Anda di halaman 1dari 20

MATERI PELATIHAN

TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI

Materi 2 :
Etika TIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Unggul, Kreatif, dan Inovatif Berkelanjutan


2022
Unggul, Kreatif, dan Inovatif Berkelanjutan

ETIKA TIK DAN PENULISAN KARYA ILMIAH

A. Etika Pemanfaatan TIK di Perguruan Tinggi


1. Lingkup Etika Pemanfaatan TIK
Perguruan tinggi sebagai kancah masyarakat berbudaya akademik,
berkewajiban merespons perubahan teknologi dan kehidupan sosial
budaya yang sangat pesat. Kehadiran TIK memberikan perubahan pada
semua sektor kehidupan manusia, termasuk pendidikan, lebih khusus
perguruan tinggi. Komunikasi dan Informasi sangat mudah, murah dan
cepat diakses oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun.
Perkembangan TIK juga mempengaruhi sistem dan budaya
akademik di perguruan tinggi. Dalam menghadapi kehadiran TIK,
masyarakat perguruan tinggi perlu cerdas dan bijaksana. Sebagai
masyarakat akademik, tentu harus memanfaatkan kehadiran TIK sebagai
pendorong akselerasi kemajuan ilmu pengetahuan. Dalam kenyataannya
kehadiran TIK membuat sebagian masyarakat perguruan
gi. Terjadi berbagai kasus pemanfaatan
TIK secara serampangan dengan tidak memperhatikan kaidah dan norma
yang ada, seperti maraknya plagiasi, upload gambar/video/ informasi
yang tidak beretika, short massege sent (SMS) dengan kata- kata yang
kurang sopan, pesan yang tidak benar, dan lain sebagainya.
Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat perguruan tinggi perlu
memahami etika dalam pemanfaatan TIK khususnya etika dalam dunia
akademik. Etika penggunaan informasi diperlukan ketika seseorang
menggunakan informasi yang diperolehnya dari sumber-sumber yang
tersedia. Etika tersebut penting diketahui supaya tidak terjadi plagiarisme
(plagiat), pelanggaran hak cipta, dan pelanggaran norma sosial maupun
hukum. Kekurangpahaman mahasiswa akan etika penggunaan TIK dapat
menyebabkan resiko merugikan, yaitu hukuman penjara.Terkait plagiasi
dan hak cipta akan dibahas tersendiri pada sub- bab berikutnya.
TIK UNY 2022

Etika dan budaya akademik di perguruan tinggi selalu dijunjung


tinggi, khususnya dalam penggunaan perangkat TIK. Penyebaran
informasi seperti username dan password tidak diperkenankan melalui
sistem yang terbuka dan bisa dilihat oleh semua orang diluar civitas
akademika institusi, seperti misalnya mengumumkannya melalui Website,
open mailing list, blog, ataupun cara-cara lainnya yang memungkinan
username dan password tersebut digunakan oleh pihak- pihak diluar
civitas akademika Perguruan Tinggi yang bersangkutan, lebih-lebih
apabila bisa dilihat oleh seluruh dunia seperti halnya blog page dan web
page.
Penyebaran informasi berupa teks, gambar, dan video juga tidak
diperkenankan menyinggung atau merugikan pihak lain. Contohnya,
meluapkan kemaharahan yang menyakiti etnis atau suku tertentu melalui
situs jejaring sosial, mengunggah foto seseorang tanpa sepengetahuan
yang bersangkutan atau menyebarkan berita bohong dan pengetahuan
yang menyesatkan.
Masih banyak aturan atau norma terkait dengan etika akademik dan
etika kehidupan kampus dengan memanfaatkan perangkat TIK, seperti
etika SMS, etika menelepon, etika berkirim e-mail dan lain sebagainya
yang akan dibahas pada bagian berikutnya.

2. Netiket: Etika dalam penggunaan Internet


Netiket sering diartikan sebagai aturan
aturan/kebiasaan/etika/etiket umum yang berlaku di seluruh dunia,
sehingga para pelaku internet dapat dengan nyaman dalam berinteraksi
di dunia maya. Sebagaimana layaknya hubungan antar manusia dalam
dunia nyata, yang mengenal norma-norma tidak tertulis yang harus
dipatuhi, dalam dunia maya norma-norma semacam itu juga harus
diperhatikan. Hal ini untuk menjamin kenyamanan dan keamanan para
pemakai dalam berinteraksi. Dalam dunia maya, meskipun tidak terjadi
tatap muka, namun interaksi yang terjadi sangat aktif melebihi interaksi
langsung. Untuk itulah kebutuhan etiket pergaulan di internet sangat
diperlukan. Siapapun yang merasa menjadi bagian dari suatu komunitas
Unggul, Kreatif, dan Inovatif Berkelanjutan

