17
17
id
Penulisan Hukum
(Skripsi)
Oleh
Y U S R I
NIM. E. 1104085
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2008
i
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Disusun Oleh :
Y U S R I
NIM. E.1104085
ii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN PENGUJI
Disusun Oleh :
Y U S R I
NIM. E.1104085
Telah diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Penulisan Hukum (Skripsi)
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada :
Hari : ……………………………
Tanggal : ……………………………
TIM PENGUJI
MENGETAHUI
Dekan,
iii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
iv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pihak Surveyor berlisensi (diluar BPN). Kendala ekstern/kendala dari luar yaitu
pengisian berkas yang dibutuhkan kurang lengkap, persyaratan administrasi
kurang lengkap, kediaman pemohon yang tidak berada di lokasi desa tersebut,
kesiapan perangkat desa dan masyarakat yang kurang memahani kebutuhan
syarat-syarat yang dibutuhkan dalam proses sertipikat, serta pengukuran/satgas
teknis yang diserahkan kepada pihak surveyor berlisensi, dimana dalam
pengukuran masih banyak patok-patok yang belum terpasang pada bidang tanah
yang di mohon dan tidak disaksikan oleh pihak-pihak bersebelahan sehingga asas
kontradiktur delimitasi tidak dapat terpenuhi dan akan memungkinkan terjadinya
masalah/sengketa dikemudian hari.
v
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………... 4
C. Tujuan Penelitian …………………………………………. 5
D. Manfaat Penelitian ………………………………………... 5
E. Metode Penelitian ………………………………………… 6
F. Sistimatika Skripsi ……………………………………….. 12
vi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
a. Surat Keterangan
b. Dokumen Hukum
vii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkah dan anugerah-Nya, skripsi dengan judul “PELAKSANAAN
PENDAFTARAN TANAH PERTAMA KALI SECARA SISTIMATIK
MELALUI LAND MANAGEMENT AND POLICY DEVELOPMENT
PROGRAM (LMPDP) DI KECAMATAN SAMBI KABUPATEN
BOYOLALI”, dapat selesai pada waktunya. Skripsi ini sebagai salah satu syarat
untuk dapat menyeselaikan pendidikan Program Sarjana Strata 1 (satu) di Fakultas
Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Kami yakin dalam penulisan skripsi ini adalah jauh dari sempurna,
sehingga penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
dari semua pihak atas kekurangan dan kelemahan dari penelitian yang penulis
lakukan.
Atas bimbingan, arahan dan bantuan dari berbagai pihak, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Moh. Jamin, S.H, M.H, Dekan Fakultas Hukum Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Harjono, S.H, M.H, Ketua Program Non Reguler Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Budi Setiyanto, S.H, sebagai Pembimbing Akademik
4. Bapak Wasis Sugandha, S.H, Selaku ketua Bagian Hukum Administrasi
Negara Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. Bapak Pius Triwahyudi, M.Si, Selaku Pembimbing Skripsi.
6. Bapak Ir. Sriyono Budiwihardjo. MM, Selaku Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten Boyolali.
7. Semua teman-temanku dan pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu, baik secara langsung maupun tidak langsung telah ikut membantu
dalam penulisan Skripsi ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala kebaikan Bapak dan ibu
yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
viii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat
berguna dan bermanfaat bukan saja buat penulis pribadi, tetapi juga bagi pembaca
khususnya bagi para mahasiswa di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret
Surakarta, dan skripsi ini juga dapat :
1 Memberikan masukan bagi para Pejabat maupun pelaksana yang terlibat
dalam proses pendaftaran tanah tentang bagaimana proses Pendaftaran tanah
yang benar yang sesuai dengan catur tertib Pertanahan dan produk sertiupikat
hak atas tanah menjadi surat atau alat bukti yang mempunyai kekuatan hukum.
2 Memberikan manfaat dan pelajaran bagi masyarakat untuk dapat lebih
mengetahui tentang tanah, sertipikat dan proses pendaftran tanah serta
peraturan yang ada mengenai pertanahan
3 Sebagai salah satu prasyarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam studi
ilmu hukum di Fakultas Hukum UNS.
4 Menghasilkan deskripsi atas proses pendaftaran tanah pertama kali secara
sistimatis melalui LMPDP di Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali Propinsi
Jawa Tengah.
5 Menghasilkan deskripsi atas permasalahan apa yang timbul dalam Proses
Pendaftaran Tanah pertama kali secara sistimatis melalui LMPDP di
Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali Propinsi Jawa Tengah.
6 Memberikan wacana kepustakaan di bidang ilmu hukum khususnya Hukum
Administrasi Negara.
Penulis
ix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Melaksanakan Pendaftaran Tanah diseluruh wilayah indonesia adalah
kewajiban dari pemerintah Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-undang No 5 tahun 19960 (UUPA). Untuk itulah, maka Pemerintah
dengan segala keterbatasan yang ada, terutama keterbatasan dana,
penyelengaraan Pendaftaran tanah Sistimatik atau yang lebih dikenal dengan
istilah ajudikasi.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun hal-hal yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah kelengkapan berkas yang dilakukan dalam kegiatan
LMPDP di Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali Propinsi Jawa Tengah
dengan berkas yang dibutuhkan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku ?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari kegiatan penelitian ini diharapkan mencapai
beberapa tujuan diantaranya :
1. Untuk mengetahui bagaimanakah kelengkapan berkas yang dilakukan
dalam LMPDP di Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali Propinsi Jawa
Tengah dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Untuk mengetahui bagaimanakah jangka waktu dan biaya yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan LMPDP di bandingkan dengan
permohonan biasa di kantor pertanahan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Untuk Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
ajudikasi melalui LMPDP di Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali
Propinsi Jawa Tengah dan upaya penyelesaiannya.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Praktis
a. Memberikan masukan bagi para Pejabat maupun pelaksanan yang
terlibat dalam proses pendaftaran tanah tentang bagaimana proses
Pndaftaran tanah yang benar yang sesuai dengan catur tertib
Pertanahan dan produk sertiupikat hak atas tanah menjadi surat atau
alat bukti yang mempunyai kekuatan hukum.
b. Memberikan manfaat dan pelajaran bagi masyarakat untuk dapat lebih
mengetahui tentang tanah, sertipikat dan proses pendaftran tanah serta
peraturan yang ada mengenai pertanahan.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Manfaat Teoritis
a. Menghasilkan deskripsi atas proses pendaftaran tanah pertama kali
secara sistimatis sehingga menghasilkan catur tertib pertanahan
melalui LMPDP di Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali Propinsi
Jawa Tengah.
b. Menghasilkan deskripsi atas permasalahan apa yang timbul dalam
Proses Pendaftaran Tanah pertama kali secara sistimatis melalui
LMPDP di Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali Propinsi Jawa
Tengah.
c. Memberikan wacana kepustakaan di bidang ilmu hukum khususnya
Hukum Administrasi Negara.
E. METODE PENELITIAN
1. Jenis penelitian
“Metode penelitian hukum menguraikan bahwa metode apa yang
sebaiknya dipakai berkaitan erat dengan tujuan, sasaran, dan masalah
yang diteliti”. ( Joko Purwono 1993:68 )
2. Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu “penelitian yang dimaksud
untuk memberi data yang seteliti mungkin tentang manusia atau keadaan
atau gejala-gejala lain” (Soerjono Soekanto, 1986:10).
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Pendekatan penelitian
Metode yang digunakan dalam pendekatan penelitian ini
menggunakan pendekatan Normatif Yuridis yang merupakan identifikasi
hukum sebagai perilaku yang mempola. Sehingga penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh kejelasan terhadap pelaksanaan
pensertipikatan tanah melalui program Ajudikasi LMPDP di Kecamatan
Sambi Kabupaten Boyolali.
4. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang berupa fakta-fakta atau keterangan-
keterangan yang diperoleh secara langsung dari sumber data oleh
peneliti untuk tujuan penelitian, sehingga diharapkan penulis dapat
memperoleh hasil yang sebenarnya dari obyek yang diteliti.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah keterangan-keterangan atau pengetahuan-
pengetahuan yang secara tidak langsung diperoleh melalui studi
kepustakaan, bahan-bahan dokumenter, tulisan ilmiah, dan sumber-
sumber tertulis lainnya
5. Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek
dimana data diperoleh. Dalam penelitian ini sumber data meliputi:
b. Studi Kepustakaan
Penelitian terhadap suatu masalah yang diajukan atau
direncanakan untuk diteliti kebenarannya menurut cara-cara yang
dapat dipertanggungjawabkan dari segi ilmiah dan penelitian
bersumber dari kepustakaan atau dokumentasi (Suharsini Arikunto,
1987:7).
