Anda di halaman 1dari 24

NETTIQUETTE

Etika Berinternet

Hukum Komunikasi
Ilmu Komunikasi Universitas Trunojoyo Madura
Network

Etiquette
Internet

Netiquette
Etika
Netiquette

Netiquetten merupakan etika


berinternet sekaligus perilaku sosial
yg berlaku di media online
Nasrullah Rulli. 2014.Teori Riset Media Siber. Jakarta: Kencana (hlmn 121)
Istilah lain dalam etika berinternet
disebut juga

Cyber Ethics
Cyber ethics adalah suatu aturan tak tertulis
yang dikenal di dunia IT. Suatu nilai-nilai
yang disepakati bersama untuk dipatuhi
dalam interaksi antar pengguna teknologi
khususnya teknologi informasi.

Tidak adanya batas yang jelas secara fisik serta luasnya


penggunaan IT di berbagai bidang membuat setiap orang yang
menggunakan teknologi informasi diharapkan mau mematuhi
cyber ethics yang ada

Kompasiana.com
“the field of applied ethics that examines
moral, legal, and social issues in the
development and use of cybertechnology.
Cybertechnology in turn, refers to abroad
spectrum of technologies that range from
stand alone computer to the cluster of
networked computing information and
communication”. (Spinello, 2004)

Etika siber di definisikan sebagai


penerapan etika yang menjelaskan
tentang moral, hukum, dan isu sosial
dalam pengembangan dan penggunaan
teknologi siber. Yang mana teknologi
siber itu ia definisikan pula sebagai
sebuah spektrum besar yang membentan
g dari perangkat komputer hingga
sekelompok jaringan komputasi informasi
dan komunikasi
Spinello, R.A. & Tavani, H.T. 2004. Reading In Cyberethics 2nd Edition. USA: Jone & Barlett Publisher, Inc.
Mangapa harus ada Etika berintenet?

01 Latar belakang pengguna yang berbeda

02 Cenderung berupa teks (multi tafsir)

03 Tertuju pada banyak kalangan

04 Dunia maya yg seolah terlepas dari dunia nyata

05 Agar memahami hak dan kewajiban pengguna


IETF
(The Internet Engineering Task Force).

Selain itu ada Netiket yang diterapkan


oleh IETF. IETF merupakan sebuah
komunitas masyarakat yang terdiri dari
para perancang jaringan, operator,
penjual dan peneliti yang berhubungan
dengan evolusi aristektur dan
pengoperasian internet di skala
internasional. IETF menetapkan aturan
umum yaitu yg disebut
Netiquette Guidelines
Netiquette Guidelines
Berikut ini adalah beberapa contoh etika yang ditetapkan oleh IETF

1 2

one-to one communications one to many communications

Konsep komunikasi one to many


One to one communications adalah communications adalah komunikasi yang
komunikasi yang terjadi pada satu individu terjadi antar individu dengan beberapa
denga individu lainnya. Kondisi ini terjadi
orang atau kelompok atau sebaliknya,
antarindividu “face to face” dalam sebuah
dialog. Contohnya adalah ketika dua individ
contohnya adalah blog, komunitas, situs
u bercakap, mengirim email. web dan lain-lain
one-to one communications

Hindari penggunaan huruf kapital


(kurang sopan dan dianggap berteriak)
Tidak terlalu banyak mengutip
Pada saat melakukan reply. Pada saat melakukan
reply usahakan mengutip teks yang penting saja
dari pesan asli. Hapuslahbagian yang tidak penting Tidak membicarakan orang lain
(fasilitas forward memungkinkan pesan dikirim ke
orang lain

Perlakukan email secarapribadi


bila pesan untuk dikirim kesatu orang alangkah bijak Jawablah sesuai dengan yg diminta pengirim
bila tidak dikirim kemilis pesan
one-to many communications
Untuk diskusi yang sifatnya akademik, tuliskannama
Baca terlebih dahulu topik diskusi yang sedang
yang lengkap pengirim email karena nama email
hangat dibicarakan
terkadang tidak mencerminkan nama sebenarnya
pemiliki email

Berhati-hati dengan kata-kata akan yang akan


ditulis karena kata-kata itu akan disimpan ditempat Sebutkan atau sapalah orang yang hendak diberi
yang semua orang dapat mengakses pesan bila topik yang diajukan memang untuk orang
yang bersangkutan dengan menyebutkan namanya,
bila memang pesan hendak diketahui oleh forum milis
.
Tulisan/ artikel yang akan diposting sebaiknya singkat
Bila ada perdebatan yang menimbulkan selisih
faham, lanjutkandijalur email pribadi

Tidak mengirim artikel yang berbau pemalsuan (spoofing)


dan lelucon (forgeries) kecuali milis bernuansa humor Tidak mengirim pesan berbau seksual dan rasial
ke milis

Posting teks yang berbau iklan sebaiknya minta izin dulu Jawablah sesuai dengan yg diminta pengirim
pesan
Hak Cipta di Media Cyber
Seseorang masih bisa mengutip dan merujuk pada sumber-
sumber lain (termasuk materi yang memiliki hak cipta) pada
pekerjaan. Tapi untuk menggunakan, menyalin, atau mengubah
suatu karya cipta, seseorang perlu izin dari orang yang
memegang hak cipta. Izin ini disebut lisensi

Meskipun setiap orang memiliki hak yang mengharuskan or


ang lain untuk menghormati hak cipta mereka dan meminta
izin untuk menggunakan karya mereka, beberapa orang dan
organisasi memilih memberikan lisensi konten mereka lebih
bebas. Mereka melakukan ini dengan cara memberikan lisensi
Creative Commons, atau dengan menempatkan hasil karya
mereka dalam domain publik.
HAK CIPTA

Hak Cipta adalah konsep hukum yang terkait dengan


seni, tulisan, gambar, musik, dan lainnya, yang dimiliki ole
h orang-orang yang menciptakannya.

Menurut hukum hak cipta, semua konten asli yang dibuat d


an direkam dalam bentuk aslinya adalah kekayaan intelek
tual milik seseorang.

Ini berarti orang lain tidak dapat secara legal


menduplikasi pekerjaan milik orang tersebut dan berpura-
pura bahwa itu miliknya sendiri.

Mereka tidak boleh meng-uang-kan hal-hal yang dibuat


oleh orang lain.
UU yg melindungi Hak Cipta Internet

A B

Pasal 2 UU No Pasal 25
UU No
19 Th Informasi Elektronik dan
Hak Cipta merupakan 11 Th
2002 /atau Dokumen
hak eksklusif bagi 2008
Elektronik yang disusun
Pencipta atau
tentang menjadi karya intelektual
Pemegang Hak Cipta tentang , situs internet, dan
Hak
untuk mengumumkan UTE karya intelektual yang
Cipta
atau memperbanyak ada di dalamnya
Ciptaannya, yang dilindungi sebagai Hak
timbul secara Kekayaan Intelektual
otomatis setelah berdasarkan ketentuan
suatu ciptaan Peraturan Perundang-
dilahirkan undangan.

Nasrullah Rulli. 2014.Teori Riset Media Siber. Jakarta: Kencana (hlmn 124-125)
PERLINDUNGAN HAK CIPTA DI
INTERNET MELALUI CREATIVE
COMMONS

Penyebaran konten digital di internet turut meningkatkan potensi


rawan terjadinya pelanggaran hak cipta. Pengguna internet (user)
akan mudah menggunduh, menyunting, bahkan mempublikasikan
ulang suatu konten. Batasan user tidak melakukan pelanggaran
hak cipta ialah tidak menggunakan konten digital untuk kepentingan
komersil, disertai dengan pencantuman nama pencipta pada konten
tersebut (hak moral).

