Anda di halaman 1dari 15

1.

Pengertian Kualitatif adalah metode penelitian yang menekankan pada aspek suatu
pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan
untuk penelitian generalisasi.
Metode penelitian kualitatif lebih suka menggunakan teknik analisis yang mendalam (
in-depth analysis ). Yaitu mengkaji suatu masalah secara satu persatu, dari kasus
perkasus.
Karena dalam metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu berbeda
dengan sifat masalah lainnya. Tujuan dari metodologi kualitatif ini bukan suatu
generalisasi tetapi pemahaman yang secara mendalam terhadap suatu masalah.
Penelitian kualitatif sendiri berfungsi untuk memberikan kategori substantif dan
hipotesis penelitian kualitatif.

2. Penelitian Kuantitatif adalah metode penelitian yang lebih menekan pada aspek
pengukuran dengan cara yang obyektif terhadap fenomena social. Untuk bisa
melakukan pengukuran, pada setiap fenomena social di jabarkan kedalam beberapa
komponen masalah, variable dan indikator.
Setiap variable yang ditentukan dan diukur dengan memberikan symbol-symbol dan
angka yang berbeda – beda sesuai dengan kategori pada informasi yang berkaitan
dengan variable tersebut. Dengan menggunakan symbol-symbol atau angka tersebut,
teknik perhitungan secara kuantitatif matematik bisa di lakukan sehingga bisa
menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter.

3. Contoh Proposal Penelitian Kuantitatif


Judul : Desain kompor 12 volt
Penulis : Asri Ningrum
Collection Type : Skripsi S1
Nama Prodi : Teknik Elektro
Dosen Pembimbing : Rif’an Tsaqif Fathul Qodir
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Energi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena hampir
setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat diperbaharui dan ada
yang tidak bisa diperbaharui. Sumber energi konvensional yang dimiliki saat ini seperti
halnya minyak bumi, batu bara, gas bumi merupakan kekayaan alam yang tidak dapat
diperbaharui sehingga suatu saat akan habis. Saat ini banyak Negara yang mengeksplorasi
dan mengeksploitasi sumber minyaknya yang seakan-akan cadangan minyak bumi masih
banyak sekali. Angka konsumsi BBM sekarang adalah sekitar 60 juta kiloliter, atau ekuivalen
dengan sekitar 1 juta barrel sehari.
Produksi minyak bumi sekarang 1,1 juta barrel sehari, sehingga pas-pasan saja. Di
lain pihak, produksi minyak bumi tidak naik begitu cepat. Bahkan, kecenderungan alamiah
adalah bahwa produksi turun karena depletion (sumbernya habis) (Sadli, 2004).
Menurut Kompas.com (2008), Cadangan minyak bumi yang ada di Indonesia
diperkirakan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga 11 tahun ke
depan. Hal itu terjadi jika kegiatan eksplorasi untuk mencari sumber 2 minyak baru tidak
segera dilakukan.
Demikian disampaikan Kepala Departemen Energi Ikatan Ahli Geologi Indonesia
(IAGI) Nanang Abdul Manaf dalam Seminar Nasional mengenai Solusi Krisis Energi di
Universitas Diponegoro, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/12/2008).
Seminar tersebut diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi Undip.
Menurut Nanang, rata-rata produksi minyak di Indonesia mencapai 970 ribu 1 juta barel per
hari. Namun, persediaan cadangan minyak yang siap diproduksi hanya 4 miliar barel.
“Jumlah tersebut hanya akan cukup untuk produksi hingga tahun 2019 nanti,” katanya.
Sehingga perlu sumber energi alternatif sebagai solusi dari masalah diatas.
Salah satu sumber energi yang ramah lingkungan dan sangat menjanjikan pada masa
yang akan datang adalah sumber energi matahari. Pemanfaatan sumber energi matahari atau
surya sangat tepat digunakan sebagai alternatif untuk menggantikan sumber alam yang suatu
saat akan habis. Alternatif dalam peralihan energi matahari ini adalah letak geografis Negara
Indonesia yang beriklim tropis, dimana sinar matahari yang ada cukup besar.
Energi matahari adalah energi yang terpancar kebumi baik dalam bentuk panas
maupun cahaya. Energi matahari merupakan salah satu energi yang tidak dapat habis.
Dimana, energi yang tersedia secara cuma-cuma dan berlimpah serta tidak menimbulkan
pencemaran terhadap lingkungan dibandingkan dengan energi konvensional yang lain akibat
proses pembakaran yang terjadi.
Cahaya matahari yang diserap oleh sel surya akan secara langsung dikonversi menjadi
listrik oleh sel surya itu sendiri. Tetapi, energi listrik ini tidak dapat secara langsung
dimanfaatkan. Agar energi listrik dari sel surya dapat dimanfaatkan, maka sel surya
membutuhkan beberapa komponen pendukung yang paling minim terdiri atas inverter untuk
mengubah listrik DC dari sel surya menjadi listrik AC untuk keperluan sehari-hari, baterei
atau akumulator yang digunakan untuk menyimpan kelebihan muatan listrik guna pemakaian
darurat atau malam hari, serta beberapa controller untuk mengatur secara optimal daya
keluaran sel surya.
Energi matahari yang telah dikonversi menjadi energi listrik dapat dimanfaatkan
dalam keperluan sehari-hari. Salah satunya digunakan untuk kompor (AC) 220Volt, agar
energi listrik tersebut bisa digunakan untuk menyalakan kompor AC diperlukan komponen
pendukung sel surya salah satunya adalah inverter untuk mengubah tegangan DC dari sel
surya ke AC.
Padahal penggunakan inverter ini sangat tidak efisien selain harganya yang sangat
mahal, daya yang terbuang juga banyak sehingga menjadi boros, karena inverter memiliki
rugi-rugi daya yang besar. Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut akan dirancang
sebuah kompor (DC) 12volt. Sehingga dalam penggunaannya nanti tidak memerlukan
inverter untuk mengubah tegangan.