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGUMPULAN DATA
↔ DATA
REDUKSI PENYAJIAN DATA
PENARIKAN
KESIMPULAN
F. SISTEMATIKA SKRIPSI
Dari hasil penelitian hukum akan diperoleh data-data yang kemudian
dianalisis dan disusun menjadi suatu laporan dengan sistematika yang terbagi
menjadi 4 ( empat ) bab dan masing-masing bab akan terbagi menjadi sub bab,
yang penulisannya adalah sebagi berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Terdiri dari sub bab latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika
skripsi.
BAB IV PENUTUP
Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan
jawaban pokok atas masalah penelitian hukum dan saran berisi apa
yang dapat disarankan secara konkrit oleh peneliti dalam hubungannya
dengan kesimpulan dan temuan yang diperoleh.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat (3) menyebutkan bahwa
bumi, air dan kekayaan alam yang tekandung di dalamnya di kuasai oleh
Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Kata “dikuasai” dalam pasal ini bukanlah berarti dimiliki, akan tetapi
adalah pengertian yang memberi wewenang kepada Negara sebagai organisasi
kekuasaan dari bangsa Indonesia pada tingkatan tertinggi untuk:
4. Mengatur dan menyelenggarakan peruntukkan, penggunaan, perencanaan,
persediaan dan pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa
5. Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang
dan bumi, air dan ruang angkasa
6. Menentukkan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-
orang dan perbuatan-perbuatan hukum yang mengenai bumi, air dan ruang
angkasa
cepat, sederhana, dan murah serta tetap menjamin kepastian hukum. Menurut
Sudjito (1987:64) disebutkan bahwa:
Kepastian hukum terhadap hak atas tanah agar dapat terwujud, maka
penyelenggaraan harus meliputi:
1. Pengukuran, pemetaan, dan pembukuan tanah yang menghasilkan peta
pendaftaran dan surat ukur. Dari peta pendaftaran dan surat ukur dapat
diperoleh mengenai letak, batas, dan luas tanah yang bersangkutan
2. Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut. Termasuk
dalam kegiatan pendaftaran atau pencatatan hak-hak lain baik hak-hak atas
tanah maupun hak jaminan serta hak-hak lainnya yang membebani status
tanahnya. Pendaftaran ini memberikan keterangan tentang subyek haknya,
siapa yang berhak atas tanah yang bersangkutan
3. Pemberian surat-surat tanda bukti hak sebagai alat bukti yang kuat, yakni
berupa sertifikat hak atan tanah.
Sebutan tanah dalam bahasa kita dapat dipakai dalam berbagai arti,
maka dalam penggunaanya perlu diberi batasan, agar diketahui dalam arti
apa istilah tersebut digunakan.
2. Tinjauan tentang hapusnya hak atas tanah dan permohonan hak atas
tanah
a. Pengertian hapusnya hak atas tanah
Ada berbagai peristiwa hukum yang dapat mengakibatkan hapus
hak atas tanah. Mengenai Hak Milik, Hak Guna Usaha dan Hak Guna
Bangunan sebab-sebab hapusnya hak ysnh bersangkutan disebutkan
dalam Pasal 27, 34 dan 40. Ketentuan yang lebih rinci mengenai Hak
Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai diatur dalam PP
40/1996.
sampai lahirnya hak atas tanah yang dimohon oleh yang bersangkutan
(Effendi Perangin, 1987:1).
oleh pemilik tanah, Hak Gadai, Hak Usaha Bagi Hasil, Hak
Menumpang, Hak Sewa, dan lain-lain (Pasal 37, 41, dan 53 UUPA).
(Boedi Harsono, 1994:204)
Yang dimaksud dengan hak atas tanah adalah hak sebagaimana
dimasud dalam Pasal 16 Undang Undang Dasar Pokok-Pokok Agraria.
Yang dimaksud dengan hak atas tanah ialah hak yang memberi
wewenang kepada empunya hak untuk mempergunakan atau
mengambil manfaat dari tanah yang dihakinya (Effendi Perangin 1986,
230).
B. KERANGKA PEMIKIRAN
Pasal 19 Undang-Undang Pokok Agraria menyebutkan bahwa untuk
menjamin kepastian hukum hak-hak atas tanah oleh pemerintah dilakukan
pendaftaran tanah di seluruh wilayah Indonesia menurut ketentuan yang
berlaku.
