Energi Terbarukan
Energi Terbarukan
DISUSUN OLEH:
PENDAHULUAN
BAB 2
ISI
2.1 INSTALASI
Kebutuhan energi penerangan saat ini adalah hal yang sangat wajib ada. Di mana
setiap kegiatan kita membutuhkan penerangan yang memadai. Berbagai hal mulai dari
belajar, membaca, menulis, dll membutuhkan adanya pencahayaan. Tanpa adanya
penerangan mat akita tidak akan nelihat apapun yang dapat menghambat aktivitas kita.
Pencahayaan dapat kita peroleh dari lampu yang dialiri oleh listrik. Jika tidak ada listrik,
maka lampu tersebut tidak dapat menyala.
Di Indonesia listrik masih menjadi persoalan tersendiri. Di jaman yang hamper
semuanya menggunakan listrik ini, penyebaran listrik di Indonesia masih dapat dibilang
belum merata, dimana masih terdapat desa-desa di pelosok Indonesia yang belum terjamah
listrik. Ataupun masalah jika tiba-tiba terjadi oemadaman listrik secara masal.
Untuk mengatasi hal-hal tersebut maka dibuatlah sumber penerangan darurat yang
bisa menyala tanpa adanya daya listrik saat listrik padam. Kini lampu darurat sudah banyak
beredar di pasara dari yang menggunakan system charger, baterai, atau bahkan hanya
dengan nyala lilin. Namun setiap lampu darurat tersebut memiliki kelebihan dan
kekurangan.
Mari kita lihat perbandingan lampu TOPDAY dengan beberapa lampu darurat yang
beredar dipasaran.
No. Jenis Produk Kelebihan Kekurangan
1. Lilin > Mudah didapat karena > Kurang aman karena masih
tersedia di warung terdekat menggunakan api sebagai
> Nyala cukup terang untuk sumber cahaya resiko
menerangi satu ruangan yang terjadinya kebakaran (apalagi
tidak terlalu besar digunakan didalam ruangan)
> Harganya relatif murah > Boros
2. Lampu darurat > Cahaya lebih terang > harga lebih mahal
Charger > Mudah didapat di toko > Membutuhkan konsumsi
elektronik daya lebih besar
> Biasanya baterai mudah
rusak
> Harus rajin isi ulang daya
3. Lampu Darurat > Free energi > Cahaya yang dihasilkan
TOPDAY > Aman dari resiko kebakaran tidak seterang lampu LED
> Nyala lampu lebih tahan konvensional yang biasa
lama dijual di toko elektronik,
> Ramah Lingkungan namun paling tidak dapat
> tidak perlu isi daya ulang menerangi satu ruangan.
(otomatis isi daya saat
menyala dan ada cahaya
matahari)
> Mudah dibawa kemana-
mana
2.2 CARA KERJA
TOPDAY membantu dalam penerapan energi terbarukan yang saat ini
penggunaannya mulai digencarkan, khususnya dalam energi cahaya matahari (free energi).
Lampu darurat TOPDAY menggunakan konsep Recycling Energi, dimana memanfaatkan
bekas pantulan cahaya lampu yang ditangkap Kembali oleh Solar Cell. Jadi lampu darurat
TOPDAY dimungkinkan dapat menyala lebih lama daripada lampu darurat yang
menggunakan Solar Cell lainnya. Lampu ini menggunakan Solar Cell 6 volt/200 Mah yang
ditamooung dalam baterai charge berkapasitas 3,7 volt/1750 Mah. Dalam uji coba,
penyerapan dari cahaya lampu yang berdaya 3 watt mampu menambah 50% energi selain
mengandalkan energi cahaya matahari itu sendiri yakni sekitar 6 jam.
2.3 PEMANFAATAN
Jika kita bandingkan dengan lampu darurat yang telah beredar banyak di pasaran
seperti lampu charger, lampu TOPDAY terbilang cukup hemat daya. Rata-rata lampu
darurat charger paling tidak memerlukan daya minimal 6 volt. Biasanya baterai yang ada
pada lampu charger juga tidak begitu awet atau mudah rusak. Sedangkan lampu TOPDAY
hana memerlukan input daya sebesar 3 volt saja. Lampu TOPDAY bisa digunakan untuk
menerangi kegiatan kita sehari hari, mulai dari belajar, menulis, bekerja, dsb.
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Energi Alternatif sumber energinya tidak akan terjadi kelangkaan karena termasuk
energi terbarukan. Pasokannya berlimpah. Bersifat ramah lingkungan. Mampu
menggantikan penggunaan batu bara, sebagai sumber energi utama yang dapat merusak
lingkungan.