di internet wajib untuk mematuhi kode etik yang berlaku di lingkungan


tersebut.
Beberapa aturan mendasar yang ada pada Netiket adalah sebagai
berikut.
1. Amankan dulu diri anda, maksudnya adalah amankan semua
properti, mungkin dapat dimulai dari mengamankan komputer,
dengan memasang antivirus atau personal firewall.
2. Jangan terlalu mudah percaya dengan Internet, sehingga dengan
mudah mengunggah data pribadi,.
3. Menghargai pengguna lain di internet, dengan cara cara :
a. jangan membiasakan menggunakan informasi secara
sembarangan, misalnya plagiasi.
b. jangan mengambil keuntungan secara ilegal dari Internet,
misalnya melakukan kejahatan pencurian nomor kartu kredit
c. jangan mengganggu privasi orang lain, dengan mencoba
mencuri informasi yang sebenarnya terbatas.
d. jangan menggunakan huruf kapital terlalu banyak, karena
menyerupai kegiatan teriak-teriak pada komunitas
sesungguhnya

3. Etika menggunakan SMS dan Instant Messaging


Seringkali mahasiswa mengirimkan SMS kepada dosen dengan
bahasa yang kurang sopan, misalnya menggunakan bahasa "alay" yang
seringkali digunakan remaja jaman sekarang, menggunakan singkatan
yang tidak lazim (misalnya karena disingkat dengan coz, Iya disingkat
dengan y saja, btw, otw dll), SMS dengan bahasa memerintah (misalnya:
bu... saya sudah dikampus, mau minta tanda tangan ibu.. atau bapak bisa
menemui saya di jurusan sekarang), mengirim SMS tanpa identitas dan
sebagainya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam ber-SMS dengan
dosen adalah:
a. Dimulai dengan sapaan salam, misalnya "Selamat Pagi" , "Selamat
Malam", assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam
sejahtera, om swastiastu, atau salam lainnya sesuai dengan budaya
masyarakat Indonesia.
TIK UNY 2022

b. Sebutkan identitas, karena dosen tidaklah mungkin menyimpan


semua nomor telepon mahasiswa. Sertakanlah identitas anda
dengan baik (misalnya : Saya Budi, Teknologi Pendidikan A 2017...)
c. Tuliskan keperluan dengan singkat dan jelas, jangan bertele-tele
atau kepanjangan yang justru membuat bingung (misalnya : Hari ini
saya ingin bimbingan, apakah ibu ada waktu?)
d. Ucapkan maaf untuk menunjukkan kerendahan hati anda, sebagai
bentuk penghormatan atas mengganggu waktunya, gunakanlah kata
maaf di awal atau akhir pesan.
e. Akhiri dengan ucapan terimakasih.
f. Contoh :
g. "Selamat pagi bu, Saya Anisa, Kelas Pend. Matematika A 2019. Maaf
bu, saya mau menanyakan apakah hari ini ibu ada waktu untuk
bimbingan skripsi? Terima Kasih."

Pada saat ini juga telah berkembang berbagai komunikasi grup yang
dibentuk oleh berbagai komunitas misalnya dalam BBM, WA, dan Line.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pengguna agar
dalam percakapan pribadi atau grup BBA, WA, dan Line tidak melanggar
etika.
a. Gunakan foto profil yang jelas dan sopan
b. Gunakan nama sesungguhnya
c. Buatlah status yang sopan, karena status dibaca oleh semua anggota
grup
d. Untuk komunikasi grup atau komunitas, sesuaikan keperluan yang
diinginkan dalam grup tersebut. Misalnya grup tentang mata kuliah,
yang dibicarakan adalah tentang mata kuliah, bukan mengobrol
masalah yang tidak memiliki relevansi dengan mata kuliah.
e. Hindari mengirim data sampah yang justru mengganggu subtansi
kegunaan grup, misalnya mengirim video, gambar, tagline, forward
informasi yang sama sekali tidak berkaitan dengan kegunaan grup
walaupun kelihatannya informasi tersebut sangat penting. Contoh
lain adalah dengan memposting dakwah, informasi lowongan kerja,
dan humor-humor yang sesungguhnya merupakan sampah.
Unggul, Kreatif, dan Inovatif Berkelanjutan

f. Hati-hati membuat humor atau menyindir orang lain lewat


komunikasi, terutama yang berhubungan dengan SARA.

4. Etika mengirim E-mail


Ada beberapa etika yang harus diperhatikan ketika mengirim email.

Bagian Isi e-mail


1) Pastikan e-mail menggunakan salam pembukaan dan penutupan
yang sopan. Hal ini akan membuat e-mail terlihat tidak terlalu
singkat dan tanpa basa-basi. Jangan ragu untuk mengucapkan
terima kasih, apa kabar, atau ungkapkan bahwa Anda menghargai
bantuanya. Selalu akhiri email Anda dengan kata

2) Cek ejaan pada tulisan, karena email dengan kesalahan penulisan


biasanya dianggap kurang serius.
3) Pastikan Anda telah mencantumkan semua rincian dan informasi
yang dibutuhkan agar penerima mampu memahani dan mengerti
tujuan Anda.
4) Gunakan struktur kalimat dengan tepat dan gunakan huruf kapital

dianggap kasar atau merendahkan. Penggunaan huruf kapital pada


semua kalimat, menunjukkan kemarahan.
5) Jangan menggunakan fitur Reply to all (Balas ke Semua) untuk
memberikan pendapat Anda kepada mereka yang mungkin tidak
tertarik.
6) Pastikan nama Anda ditulis dengan baik dalam From: misal Rafi
Acitya (bukan rafi, rafi acitya atau RAFI ACITYA).
7) Tuliskan kalimat dengan lengkap. Jika Anda ingin ber basa-basi,
maka sebaiknya tidak membuat pesan yang ingin Anda sampaikan
menjadi rancu. Hindarilah kata atau kalimat yang dapat
mengundang kesalahpahaman.
TIK UNY 2022

8) Sebaiknya Anda menanggapi/membalas email dari orang yang


Anda kenal pada waktu yang tepat.
9) Pastikan isi kolom Subject akurat dan mencerminkan isi email
Anda. Email tanpa Subject akan dianggap sebagai spam.

Format Email
1) Jangan gunakan latar belakang dengan pola tertentu. Hal ini akan
membuat email Anda sulit untuk dibaca.
2) Gunakanlah font standar yang dapat dengan mudah dikenali pada
semua komputer.
3) Gunakan emoticon yang sesuai untuk membantu Anda
mengekspresikan nada dan niat yang jelas.
4) Jangan menuliskan email Anda dengan menggunakan huruf kecil
semua, karena akan memberikan persepsi kurangnya pendidikan
atau kemalasan.
5) Hindari menggunakan beberapa warna font dalam satu email. Itu
membuat email Anda lebih sulit untuk dilihat dan dapat
menyebabkan kesalahpahaman akan maksud email Anda.
6) Pilihlah kata yang paling tepat dan seakurat mungkin untuk
mencerminkan intonasi nada Anda dan menghindari
kesalahpahaman.

Lampiran Email
1)
kompres file Anda sebelum pengiriman.
2) Jika mengirim lampiran/attachment terutama yang berukuran
besar, tanyakan pada penerima kapan waktu terbaik untuk
mengirim, dan pastikan bahwa file yang dikirim tidak hanya akan
memenuhi inbox dari kontak tujuan Anda. Jangan mengirimkan
lampiran saja tanpa kalimat berita/pengantar.
3) Kecilkan ukuran grafis gambar menjadi sekitar 600 piksel lebar
sebelum mengirim email. Ini akan sangat mengurangi waktu
mengunduh.
4) Jangan pernah membuka lampiran dari seseorang yang Anda tidak
tahu, seringkali bisa berupa virus.
Unggul, Kreatif, dan Inovatif Berkelanjutan

5) Dalam mengirimkan beberapa lampiran, akan lebih baik jika


dikirimkan dalam beberapa pengiriman email yang terpisah
daripada melampirkan mereka hanya dalam satu email yang akan
menyebabkan kegagalan pengiriman.
6) Pastikan penerima email Anda memiliki perangkat lunak yang sama
seperti Anda sebelum mengirim lampiran, jika tidak penerima
mungkin tidak dapat membuka lampiran Anda. Gunakan file PDF bila
memungkinkan.

Tujuan To:, CC (Copy Carbon) :, dan BCC (Blind Copy Carbon)


1) Hanya menggunakan Cc: bila hal yang ditulis penting bagi mereka.
2) Jika anda menginginkan balasan atau respon, masukkan alamat
dalam kolom To:
3) Jangan pernah mengekspos alamat email kontak orang lain kepada
orang asing dengan memasukkan mereka ke kolom To:, gunakan
Bcc: agar tidak terlihat oleh penerima lainnya.

