hubungan dagang antara Sumatera dan Gujarat.
➢ Teori Gujarat dipandang mempunyai kelemahan oleh Marisson. Dikatakannya, ketika
Islamisasi Samudra-Pasai yang raja pertamanya wafat 698 H/ 1297 M, Gujarat masih
merupakan sebuah kerajaan bercorak Hindu.
➢ Thomas W. Arnold mengatakan bahwa Islam dibawa ke Nusantara antara lain berasal dari
Coromandel dan Malabar. Teori ini didasarkan pada argumen adanya persamaan mazhab
fiqih di kedua wilayah terebut.
b. Teori Arab/ Mekkah / Timur Tengah
➢ Crawfurd mengatakan bahwa Islam dikenalkan pada masyarakat Nusantara langsung dari
Tanah Arab, meskipun hubungan bangsa Melayu-Indonesia dengan umat Islam di pesisir
Timur India juga merupakan faktor penting.
➢ Buya Hamka menjelaskan bahwa Islam masuk ke Indonesia sejak abad pertama Hijriah atau
abad ke-7 Masehi yang mendasarkan teori pada berita China dari zaman Tang. Hamka
memberikan argumentasi bahwa Gujarat hanya sebagai tempat singgah, sedangkan Mekkah
atau Mesir adalah sebagai tempat pengambilan ajaran Islam.
➢ Adapun masuknya Islam ke Indonesia melalui dua jalur, yaitu:
Jalur Utara, dengan rute:
Arab Gujarat
(Mekkah (pantai
Damaskus Bagdad Srilanka Indonesia
dan Barat
Medinah) India)

Jalur Selatan, dengan rute:


Arab Gujarat
(Mekkah dan Yaman (pantai barat Srilanka Indonesia
Medinah) India)

➢ Taufik Abdullah menyatakan bahwa memang benar Islam sudah datang ke Indonesia sejak
abad 1 H atau abad ke-7 atau 8 M, akan tetapi Islam pada waktu itu baru dianut oleh para
pedagang Timur Tengah di pelabuhan-pelabuhan. Islam barulah masuk secara besar-besaran
dan mempunyai kekuatan politik pada abad ke-13 dengan berdirinya kerajaan Samudra Pasai.
Hal ini terjadi akibat arus balik kehancuran Baghdad ibu kota Abbasiyah oleh Hulagu.
Kehancuran ini menyebabkan pedagang Muslim mengalihkan aktivitas perdagangan ke arah
Asia Selatan, Asia Timur, dan Asia Tenggara.
c. Teori Persia
➢ Teori Persia ini menyatakan bahwa Islam yang datang ke Nusantara ini berasal dari Persia.
Teori ini didasarkan pada:
1. Beberapa unsur kebudayaan Persia, khususnya Syi’ah yang ada dalam kebudayaan
Islam di Nusantara. Pendukung teori ini adalah P.A. Hoesein Djajadiningrat. Berdasarkan
analisis sosio-kultural, terdapat titik-titik kesamaan antara yang berlaku dan berkembang
di kalangan masyarakat Islam Indonesia dengan di Persia. Misalnya: ajaran
manunggaling kawula gusti Syeikh Siti Jenar merupakan pengaruh dari ajaran wahdat al-
wujud al-Hallaj dari Persia.
2. Penggunaan istilah bahasa Persia dalam sistem mengeja huruf Arab, terutama untuk
tanda-tanda bunyi harakat dalam pengajaran Al-Qur’an. Contohnya: huruf sin tanpa gigi
merupakan pengaruh Persia yang membedakan dengan huruf sin dari Arab yang bergigi.
9 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
3. Peringatan Asyura atau 10 Muharram sebagai salah satu hari yang diperingati oleh kaum
Syi’ah, yakni hari wafatnya Husain bin Abi Thalib di Padang Karbala.
➢ Hamka menolak teori ini dengan alasan, bahwa apabila Islam masuk abad ke-7 M. yang ketika
itu kekuasaan dipimpin Khalifah Umayyah (Arab), sedangkan Persia belum menduduki
kepemimpinan dunia Islam. Selain itu, masuknya Islam dalam suatu wilayah, juga identik
dengan langsung berdirinya sebuah kekuasaan politik Islam.
d. Teori China
➢ H.J. de Graaf telah menyunting beberapa literature Jawa klasik yang memperlihatkan peranan
orang-orang China dalam pengembangan Islam di Indonesia. Dalam tulisan-tulisan tersebut,
disebutkan bahwa tokoh-tokoh besar semacam Sunan Ampel (Raden Rahmat/ Bong Swi Hoo)
dan Raja Demak (Raden Fatah/Jin Bun) merupakan orang-orang keturunan China.
Pandangan ini juga didukung oleh salah seorang sejarawan Indonesia, Slamet Mulyana,
dalam bukunya yang kontroversial, Runtuhnya Kerajaan Hindu Jawa dan Timbulnya negara-
negara Islam di Nusantara.
➢ Denys Lombard juga telah memperlihatkan besarnya pengaruh China dalam berbagai aspek
kehidupan bangsa Indonesia, seperti makanan, pakaian, bahasa, seni bangunan, dan
sebagainya. Lombard mengulas semua ini dalam bukunya Nusa Jawa: Silang Budaya yang
terdiri dari tiga jilid.
➢ Teori ini menjelaskan bahwa etnis Cina Muslim sangat berperan dalam proses penyebaran
agama Islam di Nusantara. Islam datang dari arah barat ke Nusantara dan ke Cina bersamaan
dalam satu jalur perdagangan. Islam datang ke China di Canton (Guangzhou) pada masa
pemerintahan Tai Tsung (627-650) dari Dinasti Tang, dan datang ke Nusantara di Sumatera
pada masa kekuasaan Sriwijaya, dan datang ke pulau Jawa tahun 674 M berdasarkan
kedatangan utusan raja Arab bernama Ta cheh/ Ta shi ke kerajaan Kalingga yang di perintah
oleh Ratu Sima.

37 Disajikan data dan informasi sejarah terkait dengan perkembangan dakwah C4 S


Islam di Nusantara sebelum Indonesia merdeka, mahasiswa dapat
mengidentifikasi corak strategi dakwah Islam di Nusantara
➢ Strategi dakwah yang digunakan Walisongo adalah penerapan strategi yang dikembangkan
para sufi Sunni dalam menanamkan ajaran Islam melalui keteladanan yang baik.
➢ Strategi yang digunakan mengacu pada tiga strategi dakwah, yaitu Al-Hikmah atau
kebijaksanaan, Al-Mauizah Hasanah atau nasihat yang baik, dan Al-Mujadalah atau berdiskusi
secara sinergis dengan menghasilkan satu alternatif pemikiran tanpa menyudutkan salah satu
kelompok.

38 Disajikan data dan informasi sejarah terkait dengan gerakan dakwah C4 SD


walisongo, mahasiswa dapat mengidentifikasi corak strategi dakwah Walisongo
di Nusantara
a. Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik)
Aktifitas yang dilakukannya antara lain:
1) Membuka warung yang menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah.
2) Sebagai tabib yang menyediakan diri untuk mengobati masyarakat secara gratis dan ia pernah
diundang untuk mengobati istri raja yang berasal dari Campa.
3) Mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam.
b. Raden Paku (Sunan Giri)
Membuka pesantren di daerah perbukitan Desa Sidomukti, Selatan Gresik.
c. Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang)
Ia mengembangkan ilmu (dzikir) yang berasal dari Rasulullah SAW, kemudian beliau
kombinasi dengan kesimbangan pernapasan. Sunan Bonang juga menciptakan gerakan-
gerakan fisik atau jurus yang beliau ambil dari seni bentuk huruf Hijaiyyah yang berjumlah 28
huruf dimulai dari huruf Alif dan diakhiri huruf Ya'. Penekanan keilmuan yang diciptakan Sunan
Bonang adalah mengajak murid-muridnya untuk melakukan Sujud atau Salat dan dzikir. Hingga
sekarang masih dilestarikan di Indonesia oleh generasinya dan diorganisasikan dengan nama
Padepokan Ilmu Sujud Tenaga Dalam Silat Tauhid Indonesia.
d. Raden Rahmat (Sunan Ampel)
10 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
Mengenalkan istilah "Mo Limo" (moh main, moh ngombe, moh maling, moh madat, moh
madon). Yakni seruan untuk "tidak berjudi, tidak minum minuman keras, tidak mencuri, tidak
menggunakan narkotik, dan tidak berzina."
e. Syarifuddin (Sunan Drajat)
Dalam pengajaran tauhid dan akidah, Sunan Drajat mengambil cara ayahnya: langsung dan
tidak banyak mendekati budaya lokal. Meskipun demikian, cara penyampaiannya mengadaptasi
cara berkesenian yang dilakukan Sunan Muria. Terutama seni suluk. Maka ia menggubah
sejumlah suluk, di antaranya adalah suluk petuah "berilah tongkat pada si buta/ beri makan pada
yang lapar/ beri pakaian pada yang telanjang'.
f. Raden Umah Said (Sunan Muria)
Salah satu hasil dakwahnya lewat seni adalah lagu Sinom dan Kinanti.
g. Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Djati)
Satu-satunya "wali songo" yang memimpin pemerintahan. Sunan Gunung Jati
memanfaatkan pengaruhnya sebagai putra Raja Pajajaran untuk menyebarkan Islam dari pesisir
Cirebon ke pedalaman Pasundan atau Priangan.
h. Ja’far Sadiq (Sunan Kudus)
Cara berdakwahnya pun meniru pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya
setempat. Strategi yang dilakukan Sunan Kudus tampak unik dengan mengumpulkan
masyarakat untuk melihat lembu. Sesudah mereka datang dan berkumpul di sekitar masjid,
Sunan Kudus lalu menyampaikan dakwahnya. Cara ini praktis dan strategis untuk menarik minat
masyarakat yang masih banyak menganut agama Hindu. Seperti diketahui, lembu merupakan
binatang keramat Hindu.
i. Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga)
Ajarannya terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang,
gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Dialah pencipta baju takwa, perayaan
sekatenan, grebeg maulud, layang kalimasada, lakon wayang Petruk jadi Raja. Taman pusat
kota berupa Keraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini sebagai karya Sunan
Kalijaga.

39 Disajikan data dan informasi sejarah masuknya Islam, strategi dakwah dan C4 SD
perkembangan Islam di Afrika, mahasiswa mampu menelaah sejarah
masuknya Islam, strategi dakwah dan perkembangan Islam di Afrika
a. Sejarah Masuknya Islam di Afrika
Menurut Nezar al-Sayyad, faktor yang mendorong bangsa Arab melakukan ekspansi ke
wilayah-wilayah di luar Arab antara lain:

Untuk menjalankan misi Ilahiah dalam menyebarkan syiar Islam

Memelihara kekuasaan politik di bawah kontrol kelompok elite Arab

Mendapatkan keuntungan dari sumber daya alam di tanah yang telah ditaklukkan
➢ Sebaliknya, penetrasi Islam di wilayah sub-Sahara Afrika yang terjadi sekitar abad ke-9, justru
bukan melalui misi penaklukan, melainkan karena adanya hubungan perdagangan.
➢ Al-Sayyad menjelaskan ada dua rute perdagangan yang ikut membentuk pengaruh Islam di
Afrika Barat.
• Jalur yang menghubungkan negeri-negeri Maghribi (Maroko,
Aljazair, Tunisia, dan Libya) dengan pusat-pusat perdagangan
Rute perdagangan emas Berber-Afrika seperti negeri Soninke (sekarang Negara
yang ikut membentuk Ghana)
pengaruh Islam di
Afrika Barat • Rute timur yang menghubungkan Sudan Tengah, Kanem,
Bornu, serta Negara-negara Hausa dengan Libya, Tunisia, dan
Mesir
➢ Agama Islam masuk ke daratan Afrika pada masa Khalifah Umar bin Khattab, waktu Amru
bin Ash memohon kepada Khalifah untuk memperluas penyebaran Islam ke Mesir lantaran
dia melihat bahwa rakyat Mesir telah lama menderita akibat ditindas oleh penguasa Romawi
dibawah Raja Muqauqis.
b. Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Afrika

11 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


➢ Pada tahun ke-5 dari kenabian, Rasulullah Saw memerintahkan beberapa orang
sahabatnya (berjumlah 15 orang: 11 laki-laki dan 4 wanita) untuk berhijrah ke Habasyah
(Ethiopia). Tahun ke-6 Hijrah, Nabi SAW mengutus sahabatnya Hatib bin Abi Balta’ah untuk
menyampaikan surat dakwah (seruan masuk Islam) kepada Muqauqis (penguasa Mesir,
Gubernur Romawi Timur). Sekitar abad 7 – 8 M Islam akhirnya mulai menyebar ke negara-
negara Afrika Utara serta terjadi proses Islamisasi.
➢ Islam masuk ke Afrika bagian selatan melalui para budak Melayu yang dibawa orang Eropa.
Di Afrika Timur, Islamisasi tampak jelas melalui kedatangan dan ekspansi Arab, pada masa-
masa awal hingga abad ke-20.
➢ Adapun di Afrika Timur, faktor Islamisasi tampak jelas dengan kedatangan dan ekspansi
Islam ke Afrika Selatan, antara lain dilakukan oleh para budak Melayu yang dibawa oleh
orang-orang Eropa ke wilayah itu. Setelah dibebaskan dari Pulau Robben, tak jauh dari
Cape Town, pada tahun 1793, Imam Abdullah membuat petisi pertamanya untuk
pembangunan masjid. Ia pun menulis sebuah buku tentang yurisprudensi Islam (Ma’rifa
alIslam wa alIman) pada 1781 dalam bahasa Melayu dan Arab. Pada 1793, Imam Abdullah
membangun sekolah Muslim pertama. Lokasinya di Dorp Street, Bokaap, yang akhirnya
menjadi bagian dari Masjid Auwal, masjid pertama di Cape Town, Afrika Selatan pada
tahun 1794. Setelah Imam Abdullah wafat, kepemimpinan sekolah ini dilanjutkan oleh Imam
Achmat van Bengalen.
➢ Masjid Auwal dibangun oleh orang Indonesia yang bernama Imam Abdullah Kadi Abdus
Salaam (Tuan Guru) ketika Afrika Selatan dikuasai Inggris pada 1795, Jenderal Craig
mempersilakan warga Muslim untuk membangun masjid. Tuan Guru adalah orang kedua
setelah Syech Yusuf yang dibuang Belanda di benua Afrika dan menyebarkan islam di
Afrika.
c. Pusat-pusat Peradaban Islam di Afrika
➢ Salah satu kota di Afrika Selatan: Cape Town. Kehadiran Islam di Afrika Selatan erat
hubungannya dengan sejarah Indonesia. Area tempat tinggal Tuang Yusuf kini disebut
sebagai Macassar.
➢ Bukti Islamisasi yang kuat di Afrika diantaranya adalah Masjid Agung Kairoun, Masjid Raya
Djenne dan Masjid Larabanga.

40 Disajikan data dan informasi sejarah masuknya Islam, strategi dakwah dan C4 S
perkembangan Islam di Amerika, mahasiswa mampu menelaah sejarah
masuknya Islam, strategi dakwah dan perkembangan Islam di Amerika
a. Sejarah Masuknya Islam di Amerika
Faktor perkembangan Islam di Amerika

Iimperium Persi pada masa-masa terakhir senantiasa dilanda perpecahan.


Kedatangan kekuasaan Islam, tidak mencampuri sedikitpun keyakinan keagamaan
penduduk dan pernah memaksakan agama Islam untuk dianut

Imperium Roma itu bertindak memaksakan aliran resmi dari agama Kristen itu
kepada aliran-aliran tidak resmi.
➢ Sejarah mencatat, kedatangan umat Islam dari sejumlah catatan sejarah. Berikut jejak
sejarah kedatangan Islam di Tanah Amerika:
1) Tahun 999 M: Seorang navigator Muslim dari Dinasti Umayyah di Spanyol bernama Ibnu
Farrukh telah berlayar dari Kadesh pada Februari 999 M menuju Atlantik. Sang pelaut
Muslim itu berlabuh di Gando atau Kepulauan Canary Raya. Ibnu Farrukh mengunjungi
Raja Guanariga. Sang penjelajah Muslim itu memberi nama dua pulau yakni Capraria
dan Pluitana. Ibnu Farrukh kembali ke Spanyol pada Mei 999 M.
2) Tahun 1178 M: Sebuah dokumen dari zaman Dinasti Sung mencatat perjalanan pelaut
Muslim ke sebuah wilayah bernama Mu-Lan-Pi (Amerika).
3) Tahun 1310 M: Abu Bakari seorang raja Muslim dari Kerajaan Mali melakukan
serangkaian perjalanan ke dunia baru (benua Amerika).

12 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


4) Tahun 1312 M: Seorang Muslim dari Afrika (Mandiga) tiba di Teluk Meksiko untuk
mengeksplorasi Amerika menggunakan Sungai Mississipi sebagai jalur utama
perjalanannya.
5) Tahun 1530 M: Budak dari Afrika tiba di Amerika. Selama masa perbudakan, lebih dari
10 juta orang Afrika dijual ke Amerika. Sekitar 30 persen budak dari Afrika itu Islam.
6) Tahun 1539 M: Estevanico of Azamor, seorang Muslim dari Maroko, mendarat di tanah
Florida.
7) Tahun 1732 M: Ayyub bin Sulaiman Jallon, seorang budak Muslim di Maryland,
dibebaskan oleh James Oglethorpe, pendiri Georgia.
8) Tahun 1790 M: Umat Islam dari Andalusia dilaporkan sudah tinggal di South Carolina
dan Florida.
9) Tahun 1807 M: Seorang Muslim Afrika dinyatakan bebas di Washington DC setelah
Kongres Amerika Serikat melarang impor budak ke Amerika setelah 1 Januari 1808. Ia
menjadi salah satu pemegang saham pertama Bank Columbia.
10) Tahun 1839 M: Sayyid Sa'id, seorang penguasa Oman mengutus misi perdagangan
dengan menggunakan kapal Sultana ke Amerika dan tiba di New York 30 April 1840.
11) Tahun 1856 M: Pasukan kavaleri AS menyewa seorang Muslim bernama Hajji Ali untuk
eksperimen pemeriharaan unta di Arizona.
➢ Secara historis, kaum Muslimin telah memberi pengaruh dalam evolusi masyarakat Amerika
beberapa abad sebelum Christopher Columbus menemukannya.
➢ Rujukan lain menyebutkan bahwa asal-usul Islam di Amerika adalah sejarah perdagangan
budak di Amerika Serikat. Diantara budak-budak yang terhitung dalam American
Ethnological Society terdapat budak Muslim yang terpelajar, diantaranya adalah Ayyunb
Ibnu Sulaiman Diallo, Pangeran Bundu dari Afrika yang diculik dan di jual sebagai budak
pada tahun 1730. Pendapat tersebut bisa saja benar, mengingat secara faktual adalah:
1) Komunitas muslim yang termasuk kelompok minoritas tersebar di pesisir Amerika Utara
dan Selatan termasuk di Suriname.
2) Pemeluk Islam di kawasan ini adalah orang-orang yang berkulit hitam “black moslem”dan
orang-orang imigran dari negara-negara Islam seperti Libanon, Siria, Irak, Pakistan dan
sebagainya.
➢ Dalam salah satu sumber menyebutkan bahwa orang Arab pertama yang menginjakkan
kaki ke Amerika adalah keturunan Wahab yang menetap di Ocracode Island dan California
Utara pada abad ke-18. Mereka tercatat sebagai budak yang tidak memakan babi dan
beriman kepada Allah dan Muhammad. Pada pertengahan abad ke-19, pasukan kavaleri
Amerika Serikat mempekerjakan seorang Arab bernama Haji AM dalam rangka melakukan
percobaan peternakan unta di Arizona yang kemudian dipanggil dengan nama Hi Jolly.
Merekalah yang memberikan Inspirasi kepada sejumlah masyarakat Afro Amerika untuk
memeluk Islam yang kemudian dikenal dengan black moslem (Supriyadi, 2008: 316).
b. Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Amerika
➢ Sejarah Islam di Amerika Serikat bermula sejak sekitar abad ke-16, di mana Estevánico dari
Azamor adalah Muslim pertama yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara. Estevanico
adalah orang Berber dari Afrika Utara yang menjelajahi Arizona dan New Mexico untuk
Kerajaan Spanyol.
➢ Komunitas Muslim pertama berada di Midwest. Di Dakota Utara, kaum Muslim berkumpul
untuk shalat berjamaah pada tahun-tahun pertama era 1900-an. Di Indiana, sebuah pusat
kegiatan Islam dimulai sejak 1914; dan Cedar Rapids, Iowa, adalah rumah bagi masjid
tertua yang masih digunakan hingga sekarang. Daerborn, Michigan, di pinggiran Detroit,
adalah tempat Muslim Sunni dan Syiah dari banyak negara Timur Tengah.
➢ Rumah pertama yang lain bagi imigran Muslim adalah Chicago, Illinois, di mana beberapa
orang menyatakan jumlah Muslim yang tinggal di sini pada awal 1900-an adalah yang
terbanyak di antara kota-kota lain di AS. Center di California Selatan adalah salah satu
entitas Muslim terbesar di AS. Jumlah Masjid di California juga adalah yang terbanyak di
AS, yakni sekitar 227 masjid pada tahun 2001.
c. Pusat-pusat Peradaban Islam di Amerika
➢ Pada awalnya agama Islam dianggap sebagai agama para imigran Timur-Tengah atau
Pakistan yang menetap dan bertempat tinggal di beberapa kota di Amerika diantaranya
13 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
Chicago, Illinois, di mana beberapa orang menyatakan jumlah Muslim yang tinggal di sini
pada awal 1900-an adalah yang terbanyak di antara kota-kota lain di AS. Lebih dari 40
kelompok Muslim telah ada di kawasan Chicago. Di Los Angeles dan San Fransisco,
California, juga telah ada pusat komunitas Muslim yang besar. Islamic Center di California
Selatan adalah salah satu entitas Muslim terbesar di AS. Jumlah Masjid di California juga
adalah yang terbanyak di AS, yakni sekitar 227 masjid pada tahun 2001.
➢ Kemudian terus menerus mengalami berkembangan sehingga muncul Black moslem
didirikan oleh Elijah Muhamad di Chicago.
➢ Yarrow Mahmaut yang merupakan seorang budak Afrika yang dibebaskan pada tahun 1807.
Ia kemudian menjadi salah satu pemegang saham di bank pembiayaan Amerika yang ke
dua, Columbia Bank.
➢ Islam berkembang sejalan dengan perkembangan kaum muslimin di berbagai kawasan
Amerika, sebagaimana yang tampak dari sejumlah peribadatan dan pusat kegiatan
keagamaan Islam di beberapa kota besar dan kecil. Seperti di Chicago, terdapat perguruan
tinggi American Islam College, di North California berdiri American Muslem School, di
samping banyak universitas-universitas yang menyelanggarakan program Islamic Studies
seperti Universitas Chicago, Universitas Cholumbia, Universitas Harvard, Universitas
California di Berckley, Universitas New York di Banghamtem, Universitas Michigan,
Universitas Texas di Australia, Universitas Utah di Salthake City, Universitas Temple di
Philadelpia, dan Universitas Mc. Gill di Monteral Canada.
➢ Ali M. Kertani seperti yang dikutib oleh Mukti Ali mengemukakan bahwa konversi agama di
Amerika Serikat terjadi 3-4% setiap tahun dari penduduk muslim Amerika. Selanjutnya, ia
menerangkan bahwasanya ada dua faktor yang menyebabkan meningkatnya konversi
agama, yaitu meningkatnya kelahiran yang alami dan meningkatnya imigrasi dari negara-
negara Islam

41 Disajikan data dan informasi sejarah masuknya Islam, strategi dakwah dan C5 SD
perkembangan Islam di Eropa, mahasiswa mampu menelaah sejarah
masuknya Islam, strategi dakwah dan perkembangan Islam di Eropa
a. Sejarah Masuknya Islam di Eropa
➢ Sejarah pramodern Islam di Eropa Barat terdiri dari dua bagian:
Pertama, dari abad ke-8 hingga akhir abad ke-15, ada wilayah-wilayah yang dikuasai oleh
Muslim, tempat posisi Islam sebagai mayoritas, selain di Spanyol Muslim juga seperti di
Sicilia. Inilah kondisi yang terjadi selama berbagai periode di sejumlah pulau di Laut Tengah
dan kantong-kantong kecil di Italia Selatan dan Prancis Selatan.
Kedua, sejarah Islam sebagai minoritas di Eropa Barat di mulai sekitar abad ke-19, ketika
para penguasa Kristen khususnya di Semenanjung Iberia memutuskan untuk tidak lagi
mengeksekusi tawanan Muslim, dan mulai menjual dan menggunakan mereka sebagai
budak (Esposito, 2001: 397).
➢ Periode pencerahan, yang diikuti dengan Revolusi Prancis, dimaklumkannya kebebasan
beragama sebagai hak asasi manusia universal dan dihapuskannya perbudakan,
menciptakan kondisi-kondisi yang amat diperlukan oleh era modern dalam Islam Eropa
Barat. Hal ini membuka peluang yang relatif menguntungkan untuk keberadaan umat Islam
dan kiprah mereka dalam melaksanakan dakwah. Umat Islam di Eropa, juga berasal dari
imigran-imigran negara-negara mayoritas Muslim, terutama setelah perang dunia ke II.
Berbeda dengan ketika datangnya Islam di bawah panglima Thariq bin Ziyad ke dataran
Eropa sebagai tentara yang gagah dan siap menguasai Eropa, kedatangan orang-orang
Muslim selepas perang dunia ke-2 dalam keadaan sebaliknya.
b. Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Eropa
➢ Berdasarkan data sejarah, Islam memasuki benua Eropa melalui empat periode, yaitu:
1) Periode kekhalifahan Islam di Spanyol (Andalusia) selama ± 8 abad dan pemerintahan
umat Islam di beberapa pulau, di antaranya: Perancis Selatan, Sicilia, dan Italia Selatan.
Kekhalifahan Islam di Spanyol berakhir pada tahun 1492.
2) Adanya penyebaran tentara Mongol pada abad ke-13. Di antara penguasa Mongol yakni
Dinasti Khan yang beragama Islam. Kekuasaannya berpusat di Sungai Volga sebelah
utara Laut Kaspia dan Laut Tengah. Ia meninggalkan penduduk muslim di sekitar sungai
14 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
Volga hingga Kaukasus dan Krimea, yang terdiri dari orang Tartar, kemudian mereka
menyebar ke berbagai wilayah kekaisaran Rusia. Mereka menjadi penduduk Finlandia,
wilayah Polandia, dan Ukraina.
3) Periode ekspansi kekhalifahan Turki Usmani sekitar abad ke-14 dan ke-15 ke wilayah
Balkan dan Eropa Tengah. Bahkan di Albania umat Islam merupakan penduduk
mayoritas.
4) Periode kaum imigran Muslim memasuki benua Eropa setelah perang dunia ke-2,
terutama ke negara-negara industri, seperti: Perancis, Jerman, Inggris, Belanda, dan
Belgia.
➢ Berikut ini akan kita bahas bersama-sama beberapa negara dengan perkembangan
Islamnya, antara lain:
1) Perkembangan Islam di Belanda
Agama Islam di negara Belanda berkembang berkat perjuangan Abdul Wahid Van
Bommel. Di sana berdiri organisasi Islam seperti Federatie Organisaties Muslim
Nederland yang diketuai oleh Abdul Wahid. Organisai tersebut kemudian diubah menjadi
Islamitische Informatie Cendrum. Melalui organisasi tersebut beliau berjuang menuntut
hak agar dapat menunaikan shalat wajib lima waktu termasuk shalat Jum’at. Umat Islam
di Belanda umumnya imigran yang berasal dari Turki, Maroko, Suriname, Pakistan, Mesir,
Tunisia, dan Indonesia, selain warga negara asli Belanda. Pada tahun 1990, di seluruh
Belanda jumlah masjid mencapai 300 buah, di antaranya Masjid Mubarak yang didirikan
di kalangan Ahmadiyah, Masjid Maluku, dan Masjid An-Nur di Balk. Masjid lain yang
terkenal adalah Masjid Al-Hikma di Heesurjkpein, Deen Haag.
2) Perkembangan Islam di Inggris
Penyebaran Islam di Inggris terjadi berkat jasa Mozambores. Mozambores merupakan
dokter Istana Raja Henry I. Pemukiman kaum muslim di Inggris umumnya terkonsentrasi
di kota besar. Salah satu bukti berkembangnya Islam di Inggris adalah adanya masjid di
pusat kota London. Yaitu Masjid Agung (Central Mosque) Regents Park yang mampu
menampung jama’ah hingga 4.000 orang. Perancang Masjid tersebut adalah Fredrik
Gobberd and Patners.
3) Perkembangan Islam di Perancis
Di negara ini, Islam berkembang melalui para imigran dari negeri Maghribi, seperti
Aljazair, Libya, Maroko, Mauritania, dan lainnya. Sekitar tahun 1960-an, ribuan buruh
Arab berimigrasi secara besar-besaran ke daratan Eropa, terutama di Prancis. Saat ini,
jumlah penganut agama Islam di Perancis mencapai tujuh juta jiwa. Dengan jumlah
tersebut, Perancis menjadi negara dengan pemeluk Islam terbesar di Eropa.
4) Perkembangan Islam di Jerman
Masuknya bangsa Turki ke Jerman di akhir abad ke-17, yang merupakan respons
perlawanan terhadap kolonialisme Barat. Mereka menetap dan berketurunan di wilayah
tersebut. Ketika bangkitnya industri-industri di Eropa, banyak warga Muslim dari Turki dan
Timur Tengah melakukan migrasi untuk mencari pekerjaan ke Eropa termasuk Jerman.
Tahun 1961, 1963, dan 1965 orang-orang keturunan Turki, Maroko, dan Tunisia direkrut
sebagai pekerja di Jerman atas persetujuan antara pemerintah Jerman dengan negara-
negara bersangkutan.
c. Pusat-pusat Peradaban Islam di Eropa
➢ Puncak perkembangan kebudayaan dan pemikiran Islam terjadi pada masa pemerintahan
Bani Abbas. Dalam bidang pendidikan, misalnya, di awal kebangkitan Islam, lembaga
pendidikan sudah mulai berkembang. Ketika itu, lembaga pendidikan terdiri dari dua tingkat:
(1) Maktab/ Kuttab dan masjid, (2) Tingkat pendalaman. Para pelajar yang ingin
memperdalam ilmunya, pergi keluar daerah menuntut ilmu kepada seorang atau beberapa
orang ahli dalam bidangnya masing-masing.

42 Disajikan data dan informasi sejarah masuknya Islam, strategi dakwah dan C4 SD
perkembangan Islam di Australia, mahasiswa mampu menelaah sejarah
masuknya Islam, strategi dakwah dan perkembangan Islam di Australia
a. Sejarah Masuknya Islam di Australia

15 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


➢ Islam pertama kali dibawa oleh para pelaut dari Makassar ke Australia. Pelaut-pelaut
Makassar adalah yang pertama kali melakukan kontak dengan bangsa asli Australia yaitu
Aborigin.
➢ Setelah itu, pengaruh Islam juga datang ke Australia dengan dibawa oleh para penunggang
unta yang datang dari Pakistan dan Afghanistan sekitar tahun 1870-1920. Para penunggang
unta yang berjumlah lebih dari 2.000 orang itu datang untuk bekerja di proyek pembangunan
jalur kereta yang tengah dikerjakan pemerintah Inggris disebut dengan kata “Camellers”
berada cukup lama di daratan Australia. Sehingga, sedikit banyak mereka juga membawa
pengaruh spiritual. Bahkan, masjid pertama di Australia didirikan pada masa itu.
➢ Setelah itu, masuk ke tahun 1900an, Australia mulai didatangi buruh migran dari berbagai
negara di timur tengah dan Afrika. Para imigran itu kebanyakan berasal dari Turki, Albania,
Bosnia, Libanon dan beberapa negara lain di Afrika. Sejak dua tahun lalu, Islamic Museum
Australia resmi dibuka. Tujuan awal didirikan museum itu adalah untuk mengenalkan wajah
Islam seutuhnya kepada warga Australia. Ide awal didirikannya museum adalah untuk
memberikan gambaran utuh tentang Islam kepada masyarakat.
b. Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Australia
➢ Islam pertama kali dibawa oleh para pelaut Makassar ke Australia. Mereka mendarat di
Australia bagian utara sekitar tahun 1700an. Kala itu mereka datang dengan sangat sopan
dan meminta izin kepada penduduk asli. Para pelaut dari Makassar itu datang untuk mencari
teripang di pantai utara Australia, salah satunya di daerah Arnhemland. Mereka datang dan
menetap beberapa lama di Australia untuk membeli teripang dari penduduk asli. Interaksi
antara pelaut Makassar dan para warga aborigin pun tak bisa dihindarkan.
➢ Setelah itu, pengaruh Islam juga datang ke Australia dengan dibawa oleh para penunggang
unta yang datang dari Pakistan dan Afghanistan sekitar tahun 1870-1920. Sedikit banyak
mereka juga membawa pengaruh spiritual. Bahkan, masjid pertama di Australia didirikan
pada masa itu.
➢ Setelah itu, masuk ke tahun 1900an, Australia mulai didatangi buruh migran dari berbagai
negara di timur tengah dan Afrika. Para imigran itu kebanyakan berasal dari Turki, Albania,
Bosnia, Libanon dan beberapa negara lain di Afrika.
c. Pusat-pusat Peradaban Islam di Australia
1) Masjid
Masjid pertama di Australia didirikan di Marree di sebelah utara Australia Selatan pada
1861. Masjid besar pertama dibangun di Adelaide pada 1890, dan satu lagi didirikan di
Broken Hill (New South Wales) pada 1891. Pada abad 20 M perkembangan masjid-masjid
di Australia cukup menggembirakan, karena dibuat oleh arsitek Australia sendiri, seperti
Brisbone tahun 1907 didirikan mesjid yang indah oleh arsitek sharif Abosi dan Ismeth
Abidin. Tahun 1967 di Quesland didirikan masjid lengkap dengan Islamic Center dibawah
pimpinan Fethi Seit Mecca. Tahun 1970 di Mareeba diresmikan masjidyang mampu
menampung 300 jamaah denganimam Haji Abdul Lathif. Di kota Sarrey Hill dibangun
Masjid Raya Faisal bantuan Saudi Arabia. Di Sidney dibangun masjid dengan biaya
900.000 dollas AS.
2) Pendidikan
Di Brisbone didirikan “Quesland islamic society”. Pelajarnya bukan hanya dari Autraslia
tetapi juga Indonesia, Turki, Pakistan, Afrika, Lebanon, India. Dan didirikan pula sekolah
yang melahirkan guru-guru muda di Goulbourn. Pendidikan Islam di Australia
diselenggarakan dengan tujuan agar dapat melestarikan pertumbuhan kehidupan agama
Islam. Oleh karena itu, di Brisbane didirikan Queesland Islamic Society yang bertujuan
menyadarkan anak-anak Muslim untuk melakukan shalat dan hubungan baik sesama
manusia. Mereka selama 5-15 tahun menerima pelajaran Al-Qur’an dan tata kehidupan
secara Islam. Pelajar terdiri atas anak-anak dari Indonesia, India, Pakistan, Turki, Afrika,
Libanon, dan Australia.
3) Organisasi Islam
Australian Federation of Islamic Councils (AFIC), himpunan dewan-dewan yang
berpusat di sydney. Federation of Islamic Societies, himpunan masyarakat muslim terdiri
dari 35 organisasi masyarakat muslim lokal dan 9 dewan Islam negara-negara bagian.
Moslem Student Asociation, himpunan mahasiswa muslim yang menerbitkan majalah “Al-
16 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
Manaar”. Moslem Women Center, yang bertujuan memberikan pelajaran keislaman dan
bahasa Inggris bagi masyarakat muslim yang baru datang ke Australia.

43 Disajikan kasus perilaku Akhlak Al-Karimah, Peserta didik mampu menilai C5 M


hakikat Akhlak Al-Karimah
Menurut bahasa kata Akhlak dalam bahasa Arab merupakan jama’ dari /‫ خلق‬khuluqun yang
berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, sopan santun atau tabiat.
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang memungkinkan adanya hubungan
baik antara khaliq dengan makhluk.
Definisi akhlak menurut para ahli berikut:
1. Ibnu Miskawih
“Akhlak adalah kondisi jiwa yang mendorong tindakan-tindakan tanpa perlu berpikir dan
pertimbangan lagi”
2. Al-Ghazali
“Akhlak ialah gambaran keadaan jiwa berupa sifat-sifat yang sudah mendarah daging yang
mendorong dilakukannya perbutan-perbuatan dengan mudah lagi gampang tanpa berfikir
panjang”.
3. Prof. Dr. Ahmad Amin
Seorang ahli Ilmu Akhlak modern, yakni Ahmad Amin dalam bukunya Kitab al Akhlaq,
menegaskan bahwa pada dasarnya akhlak adalah kehendak yang dibiasakan, bukan perbuatan
yang tidak ada kehendaknya. Seperti bernafas, denyut jantung, kedipan mata dan lain-lain
Akhlak merupakan perbuatan yang mudah dilakukan karena telah didik dengan
membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pada dasarnya sama bahwa akhlak unsurnya terdiri dari perbuatan sadar (ada iradah dan
ikhtiar) yang didorong oleh sifat-sifat yang sudah terbiasa sehingga sekan-akan spontan dan
terkesan tidak usah dipikirkan sebelumnya.

44 Diberikan narasi/ilustrasi tentang Potensi Quwwah al- Ghadhab, Peserta Didik C5 S


mampu menyimpulkan kedua potensi jiwa ini untuk pondasi Akhlak Karimah
Quwwah al-Ghadhab merupakan dorongan manusia untuk menolak yang tidak disenangi dan
mendapatkan kenikmatan yang bersifat abstrak dan batin. Dimana ia bisa menghasilkan sifat utama
yang dapat menjadi sumber akhlak yang mulia serta menumbuhkan kebaikan-kebaikan yakni sifat
syaja’ah (keberanian) (Al-Ghazali, Ihya Ulum ad-Din/Rubuu’ al-Muhlikat, 2005; 936). Dengan sifat
syaja’ah manusia bisa berani berkorban apa saja untuk meraih kebahagian dan kemuliaan
batinnya.
Sifat turunan Syaja’ah menurut al-Ghazali:
a. Al-Karam (kebaikan budi), yaitu berani mengambil sikap moderat untuk mengambil atau
menerima keputusan penting.
b. An-Najdah (membantu, menolong), yaitu berani dalam membantu atau menolong siapapun.
c. Kibr an-Nafs (berjiwa besar), bukan sombong juga bukan rendah diri (mider).
d. Al-Ihtimal (ketahanan dalam bekerja).
e. Al-Hilm (santun).
f. Al-Wiqar (tenang)
Quwwah al-Ghadhab, juga dapat mendorong perbutan yang buruk bagi seseorang yaitu at-
Tahawwur dan al-Jubn. Tahawwur (nekad) yakni berani melakukan tindakan yang bukan pada
tempatnya.sedangkan Jubn (pengecut), sifat takut yang berlebihan dalam mempertahankan diri dari
berbagai masalah kehidupan.

45 Disajikan narasi tentang kisah perilaku seseorang yang senantiasa C5 S


mengerjakan amal shalih, mahasiswa dapat menentukan keberadaan iman
kepada Allah sebagai fondasi amal shaleh dalam implementasinya di
kehidupan sosial kemasyarakatan.
Kisi-kisi penilaian amal shalih sebenarnya sudah disampaikan dalam ajaran Islam yang
dibawakan oleh Nabi Muhammad Saw yakni amal yang dibingkai dengan iman; diawali rencana
yang matang dan tawakkal, niat yang ikhlas, dikerjakan dengan sabar dan atau syukur, serta
akhirnya dapat menerima (ridha) hasilnya sebagai bagian dari takdir Allah Swt.
17 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
46 Disajikan narasi tentang kisah perilaku seseorang yang senantiasa C5 M
mengerjakan amal shalih, mahasiswa dapat menentukan keberadaan tawakkal
kepada Allah sebagai fondasi amal shaleh dalam impolementasinya di
kehidupan sosial kemasyarakatan
Menurut bahasa kata tawakkal diambil dari Bahasa Arab ‫الت‬/ ‫ لُّك ََو‬tawakkul dari akar kata‫ و‬/ َ‫َ لَك‬
wakala) yang berarti lemah. Adapun ‫الت‬/ ‫ لُّك ََو‬tawakkul berarti menyerahkan atau mewakilkan.
Secara istilah tawakkal telah didefinisikan oleh ulama, antara lain :
➢ Imam al Ghazali. Beliau menyebutkan dalam kitab Ihya’ Ulumuddin pada bab at-Tauhid wa at-
Tawakkal, bahwa tawakkal itu adalah hakikat tauhid yang merupakan dasar dari keimanan, dan
seluruh bagian dari keimanan tidak akan terbentuk melainkan dengan ilmu, keadaan, dan
perbuatan.
➢ Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, dalam kitabnya Madarij as-Salikin menjelaskan bahwa Tawakkal
merupakan amalan dan penghambaan hati dengan menyandarkan segala sesuatunya hanya
kepada Allah Swt. semata, percaya terhadap-Nya, berlindung hanya kepada-Nya dan ridha atas
sesuatu yang menimpa dirinya, berdasarkan keyakinan bahwa Allah akan memberikan segala
‘kecukupan’ bagi dirinya, dengan tetap berikhtiar semaksimal mungkin untuk dapat
memperolehnya.
Jadi tawakkal bukan berarti tinggal diam, tanpa kerja dan usaha, bukan menyerahkan semata-
mata kepada keadaan dan nasib dengan tegak berpangku tangan duduk memekuk lutut, menanti
apa-apa yang akan terjadi. Memohon pertolongan dan Bertawakkal tidaklah berarti meninggalkan
upaya, bertawakkal mengharuskan seseorang meyakini bahwa Allah yang mewujudkan segala
sesuatu, sebagaimana ia harus menjadikan kehendak dan tindakannya sejalan dengan kehendak
dan ketentuan Allah Swt.

47 Disajikan teks hadis tentang al- haya' (malu), mahasiswa dapat dapat C4 M
mengidentifikasi manfaat perilaku al-haya' (malu) dalam kaitannya dengan
dengan pembentukan akhlak pribadi.
Menurut bahasa malu berarti merasa sangat tidak enak hati seperti hina atau segan melakukan
sesuatu karena ada rasa hormat, agak takut, kepada pihak lain. Sedang menurut istilah adalah
adalah sifat yang mendorong seseorang merasa tidak enak apabila meninggalkan kewajiban-
kewajiabannya sebagai hamba Allah Swt dan meninggalkan larangan-larangan-Nya.
Ibnul Qoyyim menjelaskan dalam kitabnya Madarijus Salikin bahwa kuatnya sifat malu itu
tergantung kondisi kualitas hatinya. Sedikit sifat malu disebabkan oleh kematian hati dan ruhnya,
sehingga semakin hidup hati itu maka sifat malupun semakin sempurna. Beliau juga mengatakan,
Sifat malu darinya tergantung kepada pengenalannya terhadap Rabbnya.
Apabila seseorang hilang malunya, secara bertahap perilakunya akan buruk, kemudian
menurun kepada yang lebih buruk, dan terus meluncur ke bawah dari yang hina kepada lebih hina
sampai ke derajat paling rendah.
•1. Malu kepada diri sendiri ketika sedikit melakukan amal saleh
kepada Allah dan kebaikan untuk umat dibandingkan orang lain. Malu
ini mendorongnya meningkatkan kuantitas amal saleh dan pengabdian
Tiga macam malu yang kepada Allah dan umat
perlu melekat pada •2. Malu kepada manusia. Ini penting karena dapat mengendalikan diri
seseorang agar tidak melanggar ajaran agama.
•3. Malu kepada Allah. Orang yang malu kepada Allah, tidak akan
berani melakukan kesalahan dan meninggalkan kewajiban selama
meyakini Allah selalu mengawasinya.

48 Disajikan teks hadis tentang al- khauf, mahasiswa dapat dapat mengidentifikasi C5 SD
manfaat perilaku al-khauf dalam kaitannya dengan dengan pembentukan
akhlak pribadi
Khauf dan Raja’
Secara bahasa, khauf adalah lawan kata al-amnu. Al-Amnu adalah rasa aman, dan khauf
adalah rasa takut. Khaufa adalah perasaan takut terhadap siksa dan keadaan yang tidak
mengenakkan karena kemaksiatan dan dosa yang telah diperbuat.
18 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
Sedangkan raja’ adalah perasaan penuh harap akan surga dan berbagai kenikmatan lainnya,
sebagai buah dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Ada beberapa alasan kita harus
mempunyai sifat khauf diantaranya:
1. Supaya ada proteksi diri. Terutama dari perbuatan kemaksiatan atau dosa.
2. Agar tidak ujub atau berbangga diri dan sombong.
Imam al-Ghazali berkata, “Kesedihan itu dapat mencegah manusia dari makan. Khauf dapat
mencegah orang berbuat dosa. Sedang raja’ bisa menguatkan keinginan untuk melakukan
ketaatan. Ingat mati dapat menjadikan orang bersikap zuhud dan tidak mengambil kelebihan
harta duniawi yang tidak perlu”.
Di waktu yang lain, Imam Al-Ghazali menjelaskan ketika ditanya, Manakah yang lebih utama
di antara sikap khauf dan raja`? Sang Hujjatul Islam menjawab dengan pertanyaan balik. Mana
yang lebih enak, roti atau air? Bagi orang yang lapar, roti lebih tepat. Bagi yang kehausan, air
lebih pas. Jika rasa lapar dan haus hadir bersamaan dan kedua rasa ini sama-sama besar
porsinya, maka roti dan air perlu diasupkan bersama-sama, tambah sufi terbesar sepanjang
masa ini.

49 Disajikan kisah tentang seseorang yang selalu berbuat baik kepada orang lain C5 SD
melalui pikiran, perbuatan dan hartanya, mahasiswa dapat membuktikan sikap
dan perilaku kasih sayang kepada orang lain memberi manfaat besar pada diri
sendiri.
Islam, sebagai agama yang sempurna, mempunyai konsep kasih sayang, memahami bahwa
manusia merupakan makhluk yang sempurna, dibekali dengan akal, ghadhab dan nafsu. Karena
manusia dibekali dengan akal dan nafsu, maka mereka tidak seperti malaikat yang selalu taat
dengan perintah Allah, manusia terkadang lebih mengutamakan akal atau nafsunya dibandingkan
perintah Allah. Untuk itu, Islam mengatur batas-batas kasih sayang yang diperbolehkan, supaya
berakibat baik bagi semua pihak.
Islam, sebagai agama rahmatan lil ‘alamin atau rahmat bagi seluruh alam, juga mengajarkan
bahwa kasih sayang tidak hanya berlaku antar manusia, melainkan juga pada hewan, tumbuhan
dan lingkungan di sekitarnya

50 Disajikan kisah tentang seseorang yang selalu mendahulukan dan memberi C5 SD


maaf kepada orang lain ketika terjadi kesalahan, mahasiswa dapat
membuktikan sikap dan prilaku memberi maaf kepada orang lain menimbulkan
manfaat besar pada diri sendiri
Pemaaf berarti orang yang rela memberi maaf kepada orang lain. Sikap pemaaf dapat dimaknai
sikap suka memaafkan kesalahan orang lain tanpa menyisakan rasa benci dan keinginan untuk
membalasnya. Sebenarnya kata pemaaf, adalah serapan dari Bahasa Arab, yakni al-‘afw yang
berarti maaf, ampun, dan anugerah. Hakiki maaf adalah lupa, benar-benar lupa dari memori otak
kita tentang kesalahan orang lain yang berhubungan dengan kita.

51 Disajikan deskripsi dan ilustrasi tentang sifat Al-Rahman bagi Allah Swt. yang C5 SD
merupakan salah satu Al-Asmā al-Husnā, mahasiswa mampu menunjukkan
adanya sifat tersebut dalam kehidupan manusia di dunia dan di akhirat
Konsep Al-Asmā' Al-Husnā Tentang Al-Rahmān dan Al-Rahīm
Kata al-Rahmān (‫ ) الرخمن‬berasal dari kata Rahīma (‫ ) رخيم‬yang artinya menyayangi atau
mengasihi yang terdiri dari huruf Rā, Hā, dan Mim, yang mengandung makna kelemahlembutan,
kasih sayang, dan kehalusan. Di dalam kitab tafsir sebagian ulama Salaf terdapat keterangan yang
menunjukkan kepada pengertian tersebut, seperti yang telah disebutkan di dalam asar mengenai
kisah Nabi Isa a.s. Disebutkan bahwa dia pernah mengatakan, " al-Rahmān artinya Yang Maha
Pemurah di dunia dan di akhirat, sedangkan al-Rahīm artinya Yang Maha Penyayang di akhirat."

52 Disajikan deskripsi dan ilustrasi tentang sifat al-Mālik bagi Allah Swt. yang C5 S
merupakan salah satu Al-Asmā al-Husnā, mahasiswa mampu menunjukkan
adanya sifat tersebut dalam kehidupan manusia di dunia dan di akhirat
Konsep Al-Asmā' Al-Husnā Tentang Al-Malik

19 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


Setelah al-Rabb, maka sifat Allah yang menyusul adalah al-Malik (‫)الملك‬, yang secara umum
diartikan raja atau penguasa.Kata "Malik" terdiri dari tiga huruf yakni Mim, Lam, dan Ka. Yang
rangkaiannya mengandung makna kekuatan dan keshahihan.
Pengertian Malik menurut al-Qur’an adalah lebih luas, ia bermakna raja, tapi juga pemilik
kekuasaan, artinya bukan hanya penguasaan akan tetapi juga kepemilikan. Pengertian tersebut
dapat di lihat dalam Quran Surat Ali Imran ayat 26.

53 Dikisahkan tentang perilaku seorang wali dalam realitas kehidupannya, C5 S


mahasiswa dapat mengkritisi adanya karomah pada diri seorang wali tersebut
sebagai bentuk kemulyaan seseorang
Karamah berasal dari bahasa arab ‫ كرم‬berarti kemuliaan, keluhuran, dan anugerah. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mengistilahkan karomah dengan keramat diartikan suci dan
dapat mengadakan sesuatu diluar kemampuan manusia biasa karena ketaqwaanya kepada Tuhan
Ciri-ciri seorang hamba yang memiliki karomah diantaranya yaitu:
a. Tidak memiliki doa-doa khusus sebagai suatu bacaan.
b. Karomah hanya terjadi pada seorang yang sholeh.
c. Seseorang yang memiliki karomah tidak pernah secara sengaja mengaku-ngaku bahwa dirinya
memiliki karomah.
Maksud atau tujuan dari pemberian karomah tersebut kepada para wali ialah:
a. Dapat lebih meningkatkan keimanan kepada Allah
b. Masyarakat menjadi lebih percaya kepada seorang wali Allah, yang senantiasa meneruskan
perjuangan nabi Muhammad SAW.
c. Karomah merupakan bukti nyata meninggikan derajat seorang wali agar dirinya selalu tetap
istiqomah di jalan Allah.

54 Disajikan kisah tentang satu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia C5 S
yang begitu fenomenal sehingga membuat manusia terkaget-kaget, mahasiswa
dapat menyimpulkan bahaya sihir bagi manusia bila mempercayainya.
Sihir dalam bahasa Arab tersusun dari huruf ‫س‬, ‫ح‬, ‫( ر‬siin, ha, dan ra), yang secara bahasa
bermakna segala sesuatu yang sebabnya nampak samar. Oleh karenanya kita mengenal istilah
‘waktu sahur’ yang memiliki akar kata yang sama, yaitu siin, ha dan ra, yang artinya waktu ketika
segala sesuatu nampak samar dan remang-remang.
Seorang pakar bahasa, al-Azhari mengatakan bahwa, “Akar kata sihir maknanya adalah
memalingkan sesuatu dari hakikatnya. Maka ketika ada seorang menampakkan keburukan dengan
tampilan kebaikan dan menampilkan sesuatu dalam tampilan yang tidak senyatanya maka
dikatakan dia telah menyihir sesuatu”.
Adapun perbedaan mendasar antara sihir, mukjizat dan karomah yaitu: (1) sihir bersumber
dari orang yang fasik dan kafir, mukjizat bersumber dari Nabi dan Rasul, sedangkan karomah
bersumber dari waliyullah yang taat kepada Allah SWT; (2) sihir muncul dengan adanya usaha yang
memang diusahakan, mukjizat muncul dari qudrat iradat Allah, sedangkan karomah muncul tanpa
sebab yang tidak diketahui oleh orangnya; (3) sihir diwujudkan untuk menghancurkan orang lain,
mukjizat diwujudkan untuk menaklukkan tantangan risalah Nabi atau Rasul, sedangkan karomah
terwujud sebagai bukti kemuliaan yang diberikan Allah kepada seorang yang bertaqwa kepada-Nya

55 Diilustrasikan tentang terjadinya berbagai musibah yang dihadapi manusia, C5 SD


mahasiswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri terjadinya kiamat sughra sebagai
bagian dari datangnya hari akhir
Tanda-tanda kecil (asyrath shughra) adalah tanda-tanda yang mendahului Kiamat dengan
(jarak) waktu yang lama dan menjadi hal yang berulang-ulang (biasa terjadi).
Ciri-ciri terjadinya kiamat Sughra :
1) Hilangnya ilmu,
2) Merebaknya kebodohan dan minuman khamer,
3) Saling berlomba meninggikan bangunan,
4) Diutusnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
5) Wafatnya Nabi Shallallahu‘Alaihi wa Sallam
6) Penaklukan Baitul Maqdis
20 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
7) Wabah Tha’un ‘Amwas
8) Berlimpahan Harta dan Tidak Memungut Sedekah
9) Munculnya Beragam Fitnah

56 Diilustrasikan tentang terjadinya berbagai musibah yang dihadapi manusia, C5 SD


mahasiswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri terjadinya kiamat kubra sebagai
bagian dari datangnya hari akhir
Ada sepuluh tanda kiamat yang disebutkan dalam hadits yaitu:
a) Munculnya kabut (dukhan)
b) Munculnya Dajjal
c) Munculnya Dabbah
d) Terbitnya matahari dari barat.
e) Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj
f) Munculnya Isa bin Maryam;
g) Adanya tiga gerhana, di timur;
h) Gerhana di barat;
i) Gerhana di jazirah Arab.
j) Adanya api yang muncul dari Yaman kemudian menggiring manusia menuju tempat berkumpul.

57 Disajikan narasi tentang qadha dan qadar, mahasiswa mampu menyimpulkan C5 S


makna takdir mubram dalam kehidupan manusia sebagai makhluk Allah.
a. Qadlā Mubram, ialah ketentuan Allah yang pasti terjadi dan tidak dapat berubah.
b. Qadlā Mu’allaq, yaitu ketentuan Allah yang berada pada lambaran-lembaran para Malaikat, yang
telah mereka kutip dari al-Lauh al-Mahfuzh.
Inilah yang dimaksud dengan Qadlâ Mu’allaq atau Qadar Mu’allaq, yaitu ketentuan-ketentuan
Allah yang berada pada lebaran-lembaran para Malaikat. Dari uraian ini dapat dipahami bahwa doa
tidak dapat merubah ketentuan (Taqdīr) Allah yang Azali yang merupakan sifat-Nya, karena
mustahil sifat Allah bergantung kepada perbuatan-perbuatan atau doa-doa hamba-Nya.
Sesungguhnya Allah maha mengetahui segala sesuatu, tidak ada suatu apapun yang
tersembunyi dari-Nya, dan Allah maha mengetahui perbuatan manakah yang akan dipilih oleh si
fulan dan apa yang akan terjadi padanya sesuai yang telah tertulis di al-Lauh al-Mahfuzh. Namun
demikian doa adalah sesuatu yang diperintahkan oleh Allah atas para hamba-Nya.

58 Disajikan narasi tentang qadha dan qadar, mahasiswa mampu menyimpulkan C5 M


makna takdir mu'allaq dalam kehidupan manusia sebagai makhluk Allah.
Qadlā Mu’allaq, yaitu ketentuan Allah yang berada pada lambaran-lembaran para Malaikat,
yang telah mereka kutip dari al-Lauh al-Mahfuzh, seperti si fulan apa bila ia berdoa maka ia akan
berumur seratus tahun, atau akan mendapat rizki yang luas, atau akan mendapatkan kesehatan,
dan seterusnya. Namun, misalkan si fulan ini tidak mau berdoa, atau tidak mau bersillaturrahim,
maka umurnya hanya enam puluh tahun, ia tidak akan mendapatkan rizki yang luas, dan tidak akan
mendapatkan kesehatan.

59 Disajikan narasi tentang qadha dan qadar, mahasiswa mampu menyimpulkan C5 M


makna kebebasan manusia sebagai makhluk Allah dalam kontek taqdir Allah.
Ulama tauhid atau mutakallimin berbeda pendapat perihal makna qadha dan qadar. Qadha
menurut ulama Asy’ariyyah adalah kehendak Allah atas sesuatu pada azali untuk sebuah ‘realitas’
pada saat sesuatu di luar azali kelak. Sementara qadar menurut mereka adalah penciptaan
(realisasi) Allah atas sesuatu pada kadar tertentu sesuai dengan kehendak-Nya pada azali.” Al-
Qadlā maknanya al- Khalq, artinya penciptaan, dan al-Qadar maknanya at-Tadbīr, artinya
ketentuan.
Menurut Syekh Zarruq kemauan manusia terdiri atas tiga macam. Pertama, ada kemauan yang
tinggal kemauan tanpa upaya dan tanpa hasil. Kemauan seperti ini kerap kali kita dapati melekat
pada banyak orang di sekitar kita terutama pada kebaikan sehingga kita sering mendengar orang
mengatakan, ‘Saya sebenarnya ingin sekali menghadiri majelis taklim, menuntut ilmu,’ tanpa ada
upaya riil. Kedua, kemauan kuat yang diiringi usaha nyata dengan atau tanpa hasil. Ini kita temukan
pada pegawai kantoran, petani, nelayan, pemulung, pengusaha, dan seterusnya. Ketiga, kemauan
21 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
kuat tanpa upaya, tetapi membawa hasil. Kemauan seperti ini jarang kita temukan karena kemauan
seperti ini hanya dimiliki oleh para rasul, wali Allah, dan para wali setan seperti penyihir dan lain
sebagainya.
Kemauan keras atau kemauan pada kategori ketiga dapat dikategorikan menjadi dua. Pertama,
kemauan untuk tujuan baik (kemauan mulia) seperti mencari ridha Allah, kemakrifatan, dan
seterusnya. Kedua, kemauan untuk tujuan buruk (kemauan tercela) seperti kesenangan duniawi
dan seterusnya. Tetapi sekuat apapun kemauan keras itu, putusan dan takdir Allah tetap
mengatasinya sehingga para rasul, para wali Allah, dan hali makrifat lainnya–ketika kemauan
kerasnya tak terwujud–tetap menjaga adab waktu.
Meskipun semua terjadi berdasarkan kehendak Allah, kita tetap harus mempertimbangkan
hukum kausalitas, hukum alam sebagai ketetapan Allah. Pasalnya, hukum kausalitas dan hukum
alam sebagai sunatullah cukup kuat dan kuasa.
Syekh Said Ramadhan Al-Buthi menempatkan takdir dengan menyarankan untuk
memperhatikan hukum kausalitas dan hukum alam. Meskipun sakit dan sehat adalah kehendak
Allah, kita sebagai manusia–menurutnya–harus tetap berupaya untuk menjaga kesehatan dan
berupaya hidup sehat. Di tangan Syekh Said Ramadhan Al-Buthi, takdir mengajarkan kita menjadi
manusia secara wajar dan fithri. Jangan sekali-kali tidak tertib lalu lintas. Jangan berdiam diri tanpa
mencari obat ketika sakit meski kesembuhan ada di tangan Allah. Jangan coba-coba berdiam diri
tidak belajar, tidak sekolah, tidak ngaji, tidak mondok.

60 Disajikan deskripsi konseptual terkait dengan pengertian takwil, mahasiswa C4 S


dapat menentukan satu definisi yang tepat sebagaimana yang dikemukakan
para ahli tafsir
➢ Secara terminologi, Al-Jurjani dalam kitab al Ta’rifatnya memberikan definisi takwil adalah
Mengalihkan lafaz dari maknanya yang tampak kepada makna tersembunyi yang dikandung
olehnya selama makna yang dimaksud tersebut dipandang sesuai dengan Alquran dan al-
sunnah.
➢ Takwil berbeda dengan tafsir sekalipun keduanya menjelaskan maksud dari sebuah
pernyataan dalam Alquran. Tafsir pada praktiknya menjelaskan makna zahir sementara takwil
mengungkap makna batin.
➢ Takwil pada fungsinya sebagai tafsir yang dapat memudahkan dalam mencerna dan
mengamalkan ajaran Alquran sesuai dengan perkembangan zaman sekarang dan akan datang,
juga tafsir pada praktiknya sebagai penjelas, keduanya adalah metode penting yang perlu
dilakukan dalam memahami makna Alquran.
➢ Syarat keahlian untuk melakukan takwil, antara lain pengetahuan mendalam tentang ilmu-ilmu
keislaman termasuk kaidah bahasa Arab karena takwil tidak berdasar ra’yu (pendapat/akal) saja.
➢ Cakupan antara tafsir dan takwil, Al-Raghib al-Ashfahani dalam kitab Mufradat Alfadzi al-
Qur’an mengemukakan bahwa tafsir lebih umum dari pada takwil. Tafsir lebih banyak digunakan
dalam kata dan kosa katanya. Sedang takwil banyak digunakan dalam makna dan susunan
kalimatnya. Takwil lebih banyak digunakan dalam Alquran, sedang tafsir tidak saja digunakan
dalam Alquran tetapi juga dalam kitab-kitab lainnya.

61 Disajikan beberapa ayatal- quran, mahasiswa dapat menentukan satu di antara C4 M


ayat-ayat al-quran yang termasuk ayat muhkamat disertai alasannya.
Ayat-ayat Muhkamat
Kata muhkam sebagai bentuk tunggal dari muhkamat, secara etimologi berasal dari akar kata
hakama-yahkamu-hukman berarti menetapkan, memutuskan atau memisahkan. Kemudian
dijadikan wazan af’ala menjadi ahkama-yuhkimu-ihkam yang berarti mencegah. Al-Hukmu artinya
memisahkan antara dua hal.
Menurut Manna’ Al-Qaththan, secara terminologi muhkam adalah ayat yang mudah diketahui
maksudnya, mengandung satu makna dan dapat diketahui secara langsung tanpa memerlukan
keterangan lain.
Ayat-ayat muhkamat adalah ayat-ayat yang mengandung makna yang kokoh, jelas dan fasih.
Pengertian muhkam ini menjadi sifat Alquran yang disebutkan dalam surat Hud ayat 1.

22 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


Al-Zamakhsyari menggariskan kriteria ayat-ayat yang tergolong muhkamat adalah ayat-ayat
yang berhubungan erat dengan hakikat (realitas); sedangkan mutasyabihat adalah ayat-ayat yang
membutuhkan penelitan (tahqiqat).
Al-Raghib al-Ashfahani membuat kriteria bagi ayat-ayat mutasyabihat adalah ayat-ayat yang
tidak diketahui hakikat maknanya, seperti ayat seputar kiamat; dan ayat-ayat yang hanya bisa
diketahui maknanya dengan bantuan ayat muhkamat, hadis sahih atau disiplin ilmu lain, seperti
ayat yang lafalnya terlihat aneh dan hukum-hukumnya tertutup. Sementara ayat-ayat muhkamat
menurutnya adalah ayat-ayat yang tidak termasuk ke dalam kategori mutasyabihat.
Contoh ayat muhkam:
a) “Dia (Allah) tidak menyerupai sesuatupun dari makhluk-Nya (baik dari satu segi maupun
semua segi, dan tidak ada sesuatupun yang menyerupai-Nya)”. (Q.S. asy-Syura: 11)
b) “Dia (Allah) tidak ada satupun yang menyekutui-Nya”. (Q.S. al Ikhlash : 4)
c) “Allah tidak ada serupa bagi-Nya”. (Q.S. Maryam : 65)
d) “Hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seseorang laki-laki dan seorang
perempuan dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling mengenal”. (Al-Hujarat: 13).
e) “Hai manusia, sembahlah tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelum
kamu, agar kamu bertakwa”. (Al-Baqarah: 21).
f) “ Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. (Al-Baqarah: 275).

62 Disajikan satu ayat al-quran dengan tafsirnya, mahasiswa mampu C6 S


menyimpulkan bahwa ayat al-quran dan tafsirnya itu merupakan bentuk dari
penafsiran secara bi al-ra'yi
Tafsir bi al-Ra’y atau tafsir bi al-Dirayah
Al-Ra’y berarti pikiran atau nalar. Tafsir bi al-ra’y adalah penafsiran seorang mufassir yang
diperoleh melalui hasil penalarannya atau ijtihadnya, di mana penalaran sebagai sumber utamanya.
Mufassir yang menggunakan pendekatan bi al-ra’y adalah Abd al-Qasim Mahmud al-
Zamakhsari, Fakhruddin al-Razi dalam tafsirnya Mafatih al-Ghaib dan al-Baidhawi dalam Tafsir
Anwar at-Tanzil wa Asrar at-Ta’wil.
Contoh tafsir dengan pendekatan bi al-ra’y adalah penafsiran Sayyid Qutub dalam kitab tafsir
Fi Zilal al-Qur’an pada saat menjelaskan Surat al Fatihah (SQ 1: 4) sebagai berikut:
‫ِدين‬
ِ ‫َملِكِ يَ ْو ِم ال‬
Artinya: “Tuhan yang menguasai hari pembalasan.”
Ayat ini termasuk akidah pokok yang fundamental dalam keyakinan umat Islam yakni mempercayai
hari akhirat. Kata "yang menguasai atau penguasa" menunjukkan derajat kuasa yang paling tinggi.
"Hari Pembalasan" ialah hari penentuan balasan di akhirat. Banyak orang yang mempercayai
ketuhanan Allah dan percaya bahwa Ia pencipta alam semesta, namun tidak sedikit dari mereka
yang tidak percaya kepada hari Pembalasan.
Faktor yang membedakan antara tafsir bi al-ra’y dan tafsir bi al-ma’tsur adalah aspek dominannya.

63 Disajikan teks tafsir ayat al- quran, mahasiswa dapat membedakan antara tafsir C5 S
ayat al-quran dengan menggunakan metode tahlili dan metode maudhu'I
secara tepat
a. Metode Tahlili (Analitis)
Metode tahlili adalah suatu metode dalam menjelaskan ayat Alquran dengan cara
menguraikan ayat demi ayat, surat demi surat, sesuai tata urutan dengan penjelasan yang cukup
terperinci sesuai dengan kecenderungan masing-masing mufassir terhadap aspek-aspek yang
ingin disampaikan. Misalnya, menjelaskan ayat disertai aspek qira’at, asbab al-nuzul,
munasabah, balaghah, hukum dan lain sebagainya. Contoh kitab tafsir adalah kitab Tafsir Jami
li Ahkam Alquran karya al-Qurtubi, kitab Tafsir Jami’ al-Bayan fi Tafsir Alquran karya Ibnu Jarir
at-Thabari, Tafsir Alquran al-Adzim karya Ibnu Katsir dan kitab Tafsir Alquran al-Karim karya at-
Tusturi.
b. Metode Ijmali (Global)
Metode ijmali adalah sebuah metode dalam menjelaskan ayat Alquran dengan cara
mengemukakan makna yang bersifat global dengan bahasa yang ringkas supaya mudah

23 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


dipahami. Di sini mufassir menjelaskan pesan-pesan pokok dari ayat secara singkat tanpa
menguraikan panjang lebar.
c. Metode Muqaran (Komparatif)
Metode muqaran adalah metode menjelaskan ayat-ayat Alquran dengan membandingkan
dengan ayat lain yang memiliki kedekatan atau kemiripan tema namun redaksinya berbeda; atau
memiliki kemiripan redaksi tetapi maknanya berbeda; atau membandingkannya dengan
penjelasan teks hadis Nabi Saw, perkataan sahabat maupun tabi’in.
d. Metode Maudhu’i (Tematik)
Metode maudhu’I atau metode tematik, berupaya menjelaskan ayat-ayat Alquran dengan
mengambil suatu tema tertentu. Kelebihan metode ini mampu menjawab kebutuhan zaman yang
ditujukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan, praktis dan sistematis serta dapat
menghemat waktu, dinamis sesuai dengan kebutuhannya, serta memberikan pemahaman
Alquran tentang satu tema menjadi utuh. Namun kekurangannya bisa jadi dalam proses
inventarisasi ayat-ayat setema tidak tercakup seluruhnya, atau keliru dalam mengategorikan
yang akhirnya membatasi pemahaman ayat.
Al-Farmawi (al-Farmawi: tth, 62) telah merinci langkah-langkah yang harus ditempuh
oleh seorang mufassir ketika melakukan proses penafsiran menggunakan metode
tematik, sebagai berikut:
a) Menetapkan masalah yang akan dibahas.
b) Permasalahan yang dibahas diprioritaskan pada persoalan yang menyentuh kehidupan
masyarakat yang berarti bahwa seorang mufassir harus memiliki pengetahuan yang memadai
tentang masyarakat.
c) Menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah tersebut.
d) Menyusun runtutan ayat sesuai dengan masa turunnya, disertai pengetahuan tentang asbab
nuzulnya dan ilmu-ilmu lain yang mendukungnya.
e) Memahami korelasi ayat-ayat tersebut dalam suratnya masing-masing. Hal ini terkait erat
dengan ilmu munasabat.
f) Menyusun pembahasan dalam kerangka yang sempurna (membuat out line).
g) Melengkapi pembahasan dengan hadis-hadis yang relevan dengan pokok bahasan.
h) Mempelajari ayat-ayat tersebut secara keseluruhan dengan jalan menghimpun ayat-ayatnya
yang mempunyai pengertian yang sama atau mengkompromikan antara yang ‘amm (umum)
dengan yang khash (khusus), mutlak dan muqayyad (terikat), atau yang tampak pada lahirnya
bertentangan sehingga seluruhnya dapat bertemu dalam satu muara tanpa perbedaan dan
pemaksaan makna.

64 Disajikan data tentang ragam kitab tafsir al-quran, mahasiswa mampu C5 M


mengidentifikasi 3 jenis kitab tafsir maudhui disertai disertai alasannya.
Karya-karya tafsir yang telah menggunakan metode maudhui adalah
✓ Karya Abbas Mahmud al-Aqqad yang berjudul al-Insan fi al-Qur’an dan al-Mar’ah fi al-Qur’an
✓ Karya Abu al-A’la Al-Maududi berjudul al-Riba fi al-Qur’an;
✓ Karya al-Jashshash, berjudul Tafsir Ahkam al-Qur`an
✓ Karya Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad al-Anshary al-Qurtuby yang berjudul al-Jami’ Li
Ahkam al-Qur’an

65 Dideskripsikan contoh-contoh interaksi muslim dengan non muslim dalam C6 SD


kehidupan sosial di satu daerah, mahasiswa dapat menilai tindakan/perbuatan
yang tidak tepat dikatagorikan sebagai wujud dari toleransi
Sedangkan sikap toleransi dalam masalah muamalah dan kemasyarakatan dijelaskan
oleh Allah dalam Alqur’an surat Al-Mumtahanah ayat 8-9,
“Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak
memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu.
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya
melarang kamu menjadikan mereka sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu
dalam urusan agama dan mengusir kamu dari kampung halamanmu dan membantu (orang
lain) untuk mengusirmu. Barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, mereka itulah
orang yang zalim.”(QS. Al-Mumtahanah: 8-9)
24 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
Ibnu Katsir ra berkata, “Allah tidak melarang kalian berbuat baik kepada non muslim yang tidak
memerangi kalian seperti berbuat baik kepada wanita dan orang yang lemah di antara mereka.”
Bentuk –bentuk toleransi dalam islam:
1. Islam mengajarkan menolong siapapun, baik oorang miskin,sakit, muslim atau non muslim
dan bahkan binatang pun
2. Tetap menjalin hubungan kerabat kepada orang tua atau saudara non muslim
3. Boleh memberi hadiah kepada non muslim Ucapan selamat natal
Beberapa fatwa:
1. Mustafa az-zarqa` (ulama suriah)
Tentang ucapan selamat natal yang disampaikan kaum muslim kpada non muslim
termasuk anjuran berbudi baikdalam intraksi dengan mereka. Sungguh islam tidak
melarang kita menyangkut harmonisasi hubungan beragama dan perlakuan
baikterhadap mereka.
2. HR muslim meriwayatkan hadits, larangan mengucapkan selamat natal kepada kaum
yahudi. “janganlah memulai salam kepada orang yahudi dan nasrani. Jika kamu bertemu
mereka dijalan,jadikanlah mereka terpaksa kepinggir”. Ulama berbeda paham juga ttg
larangan tersebut. Mazhab syafi`i tidak memahami larangan tersebut dalam arti haram,
sehingga mereka membolehkan menyapa muslim dengan dg ucapan salam. (pendapat
ini merupakan pendapat sahabat Nabi ibnu abbas).
3. Qadhi Iyadh, al-qamah, al- auza`i. membolehkan mngucapkan selamat natal kepada
mereka kalau ada kebutuhan. Dasar dari ucapan selamat natal adalah qs. Maryam ayat
30.

66 Disajikan deskripsi yang terkait dengan 5 syarat hadis sahih, mahasiswa C5 SD


mampu mengkritisi makna kata "tsiqah" sebagai satu syarat keshahihan hadis
berdasarkan ilmu hadis
➢ Menurut istilah Hadis shahih adalah: Hadis yang bersambung sanadnya, diriwayatkan oleh
orang adil dan dhabith (kuat daya ingatan) sampai kepada perawi terakhirnya, serta tidak ada
kejanggalan dan maupun cacat (al-Thahhan)
➢ Kriteria hadis dinilai sahih
a) Sanadnya bersambung (ittishal al-sanad)
Sanadnya bersambung adalah seluruh mata rantai periwayatnya dari setiap generasi ke
generasi yakni nabi, sahabat, tabi’in dan tabi’ al-tabi’in tersambung tanpa ada satupun yang
terputus.
b) Moralitas para perawinya baik (’adalah al-ruwwat)
Kualitas perawi harus ‘adil. Ini bukanlah maksud adil dalam definisi bahasa Indonesia. ‘Adil
dalam istilah ulum al-hadits adalah kondisi perawi yang beragama Islam, mukallaf,
melaksanakan ketentuan agama dan menjaga muru’ah.
c) Intelektualitas para perawinya mumpuni (dhabt al-ruwwat)
Dhabt yang merupakan kualitas intelektual personal perawi. Secara harfiah, dhabt berarti
kokoh, kuat dan tepat. Sedang secara istilah adalah kekuatan hafalan perawi terhadap hadis
yang diterimanya secara sempurna, mampu menyampaikannya kepada orang lain dengan
tepat dan mampu memahaminya dengan baik.
Muhammad Ibn ‘Alawi menyebutkan bahwa dhabt terbagi dua

Dhabt shadr Dhabt kitabah

Kekuatan hafalan yang dibuktikan dengan


Kekuatan tulisan yang dibuktikan dengan buku
kemampuan melafalkan hadis yang dikuasainya
yang dia miliki
kapanpun

d) Tidak janggal (’adam al-syudzudz)


Tidak boleh ada syadz (kejanggalan). Imam al-Syafi’i sebagaimana dikutip al-Naisaburi
menjelaskan bahwa kejanggalan dalam periwayatan adalah apabila sebuah hadis
diriwayatkan oleh perawi yang tsiqah, namun bertentangan dengan mayoritas riwayat lain
yang juga thiqah.

25 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


e) Tidak cacat (’adam al-’illah)
Tidak boleh ada ‘illat (kecacatan). Cacat dalam periwayatan hadis, bisa berupa sanad yang
tampak tersambung dan sampai kepada Nabi, namun pada kenyataannya hanya sampai
kepada sahabat atau tabi’in. Kecacatan juga bisa juga terjadi berupa kerancuan karena
percampuran dengan hadis lain atau kekeliruan dalam menyebutkan nama periwayat yang
memiliki kemiripan atau kesamaan dengan periwayat lain yang kualitasnya berbeda.
➢ Jika kualitas intelektual personal perawi (dhabt) tidak sebaik yang seharusnya, maka kualitas
hadisnya bisa menjadi hasan.

67 Disajikan satu hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah yang berstatus sebagai C5 SD
hadis dhaif, mahaisiswa mampu mengkritisi alasan hadis tersebut tetap
dijadikan dasar hukum dalam mencari ilmu.
Di antara hadis yang sangat populer tentang kewajiban mencari ilmu adalah sebagai berikut:

Artinya: “Rasulullah saw bersabda: mencari ilmu itu wajib atas setiap orang Muslim” (HR. Ibn
Majah, 220)
Ibn Majah menganggap hadis ini termasuk hadis dha’if (lemah, tidak sahih). Kelemahan hadis
ini terletak pada seorang rawinya yang ada pada rangkaian sanad yaitu Hafash bin Sulaiman yang
dinilai tidak tsiqah oleh Yahya bin Ma’in dan dikatakan matruk oleh Ahmad bin Hanbal dan al-
Bukhari. Namun demikian, hadis serupa diriwayatkan pula melalui jalur Ibn Mas’ud yang
diriwayatkan oleh al-Thabrani nomor 12682 dan jalur Abu Sa’id yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi
nomor 1759. Keberadaan jalur lain dapat menguatkan jalur hadis yang ada.
Meskipun hadis di atas dha’if dari sisi perawi, akan tetapi kandungan matannya sejalan dengan
ajaran Alquran yang memerintahkan kaum Muslimin menggali pengetahuan, antara lain surat al-
Taubah ayat 122 dan surat al-‘Alaq ayat 1-5.
Di masa tabi’in banyak pencari ilmu yang melakukan rihlah ilmiyah yakni pengembaraan
dalam rangka mencari ilmu. Aktivitas rihlah ilmiyah menjadi cikal bakal lahirnya learning society
(masyarakat belajar).

68 Disajikan satu hadis yang diriwayatkan Abu Dawud tentang keutamaan orang C5 SD
berilmu/ulama dan pencari ilmu, mahasiswa dapat mengidentifikasi keutamaan
ulama dan pencari ilmu yang terdapat dalam kandungan hadis tersebut
Selain berperan penting dan memberikan manfaat yang positif dalam kehidupan manusia, ilmu
juga menempatkan pemiliknya pada kedudukan istimewa di antara manusia dan makhluk-makhluk
Allah yang lain. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam hadis riwayat Abu Dawud berikut:

Artinya:
26 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
“Rasulullah saw bersabda: ‘Siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka Allah
menyertainya berjalan menuju surga. Sesungguhnya para malaikat merendahkan sayap-sayap
mereka karena ridha terhadap pencari ilmu. Dan sesungguhnya orang yang berilmu dimohonkan
ampunan oleh makhluk-makhluk penghuni langit dan bumi bahkan oleh ikan di dalam air. Sungguh
keutamaan seorang alim ahli ilmu) dibanding dengan seorang abid (ahli ibadah) adalah seperti
cahaya bulan purnama dibanding cahaya bintang-bintang. Sesungguhnya para ulama adalah
pewaris para nabi, dan sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham akan tetapi
mereka mewariskan ilmu, siapa mendapatkannya akan memperoleh keberuntungan yang besar.”
(HR. Abu Dawud, 3157)
Keistimewaan bagi orang yang berilmu;
1. Diiringi perjalannya oleh Allah menuju surga
2. Diridhai oleh para malaikat
3. Didoakan oleh makhluk-makhluk yang ada di darat, di udara serta yang ada di dalam air
4. Dinilai lebih utama dibanding ahli ibadah
5. Dinyatakan sebagai pewaris para nabi

69 Disajikan salah satu hadis tentang menanggung beban/biaya hidup anak yatim, C5 SD
mahasiswa mampu menentukan kedudukan hukum dalam menanggung
beban/biaya hidup anak yatim.
Posisi hadis sebagai penguat (taqrir/ta’kid) keterangan Alquran. Artinya Hadis menjelaskan apa
yang sudah dijelaskan Alquran, salah satunya tentang larangan memakan harta anak yatim sebagai
berikut:

Artinya:
Rasulullah saw bersabda: “Jauhilah tujuh dosa besar yang membinasakan”. Para sahabat bertanya
“Apa dosa-dosa itu”? Rasulullah menjawab: “Syirik, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah
kecuali dengan alasan yang benar, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan
perang, dan menuduh zina terhadap orang-orang perempuan yang menjaga kehormatannya”. (HR.
Bukhari, 2560)
Hadis ini menegaskan dan menguatkan ketentuan syariat yang terdapat dalam Alquran surat
al-An’am ayat 152 berikut:

Artinya: “Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim kecuali dengan cara yang lebih baik
(bermanfaat), hingga sampai ia dewasa.”
Bagi orang yang mengasihi dan menyantuni anak yatim akan mendapatkan kenikmatan di
akhirat kelak seperti gambaran hadis berikut:

Artinya: “Dari Sahl bin Sa’ad, Rasulullah saw bersabda: Saya dan orang yang menanggung hidup
anak yatim akan berada di surga seperti ini –Rasulullah bersabda demikian dengan sambil
merekatkan jari telunjuk dan jari tengahnya.” (HR Bukhari dan Turmudzi)

27 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


Berkenaan dengan ini, al-Ahwadzi dalam menjelaskan bahwa maksud dari kata “Kafilul Yatim”
adalah orang mengurus keperluan anak yatim dan yang mendidiknya. Dalam hadis di atas,
Rasulullah memberikan dorongan agar kita mau menjamin dalam arti yang tidak hanya
membesarkan secara fisik, tetapi mencakup berbagai hal yakni memelihara, membiayai
kebutuhannya, mendidiknya, dan mengatur kemaslahatannya. Orang yang mau berbuat demikian
dijanjikan akan masuk surga berdampingan dengan Rasul

70 Disajikan narasi konseptual terkait dengan fungsi-fungsi hadis terhadap al- C4 SD


qur'an menurut para ahli/ulama hadis, mahasiswa dapat mengkritisi makna
ta'kid al- kitab dalam kajian ulumul hadis
Fungsi Hadis terhadap Alquran
➢ Secara umum fungsi hadis adalah sebagai penjelas (bayân) terhadap makna Alquran yang
umum, global dan mutlak.
➢ Fungsi penjelasan (bayân) hadis terhadap Alquran, dikelompokkan sebagai berikut:
1. Bayan Taqrir, sebagai penguat (taqrir/ta’kid) keterangan Alquran artinya Hadis menjelaskan
apa yang sudah dijelaskan Alquran, salah satunya tentang larangan memakan harta anak
yatim (alquran surat al-An’am ayat 152). Kata “Kafilul Yatim” adalah orang mengurus
keperluan anak yatim dan yang mendidiknya.
2. Bayan Tafsir, sebagai penjelas terhadap Alquran. Bayan tafsir ini terdiri dari tiga macam,
yaitu sebagai berikut:
a) Tafsil al-Mujmal. Hadis memberi penjelasan secara terperinci pada ayat-ayat Alquran
yang masih global, baik menyangkut masalah ibadah maupun hukum. Sebagian ulama
menyebutnya bayan tafshil atau bayan tafsir. Misalnya tentang salat (Alquran surat al-
Baqarah ayat 43)
b) Takhshish al-`Amm. Hadis mengkhususkan (mengecualikan) ayat-ayat Alquran yang
bersifat umum. Sebagian ulama menyebut fungsi ini dengan bayan takhshish. Contohnya
adalah tentang pengecualian orang yang menerima waris (Alquran surat al-Nisa ayat 11)
c) Taqyid al-Muthlaq. Hadis berfungsi membatasi kemutlakan ayat-ayat Alquran. Alquran
pada sebagian ayatnya menunjukkan ketentuan yang bersifat mutlak. Pada kondisi ini,
hadis setema yang spesifik berperan membatasinya, sehingga sebagian ulama menyebut
fungsi ini dengan bayân taqyîd. Misalnya ketentuan tentang potong tangan bagi pencuri
(alquran surat al-Maidah ayat 38)
3. Bayan Tasyri’, yaitu hadis berfungsi menciptakan hukum syariat yang belum dijelaskan oleh
Alquran atau dalam Alquran hanya terdapat pokok-pokoknya saja. ‘Abbas Mutawalli
Hamadah menyebut fungsi ini dengan “za’id ‘ala kitab al-karim”.
Mayoritas para ulama berpendapat bahwa hadis berdiri sendiri sebagai dalil hukum.
Sementara yang lain berpendapat bahwa hadis menetapkan dalil yang terkandung atau
tersirat secara implisit dalam teks Alquran. Contoh untuk fungsi ini di antaranya hadis tentang
hukum syuf’ah, hukum merajam wanita pezina yang masih perawan, haramnya menikahi
dua wanita bersaudara (antara isteri dengan bibinya) dan hukum tentang hak waris bagi
seorang anak, serta tentang zakat fitrah.
Ibn al-Qayyim mengatakan bahwa hadis-hadis Rasul saw yang merupakan tambahan
terhadap Alquran, merupakan kewajiban atau aturan yang harus ditaati, tidak boleh menolak
atau mengingkarinya; dan ini bukanlah sikap Rasul mendahului Alquran, melainkan semata-
mata karena perintah-Nya.
4. Bayan Nasakh. Hadis yang berfungsi membatalkan atau menghapus ketentuan yang
terdapat dalam Alquran.
Barisan pertama (Yang
menerima) Golongan Mu’tazilah, Hanafiyah dan mazhab Ibn Hazm al-Zahiri
• Persepsi bahwa adanya dalil syara’ yang mengubah suatu hukum karena telah berakhir masa
keberlakuannya serta tidak bisa dipraktikkan lagi; dan asumsi bahwa Sang Pembuat syariat
menurunkan ayat tersebut hanya temporal saja tidak berlaku selamanya
Barian kedua (Yang Imam al-Syafi’i dan sebagian besar pengikutnya, kelompok Khawarij dan
menolak) mayoritas mazhab Zahiriyyah
• Tidak bisa menerima ketentuan Alquran dihapuskan oleh hadis sekalipun oleh hadis mutawattir

28 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


Menurut golongan pertama, salah satu contoh untuk fungsi ini adalah hadis tentang wasiat
menghapus ketentuan Alquran surat al-Baqarah ayat 180.

71 Disajikan deskripsi kompetensi, mahasiswa dapat menganalisis rumusan KI KD C4 SD


dalam kaitan dengan penyusunan IPK
Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK
Pengertian kompetensi adalah kewenangan dan kecakapan atau kemampuan seseorang
dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan sesuai dengan jabatan yang disandangnya.Namun
kompetensi akan menyangkut ajaran mengenai manusia dan perilakunya, secara hukum manusia
dalam melakukan tindakannya harus sesuai dengan norma-norma atau aturan yang berlaku di
dalam kehidupannya (Logeman, 1955:48-52).Sasaran yang ingin dicapai dari konsep kompetensi
yaitu, perilaku, keterampilan, dan pengetahuan yang menjadi bagian dari munculnya kompetensi
seseorang.
Dalam menyusun indikator yang harus diperhatikan adalah:
1. Indikator dirumuskan dari KD.
2. Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur.
3. Indikator dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan mudah dipahami. 4. Tidak
menggunakan kata yang bermakna ganda.
5. Hanya mengandung satu tindakan dan satu materi.
6. Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan siswa, sekolah, masyarakat
dan lingkungan.
Indikator pencapaian kompetensi
•Rumusan kemampuan yang harus dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar (KD)

Permendikbud RI Nomor 103 Tahun 2014


ayat (4) huruf b

Indikator pencapaian kompetensi

Kemampuan yang dapat diobservasi untuk Kemampuan yang dapat diukur dan/atau
disimpulkan sebagai pemenuhan KD pada KI- diobservasi untuk disimpulkan sebagai
1 dan KI-2. pemenuhan KD pada KI-3 dan KI-4.
Rambu-rambu yang dapat digunakan untuk merumuskan IPK diantaranya:
Indikator
•Merupakan penanda perilaku pengetahuan (KD dari KI-3) dan perilaku keterampilan (KD
dari KI-4) yang dapat diukur dan atau diobservasi.

Perilaku sikap spiritual dari KI-1 dan sikap sosial dari KI-2
•Tidak diturunkan ke dalam KD dan juga tidak memiliki indikator pencapaian kompetensi
pada RPP, tetapi perilaku sikap spiritual dan sikap sosial harus dikaitkan pada
perumusan tujuan pembelajaran.

29 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
•Menggunakan dimensi proses kognitif (dari memahami sampai dengan kreasi jika
ketercapaian hasil belajar siswa di atas rata-rata) dan dimensi pengetahuan (faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif) yang sesuai dengan KD, namun tidak menutup
kemungkinan perumusan indikator dimulai dari serendah-rendahnya C2/Memahami
sampai setara dengan KD hasil analisis dan rekomendasi.

IPK dirumuskan melalui langkah-langkah


•Tentukan kedudukan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4 berdasarkan gradasinya dan tuntutan
KI;
•Tentukan dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, metakognitif);
•Tentukan bentuk keterampilan, apakah keterampilan abstrak atau keterampilan konkret;
•Untuk keterampilan kongkret bisa menggunakan kata kerja operasional sampai tingkat
membiasakan/manipulasi. Atau minimal sampai pada tingkat mahir/presisi. Atau hingga
alami/artikulasi serta orisinal/ naturalisasi pada taksonomi psikomotor Simpson atau Dave,
•Rumusan IPK pada setiap KD dari KI-3 dan pada KD dari KI-4 minimal memiliki 2 (dua)
indikator.

72 Disajikan contoh IPK, mahasiswa dapat menentukan kriteria IPK yang C5 S


bermuatan tuntutan pembelajaran abad 21 serta penguatan pendidikan
karakter
Pembelajaran abad 21 secara sederhana diartikan sebagai pembelajaran yang memberikan
kecakapan abad 21 kepada peserta didik, yaitu 4C yang meliputi:
a. Communication (komunikasi)
b. Collaboration (kolaborasi)
c. Critical Thinking and problem solving (berpikir kritis dan pemecahan masalah) dan
d. Creative and Innovative (kreatif dan inovasi)
PPK (penguatan pendidikan karakter) meliputi :
a. Religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam
perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut,
b. Nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomi, dan politik bangsa.
c. Integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan,
memiliki komitmen.
d. Mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan
segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita.
e. Gotong royong mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu
menyelesaikan persoalan bersama, memberi bantuan/pertolongan pada orang-orang yang
membutuhkan.

73 Disajikan data dan informasi tentang usia peserta didik kelas antara 7-17 tahun, C5 M
mahasiswa dapat menentukan model/pendekatan/strategi pembelajaran
berdasarkan teori perkembangan intelektual peserta didik
Piaget membagi tahap-tahap perkembangan kognitif ini menjadi empat yaitu:
1) Tahap sensorimotor (umur 0-2 tahun)
Pertumbuhan kemampuan anak tampak dari kegiatan motorik dan persepsinya yang
sederhana. Ciri pokok perkembangannya berdasarkan tindakan, dan dilakukan langkah demi
langkah.
2) Tahap preoperasional (umur 2-7/8 tahun)
Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah pada penggunaan simbol atau bahasa tanda,
dan mulai berkembangnya konsep-konsep intuitif. Tahap ini dibagi menjadi dua, yaitu
preoperasional dan intuitif.

30 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


Preoperasional (umur 2-4 tahun). Pada tahap ini anak telah mampu menggunakan bahasa
dalam mengembangkan konsepnya, walaupun masih sangat sederhana, sehingga sering
terjadi kesalahan dalam memahami obyek.
Tahap intuitif (umur 4-7 atau 8 tahun). Pada tahap ini, anak telah dapat memperoleh
pengetahuan berdasarkan pada kesan yang agak abstraks. Dalam menarik kesimpulan sering
tidak diungkapkan dengan kata-kata. Oleh sebab itu, pada usia ini anak telah dapat
mengungkapkan isi hatinya secara simbolik terutama bagi mereka yang memiliki pengalaman
yang luas.
3) Tahap operasional konkrit (umur 7 atau 8-11 atau 12 tahun)
Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mulai menggunakan aturan-aturan
yang jelas dan logis, dan ditandai adanya reversible dan kekekalan. Anak telah memiliki
kecakapan berpikir logis, akan tetapi hanya dengan benda-benda yang bersifat konkrit.
Operation adalah suatu tipe tindakan untuk memanipulasi obyek atau gambaran yang ada di
dalam dirinya. Karenanya kegiatan ini memerlukan proses transformasi informasi ke dalam
dirinya sehingga tindakannya lebih efektif. Anak sudah tidak perlu coba-coba dan membuat
kesalahan, karena anak sudah dapat berpikir dengan menggunakan model “kemungkinan”
dalam melakukan kegiatan tertentu.
Namun sungguh pun anak telah dapat melakukan pengklasifikasian, pengelompokan dan
pengaturan masalah (ordering problems), dia tidak sepenuhnya menyadari adanya prinsip-
prinsip yang terkandung di dalamnya. Namun taraf berpikirnya sudah dapat dikatakan maju.
Anak sudah tidak memusatkan diri pada karakteristik perseptual pasif. Untuk menghindari
keterbatasan berpikir anak perlu diberi gambaran konkrit, sehingga ia mampu menelaah
persoalan. Sungguhpun demikian anak usia 7-12 tahun masih memiliki masalah mengenai
berpikir abstrak.
4) Tahap Operasional formal (umur 11/12-18 tahun).
Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mampu berpikir abstrak dan logis
dengan menggunakan pola berpikir “kemungkinan”. Model berpikir ilmiah dengan tipe
hipothetico-deductive dan inductive sudah mulai dimiliki anak, dengan kemampuan menarik
kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan hipotesa.
Pada tahap ini mula-mula Piaget percaya bahwa sebagian remaja mencapai formal operations
paling lambat pada usia 15 tahun. Tetapi berdasarkan penelitian maupun studi selanjutnya
menemukan bahwa banyak siswa bahkan mahasiswa walaupun usianya telah melampaui,
belum dapat melakukan formal-operations.
Terdapat berbagai jenis strategi kognitif yang digunakan oleh peserta didik dalam belajar
dan memecahkan masalah (Pannen) yaitu:
a. Chunking, strategi chunking dilakukan dengan cara mengorganisasikan materi secara
sistematis melalui proses mengurutkan, mengklasifikasikan, dan menyusun.
b. Spatial, strategi spatial merupakan strategi untuk menunjukkan hubungan antara satu hal
dengan hal yang lain. Strategi ini meliputi strategi pembingkaian (framing), dan pemetaan
kognitif (congnitive mapping).
c. Multipurpose, merupakan strategi kognitif yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan,
antara lain rehearsal, imagery, dan mnemonics).

