Anda di halaman 1dari 2

EKSISTENSI MANTRA DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT

MODERN
Oleh: Amanda Patricia
Mantra merupakan tradisi lisan yang berkembang dan terus hidup di masyarakat,
khususnya di masyarakat yang terpinggirkan, karena tidak terlepas dari budaya masyarakat
setempat. Ini adalah tradisi lisan yang terus dipupuk di beberapa masyarakat Indonesia. Hal ini
dapat dilihat pada mantra yang ada yang tergolong puisi lama. (Iroy Mahyuni dalam Roni
Subhan, dkk, 2021:2591). Dari sini kita dapat melihat bahwasanya mantra yang berkembang
dikalangan masyarakat telah menjadi budaya tersendiri. Dapat disimpulkan bahwa mantra ini
merupakan sebuah ucapan yang sudah berkembang dan terus berlanjut di dalam diri
masyarakat yang disisihkan, karena sudah menjadi budaya di daerah mereka dan mantra juga
tergolong dalam karya sastra berupa puisi yang sudah ada pada zaman nenek moyang.
Kaitan mantra dengan masyarakat memiliki hubungan erat karena mantra sendiri
tercipta dari kepercayaan masyarakat yang menginginkan tujuan tertentu. Mantra hidup dan
berkembang di dalam masyarakat tradisional dan telah menjadi budaya. Namun demikian,
akankah eksistensi mantra tetap membudaya di era yang serba modern ini? Menjawab
pertanyaan ini dapatlah kita melihat sebagian kecil masyarakat masih terus mempertahankan
mantra sebagai budaya. Masyarakat yang masih mempertahankan mantra pada zaman yang
serba modern ini biasanya masyarakat yang tinggal di pelosok, dan pedalaman.
Dapatlah kita lihat sebagaimana mantra yang telah berkembang. Seperti halnya yang
dilakukan sebagian masyarakat pesisir Jember, Jawa Timur mereka menggunakan jenis mantra
yang dikenal dengan sebutan semar mesem atau biasanya disebut mantra pengasihan. Dimana
fungsi mantra tersebut adalah untuk memikat hati seseorang agar tunduk atau patuh apa yang
kita ucapkan. Selain dari jenis mantra tersebut, masih banyak jenis-jenis mantra yang lain.
Ada sebagian masyarakat yang beranggapan bahwasanya mantra itu berpengaruh
negatif. Alasan mengapa mantra dianggap negatif dikarenakan ucapan-ucapan mantra
dianggap memiliki ajaran mistis. Dimana seperti yang kita lihat kebanyakan masyarakat
modern hanya mempercayai apa yang nyata dan kurang tertarik terhadap hal-hal yang ghaib.
Padahal seperti halnya menurut Reni dalam skripsinya ia menuturkan bahwasanya mantra
mengandung kata sugesti yang mampu membangkitkan etos, semangat, dan rasa percaya diri
terhadap pemiliknya, jika dilandasi dengan kepercayaan penuh.
Dapat disimpulkan bahwasanya mantra merupakan suatu budaya dari masyarakat
Indonesia yang perlu dilestarikan. Mengingat pula bahwasanya mantra adalah warisan para
leluhur. Dimana kita sebagai generasi penerus sudah sepatutnya mempertahankan eksistensi
dari mantra itu sendiri dengan tujuan yang dibenarkan. Mantra akan menjadi positif apabila
digunakan pada tujuan yang baik, begitupun sebaliknya. Mantra akan menjadi negatif apabila
digunakan pada tujuan yang sesat.
DAFTAR PUSTAKA

MANTRA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT MAKASSAR. Accessed


November 5, 2022. https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/938-Full_Text.pdf

Subhan, Roni, Haris Supratno, and Darni Darni. "Semiotics Analysis of Semar
Mesem Spell Performed by The Coastal Community of Jember, East Java,
Indonesia." Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal):
Humanities and Social Sciences 4.2 (2021): 2591-2599.

Anda mungkin juga menyukai