Forwarding
1) Jangan meneruskan email yang didalamnya terdapat pesan untuk
meneruskan/forward kepada orang lain, karena biasanya adalah
pesan hoax, meski isi pesanya terlihat penting
2) Jika seseorang meminta Anda untuk tidak mem-forward , Anda tidak
perlu marah atau tersinggung.
3) Jangan memforward email tanpa Anda edit sedikitpun mulai dari
alamat email lainnya, header dan komentar dari semua forwarder
lainnya.
4) Jika Anda harus mem-forward email tersebut untuk beberapa orang,
maka masukkan alamat email Anda sendiri pada kolom To: dan
masukkan alamat email yang lain ke kolom Bcc: untuk melindungi
alamat email terpublikasi kepada orang yang tidak mereka kenal.
5) Berhati-hatilah ketika mem-forward email yang berisi isu-isu politik
atau kontroversial, karena itu bersifat sensitif.
TIK UNY 2022

Persepsi, Privasi, Hak Cipta


1) Pilih nama alamat email Anda dengan bijaksana, karena akan
menentukan persepsi orang lain terhadap Anda.
2) Cobalah untuk tidak membuat asumsi ketika Anda membaca sebuah
pesan email. Sebaiknya Anda Selalu meminta klarifikasi sebelum
Anda bereaksi untuk menanggapi pesan email tersebut.
3) Memposting atau meneruskan email pribadi orang lain kepada kita
adalah pelanggaran hak. Jika ingin melakukannya, Anda perlu izin
dari penulis pertama.
4) Ketika ada kesalahpahaman melalui email, jangan ragu untuk
menelpon untuk menyelesaikan masalah.
5) Jika Anda meneruskan email yang ternyata tipuan, Anda sebaiknya
mengirimkan pesan permintaan maaf kepada semua orang yang
telah Anda kirimi pesan tersebut.
6) Jika seorang teman menempatkan alamat e-mail Anda di kolom To:
dengan orang lain yang Anda tidak tahu, Anda bisa meminta teman
Anda untuk tidak lagi mengekspos alamat Anda dengan orang asing
tanpa izin Anda.

5. Etika Chatting
Chatting artinya mengobrol, yaitu salah satu aktifitas manusia dalam
penyampaian informasi secara langsung. Dengan berjalannya
perkembangan teknologi saat ini, menyebabkan munculnya cara
penyampaian informasi yang semakin efektif dan efisien tanpa perlu
bertatap muka secara langsung yaitu dengan chatting. Sama halnya
dengan beremail, penggunaan media chatting juga terdapat etika yang
perlu kita perhatikan, yaitu :
a. Untuk mengawali chatting ucapkan salam terlebih dahulu, seperti
mengetikkan selamat siang, halo, hi, senang bertemu anda kembali
atau sebagai seorang muslim kita juga bisa mengawalinya dengan
ucapan Assalamualaikum. Penyampaian salam tersebut sebagai
acuan tanda hormat kita kepada lawan bicara dalam chatting, juga
bisa membangun suasana nyaman dan terkesan lebih akrab. Dan
Unggul, Kreatif, dan Inovatif Berkelanjutan

untuk mengakhiri pembicaraan dalam chatting gunakan kalimat


selamat tinggal, bye, sampai ketemu lagi, atau Wassalamualaikum.
b. Bersikap sopan kepada siapa pun lawan bicara kita dalam chatting,
dan tidak selayaknya jika kita bersikap tidak sopan dengan
mengetikkan kata-kata porno, kata-kata yang kasar atau tidak
pantas lainnya yang dapat menyinggung perasaan orang tersebut.
c. Tidak boleh memaksakan kehendak, karena tidak semua orang
mempunyai waktu luang untuk melakukan chatting, oleh sebab itu
kita harus menghormatinya dan tidak boleh memaksanya untuk
menjawab atau meladeni percakapan kita.
d. Bersikap jujur, usahakan untuk menuliskan segala sesuatu yang
menjadi topik pembicaraan dalam chatting dengan jujur kecuali
untuk hal-hal yang menyangkut privasi atau lebih kearah hal-hal
yang sensitif yaitu seperti umur, status, atau perkerjaan.
e. Jangan suka mengganggu dan iseng dengan melakukan hal-hal yang
tidak seharusnya, walaupun lawan bicara sedang Online , tetapi
belum tentu dia mempunyai waktu luang untuk melakukan chatting
dengan kita. Jangan mengganggunya atau mengisenginya dengan
me “BUZZ ” terus meneru s yang dapat membuat dia
tidak nyaman.
f. Jangan pernah membawa SARA ke dalam arah pembicaraan
chatting, karena hal tersebut sangat sensitif yang dapat memicu
perselisihan.
g. Jangan menuliskan dengan huruf besar atau CapsLock, karena ini
dapat diartikan jika kita telah berteriak dengan lawan bicara kita
dalam chatting. Selain tidak enak dibaca jika ditulis dalam huruf
besar semua, ini juga mengakibatkan lawan bicara kita dalam
chatting marah atau tersinggung. Seperti halnya etika dalam email,
penggunaan huruf besar dalam chatting hanya bisa digunakan untuk
memberikan penekanan saja untuk.
h. Jangan lupa untuk meminta izin kepada lawan bicara kita dalam
chatting, jika kita ingin mengakhiri pembicaraan dalam chatting,
karena mungkin saja dia sedang menunggu jawaban dari kita.
TIK UNY 2022

i. Jika anda salah masuk room dengan tema yang tidak anda sukai,
jangan sekali-sekali membelokkan tema obrolan sesuai keinginan
anda, kecuali Anda sudah mendapat izin dari chatter lainnya. Atau
lebih baik anda keluar dari room tersebut.

6. Etika Komunikasi dalam Media Sosial, Blog dan Forum


Jejaring sosial, Blog, Forum dan wiki merupakan bentuk media sosial
yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. hampir
semua remaja ataupun orang dewasa (bahkan anak-anak) memiliki akun
jejaring sosial seperti Facebook, instagram atau Twitter bahkan banyak
yang memiliki akun jejaring social lebih dari dua akun. Sosial media
memungkinkan pemilik akun untuk berbagi apapun, seperti video, foto,
link artikel ataupun men-update status Facebook ataupun Twitter.
Dalam media sosial, kita bebas berbicara apapun, membagi konten
apapun karena filternya sangat minim dan susah untuk dibatasi, namun
bukan berarti tidak ada batasan.
Beberapa kejadian karena kurang bijak dalam memanfaatkan
jejaring sosial yang akhirnya memunculkan masalah dikemudian hari.
Sesuatu yang diunggah atau di-update di media sosial terkadang
menyinggung perasaan orang lain, bermuatan SARA, informasi/ berita
bohong (hoax), atau status-status yang yang tidak bermuatan edukatif.
Oleh karena itu harus bijak dalam memanfaatkan social media,
mahasiswa mesti memperhatikan beberapa kaidah berikut:
a. Batasi membagi informasi seputar kehidupan pribadi. Beberapa hal
sensitif dan privasi yang seharusnya tidak perlu diketahui oleh
semua orang, misalnya masalah keuangan, bertengkar dengan
seseorang, pandangan kita terhadap seseorang dan lain sebagainya.
Sangat tidak bijaksana bila semua orang tahu akan permasalahan
dan problematika yang sedang kita hadapi. Sebaiknya simpan segala
hal sensitif untuk diri sendiri dan tidak perlu semua teman di sosial
media mengetahuinya.
b. Hati-hati bila check in place dan mengupdate sedang di mana kita
berada. Aplikasi check in place ini tanpa disadari, bisa mengundang
orang yang berniat jahat kepada kita. Karena orang yang berniat
Unggul, Kreatif, dan Inovatif Berkelanjutan

jahat mengetahui di mana kita berada dan dengan siapa kita berada.
Pergunakan media check in place dengan bijak.
c. Tidak berbicara dan membagi konten yang memiliki unsur SARA dan
Pornografi. Hindari berbicara ataupun menuliskan kalimat bercanda
yang memiliki unsur SARA ( Suku, Agama dan Ras ) serta pornografi.
Karena selain bisa menyinggung pihak lain juga bisa menimbulkan
salah persepsi dan membawa dampak yang buruk, bahkan dalam
beberapa kasus telah berdampak sampai ke ranah hukum.
d. Hindari untuk meng-update status yang berhubungan dengan
privasi seperti sedang dirumah sendiri atau mengambil uang di Bank,
karena bisa membahayakan diri sendiri. Bila ada orang berniat jahat,
dia bisa mendatangi rumah kita ataupun mendatangi tempat kita
berada.
e. Bijak dalam mencantumkan personal information, yaitu biodata
yang ditampilkan di akun sosial media kita seperti alamat rumah,
nomor telepon, tempat bersekolah, alamat email. Lebih baik tidak
dicantumkan karena bisa dimanfaatkan oleh orang yang tidak
bertanggungjawab, misalnya mengirim email atau sms penipuan
dan lain sebagainya. Bila memang harus dicantumkan misalnya
untuk kepentingan bisnis atau usaha, berhati-hatilah bila ada nomor
telepon asing atau email dari pengirim yang tidak dikenal.
f. Hindari memancing emosi pengguna lain di media sosial, pikirkan
baik-baik apa yang hendak kita tulis di media sosial.
g. Jangan Memposting artkel/status yang bersifat bohong (Hoax).
Banyak orang membuat berita yang heboh, tetapi kadang kadang
kebenaran berita itu tidak terbukti, maka kita perlu menelususi
kebenaran berita itu sebelum kita bagikan, jangan sampai kita
membagikan berita yang tidak benar bagi penguna media sosial
lainnya.
h. Jangan bertengkar di media sosial. Banyak kasus yang terjadi
bertengkar di media sosial, berawal karena membahas sesuatu hal,
akhirnya ada yang tersinggung dan bertengkar di media sosial,
bahkan berakhir sampai pertengkaran fisik. Media sosial adalah
TIK UNY 2022

sarana untuk mendapatkan informasi dan pertemanan, dan bukan


mencari musuh.

7. Etika Pembelajaran Daring


Pada era pandemi beberapa waktu terakhir ini mempengaruhi banyak
sektor termasuk dalam proses pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran
yang hingga saat ini banyak diterapkan adalah pembelajaran daring.
Pembelajaran dilakukan menggunakan perangkat bantu virtual conference
(vicon) seperti zoom, google meet, dan sebagainya. Perubahan metode
pembelajaran dari tatap muka menuju pembelajaran daring tentu memiliki
karakteristik yang berbeda. Pembelajaran daring memiliki etika tersendiri yang
harus diikuti oleh mahasiswa. Berikut etika yang perlu diperhatikan oleh
mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran daring,
a. Mahasiswa wajib hadir tepat waktu sesuai dengan jadwal perkuliahan.
b. Mahasiswa wajib hadir dalam perkuliahan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
c. Mahasiswa wajib bersikap dan berperilaku sopan.
d. Mahasiswa wajib berpakaian rapi dan sopan.
e. Mahasiswa wajib menggunakan nama sesuai dengan nama yang
terdaftar pada siakad.
f. Mahasiswa wajib menghidupkan video (kamera) selama perkuliahan
berlangsung, kecuali ada pengecualian khusus dari dosen pengajar.
g. Mahasiswa wajib mematikan microphone selama perkuliahan
berlangsung, terkecuali sedang bertanya atau menjawab pertanyaan
dosen.
h. Mahasiswa dilarang membuat gaduh selama perkuliahan berlangsung.
i. Mahasiswa wajib aktif, fokus, dan memperhatikan semua materi
perkuliahan yang disampaikan oleh dosen.
j. Mahasiswa dilarang untuk melakukan aktifitas lain pada saat mengikuti
perkuliahan.
k. Mahasiswa dilarang melakukan tindakan plagiarisme dalam perkuliahan.
Unggul, Kreatif, dan Inovatif Berkelanjutan

l. Mahasiswa wajib memberikan informasi/keterangan apabila akan


meninggalkan perkuliahan.
m. Mahasiswa memberitahukan kepada dosen jika jaringan internet kurang
baik.
n. Mahasiswa wajib berkomunikasi dengan dosen jika ada kendala dalam
perkuliahan daring, agar proses perkuliahan dapat berjalan efektif.
o. Mahasiswa wajib lebih pro aktif, mandiri dan bertanggung jawab dalam
perkuliahan.

B. Hak Cipta
Hak cipta. Hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau
penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya.
Hak cipta memberi perlindungan terhadap karya-karya cipta di bidang
seni, sastra dan ilmu pengetahuan. Pemberian hak cipta didasarkan pada
kriteria keaslian atau originalitas.
Undang-undang Hak Cipta saatini adalah Undang-undang Nomor 28
Tahun 2014. Menurut undang-undang tersebut, pengertian hak cipta
adalah "hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin
untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku" (pasal 1 butir 1).
Ruang lingkup hak cipta:
hak cipta timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan
dilahirkan
penciptaan atau pemegang hak cipta atas karya sinematografi
dan program komputer berhak memberi izin atau melarang
orang lain menyewakan ciptakaannya untuk kepentingan
komersial
hak cipta dianggap sebagai benda bergerak
hak cipta dapat beralih atau dialihkan, karena: pewarisan,
hibah, wasiat, perjanjian tertulis yang dibenarkan oleh
peraturan perundang-undangan
negara memegang hak cipta atas karya peninggalan pra
sejarah, sejarah, dan benda budaya nasional lainnya
TIK UNY 2022

suatu ciptaan yang tidak diketahui penciptanya dan/atau


penerbitnya, hak cipta atas ciptaan tersebut pada negara untuk
kepentinngan penciptanya.
Jenis ciptaan yang dilindungi oleh Undang-undang Nomor 28 Tahun
2014 pasal 40 ayat 1. Diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Ciptaan yang dilindungi meliputi Ciptaan dalam bidang ilmu
pengetahuan, seni, dan sastra, terdiri atas:
a. buku, pamflet, perwajahan karya tulis yang diterbitkan, dan
semua hasil karya tulis lainnya:
b. ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan sejenis lainnya;
c. alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu
pengetahuan;
d. lagu dan/atau musik dengan atau tanpa teks;
e. drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan
pantomim;
f. karya seni rupa dalam segala bentuk seperti lukisan, gambar,
ukiran, kaligrafi, seni pahat, patung, atau kolase;
g. karya seni terapan;
h. karya arsitektur;
i. peta;
j. karya seni batik atau seni motif lain;
k. karya fotografi;
l. potret;
m. karya sinematografi;
n. terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, basis data, adaptasi,
aransemen, modifikasi dan karya lain dari hasil transformasi;
o. terjemahan, adaptasi, aransemen, transformasi, atau modifikasi
ekspresi budaya tradisional;
p. kompilasi Ciptaan atau data, baik dalam format yang dapat
dibaca dengan Program Komputer maupun media lainnya;
q. kompilasi ekspresi budaya tradisional selama kompilasi tersebut
merupakan karya yang asli;
r. permainan video; dan
s. program komputer.
Unggul, Kreatif, dan Inovatif Berkelanjutan

2. Ciptaan dalam huruf (l) dilindungi sebagai ciptaan tersendiri dengan


tidak mengurai hak cipta atas ciptaan asli.
3. Perlindungan pada ayat (1) dan (2), termasuk juga semua ciptaan
yang tidak/belum diumumkan tetapi sudah berupa suatu bentuk
kesatuan, yang memungkinkan perbanyakan hasil karya itu.
Tindakan hukum terhadap pelanggaran hak cipta diatur dalam
sanksi pelanggaran hak cipta. Seseorang yang melanggar hak cipta
memperoleh ancaman pidana maupun perdata, bahkan hukumannya
sampai dengan kurungan 7 tahun dan denda Rp 5.000.000.000 (lima
miliar rupiah).

C. Etika Penulisan Karya Ilmiah

1. Plagiarisme
Plagiarisme adalah pencurian ide atau hasil pemikiran dan tulisan
orang lain yang digunakan dalam tulisan seolah-olah ide atau tulisan
orang lain tersebut adalah ide atau hasil tulisannya sendiri. Plagiarisme
dapat berupa pencurian sebuah kata, frasa, kalimat atau suatu bab dari
sebuah tulisan atau buku seseorang, tanpa menyebut sumber yang
dikutip.
Pemerintah berusaha mencegah terjadinya berbagai plagiarisme
dalam dunia akademik, melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia No 17 tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. Peraturan tersebut
menegaskan sikap keras Pemerintah Indonesia dalam memerangi
plagiarisme. Hukuman atau sanksi akademik bagi mahasiswa yang
melakukan plagiarisme dalam pasal 12 adalah berupa teguran, peringatan
tertulis, penundaan pemberian sebagian hak sebagai mahasiswa,
pemberhentian dengan hormat sebagai mahasiswa, pemberhentian
dengan tidak hormat sebagai mahasiswa, atau pembatalan ijazah bagi
mahasiswa yang telah lulus. Berdasarkan pasal tersebut, walaupun telah
lulus dari perguruan tinggi, ijazah dapat dibatalkan apabila diketahui
bahwa mahasiswa tersebut melakukan plagiarisme.
TIK UNY 2022

Beberapa tindakan yang dianggap sebagai plagiarisme seperti:


menggunakan ide atau hasil pemikiran dan tulisan orang lain,
seolah-olah adalah ide atau hasil tulisan sendiri, sehingga merugikan
orang lain
menyatakan tulisan penulis lain sebagai karya sendiri menyatakan
gagasan penulis lain sebagai gagasan sendiri menyatakan karya
bersama (kelompok) sebagai karya sendiri
mengutip tulisan orang lain secara langsung tanpa mencatumkan
sumber aslinya dan tanpa tanda petik
tulisan yang sama disajikan dalam kesempatan yang berbeda,
tanpa penyebutan sumber informasi tulisan pertama
mengutip tidak langsung tanpa menyatakan sumber informasinya
mengutip dengan hanya mengganti beberapa kalimat penulis asli
Beberapa tindakan plagiarisme di atas sering terjadi di perguruan
tinggi terutama dalam tugas-tugas yang dilakukan mahasiswa. Kadang
mahasiswa kurang menyadari bahwa tindakannya menyalin tulisan orang
lain sebagai bentuk plagiarisme. Karena itu mahasiswa perlu memahami
kegiatan yang tergolong plagiarisme dan bukan plagiarisme.
Berikut ini merupakan beberapa tindakan yang dianggap bukan
plagiarisme.
apabila menggunakan ide, pendapat tertulis, pernyataan penulis
lain, menyebutkan sumber informasinya
jika informasi digolongan sebagai pengetahuan umum maka tidak
perlu menyebutkan sumber
Informasi yang ditemukan dari sekurang-kurangnya 5 tulisan
digolongkan sebagai pengetahuan umum
Agar mahasiswa terhindar dari tindakan plagiarisme ada beberapa
cara yang dapat dilakukan seperti:
cantumkan tanda petik pernyataan yang langsung berasal dari
naskah asli
paraphrase atau menguraikan informasi yang diperoleh dengan
kata-kata sendiri, bukan merangkai beberapa kata atau mengganti
beberapa kata saja
Unggul, Kreatif, dan Inovatif Berkelanjutan