1.2 Permasalahan
Berdasarkan uraian dari latar belakang dapat diidentifikasikan beberapa masalah
sebagai berikut :
1. Angka konsumsi bahan bakar minyak yang cukup tinggi berbanding terbalik dengan
produksi minyak bumi tidak naik begitu cepat.
2. Cadangan minyak bumi Negara Indonesia diperkirakan hanya sampai pada tahun
2019.
3. Ketersediaan sumber energi alternatif seperti energi matahari yang banyak namun
belum termanfaatkan dengan baik.
4. Cahaya matahari dapat langsung dikonversi menjadi listrik oleh sel surya, namun
untuk dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari perlu dibutuhkan komponen-
komponen pendukung untuk keperluan sehari-hari seperti kompor listrik.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah diungkapkan sebelumnya dapat dirumuskan
masalah yang akan diselesaikan sebagai berikut:
1. Sumber listrik DC yang telah di simpan pada akumulator atau baterai dapat
dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari seperti kompor listrik.
2. Untuk mendapatkan proses pemanasan yang baik perlu dilakukan perancangan
kompor DC dengan sumber daya dari baterai DC 12 Volt.

1.4 Batasan Masalah


Untuk lebih memfokuskan penelitian ini maka perlu dilakukan pembatasan terhadap
masalah yang akan diselesaikan yaitu penelitian ini hanya berfokus pada bagaimana
merancang peralatan listrik yang ada dirumah tangga yakni kompor listrik dengan sumber
daya listrik DC 12 Volt, sehingga hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah kompor DC 12
Volt.

1.5 Tujuan
Tujuan perancangan kompor DC ini adalah merancang dan membuat kompor listrik
DC 12 Volt serta melakukan pengukuran terhadap unjuk kerja dari kompor listrik DC 12 Volt
tersebut.

1.6 Manfaat
Manfaat dari perancangan kompor ini adalah sebagai salah satu solusi penggunaan
energi alternatif untuk masa depan, sehingga mengurangi pemakaian bahan bakar minyak
yang semakin menipis.
Selain itu juga untuk mengurangi pemanasan global dan mengurangi pencemaran
lingkungan serta sebagai hasil inovasi dalam bidang teknik elektro untuk menyelesaikan
permasalan yang ada di kehidupan nyata.

1.7 Sistematika Penulisan Laporan


Laporan skripsi ini disusun dengan menggunakan susunan penulisan sebagai berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN. Berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan
masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan laporan.
2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berisi tentang dasar teori yang berkaitan dengan
topik penelitian, diantaranya tentang accumulator, nikelin, teori aliran listrik, arus
listrik, resistor, teganang listrik atau potensial listrik, rangkaian arus searah, daya.
3. BAB III METODOLOGI. Berisi tentang prosedur perancangan, alat dan bahan,
spesifikasi, gambar dan perhitungan, validasi, dan pengujian.
4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. Berisi tentang perhitungan rancangan,
implementasi dan data pengujian, data ujicoba, dan analisis.
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berisi tentang kesimpulan dan saran dari
penelitian ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Accumulator
Accumulator disebut unsur (sel) sekunder karena sesudah energi habis masih bisa di
isi dan digunakan kembali (elektronika-dasar.web.id, 2012). Ketika diisi terjadi reaksi kimia
yang pertama sesudah accumulator penuh dapat memberi arus pada rangkaian luar, maka
terjadi reaksi kimia kedua. Jadi akumulator ini bekerja mengumpulkan dan mengeluarkan
arus listrik.
Pada waktu pengisian aki diberi tenaga listrik dari sumber listrik arus searah (dc). Di
dalam aki, tenaga listrik ini di ubah menjadi tenaga kimia kemudian disimpan. Sebaiknya
pada waktu pengosongan (pemakaian) maka tenaga kimia yang disimpan itu diubah lagi
menjadi tenaga listrik. Untuk baterai primer, jika plat-platnya sudah rusak tidak dapat di isi
lagi dan harus di ganti dengan yang baru. Akan tetapi, jika tegangan baterai sekunder telah
menjadi rendah maka tegangannya dapat dikembalikan seperti semula dengan jalan mengisi
listrik baterai itu.

2.2 Nikelin
Nikelin merupakan kawat nikel. Nikel adalah logam berwarna putih keperakperakan
yang berkilat, keras dan mulur (dapat ditarik) ,tergolong dalam logam peralihan. Nikel
merupakan logam yang sangat keras namun dapat dibentuk.
Karena sifatnya yang fleksibel dan mempunyai karakteristik-karakteristik yang unik
seperti tidak berubah sifatnya bila terkena udara, ketahanannya terhadap oksidasi dan 8
kemampuannya untuk mempertahankan sifat-sifat aslinya dibawah suhu yang ekstrim. Nikel
mempunyai daya hantar panas dan listrik yang baik. Pada gugus kimia memiliki lambang
atom Ni dan bernomor atom 28. Nikel pertama kali ditemukan oleh Crostdet pada tahun
1751.

2.3 Teori Aliran Listrik


Terdapat dua teori yang menjelaskan bagaimana listrik mengalir:
a. Teori electron (Electron theory) Teori ini menyatakan listrik mengalir dari negatif ke
positip. Aliran listrik merupakan perpindahan elektron bebas dari atom satu ke atom
yang lain.
b. Teori konvensional (Conventional theory)Teori ini menyatakan listrik mengalir dari
positif ke negatif.

2.4 Arus Listrik


Arus listrik adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan
pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah
elektronnya tidak sama (dunia-listrik.blogspot.com, 2009). Besar 11 arus listrik yang
mengalir melalui suatu konduktor adalah sama dengan jumlah muatan (elektron bebas) yang
mengalir melalui suatu titik penampang konduktor dalam waktu satu detik.
Arus listrik dinyatakan dengan simbol I (intensitas) dan besarnya diukur dengan
satuan ampere (disingkat A). Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif
(-), sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari
terminal negatif (-) ke terminal positif (+), arah arus listrik dianggap berlawanan dengan arah
gerakan elektron. 1 ampere arus adalah mengalirnya elektron sebanyak 628×10^16 atau sama
dengan 1 Coulumb per detik melewati suatu penampang konduktor.

2.5 Resistor
Pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resitif namun beberapa bahan seperti
tembaga, perak, emas, dan bahan metal pada umumnya memiliki resistansi yang sangat kecil.
Bahan-bahan tersebut menghantar arus listrik dengan baik atau disebut dengan konduktor.
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dalam setiap
rangkaian elektronika karena bisa berfungsi sebagai pengatur atau untuk membatasi jumlah
arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan resistor, 12 arus listrik dapat
didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. Resirtor bersifat resistif, satuan resistansi dari suatu
resistor disebut Ohm.

2.6 Tegangan Listrik atau Potensial Listrik


Yaitu energi atau tenaga yang menyebabkan muatan-muatan negatip (elektron-
elektron) mengalir dalam suatu penghantar. Potensial listrik adalah fenomena berpindahnya
arus listrik akibat lokasi yang berbeda potensialnya. dari hal tersebut diatas kita mengetahui
adanya perbedaan potensial listrik yang sering disebut potential difference. satuan dari
potential difference adalah Volt.
1 Volt adalah tegangan listrik yang mampu menalirkan arus listrik 1 A pada
konduktor dengan hambatan 1 ohm. Tegangan Listrik juga dinyatakan dengan huruf E dari
EMF yaitu singkatan Electro Motive Force (gaya gerak listrik).

2.7 Rangkaian Arus Searah


Pada suatu rangkaian akan mengalir arus, apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai
berikut : 1. Sumber tegangan 2. Alat penghubung 3. Adanya beban
2.7.1 Hukum Ohm
Yang pertama kali menemukan hubungan antara kuat arus, tegangan dan tahanan,
adalah seorang yang bernama George Simon Ohm. Dengan hukum Ohm dapat
diperhitunglan besarnya kuat arus, tegangan dan tahanan. Pada suatu rangkaian
tertutup, Besarnya arus (I) berubah sebanding dengan tegangan (V) dan
berbanding terbalik dengan beban tahanan (R).
2.7.2 Hukum kirchoff
Hukum kirchoff ditemukan oleh Gustav Robert Kirchhoff . Hukum kirchoff 1
berbunyi “Jumlah aljabar dari arus listrik pada titik cabang rangkaian listrik sama
dengan nol” (Supriyanto, 2007).

2.8 Daya
Secara umum, pengertian daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan
usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi listrik yang digunakan
untuk melakukan usaha. Daya listrik biasanya dinyatakan dalam satuan Watt atau
Horsepower (HP). Horsepower merupakan satuan/unit daya listrik di mana 1 HP sama
dengan 746 Watt. Sedangkan Watt merupakan satuan daya listrik dimana 1 Watt memiliki
daya setara dengan daya yang dihasilkan oleh perkalian arus 1 Ampere dan tegangan 1 Volt
(saranabelajar.wordpress.com, 2009).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kekurangan dari alat ini adalah daya yang dikeluarkan dari kompor DC ini tidak
maksimal yaitu 250 Watt. Hal ini dikarenakan terdapat rugi-rugi daya yang diakibatkan oleh
rangkaian kompor yang terpasang antara lempeng penghubung dengan kawat nikelin kurang
maksimal. Beberapa cara telah dilakukan yaitu dengan mengganti berbagai macam lempeng
yang digunakan tetap belum maksimal mendapatkan daya yang diinginkan sehingga
menghasilkan panas yang diharapkan.
Contoh Proposal Penelitian Kualitatif
Judul : Analisis Stabilitas Tegangan Pembangkit Listrik Tenaga
Angin
Penulis : Nurriza Kholifatulloh Hasanah
Collection Type : Skripsi S1
Nama Prodi : Teknik Elektro
Dosen Pembimbing : Jamal

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan akan energi, khususnya energi listrik di Indonesia , merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari kebutuhan hidup masyarakat sehari – hari seiring dengan
pesatnya pembangunan di bidang teknologi, industri dan informasi. Menurut PT Perusahaan
Listrik Negara , jumlah pelanggan selama tahun 2009 – 2013 mengalami peningkatan dari
39,9 juta menjadi 53,7 juta atau rata – rata 3 juta tiap tahunnya (RUPTL 2015- 2025).
Disamping itu, energi fosil yang selama ini merupakan sumber energi utama
ketersediaannya mulai menipis. Cadangan minyak bumi di indonesia pada tahun 2004
diperkirakan akan habis dalam kurun waktu 18 tahun, sedangkan gas akan habis dalam kurun
waktu 61 tahun dan batubara 147 tahun (DESDM, 2005).
Ketersediaan energi yang tidak sebanding dengan kebutuhan yang terus meningkat,
sehingga dibutuhkan implementasi energi terbarukan dalam meminimalisir penggunaan
energi fosil. Sumber energi terbarukan diharapkan memiliki peran aktif dalam skenario
diversifikasi energi dimasa sekarang dan yang akan datang.
Sumber energi terbarukan juga bersifat ramah lingkungan dan memiliki cadangan
yang tidak pernah habis. Indonesia memiliki potensi sumber energi terbarukan dalam jumlah
besar yaitu seperti biodisel, mikrohidro, tenaga surya , biomassa , dan juga energi angin yang
dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.
Angin adalah salah satu sumber energi melimpah yang tersedia di Alam. Pemanfatan
sumber energi angin di Indonesia sangat perlu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
energi listrik yang semakin tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
pada 122 lokasi menunjukan bahwa beberapa wilayah di Indonesia memiliki kecepatan angin
diatas 5 m/s yaitu di wilayah Nusa 2 Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan
dan Pantai Selatan Jawa.
Pembangkit listrik tenaga angin mempunyai prinsip kerja yang sama seperti pada
pembangkit listrik pada umumnya. Pembangkit listrik tenaga angin memanfaatkan kecepatan
angin untuk memutar kincir angin yang di poros dengan rotor dari generator. Permasalahan
yang muncul dari pembangkit ini yaitu kecepatan angin yang tidak stabil, salah satunya dapat
mempengaruhi tegangan yang dihasilkan oleh generator dapat tidak stabil.
Mengingat suplai yang dibutuhkan oleh beban harus stabil sesuai dengan ratingnya
yaitu 220 volt untuk satu fasa sedangkan 380 untuk tiga fasa, jika tidak stabil dapat
menggangu beban bahkan dapat merusak peralatan listrik.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh kecepatan angin terhadap tegangan listrik yang dihasilkan oleh
Pembangkit Listrik Tenaga Angin ?
2. Bagaimana tegangan yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Angin dengan
Pengontrol Tegangan, pada saat beban berubah dan kecepatan angin berubah ?

1.3 Batasan Masalah


Agar dalam penulisan skripsi ini dapat mencapai sasaran dan tujuan uang diharapkan,
maka dalam pemahasana penilitian ini dibatasi sebagi berikut :
1. Sistem yang akan dirancang dalam penelitian ini adalah Sistem Pembangkit Listrik
Tenaga Angin , yang akan di analisis stabilitas tegangan listrik terhadap kecepatan
angin dan beban.
2. Tidak dibahas penggunaan baterai sebagai penyimpanan dari pembangkit listrik
tenaga angin.
3. Pengujian dilakukan hanya dengan pemodelan sistem atau simulasi dengan
menggunakan Matlab.

1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Analisis Stabilitas Tegangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin.
2. Mengetahui perbandingan Tegangan listrik pada pembangkit listrik tenaga angin
dengan dan tanpa pengedali tegangan pada saat kecepatan angin dan beban bervariasi.
1.5 Manfaat
Penelitian Adapun mannfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya
tentang stabilitas tegangan PLTAngin.
2. Penelitian ini dapat dijadikan referensi awal dalam pembelajaran dikemudian hari,
tentang energi terbarukan serta penerapanya secara langsung untuk sistem kelistrikan
skala kecil upaya pemanfaatan energi terbarukan secara nyata.

1.6 Sistematika Penulisan


Untuk memudahkan dalam penulisan dan pembahasan studi kasus, maka penulis
menyusun tugas akhir ini dalam 5 bab berdasarkan sistematika sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN Berisi mengenai latar belakang, tujuan penulisan, perumusan
masalah, pembatasan masalah,manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi mengeanai stabilitas frekuensi, pembangkit listrik
tenaga angin, prinsip kerja turbin angin, kontroler turbin angin.
BAB III METODE PENELITIAN Berisi mengenai metodologi penelitian yang akan
dilakukan meliputi studi literatur, alat dan bahan penelitian, membuat simulasi PLTB pada
simulink , dan analisa frekuensi terhadap kecepatan angin.
BAB IV HASIL DAN ANALISIS Berisi mengenai hasil simulasi yang telah dibuat , dan
menganalisa stabilitas tegangan pembangkit listrik tenaga angin.
BAB V PENUTUP Berisi mengenai kesimpulan dan saran hasil penelitian.
BAB II
DASAR TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka


Penelitian mengenai sistem frekuensi kontrol pembangkit listrik tenaga angin telah
dilakukan oleh Maumita Deb, dkk (2014), dengan judul “Control of Voltage and Frequency
of a Wind Electrical System using Frequency Regulator” penelitian ini bertujuan untuk
mengontrol tegangan dan frekuensi ketika beban tambahan diaktifkan menggunakan
Frekuensi Regulator.
Dalam paper tersebut , Maumita menyimpulkan pada waktu t=0,5, beban tambahan
diaktifkan frekuensi sesaat turun menjadi 49,85 Hz dan frekuensi regulator bereaksi untuk
mengurangi daya yang diserap oleh beban sekunder untuk menjadikan frekuensi kembali 50
Hz.
Blok frekuensi regulator digunakan untuk mempertahankan frekuensi konstan pada 50
Hz. Suatu fungsi pengendali frekuensi menggunakan tiga Phase Locked Loop (PLL) sistem
standar untuk mengukur frekuensi sistem.

2.2.Dasar Teori
2.2.1. Angin (Wind)
Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan udara yang lebih tinggi ke
tekana udara yang lebih rendah. Perbedaan tekana udara disebabkan oleh perbedaan
suhu udara akibat persamaan atmosfir yang tidak merata oleh sinar matahri. Akibat
perbedaan suhu maka terjadi perputaran udara dari kutub utara ke garis khatulistiwa
menyusuri bumi ataupun sebaliknya.
2.2.2. Turbin Angin
Turbin angin adalah alat yang berfungi untuk mengubah energi kinetik angin
menjadi energi angin gerak berupa putaran rotor dan poros generator untuk
menghasilkan energi listrik. Energi derak yang berasal dari angin akan diteruskan
menjadi gaya gerak dan torsi pada poros generator yang kemudian dihasilkan energi
listrik. Turbin angin merupakan mesin penggerak yang energi penggeraknya berasal
dari angin.
2.2.3. Sistem Kontrol
Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian satu atau beberapa
besaran sehinggaberada pada suatu harga atau rangkuman harga tertentu. Fungsi dasar
siste, kontrol adalah mencakup “ pengukuran (measurement), perbaikan (comparison),
pencatatan dan perhitungan (computation), dan perbaikan (corection)”.
Komponen – komponen dasar sistem kendali terdiri dari input, kontroler, elemen
kontroler akhir, proses, sensor atau transmiter dan output.
2.2.4. Motor Sinkron
Motor Sinkron adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik. Mesin sinkron mempunyai kumparan jangkar pada
stator dan kumparan medan pada rotor.
Kumparan jangkarnya berbentuk sama dengan mesin induksi, sedangkan kumparan
medan mesin sinkron dapat berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah
udara sama rata (rotor silinder). Arus searah (DC) untuk menghasilkan fluks pada
kumparan medan dialirkan ke rotor melalui cincin dan sikat.
2.2.5 MATLAB
MATLAB (matemathics laboratory atau matrix laboratory) adalah sebuah
program untuk analisis dan komputasi numerik, merupakan suatu bahasa
pemrograman matematika lanjutan yang dibentuk dengan dasar pemikiran
menggunakan sifat dan bentuk matriks.
Dalam ilmu komputer, MATLAB didefinisikan sebagai bahasa pemrograman
yang digunakan untuk mengerjakan operasi matematika atau operasi aljabar matrix.
MATLAB(MATrix LABoratory) yang merupakan bahasa pemrograman tingkat
berbasis pada matrix sering digunakan untuk teknik komputasi numerik, digunakan
untuk menyelesaikian masalah – masalah yang melibatkan operasi matematika
elemen, matriks, optimasi, aproksimasi, dan lain – lain.

DAFTAR PUSTAKA

1. Subrata, 2014. Pemodelan Pembangkit Listrik Tenaga Angin 1 Kw berbantuan


Simulink Matlab. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas TEknik , Universitas Tanjungpura
Pontianak.
2. Muchsin, Ismail. Elektronika dan Tenaga Listrk 1 “Mesin Sinkron”. Pusat
Pengembangan Bahan Ajar – UMB.
3. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. 2006.Blueprint Pengelolaan Energi
Nasional 2015-2025. Jakarta : ESDM
4. Deb,Maumita, at All. 2014. Control of Voltage and Frequency of a wind Electrical
System using Frequency Regulator. Division Electrical Engineering Science, Tripura
University(A central University), Suryamaninagar. India
5. Belly, Alto. At All. 2010. Daya Aktif, Reaktif dan Nyata. Jurusan Teknik Elektro,
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.
6. Chapman, Stephen J., “Electric Machinery and power system fundamental”.
McGraw-Hill, New York,2002.
7. Universitas Gunadarma. E-learning Fisika Energi. Februari, 2016.
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/dasar_fisika/bab6_energi _angin.pdf
8. Sianipar, R.H, 2015. SIMULINK MATLAB belajar dari Contoh. Penerbit Andi.
Yogyakarta.
9. www.vssut.ac.in, “Lecture Note on Electrical Machine”Departement of electrical
engineering, Verr Surndra Sai University of Technology

Anda mungkin juga menyukai