74 Disajikan studi kasus terkait dengan tindak tawuran pelajar, mahasiswa dapat C4 SD
menganalisis perilaku menyimpang peserta didik berdasarkan teori
perkembangan moral
➢ Menurut Golemen (1995) terdapat cara-cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kecerdasan emosi, yakni belajar mengembangkan kesadaran diri, belajar mengambil
keputusan pribadi, belajar mengelola perasaan, belajar menangani stress, belajar berempati,
belajar berkomunikasi, belajar membuka diri, belajar mengembangkan pemahaman, belajar
menerima diri sendiri, belajar mengembangkan tanggung jawab pribadi, belajar
mengembangkan ketegasan, mempelajari dinamika kelompok, serta belajar menyelesaikan
konflik.
➢ Strategi untuk menangani perkembangan emosi peserta didik yang beragam yaitu:

31 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


Guru dan orang tua

Harus memiliki kemampuan


Harus terampil dalam
Tidak boleh membuat jarak dan keterampilan dalam
mengobservasi berbagai
sosial, tapi harus lebih dekat merekam, mencatat, dan
karakter emosi dan perilaku
dengan peseta didik membuat prediksi tentang
sosial anak
perbuatan
➢ Strategi untuk sekolah dalam membantu peserta didik memperoleh tingkah laku
interpersonal yang efektif, yaitu:
1. Mengajarkan keterampilan-keterampilan sosial dan strategi pemecahan masalah sosial.
2. Menggunakan strategi pembelajaran kooperatif.
3. Memberikan label perilaku yang pantas.
4. Meminta siswa untuk memikirkan dampak dari perilaku-perilaku yang mereka miliki.
5. Mengembangkan program mediasi teman sebaya.

75 Disajikan studi kasus/data atau informasi terkait dengan kehidupan peserta C5 SD


didik di lingkungan dan sekolah/masyarakat, mahasiswa dapat menganalisis
perilaku peserta didik berdasarkan teori perkembangan emosional
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi
Sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi anak, yakni:
a. Pengaruh Keadaan Individu Sendiri
Keadaan diri individu seperti usia, keadaan fisik, inteligensi, peran seks dapat mempengaruhi
perkembangan individu.
Ada lima jenis kegiatan belajar yang turut menunjang pola perkembangan emosi anak yaitu:
1) Belajar secara coba dan ralat (trial and error learning).
2) Belajar dengan cara meniru (learning by imitation).
3) Belajar dengan cara mempersamakan diri (learning by identification).
4) Belajar melalui pengkondisian (conditioning) berarti belajar dengan cara asosiasi.
5) Pelatihan (training), atau belajar dibawah bimbingan dan pengawasan, terbatas pada aspek
reaksi.
b. Konflik-konflik dalam proses perkembangan.
Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan perkembangan emosi anak adalah:
(1) Kesadaaran kognitifnya yang telah meningkat memungkinkan pemahaman terhadap
lingkungan berbeda dari tahap semula,
(2) Imajinasi atau daya khayalnya lebih berkembang,
(3) Berkembangnya wawasan sosial anak.
c. Faktor lingkungan. Emosi anak akan positif jika lingkungan juga positif, begitu sebaliknya.
Faktor lingkungan ini terbagi tiga, yakni
1. Lingkungan Keluarga. Keluarga berfungsi sebagai dalam menanamkan dasar-dasar
pengalaman emosi anak. Diantara faktor yang banyak berpengaruh yakni status ekonomi
keluarga, keutuhan keluarga, sikap dan kebiasaan orang tua.
2. Lingkungan tempat tinggal, berupa kepadatan penduduk, angka kejahatan, fasilitas rekreasi
dan bermain anak.
3. Lingkungan sekolah, berupa keharmonisan antara guru dan peserta didik, atau antara
peserta didik dengan teman sebayanya.

80 Diberikan deskripsi tentang gaya belajar siswa (tanpa menyebut nama gaya C5 SD
belajar) dalam pembelajaran, mahasiswa dapat menentukan jenis teori belajar
behavioristik dalam pembelajaran
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan
respon.
Menurut para ahli

32 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


Edward Lee Thorndike
• Proses interaksi antara stimulus dan respon
(1874-1949)
• Proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon
John Broades Watson
yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati
(1878-1958)
(observabel) dan dapat diukur
Edwin Ray Guthrie (1886- • Menggunakan variabel hubungan stimulus dan respon untuk menjelaskan
1959) terjadinya proses belajar
Burrhusm Frederic • Hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dalam
Skinner (1904-1990) lingkungannya akan menimbulkan perubahan tingkah laku

Aplikasinya dalam pembelajaran


1. Pemberian ulangan atau tes diperlukan dalam pembelajaran untuk melatih siswa dalam
memahami hubungan antara pertanyaan dengan jawaban atau hubungan antara masalah
dengan solusinya;
2. Dalam pembelajaran perlu adanya proses pengulangan (repetition) materi, karena dapat
membentuk pembiasaan;
3. Pemberian stimulus yang menyenangkan terhadap tindakan baik siswa (mis. prestasi belajar
yang bagus) harus dilakukan untuk memotivasi agar terus mempertahankan prestasinya.
Sebaliknya pemberian stimulus yang tidak menyenangkan terhadap Tindakan siswa yang tidak
baik (mis. prestasi belajar yang jelek karena males belajar) juga harus dilakukan untuk
memotivasi siswa agar lebih giat lagi, sehingga nilanya lebih baik;
4. Pemberian hukuman dan hadiah diperlukan dalam rangka menciptakan disiplin kelas yang
kondusif untuk proses pembelajaran, sehingga tujuan pebelajaran dapat dicapai secara efektif
dan efsien;
5. Pemberian hadiah atau hukuman harus dilakukan secara variatif, sehingga tidak menimbulkan
kebosanan pada siswa yang menerimanya;
6. Proses pembelajaran akan berjalan secara efektif jika siswa sudah memiliki kesiapan untuk
mengikuti proses belajar, baik kesiapan mental maupun kesiapan menerima materi yang baru,
oleh karena itulah pemberian appersepsi sebelum memulai proses pembelajaran menjadi
penting.

77 Diberikan deskripsi tentang gaya belajar siswa (tanpa menyebut nama gaya C4 S
belajar) dalam pembelajaran, mahasiswa dapat menentukan jenis teori belajar
kognitif dalam pembelajaran.
TEORI BELAJAR KOGNITIF
Lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya.
Menurut para ahli
1. Teori Perkembangan Jean Piaget (1896-1980)
Perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan
atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf
2. Teori Belajar Menurut Jerome Bruner (1915-2016)
Adanya pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang
3. Teori Belajar Menurut David Ausubel (1918-2008)
Dapat diklasifikasikan ke dalam dua dimensi.
Dimensi pertama • Berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran yang disajikan
pada siswa melalui penerimaan atau penemuan.
• Menyangkut cara bagaimana siswa dapat mengaitkan informasi itu pada
Dimensi kedua struktur kognitif yang telah ada yang meliputi fakta, konsep, dan
generalisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh siswa

4. Teori Belajar menurut Gagne (1916-2002)


Merupakan suatu bagian dari suatu hierarki delapan bentuk belajar
Aplikasinya dalam pembelajaran
1. Belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, tetapi lebih dari itu
belajar melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks;
2. Siswa bukan sebagai orang dewasa yang muda dalam proses berpikirnya, tetapi mereka
mengalami perkembangan kognitif melalui tahap-tahap tertentu;
33 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
3. Siswa harus diberikan kesempatan untuk belajar sesuai dengan kemampuannya, sehingga
pemberian waktu belajar untuk setiap siswa harus lebih fleksibel;
4. Anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar akan dapat belajar dengan baik, terutama jika
menggunakan benda-benda kongkrit;
5. Secara umum, semakin tinggi tahap perkembangan kognitif seseorang akan semakin teratur
dan semakin abstrak cara berpikirnya;
6. Proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh
yang dijumpai dalam kehidupannya;
7. Perkembangan bahasa besar pengaruhnya terhadap perkembangan kognitif seorang anak;
8. Penyusunan materi pelajaran harus diatur dari yang sudah diketahui menuju kepada yang baru,
dari yang sederhana menuj kepada yang kompleks, dan dari yang mudah menuju kepada yang
sulit;
9. Belajar memahami akan lebih bermakna dari pada belajar menghafal;
10. Adanya perbedaan individual pada diri siswa perlu diperhatiakan, karena faktor ini sangat
mempengaruhi keberhasilan belajar siswa

78 Diberikan deskripsi tentang gaya belajar siswa (tanpa menyebut nama gaya C4 SD
belajar) dalam pembelajaran, mahasiswa dapat menentukan jenis teori belajar
konstruktivistik dalam pembelajaran.
Teori Belajar Konstruktivisme
Konsep belajar menurut konstruktivistik
Teori belajar konstruktivisme adalah sebuah teori yang memberikan kebebasan terhadap
manusia yang ingin belajar atau mencari kebutuhannya dengan kemampuan menemukan
keinginan atau kebutuhannya tersebut dengan bantuan orang lain, sehingga teori ini memberikan
keaktifan terhadap manusia untuk belajar menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan, atau
teknologi dan hal lain yang diperlukan guna mengembangkan dirinya sendiri.
Pandangan konstruktivistik mengakui bahwa pikiran adalah instrumen penting dalam
menginterpretasikan kejadian, obyek, dan pandangan terhadap dunia nyata, di mana interpretasi
tersebut terdiri dari pengetahuan dasar manusia secara individual.
• Konstruktivisme lebih merupakan suatu filosofi dan bukan suatu strategi,
Menurut Brooks & Brooks
pendekatan, maupun model pembelajaran
• Konstruktivisme sebagai "teori pengetahuan dengan akar dalam-filosofi,
Menurut Von Glasersfeld
psikologi dan cybernetics".
Aplikasi Teori Belajar Konstruktivistik dalam Kegiatan Pembelajaran
Teori belajar kokonstruktivistik, proses belajar tidak dapat dipisahkan dari aksi (aktivitas) dan
interaksi, karena persepsi dan aktivitas berjalan seiring secara dialogis. Belajar merupakan proses
penciptaan makna sebagai hasil dari pemikiran individu melalui interaksi dalam suatu konteks sosial

79 Diberikan deskripsi tentang gaya belajar siswa (tanpa menyebut nama gaya C4 SD
belajar) dalam pembelajaran, mahasiswa dapat menentukan jenis teori belajar
humanistik dalam pembelajaran
Pengertian Belajar Menurut Teori Humanistik
Tujuan utama para pendidik adalah membantu si peserta didik untuk mengembangkan dirinya,
yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang
unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka. Jadi, teori
belajar humanistik adalah suatu teori dalam pembelajaran yang mengedepankan bagaimana
memanusiakan manusia serta peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya.
Menurut teori humanisme, proses belajar harus dimulai dan ditunjukkan untuk kepentingan
memanusiakan manusia, yaitu mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, dan realisasi diri peserta
didik yang belajar secara optimal. Proses belajar dikatakan berhasil apabila peserta didik telah
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri
Aplikasi Teori Belajar Humanistik dalam Kegiatan Pembelajaran
R. Agung SP dan Latifatul Choir menghimpun strategi yang mesti dilakukan oleh guru yaitu:
1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas;
34 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas, jujur, dan positif;
3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas inisiatif sendiri;
4. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara mandiri;
5. Siswa diberi keleluasaan mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri, melakukan apa
yang diinginkan dan menanggung resiko dari perilaku yang ditunjukkan;
6. Guru menerima keadaan masing-masing siswa apa adanya; dengan tidak memihak, memahami
karakter pemikiran siswa, dan tidak menilai siswa secara normatif belaka melainkan dengan cara
memberikan 2 pandangan dua sisi dalam hal moral dan etika berkomunikasi;
7. Menawarkan kesempatan kepada siswa untuk maju (tampil);

80 Diberikan deskripsi tentang gaya belajar siswa (tanpa menyebut nama gaya C4 SD
belajar) dalam pembelajaran, mahasiswa dapat menentukan jenis teori belajar
sosial dalam pembelajaran.
Konsep Belajar Menurut Teori Belajar Sosial
Teori belajar sosial merupakan perluasan dari teori belajar perilaku yang tradisional
(behavioristik) yang dikembangkan oleh Albert Bandura (1986). Teori ini menerima sebagian besar
dari prinsip-prinsip teori-teori belajar perilaku, tetapi memberi lebih banyak penekanan pada efek-
efek dari isyaratisyarat pada perilaku, dan pada proses-proses mental internal.
Aplikasi Teori Belajar terhadap Kegiatan Pembelajaran
Berdasarkan konsep belajar yang dikemukakan oleh Albert Bandura di atas, maka ada
beberapa implikasi yang harus diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu:
1. Guru harus menampilkan contoh perilaku yang baik dan yang buruk dari tokohtokoh yang dikenal
oleh siswa, misalnya dengan menampilkan para sahabat nabi atau orang-orang terkenal yang
memiliki pengalaman untuk ditiru dalam hidupnya;
2. Dalam menentukan model, karakteristik model perlu diperhatikan karena akan mempengaruhi
efektif tidaknya modeling itu untuk siswa. Pilih model yang memiliki kelebihan atau kekuatan di
atas yang lain, sehingga siswa dapat menentukan apakah perbuatan atau pengalamannya perlu
ditiru atau tidak;
3. Observasi adalah kegiatan pembelajaran yang paling utama dilakukan oleh siswa, sehingga
penggunaan media pembelajaran yang bisa merangsang inderawi siswa untuk mengamati
secara maksimal menjadi penting untuk diperhatikan;
4. Mengamati perilaku orang lain lebih penting, dibandingkan dengan mengalami sendiri, karena
siswa akan lebih mudah mempelajari konsekuansi-konsekuansi dari pengalaman orang
dibandingkan dengan konsekuensi-konsekuensi yang dialami sendiri;
5. Reinforcement bukanlah syarat yang utama untuk terjadinya proses pembelajaran, karena yang
paling penting adalah mengamati model-model yang harus terus menerus diperkuat.

81 Diberikan kasus tentang pembelajaran, mahasiswa dapat menilai konstruksi C5 S


IPK dalam RPP yang berorientasi pada pengembangan kemampuan berpikir
kritis, kreatif, inovatif, dan kemampuan kolaboratif
Pemikiran kritis merupakan kemapuan untuk berpikir secara logis, reflektif, dan produktif
yang diaplikasikan dalam menilai situasi untuk membuat pertimbangan dan keputusan
yang baik.
Galotti menempatkan “critical thinking is a very important aspect of everyday reasoning,
dengan alasan demikian, iamenegaskan “critical thinking can and should be used not just in the
classroom, but outside it as well’’.
Beberapa karakteristik yang diperlukan dalam pemikiran kritis atau membuat
pertimbangan, yaitu:
a. Kemampuan untuk menarik kesimpulan dari pengamatan;
b. Kemampuan untuk mengidentifikasi asumsi;
c. Kemampuan untuk berpikir secara deduktif;
d. Kemampuan untuk membuat interpretasi yang logis;
e. Kemampuan untuk mengevaluasi argumentasi mana yang lemah dan yang kuat.

35 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


82 Disajikan informasi tentang kegiatan pembelajaran SKI, mahasiswa dapat C4 SD
menentukan Model/Pendekatan/Strategi pembelajaran untuk pengembangan
kemampuan berpikir kritis.
Menurut Beyer (dalam Nur dan Wikandari 2000) setidaknya terdapat 10 kecakapan berpikir
kritis yang dapat digunakan peserta didik dalam mengajukan argumentasi atau membuat
pertimbangan yang absah (valid), yaitu:
a. Keterampilan membedakan fakta-fakta yang dapat diverifikasi dan tuntutan nilai-nilai yang sulit
diverifikasi (diuji kebenarannya).
b. Membedakan antara informasi, tuntunan atau alasan yang relevan dengan yang tidak relevan.
c. Menentukan kecermatan factual (kebenaran) dari suatu pernyataan.
d. Menentukan kredibilitas (dapat dipercaya) dari suatu sumber.
e. Mengidentifikasi tuntutan atau argument yang mendua.
f. Mengidentifikasi asusmsi yang tidak dinyatakan.
g. Mendeteksi bias (menemukan penyimpangan).
h. Mengidentifikasi kekeliruan-kekeliruan logika.
i. Mengenali ketidakkonsistenan logika dalam suatu alur penalaran.
j. Menentukan kekuatan suatu argumen atau tuntutan.

83 Disajikan informasi tentang kegiatan pembelajaran SKI, mahasiswa dapat C4 SD


menentukan Model/Pendekatan/Strategi pembelajaran untuk pengembangan
kemampuan berpikir kreatif
Kreativitas dan Inovasi, mencakup:
• Berpikir divergen, yaitu berpikir di luar kebiasaan yang ada, melibatkan cara berpikir yang baru,
memperoleh kesempatan untuk menyampaikan ide-ide dan solusi-solusi baru, mengajukan
pertanyaan yang tidak lazim, dan mencoba mengajukan dugaan jawaban.
• Kreativitas menurut Mulyasa adalah kemampuan untuk menemukan dan menciptakan sesuatu
hal yang baru, cara-cara baru, model baru yang berguna bagi siswa dalam proses belajar.
Ciri-ciri dari orang kreatif menurut Guilford (Munandar, 2009) antara lain:
a. Kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang
keluar dari pemikiran seseorang secara cepat. Dalam kelancaran berpikir, yang ditekankan
adalah kuantitas, dan bukan kualitas.
b. Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban-
jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut
pandang yang berbeda-beda, mencari alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta mampu
menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran
c. Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan
atau memperinci detail-detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih
menarik.
d. Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau kemampuan
untuk mencetuskan gagasan asli

84 Disajikan informasi tentang kegiatan pembelajaran, mahasiswa dapat C4 SD


menentukan Model/Pendekatan/Strategi pembelajaran untuk untuk
pengembangan kemampuan berpikir inovatif
Strategi pembelajaran berbasis masalah (Problem-based learning) merupakan salah satu
model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. Pengertian
Strategi pembelajaran berbasis masalah adalah suatu strategi pembelajaran yang melibatkan siswa
untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat
mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki
ketrampilan untuk memecahkan masalah (Ward, 2002; Dasna 2007). Lebih lanjut Boud dan felleti,
(1997), Fogarty(1997) menyatakan bahwa PBL adalah suatu pendekatan pembelajaran dengan
membuat konfrontasi kepada siswa dengan masalah-masalah praktis, berbentuk ill-structured, atau
open ended melalui stimulus dalam belajar.

36 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


85 Disajikan kasus pembelajaran, mahasiswa dapat menilai pelaksanaan C5 S
pembelajaran tersebut apakah telah berorientasi pada pendekatan TPACK
Technological, Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) adalah sebuah konsep integrasi
dari tiga unsur yang berbeda; teknologi, pedagogi, dan konten pengetahuan.
Implementasi TPACK di dikdasmen bisa dilakukan dengan dua cara; di ruang kelas dengan
menggunakan teknologi sebagai bagian dari pembelajaran dan di ruang global sebagai aplikasi dari
implementasi teknologi data.
1. Implementasi TPACK di ruang kelas memiliki tingkat kesulitan yang berbeda. CAI sebagai contoh
yang paling mudah dan CBI adalah contoh yang paling sulit. Implementasi CAI adalah
pembelajaran yang dibantu dengan komputer dan sepertinya ini sudah banyak dilakukan oleh
banyak guru di Indonesia. Penggunaan Word Processor, atau menggunakan aplikasi Microsoft
office, Microsoft Power Point, Microsoft Excel adalah beberapa contoh yang digunakan dalam
CAI. Alat yang mungkin sering digunakan adalah komputer dan projector. Kemampuan
menguasai aplikasi ini relatif mudah dan cepat untuk dipelajari.
2. Implementasi TPACK yang agak rumit dan membutuhkan kemampuan komputer lebih adalah
menggunakan CBI. Sesuai dengan namanya computer-based, maka pembelajaran ini berbasis
komputer. Semua dilakukan dengan komputer. CBI sebagai sebuah model pembelajaran bisa
menggunakan banyak hal dalam komputer, baik belajar dengan menggunakan aplikasi atau
belajar dengan seluruh prosesnya menggunakan komputer. Komputer adalah alat utama dan
pertama dalam belajar.

86 Disajikan data dan informasi tentang kemajuan teknologi, mahasiswa dapat C4 SD


menentukan karakteristik guru abad 21
1. Keterampilan Berpikir Kritis mencakup:
• Kemampuan mengakses, menganalisis, mensintesis informasi yang dapat dibelajarkan,
dilatihkan dan dikuasai.
• Keterampilan komunikasi dan informasi
• Kemampuan untuk memeriksa, menganalisis, menafsirkan, dan mengevaluasi bukti.
2. Kemampuan Menyelesaikan Masalah mencakup:
• Identifikasi dan kemampuan untuk mencari, memilih, mengevaluasi, mengorganisir, dan
mempertimbangkan berbagai alternatif dan menafsirkan informasi.
• Keterampilan berpikir kritis karena keterampilan berpikir kritis merupakan keterampilan
fundamental dalam memecahkan masalah.
3. Komunikasi dan Kolaborasi, mencakup:
• Keterampilan dalam menyampaikan pemikiran dengan jelas dan persuasif secara oral maupun
tertulis.
• Kemampuan menyampaikan opini dengan kalimat yang jelas, menyampaikan perintah dengan
jelas, dan dapat memotivasi orang lain melalui kemampuan berbicara.
• Kemampuan bekerja bersama-sama secara kolaboratif pada tugas berbasis proyek yang
autentik dan mengembangkan keterampilannya.
• Keterampilan kolaborasi menggunakan teknologi dan sosial media.
• Penguasaan keterampilan Bahasa internasional sebagai keterampilan komunikasi global
(global skills communicating).
4. Kreativitas dan Inovasi, mencakup:
• Berpikir divergen, yaitu berpikir di luar kebiasaan yang ada, melibatkan cara berpikir yang baru,
memperoleh kesempatan untuk menyampaikan ide-ide dan solusi-solusi baru, mengajukan
pertanyaan yang tidak lazim, dan mencoba mengajukan dugaan jawaban.
• Kreativitas menurut Mulyasa adalah kemampuan untuk menemukan dan menciptakan sesuatu
hal yang baru, cara-cara baru, model baru yang berguna bagi siswa dalam proses belajar.
5. Literasi Media Informasi, Komunikasi, dan Teknologi
• Literasi informasi yang mencakup kemampuan mengakses, mengevaluasi dan menggunakan
informasi sangat penting dikuasai pada saat ini. Kerangka literasi media terdiri atas
kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan pesan dalam
berbagai bentuk media, menciptakan suatu pemahaman dari peranan media pada

37 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


masyarakat, dan membangun keterampilan penting dari informasi hasil penyelidikan dan
ekspresi diri.
• Literasi media juga mencakup kemampuan untuk menyampaikan pesan dari diri dan untuk
memberikan pengaruh dan informasi kepada orang lain.
• Kemampuan literasi ICT mencakup kemampuan mengakses, mengatur, mengintegrasi,
mengevaluasi, dan menciptakan informasi melalui penggunaan teknologi komunikasi digital.
Literasi ICT berpusat pada keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam mempertimbangkan
informasi, media, dan teknologi di lingkungan sekitar.
Menentukan karakteristik guru abad 21
1. Life-long learner. Pembelajar seumur hidup.
2. Kreatif dan inovatif. Siswa yang kreatif lahir dari guru yang kreatif dan inovatif.
3. Mengoptimalkan teknologi.
4. Reflektif. Guru yang reflektif adalah guru yang mampu menggunakan penilaian hasil belajar untuk
meningkatkan kualitas mengajarnya.
5. Kolaboratif. Guru dapat berkolaborasi dengan siswa dalam pembelajaran.
6. Menerapkan student centered.
7. Menerapkan pendekatan diferensiasi. Dalam menerapkan pendekatan ini, guru akan mendesain
kelas berdasarkan gaya belajar siswa. pengelompokkan siswa di dalam kelas juga berdasarkan
minat serta kemampuannya.

87 Disajikan beberapa contoh materi pokok dan bahan ajar, mahasiswa dapat C5 S
menyusun materi ajar berdasarkan struktur pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif
Kompetensi Inti pada ranah pengetahuan (KI-3) memiliki dua dimensi dengan batasan-batasan
yang telah ditentukan pada setiap tingkatnya.
1. Dimensi pertama adalah dimensi perkembangan kognitif (cognitive process dimension) peserta
didik, yakni perkembangan kognitif pada tingkat low order thinking skills (LOTS) dan tingkat high
order thinking skills (HOTS). Untuk tingkat LOTS perkembangan berpikir peserta didik ada pada
tahap mengingat (C1), memahami (C2), dan menerapkan (C3). Sedangkan tingkat HOTS
perkembangan berpikir mereka berada pada tahap menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan
mengkreasi (C6).
2. Dimensi kedua adalah dimensi pengetahuan (knowledge dimension): Dimensi pengetahuan ini
berbicara bentuk dari pengetahuan itu sendiri, yakni meliputi faktual, konseptual, procedural, dan
metakognitif.
Pengetahuan faktual yakni pengetahuan terminologi atau pengetahuan detail yang spesifik dan
elemen. Contoh fakta bisa berupa kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, atau
diraba. Seperti peristiwa peperangan pada jaman Nabi Muhammad SAW, bukti-bukti masuknya
Islam ke Nusantara, kurban, pisau yang digunakan untuk berkurban, dan air untuk berwudhu.
Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan yang lebih kompleks berbentuk klasifikasi,
kategori, prinsip dan generalisasi. Contohnya pengertian ulul albab, karakteristik atau kriteria ulul
albab, prinsip kepemimpinan, teori pendidikan, dan teori belajar.
Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan bagaimana melakukan sesuatu termasuk
pengetahuan keterampilan, algoritma (urutan langkah-langkah logis pada penyelesaian masalah
yang disusun secara sistematis), teknik, dan metoda seperti langkah-langkah pelaksanaan wudhu,
shalat, dan haji. Tahapan penyelesaian maalah pembagian waris, tahapan mediasi bagi yang
bertingkai, dan tahapan berpikir ilmiah.
Pengetahuan metakognitif yaitu pengetahuan tentang kognisi (mengetahui dan memahami) yang
merupakan tindakan atas dasar suatu pemahaman meliputi kesadaran dan pengendalian berpikir,
serta penetapan keputusan tentang sesuatu. Sebagai contoh memperbaiki hubungan pertemanan
yang rusak, membuat karya tulisan, berpikir mengapa masih banyak orang yang melakukan dosa,
dan lain-lain.

88 Disajikan narasi terkait dengan pembelajaran dan tuntutan keterampilan global C5 SD


sebagai dasar dalam pembuatan RPP, mahasiswa mampu merumuskan
langkah-langkah penentuan pendekatan pembelajaran yang tepat sesuai
dengan tuntutan K13 dan perkembangan abad 21
38 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
Konsep Pembelajaran dalam Kurikulum 2013
Sesuai Permendikbud No. 54 tentang Standar Kompetensi Lulusan, kompetensi yang
diharapkan dapat dimiliki peserta didik adalah:
1) Sikap, yaitu memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,
berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
2) Pengetahuan, yaitu memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban.
3) Keterampilan, yaitu memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam
ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara
mandiri.
Prinsip-prinsip Pembelajaran Kurikulum 2013
Dengan adanya perubahan pada Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Stantar Proses dan
Standar Penilaian, maka prinsip pembelajaran yang digunakan kurikulum 2013 adalah:
a) Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;
b) Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis pada aneka sumber
belajar;
c) Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan
ilmiah;
d) Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
e) Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
f) Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan
jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
g) Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
h) Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hard skills) dan keterampilan
mental (soft skills);
i) Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai
pembelajar sepanjang hayat;
j) Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung
tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
k) Pembelajaran yang berlangsung di rumah, sekolah, dan masyarakat;
l) Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah
siswa, dan di mana saja adalah kelas;
m) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran;
n) Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.
Langkah-langkah Pembelajaran dalam Kurikulum 2013
a. Perencanaan Pembelajaran
Ada beberapa dokumen yang harus dipersiapkan dalam kegiatan perencanaan
pembelajaran, diantaranya:
1. Silabus
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam tahapan pelaksanaan pembelajaran meliputi

Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Inti Kegiatan Penutup

Dalam proses pembelajaran K-13, strategi-strategi tersebut harus dilakukan dengan


pendekatan ilmiah (scientific approach) dan bernuansa tematik.
c. Penilaian Pembelajaran
Penilaian atau evaluasi pembelajaran dalam kurikulum 2013 menggunakan pendekatan
otentik, yaitu pendekatan penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap,
menggunakan pengetahuan dan keterapilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam situasi
39 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
yang sesungguhnya (dunia nyata). Ada beberapa teknik penilaian yang dapat digunakan
oleh pendidik sesuai dengan kompetensi yang ingin diukurnya.
Menata Kelas Pembelajaran Aktif dan Dinamis
Dalam kerangka mewujudkan desain belajar siswa, maka pengaturan ruang kelas dan siswa
(setting kelas) merupakan tahap yang penting dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
Karena itu, kursi, meja dan ruang belajar perlu ditata sedemikian rupa sehingga dapat menunjang
kegiatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan peserta didik, yakni memungkinkan hal-hal
sebagai berikut:
a. Mobilitas: peserta didik dikondisikan ke bagian lain dalam kelas.
b. Aksesibilitas: peserta didik mudah menjangkau sumber belajar yang tersedia.
c. Komunikasi: peserta didik mudah berkomunikasi secara intensif kepada seluruh teman di
kelas.
d. Interaksi: memudahkan interaksi antara guru dan peserta didik maupun antar peserta didik.
Interaksi yang tercipta berupa interaksi multi-arah.
e. Dinamika: kelas dinamis, dibuktikan dengan dinamika kelompok, dinamika individu, dan
dinamika pembelajaran.
f. Variasi kerja peserta didik: memungkinkan peserta didik bekerjasama secara perorangan,
berpasangan, atau kelompok.
Beberapa formasi yag sesuai dengan situasi dan kondisi yang
diinginkan pendidik

Formasi Huruf U Formasi Lingkaran Susunan Chevron (V) Kelas Tradisional

89 Disajikan narasi terkait dengan pembelajaran dan tuntutan keterampilan global C5 SD


sebagai dasar dalam pembuatan RPP, mahasiswa mampu merumuskan
langkah-langkah penentuan strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan
tuntutan K13 dan perkembangan abad 21
Ada empat fase proses adopsi dan adaptasi guru dalam pemebelajaran abad 21 diantaranya:
(1) berkecimpung (dabbling),(2) melakukan hal-hal lama dengan cara lama (old things in old ways),
(3) melakukan hal-hal lama dengan cara-cara baru (old things in new ways) dan (4) melakukan hal-
hal baru dengan cara-cara baru (doing new things in new ways) (Smaldino, S. E., dkk, 2015: 12).
Haryono (2017: 431-432) mengemukakan bahwa guna mewujudkan model pembelajaran yang
relevan dan kondusif untuk menyiapkan siswa menjadi warga negara masyarakat gobal yang melek
informasi dan pengetahuan abad 21, maka diperlukan strategi pembelajaran sebagai berikut.
a. Fokus pembelajaran pada praktik belajar lebih dalam (deeper learning) dan belajar kemitraan
baru.
b. Strategi pembelajaran mengaplikasikan strategi pedagogi yang mendukung praktik deeper
learning dan kemitraan baru.
c. Pembelajaran langsung ke arah model pembelajaran penemuan (inquiry based model).
d. Pemanfaatan teknologi diarahkan pada upaya membantu siswa dalam mengembangkan
keterampilan teknologis sebagai bagian dari kompetensi abad 21.
e. Pendidikan informal dan belajar pengalaman berperan penting dalam mengembangkan
kompetensi peserta didik.
f. Assesmen dilakukan dengan pendekatan pedagogik transformatif.
g. Dukungan infrastruktur pembelajaran berperan penting dalam pencapaian kompetensi abad 21
Untuk menentukan atau memilih pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran
yang sesuai, maka guru harus memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa hal,
seperti:
(1) Kesesuaian pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran dengan tujuan
pembelajaran.
(2) Kesesuaian pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran dengan materi
pembelajaran
(3) Ketersediaan media, alat, bahan, dan sumber belajar.
(4) Kemampuan Siswa.
(5) Gaya belajar siswa.
40 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
(6) Ketersediaan waktu.
(7) Jaminan adanya variasi.
(8) Jaminan adanya interaksi antara guru-siswa, siswa-guru, dan siswa-siswa.

90 Disajikan rumusan KI, KD, dan IPK, mahasiswa mampu menentukan sumber C3 M
belajar konvensional dan berbasis IT yang relevan.
Perbedaan signifikan pembelajaran secara umum dan e-learning antara lain:
1) Pembelajaran umum bertumpu pada guru, sedangkan e-learning menuntut pemelajar
mandiri
2) Pembelajaran umum melakukan tatap muka, sedangkan e-learning tidak
3) Pembelajaran umum menggunakan lisan, e-learning melalui audio visual
4) Sumber pembelajaran umum dari guru dan buku, sedangkan e-learning berbasis
aneka sumber
5) Pembelajaran umum terjadwal pasti, sedangkan e-learning lebih fleksibel
Dari gambaran tadi, kedua metode tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya
masing- masing. Misal dengan pembelajaran umum atau belajar di sekolah kita dapat
bertemu dengan banyak teman. Sedangkan e-learning yang memperbolehkan sumber dari
mana saja, tentu bisa berdampak pada disinformasi apabila kurangnya pengawasan. Namun,
semuanya kembali lagi, tergantung bagaimana kita menyesuaikan metode yang cocok
dengan diri sendiri.

91 Disajikan model pembelajaran, peserta mampu menentukan model yang paling C4 SD


tepat
Jenis-jenis Model Pembelajaran
Permendikbud Nomor 65 • Pembelajaran Inkuiri (Inquiry Based Learning),
Tahun tentang Standar • Model pembelajaran Discovery (Discovery Learning),
Proses, model
pembelajaran yang • Model pembelajaran berbasis projek (Project Based Learning),
diutamakan dalam • Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning)
implementasi Kurikulum • Model pembelajaran berbasis permasalahan (Problem Based
2013 Learning)

a. Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)


Model pembelajaran Discovery Learning mengarahkan siswa untuk memahami konsep,
arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.
Penemuan konsep terjadi bila data dari guru tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi
dalam bentuk proses (never ending process).
Tujuan dari model pembelajaran Discovery Learning
Meningkatkan kesempatan peserta didik untuk terlibat aktif dalam
pembelajaran
Membantu peserta didik belajar menemukan pola dalam situasi konkrit
maupun abstrak
Membantu peserta didik belajar merumuskan strategi tanya jawab dan
memperoleh informasi yang bermanfaat dalam menemukan

Membantu peserta didik membentuk cara kerja bersama yang efektif,


saling membagi informasi serta mendengarkan dan menggunakan ide-ide
orang lain
Meningkatkan keterampilan konsep dan prinsip peserta didik yang lebih
bermakna
Langkah-langkah Pembelajaran Discovery Learning

41 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


Menyiapkan pernyataan
Menciptakan stimulus/ Mengumpulkan data (Data
masalah (Problem
rangsangan (Stimulation) Collecting)
Statement)

Menarik kesimpulan Memverifikasi data Mengolah data (Data


(Generalization) (Verrification) Processing)

b. Pendidkan Berbasis Proyek (Project Based Learning)


Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning atau PjBL)) adalah model
pembelajaran yang menggunakan proyek/ kegiatan sebagai inti pembelajaran.
Sintak yaitu: Essential question, Designing Project Plan, Creating schedule, Monitor the
progress, Assess the outcome, Evaluate the experiment.
Langkah Pembelajaran
Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek

Mendesain perencanaan proyek

Menyusun jadwal

Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek

Menguji hasil

Mengevaluasi kegiatan/ pengalaman


Manfaat model pembelajaran project based learning
a) Meningkatkan motivasi belajar, mendorong kemampuan siswa melakukan pekerjaan
penting.
b) Mengembangkam kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan berpikir kritis.
c) Mengembangkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan pengelolaan sumberdaya.
d) Memberikan pengalaman kepada siswa dalam pembelajaran, praktik, dalam
mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain.
e) Melibatkan siswa untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan
yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.
f) Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga siswa maupun guru
menikmati proses pembelajaran.
c. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Problem Based Learning
• Merupakan sebuah model pembelajaran yang menyajikan berbagai permasalahan
nyata dalam kehidupan sehari-hari peserta didik (bersifat kontekstual) sehingga
merangsang peserta didik untuk belajar

Problem Based Learning (PBL) menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar”,
bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata.
Langkah-langkah Pembelajaran
Mengorientasi peserta didik pada masalah
Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran
Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah

d. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning)


Pembelajaran Kontekstual atau Contextual Teaching Learning (CTL) adalah sebuah sistem
belajar yang didasarkan pada filosofi konstruktivistik.
Menurut konsep CTL, belajar akan lebih bermakna jika anak didik ‘mengalami’ apa yang
dipelajarinya, bukan sekedar ‘mengetahui’ apa yang dipelajarinya.

42 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


Karakteristik penting dalam proses pembelajaran CTL yaitu: activing knowledge, acquiring
knowledge, understanding knowledge, applying knowledge, reflecting knowledge.
e. Pembelajaran Inkuiri (Inquiry Learning)
Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda,
manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Pembelajaran disebut juga
pembelajaran heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti
“saya menemukan”.
Langkah-Langkah Pelaksanaan
Prinsip-Prinsip Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran Inkuiri
• Berorientasi pada Pengembangan Intelektual. • Merumuskan masalah.
• Prinsip Interaksi. • Mengembangkan hipotesis.
• Prinsip Bertanya. • Menguji jawaban tentatif.
• Prinsip Belajar untuk Berpikir. • Menarik kesimpulan.
• Prinsip Keterbukaan • Menerapkan kesimpulan dan generalisasi.

92 Diuraikan ciri-ciri pembelajaran holistik, peserta didik mampu menganalisis C4 SD


pembelajaran holistik
Menurut Rubiyanto (2010:42-43) terdapat sembilan ciri pembelajaran holistik yaitu:
a. Pembelajaran diarahkan agar siswa menyadari akan keunikan dirinya dengan segala
potensinya. Mereka harus diajak untuk berhubungan dengan dirinya yang paling dalam
(innerself), sehingga memahami eksistensi, otoritas, tapi sekaligus bergantung sepenuhnya
kepada pencipta-Nya.
b. Pembelajaran tidak hanya mengembangkan cara berpikir analitis/linier tapi juga intuitif.
c. Pembelajaran berkewajiban menumbuh-kembangkan potensi kecerdasan jamak (multiple
intelligences).
d. Pembelajaran berkewajiban menyadarkan siswa tentang keterkaitannya dengan komunitasnya,
sehingga mereka tak boleh mengabaikan tradisi, budaya, kerjasama, hubungan manusiawi,
serta pemenuhan kebutuhan yang tepat guna.
e. Pembelajaran berkewajiban mengajak siswa untuk menyadari hubungannya dengan bumi dan
"masyarakat" non manusia seperti hewan, tumbuhan, dan benda benda tak bernyawa (air,
udara, tanah) sehingga mereka emiliki kesadaran ekologis
f. Kurikulum berkewajiban memperhatikan hubungan antara berbagai pokok bahasan dalam
tingkatan trans-disipliner, sehingga hal itu akan lebih memberi makna kepada siswa.
g. Pembelajaran berkewajiban menghantarkan siswa untuk menyeimbangkan antara belajar
individual dengan kelompok (kooperatif, kolaboratif, antara isi dengan proses, antara
pengetahuan dengan imajinasi, antara rasional dengan intuisi, antara kuantitatif dengan
kualitatif.
h. Pembelajaran adalah sesuatu yang tumbuh, menemukan, dan memperluas cakrawala.
i. Pembelajaran adalah sebuah proses kreatif dan artistik.

93 Disajikan konsep pembelajaran kontekstual dan futuristik, peserta didik mampu C3 SD


membedakan konsep keduanya
Pembelajaran kontekstual
Merupakan pembelajaran yang mengaitkan materi pembelajaran dengan konteks dunia nyata
yang dihadapi siswa sehari-hari baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, alam sekitar.
Sehingga siswa mampu membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dengan melibatkan komponen utama pembelajaran
yakni : konstruktivisme (constructivism), menyelidiki (inquiry), pemodelan (modeling), dan penilaian
autentik (authentic assessment).
Makna dari kontruktivisme adalah siswa mengkonstruksi/membangun pemahaman mereka
sendiri dari pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal melalui proses interaksi sosial dan
asimilasi-akomodasi. Implikasinya adalah pembelajaran harus dikemas menjadi
proses“mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan.

43 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


Beberapa model pembelajaran yang merupakan aplikasi pembelajaran kontekstual antara lain
model pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran kooperatif (cooperative learning),
dan pembelajaran berbasis masalah (problem based learning).
Pembelajaran futuristik
Pembelajaran masa depan trend pembelajaran dimungkinkan dengan siswa yang sudah
membawa banyak informasi yang dakses dari luar kelas termasuk dunia maya. Bisa jadi
pembelajaran di kelas menjadi arena untuk mengejar informasi sains dan teknologi untuk mereka
pelajari, bukan sebagai arena untuk memaparkan informasi sains dan teknologi. Kelas menjadi
arena bagi para siswa mencari ilmunya sendiri sesuai dengan apa yang mereka butuhkan untuk
mereka pelajari. Guru hanya memfasilitasi dengan perpustakaan kelas, modul, buku teks, serta
buku-buku pendukung, dan yang terpenting akses internet, serta menyediakan beberapa PC untuk
para siswa yang tidak membawa laptop atau ipad.contoh E-Learning (pembelajaran berbasis
elektronik), Pembelajaran Berbasis Android atau micro learning, Pembelajaran Otomatis (Automatic
Learning), Blended Learning Istilah Blended Learning dalam pendidikan tinggi didefinisikan untuk
pertama kalinya dalam arti sebenarnya sebagai sistem pembelajaran dalam Handbook of Blended
Learning (Bonk & Graham, 2006: 5-6) sebagai yang “yang menggabungkan pengajaran tatap muka
dengan instruksi yang dimediasi computer.

94 Disajikan RPP yang memanfaatkan teknologi dan media informasi abad 21, C5 S
peserta mampu menemukan RPP yang paling tepat
Science, Technology, Engeneering, dan Mathematics (STEM)
Pendekatan STEM diidentifikasikan sebagai pembelajaran yang menggabungkan empat
disiplin ilmu yaitu Science, Teknologi, Engineering dan Mathematics. Roberts dan Bybee
menyatakan bahwa ke-empat disiplin ilmu yang terintegrasi dalam STEM tersebut harus menjadi
satu kesatuan yang holistik.
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan STEM yaitu agar siswa memiliki literasi sains dan
teknologi yang terlihat dari kemampuannya membaca, menulis, mengamati, dan melakukan sains,
serta mampu mengembangkan kemampuan tersebut untuk diterapkan dalam menyelesaikan
permasalahan kehidupan sehari-hari terkait bidang ilmu STEM (Bybee, 2013).
Keterampilan abad 21, yaitu keterampilan berpikir kritis, kreatif dan inovatif, mampu
memecahkan masalah dan mengambil keputusan, serta mampu berkomunikasi dan berkolaborasi.
Dalam merancangan pembelajaran dengan pendekatan STEM, ada beberapa langkah yang
harus dilakukan, yaitu:
1) Melakukan analisis Kompetensi Dasar (KD).
2) Mengidentifikasi topik yang sesuai dengan KD.
3) Merumuskan indikator pencapaian kompetensi.
4) Melakukan analisis materi STEM, kemudian mendeskripsikan materi STEM yang dikandung
oleh KD 3 dan KD 4.
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)
TPACK adalah sebuah framework (kerangka kerja) dalam mendesain model pembelajaran
baru bagi guru atau calon guru dengan menggabungkan tiga aspek utama yaitu teknologi, pedagogi
dan konten/materi pengetahuan.
Menurut Shulman (1986), seorang guru harus menguasai Pedagogical Knowledge (PK) dan
Content Knowledge (CK).
Hurrel (2013) mendeskripsikan Pedagogical Content Knowledge (PCK) sebagai hubungan
antara pengetahuan dasar dari konten dan pedagogi dengan ketiga bidang yang diperlukan dari
konteks.
Perpaduan kemampuan PCK dan teknologi disebut Koehler & Mishra (2009) sebagai
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) yang merupakan sebuah kerangka
teoritis untuk mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran (Koehler dkk, 2013). TPACK
mempunyai tiga komponen utama yaitu: technological knowledge, pedagogical knowledge dan
content knowledge.

95 Disajikan narasi pembelajaran, mahasiswa dapat menentukan unsur-unsur C4 SD


pembelajaran berdasarkan saintifik
Unsur-unsur pembelajaran:
44 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
a. Lingkungan fisik.
b. Lingkungan sosial.
c. Penyajian oleh guru
d. Konten atau materi pembelajaran.
e. Proses pembelajaran.
f. Produk-produk pembelajaran. Proses pembelajaran yang mengacu pada proses berpikir ilmiah
(saintifik), sebagai berikut:
Mengamati Menanya
•Kemampuan awal peserta dalam •Bertujuan membentuk kemampuan siswa
mengumpulkan informasi dengan untuk dapat merumuskan masalah dan atau
tujuan untuk dapat mengidentifikasi merumuskan hipotesis.
masalah •Kegiatan belajarnya dapat dilakukan dari
•Kegiatan belajarnya dapat dilakukan mengamati (membaca buku, shop manual),
dengan menanya,mengamati, dan atau menanya dalam kegiatan diskusi, atau
menalar terhadap objek yang menanya pada diri sendiri maupun langsung
dipelajarinya. pada orang lain

Mengumpulkan data Mengasosiasi


•Bertujuan membentuk kemampuan •Bertujuan membentuk kemampuan siswa untuk
siswa untuk dapat menguji rumusan dapat menyimpulkan hasil kajian rumusan
masalah dan atau hipotesis. masalah dan atauhipotesis
•Kegiatan belajarnya dapat dilakukan •Kegiatan belajarnya mengolah data dalam
melalui proses menanya (wawancara, bentuk serangkaian aktivitas fisik dan pikiran
menyebarkan kuesioner), mengamati dengan bantuan peralatan tertentu.
data skunder, melakukan uji coba
(eksperimen), observasi lapangan.

Mengomunikasikan
•Bertujuan membentuk kemampuan siswa untuk dapat memformulasikan
dan mempertanggungjawabkan pembuktian rumusan masalah dan
atau hipotesis.
•Kegiatan belajarnya mendeskripsikan dan menyampaikan hasil temuannya
dari kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan dan mengolah data,
serta mengasosiasi yang ditujukan kepada orang lain baik secara lisan
maupun tulisan dalam bentuk diagram, bagan, gambar, dan sejenisnya
dengan bantuan perangkat teknologi sederhana dan atau teknologi informasi
dan komunikasi.

96 Disajikan deskripsi pembelajaran, mahasiswa dapat menentukan teknik guru C4 SD


dalam menstimulasi siswa untuk bertanya dalam pembelajaran berdasarkan
pendekatan saintifik
Cara menstimulus siswa untuk bertanya:
a. Mengenalkan suatu fenomena menarik yang belum pernah dikenali oleh siswa sebelumnya.
b. Words in a question. Siswa diberi beberapa kata atau rangkaian kata, dan mereka diminta
untuk membuat kalimat yang memuat kata-kata tersebut.
c. Guru memberikan contoh pertanyaan pancingan.
d. Guru membentuk kelompok belajar dalam kegiatan pengamatan dan bertanya.
e. Guru memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk melakukan kegiatan pengamatan.
Kemudian setiap siswa wajib membuta minimal tiga pertanyaan. Dalam fase ini guru
mendatangi setiap siswa yang kelihatannya kesulitan untuk membuat pertanyaan, kemudian
Guru mengarahkan siswa tersebut untuk mengamati kembali pada bahan kegiatan
pengamatan.
f. Siswa diberi tugas untuk melengkapi pertanyaan .
45 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
g. Setiap pagi, sebelum dimulai pelajaran, siswa diminta untuk menuliskan pertanyaan. Guru
bisa mengondisikan agar pertanyaan yang dibuat siswa sesuai dengan tema dan KD yang
sedang dibahas.
h. Pemberian penghargaan kepada siswa yang memiliki kuantitas dan kualitas pertanyaan
investigatif yang baik. Dengan begitu, siswa mempersepsi kegiatan menanya sebagai suatu
kegiatan yang bermanfaat.
97 Diberikan contoh-contoh aktifitas guru di dalam kelas dalam pembelajaran, C3 M
mahasiswa mampu mengidentifikasi langkah yang tepat dalam pengembangan
kemampuan penalaran siswa.
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran mendorong peserta didik untuk berpikir ilmiah, kritis
dan analitis, karena pembelajaran dilakukan mulai dari tahapan mengidentifikasi permasalahan,
menyusun rumusan masalah, menyusun dan menguji hipotesis,mengumpulkan data, mengolah
dan menganalisis data, menyusun laporan, hingga mempersentasikannya.
Pendekatan saintifik juga mendorong siswa untuk berjiwa investigatif, memiliki rasa ingin tahu
(curiosity) yang tinggi, hingga dia bisa membangun konsep sendiri melalui pengalaman belajar yang
dialaminya. Oleh karena itu, dia bisa mendapatkan pembelajaran yang menantang,
menyenangkan, dan bermakna.

98 Diberikan contoh-contoh aktifitas guru di dalam kelas dalam pembelajaran, C3 M


mahasiswa mampu mengidentifikasi langkah yang tepat dalam penerapan
TPACK pada pembelajaran
Agar TPACK bisa menjadi sebuah ekosistem pendidikan berbasis data, maka guru atau
sekolah harus mengembangkan aplikasi komputer. Data-data harus lengkap sehingga isi dari
aplikasinya disinyalir dapat membantu siswa belajar dengan cepat dan mudah. Ada dua (2)
model yang bisa dikembangkan dalam TPACK bebasis data ini, yaitu:
(1) TPACK sebagai model untuk membantu siswa belajar tambahan di rumah dan sekolah
dapat mengontrol belajarnya secara sistematis, atau
(2) TPACK sebagai model global yang bisa diakses oleh semua orang untuk belajar.
Ruangguru.com adalah salah satu contoh yang mengaplikasikan TPACK dalam dimensi
pendidikan yang global tanpa terikat dengan lembaga pendidikan tertentu. Situs ini
mengambil ruang bimbel online dengan pola bisnis adsense.

99 Diberikan contoh-contoh aktifitas guru di dalam kelas dalam pembelajaran, C3 M


mahasiswa mampu mengidentifikasi langkah yang tepat dalam penerapan
pembelajaran untuk mencapai abad 21
Agar mampu menyesuaikan diri dan beradaptasi dalam masyarakat yang berkembang sangat
cepatpada era globalisasi ini, maka individu perlu belajar berkarya. guru memerlukan pengetahuan
akademik dan terapan, dapat menghubungkan pengetahuan dan keterampilan, kreatif dan adaptif,
serta mampu mentrasformasikan semua aspek tersebut ke dalam keterampilan yang berharga.
Guru harus memiliki ketrampilan yang mencakup: (1) Keterampilan Berpikir Kritis; (2) Kemampuan
Menyelesaikan Masalah; (3) Komunikasi dan Kolaborasi; (4) Kreativitas dan Inovasi; (5) Literasi
Media Informasi, Komunikasi, dan Teknologi.

100 Diberikan contoh-contoh aktifitas guru di dalam kelas dalam pembelajaran,


mahasiswa mampu menerapkan model pembelajaran abad 21
Model pembelajaran abad 21 dapat mengembangkan siswa memiliki:
1. Keterampilan Berpikir Kritis
2. Kemampuan Menyelesaikan Masalah
3. Komunikasi dan Kolaborasi
4. Kreativitas dan Inovasi
5. Literasi Media Informasi, Komunikasi, dan Teknologi

101 Disajikan deskripsi tentang konsep dasar pengukuran, mahasiswa dapat C6 S


mengambil kesimpulan tentang pengertian, ciri, tujuan, dan manfaat penilaian
pembelajaran

46 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


Penilaian dalam bahasa Inggris dikenal dengan kata assessment yang diartikan menilai
sesuatu atau dapat diartikan sebagai proses menentukan nilai suatu objek.
Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu
berdasarkan suatu kriteria tertentu.
Nilai adalah angka atau huruf yang melambangkan seberapa jauh atau seberapa besar
kemampuan yang telah ditunjukan oleh siswa terhadap materi atau bahan yang di teskan sesuai
dengan indikator yang telah ditentukan.
Pendekatan Penilaian
1. Assessment of learning merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses
pembelajaran selesai. Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui pencapaian hasil belajar
setelah peserta didik selesai mengikuti proses pembelajaran.
2. Assessment for learning dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan
digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar mengajar, sehingga
guru dapat memberikan umpan balik terhadap proses belajar peserta didik, memantau
kemajuan, dan menentukan kemajuan belajarnya, dan bagi guru Assessment for learning
dapat digunakan sebagai umpan balik untuk meningkatkan kinerjanya.
3. Assessment as learning berfungsi sebagai formatif dan dilaksanakan selama proses
pembelajaran berlangsung. Assessment as learning melibatkan peserta didik secara aktif
dalam kegiatan penilaian tersebut, sebagai contoh penilaian terhadap dirinya sendiri (self
assessment) dan penilaian antar teman.
Acuan Penilaian
Dilihat dari kegiatan penilaian pembelajaran dapat merujuk pada dua macam acuan yakni
penilaian acuan norma (norm reference test) dan penilaian acuan kriteria/patokan (criterion
reference test).
1. Penilaian Acuan Patokan (PAP)
Penilaian acuan patokan dalam penentuan nilai menggunakan standar mutlak atau
standar absolut atau mengacu pada kriterium atau patokan, berarti jika menggunakan acuan
tersebut maka anda harus membandingkan hasil yang diperoleh peserta didik dengan sebuah
patokan atau kriteria yang secara absolut atau mutlak telah ditetapkan oleh guru.
Tujuan penilaian acuan patokan adalah untuk mengukur secara pasti tujuan atau
kompetensi yang ditetapkan sebagai kriteria keberhasilannya. Penilaian acuan patokan
sangat bermanfaat dalam upaya meningkatkan kualitas hasil belajar, sebab peserta didik
diusahakan untuk mencapai standar yang telah ditentukan, dan hasil belajar peserta didik
dapat diketahui derajat pencapaiannya, contoh penilaian berdasarkan acuan patokan.
2. Penialaian Acuan Norma (PAN)
Penilaian acuan norma atau dikenal dengan penilaian beracuan kelompok dalam
penentuan nilai menggunakan standar relatif.

102 Disajikan deskripsi tentang konsep dasar pengukuran, mahasiswa dapat C6 S


mengambil kesimpulan tentang pengertian, ciri, tujuan, dan manfaat evaluasi
Pembelajaran
Evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang diartikan suatu tindakan atau suatu
proses untuk menentukan nilai dari sesuatu yang berakhir dengan mengambil suatu keputusan atau
dapat dikatakan pula evaluasi terhadap data yang dikumpulkan dari hasil penilaian (assessment)
Evaluasi pembelajaran adalah kegiatan atau proses untuk menentukan sampai sejauh mana
kegiatan pembelajaran telah mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan atau dapat diartikan pula
sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari hal-hal yang berkaiatan
dengan kegiatan pembelajaran, dan yang berakhir dengan pengambilan keputusan.
Tujuan Evaluasi
1. Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan, sebagai bukti mengenai taraf perkembangan
atau kemajuan yang dialami siswa setelah mengikuti pembelajaran dalam waktu tertentu.
2. Untuk mengetahui tingkat efektifitas dari metode-metode pengajaran yang telah dipergunakan
dalam proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
3. Memotivasi siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya.
4. Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan
peserta didik.
47 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
Fungsi Evaluasi
1. Untuk mengukur kemajuan perkembangan siswa
2. Menunjang penyusunan rencana pembelajaran berikutnya
3. Memperbaiki pembelajaran yang ada.
4. Untuk memenuhi kebutuhan psikologis, didaktik dan administratif.
Prinsip Prinsip Evaluasi
1) Objektif
2) Terpadu
3) Holistik dan berkesinambungan
4) Ekonomis
5) Transparan
6) Valid
7) Beracuan kriteria
8) Akuntabel

103 Disajikan data hasil belajar siswa, mahasiswa dapat menentukan C4 SD


keterhubungan antara objek dan teknik evaluasi pembelajaran
Obyek Evaluasi Hasil Belajar
• Pengetahuan
Ranah Kognitif • Pemahaman (comprehension)
adalah ranah yang • Penerapan (application)
mencakup kegiatan • Analisis(analysis)
mental (otak). • Evaluasi/penghargaan/evaluasi (evaluation)
• Kreatif
Ranah Afektif adalah • Kemauan menerima (receiving),
nternalisasi sikap • Menanggapi/menjawab(responding)
yang menunjuk ke • Menilai (valuing)
arah pertumbuhan • Organisasi (organization)
batiniah • Menghayati (characterization)
• Persepsi (perception)
• Kesiapan (set)
• Gerakan terbiasa (mechanical response)
Ranah Psikomotorik
• Gerakan kompleks (complex response)
• Penyesuaian polagerakan (adjusment)
• Kreativitas (creativity)
1. Penilaian Kompetensi Sikap
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk Penilaian kompetensi Sikap :
a. Observasi merupakan teknik penilaian dengan menggunakan pedoman observasi yang
berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
b. Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya
c. Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk saling menilai
d. Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil
pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap
dan perilaku.
e. Wawancara merupakan komunikasi antara dua orang, melibatkan pendidik
2. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi keterampilan, pendidik
menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut
peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes
praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau
skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
a. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu
48 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
b. Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan,
pelaksanaan, dan pelaporan.
c. Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan
seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk
mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun
waktu tertentu.
3. Penilaian Kompetensi Penilaian
Teknik dan instrumen penilaian kompetensi pengetahuan, pendidik menilai kompetensi
pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
a. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah,
menjodohkan, dan uraian.
b. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
c. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara
individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

104 Disajikan contoh-contoh soal, mahasiswa dapat menentukan katagori C4 SD


karakteristik soal HOTS
Pengertian HOTS
HOTS / Higher Order Thinking Skills (Kemampuan berpikir tingkat tinggi), yaitu kemampuan
berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa
melakukan pengolahan (recite), tetapi kemampuan: transfer satu konsep ke konsep lainnya,
memproses dan menerapkan informasi, mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-
beda, menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, dan menelaah ide dan informasi
secara kritis.
Soal HOTS mengukur dimensi metakognitif, tidak sekadar mengukur dimensi faktual,
konseptual, atau prosedural saja.
Karakteristik Soal HOTS
a. Mengukur kemampuan tingkat tinggi.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu kemampuan untuk memecahkan masalah (problem
solving), keterampilan berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking),
kemampuan berargumen (reasoning), dan kemampuan mengambil keputusan (decision
making).
b. Berbasis masalah kontekstual.
Soal-soal HOTS merupakan asesmen yang berbasis situasi nyata dalam kehidupan sehari-
hari, dimana peserta didik diharapkan dapat menerapkan konsep-konsep pembelajaran di kelas
untuk menyelesaikan masalah.
•Relating, asesmen berhubungan langsung dengan konteks pengalaman
kehidupan nyata.
•Experiencing, ditekankan kepada penggalian (exploration), penemuan
(discovery), dan penciptaan (creation).
Karakteristik
•Applying, menuntut kemampuan peserta didik dalam menerapkan ilmu
asesmen
pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas untuk menyelesaikan
kontekstual,
masalah- masalah nyata.
yang disingkat
REACT •Communicating, menuntut kemampuan peserta didik mampu
mengomunikasikan kesimpulan model pada kesimpulan konteks masalah.
•Transfering, menuntut kemampuan peserta didik mentransformasi
konsep-konsep pengetahuan dalam kelas ke dalam situasi atau konteks
baru

c. Bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan HOTS, sikap dan perilaku positif dari
peserta didik, serta memperbaiki pembelajaran dan berusaha meningkatkan kualitas
pembelajaran
d. Proses penilaiannya dapat pula terintegrasi dengan proses pembelajaran dan bersifat on going.
e. Menggunakan bentuk soal yang beragam

105 Disajikan soal untuk mengukur ranah kognitif, mahasiswa dapat menganalisis C4 SD
soal tersebut berdasarkan standar HOTS
49 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
Tingkatan Kognitif
Anderson & Krathwohl Mengklasifikasikan level kognitif sebagai berikut :
a. Pengetahuan dan Pemahaman (Level 1)
Level kognitif pengetahuan dan pemahaman mencakup dimensi proses berpikir mengetahui
(C1) dan memahami (C2). Ciri-ciri soal pada level 1 adalah mengukur pengetahuan faktual,
konsep, dan procedural.
b. Aplikasi (Level 2)
Level kognitif aplikasi mencakup dimensi proses berpikir menerapkan atau mengaplikasikan
(C3).
Ciri-ciri soal pada level 2 adalah mengukur kemampuan: a) menggunakan pengetahuan
faktual, konseptual, dan prosedural tertentu pada konsep lain dalam mapel yang sama atau
mapel lainnya; atau b) menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tertentu
untuk menyelesaikan masalah kontekstual (situasi lain).
c. Penalaran (Level 3)
Level penalaran merupakan level kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS), karena untuk
menjawab soal-soal pada level 3 peserta didik harus mampu mengingat, memahami, dan
menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural serta memiliki logika dan
penalaran yang tinggi untuk memecahkan masalah-masalah kontekstual (situasi nyata yang
tidak rutin). Level penalaran mencakup dimensi proses berpikir menganalisis (C4), mengevaluasi
(C5), dan mengkreasi (C6).

106 Disajikan data soal yang sudah diujicobakan, mahasiswa dapat menganalisis C5 S
butir soal untuk menentukan tingkat validitas dan reliabilitas soal
Analisis perangkat soal dimaksud yaitu validitas dan reliabilitas instrumen. Instrumen yang
berkualitas adalah instrumen yang valid dan reliabel.
• Sahih, yang mampu mengukur sejauh mana ketepatan suatu alat ukur
Valid
dalam melakukan fungsi ukurnya

• Untuk mengetahui sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya


Reliabilitas
yang memiliki daya keajegan yang tinggi
a. Pengujian Validitas Tes Hasil Belajar
validitas isi
Validitas rasional
validitas konstruk
Penganalisisan tes hasil
belajar
kriteria internal
Validitas Empiris Validitas prediktif
kriteria eksternal
Validitas konkuren

Pengujian Tes Secara Rasional


Validitas rasional diperoleh atas dasar hasil pemikiran, atau berdasarkan hasil pemikiran
yang logis. Untuk dapat mengetahui bahwa instrumen alat ukur tersebut sudah memiliki validitas
rasional atau belum maka dapat dilakukan melalui validitas isi dan validitas konstruk (susunan)
Validitas isi
• Untuk mengetahui sejauh mana suatu tes mampu mengukur t tingkapenguasaan terhadap isi
atau materi tertentu sesuai dengan tujuan pengajaran

Validitas Konstruk
• Untuk mengetahui sejauh mana butir-butir instrumen mampu mengukur apa yang benar-benar
hendak diukur sesuai dengan konsep khusus atau definisi konseptual

Pengujian Tes Secara Emperical


Validitas Empiris adalah validitas yang ditentukan berdasarkan kriteria, baik kriteria internal
maupun kriteria eksternal.

50 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


Kriteria internal • Tes atau instrumen itu sendiri yang menjadi kriteria

• Hasil ukur instrumen atau tes lain di luar instrumen yang menjadi kriteria,
Kriteria eksternal contoh validitas ramalan (predictive validity) dan validitas bandingan
(concurrent validity)

Validitas prediktif yang dijadikan kriteria standar adalah prestasi belajar siswa yang akan
datang\
Validitas konkuren ialah jika kriteria standarnya adalah sama sama saat atau saat ini, dan
bukan masa yang akan datang
b. Pengujian Validitas Item Tes Hasil Belajar
Validitas butir dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebuah item yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari tes sebagai suatu totalitas. Validitas butir adalah validitas
internal dan yang dijadikan kriteria sekor total di dalam instrumen (tes itu sendiri). Sehingga
dapat dimengerti eratnya hubungan antara butir item dengan tes hasil belajar sebagai suatu
totalitas.
c. Pengujian Realibilitas Tes Hasil Belajar
Uji reliabilitas untuk mengetahui sejauhmana tingkat kepercayaan atau konsistennya dalam
mengukur sehinnga dapat ditentukan apakah tes hasil belajar yg disusun telah memiliki daya
keajegan atau kepercayaan yang tinggi, sehingga instrumen (tes hasil belajar) yang disusun
dapat dikatakan adalah reliabel yang mempunyai tingkat konsisten hasil ukur atau dapat
mengukur keadaan yang sebenaranya dari keadaan siswa atau subyek yang diukur.
Dalam menghitung reliabilitas antara lain dapat menggunakan rumus Alpha Cronbach untuk
tes uraian sedangkan untuk tes obyektif menggunakan rumus Kuder Richardson.

107 Disajikan data hasil tes, mahasiswa mampu menyimpulkan teknik C6 S


pengolahan hasil tes menggunakan standar tertentu
Pengolahan Hasil Penilaian Tes Hasil Belajar
1. Pengolahan hasil penilaian tes tertulis
Hasil penilaian tes tertulis adalah skor yang diperoleh peserta didik dari hasil tes yang
diikuti peserta didik. Teknik pemberian skor untuk tes tersebut adalah sebagai berikut:
a. Tes Bentuk Pilihan Ganda
Cara menskor tes bentuk pilihan ganda ada dua, yaitu: pertama tanpa menerapkan sistem
denda, dan yang kedua adalah dengan menerapkan sistem denda.
b. Tes bentuk jawaban singkat dan menjodohkan
Pemberian skor untuk kedua bentuk tes ini umumnya tidak memperhitungkan sangsi
berupa denda
c. Tes obyektif bentuk matching, fill in, dan completion
Perhitungan skor akhirnya pada umumnya tidak memperhitungkan sistem denda
d. Tes Uraian
Pada umumnya tes uraian menggunakan sistem bobot ( weight) yang diberikan untuk
setiap butir soal, atas dasar taraf kesukarannya, atau atas dasar banyak sedikitnya unsur
yang harus terdapat dalam jawaban.
2. Pengolahan Hasil Penilaian Unjuk Kerja
Berdasarkan hasil penilaian unjuk kerja siswa maka diperoleh data atau sekor yang
menunjukan kemampuan siswa dalam mencapai kompetensi yang menunutut peserta didik
melakukan tugas tertentu seperti praktik sholat, praktik membaca al-Qur’an, praktik berwudhu,
dan lain-lain.

108 Disajikan data hasil tes, mahasiswa dapat mengkatagorisasikan C5 SD


jenis penilaian kinerja
Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi
rubrik.
a. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu
aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
b. Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan,
pelaksanaan, dan pelaporan.
51 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
c. Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh
karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui
minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
Contoh penilaian unjuk kerja
Penilaian Keterampilan
Kisi-kisi Penilaian Unjuk Kerja
Satuan Pendidikan : SD N Kedungrejo
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Tahun Pelajaran : 2021/ 2022
Kelas/Semester : V/Ganjil
Teknik
No Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
1. 4.10 Menunjukka Bulan 4.10.1 Menjelaskan Unjuk kerja
n hikmah puasa Ramad hikmah puasa Ramadan
Ramadan yang an yang yang dapat membentuk
dapat membentuk Indah akhlak mulia.
akhlak mulia.
Tugas :
Praktik tadarus al quran dengan membaca surat al baqarah ayat 183

Rubrik Penilaian Unjuk Kerja


Aspek Yang Jumlah Tindak
Nilai Ketuntasan
No Nama dinilai Skor Lanjut
1 2 3 4 T TT R P
1
2
3
4
5
Keterangan :
Aspek yang dinilai :
1. Kejelasan dalam membaca
2. Tajwid
3. Makhraj huruf
4. Kelancaran

109 Disajikan materi tentang Program remedial, mahasiswa dapat menganalisis C4 SD


konsep Program remedial untuk menentukan kuantitas dan kualitas suatu
objek dalam pembelajaran
Pembelajaran remedial merupakan kelanjutan dari pembelajaran biasa atau reguler di kelas,
dan peserta didik yang masuk dalam kelompok ini adalah peserta didik yang belum tuntas belajar
karena teridentifikasi mengalami kesulitan belajar. Kesulitan belajar yang dialami peserta didik
berbeda tingkatannya, ada tingkat tinggi, sedang dan rendah. Dan tujuan pembelajaran remedial
adalah membantu mengatasi kesulitan belajar peserta didik melalui perlakuan pengajaran.
1. Prinsip-Prinsip Program Remedial
a. Adaptif, memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan daya tangkap, kesempatan,
dan gaya belajar masing-masing
b. Interaktif, keaktifan pendidik untuk secara intensif berinteraksi dengan peserta didik dan
memonitoring terhadap kemajuan belajar peserta didik.
c. Berbagai metode pembelajaran dan penilaian, menggunakan berbagai metode pembelajaran
dan metode penilaian yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.
d. Pemberian umpan balik sesegera mungkin, berupa informasi yang diberikan kepada peserta
didik mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin agar dapat menghindari
kesalahan belajar yang berlarut-larut dan mendeteksi sedini mungkin kesulitan belajar.
e. Berkesinambungan, pembelajaran remedial dilakukan berkesinambungan dengan proses

52 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


pembelajaran dan pendidik harus selalu menyediakan program remedial sesuai dengan
kebutuhan
2. Langkah-Langkah Program Remedial

Melaksanakan
Menyusun
penilaian
perencanaan Melaksanakan
Menganalisis untuk Menetapkan
berdasarkan program
kebutuhan mengetahui nilai
permasalahan remedial
keberhasilan
pembelajaran
peserta didik

3. Penunjang Keberhasilan Pelaksanaan Pembelajaran Remedial


a. Mengenal peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.
1)Peserta didik belum dapat menguasai materi pelajaran sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.
Indikator 2)Peserta didik memperoleh hasil belajar yang rendah dibandingkan
kesulitan dengan peserta didik lainnya.
belajar 3)Peserta didik belum mencapai prestasi belajar sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya.
4)Peserta didik belum dapat menunjukkan kepribadian yang baik.
b. Memahami faktor-faktor penyebab kesulitan belajar dari dalam dan luar diri peserta didik.
c. Perlu melakukan usaha perbaikan terhadap kesulitan belajar peserta didik dengan dua cara
yaitu :
1) Mencegah kesulitan belajar agar tidak menular kepada peserta didik lainnya,
2) Menyembuhkan peserta didik yang sedang mengalami kesulitan belajar.

110 Disajikan materi tentang Program Pengayaan, mahasiswa dapat menganalisis C4 SD


konsep Pengolahan hasil penilaian Program Pengayaan unjuk kerja untuk
menentukan kuantitas dan kualitas suatu objek dalam pembelajaran
Program pengayaan adalah pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah
mencapai dan/atau melampaui KKM. Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari
kompetensi yang dipelajari.
Langkah-langkah
Langkah – langkah sistematis dalam mengidentifikasi kelebihan kemampuan siswa dan
memberikan treatment pembelajaran pengayaan adalah sebagai berikut:
Pembelajaran Pemadatan
Belajar Kelompok Belajar Mandiri
Berbasis Tema Kurikulum
•Sekelompok peserta •Secara mandiri •Pembelajatan •Pemberian materi
didik yang peserta didik belajar terpadu yang kepada peserta
mempunyai minat mengenai sesuatu memadukan didik yaitu terhadap
tertentu diberi tugas yang diminati, kurikulum di bawah kompetensi materi
untuk memecahkan menjadi tutor tema besar yang belum
permasalahan, sebaya bagi teman sehingga peserta diketahui oleh
membaca di yang membutuhkan didik dapat peserta didik.
perpustakaan terkait dan pengembangan mempelajari
dengan KD yang latihan yaitu dengan hubungan antara
dipelajari pada jam mengembangkan berbagai disiplin
pelajaran sekolah latihan praktis yang ilmu.
atau di luar jam dapat dilaksanakan
pelajaran sekolah. oleh teman-
temannya yang
membutuhkan
dalam bentuk
latihan.

111 Disajikan deskripsi tentang konsep dasar PTK, mahasiswa dapat mengambil C5 S
kesimpulan tentang pengertian, ciri, tujuan, dan manfaat PTK
Beberapa konsep tentang penelitian tindakan dapat dipahami pada uraian sebagai berikut:
53 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
•Model penelitian ini biasanya dilakukan sebagai strategi transformasi
Partisipatory Action
sosial yang menekankan pada keterlibatan masyarakat, rasa ikut
Research (PAR)
memiliki program, dan analisis masalah sosial berbasis masyarakat.
•Penelitian model ini biasanya dilakukan oleh kelompok tertentu yang
Critical Action secara kolektif mengkritisi masalah praksis, dengan penekanan pada
Research (CAR) komitmen untuk bertindak menyempurnakan situasi, misalnya hal-hal
yang terkait dengan ketimpangan jender atau ras.
•Penelitian model ini biasanya dilaksanakan oleh pihak manajemen
atau organisasi untuk meningkatkan kinerja, proses dan produktivitas
Institutional Action
dalam suatu lembaga. Tindakan yang dilakukan berupaya
Research (IAR)
pemecahkan masalah-masalah organisasi atau manajemen melalui
pertukaran pengalaman secara kritis.
•Biasanya dilakukan oleh guru di kelas atau sekolah tempat ia
mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau
peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Guru merencanakan
Classroom Action
perubahan yang akan dilakukan bersama dengan para siswa,
Research
bersama observer lainnya (jika ada) sambil melakukan observasi,
dan proses belajar berlangsung sesuai dengan jadwal belajar seperti
biasanya.

Ciri-ciri PTK

•Adanya pratisipasi dari peneliti dalam suatu program kegiatan;


•Adanya tujuan untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan melalui penelitian tindakan;
dan
•Adanya tindakan (treatment) untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan

Tujuan dan Manfaat Penelitian Tindakan Kelas


Tujuan Penelitian Tindakan Kelas antara lain :
• Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami langsung
dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar, meningkatkan
profesionalisme guru, dan menumbuhkan budaya akademik dikalangan para guru. Mutu
pembelajaran dapat dilihat dari meningkatnya hasil belajar siswa, baik yang bersifat
akademis yang tertuang dalam nilai ulangan harian (formatif), ulangan tengah semester
(sub-sumatif) dan ulangan akhir semester (sumatif) maupun yang bersifat nonakademis,
seperti motifasi, perhatian, aktivitas, minatt, dan lain sebagainya.
• Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus-menerus mengingat
masyarakat berkembang secara cepat.
• Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai melalui peningkatan proses pembelajaran.
• Sebagai alat training in-service, yang memperlengkapi guru dengan skill dan metode baru,
mempertajam kekuatan analitisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya.
• Sebagai alat untuk memasukkan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap sistem
pembelajaran yang berkelanjutan yang biasanya menghambat inovasi belajar siswa.
• Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
• Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah, sehingga tercipta sikap
proaktif dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara
berkelanjutan.
• Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, peningkatan atau perbaikan proses
pembelajaran di samping untuk meningkatkan relevansi dan mutu hasil pendidikan juga
ditunjukkan untuk meningkatkan

Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

54 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


Manfaat PTK
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dengan
sasaran akhir adalah perbaikan hasil belajar peserta didik.
Sebagai model bagi peserta didik untuk meningkatkan hasil
belajarnya melalui tindakan guru yang inovatif dan kreatif dalam
upaya mengatasi permasalahan belajar di kelas.

112 Disajikan deskripsi tentang permasalahan pembelajaran, mahasiswa dapat C4 M


menentukan rumusan masalah PTK
Rumusan masalah seharusnya mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan
keadaan yang diinginkan. Dalam merumuskan masalah PTK, ada beberapa petunjuk yang dapat
digunakan sebagai acuan yang disarikan dari Suyanto (1997) dan Sukarnyana (1997). Beberapa
petunjuk tersebut antara lain:
a. masalah hendaknya dirumuskan secara jelas, dalam arti tidak mempunyai makna ganda dan
pada umumnya dapat dituangkan dalam kalimat tanya;
b. rumusan masalah hendaknya menunjukkan jenis tindakan yang akan dilakukan dan
hubungannya dengan variabel lain;
c. rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empirik, artinya dengan rumusan masalah itu
memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan tersebut (operasional).

113 Disajikan deskripsi tentang masalah pembelajaran, mahasiswa dapat C4 M


menentukan tindakan solusi yang sesuai dalam PTK
Jika perencanan yang telah dirumuskan sebelumnya merupakan perencanaan yang cukup
matang, maka proses tindakan semata-mata merupakan pelaksanaan perencanaan itu. Namun,
kenyataan dalam praktik tidak sesederhana yang dipikirkan. Oleh sebab itu, pelaksanaan tindakan
boleh jadi berubah atau dimodifikasi sesuai dengan keperluan di lapangan. Tetapi jangan sampai
modifikasi yang dilakukan terlalu jauh menyimpang. Jika perencanaan yang telah dirumuskan tidak
dilaksanakan, maka guru hendaknya merumuskan perencanaan kembali sesuai dengan fakta baru
yang diperoleh.

114 Disajikan deskripsi tetang kegiatan PTK, mahasiswa mampu mengidentifikasi C5 M


langkah-langkah PTK yang sistematik
Langkah-langkah dalam Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Identifikasi dan perumusan masalah penelitian tindakan kelas harus


terlihat bahwa masalah diidentifikasi secara kolaborasi

Susunan organisasi tim penelitian tindakan kelas adalah anggota


penuh tim penelitian termasuk didalamnya kolaborator.

Implementasi tindakan intervensi, peneliti bertindak sebagai aktor


utama dan kolaborator terlibat dalam pengumpulan data untuk cross
checking, dan bersamasama melakukan refleksi sebelum dan
sesudah pembelajaran.
Laporan hasil penelitian, secara formal guru yang berperan sebagai
mitra tim peneliti (kolaborator) sekaligus tim dalam penyusunan
laporan.
115 Disajikan deskripsi tentang alur penyusunan proposal PTK, mahasiswa dapat C4 M
menetukan langkah-langkah penyusunan proposal PTK
Perencanaan untuk melaksanakan PTK adalah

55 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


Mengalokasikan waktu
Menyiapkan rancangan
sesuai dengan langkah- Menyiapkan pedoman
pembelajaran dan lembaran
langkah pembelajaran observasi, pedoman
kerja siswa dengan model
model Problem Based penilaian kinerja
Problem-Based Learning
Learning

Menyiapkan Menyiapkan
Menyiapkan Menyiapkan tes
angket format
tes sikap kompetensi kognitif
respon siswa observasi
Penyusunan proposal adalah lengkah awal dalam kegiatan penelitian.
Proposal mempunyai kedudukan yang sangat penting karena proposal tersebut merupakan
gambaran umum tentang tahapan dan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh seorang peneliti.
Sistematika proposal Penelitian Tindakan Kelas
Komponen Judul
Proposal PTK Latar belakang masalah,
Identifikasi masalah,
Pembatasan dan perumusan masalah,
Cara pemecahan masalah,
Tujuan tindakan,
Manfaat tindakan,
Kerangka konseptual dan hipotesis tindakan,
Metode penelitian.
Teknik penelitian mencakup unsur-unsur:
•Subjek dan objek penelitian,
•Rancangan penelitian, yang mencakup: perencanaan, tindakan,
Unsur PTK pengamatan, refleksi, perencanaan ulang, dst,
•Instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data,
•Analisis data dan kriteria keberhasilan.

116 Disajikan deskripsi tentang kasus pembelajaran sebagai data dan informasi, C4 M
mahasiswa dapat menetukan teknik pengumpulan data yang tepat dalam PTK
Penggunaan setiap teknik tentu saja ditentukan oleh sifat dasar data yang akan dikumpulkannya.
Teknik-teknik yang dimaksud disajikan berikut ini.
Untuk memperoleh data dalam penelitian tindakan, antara lain.
1) Catatan Anekdot adalah riwayat tertulis, deskriptif, longitudinal tentang apa yang dikatakan
atau dilakukan perseorangan dalam kelas dalam suatu jangka waktu. Deskripsi secara akurat
dalam catatan anekdot ini sangat diperlukan untuk menghasilkan gambaran umum yang layak
untuk keperluan penjelasan dan penafsiran. Deskripsi tersebut biasanya mencakup peristiwa
yang terjadi sebelum, selama, dan sesudah proses pembelajaran berlangsung beserta
konteks yang relevan atau berkaitan dengan objek yang diteliti.
2) Catatan Lapangan, teknik ini sejenis dengan catatan anekdot, tetapi mencakup kesan dan
penafsiran subjektif. Deskripsi boleh mencakup referensi misalnya pelajaran yang lebih baik,
perilaku kurang perhatian, pertengkaran picik, kecerobohan, yang tidak disadari oleh guru atau
pimpinan terkait. Seperti halnya catatan anekdot, perhatian diarahkan pada persoalan yang
dianggap menarik.
3) Deskripsi Perilaku Ekologis, teknik ini berusaha untuk mencatat observasi dan pemahaman
terhadap urutan perilaku yang lengkap. Deskripsi sebaiknya mengurangi penafsiran psikologis
dan terminologis, misalnya, ketika seorang siswa diamati tertawa terbahak-bahak, peneliti
tidak boleh memberi komentar tentang maksud tertawa siswa tersebut. Kecenderungan untuk
memberikan penilaian seperti ini banyak dialami oleh peneliti pemula. Mereka belum terlatih
untuk menunda penilaian sampai refleksi dilakukan.

56 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


4) Analisis Dokumen, gambaran tentang persoalan: sekolah atau bagian sekolah, kantor atau
bagian kantor, dapat di konstruksi dengan menggunakan berbagai dokumen: surat, memo
untuk staf, edaran untuk orangtua atau karyawan, memo guru atau pejabat, papan
pengumuman guru, papan pengumuman siswa, pekerjaan siswa yang dipamerkan, garis
besar, tes formal dan informal, publikasi siswa atau karyawan, kebijakan, dan/atau peraturan.
5) Catatan harian (diaries) adalah catatan pribadi tentang pengamatan, perasaan, tanggapan,
penafsiran, refleksi, firasat, hipotesis dan penjelasan. Demikian juga dengan hal-hal yang
mendetail dari penelitian tindakan kelas, seperti waktu, pokok bahasan, kalas di mana PTK
dilaksanakan sebaiknya dituliskan pada bagian pendahuluan. Catatan harian guru dan siswa
akan berguna juga sebagai pelengkap atau pembanding dari catatan lapangan (field notes)
yang dibuat oleh para mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi. Catatan
harian mungkin memuat observasi, perasaan, reaksi, penafsiran, refleksi, dugaan, hipotesis,
dan penjelasan.
6) Logs, teknik ini pada dasarnya sama dengan catatan harian tetapi biasanya disusun dengan
mempertimbangkan alokasi waktu untuk kegiatan tertentu, pengelompokan kelas, dan
sebagainya. Kegunaannya akan lebih tinggi jika disertai dengan komentar-komentar secara
logis dan sistematis.
7) Kartu Cuplikan Butir, teknik ini mirip dengan catatan harian tetapi sekitar enam kartu
digunakan untuk mencatat kesan tentang sejumlah topik, satu untuk satu kartu. Misalnya: satu
set kartu boleh mencakup topik-topik seperti pendahuluan pelajaran, disiplin, kualitas
pekerjaan siswa, efisiensi penilaian, kontak individual dengan siswa, dan perilaku seorang
siswa.
8) Portofolio, digunakan untuk membuat koleksi bahan yang disusun dengan tujuan tertentu.
Portofolio mungkin memuat hal-hal seperti tambatan rapat staf yang berkaitan dengan sejarah
suatu persoalan yang diteliti, korespondensi yang berkaitan dengan kemajuan dan perilaku
subyek penelitian, kliping korespodensi dan surat kabar yang berkaitan dengan persoalan di
mana lembaga tempat penelitian menjadi pusat perhatian khalayak ramai, dan/atau tambatan
rapat staf yang relevan; singkatnya dokumen apa pun yang relevan dengan persoalan yang
diteliti dapat dimuat.
9) Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung
(peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrument pengumpul data nya
juga disebut dengan angket yang berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang
harus dijawab atau di respon oleh responden.
10) Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh
iinformasi dari terwawancara, narasumber atau informan. Ada beberapa jenis atau bentuk
wawancara, diantaranya :
11) Teknik Sosiometrik, digunakan untuk mengetahui apakah individu-individu disukai atau
saling menyukai. Pertanyaan-pertanyaan sering diajukan dengan niat untuk mengetahui
dengan siapa subyek tertentu ingin bekerja sama.
12) Jadwal dan Daftar Tilik ( cheklist) interaksi
13) Rekaman Pita
14) Rekaman Video
15) Foto dan Slide
16) Penanpilan subyek penelitian pada kegiatan penelitian

117 Disajikan deskripsi tentang data dan informasi pembelajaran, mahasiswa C5 SD


dapat mengidentifikasi teknik pengolahan dan analisis data
Data yang telah dikumpulkan harus dianalisis dan bersifat kualitatif. Hasil analisis data
kualitatif dikonsultasikan dengan makna kualitatif yang mencerminkan struktur dasar terhadap
jawaban-jawaban masalah penelitian.
Dan hasil analisis data hendaknya dikonsultasikan dengan makna demonstrasi secara
aktual, bukan pikiran guru atau pengamat atau observasi lainnya. Hasil analisis kuantitaif,
selanjutnya dikonsultasikan pada pedoman konversi. Kriteria keberhasilan, peneliti dapat
menetapkan nilai rata-rata minimal 55,0 atau 70,0 tergantung rasional yang dijadikan dasar atau
KKM yang ditetapkan oleh guru.

57 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


Hasil analisis kuantitaif, selanjutnya dikonsultasikan pada pedoman konversi. Dalam PTK
biasanya digunakan pedoman konversi nilai absolut skala lima. Misalnya, data hasil belajar,
pedoman konversinya adalah sebagai berikut.

118 Disajikan deskripsi tentang data dan informasi pembelajaran, mahasiswa


dapat mengidentifikasi refleksi yang tepat untuk perbaikan pembelajaran
Refleksi yaitu dengan melihat ke belakang (mereview) pembelajaran yang telah dilakukan baik
dari sisi kekuatan maupun kelemahan. Kekuatan dipertahankan dan kelemahan diperbaiki untuk
mencapai kualitas.
Guru yang reflektif adalah guru yang mampu menggunakan penilaian hasil belajar untuk
meningkatkan kualitas mengajarnya. Guru yang reflektif mengetahui kapan strategi mengajarnya
kurang optimal untuk membantu siswa mencapai keberhasilan belajar. Ada berapa guru yang tak
pernah peka bahkan setelah mengajar bertahun-tahun bahwa pendekatannya tak cocok dengan
gaya belajar siswa.
Guru yang reflektif mampu mengoreksi pendekatannya agar cocok dengan kebutuhan siswa,
bukan malah terus menyalahkan kemampuan siswa dalam menyerap pembelajaran.

119 Disajikan deskripsi tentang konsep dasar KTI, mahasiswa dapat mengambil C5 SD
kesimpulan tentang pengertian, ciri, tujuan, dan manfaat KTI
•Tulisan yang disusun berdasarkan fakta atau analisa, disajikan
Karya tulis ilmiah dengan menggunakan bahasa baku dan memberikan informasi
yang bersifat obyektif dan rasional

Otentisitas atau originalitas sebuah karya menjadi faktor penting dalam penulisan karya ilmiah,
karena keotentikan sebuah karya mencerminkan kredibilitas penulis.
Otentisitas dari sebuah karya ilmiah tidak hanya diukur berdasarkan parameter teknis
penulisan, tetapi juga logiak tulisan.
Sebuah karya tulis dikatakan ilmiah apabila disusun berdasarkan data atau sumber yang valid
dan analisis yang kritis. Adapun yang dimaksud dengan analisis kritis di sini adalah analisis yang
dilakukan dengan menggunakan metode-metode yang oyektif dan rasional.
Bahasa tulis ilmiah adalah bersifat denotatif yang artinya setiap kata yang diungkapkan dalam
bahasa tulis ilmiah memiilki satu makna yang paling sesuai untuk mengungkapkan konsep dalam
bidang ilmu pengetahuan.
Ciri-ciri bahasa Bahasanya adalah bahasa resmi
tulis ilmiah
Sifatnya formal dan objektif
Nadanya tidak emosional
Keindahan bahasanya tetap diperhtikan
Kemubaziran dihindari
Isinya lengkap, ringkas, meyakinkan, dan tepat.
Untuk memahami lebih mendalam tentang karya tulis ilmiah, setidaknya kita perlu memahami
karakteristik penulisannya. Dengan memahami hal ini, dapat memberikan bekal bagi kita untuk
dapat membedakannya dengan karya tulis lainnya, diantaranya adalah:
1. Karya ilmiah adalah tulisan yang disusun secara sistemaits, logis dan rasional yang didukung
oleh fakta, yaitu berupa fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah dengan
mengikuti metodologi penulisan ilmiah yang benar.

58 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


2. Karya ilmiah menerapkan teori-teori yang dilandasi oleh hasil pengamatan, penelitian dan/atau
pemikiran yang mendalam.
3. Karya ilmiah dapat merekomendasikan pemecahan masalah dengan berbagai cara atau metode
sesuai dengan masalah yang menjadi pokok bahasan penelitian, biasanya menggunakan
deduksi atau induksi.

120 Disajikan deskripsi tentang ragam KTI, mahasiswa mampu menentukan ragam C4 M
bentuk KTI
Karya ilmiah dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, tetapi pada prinipnya, semua karya tulis
ilmiah itu sama yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah.
Perbedaan hanyalah pada materi, susunan, tujuan serta panjang pendeknya karya tulis ilmiah.
• Dikatakan baik apabila memiliki struktur dan alur berpikir yang
sistematis dan rasional, serta ditulis dengan standar bahasa
yang baku dan mengikuti pedoman penulisan karya ilmiah.
Makalah
• Panjang makalah biasanya berkisar antara 10 – 50 halaman,
bergantung pada keluasan tema yang dibahas dan
kepentingan penulisannya.
• Tema yang disajikan bagi artikel harus relevan dengan disiplin
Artikel Jurnal Ilmiah
ilmu yang dipilih oleh jurnal tersebut.
• Buku harus memenuhi kriteria penulisan karya akademik
seperti yang telah disebutkan. Buku yang tidak memenuhi
Buku Akademik
kriteria penulisan karya ilmiah tidak layak untuk disebut
sebagai sebuah karya akademik.
• Review karya akademik biasanya disajikan secara akademik
pula dan diterbitkan di jurnal-jurnal ilmiah.
Review Buku/Artikel • Review ini biasanya memberikan penilaian sebuah karya
akademik dengan membandingkannya dengan karya-karya
sejenis lain, atau mengkontekstualisasikannya pada kondisi
tertentu.
• Pada laporan dijelaskan latar belakang masalah, persoalan
yang diteliti, metode yang digunakan, data yang diambil,
kerangka teori atau kerangka berfikir yang ditawarkan, serta
temuan yang dihasilkan.
Laporan Penelitian • Keseluruhan itu disusun secara sistematis dan logis sehingga
mampu meyakinkan pembaca bahwa penelitian tersebut
benar-benar dilakukan secara obyektif, dengan metodologi
yang memastikan ketepatan data dan pengolahannya, serta
menghasilkan temuan yang istimewa.

59 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)


Jenis-jenis Metode Pembelajaran
Muhammad Adnan dalam artikelnya mengatakan bahwa PAIKEM adalah metode pembelajaran
singkatan dari kata Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.
Metode pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 dan sejalan dengan konsep
PAIKEM terdiri dari:
Examples non • metode mengajar yang menginstruksikan pada para siswa menganalisis
Examples gambar secara berkelompok lalu mendiskusikan hasilnya

• metode mengajar yang meminta siswa untuk mengurutkan gambar


Picture and
berseri yang disusun secara acak, dan sambil mengurutkan siswa
Picture
diminta untuk memaparkan alasan pengurutannya

• metode yang terdiri dari tugas yang diberi nomor. Tujuan metode ini
adalah agar dipelajari oleh siswa yang mendapatkan nomor tersebut
Numbered Heads
dalam kelompok yang berbeda. Setelah itu masing-masing siswa
Together
pemegang nomor akan berbagi dengan anggota kelompok dan kelompok
lainnya

• metode Naskah Kooperatif yang mengajak peserta didik bekerja


Cooperative Script
berpasangan dan bergantian untuk menjadi pembicara dan pendengar

• metode pembelajaran yang membagi siswa ke dalam beberapa tim, dan


Jigsaw masing-masing anggota tim menjadi ahli untuk kemudian membahas
sesuatu berdasarkan keahliannya

• metode pembelajaran dimana guru memberikan permasalahan kepada


Mind Mapping siswa, kemudian siswa membuat peta konsepnya dan mencari solusi
atas permasalahan tersebut.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Pembelajaran


Faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih metode pembelajaran, yaitu:
a. Tujuan pembelajaran. (bersifat kognitif, afektif, atau psikomotorik);
b. Materi pembelajaran.
c. Karakteristik siswa. (usia, tingkat kecerdasan, minat, motivasi, dan kondisi fisik siswa);
d. Karakteristik Guru. (kondisi fisik dan kompetensi);
e. Media pembelajaran. (ketersediaan media pembelajaran yang ada)
f. Lingkungan. (lingkungan alam, cuaca, dan lingkungan sosial)

60 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)

Anda mungkin juga menyukai