Nikah istibdha
Perkawinan pacaran (khidn) Nikah badl (saling tukar) Nikah Raht (urunan),
(bangsawan, pandai)
24 Disajikan deskripsi kasus dalam satu masyarakat tentang adanya seorang laki- C4 SD
laki yang beristri lebih dari satu (poligami), mahasiswa dapat menelaah poligami
dalam ajaran Islam
Menurut Mahmud Syaltut, bahwa pada asalnya Islam memerintahkan laki-laki untuk beristeri
satu, boleh beristeri lebih dari satu jika dipandang darurat. Menurut Yusuf Qardhawi, kondisi darurat
yang dengannya seorang laki-laki dibolehkan berpoligami adalah sebagai berikut:
1. Ditemukan seorang suami yang menginginkan keturunan, akan tetapi ternyata isterinya tidak
dapat melahirkan anak disebabkan karena mandul atau penyakit.
2. Di antara suami ada yang memiliki overseks, akan tetapi isterinya memiliki kelemahan seks,
memiliki penyakit atau masa haidhnya terlalu panjang sedangkan suaminya tidak sabar
menghadapi kelemahan isterinya tersebut.
3. Jumlah wanita lebih banyak dibanding jumlah laki-laki, khususnya setelah terjadi peperangan.
Kewajiban bagi seorang suami untuk berlaku adil dalam memberikan nafkah terhadap isteri-
isterinya adalah konsekuensi dari tindakan berpoligami dalam Islam.
Dari (QS. an-Nisa:129) juga dapat dipahami bahwa seorang suami yang berpoligami tidak
hanya untuk berkomitmen untuk adil, karena ayat tersebut memastikaan bahwa siapa pun seorang
suami tidak akan pernah bisa berbuat adil kepada isteri-isterinya, karena itu penting keharusan
adanya maslahat yang lebih besar untuk isteri-isteri dan anak-anaknya.
27 Diberikan narasi konseptual tentang fee dari para ahli/ulama fikih, mahasiswa C5 SD
dapat menyimpulkan status hukum memberikan dan menerima fee dalam
ajaran Isam
Bagi kelompok ulama yang mengharamkan bunga bank, maka mereka pun mengharamkan
fee, karena berarti itu kelebihan.
Hak keselamatan jiwa dan harta (Quran Kewajiban taat kepada khalifah. (QS Al-
surat al-Isra ayat 33 dan Quran Surat Al Nisa/4:59)
Baqarah ayat 188) Kewajiban mentaati undang-undang dan
Hak untuk memperoleh keadilan hukum tidak berbuat kerusakan. (QS. Al-
dan pemerataan. (QS. 4:58) A’raf/7:85)
Hak untuk menolak kezaliman dan Membantu khalifah dalam semua usaha
kesewenang-wenangan. (QS.Al-Nisa/ kebaikan (QS Al-Maidah / 5: 2)
4:148) Bersedia berkorban jiwa maupun harta
Hak berkumpul dan menyatakan pendapat. dalam mempertahankan dan
Firman Allah swt. (QS. Ali Imran/3:105) membelanya. (QS Al-Taubah/9:41)
Hak untuk bebas beragama. (QS 2:256) Menjaga Persatuan dan Kesatuan. (QS Ali-
Hak mendapatkan bantuan materi bagi Imran/3:103)
rakyat yang lemah (QS 51:19)
32 Disajikan data dan informasi sejarah terkait dengan kondisi sosial umat Islam C5 SD
pada masa kepemimpinan Dinasti Umayyah, mahasiswa mampu membedakan
kondisi sosial kemasyarakatan tersebut dengan kondisi sosial kemasyarakatan
pada masa Khulafaurrasyidin
Sistem pemerintahan adalah sistem monarkhi (Monarchiheridetis), yang mana suksesi
kepemimpinan dilakukan secara turun-temurun. Sistem pengangkatan penguasa ini bertentangan
dengan prinsip dasar dan ajaran permusyawaratan.
Muawiyah bin Abi Sufyan membentuk departemen yang lebih luas dan menyeluruh, sebagai
berikut:
1) An-Nidham Al-Idar
a) Ad-Dawawin untuk mengurus tata usaha pemerintahan,
b) Al-Imarah Ala Al-Buldan. Daulah Umayyah membagi daerah Mamlakah Islamiyah menjadi
lima wilayah besar. Setiap wilayah besar diangkat seorang Amirul Umara (gubernur jenderal)
yang di bawah kekuasaannya terdapat beberapa orang amir (gubernur) yang mengepalai satu
wilayah.
c) Barid. Organisasi pos dalam tata usaha pemerintahan.
d) Syurthah. Organisasi syurthah (kepolisian) dilanjutkan dan dikembangkan pada masa Daulah
Umayyah.
2) An-Nidham Al-Mali (Organisasi keuangan atau ekonomi)
a) Al-Dharaib, yaitu suatu kewajiban yang harus dibayar oleh warga negara (Al-Dharaib).
b) Masharif Baitul Mal, yaitu pengeluaran keuangan pada masa Daulah Umayyah.
3) An-Nidham Al-Harbi
Organisasi pertahanan pada masa Daulah Umayyah kebanyakan dengan paksa atau
setengah paksa, yang dinamakan Nidhamut Tajnidil Ijbari, semacam undang-undang wajib
militer.
4) An-Nidham Al-Qadhai
Kekuasaan pengadilan telah dipisahkan dari kekuasaan politik. Kehakiman pada zaman itu
mempunyai dua ciri khas yaitu:
Ciri khas Kehakiman pada zaman Bani Ummayah
Tiga badan kekuasaan kehakiman di zaman ini: (1) Al-Qadha, seorang qadhi bertugas
menyelesaikan perkara-perkara yang berhubungan dengan agama; (2) Al-Hisbah, seorang al-
Muhtashib bertugas menyelesaikan perkara-perkara umum dan soal-soal pidana yang
memerlukan tindakan cepat; dan (3) An-Nadhar fil Madhalim yaitu mahkamah tertinggi atau
mahkamah banding.
Selain itu, pada masa Daulah Umayyah diadakan satu jabatan baru yang bernama al-
Hijabah, yaitu urusan pengawalan keselamatan khalifah.
➢ Taufik Abdullah menyatakan bahwa memang benar Islam sudah datang ke Indonesia sejak
abad 1 H atau abad ke-7 atau 8 M, akan tetapi Islam pada waktu itu baru dianut oleh para
pedagang Timur Tengah di pelabuhan-pelabuhan. Islam barulah masuk secara besar-besaran
dan mempunyai kekuatan politik pada abad ke-13 dengan berdirinya kerajaan Samudra Pasai.
Hal ini terjadi akibat arus balik kehancuran Baghdad ibu kota Abbasiyah oleh Hulagu.
Kehancuran ini menyebabkan pedagang Muslim mengalihkan aktivitas perdagangan ke arah
Asia Selatan, Asia Timur, dan Asia Tenggara.
c. Teori Persia
➢ Teori Persia ini menyatakan bahwa Islam yang datang ke Nusantara ini berasal dari Persia.
Teori ini didasarkan pada:
1. Beberapa unsur kebudayaan Persia, khususnya Syi’ah yang ada dalam kebudayaan
Islam di Nusantara. Pendukung teori ini adalah P.A. Hoesein Djajadiningrat. Berdasarkan
analisis sosio-kultural, terdapat titik-titik kesamaan antara yang berlaku dan berkembang
di kalangan masyarakat Islam Indonesia dengan di Persia. Misalnya: ajaran
manunggaling kawula gusti Syeikh Siti Jenar merupakan pengaruh dari ajaran wahdat al-
wujud al-Hallaj dari Persia.
2. Penggunaan istilah bahasa Persia dalam sistem mengeja huruf Arab, terutama untuk
tanda-tanda bunyi harakat dalam pengajaran Al-Qur’an. Contohnya: huruf sin tanpa gigi
merupakan pengaruh Persia yang membedakan dengan huruf sin dari Arab yang bergigi.
9 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
3. Peringatan Asyura atau 10 Muharram sebagai salah satu hari yang diperingati oleh kaum
Syi’ah, yakni hari wafatnya Husain bin Abi Thalib di Padang Karbala.