LMPDP
Pelaksanaan LMPDP
- Kelengkapan berkas
- Jangka waktu dan biaya sampai
proses sertipikat selesai
Upaya Pemecahan
Masalah
Penerbitan Sertipikat
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Keterangan :
: diteliti
: tidak diteliti
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
2. Penggunaan Tanah
KecamatanSambi merupakan daerah mempunyai pola penggunaan
tanah yang bervariasi. Jenis penggunaan tanah di Kecamatan Sambi
terutama desa-desa yang menjadi lokasi LMDP dapat dilihat pada table 1
sebagai berikut :
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Status Tanah
Desa-desa yang menjadi wilayah pelaksanaan LMPDP termasuk
daerah yang memiliki tingkat perkembangan sertipikat tanah yang rendah,
artinya masih banyak bidang tanah yang belum bersertipikat. Berdasarkan
data dari Kantor Kecamatan dan juga Kantor Pertanahan Kabupaten
Boyolali, menunjukan bahwa desa-desa yang menjadi wilayah LMPDP
tersebut dari tanah-tanah yang ada di masing-masing desa baru sekitar
35% yang sudah bersertipikat. Sebagian besar tanah di desa-desa yang
menjadi lokasi LMPDP di Kecamatan Sambi berasal dari tanah hak milik
adapt. Dengan rendahnya angka persentase bidang tanah yang sudah
bersertipikat, sangat memungkinkan untuk dilakukannya kegiatan
LMPDP.
b. Tingkat pendididkan
Tingkat pendidikan penduduk dapat mempengaruhi kualitas
dalam pengembangan sumber daya manusia, yang menjadi salah satu
modal untuk meningkatkan dan memperlancar jalannya pembangunan.
Di samping itu tingkat pendidikan mempengaruhi pula kesadaran
hokum, yang akan memperngaruhi pola piker dan tingkah laku
masyarakat setempat, tingkat pendidikan di 10 (sepuluh) desa yang
menjadi lokasi LMPDP secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Mata pencaharian
Kecamatan Sambi, terutama 10 (sepuluh) desa yang menjadi
lokasi LMPDP merupakan daerah yang bervariasi ada tanah yang
berbukit-bukit dan ada tanah yang mempunyai pengairan sawah yang
baik, mata pencaharian tersebut sangat mempengaruhi penduduk
setempat dalam berpikir dan bertindak, khususnya dalam bidang
pertanahan. Jumlah penduduk menurut mata pencaharian dapat dilihat
dalam tabel 3 berikut ini.
Tabel 3. Jenis mata pencaharian penduduk 10 desa yang menjadi
lokasi LMPDP di Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali
No. Profesi Jumlah orang
1 Petani 8783
2 Buruh Tani 264
3 Pedagang 679
4 Pertukangan 182
5 PNS 417
Sumber : Kantor Kecamatan Sambi, Tahun 2007
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d. Pendapatan Penduduk
Salah satu tujuan yang hendak dicapai oleh adanya pembangunan
ekonomi adalah untuk mewujudkan taraf hidup yang lebih baik bagi
warganya. Tolak ukur yang seringkali digunakan untuk mengukur
tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi suatu wilayah adalah
dengan melihat seberapa besar peningkatan taraf hidup warganya
dengan menggunakan ukuran pendapatan per kapita. Walaupun
pendekatan pendapatan per kapita masih menyimpan sejumlah
kelemahan, namun ukuran tersebut masih popular dan dapat digunakan
untuk membandingkan kesejahtraan antar warga/penduduk pada
wilayah yang berlainan.
Diantara kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Boyolali,
Kecamatan Musuk adalah kecamatan yang termasuk pertumbuhan
ekonominya di tingkat yang menengah, tetapi khususnya untuk 10
(sepuluh) desa yang menjadi wilayah LMPDP, desa-desa tersebut
termasuk desa-desa yang miskin. Karena disetiap desa yang ada
terdapat rata-rata 350 kepala keluarga miskin dari rata-rata 1300 kepala
keluarga di tiap-tiap desa. Komposisi jumlah penduduk di 10
(sepupuh) desa yang menjadi lokasi LMPDP berdasarkan pendapatan
penduduk per bulan dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini.
Tabel 4 . Pendapatan penduduk 10 desa yang menjadi lokasi
LMPDP di Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali.
Jumlah Persentase
No. Pendapatan per bulan
(KK) (%)
1 < Rp. 300.000,- 6497 65.03
2 Rp. 300.000,- s/d Rp. 600.000,- 2175 21.74
3 > Rp. 600.000,- 136 13.23
Sumber : Kantor Kecamatan Sambi, tahun 2007.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5. Pengantian sertipikat 75 16 36 34
6. Penghapusan sertipikat 50 2 4 6
7. Peralihan Hak 1542 970 1502 1927
8. Hak Tanggungan 257 176 217 331
9. Roya 173 218 191 179
Sumber : Kantor Pertanahan Kabupaten Boyolali, tahun 2007
b. Peralihan hak/lelang
Jenis-jenis akta yang akan diadakan proses peralihan hak
disyaratkan adalah:
1). Akta hibah
2). Akta jual beli
3). Akta tukar menukar
4). Akta waris
Proses peralihan hak/lelang ini adalah proses peralihan nama
yang dilakukan Kantor Pertanahan dari tanah yang sudah
bersertifikat atau yang belum bersertifikat dengan menggunakan
akta-akta yang telah disyaratkan diatas, dimana akta-akta tersebut
harus dibuat oleh PPAT
d. Hak Tanggungan
Proses pengeluaran sertifikat hak tanggungan oleh Kantor
Pertanahan atas permintaan pihak bank yang telah memberi
sejumlah uang kepada seseorang sebagai hutang, dimana orang
tersebut menggunakan sertifikat tanahnya sebagai jaminan hutang
pada bank. Akta perjanjian penyerahan sertifikat hak atas tanah dan
hutang tersebut harus dibuat oleh PPAT dan didaftarkan ke Kantor
Pertanahan sehingga berhak mengeluarkan sertifikat hak
tanggungan seperti di atas. Adapun sertifikat hak tanggungan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
e. Roya
Penghapusan catatan adanya hutang pada pihak bank, yang
ada di Buku Tanah oleh staf Kantor Pertanahan karena hutang
seseorang telah lunas. Pemohonan roya ini biasanya adalah pihak
bank.
f. Pemberian hak
Proses pemberian hak atas tanah oleh pemerintah melalui
Kantor Pertanahan pada penggarap, penghuni dan lain-lain atas
tanah negara yang mereka mohonkan pada pemerintah untuk
menjadi haknya. Apabila permohonan tersebut disetujui oleh
pemerintah, maka pemerintah akan mengeluarkan Surat Keputusan
(SK) pemberian hak kemudian didaftarkan di Kantor Pertanahan
dan akan mengeluarkan sertifikat hak atas tanah.
h. Peningkatan Hak
Pelayanan dari Kantor Pertanahan pada masyarakat setempat
yang ingin meningkatkan hak atas tanahnya yang lemah kekuatan
hukumnya menjadi hak atat tanah yang lebih kuat kekuatan
hukumnya yaitu menjadi Hak Milik.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(1). Tanah dengan hak adat perorangan berupa Hak milik adat,
hak googol, hak sanggan, hak yasan, hak anggaduh, hak
pekulen atau hak noworito.
(2). Tanah Negara berisi HLP Penda Propins/Kabupaten/ Kota
yang dikuasai oleh departemen mana atau dikuasai secara
perorangan dan kalau ada yang lain maka disebutkan
(3). Tanah bagi kepentingan umum yang berupa tanah
kuburan, tanah pangonan, tanah pasir, tanah lapang atau
tanah kas desa
(4). Lain-lain disebutkan jika ada status tanah yang lain dari
yang sudah disebutkan diatas
f). Beban-beban atas tanah
Disebutkan apa saja yang membebani tanah yang ikut dalam
LMPDP tersebut jika ada.
g). Bangunan kepentingan umum dan sosial
Disebutkan bangunan kepentingan umum dan sosial jika ada
diatas tanah yang menjadi lokasi LMPDP
h). Sengketa atas tanah
Disebutkan ada sengketa atau tidak tanah yang menjadi lokasi
LMPDP jika ada maka perlu diuraikan sengketanya.
i). Yang mengumpulkan data tersebut diatas (disebutkan nama dan
tanda tangan) dan diketahui oleh yang berkepentingan atau
wakilnya (disebutkan nama dan tanda tangan).
4). Keberatan/sanggahan
a). Sanggahan/keberatan diuraikan secara singkat apakah ada
mengenai batas atau kepemilikan tanah, nama penyangah dan
alamatnya, alas an penyangah terhadap tanah tersebut beserta
surat buktinya.
b). Penyelesaian sengketa/sanggahan diuraikan secara singkat
d. Berkas-berkas lain
Berkas-berkas lain yang dibutuhkan disesuaikan dengan proses
yang dilakukan atas tanah tersebut sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang ada dan peraturan pelaksananya, antara
lain :
1). KTP Pemohon, Penjual-pembeli, pemberi hibah, alih waris, saksi
2). Surat Kematian
3). Pajak Bumi Bangunan
4). Leter C Desa
5). Surat Keterangan Warisan
6). Surat Pernyataan Pembagian Warisan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Persiapan
1). Pemilihan dan penetapan Lokasi
Pada tahun anggaran 2007, Kecamatan Sambi merupakan
salah satu dari lokasi LMPDP di Kabupaten Boyolali dengan SK
Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Kepala
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 72-XVI-
2007 tanggal 15 maret 2007 tentang penunjukan kelurahan/desa di
propinsi jawa tengah sebagai lokasi penyelenggaraan Pendaftaran
Tanah sistimatik Land Management and Policy Development
Program (LMPDP) Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Tahun Anggaran 2007 Nomor 72-XVI-2007 tanggal 15 maret 2007
tentang penunjukan kelurahan/desa di propinsi jawa tengah sebagai
lokasi penyelenggaraan Pendaftaran Tanah sistimatik Land
Management and Policy Development Program (LMPDP) Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia Tahun Anggaran 2007.
c. Penyuluhan
Dalam penyuluhan untuk mempersiapkan pelaksanaan LMPDP
perlu dilakukan agar masyarakat mengetahui apa yang dimaksud dengan
LMPDP tersebut dan bagaimana kriteria yang dapat ikut dalam proyek
LMPDP serta apa saja yang dibutuhkan dalam proses pensertipikatan
tanah pertama kali secara sistimatik melalui LMPDP. Sehingga target
bidang tanah sebesar 500 bidang setiap desanya dapat tercapai.
e. Sidang Ajudikasi
Sidang ajudikasi adalah sidang yang dilakukan oleh panitia
ajudikasi LMPDP untuk mengetahui kebenaran dan keakuratan dari
data-data yuridis yang telah diambil/diperoleh oleh satgas yuridis.
Dalam hal ini tata cara sidang ajudikasi adalah :
1). Sidang ajudikasi diadakan di Balai Desa
2). Masyarakat peserta ajudikasi LMPDP dikumpulkan dibalai desa dan
dipanggil satu-persatu untuk ditanyakan segala sesuatu yang ada dan
ditemui oleh satgas yuridis yang dituangkan dalam Daftar Isian 201,
proses pensertipikatan yang dilakukan oleh pemohon apakah
melalui konversi, warisan, jual beli, hibah atau proses lainnya
tentang kebenarannya.
3). Setalah data-data yang ada dinyatakan benar oleh pemohon
dan tidak ada permasalahan atau kekurangan dalam berkas
permohonan tersebut maka pemohon diminta untuk tanda tangan
persyaratan-persyaratan yang ada, juga para saksi dan kepala desa
setempat.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
baru selesai dibuat surat ukurnya pada akhir waktu yang telah
ditentukan karena disebabkan oleh adanya kekeliruan dan kesalahan.
g. Pengumuman
Setelah D.I 201 ditandatangani oleh Ketua Panitia Ajudikasi
LMPDP, maka daftar isian dan peta bidang-bidang tanah diumumkan
secara bertahap selama 30 (tiga puluh) hari di Base Camp Panitia
Ajudikasi LMPDP Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali dan dikantor
desa-desa yang menjadi lokasi LMPDP Kecamatan Sambi Kabupaten
Boyolali. Dilakukan pada bulan Oktober dan Nopember secara bertahap
untuk 10 (sepuluh) desa yang menjadi lokasi LMPDP, dibandingkan
dengan waktu yang dibutuhkan untuk pengumuman dalam program
LMPDP dengan secara Sporadik ada perbedaan dimana kalau secara
sporadik pengumuman dilakukan selama 60 (enam puluh) hari atau 2
(dua) bulan, disebabkan karena dalam program LMPDP dilakukan
diwilayah yang sama dan dalam jumlah yang banyak sehingga
dimungkinkan pihak-pihak yang berkepentingan akan cepat untuk
mendapatkan informasi dan pengumuman tersebut sedangkan kalau
secara sporadik wilayahnya terpencar dan tidak dalam jumlah banyak
sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dalam pengumuman.