baca ulang secara cermat, singkirkan naskah aslinya, agar tidak


menggunakan kata-kata yang sama
gunakan kata-kata dan ide sendiri dalam merangkai kalimat.
Urutkanlah pemikiran dan ide Anda tersebut
periksa ulang paraphrase Anda, bandingkan dengan naskah aslinya.
Tidak menggunakan kata-kata/istilah yang sama dan informasi yang
hendak disampaikan.
Tindakan plagiarisme merupakan perbuatan yang tercela dan
melanggar undang-undang sebagaimana tertuang dalam Undang- undang
No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal pasal 25 (2)
dan pasal 70:
Pasal 25 (2) Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya
digunakan untuk memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi
terbukti merupakan jiplakan dicabut gelarnya.
Pasal 70 Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk
mendapatkan gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) terbukti merupakan jiplakan
dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah).
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 17
tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di
Perguruan Tinggi memperjelas bagaimana pemerintah menanggulangi
masalah plagiarisme di Indonesia.

2. Sitasi Bibliografi
Supaya mahasiswa tidak melakukan plagiarisme, maka mahasiswa
juga perlu memahami bagaimana melakukukan sitasi bibliografi yang
benar. Bibliografi adalah daftar sumber informasi (bahan pustaka) yang
digunakan dalam menyusun suatu karya tulis. Sitasi bibliografi adalah cara
penulisan bibliografi yang lazim dilakukan dalam penulisan suatu karya
tulis, terdiri atas:
Buku/monograf; nama penulis, judul karya, tempat terbit &
penerbit, tahun terbit
TIK UNY 2022

Jurnal; judul artikel, judul jurnal, volume, nomor dan, halaman


artikel yang bersangkutan
Dalam mencatat atau menulis sitasi, harus menggunakan suatu
format tertentu. Berikut merupakan beberapa contoh format sitasi:
APA (American Psychological Association)
MLA (Modern Language of America)
AMA (American Medical Association)
Vancouver
Turabian
Beberapa format sitasi di atas memiliki kekhasan yang menjadi kaidah
penulisan ilmiah. Misalnya, APA sebagai salah satu bentuk sitasi yang
dikeluarkan oleh organisasi APA terutama untuk bidang psikologi dan
social, memiliki ciri gaya penulisan sitiran dari APA Styles adalah; 1) Daftar
Pustaka diurutkan alfabetis berdasarkan Nama Belakang Penulis atau
Judul apabila tidak ada penulis; 2) Nama depan penulis ditulis sebagai
inisial; 3). Apabila ada penulis sama dalam daftar pustaka ditulis berurutan
dari tahun yang paling lama; 4) Bisa ditambahkan huruf a, b, c setelah
tahun.
MLA juga memiliki style tersendiri dalam penggunaan sitasi. Model
MLA ini dirancang sangat sederhana untuk mempermudah penulis dalam
mengkutipan. MLA banyak digunakan untuk penulisan dalam bidang
bahasa Inggris dan Humanities. Beberapa ciri dalam gaya penulisan MLA
Styles adalah; 1) Nama penulis ditulis lengkap dengan nama belakang
atau akhir dituliskan di depan; 2) Tahun terbit diletakkan pada
bagian akhir; 3) Kutipan pada halaman cukup dengan menuliskan kata
akhir dan nomor halaman kutipan; 4) Pada beberapa media tertentu
dapat ditambahkan informasi jenis media dan format, misal cetak, online,
web, dan lain-lain. 5) Pada sumber online cukup menampilkan tanggal
bulan dan tahun diakses tanpa menyebutkan sumber onlinenya.
Contoh perbedaan penulisan sumber APA dan MLA Jurnal :
APA : Mellers,B. A. (2000). Choice and the relative pleasure of
consequences. PsychologicalBulletin, 126, 910 924.
MLA : Westad, Odd Arne. "Prelude to Invasion: The Soviet Union and
the Afghan Communists, 1978-1979." International History
Review [Canada] 16.1 (1994): 49-69.
Unggul, Kreatif, dan Inovatif Berkelanjutan

Buku :
APA : Gerhardt,S. (2004). Why love matters: How affection shapes a
New York:Brunner-Routledge.
MLA : Partini. Bias Gender dalam Birokrasi. Edisi kedua. Yogyakarta:
Penerbit Tiara Wacana, 2013.

Anda mungkin juga menyukai