Anda di halaman 1dari 20

DIGITAL

Tata ETHICS
Krama
Berjejari
ng
Eka Sulistiyana

Owner CV. Core Technology Blitar


Founder Market Place : blitarshop.com
Founder Kampoeng Cyber Kota Blitar (cyberblitar.com) Youtube : Kampoeng Cyber
Blitar
Sekretaris Pengawas CU Sawiran Jawa Timur
Karakter Masyarakat Indonesia

Ramah Tamah
Sopan – Santun
Gotong Royong
(Identitas Bangsa)
DUNIA MAYA
Dunia maya atau cyberspace
merupakan media Menurut Kamus Besar
elektronik dalam jaringan Bahasa Indonesia
komputer yang banyak (KBBI), arti dunia maya
dipakai untuk keperluan adalah ruang informasi
komunikasi satu arah dan komunikasi dalam
maupun timbal-balik internet.
secara online (terhubung
langsung).

Media Sosial adalah sarana/wadah yang dipergunakan untuk


berkomunikasi melalui jaringan internet antara satu dengan yang
lain tanpa batas jarak dan waktu .
UPAYA PEMERINTAH
4 Kerangka Literasi Digital
Kamus Besar • Etika adalah Nilai mengenai benar
Bhs. Indonesia dan salah yang dianut suatu
golongan atau masyarakat
(1995)

• “Etika adalah Seperangkat aturan atau


norma atau pedoman yang mengatur
Maryani & perilaku manusia, baik yang harus
dilakukan maupun yang harus
Ludigdo (2001) ditinggalkan yang di anut oleh
sekelompok atau segolongan masyarakat
atau profesi”

Etika digital adalah kemampuan individu dalam


menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri,
merasionalkan, mempertimbangkan, dan
≠ mengembangkan tata kelola etika digital atau netiquet
ETIKET dalam kehidupan sehari-hari.

Etiket adalah sikap yang mengatur


hubungan antar manusia/ kelompok
pada pergaulan.
Etika Berinternet - Netiquette
atur
Neti Neti
adalah
etika

ketan
- ketdalam
-
berkomu
sosi nikasi
menggu
al nakan
internet.
 Dalam
unt berinter
net
uk diperluk
an etika
inte dan tata
caranya
raks sendiri
seperti
i halnya
mengiri
yan m surat,
menggu
g nakan
media
sop sosial
dan
an sebagain
ya.
dan
sali
ng
me
ngh
orm
ati
den
gan
pes
Netiket juga tercantum dalam Internet Etiquette Rules dengan judul “Internet Etiquette Rules of
Good Users“. Ada 10 poin netiket yang disebutkan di sana:

1. Review. Proofread and plan contact.


2. Caps. Refrain from using intimidating communication.
3. Honesty. Tell the truth.
4. Be yourself. Act as you do in reality. Be on your best behavior.
5. Flames. Refrain from posting or responding to inflammatory material, insults.
6. Spam. Refrain from sending unsolicited messages or responding to them.
7. Messages. Be conservative in messages you send and liberal in what you
receive.
8. Reply. Send messages within an appropriate time frame.
9. Secure sites. Use secure websites whenever possible.
10. Discretion. Use your best judgment.

1. Tinjau. Cek dulu kata-kata yang dituliskan sebelum dipublish, diposting, atau dikirim.
Jangan salah ketik (typo); gunakan ejaan yang benar.
2. Hati-hati menggunakan huruf kapital. Jangan gunakan semua huruf kapital (All Caps).
Selain tidak nyaman dibaca, All Caps juga menyimbolkan bahwa kita sedang marah,
berteriak, atau membentak.
3. Kejujuran. Katakan yang sebenarnya. Berbohong di dunia maya itu bisa fatal akibatnya.
4. Jadilah diri sendiri. Tidak perlu memalsukan identitas dengan mengaku sebagai orang lain.
5. Jangan bikin masalah. Jangan posting ancaman, ujaran kebencian, menghina, atau hal
negatif lain.
6. Jangan kirim spam.
7. Pesan. Tulis pedan dalam bahasa formal dan konservatif.
8. Jawab. Kirim jawaban, komentar, atau respons di saat yang tepat.
9. Situs aman. Gunakan situs aman.
10. Bersikap bijak. Gunakan penilaian terbaik Anda.
Mengapa Netiquette Sangat Penting ?
ATURAN BER-MEDSOS
Boleh & Tidak Boleh
REFERENSI

 Frans magnis Suseno, Etika Dasar Masalah-Masalah Pokok Filsafat


Moral (Yogyakarta, Kanisius 1987)
 Frans Magnis Suseno, Etika Umum (Yogyakarta, Kanisius 1979)
 K. Bertens, Etika (Jakarta, Gramedia 1997)
 K. Bertens, Perspektif Etika (Yogyakarta, Kanisius 2001)
 Eka Darmaputera, Etika Sederhana Untuk Semua (Jakarta, BPK
Gunung Mulia 1989)
 L. Evenstad, “The Importance of trust and ethics in a digital world,”
ComputerWeekly.com, pp. 24–27, July 2016.
 D. Larson and K. W. Miller, “Ethics in the IT classroom: Why and
how?,” Journal of Information Ethics, vol. 18, no. 2, pp. 38–49, Fall
2009.
 http://indonesiabaik.id
 http://pinterpolitik.com
 https://id.safenet.or.id/2020/02/rilis-pers-623-warganet-tidak-yakin-
kebebasan-berekspresi-di-dunia-maya-sudah-dilindungi/

Anda mungkin juga menyukai