➢ Hamka menolak teori ini dengan alasan, bahwa apabila Islam masuk abad ke-7 M. yang ketika
itu kekuasaan dipimpin Khalifah Umayyah (Arab), sedangkan Persia belum menduduki
kepemimpinan dunia Islam. Selain itu, masuknya Islam dalam suatu wilayah, juga identik
dengan langsung berdirinya sebuah kekuasaan politik Islam.
d. Teori China
➢ H.J. de Graaf telah menyunting beberapa literature Jawa klasik yang memperlihatkan peranan
orang-orang China dalam pengembangan Islam di Indonesia. Dalam tulisan-tulisan tersebut,
disebutkan bahwa tokoh-tokoh besar semacam Sunan Ampel (Raden Rahmat/ Bong Swi Hoo)
dan Raja Demak (Raden Fatah/Jin Bun) merupakan orang-orang keturunan China.
Pandangan ini juga didukung oleh salah seorang sejarawan Indonesia, Slamet Mulyana,
dalam bukunya yang kontroversial, Runtuhnya Kerajaan Hindu Jawa dan Timbulnya negara-
negara Islam di Nusantara.
➢ Denys Lombard juga telah memperlihatkan besarnya pengaruh China dalam berbagai aspek
kehidupan bangsa Indonesia, seperti makanan, pakaian, bahasa, seni bangunan, dan
sebagainya. Lombard mengulas semua ini dalam bukunya Nusa Jawa: Silang Budaya yang
terdiri dari tiga jilid.
➢ Teori ini menjelaskan bahwa etnis Cina Muslim sangat berperan dalam proses penyebaran
agama Islam di Nusantara. Islam datang dari arah barat ke Nusantara dan ke Cina bersamaan
dalam satu jalur perdagangan. Islam datang ke China di Canton (Guangzhou) pada masa
pemerintahan Tai Tsung (627-650) dari Dinasti Tang, dan datang ke Nusantara di Sumatera
pada masa kekuasaan Sriwijaya, dan datang ke pulau Jawa tahun 674 M berdasarkan
kedatangan utusan raja Arab bernama Ta cheh/ Ta shi ke kerajaan Kalingga yang di perintah
oleh Ratu Sima.
39 Disajikan data dan informasi sejarah masuknya Islam, strategi dakwah dan C4 SD
perkembangan Islam di Afrika, mahasiswa mampu menelaah sejarah
masuknya Islam, strategi dakwah dan perkembangan Islam di Afrika
a. Sejarah Masuknya Islam di Afrika
Menurut Nezar al-Sayyad, faktor yang mendorong bangsa Arab melakukan ekspansi ke
wilayah-wilayah di luar Arab antara lain:
Mendapatkan keuntungan dari sumber daya alam di tanah yang telah ditaklukkan
➢ Sebaliknya, penetrasi Islam di wilayah sub-Sahara Afrika yang terjadi sekitar abad ke-9, justru
bukan melalui misi penaklukan, melainkan karena adanya hubungan perdagangan.
➢ Al-Sayyad menjelaskan ada dua rute perdagangan yang ikut membentuk pengaruh Islam di
Afrika Barat.
• Jalur yang menghubungkan negeri-negeri Maghribi (Maroko,
Aljazair, Tunisia, dan Libya) dengan pusat-pusat perdagangan
Rute perdagangan emas Berber-Afrika seperti negeri Soninke (sekarang Negara
yang ikut membentuk Ghana)
pengaruh Islam di
Afrika Barat • Rute timur yang menghubungkan Sudan Tengah, Kanem,
Bornu, serta Negara-negara Hausa dengan Libya, Tunisia, dan
Mesir
➢ Agama Islam masuk ke daratan Afrika pada masa Khalifah Umar bin Khattab, waktu Amru
bin Ash memohon kepada Khalifah untuk memperluas penyebaran Islam ke Mesir lantaran
dia melihat bahwa rakyat Mesir telah lama menderita akibat ditindas oleh penguasa Romawi
dibawah Raja Muqauqis.
b. Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Afrika
40 Disajikan data dan informasi sejarah masuknya Islam, strategi dakwah dan C4 S
perkembangan Islam di Amerika, mahasiswa mampu menelaah sejarah
masuknya Islam, strategi dakwah dan perkembangan Islam di Amerika
a. Sejarah Masuknya Islam di Amerika
Faktor perkembangan Islam di Amerika
Imperium Roma itu bertindak memaksakan aliran resmi dari agama Kristen itu
kepada aliran-aliran tidak resmi.
➢ Sejarah mencatat, kedatangan umat Islam dari sejumlah catatan sejarah. Berikut jejak
sejarah kedatangan Islam di Tanah Amerika:
1) Tahun 999 M: Seorang navigator Muslim dari Dinasti Umayyah di Spanyol bernama Ibnu
Farrukh telah berlayar dari Kadesh pada Februari 999 M menuju Atlantik. Sang pelaut
Muslim itu berlabuh di Gando atau Kepulauan Canary Raya. Ibnu Farrukh mengunjungi
Raja Guanariga. Sang penjelajah Muslim itu memberi nama dua pulau yakni Capraria
dan Pluitana. Ibnu Farrukh kembali ke Spanyol pada Mei 999 M.
2) Tahun 1178 M: Sebuah dokumen dari zaman Dinasti Sung mencatat perjalanan pelaut
Muslim ke sebuah wilayah bernama Mu-Lan-Pi (Amerika).
3) Tahun 1310 M: Abu Bakari seorang raja Muslim dari Kerajaan Mali melakukan
serangkaian perjalanan ke dunia baru (benua Amerika).
41 Disajikan data dan informasi sejarah masuknya Islam, strategi dakwah dan C5 SD
perkembangan Islam di Eropa, mahasiswa mampu menelaah sejarah
masuknya Islam, strategi dakwah dan perkembangan Islam di Eropa
a. Sejarah Masuknya Islam di Eropa
➢ Sejarah pramodern Islam di Eropa Barat terdiri dari dua bagian:
Pertama, dari abad ke-8 hingga akhir abad ke-15, ada wilayah-wilayah yang dikuasai oleh
Muslim, tempat posisi Islam sebagai mayoritas, selain di Spanyol Muslim juga seperti di
Sicilia. Inilah kondisi yang terjadi selama berbagai periode di sejumlah pulau di Laut Tengah
dan kantong-kantong kecil di Italia Selatan dan Prancis Selatan.
Kedua, sejarah Islam sebagai minoritas di Eropa Barat di mulai sekitar abad ke-19, ketika
para penguasa Kristen khususnya di Semenanjung Iberia memutuskan untuk tidak lagi
mengeksekusi tawanan Muslim, dan mulai menjual dan menggunakan mereka sebagai
budak (Esposito, 2001: 397).
➢ Periode pencerahan, yang diikuti dengan Revolusi Prancis, dimaklumkannya kebebasan
beragama sebagai hak asasi manusia universal dan dihapuskannya perbudakan,
menciptakan kondisi-kondisi yang amat diperlukan oleh era modern dalam Islam Eropa
Barat. Hal ini membuka peluang yang relatif menguntungkan untuk keberadaan umat Islam
dan kiprah mereka dalam melaksanakan dakwah. Umat Islam di Eropa, juga berasal dari
imigran-imigran negara-negara mayoritas Muslim, terutama setelah perang dunia ke II.
Berbeda dengan ketika datangnya Islam di bawah panglima Thariq bin Ziyad ke dataran
Eropa sebagai tentara yang gagah dan siap menguasai Eropa, kedatangan orang-orang
Muslim selepas perang dunia ke-2 dalam keadaan sebaliknya.
b. Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Eropa
➢ Berdasarkan data sejarah, Islam memasuki benua Eropa melalui empat periode, yaitu:
1) Periode kekhalifahan Islam di Spanyol (Andalusia) selama ± 8 abad dan pemerintahan
umat Islam di beberapa pulau, di antaranya: Perancis Selatan, Sicilia, dan Italia Selatan.
Kekhalifahan Islam di Spanyol berakhir pada tahun 1492.
2) Adanya penyebaran tentara Mongol pada abad ke-13. Di antara penguasa Mongol yakni
Dinasti Khan yang beragama Islam. Kekuasaannya berpusat di Sungai Volga sebelah
utara Laut Kaspia dan Laut Tengah. Ia meninggalkan penduduk muslim di sekitar sungai
14 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
Volga hingga Kaukasus dan Krimea, yang terdiri dari orang Tartar, kemudian mereka
menyebar ke berbagai wilayah kekaisaran Rusia. Mereka menjadi penduduk Finlandia,
wilayah Polandia, dan Ukraina.
3) Periode ekspansi kekhalifahan Turki Usmani sekitar abad ke-14 dan ke-15 ke wilayah
Balkan dan Eropa Tengah. Bahkan di Albania umat Islam merupakan penduduk
mayoritas.
4) Periode kaum imigran Muslim memasuki benua Eropa setelah perang dunia ke-2,
terutama ke negara-negara industri, seperti: Perancis, Jerman, Inggris, Belanda, dan
Belgia.
➢ Berikut ini akan kita bahas bersama-sama beberapa negara dengan perkembangan
Islamnya, antara lain:
1) Perkembangan Islam di Belanda
Agama Islam di negara Belanda berkembang berkat perjuangan Abdul Wahid Van
Bommel. Di sana berdiri organisasi Islam seperti Federatie Organisaties Muslim
Nederland yang diketuai oleh Abdul Wahid. Organisai tersebut kemudian diubah menjadi
Islamitische Informatie Cendrum. Melalui organisasi tersebut beliau berjuang menuntut
hak agar dapat menunaikan shalat wajib lima waktu termasuk shalat Jum’at. Umat Islam
di Belanda umumnya imigran yang berasal dari Turki, Maroko, Suriname, Pakistan, Mesir,
Tunisia, dan Indonesia, selain warga negara asli Belanda. Pada tahun 1990, di seluruh
Belanda jumlah masjid mencapai 300 buah, di antaranya Masjid Mubarak yang didirikan
di kalangan Ahmadiyah, Masjid Maluku, dan Masjid An-Nur di Balk. Masjid lain yang
terkenal adalah Masjid Al-Hikma di Heesurjkpein, Deen Haag.
2) Perkembangan Islam di Inggris
Penyebaran Islam di Inggris terjadi berkat jasa Mozambores. Mozambores merupakan
dokter Istana Raja Henry I. Pemukiman kaum muslim di Inggris umumnya terkonsentrasi
di kota besar. Salah satu bukti berkembangnya Islam di Inggris adalah adanya masjid di
pusat kota London. Yaitu Masjid Agung (Central Mosque) Regents Park yang mampu
menampung jama’ah hingga 4.000 orang. Perancang Masjid tersebut adalah Fredrik
Gobberd and Patners.
3) Perkembangan Islam di Perancis
Di negara ini, Islam berkembang melalui para imigran dari negeri Maghribi, seperti
Aljazair, Libya, Maroko, Mauritania, dan lainnya. Sekitar tahun 1960-an, ribuan buruh
Arab berimigrasi secara besar-besaran ke daratan Eropa, terutama di Prancis. Saat ini,
jumlah penganut agama Islam di Perancis mencapai tujuh juta jiwa. Dengan jumlah
tersebut, Perancis menjadi negara dengan pemeluk Islam terbesar di Eropa.
4) Perkembangan Islam di Jerman
Masuknya bangsa Turki ke Jerman di akhir abad ke-17, yang merupakan respons
perlawanan terhadap kolonialisme Barat. Mereka menetap dan berketurunan di wilayah
tersebut. Ketika bangkitnya industri-industri di Eropa, banyak warga Muslim dari Turki dan
Timur Tengah melakukan migrasi untuk mencari pekerjaan ke Eropa termasuk Jerman.
Tahun 1961, 1963, dan 1965 orang-orang keturunan Turki, Maroko, dan Tunisia direkrut
sebagai pekerja di Jerman atas persetujuan antara pemerintah Jerman dengan negara-
negara bersangkutan.
c. Pusat-pusat Peradaban Islam di Eropa
➢ Puncak perkembangan kebudayaan dan pemikiran Islam terjadi pada masa pemerintahan
Bani Abbas. Dalam bidang pendidikan, misalnya, di awal kebangkitan Islam, lembaga
pendidikan sudah mulai berkembang. Ketika itu, lembaga pendidikan terdiri dari dua tingkat:
(1) Maktab/ Kuttab dan masjid, (2) Tingkat pendalaman. Para pelajar yang ingin
memperdalam ilmunya, pergi keluar daerah menuntut ilmu kepada seorang atau beberapa
orang ahli dalam bidangnya masing-masing.
42 Disajikan data dan informasi sejarah masuknya Islam, strategi dakwah dan C4 SD
perkembangan Islam di Australia, mahasiswa mampu menelaah sejarah
masuknya Islam, strategi dakwah dan perkembangan Islam di Australia
a. Sejarah Masuknya Islam di Australia
47 Disajikan teks hadis tentang al- haya' (malu), mahasiswa dapat dapat C4 M
mengidentifikasi manfaat perilaku al-haya' (malu) dalam kaitannya dengan
dengan pembentukan akhlak pribadi.
Menurut bahasa malu berarti merasa sangat tidak enak hati seperti hina atau segan melakukan
sesuatu karena ada rasa hormat, agak takut, kepada pihak lain. Sedang menurut istilah adalah
adalah sifat yang mendorong seseorang merasa tidak enak apabila meninggalkan kewajiban-
kewajiabannya sebagai hamba Allah Swt dan meninggalkan larangan-larangan-Nya.
Ibnul Qoyyim menjelaskan dalam kitabnya Madarijus Salikin bahwa kuatnya sifat malu itu
tergantung kondisi kualitas hatinya. Sedikit sifat malu disebabkan oleh kematian hati dan ruhnya,
sehingga semakin hidup hati itu maka sifat malupun semakin sempurna. Beliau juga mengatakan,
Sifat malu darinya tergantung kepada pengenalannya terhadap Rabbnya.
Apabila seseorang hilang malunya, secara bertahap perilakunya akan buruk, kemudian
menurun kepada yang lebih buruk, dan terus meluncur ke bawah dari yang hina kepada lebih hina
sampai ke derajat paling rendah.
•1. Malu kepada diri sendiri ketika sedikit melakukan amal saleh
kepada Allah dan kebaikan untuk umat dibandingkan orang lain. Malu
ini mendorongnya meningkatkan kuantitas amal saleh dan pengabdian
Tiga macam malu yang kepada Allah dan umat
perlu melekat pada •2. Malu kepada manusia. Ini penting karena dapat mengendalikan diri
seseorang agar tidak melanggar ajaran agama.
•3. Malu kepada Allah. Orang yang malu kepada Allah, tidak akan
berani melakukan kesalahan dan meninggalkan kewajiban selama
meyakini Allah selalu mengawasinya.
48 Disajikan teks hadis tentang al- khauf, mahasiswa dapat dapat mengidentifikasi C5 SD
manfaat perilaku al-khauf dalam kaitannya dengan dengan pembentukan
akhlak pribadi
Khauf dan Raja’
Secara bahasa, khauf adalah lawan kata al-amnu. Al-Amnu adalah rasa aman, dan khauf
adalah rasa takut. Khaufa adalah perasaan takut terhadap siksa dan keadaan yang tidak
mengenakkan karena kemaksiatan dan dosa yang telah diperbuat.
18 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
Sedangkan raja’ adalah perasaan penuh harap akan surga dan berbagai kenikmatan lainnya,
sebagai buah dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Ada beberapa alasan kita harus
mempunyai sifat khauf diantaranya:
1. Supaya ada proteksi diri. Terutama dari perbuatan kemaksiatan atau dosa.
2. Agar tidak ujub atau berbangga diri dan sombong.
Imam al-Ghazali berkata, “Kesedihan itu dapat mencegah manusia dari makan. Khauf dapat
mencegah orang berbuat dosa. Sedang raja’ bisa menguatkan keinginan untuk melakukan
ketaatan. Ingat mati dapat menjadikan orang bersikap zuhud dan tidak mengambil kelebihan
harta duniawi yang tidak perlu”.
Di waktu yang lain, Imam Al-Ghazali menjelaskan ketika ditanya, Manakah yang lebih utama
di antara sikap khauf dan raja`? Sang Hujjatul Islam menjawab dengan pertanyaan balik. Mana
yang lebih enak, roti atau air? Bagi orang yang lapar, roti lebih tepat. Bagi yang kehausan, air
lebih pas. Jika rasa lapar dan haus hadir bersamaan dan kedua rasa ini sama-sama besar
porsinya, maka roti dan air perlu diasupkan bersama-sama, tambah sufi terbesar sepanjang
masa ini.
49 Disajikan kisah tentang seseorang yang selalu berbuat baik kepada orang lain C5 SD
melalui pikiran, perbuatan dan hartanya, mahasiswa dapat membuktikan sikap
dan perilaku kasih sayang kepada orang lain memberi manfaat besar pada diri
sendiri.
Islam, sebagai agama yang sempurna, mempunyai konsep kasih sayang, memahami bahwa
manusia merupakan makhluk yang sempurna, dibekali dengan akal, ghadhab dan nafsu. Karena
manusia dibekali dengan akal dan nafsu, maka mereka tidak seperti malaikat yang selalu taat
dengan perintah Allah, manusia terkadang lebih mengutamakan akal atau nafsunya dibandingkan
perintah Allah. Untuk itu, Islam mengatur batas-batas kasih sayang yang diperbolehkan, supaya
berakibat baik bagi semua pihak.
Islam, sebagai agama rahmatan lil ‘alamin atau rahmat bagi seluruh alam, juga mengajarkan
bahwa kasih sayang tidak hanya berlaku antar manusia, melainkan juga pada hewan, tumbuhan
dan lingkungan di sekitarnya
51 Disajikan deskripsi dan ilustrasi tentang sifat Al-Rahman bagi Allah Swt. yang C5 SD
merupakan salah satu Al-Asmā al-Husnā, mahasiswa mampu menunjukkan
adanya sifat tersebut dalam kehidupan manusia di dunia dan di akhirat
Konsep Al-Asmā' Al-Husnā Tentang Al-Rahmān dan Al-Rahīm
Kata al-Rahmān ( ) الرخمنberasal dari kata Rahīma ( ) رخيمyang artinya menyayangi atau
mengasihi yang terdiri dari huruf Rā, Hā, dan Mim, yang mengandung makna kelemahlembutan,
kasih sayang, dan kehalusan. Di dalam kitab tafsir sebagian ulama Salaf terdapat keterangan yang
menunjukkan kepada pengertian tersebut, seperti yang telah disebutkan di dalam asar mengenai
kisah Nabi Isa a.s. Disebutkan bahwa dia pernah mengatakan, " al-Rahmān artinya Yang Maha
Pemurah di dunia dan di akhirat, sedangkan al-Rahīm artinya Yang Maha Penyayang di akhirat."
52 Disajikan deskripsi dan ilustrasi tentang sifat al-Mālik bagi Allah Swt. yang C5 S
merupakan salah satu Al-Asmā al-Husnā, mahasiswa mampu menunjukkan
adanya sifat tersebut dalam kehidupan manusia di dunia dan di akhirat
Konsep Al-Asmā' Al-Husnā Tentang Al-Malik
54 Disajikan kisah tentang satu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia C5 S
yang begitu fenomenal sehingga membuat manusia terkaget-kaget, mahasiswa
dapat menyimpulkan bahaya sihir bagi manusia bila mempercayainya.
Sihir dalam bahasa Arab tersusun dari huruf س, ح, ( رsiin, ha, dan ra), yang secara bahasa
bermakna segala sesuatu yang sebabnya nampak samar. Oleh karenanya kita mengenal istilah
‘waktu sahur’ yang memiliki akar kata yang sama, yaitu siin, ha dan ra, yang artinya waktu ketika
segala sesuatu nampak samar dan remang-remang.
Seorang pakar bahasa, al-Azhari mengatakan bahwa, “Akar kata sihir maknanya adalah
memalingkan sesuatu dari hakikatnya. Maka ketika ada seorang menampakkan keburukan dengan
tampilan kebaikan dan menampilkan sesuatu dalam tampilan yang tidak senyatanya maka
dikatakan dia telah menyihir sesuatu”.
Adapun perbedaan mendasar antara sihir, mukjizat dan karomah yaitu: (1) sihir bersumber
dari orang yang fasik dan kafir, mukjizat bersumber dari Nabi dan Rasul, sedangkan karomah
bersumber dari waliyullah yang taat kepada Allah SWT; (2) sihir muncul dengan adanya usaha yang
memang diusahakan, mukjizat muncul dari qudrat iradat Allah, sedangkan karomah muncul tanpa
sebab yang tidak diketahui oleh orangnya; (3) sihir diwujudkan untuk menghancurkan orang lain,
mukjizat diwujudkan untuk menaklukkan tantangan risalah Nabi atau Rasul, sedangkan karomah
terwujud sebagai bukti kemuliaan yang diberikan Allah kepada seorang yang bertaqwa kepada-Nya
63 Disajikan teks tafsir ayat al- quran, mahasiswa dapat membedakan antara tafsir C5 S
ayat al-quran dengan menggunakan metode tahlili dan metode maudhu'I
secara tepat
a. Metode Tahlili (Analitis)
Metode tahlili adalah suatu metode dalam menjelaskan ayat Alquran dengan cara
menguraikan ayat demi ayat, surat demi surat, sesuai tata urutan dengan penjelasan yang cukup
terperinci sesuai dengan kecenderungan masing-masing mufassir terhadap aspek-aspek yang
ingin disampaikan. Misalnya, menjelaskan ayat disertai aspek qira’at, asbab al-nuzul,
munasabah, balaghah, hukum dan lain sebagainya. Contoh kitab tafsir adalah kitab Tafsir Jami
li Ahkam Alquran karya al-Qurtubi, kitab Tafsir Jami’ al-Bayan fi Tafsir Alquran karya Ibnu Jarir
at-Thabari, Tafsir Alquran al-Adzim karya Ibnu Katsir dan kitab Tafsir Alquran al-Karim karya at-
Tusturi.
b. Metode Ijmali (Global)
Metode ijmali adalah sebuah metode dalam menjelaskan ayat Alquran dengan cara
mengemukakan makna yang bersifat global dengan bahasa yang ringkas supaya mudah
67 Disajikan satu hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah yang berstatus sebagai C5 SD
hadis dhaif, mahaisiswa mampu mengkritisi alasan hadis tersebut tetap
dijadikan dasar hukum dalam mencari ilmu.
Di antara hadis yang sangat populer tentang kewajiban mencari ilmu adalah sebagai berikut:
Artinya: “Rasulullah saw bersabda: mencari ilmu itu wajib atas setiap orang Muslim” (HR. Ibn
Majah, 220)
Ibn Majah menganggap hadis ini termasuk hadis dha’if (lemah, tidak sahih). Kelemahan hadis
ini terletak pada seorang rawinya yang ada pada rangkaian sanad yaitu Hafash bin Sulaiman yang
dinilai tidak tsiqah oleh Yahya bin Ma’in dan dikatakan matruk oleh Ahmad bin Hanbal dan al-
Bukhari. Namun demikian, hadis serupa diriwayatkan pula melalui jalur Ibn Mas’ud yang
diriwayatkan oleh al-Thabrani nomor 12682 dan jalur Abu Sa’id yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi
nomor 1759. Keberadaan jalur lain dapat menguatkan jalur hadis yang ada.
Meskipun hadis di atas dha’if dari sisi perawi, akan tetapi kandungan matannya sejalan dengan
ajaran Alquran yang memerintahkan kaum Muslimin menggali pengetahuan, antara lain surat al-
Taubah ayat 122 dan surat al-‘Alaq ayat 1-5.
Di masa tabi’in banyak pencari ilmu yang melakukan rihlah ilmiyah yakni pengembaraan
dalam rangka mencari ilmu. Aktivitas rihlah ilmiyah menjadi cikal bakal lahirnya learning society
(masyarakat belajar).
68 Disajikan satu hadis yang diriwayatkan Abu Dawud tentang keutamaan orang C5 SD
berilmu/ulama dan pencari ilmu, mahasiswa dapat mengidentifikasi keutamaan
ulama dan pencari ilmu yang terdapat dalam kandungan hadis tersebut
Selain berperan penting dan memberikan manfaat yang positif dalam kehidupan manusia, ilmu
juga menempatkan pemiliknya pada kedudukan istimewa di antara manusia dan makhluk-makhluk
Allah yang lain. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam hadis riwayat Abu Dawud berikut:
Artinya:
26 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
“Rasulullah saw bersabda: ‘Siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka Allah
menyertainya berjalan menuju surga. Sesungguhnya para malaikat merendahkan sayap-sayap
mereka karena ridha terhadap pencari ilmu. Dan sesungguhnya orang yang berilmu dimohonkan
ampunan oleh makhluk-makhluk penghuni langit dan bumi bahkan oleh ikan di dalam air. Sungguh
keutamaan seorang alim ahli ilmu) dibanding dengan seorang abid (ahli ibadah) adalah seperti
cahaya bulan purnama dibanding cahaya bintang-bintang. Sesungguhnya para ulama adalah
pewaris para nabi, dan sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham akan tetapi
mereka mewariskan ilmu, siapa mendapatkannya akan memperoleh keberuntungan yang besar.”
(HR. Abu Dawud, 3157)
Keistimewaan bagi orang yang berilmu;
1. Diiringi perjalannya oleh Allah menuju surga
2. Diridhai oleh para malaikat
3. Didoakan oleh makhluk-makhluk yang ada di darat, di udara serta yang ada di dalam air
4. Dinilai lebih utama dibanding ahli ibadah
5. Dinyatakan sebagai pewaris para nabi
69 Disajikan salah satu hadis tentang menanggung beban/biaya hidup anak yatim, C5 SD
mahasiswa mampu menentukan kedudukan hukum dalam menanggung
beban/biaya hidup anak yatim.
Posisi hadis sebagai penguat (taqrir/ta’kid) keterangan Alquran. Artinya Hadis menjelaskan apa
yang sudah dijelaskan Alquran, salah satunya tentang larangan memakan harta anak yatim sebagai
berikut:
Artinya:
Rasulullah saw bersabda: “Jauhilah tujuh dosa besar yang membinasakan”. Para sahabat bertanya
“Apa dosa-dosa itu”? Rasulullah menjawab: “Syirik, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah
kecuali dengan alasan yang benar, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan
perang, dan menuduh zina terhadap orang-orang perempuan yang menjaga kehormatannya”. (HR.
Bukhari, 2560)
Hadis ini menegaskan dan menguatkan ketentuan syariat yang terdapat dalam Alquran surat
al-An’am ayat 152 berikut:
Artinya: “Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim kecuali dengan cara yang lebih baik
(bermanfaat), hingga sampai ia dewasa.”
Bagi orang yang mengasihi dan menyantuni anak yatim akan mendapatkan kenikmatan di
akhirat kelak seperti gambaran hadis berikut:
Artinya: “Dari Sahl bin Sa’ad, Rasulullah saw bersabda: Saya dan orang yang menanggung hidup
anak yatim akan berada di surga seperti ini –Rasulullah bersabda demikian dengan sambil
merekatkan jari telunjuk dan jari tengahnya.” (HR Bukhari dan Turmudzi)
Kemampuan yang dapat diobservasi untuk Kemampuan yang dapat diukur dan/atau
disimpulkan sebagai pemenuhan KD pada KI- diobservasi untuk disimpulkan sebagai
1 dan KI-2. pemenuhan KD pada KI-3 dan KI-4.
Rambu-rambu yang dapat digunakan untuk merumuskan IPK diantaranya:
Indikator
•Merupakan penanda perilaku pengetahuan (KD dari KI-3) dan perilaku keterampilan (KD
dari KI-4) yang dapat diukur dan atau diobservasi.
Perilaku sikap spiritual dari KI-1 dan sikap sosial dari KI-2
•Tidak diturunkan ke dalam KD dan juga tidak memiliki indikator pencapaian kompetensi
pada RPP, tetapi perilaku sikap spiritual dan sikap sosial harus dikaitkan pada
perumusan tujuan pembelajaran.
73 Disajikan data dan informasi tentang usia peserta didik kelas antara 7-17 tahun, C5 M
mahasiswa dapat menentukan model/pendekatan/strategi pembelajaran
berdasarkan teori perkembangan intelektual peserta didik
Piaget membagi tahap-tahap perkembangan kognitif ini menjadi empat yaitu:
1) Tahap sensorimotor (umur 0-2 tahun)
Pertumbuhan kemampuan anak tampak dari kegiatan motorik dan persepsinya yang
sederhana. Ciri pokok perkembangannya berdasarkan tindakan, dan dilakukan langkah demi
langkah.
2) Tahap preoperasional (umur 2-7/8 tahun)
Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah pada penggunaan simbol atau bahasa tanda,
dan mulai berkembangnya konsep-konsep intuitif. Tahap ini dibagi menjadi dua, yaitu
preoperasional dan intuitif.
74 Disajikan studi kasus terkait dengan tindak tawuran pelajar, mahasiswa dapat C4 SD
menganalisis perilaku menyimpang peserta didik berdasarkan teori
perkembangan moral
➢ Menurut Golemen (1995) terdapat cara-cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kecerdasan emosi, yakni belajar mengembangkan kesadaran diri, belajar mengambil
keputusan pribadi, belajar mengelola perasaan, belajar menangani stress, belajar berempati,
belajar berkomunikasi, belajar membuka diri, belajar mengembangkan pemahaman, belajar
menerima diri sendiri, belajar mengembangkan tanggung jawab pribadi, belajar
mengembangkan ketegasan, mempelajari dinamika kelompok, serta belajar menyelesaikan
konflik.
➢ Strategi untuk menangani perkembangan emosi peserta didik yang beragam yaitu:
80 Diberikan deskripsi tentang gaya belajar siswa (tanpa menyebut nama gaya C5 SD
belajar) dalam pembelajaran, mahasiswa dapat menentukan jenis teori belajar
behavioristik dalam pembelajaran
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan
respon.
Menurut para ahli
77 Diberikan deskripsi tentang gaya belajar siswa (tanpa menyebut nama gaya C4 S
belajar) dalam pembelajaran, mahasiswa dapat menentukan jenis teori belajar
kognitif dalam pembelajaran.
TEORI BELAJAR KOGNITIF
Lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya.
Menurut para ahli
1. Teori Perkembangan Jean Piaget (1896-1980)
Perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan
atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf
2. Teori Belajar Menurut Jerome Bruner (1915-2016)
Adanya pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang
3. Teori Belajar Menurut David Ausubel (1918-2008)
Dapat diklasifikasikan ke dalam dua dimensi.
Dimensi pertama • Berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran yang disajikan
pada siswa melalui penerimaan atau penemuan.
• Menyangkut cara bagaimana siswa dapat mengaitkan informasi itu pada
Dimensi kedua struktur kognitif yang telah ada yang meliputi fakta, konsep, dan
generalisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh siswa
78 Diberikan deskripsi tentang gaya belajar siswa (tanpa menyebut nama gaya C4 SD
belajar) dalam pembelajaran, mahasiswa dapat menentukan jenis teori belajar
konstruktivistik dalam pembelajaran.
Teori Belajar Konstruktivisme
Konsep belajar menurut konstruktivistik
Teori belajar konstruktivisme adalah sebuah teori yang memberikan kebebasan terhadap
manusia yang ingin belajar atau mencari kebutuhannya dengan kemampuan menemukan
keinginan atau kebutuhannya tersebut dengan bantuan orang lain, sehingga teori ini memberikan
keaktifan terhadap manusia untuk belajar menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan, atau
teknologi dan hal lain yang diperlukan guna mengembangkan dirinya sendiri.
Pandangan konstruktivistik mengakui bahwa pikiran adalah instrumen penting dalam
menginterpretasikan kejadian, obyek, dan pandangan terhadap dunia nyata, di mana interpretasi
tersebut terdiri dari pengetahuan dasar manusia secara individual.
• Konstruktivisme lebih merupakan suatu filosofi dan bukan suatu strategi,
Menurut Brooks & Brooks
pendekatan, maupun model pembelajaran
• Konstruktivisme sebagai "teori pengetahuan dengan akar dalam-filosofi,
Menurut Von Glasersfeld
psikologi dan cybernetics".
Aplikasi Teori Belajar Konstruktivistik dalam Kegiatan Pembelajaran
Teori belajar kokonstruktivistik, proses belajar tidak dapat dipisahkan dari aksi (aktivitas) dan
interaksi, karena persepsi dan aktivitas berjalan seiring secara dialogis. Belajar merupakan proses
penciptaan makna sebagai hasil dari pemikiran individu melalui interaksi dalam suatu konteks sosial
79 Diberikan deskripsi tentang gaya belajar siswa (tanpa menyebut nama gaya C4 SD
belajar) dalam pembelajaran, mahasiswa dapat menentukan jenis teori belajar
humanistik dalam pembelajaran
Pengertian Belajar Menurut Teori Humanistik
Tujuan utama para pendidik adalah membantu si peserta didik untuk mengembangkan dirinya,
yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang
unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka. Jadi, teori
belajar humanistik adalah suatu teori dalam pembelajaran yang mengedepankan bagaimana
memanusiakan manusia serta peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya.
Menurut teori humanisme, proses belajar harus dimulai dan ditunjukkan untuk kepentingan
memanusiakan manusia, yaitu mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, dan realisasi diri peserta
didik yang belajar secara optimal. Proses belajar dikatakan berhasil apabila peserta didik telah
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri
Aplikasi Teori Belajar Humanistik dalam Kegiatan Pembelajaran
R. Agung SP dan Latifatul Choir menghimpun strategi yang mesti dilakukan oleh guru yaitu:
1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas;
34 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas, jujur, dan positif;
3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas inisiatif sendiri;
4. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara mandiri;
5. Siswa diberi keleluasaan mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri, melakukan apa
yang diinginkan dan menanggung resiko dari perilaku yang ditunjukkan;
6. Guru menerima keadaan masing-masing siswa apa adanya; dengan tidak memihak, memahami
karakter pemikiran siswa, dan tidak menilai siswa secara normatif belaka melainkan dengan cara
memberikan 2 pandangan dua sisi dalam hal moral dan etika berkomunikasi;
7. Menawarkan kesempatan kepada siswa untuk maju (tampil);
80 Diberikan deskripsi tentang gaya belajar siswa (tanpa menyebut nama gaya C4 SD
belajar) dalam pembelajaran, mahasiswa dapat menentukan jenis teori belajar
sosial dalam pembelajaran.
Konsep Belajar Menurut Teori Belajar Sosial
Teori belajar sosial merupakan perluasan dari teori belajar perilaku yang tradisional
(behavioristik) yang dikembangkan oleh Albert Bandura (1986). Teori ini menerima sebagian besar
dari prinsip-prinsip teori-teori belajar perilaku, tetapi memberi lebih banyak penekanan pada efek-
efek dari isyaratisyarat pada perilaku, dan pada proses-proses mental internal.
Aplikasi Teori Belajar terhadap Kegiatan Pembelajaran
Berdasarkan konsep belajar yang dikemukakan oleh Albert Bandura di atas, maka ada
beberapa implikasi yang harus diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu:
1. Guru harus menampilkan contoh perilaku yang baik dan yang buruk dari tokohtokoh yang dikenal
oleh siswa, misalnya dengan menampilkan para sahabat nabi atau orang-orang terkenal yang
memiliki pengalaman untuk ditiru dalam hidupnya;
2. Dalam menentukan model, karakteristik model perlu diperhatikan karena akan mempengaruhi
efektif tidaknya modeling itu untuk siswa. Pilih model yang memiliki kelebihan atau kekuatan di
atas yang lain, sehingga siswa dapat menentukan apakah perbuatan atau pengalamannya perlu
ditiru atau tidak;
3. Observasi adalah kegiatan pembelajaran yang paling utama dilakukan oleh siswa, sehingga
penggunaan media pembelajaran yang bisa merangsang inderawi siswa untuk mengamati
secara maksimal menjadi penting untuk diperhatikan;
4. Mengamati perilaku orang lain lebih penting, dibandingkan dengan mengalami sendiri, karena
siswa akan lebih mudah mempelajari konsekuansi-konsekuansi dari pengalaman orang
dibandingkan dengan konsekuensi-konsekuensi yang dialami sendiri;
5. Reinforcement bukanlah syarat yang utama untuk terjadinya proses pembelajaran, karena yang
paling penting adalah mengamati model-model yang harus terus menerus diperkuat.
87 Disajikan beberapa contoh materi pokok dan bahan ajar, mahasiswa dapat C5 S
menyusun materi ajar berdasarkan struktur pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif
Kompetensi Inti pada ranah pengetahuan (KI-3) memiliki dua dimensi dengan batasan-batasan
yang telah ditentukan pada setiap tingkatnya.
1. Dimensi pertama adalah dimensi perkembangan kognitif (cognitive process dimension) peserta
didik, yakni perkembangan kognitif pada tingkat low order thinking skills (LOTS) dan tingkat high
order thinking skills (HOTS). Untuk tingkat LOTS perkembangan berpikir peserta didik ada pada
tahap mengingat (C1), memahami (C2), dan menerapkan (C3). Sedangkan tingkat HOTS
perkembangan berpikir mereka berada pada tahap menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan
mengkreasi (C6).
2. Dimensi kedua adalah dimensi pengetahuan (knowledge dimension): Dimensi pengetahuan ini
berbicara bentuk dari pengetahuan itu sendiri, yakni meliputi faktual, konseptual, procedural, dan
metakognitif.
Pengetahuan faktual yakni pengetahuan terminologi atau pengetahuan detail yang spesifik dan
elemen. Contoh fakta bisa berupa kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, atau
diraba. Seperti peristiwa peperangan pada jaman Nabi Muhammad SAW, bukti-bukti masuknya
Islam ke Nusantara, kurban, pisau yang digunakan untuk berkurban, dan air untuk berwudhu.
Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan yang lebih kompleks berbentuk klasifikasi,
kategori, prinsip dan generalisasi. Contohnya pengertian ulul albab, karakteristik atau kriteria ulul
albab, prinsip kepemimpinan, teori pendidikan, dan teori belajar.
Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan bagaimana melakukan sesuatu termasuk
pengetahuan keterampilan, algoritma (urutan langkah-langkah logis pada penyelesaian masalah
yang disusun secara sistematis), teknik, dan metoda seperti langkah-langkah pelaksanaan wudhu,
shalat, dan haji. Tahapan penyelesaian maalah pembagian waris, tahapan mediasi bagi yang
bertingkai, dan tahapan berpikir ilmiah.
Pengetahuan metakognitif yaitu pengetahuan tentang kognisi (mengetahui dan memahami) yang
merupakan tindakan atas dasar suatu pemahaman meliputi kesadaran dan pengendalian berpikir,
serta penetapan keputusan tentang sesuatu. Sebagai contoh memperbaiki hubungan pertemanan
yang rusak, membuat karya tulisan, berpikir mengapa masih banyak orang yang melakukan dosa,
dan lain-lain.
90 Disajikan rumusan KI, KD, dan IPK, mahasiswa mampu menentukan sumber C3 M
belajar konvensional dan berbasis IT yang relevan.
Perbedaan signifikan pembelajaran secara umum dan e-learning antara lain:
1) Pembelajaran umum bertumpu pada guru, sedangkan e-learning menuntut pemelajar
mandiri
2) Pembelajaran umum melakukan tatap muka, sedangkan e-learning tidak
3) Pembelajaran umum menggunakan lisan, e-learning melalui audio visual
4) Sumber pembelajaran umum dari guru dan buku, sedangkan e-learning berbasis
aneka sumber
5) Pembelajaran umum terjadwal pasti, sedangkan e-learning lebih fleksibel
Dari gambaran tadi, kedua metode tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya
masing- masing. Misal dengan pembelajaran umum atau belajar di sekolah kita dapat
bertemu dengan banyak teman. Sedangkan e-learning yang memperbolehkan sumber dari
mana saja, tentu bisa berdampak pada disinformasi apabila kurangnya pengawasan. Namun,
semuanya kembali lagi, tergantung bagaimana kita menyesuaikan metode yang cocok
dengan diri sendiri.
Menyusun jadwal
Menguji hasil
Problem Based Learning (PBL) menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar”,
bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata.
Langkah-langkah Pembelajaran
Mengorientasi peserta didik pada masalah
Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran
Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah
94 Disajikan RPP yang memanfaatkan teknologi dan media informasi abad 21, C5 S
peserta mampu menemukan RPP yang paling tepat
Science, Technology, Engeneering, dan Mathematics (STEM)
Pendekatan STEM diidentifikasikan sebagai pembelajaran yang menggabungkan empat
disiplin ilmu yaitu Science, Teknologi, Engineering dan Mathematics. Roberts dan Bybee
menyatakan bahwa ke-empat disiplin ilmu yang terintegrasi dalam STEM tersebut harus menjadi
satu kesatuan yang holistik.
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan STEM yaitu agar siswa memiliki literasi sains dan
teknologi yang terlihat dari kemampuannya membaca, menulis, mengamati, dan melakukan sains,
serta mampu mengembangkan kemampuan tersebut untuk diterapkan dalam menyelesaikan
permasalahan kehidupan sehari-hari terkait bidang ilmu STEM (Bybee, 2013).
Keterampilan abad 21, yaitu keterampilan berpikir kritis, kreatif dan inovatif, mampu
memecahkan masalah dan mengambil keputusan, serta mampu berkomunikasi dan berkolaborasi.
Dalam merancangan pembelajaran dengan pendekatan STEM, ada beberapa langkah yang
harus dilakukan, yaitu:
1) Melakukan analisis Kompetensi Dasar (KD).
2) Mengidentifikasi topik yang sesuai dengan KD.
3) Merumuskan indikator pencapaian kompetensi.
4) Melakukan analisis materi STEM, kemudian mendeskripsikan materi STEM yang dikandung
oleh KD 3 dan KD 4.
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)
TPACK adalah sebuah framework (kerangka kerja) dalam mendesain model pembelajaran
baru bagi guru atau calon guru dengan menggabungkan tiga aspek utama yaitu teknologi, pedagogi
dan konten/materi pengetahuan.
Menurut Shulman (1986), seorang guru harus menguasai Pedagogical Knowledge (PK) dan
Content Knowledge (CK).
Hurrel (2013) mendeskripsikan Pedagogical Content Knowledge (PCK) sebagai hubungan
antara pengetahuan dasar dari konten dan pedagogi dengan ketiga bidang yang diperlukan dari
konteks.
Perpaduan kemampuan PCK dan teknologi disebut Koehler & Mishra (2009) sebagai
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) yang merupakan sebuah kerangka
teoritis untuk mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran (Koehler dkk, 2013). TPACK
mempunyai tiga komponen utama yaitu: technological knowledge, pedagogical knowledge dan
content knowledge.
Mengomunikasikan
•Bertujuan membentuk kemampuan siswa untuk dapat memformulasikan
dan mempertanggungjawabkan pembuktian rumusan masalah dan
atau hipotesis.
•Kegiatan belajarnya mendeskripsikan dan menyampaikan hasil temuannya
dari kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan dan mengolah data,
serta mengasosiasi yang ditujukan kepada orang lain baik secara lisan
maupun tulisan dalam bentuk diagram, bagan, gambar, dan sejenisnya
dengan bantuan perangkat teknologi sederhana dan atau teknologi informasi
dan komunikasi.
c. Bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan HOTS, sikap dan perilaku positif dari
peserta didik, serta memperbaiki pembelajaran dan berusaha meningkatkan kualitas
pembelajaran
d. Proses penilaiannya dapat pula terintegrasi dengan proses pembelajaran dan bersifat on going.
e. Menggunakan bentuk soal yang beragam
105 Disajikan soal untuk mengukur ranah kognitif, mahasiswa dapat menganalisis C4 SD
soal tersebut berdasarkan standar HOTS
49 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
Tingkatan Kognitif
Anderson & Krathwohl Mengklasifikasikan level kognitif sebagai berikut :
a. Pengetahuan dan Pemahaman (Level 1)
Level kognitif pengetahuan dan pemahaman mencakup dimensi proses berpikir mengetahui
(C1) dan memahami (C2). Ciri-ciri soal pada level 1 adalah mengukur pengetahuan faktual,
konsep, dan procedural.
b. Aplikasi (Level 2)
Level kognitif aplikasi mencakup dimensi proses berpikir menerapkan atau mengaplikasikan
(C3).
Ciri-ciri soal pada level 2 adalah mengukur kemampuan: a) menggunakan pengetahuan
faktual, konseptual, dan prosedural tertentu pada konsep lain dalam mapel yang sama atau
mapel lainnya; atau b) menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tertentu
untuk menyelesaikan masalah kontekstual (situasi lain).
c. Penalaran (Level 3)
Level penalaran merupakan level kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS), karena untuk
menjawab soal-soal pada level 3 peserta didik harus mampu mengingat, memahami, dan
menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural serta memiliki logika dan
penalaran yang tinggi untuk memecahkan masalah-masalah kontekstual (situasi nyata yang
tidak rutin). Level penalaran mencakup dimensi proses berpikir menganalisis (C4), mengevaluasi
(C5), dan mengkreasi (C6).
106 Disajikan data soal yang sudah diujicobakan, mahasiswa dapat menganalisis C5 S
butir soal untuk menentukan tingkat validitas dan reliabilitas soal
Analisis perangkat soal dimaksud yaitu validitas dan reliabilitas instrumen. Instrumen yang
berkualitas adalah instrumen yang valid dan reliabel.
• Sahih, yang mampu mengukur sejauh mana ketepatan suatu alat ukur
Valid
dalam melakukan fungsi ukurnya
Validitas Konstruk
• Untuk mengetahui sejauh mana butir-butir instrumen mampu mengukur apa yang benar-benar
hendak diukur sesuai dengan konsep khusus atau definisi konseptual
• Hasil ukur instrumen atau tes lain di luar instrumen yang menjadi kriteria,
Kriteria eksternal contoh validitas ramalan (predictive validity) dan validitas bandingan
(concurrent validity)
Validitas prediktif yang dijadikan kriteria standar adalah prestasi belajar siswa yang akan
datang\
Validitas konkuren ialah jika kriteria standarnya adalah sama sama saat atau saat ini, dan
bukan masa yang akan datang
b. Pengujian Validitas Item Tes Hasil Belajar
Validitas butir dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebuah item yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari tes sebagai suatu totalitas. Validitas butir adalah validitas
internal dan yang dijadikan kriteria sekor total di dalam instrumen (tes itu sendiri). Sehingga
dapat dimengerti eratnya hubungan antara butir item dengan tes hasil belajar sebagai suatu
totalitas.
c. Pengujian Realibilitas Tes Hasil Belajar
Uji reliabilitas untuk mengetahui sejauhmana tingkat kepercayaan atau konsistennya dalam
mengukur sehinnga dapat ditentukan apakah tes hasil belajar yg disusun telah memiliki daya
keajegan atau kepercayaan yang tinggi, sehingga instrumen (tes hasil belajar) yang disusun
dapat dikatakan adalah reliabel yang mempunyai tingkat konsisten hasil ukur atau dapat
mengukur keadaan yang sebenaranya dari keadaan siswa atau subyek yang diukur.
Dalam menghitung reliabilitas antara lain dapat menggunakan rumus Alpha Cronbach untuk
tes uraian sedangkan untuk tes obyektif menggunakan rumus Kuder Richardson.
Melaksanakan
Menyusun
penilaian
perencanaan Melaksanakan
Menganalisis untuk Menetapkan
berdasarkan program
kebutuhan mengetahui nilai
permasalahan remedial
keberhasilan
pembelajaran
peserta didik
111 Disajikan deskripsi tentang konsep dasar PTK, mahasiswa dapat mengambil C5 S
kesimpulan tentang pengertian, ciri, tujuan, dan manfaat PTK
Beberapa konsep tentang penelitian tindakan dapat dipahami pada uraian sebagai berikut:
53 |PPG PAI C2 IAIN SALATIGA (MJL SD N KEDUNGREJO)
•Model penelitian ini biasanya dilakukan sebagai strategi transformasi
Partisipatory Action
sosial yang menekankan pada keterlibatan masyarakat, rasa ikut
Research (PAR)
memiliki program, dan analisis masalah sosial berbasis masyarakat.
•Penelitian model ini biasanya dilakukan oleh kelompok tertentu yang
Critical Action secara kolektif mengkritisi masalah praksis, dengan penekanan pada
Research (CAR) komitmen untuk bertindak menyempurnakan situasi, misalnya hal-hal
yang terkait dengan ketimpangan jender atau ras.
•Penelitian model ini biasanya dilaksanakan oleh pihak manajemen
atau organisasi untuk meningkatkan kinerja, proses dan produktivitas
Institutional Action
dalam suatu lembaga. Tindakan yang dilakukan berupaya
Research (IAR)
pemecahkan masalah-masalah organisasi atau manajemen melalui
pertukaran pengalaman secara kritis.
•Biasanya dilakukan oleh guru di kelas atau sekolah tempat ia
mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau
peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Guru merencanakan
Classroom Action
perubahan yang akan dilakukan bersama dengan para siswa,
Research
bersama observer lainnya (jika ada) sambil melakukan observasi,
dan proses belajar berlangsung sesuai dengan jadwal belajar seperti
biasanya.
Ciri-ciri PTK
Menyiapkan Menyiapkan
Menyiapkan Menyiapkan tes
angket format
tes sikap kompetensi kognitif
respon siswa observasi
Penyusunan proposal adalah lengkah awal dalam kegiatan penelitian.
Proposal mempunyai kedudukan yang sangat penting karena proposal tersebut merupakan
gambaran umum tentang tahapan dan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh seorang peneliti.
Sistematika proposal Penelitian Tindakan Kelas
Komponen Judul
Proposal PTK Latar belakang masalah,
Identifikasi masalah,
Pembatasan dan perumusan masalah,
Cara pemecahan masalah,
Tujuan tindakan,
Manfaat tindakan,
Kerangka konseptual dan hipotesis tindakan,
Metode penelitian.
Teknik penelitian mencakup unsur-unsur:
•Subjek dan objek penelitian,
•Rancangan penelitian, yang mencakup: perencanaan, tindakan,
Unsur PTK pengamatan, refleksi, perencanaan ulang, dst,
•Instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data,
•Analisis data dan kriteria keberhasilan.
116 Disajikan deskripsi tentang kasus pembelajaran sebagai data dan informasi, C4 M
mahasiswa dapat menetukan teknik pengumpulan data yang tepat dalam PTK
Penggunaan setiap teknik tentu saja ditentukan oleh sifat dasar data yang akan dikumpulkannya.
Teknik-teknik yang dimaksud disajikan berikut ini.
Untuk memperoleh data dalam penelitian tindakan, antara lain.
1) Catatan Anekdot adalah riwayat tertulis, deskriptif, longitudinal tentang apa yang dikatakan
atau dilakukan perseorangan dalam kelas dalam suatu jangka waktu. Deskripsi secara akurat
dalam catatan anekdot ini sangat diperlukan untuk menghasilkan gambaran umum yang layak
untuk keperluan penjelasan dan penafsiran. Deskripsi tersebut biasanya mencakup peristiwa
yang terjadi sebelum, selama, dan sesudah proses pembelajaran berlangsung beserta
konteks yang relevan atau berkaitan dengan objek yang diteliti.
2) Catatan Lapangan, teknik ini sejenis dengan catatan anekdot, tetapi mencakup kesan dan
penafsiran subjektif. Deskripsi boleh mencakup referensi misalnya pelajaran yang lebih baik,
perilaku kurang perhatian, pertengkaran picik, kecerobohan, yang tidak disadari oleh guru atau
pimpinan terkait. Seperti halnya catatan anekdot, perhatian diarahkan pada persoalan yang
dianggap menarik.
3) Deskripsi Perilaku Ekologis, teknik ini berusaha untuk mencatat observasi dan pemahaman
terhadap urutan perilaku yang lengkap. Deskripsi sebaiknya mengurangi penafsiran psikologis
dan terminologis, misalnya, ketika seorang siswa diamati tertawa terbahak-bahak, peneliti
tidak boleh memberi komentar tentang maksud tertawa siswa tersebut. Kecenderungan untuk
memberikan penilaian seperti ini banyak dialami oleh peneliti pemula. Mereka belum terlatih
untuk menunda penilaian sampai refleksi dilakukan.
119 Disajikan deskripsi tentang konsep dasar KTI, mahasiswa dapat mengambil C5 SD
kesimpulan tentang pengertian, ciri, tujuan, dan manfaat KTI
•Tulisan yang disusun berdasarkan fakta atau analisa, disajikan
Karya tulis ilmiah dengan menggunakan bahasa baku dan memberikan informasi
yang bersifat obyektif dan rasional
Otentisitas atau originalitas sebuah karya menjadi faktor penting dalam penulisan karya ilmiah,
karena keotentikan sebuah karya mencerminkan kredibilitas penulis.
Otentisitas dari sebuah karya ilmiah tidak hanya diukur berdasarkan parameter teknis
penulisan, tetapi juga logiak tulisan.
Sebuah karya tulis dikatakan ilmiah apabila disusun berdasarkan data atau sumber yang valid
dan analisis yang kritis. Adapun yang dimaksud dengan analisis kritis di sini adalah analisis yang
dilakukan dengan menggunakan metode-metode yang oyektif dan rasional.
Bahasa tulis ilmiah adalah bersifat denotatif yang artinya setiap kata yang diungkapkan dalam
bahasa tulis ilmiah memiilki satu makna yang paling sesuai untuk mengungkapkan konsep dalam
bidang ilmu pengetahuan.
Ciri-ciri bahasa Bahasanya adalah bahasa resmi
tulis ilmiah
Sifatnya formal dan objektif
Nadanya tidak emosional
Keindahan bahasanya tetap diperhtikan
Kemubaziran dihindari
Isinya lengkap, ringkas, meyakinkan, dan tepat.
Untuk memahami lebih mendalam tentang karya tulis ilmiah, setidaknya kita perlu memahami
karakteristik penulisannya. Dengan memahami hal ini, dapat memberikan bekal bagi kita untuk
dapat membedakannya dengan karya tulis lainnya, diantaranya adalah:
1. Karya ilmiah adalah tulisan yang disusun secara sistemaits, logis dan rasional yang didukung
oleh fakta, yaitu berupa fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah dengan
mengikuti metodologi penulisan ilmiah yang benar.
120 Disajikan deskripsi tentang ragam KTI, mahasiswa mampu menentukan ragam C4 M
bentuk KTI
Karya ilmiah dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, tetapi pada prinipnya, semua karya tulis
ilmiah itu sama yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah.
Perbedaan hanyalah pada materi, susunan, tujuan serta panjang pendeknya karya tulis ilmiah.
• Dikatakan baik apabila memiliki struktur dan alur berpikir yang
sistematis dan rasional, serta ditulis dengan standar bahasa
yang baku dan mengikuti pedoman penulisan karya ilmiah.
Makalah
• Panjang makalah biasanya berkisar antara 10 – 50 halaman,
bergantung pada keluasan tema yang dibahas dan
kepentingan penulisannya.
• Tema yang disajikan bagi artikel harus relevan dengan disiplin
Artikel Jurnal Ilmiah
ilmu yang dipilih oleh jurnal tersebut.
• Buku harus memenuhi kriteria penulisan karya akademik
seperti yang telah disebutkan. Buku yang tidak memenuhi
Buku Akademik
kriteria penulisan karya ilmiah tidak layak untuk disebut
sebagai sebuah karya akademik.
• Review karya akademik biasanya disajikan secara akademik
pula dan diterbitkan di jurnal-jurnal ilmiah.
Review Buku/Artikel • Review ini biasanya memberikan penilaian sebuah karya
akademik dengan membandingkannya dengan karya-karya
sejenis lain, atau mengkontekstualisasikannya pada kondisi
tertentu.
• Pada laporan dijelaskan latar belakang masalah, persoalan
yang diteliti, metode yang digunakan, data yang diambil,
kerangka teori atau kerangka berfikir yang ditawarkan, serta
temuan yang dihasilkan.
Laporan Penelitian • Keseluruhan itu disusun secara sistematis dan logis sehingga
mampu meyakinkan pembaca bahwa penelitian tersebut
benar-benar dilakukan secara obyektif, dengan metodologi
yang memastikan ketepatan data dan pengolahannya, serta
menghasilkan temuan yang istimewa.
• metode yang terdiri dari tugas yang diberi nomor. Tujuan metode ini
adalah agar dipelajari oleh siswa yang mendapatkan nomor tersebut
Numbered Heads
dalam kelompok yang berbeda. Setelah itu masing-masing siswa
Together
pemegang nomor akan berbagi dengan anggota kelompok dan kelompok
lainnya