Tujuan pengumuman dimaksudkan agar masyarakat pemilik tanah
bisa melihat dan mengetahui nama-nama yang diusulkan untuk
diberikan bukti hak serta batas-batas bidang tanahnya, baik data fisik
maupun data yuridis. Selain itu juga memberikan kesempatan bagi yang
berkepentinganuntuk mengajukan keberatan atas tanah yang data fisik
dan yuridis yang dimohon pendaftaran haknya melalui LMPDP di
Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali.
dibuatkan Buku Tanah (D.I 205) dan Sertipikat (D.I 206) serta
ditandatangani oleh Ketua Panitia Ajudikasi LMPDP di Kecamtan
Sambi Kabupaten Boyolali.
i. Penyerahan Sertipikat
Penyerahan sertipikat dilakukan oleh Panitia Ajudikasi Kecamatan
Sambi Kabupaten Boyolali secara langsung kepada peserta LMPDP
dengan cara mengumpulkan pemohon peserta LMPDP di Kantor Desa-
desa yang menjadi lokasi LMPDP, panitia ajudikasi memilah sertipikat
yang akan dibagikan per Kadus dan dilakukan pemangilan nama
pemegang hak dengan menyerahkan bukti identitas dirinya atau KTP
kepada panitia ajudikasi LMPDP dan peserta LMPDP yang tidak bisa
hadir atau berhalangan dimungkinkan untuk sertipikatnya diambil oleh
orang lain dengan mengunakan surat kuasa yang bermeterai RP.6000,-,
dan tahapan penyerahan sertipikat dalam pelaksanaan LMPDP di
Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali sesuai dengan PMNA/KBPN
Nomor 3 tahun 1997 pasal 71. Dalam rangka Ulang tahun UUPA pada
bulan September ada beberapa sertipikat yang dibagikan oleh Kepala
Kantor Pertanahan Kabupaten Boyolali yang disaksikan oleh Bupati
Kabupaten Boyolali dan Camat Sambi tapi secara keseluruhan
penyerahan sertipikat dilakukan pada bulan Desember secara bertahap
terhadap 10 (sepuluh) desa yang menjadi lokasi LMPDP.
Team Scedule
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Adanya pemilik tanah yang tidak berada di lokasi pada saat penetapan
tanda batas
Dari hasil wawancara dengan 40 (empat puluh) informan 25
diantaranya menyatakan bahwa pemilik tanah yang tidak berada di
lokasi pada saat penetapan batas menjadi kendala dalam pelaksanaan
Ajudikasi LMPDP, dengan alasan antara lain;
Beberapa pemilik tanah tidak berada di lokasi pada saat
dilaksanakannya penetapan tanda batas. Salah satunya karena banyak
pemilik tanah bertempat tinggal di luar Kecamatan Sambi, sehingga
Petugas Ukur mengambil keputusan untuk menunda pengukuran
terhadap bidang tanah yang tidak dihadiri oleh pemilik tanah. Dan 15
diantaranya tidak tahu.
Upaya penyelesaian:
Sebelum dilakukan proses penetapan batas, para pemilik tanah diberi
surat pemberitahuan akan diadakannya pengukuran dan penetapan
batas bidang tanah. Apabila pada saat akan dilakukan kegiatan
pengukuran, pemilik tanah ataupun tetangga batas tetap tidak bisa
hadir maka diharapkan memberitahu kepada panitia pelaksana
Ajudikasi LMPDP untuk kiranya dapat diwakilkan kepada aparat
kecamatan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-Saran
1. Agar masyarakat luas mengetahui bagaimana syarat-syarat dan tata cara
Pendaftaran hak atas tanah pertama kali secara sistimatik melalui
Ajudikasi LMPDP, serta menghindari adannya informasi yang tidak benar,
maka sebaiknya dilakukan penyebaran informasi / sosialisasi / penyuluhan
oleh intansi terkait, khususnya Badan Pertanahan Nasional Kabupaten
Boyolali.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Perundang-undangan
Undang-undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan-perturan Pokok
Agraria
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 189 Tahun 1981 tentang Proyek
Operasi Nasional Agraria
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
Paraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor
3 Tahun 1997 tentang Ketentuan pelaksana PP Nomor 24 Tahun 1997.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2006 tentang Badan
Pertanahan Nasional
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN-LAMPIRAN
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id