Creative Commons adalah lisensi yang ringkas dan mudah


dipahami siapapun. Creative Commons menghubungkan
pencipta dengan pengguna internet untuk bersepakat dalam
penggunaan ciptaan sesuai izin pencipta. Creative Common
s memberikan kebebasan kepada pencipta memilih atribusi
yang dikehendaki.
copyright copyleft

Pengguna media sosial juga


harus memperhatikan adanya Lambang copyleft menunjukkan
simbol-simbol secara inetrnasio bahwa pengguna membebaskan
nal, lambang © atau hak cipta pengakses untuk memakai cipta
(copyright) mneunjukkan bahwa annya, terutama untuk ciptaan
konten/semua yg ada di media yg khusus, seperti program
sosial & internet merupakan komputer, karya ilmiah, lagu,
hak cipta yg dilindungi, sepanjang ciptaan itu diberikan
sehingga pengguna konten label atau diberi keterangan siap
harus memiliki izin atau a yg membuatnya
sepengetahuan dari pengguna Nasrullah Rulli. 2014.Teori Riset Media Siber. Jakarta: Kencana (hlmn 125)
Meskipun konten Creative Commons tidak akan dikenakan biay
a secara langsung apabila menggunakannya, namun sebenarnya
hal itu tidak benar-benar gratis: Untuk menggunakannya, Anda harus
mengikuti aturan tertentu. Orang yang memberikan konten merek
a lisensi Creative Commons dapat memilih salah satu atau lebi
h dari lisensi berlaku:

• Atribution : Anda harus menyebutkan sumber sesuai yang


dengan cara yang ditetapkan oleh pencipta atau pemberi
lisensi apabila menggunakan, menyalin, atau membagika
n konten.
• Non-Commercial : Anda tidak boleh menghasilkan keunt
ungan dari konten tersebut.
• No Derivative Works : Anda tidak boleh mengubah konten
• Share Alike : Anda boleh mengubah konten, tapi Anda
harus membolehkan orang lain menggunakan karya baru ter
sebut dengan lisensi yang sama seperti aslinya. Anda tid
ak boleh memperlakukan karya dengan lisensi Share Ali
ke yang Anda adaptasi seolah-olah sebagai hak cipta sen
diri.

Spinello, R.A. & Tavani, H.T. 2004. Reading In Cyberethics 2nd Edition. USA: Jone & Barlett Publisher, Inc.
Etika berinternet dari UU ITE
ETIKA BERINTERNET DALAM UU ITE

Salah satu bab yang ada di dalam UU


tersebut adalah Bab VII yang membahas
tentang perbuatan yang dilarang dalam
penyebaran informasi dan transaksi
elektronik, khususnya pasal 27 sampai de
ngan pasal 33.
UU No. 11 tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

Pasal 27
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusika
n dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat
diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik yang memiliki :
(1) muatan yang melanggar kesusilaan.
(2) muatan perjudian.
(3) muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.
(4) muatan pemerasan dan/atau pengancaman.
dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 tahun dan/
atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah).
UU No. 11 tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

Pasal 28
(1) Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
menyebarkan berita bohong dan menyesatka
n dan mengakibatkan kerugian konsumen dal
am transaksi elektronik.
Sanksi pidana 6 tahun dan atau denda 1 milyar
UU No. 11 tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

Pasal 28
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak
menyebarkan informasi yang ditujukan untuk m
enimbulkan rasa kebencian atau permusuhan i
ndividu dan/atau kelompok masyarakat tertentu
berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antarg
olongan (SARA).

Dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam)


tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,
00 (satu miliar rupiah).
UU No. 11 tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

Pasal 29
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimka
n Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
yang berisi ancaman kekerasan atau menakut-nakuti
yang ditujukan secara pribadi
dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 tahun
dan/atau denda paling banyak Rp2.000.000.000,00
(dua miliar rupiah).
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai