Anda di halaman 1dari 14

ASIHAN GUNUNG SAKETI SIHIR: KAJIAN STRUKTUR, MAKNA,

DAN FUNGSI MANTRA


Vira melenia, Asep Firdaus
Jurusan S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Universitas Muhammadiyah Sukabumi,
Jalan R. Syamsudin, S.H No 50, Cikole Kota Sukabumi, Jawa Barat 43114, 08592133023.
Viramilenia01@gmail.com, asepfirdaus2204@gmail.com

ABSTRAK
Mantra asihan salah satu amalan spiritual dalam kebudayaan Indonesia yang memiliki tujuan
untuk memikat hati seseorang.teks ini akan membahas terkait mantra asihan serta pandangan
masyarakat terhadap praktik nya,Asihan menjadi salah satu jenis mantra yang memiliki fungsi
mendapatkan kasih sayang orang yang dituju,Asihan memiliki kekuatan magis yang sugestif
sehingga menjadikan pelafal mantra memiliki karisma dan kekuatan menarik perhatian orang
lain.penelitian ini bertujuan mendeskripsikan struktur, konteks penuturan,dan fungsi mantra
asihan. Mantra dapat dijadikan sebagai wahana memanjatkan doa dan keinginan dengan harapan
dapatdikabulkan oleh Tuhan ESA. Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara terhadap
respoden yang pernah menggunakan atau mengetahui tentang mantra asihan. Hasil penelitian
penelitian ini menujukkan bahwa sebagian besar bahwa masyarakat masih meyakini dan
mempercayai kekuatan mantra asihan untuk,menarik lawan jens nya.

Kata kunci: Sastra Lisan, Mantra, Folklor


PENDAHULUAN

Mantra dalam setiap tradisi dan kebudayaan selalu berada pada posisi yang penting dalam
kehidupan masyarakat tradisional. Mantra dapat dikatakan sebagai bagian dari kehidupan
masyarakat yang tidak tergantikan peranan dan fungsinya karena mantra terkait juga dengan nilai
spiritualitas dan religiositas masyarakat. Nilai-nilai tersebut mengejawantah dalam mantra baik
secara teks maupun konteksnya. Mantra menjadi salah satu bagian dari jenis puisi rakyat yang
hampir terdapat di berbagai budaya Nusantara. Penggunaan mantra dalam suatu kebudayaan
tidak terlepas dari peranan mantra dalam kehidupan masyarakat dalam budaya tertentu. Selain
itu, mantra lahir akibat dari evolusi religi yang dikemukakan oleh E.B. Taylor [3: 184-187],
Taylor mengemukakan tentang teori evolusi religi, bahwa menurutnya evolusi religi manusia
tingkat pertama adalah ketika manusia sudah mempercayai adanya jiwa di dalam dirinya, maka
manusia mulai percaya bahwa di sekeliling mereka ada makhluk-makhluk halus (spirit).

Sastra lisan kebanyakan mengandung ha-hal mitos, legenda, dongeng, sejarah, hukum
adat, dan terkadang mengandung unsur- unsur pengobatan dan lain-lain nya. Endraswara (2006)
menjelaskan beberapa ciri-ciri dari sastra lisan di antaranya adalah (1) karya sastra tersebut
merupakan hasil dan masyarakat tradisional dengan pemikiran mereka yang polos dan rata-rata
dihasilkan sebelum masyarakat tersebut mengenal aksara untuk menuliskan kembali apa yang
mereka ceritakan, (2) karya sastranya menggambarkan kebudayaan tertentu dengan penulis
anonim yang sudah tidak diketahui lagi siapa penulis aslinya, (3) biasanya karya yang dihasilkan
berceritakan hal-hal imajinatif, dan (4) kata-kata yang digunakan dalam karya sastra tersebut
lebih sering menggunakan nada- nada memengaruhi dengan perumpamaan-perumpamaan. Sastra
lisan juga tidak bisa dipisahkan dari folklor. Folklor adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif
yang tersebar dan d iwariskan turun-temurun, secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik
dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu
pengingat (Danandjaja, 1984, hlm. 2). Menurut Danandjaja (1984, hlm. 3-5) folklor
merupakan proyeksi emosi manusia.

Terdapat pada surah al-baqarah ayat 102 disebutkan bahwa sihir merupakan perbuatan
setan yang diajarkan kepada manuasia. Selain itu juga syetan mengajarkan sihir kepada manusia
untuk membuat manusia melakukan syirik.Sihir juga tidak mudah luput dari kehidupan manusia
sehari-hari nya seperti dipergunakan oleh orang-orang yang tidak mengerti atau tidak paham
menegenai dari dampak perbuatan tersebut. Sihir ini juga dibedakan menjadi 2, ilmu shir
hitam&putih,sihir disebarkan di tengah-tengah peradaban manusia masa kini masa atau masa
lalu mereka. Berupa sihir pelet, santet, kebencian dan lain nya. Adapun cara lain yang di lakukan
adalah dengan bersumpah atas nama jin atau syetan,memotong sembelih atau tumbal,tulis-tulisan
atau rajah dengan benda –benda yang dimiliki atau pernah di pakai oleh orang yang dituju
seperti pakaian saputangan dan lain-lain.hal tersebut dapat dilakukan juntuk menghadirkan jin.

Padahal sebelum nya adalah sudah dijelaskan didalam ayat-ayat Al-Qur’an Allah SWT
berfirman tentang larangan melakukan sihir dan melarang ummat mencari bantuan dan serta
makhluk ghaib lainnya, manusia kita tidak boleh takut dengan adanya sihir, karena segala
sesuatu bentuk sihir akan bisa terjadi hanya atas izin Allah Swt.bukan semata hal lainnya seperti
sihir hitam atau putih,kemungkinan kebanyakan orang yang salah faham cara memahami sihir
sehingga bentuk kebodohan yang di sertai kemusyrikan terjadi pada diri nya, biasa nya orang-
orang tersebut kebanyakan giat mempraktekan sihir untuk mempermudah suatu urusan di dalam
kehidupan mereka sehari-hari. Syetan akan berusaha masuk kepada ummat muslim.sehingga
mereka menganggap bahwa sihir adalah suatu perbuatan yang harus ditempuh oleh manusia
untuk mencari kebaikan. Misalnya untuk memikat hati seorang wanita ataupun laki-laki yang
dilakukan dengan cara guna-guna,atau mempelet nya atau zaman sekarang sering disebut dengan
pelet, itu semua diperbolehkan didalam agama karena digunakan untuk kebaikan dengan dalih
(menyatukan ummat manusia dalam sebuah perjodohan) sehingga sebagian ummat yang
terpedaya mengatakan bahwa semua hal tersebut merupakan muhabbah.

Menurut Sya‟ra sebagimana sihir merupakan perbuatan yang dilarang dan orang yang
bermain-main dengan golongan sihir adalah kafir. Segala jenis jampi-jampi dan ajimat termasuk
kedalam sihir, baik semua itu berasal dari seorang kyai atau seorang dukun. Sebaik-baiknya
ditanamkan dalam setiap diri sebagai seorang muslim bahwa segala cara bentuk sihir adalah
perbuatan dosa yang dapat mengakibatkan kemusyrikan.adapun dari keempat mantra tersebut
dapat dikelompok kedalam mantra putih dan mntara hitam. Selain itu juga mantra putih untuk
bertujuan mengusai jiwa orang lain, kemudian dilakukan agar mendapatkan rasa kasih sayang.
Dan mantra hitam adalah mantra melukai orang lain ,membalaskan rasa sakit (dendam).Sihir
juga suatu praktik perbuatan yang digunakan orang-orang tertentu (disebut tukang sihir) dengan
syarat-syarat tertentu.mempergunakan peralatan yang tidak lazim untuk dipakai,dengan cara
yang sangat rahasia, akan menimbulkan efek kejahatan dalam diri orang lain yang menjadi
korbannya. Sihir juga bisa dalam bentuk santet,pelet, ataupun teluh.semenjak jaman nabi musa as
sihir sudah ada, meski dalam islam dilarang namun orang-orang selalu melanggar nya dan sering
salah mepergunakan sihir.Sihir dianggap sebagia sebuah bentuk mistik yang mengandung
beberapam unsur kesyirikan yang dilarang oleh Allah SWT. Oleh kerena itu, secara akidah sihir
diharamkan dalam ajaran islam,praktik sihir juga disebutkan sebagai dosa yang sangat besar dan
dapat memperngaruhi kehidupan manusia secara bentuk negative.

Pada dasarnya desa sukalarang mengatakan bahwa sihir ini ada 4 yaitu sihir hitam 3 dan
sihir putih 1, ada yang langsung dikenakan kepada diri korban dengan mempengaruhi hati,untuk
meyakiti hati seseorang ataupun kasih sayang .Maka Sebelum melakukan sihir mebuat
kesepakatan antara dua belah pihak yaitu tukang sihir dengan syetan, syarat kesepakatan adalah
tukang sihir harus melakukan perbuatan syirik atau kufur. Baik dengan secara terang-terangan
bisa juga secara sembunyi-sembunyi. hal nya syetan harus melayani tukang sihir, atau
menundukan orang yang melayaninya.tukang sihir meminta kepada jin untuk kepada jin untuk
membantu menyampaikan apa yang dia inginkan dengan perjanjian dan imbalan yang telah di
sepakati nya.Dan jika jin tersebut membangkang, maka tukang sihir akan mendekati pemimpin
kelompoknya dengan menggunakan sang pemimpin serta meminta pertolongan kepadanya.

Menurut ajaran islam menjelaskan sihir adalah perbuatan yang berada diluar batasan dan
mengandung kesyririkan.oleh karena itu, tidak dipebolehkan (diharamkan) dan harus dijauhi oleh
umat islam. Maka mestinya umat islam diajarkan untuk bergantung dan mengandalikan
sepenuhnya kepada Allah SWT sebagai satu-satunya sumber kekuatan dan perlindungan dari
segala bentuk bahaya.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, penelitian ini berupaya menjawab
masalah yang berkaitan dengan struktur , makna dan fungsi teks mantra asihan,mantra ilmu sihir
di sukalarang , manfaat tujuan dalam penelitian ini meliputi manfaat secara teoritis dan praktis
secara teoritis , manfaat penelitian ini berguna bagi perkembangan penelitian sastra lisan.

METODE PENELITIAN DAN LANDASAN TEORETIS


Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode etnografi, metode etnografi
adalah mendeskripsikan karakter seseorang atau masyarakat sebagai subjek yang diteliti. Adapun
metode yang dipergunakan bertujuan untuk mengumpulkan simak, atau penyimakan. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini untuk menggambarkan secara objektif makna dan fungsi
makna dan funsi makna bagi masyarakat sukalarang . Penelitian ini dengan tahapan-tahapan
sebagai berikut;
1. Pengamatan atau observasi langsung
2. Teknik simak,penyimakan
3. Menerjemahkan, megklarifikasikan,menguraikan fungsi hadis’t
4. Studi pustaka adalah mencari dan mengumpulkan bahan-bahan referensi yang
digunakan sebagai landasan teoritis dalam penelitian ini.
SASTRA LISAN
Sastra lisan adalah kesusastraan yang mencangkup ekspresi kesusastraan warga. Suatu
kebudayaan yang disebarluaskan secara turun-temurun atau dari mulut ke mulut (Hutomo,
1990:1). Setiap daerah biasanya memiliki sastra lisan yang terus dijaga. Sastra lisan ini adalah
salah satu bagian budaya yang dipelihara oleh masyarakat pendukungnya secara turun-temurun.
Artinya, sastra lisan merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat yang harus dipelihara dan
dilestarikan.

Sastra lisan lisan juga mengandung nilai-nilai luhur yang perlu dikembangkan dan
dimanfaatkan dalam hubungan usaha pembinaan serta dari penciptaan sastra nya . Pelestarian
sastra lisan ini sangat dipandang, sangat penting.oleh karena itu sastra lisan hanya tersimpan
dalam ingatan orang tua atau sesepuh yang kian hari berkurang. Sastra lisan berfungsi sebagai
penunjang perkembangan bahasa lisan saja, dan sebagai pengungkap alam pikiran serta sikap
dan nilai-nilai kebudayaan masyarakat pendukungnya. Sastra lisan juga merupakan budaya yang
menjadikan bahasa sebagai media dan erat ikatannya dengan kemajuan bahasa masyarakat
pendukungnya. Perlu adanya penyelamatan agar tidak hilang sehingga generasi selanjutnya dapat
mengenal dan menikmati dari kekayaan budaya lisan tersebut. Sastra lisan merupakan bentuk
dari kesusastraan yang memegang kunci kesejarahan sastra yang akan menuntun kita pada masa-
masa sebelum prasejarah tersebut, contohnya para pendahulu kita belum mengenal aksara. Sastra
lisan sering dianggap sebagai bentuk awal kesusastraan dunia yang berkembang dari waktu ke
waktu karena perkembangannya memerlukan waktu yang lama dan tidak tercatat oleh sejarah
dunia.
MANTRA

Mantra adalah susunan kata atau kalimat khusus yang isinya mengandung kekuatan gaib,
dan susunan kata berisi puisi dengan memiliki rima dan irama. Biasanya mantra ini sering
digunakan oleh dukun-dukun, atau pawang untuk menandingi kekuatan hal seperti ghaib.

Mantra dijadikan sebagai budaya yang ada sejak jaman dahulu (jaman nenek moyang).
Mantra ini digolongkan ke dalam golongan bahasa berirama, sedangkan bahasa berirama ini
termasuk jenis puisi lama. Dalam bahasa berirama itu, irama bahasa sangat dipentingkan,
terutama dalam mantra diutamakan sekali irama yang kuat dan teratur untuk membangkitkan
tenaga gaib. (Alisjahbana, 1952, h.92). Mantra berasal dari bahasa Sansekerta yaitu mantra atau
manir yang merujuk pada kata-kata yang berada di dalam kitab Veda, yaitu kitab suci umat
Hindu. Mantra adalah kumpulan kata-kata yang dipercaya mempunyai kekuatan mistis dan
ghaib. Mantra juga termasuk dalam puisi lama atau tua, yang pada masyarakat Melayu bukan
dianggap sebagai Bsebuah karya Sastra, tetapi lebih berhubungan dengan adat dan istiadat
kepercayaan. Ciri-ciri mantra ialah terdiri atas beberapa rangkaian kata yang memiliki irama, isi
dari mantra berhubungan dengan kekuatan ghaib, yang isi konsepnya menggambarkan
kepercayaan suatu masyarakat pada saat itu, mantra dibuat dan diamalkan untuk tujuan tertentu.
Mantra didapat secara ghaib seperti diwarisi dari perguruan yang diikuti, mantra juga
mengandung rayuan dan perintah, didalam mantra terdapat kecenderungan esoterik atau khusus
pada setiap kata- katanya, mantra mementingkan keindahan permainan bunyi. (Aziz, 2018)
Riyono (2009) berpendapat bahwa pada intinya fungsi dari mantra yang masyrakat Jawa
lestarikan dan gunakan adalah bentuk penghormatan pada leluhur atau nenek moyang, dan
memohon keberkahan disetiap harinya,
Masyarakat percaya bahwa mantra-mnatra terhubung langsung pada leluhur dan itu
semua ada sejak jaman nenek moyang di masyarakat Sunda . Mulai dari mantra sakti awet muda,
perjodohan, pelet,atau santet. Sebenarnya dulu mantra-mantra tersebut adalah do'a atau pepujian
biasa, hanya dikenal sangat sakti dan dapat dikabulkan dengan secara langsung. Pada jaman
leluhur sunda tidak bisa untuk mengguntungkan pribadi satu masing-masing, maksud dan tujuan
leluhur adalah untuk kepentingan bersama-bersama. Mantra yang akan dipanjatkan adalah agar
dijauhkan dari segala macam nasib buruk yang sudah diperhitungkan akan datang dimasa yang
depan menurut perhitungan pada jaman itu. Akan tetapi, dari keserakahan satu sama lainnya
yang mementingkan keinginan pribadi, mulai timbulah kekacauan dan kutukan akibat
pembacaan mantra. Semisal melakukan praktek ilmu sihir pada orang yang yang dia sukai/tidak
dia suka (membalas dendam), kemudian sebutan ilmu kebal (kuat dan sakti) yang diinginkan
banyak orang agar dapat melakukan berbagai hal secara bebas tanpa takut akan terkena musibah,
oleh karena itu para leluhur akhirnya menjadikan beberapa mantra menjadi sangat rahasia yang
disimpan secara apik.
Mantra dalam masyarakat

Mantra dalam kehidupan masyarakat, mantra sering kali dianggap sebagai hal yang
negatif. namun mantra sering dianggap sebagai orang pintar yang dapat memanfaatkan mantra
untuk melakukan hal-hal buruk bagi orang lain dan di sekitarnya.di sisi lain mantra memiliki
peranan yang sangat positif bagi masyarakat.selan itu Mantra dapat digunakan untuk menjaga
dan menyeimbangkan manusia dengan alam.demikian Kepercayaan mantra kekuatan gaib
mendorong mereka untuk merealisasikan kekuatan tersebut ke dalam wujud nyata untuk
memenuhi kebutuhan sehari-harinya.maka Sesuai gambaran penggunaan mantra di atas, penulis
mengajak masyarakat untuk kembali memahami penggunaan mantra secara positif. Mantra
merupakan bagian dari budaya masyarakat yang diciptakan oleh leluhur dengan maksud dan
tujuan yang baik. Fenomena sihir sudah menjadi perkara yang sudah tersebar luas di dalam
kehidupan masyarakat dari waktu ke waktu.

Sihir dilihat dari 2 sudut pandang, yang pertama dari segi keagamaan dan yang kedua
dari segi non keagamaan. Namun pada masa modern ini sihir sudah mengalami pergeseran arti
dan makna, karena dalam sudut pandang non keagamaan lebih dikedepankan dalam aspek ilmu
pengetahuan.Kencedrungan nya diturunkan dari sejak zaman nenek moyang sampai zaman masa
kini, dan sehinga belum lama ini kami semempat berpikir bahwa sebuah mantra ada di dunia
mata public,terutama dijaringan kalangan provinsi. Oleh karna itu, sebagian karya yang terlahir
dari daerah setempat nya,sehiinga realitasnya tidak akan bisa dipisahkan dari kehidupan individu
mereka.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis struktur mantra

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti di desa sukalarang kabupaten


sukabumi, peneliti mendapatkan satu mantra asihan putih 1 dan 3 mantra asihan hitam yang
berhubungan dengan hadis’t al-qur”an mengenai sihir ,asihan-asihan memiliki fungsi dan tujuan
masing-masing. Adapun dilihat dari sisi mantra tersebut meliputi unsur judul ,pembuka, unsur
sugesti, dan unsur tujuan.

Unsur Judul

Unsur judul merupakan salah satu unsur pokok yang terdapat pada mantra. unsur judul
mantra biasanya terdiri atas kelompok kata yang diasumsikan dapat mencerminkan tujuan
mantra yang bersangkutan. Meskipun denikian, tidak sedikit judul mantra yang sulit dicari
korelasinya dengan isi atau maksud mantra tersebut.

Unsur Pembuka

Dalam strukturnya, setiap mantra memiliki unsur pembuka. Unsur pembuka tersebut
tidak menggunakan kata-kata bahasa Jawa, tetapi menggunakan kata-kata yang diambil dari
bahasa Arab. Bahkan, unsur pembuka pada sebuah mantra berasal dari doa-doa yang digunakan
oleh umat Islam. Unsur pembuka pada mantra biasanya menggunakan kata Bismillahir rahmanir
rahim. Ucapan tersebut tidak hanya digunakan sebagai unsur pembuka pada satu jenis mantra.
tetapi juga digunakan pada semua jenis mantra, termasuk mantra jenis sihir yang digunakan
untuk mencelakai orang.

Unsur sugesti

Unsur keempat yang membangun struktur mantra adalah sugesti. Unsur sugesti adalah
unsur yang berisi metafora atau analogi yang oleh dukun dianggap memiliki daya atau kekuatan
tertentu untuk membantu membangkitkan potensi kekuatan gaib pada mantra. Artinya, sebelum
sampai pada inti mantra, ada bagian yang berisi sugesti atau analogi yang berbeda-beda antara
satu mantra dan mantra lainnya. Unsur sugesti yang terdapat dalam sebuah mantra berbeda
dengan mantra yang lainnya.
Unsur tujuan

Sesuatu kekuatan sihir perbuatan ajaib atau oleh orang-orang tertentu terutama yang
dilakukan dengan aura pesona,misal nya wajah,atau dari poster tubuh yang disukai nya, serta
kekuatan goib (guna-guna,mantar pengasihan,pelet, atau jampi ). Untuk tujuan tertentu. Seperti
mencelakai orang lain, sihir juga bisa menimbulkan berbagai macam cara seperti, sihir pelet,
kebencian, serta kematian ataupun santet, didalam Al-qur’an surat al-baqarah ayat 102 tentang
mengenai sihir antara lain surat al-baqarah ayat 102 yang menjadi fokus telaah pada ayat
tersebut.

a. Mantra/Asihan ilmu sihir(putih)


TRANSKRIPSI TERJEMAHAN
Bismillabirrabmanirrahim

Wattaba'ụ mā tatlusy-syayāṭīnu 'alā Mereka tidak akan bisa


sulaimān, wa mā kafara sulaimānu wa Mencelakakan seseorang dengan
ākinnasy-syayāṭīna kafarụ Sihirnya kecuali dengan
yu'allimụnan-nāsas-siḥra atas izin Allah.
wa mā unzila 'alal-malakaini bibābila
hārụta wa mārụt,
wa mā yu'allimāni min aḥadin ḥattā yaqụlā innamā
naḥnu fitnatun fa lā takfur, fa yata'allamụna min-humā
mā yufarriqụna bihī bainal-mar'i wa zaujih

Tabel
Unsur struktur Unsur isi struktur

Unsur Judul ilmu sihir


Unsur Pembuka Bismillabirrabmanirrahim
Unsur Sugesti Wattaba'ụ mā tatlusy-syayāṭīnu 'alsulaimā
Unsur tujuan mencelakakan seseorang kecuali dengan atas izin
Allah

Makna mantra teks sihir hitam


Berdasarkan teks diatas dapat disimpulkam bahwa makna-makna yang ada secara garis
besarnya berisi tentang sihir/perbuatan goib yang dilakukan dengan pesona dan kekuatan ajaib
(guna-guna,mantra atau jampi). Yang digunakan untuk bertujuan tertentu, seperti penangkal dan
mencelakai orang lain.salah satu contoh pada mantra pelet berikut ini :
a. Mantra atina lain arina
TRANSKRIPSI PENERJEMAHAN
Bismillabirrabmanirrahim mantra supaya sayang kepada kita/kasih sayang
Incung indung supa ngincung
Pangincung panglewas asih arina
Si ( nama yang dituju)
Atina si ( nama yang dituju)
Benang ku kaula

Tabel 1

Unsur struktur Unsur isi struktur

Unsur Judul atina lain arina


Unsur Pembuka Bismillabirrabmanirrahim
Unsur Sugesti si(nama dituju ) atina si (nama yang dituju)
Unsur tujuan menunjukan rasa kasih sayang kepada orang
Yang kita sukai
Mantra pengasihan

TRANSKRIPSI PENERJEMAHAN
Bismillabirrabmanirrahim mantra mengamalkan ajian (do’a-do’a) atau
Asihan aing leugeut teureup mempermainkan kepada hati seseorang
Tetel si amburatel
Mangka napel
Mangka netel
Atina si (nama yang dituju)
Ka awaking, nya awaking
Si leuget teureup nu moal
La-as ka hujanan
Tablel 2

Unsur struktur Unsur isi struktur

Unsur Judul leuget teurep


Unsur Pembuka Bismillabirrabmanirrahim
Unsur Sugesti si(nama dituju ) atina si (nama yang dituju)
Unsur tujuan mempermainkan hati seseorang.

Mantra asihan si burung pundung


TRANSKRIPSI PENERJEMAHAN
Bismillabirrabmanirrahim
Asihan si burung pundung nu cunduk mantra bertujuan untuk membalaskan
Bayu si anu dating atmana si eta rasa dendam kepada seseorang atau
Reujeung satineung jeung aing kebencian
Mangka dating jeng ragana
Magka cunduk jeung bayuna
Magka naraya jeung satineung
Mangka tunggal atmana
Iya rasa nira
Iya ras nisun
Saking purba n ing pangerang
Asiha ka asih ka awaking
Nu bogoh paboro-boro
nu hayang Paheula-heula
nu beuki pagiling-giling
nya bayu pagulung-gulung
nya atma paheula-heula
mangka eujeng satineung
da tungkul geusna jeng sukma

Tablel 3

Unsur struktur Unsur isi struktur

Unsur Judul si burung pundung


Unsur Pembuka Bismillabirrabmanirrahim
Unsur Sugesti Reujeung satineung jeung aing, Mangka dating jeng rag
Unsur tujuan kebencian .
Konteks Penuturan Mantra
Dalam ajaran sihir, sihir dianggap sebagai suatu kekuatan gaib yang dapat dimanipulasi
melalui berbagai macam cara. Selain itu juga para pelaku sihir percaya bahwa mereka dapat
membuka dam ,memanffat kekuatan dari alam gaib mereka,sehingga dapat ingin mereka pada
duni fisik.
Kontek penuturan sihir dalam ajan islam biasa nya berkaitan dengan ritual atau mantra
untuk memanggil atau menipulasikan kekuatan gaib besar tersebur. Ada sebagai jenis sihir dari
sihir putih yang bertujuan kebaikan, sampai sihir yang bertujuan untuk mencelaki orang.
Dalam penuturan shir,seringkali juga dipercayai bahwa memahai sihir dapat membuka
pintu spiritual dan memperluas wawasan kita mengenai alam kegaiban. Demikian hal
ini,pengguna sihir bukanlah sekedar untuk material semata, tetapi juga untuk mengembangkan
diri secara spiritualnya masing-masing.
Proses Pencipta Mantra
Mantra diciptakan dalam khusus sebuah tempat atau konteks tertentu. Dalam sebuah
mantra pengasihann sama hal dengan penuturan atau terkait dengan penutur. Hal tersebut garis
besar dapat dilihat dari segi isi teks mantra mana pun,terlihat berisi kekuatan ghaib (jin) yang
memperbudak untuk mendatangkan ketertarikan atau mencelakai seseorang.maka mantra
pengasihan diciptakan dari nenek moyang dan dapat dadiwariskan kepada cucunya yang
meminta pengasihan mantra tersebut,demikian kepercayaan mantra kekuatan gaib mendorong
mereka untuk merealisasikan kekuatan tersebut ke dalam wujud nyata untuk memenuhi
kebutuhan sehari-harinya
Fungsi teks mantra
Mantra sihir pada masyarakat desa sukalarang ini mengatakan bahwa sebuah sihir
biasanya bertentangan dengan ilmu pengetahuan dan agama. Banyak agama yang mengecam
memperpraktikkan sihir nya dan ilmu hitam dalam kebanyakan kebudayaan. namun sering kali
juga tidak ada batas yang jelas dan biasanya menjadi sebuah kontroversi untuk menentukan suatu
praktikkan atau kepercayaan nya.
Meskipun konotasi kepercayaan nya, biasa nya positif dan negative sepanjang sejarah.
sihir terus memiliki peran dalam agama,pengebotan, dan ilmu hitam yang dianggap penting
dalam banyak kebudayaan bagi mereka hingga saat ini.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas berikut ada beberapa temuan dalam analisis terhadap teks
mantra asihan sihir
Pertama, struktur teks mantra asihan sihir atas unsur-unsur pembangunannya, yaitu; unsur
judul, usnur pembuka unsur sugesti dan unsur tujuan. Setiap unsur nya tersebut membuat sebuah
makna penangkal kebenciaan, melukai hati orang lain, atau pelet
Kedua, mantra sihir masih warisan budaya Indonesia yang masih tetap dilestarikan
hingga saat ini. Meskipun terdapat pandangam yang berbeda dari masyarakat mengenai praktik
nya, namun masih banyak mempercayai sebagai cara untuk memikat hati seseorang. Namun
perlu diingat bahwa pengguna mantra mengganggu privasi serta hak-hak orang lain.namun selain
itu,perlu kita sadari bahwa memikat hati seseorang bukan satu-satunya cara untuk mendapatkan
kebahagian dan cinta sejati nya. Hal-hal seperti saling menghormati,memahami dan bersikap
jujur didalam hubungan juga sangat penting untuk dijaga.
DAFTAR PUSTAKA
Endraswara. 2006. Metode, Teori, Teknik, Penelitian Kebudayaan: Ideologi,
Epistemologi dan Aplikasi.Yogyakarta. Pustaka Widyatama.
EB Tylor, (1871), Primitive Culture, London
Aziz, A. L. (2018). Internalisasi Pemikiran KH. Muhammad Sholeh Darat Di
Komunitas Pecintanya: Prespektif Sosiologi Pengetahuan. Living Islam:
Volume 1 Nomor 2 , 318-339.
Riyono dan Budiharja, Gigih Erlik. 2016. Pengaruh Kualitas Produk, Harga,
Promosi, dan Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Produk Aqua di
KotaPati.Jurnal STIE Semarang. Vol.8 No. 2, Juni 2016.
Alisjahbana,S.Takdir.1980.Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jakarta: Dian
Rakyat.
Hutomo, Suripan Sadi. 1991. Mutiara yang Terlupakan. Surabaya: HISKI Jawa
Timur.
Danandjaja, J. (1984) Folkor Indonesia: Ilmu gosip, dongeng dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai