Anda di halaman 1dari 11

TUGAS RESUME

TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

KB 4

KONSEP PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013

OLEH

HAIRUDDIN

SISWA PPG DALAM JABATAN 2022


PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : KONSEP PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013

B. Kegiatan Belajar : (KB 4)

C. Refleksi

BUTIR
NO REFLEKS RESPON/JAWABAN
I
Konsep Pembelajaran dalam Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang menjadi acuan pelaksanaan
pembelajaran di sekolah/madrasah, dari mulai tingkat pendidikan dasar
sampai tingkat pendidikan menengah. Kebijakan tentang kurikulum 2013
Konsep Pembelajaran
dalam Kurikulum 2013 ini tercantum dalam dokumen regulasi Permendikbud No. 81A tahun 2013

Pengertian dan
yang diperbaharui dengan Permendikbud No. 104 tahun 2014 tentang
Prinsip-prinsip Langkah-langkah Menata Kelas
Konsep Pembelajaran Hubungan SKL, KI- KD, Perubahan Kurikulum Kurikulum Merdeka
Pembelajaran Pembelajaran dalam Pembelajaran Aktif dan
dalam Kurikulum 2013 indikator dan tujuan
pembelajaran
Kurikulum 2013 Kurikulum 2013
2013
Dinamis
Belajar
Pembelajaran.

Formasi U
Sesuai Permendikbud No. 54 tentang Standar Kompetensi Lulusan,
Perencanaan Pelaksanaan
Penilaian Pembelajaran Formasi Lingkaran
Pembelajaran Pembelajaran
Susunan Chevron (V) kompetensi yang diharapkan dapat dimiliki peserta didik adalah:
Kelas Tradisional

Konsep sikap 1. Sikap, yaitu memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
Silabus Kegiatan Pendahuluan pengetahuan
keterampilan
(Beberap berakhlak mulia, berilmu, percaya , dan bertanggung jawab dalam
a istilah Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Inti
berinteraksi secara efektif dengan dirilingkungan sosial dan alam serta
Pembelajaran
1
dan dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
definisi) Kegiatan Penutup 2. Pengetahuan, yaitu memiliki pengetahuan faktual, konseptual,
di KB prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban
3. Keterampilan, yaitu memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif
dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Kurikulum 2013 (K-13) mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu
 Proses pembelajaran langsung adalah proses pembelajaran dimana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir, dan keterampilan
psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran.
 proses pembelajaran tidak langsung adalah proses pembelajaran yang terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus,
misalnya pembelajaran dalam rangka pengembangan nilai dan sikap peserta didik.
Pengertian dan Hubungan SKL, KI- KD, indikator dan Tujuan pembelajaran
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
KI berfungsi sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai SKL sebagai wujud dari prinsip keterkaitan dan kesinambungan
Kompetensi Dasar (KD) merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan
pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.
Indikator atau -bisa juga disebut- indikator pencapaian kompetensi adalah ukuran, karakteristik, atau ciri-ciri dari ketercapaian Kompetensi Dasar berdasarkan taksonomi
kemampuan baik pada ranah sikap, pengetahuan, maupun keterampilan.
Ada beberapa fungsi dirumuskannya indikator, yaitu:
1) Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran;
2) Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran;
3) Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar;
4) Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar; dan
5) Menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, serta mengevaluasi hasil belajar Menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, serta
mengevaluasi hasil belajar.
A. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kurikulum 2013 adalah:
1) Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;
2) Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis pada aneka sumber belajar;
3) Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah;
4) Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
5) Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
6) Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
7) Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
8) Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hard skills) dan keterampilan mental (soft skills);
9) Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
10) Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso),
dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
11) Pembelajaran yang berlangsung di rumah, sekolah, dan masyarakat;
12) Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas;
13) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran;
14) Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.
A. Langkah-langkah Pembelajaran dalam Kurikulum 2013
1. Perencanaan Pembelajaran
a) Silabus
1) Identitas mata pelajaran (khusus SMP/ MTs dan SMA/ MA);
2) Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
3) Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorikal mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;
4) Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata
pelajaran;
5) Tema (khusus SD/ MI);
6) Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator pencapaian kompetensi;
7) Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
8) Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
9) Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan
10) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Komponen RPP terdiri dari:
 Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
 Identitas mata pelajaran atau tema/sub tema;
 Kelas/semester;
 Materi pokok;
 Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam
silabus dan KD yang harus dicapai;
 Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
 Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
 Materi pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
ketercapaian kompetensi;
 Metode pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien;
 Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran; 11) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan
elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
 Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; dan
 Penilaian hasil pembelajaran.
Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
 Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,
kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/ atau lingkungan peserta didik;
 Partisipasi aktif peserta didik;
 Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian;
 Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam
berbagai bentuk tulisan;
 Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi;
 Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber
belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar;
 Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya;
 Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi
Pelaksanaan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, hal-hal yang perlu dilakukan guru adalah sebagai berikut:
 Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari;
 Mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau
KD yang akan dicapai; dan
 Menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk secara aktif menjadi pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.
Berikut ini adalah contoh aplikasi dari kelima kegiatan belajar (learning event) sebagaimana yang diuraikan dalam tabel di atas.
 Mengamati
 Menanyakan
 Mengumpulkan Informasi
 Mengasosiasikan Informasi
 Mengkomunikasikan Hasil
a. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu:
a) guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
b) guru melakukan penilaian (post test) untuk mengukur sejauh mana ketercapaian tujuan yang telah direncanakan dan sekaligus melakukan
refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan;
c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
d) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan
tugas baik tugas individu maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan
e) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
2. Penilaian Pembelajaran
Penilaian atau evaluasi pembelajaran dalam kurikulum 2013 menggunakan pendekatan otentik, yaitu pendekatan penilaian yang menghendaki peserta
didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam situasi yang sesungguhnya (dunia nyata).
B. Perubahan Kurikulum 2013
Berdasarkan update tahun 2017, ada sembilan poin perubahan kurikulum 2013 dan mulai bulan Juli 2017 diberlakukan secara nasional, perubahan tersebut adalah:
1) Nama kurikulum menjadi Kurikulum 2013 Edisi Revisi yang berlaku secara Nasional;
2) Penilaian sikap KI 1 dan KI 2 sudah ditiadakan di setiap mata pelajaran, kecuali hanya pada penilaian bidang studi PAI dan PPKN ;
3) Jika ada 2 nilai praktik dalam 1 KD , maka yang diambil adalah nilai yang tertinggi. Penghitungan nilai keterampilan dalam 1 KD ditotal (praktek,
produk, portofolio) dan diambil nilai rata2. untuk pengetahuan, bobot penilaian harian, dan penilaian akhir semester itu sama;
4) Pendekatan scientific 5M bukanlah satu-satunya metode saat mengajar dan apabila digunakan maka susunannya tidak harus berurutan;
5) Silabus kurtilas edisi revisi lebih ramping hanya 3 kolom, yaitu KD, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran;
6) Perubahan terminologi ulangan harian menjadi penilaian harian, Ujian Akhir Semester (UAS) menjadi Penilaian Akhir Semester untuk semester 1 dan
Penilaian Akhir Tahun untuk semester 2. Kegiatan Ujian Tengah Semester (UTS) sudah tidak ada lagi karena langsung ke penilaian akhir semester;
7) Dalam RPP yang dicatumkan adalah Tujuan, proses Pembelajaran, dan penilaian, materi dan metode pembelajaran tidak perlu disebutkan, tetapi cukup
dibuat dalam bentuk lampiran berikut dengan rubrik penilaian (jika ada);
8) Skala penilaian menjadi 1-100. Penilaian sikap diberikan dalam bentuk predikat dan deskripsi;
9) Tes remedial diberikan untuk siswa yang nilainya kurang, setelah diberikan pembelajaran ulang. Nilai Remedial adalah nilai yang dicantumkan dalam
hasil belajar.
C. Menata Kelas Pembelajaran Aktif dan Dinamis
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang mensyaratkan adanya proses pembelajaran yang lebih aktif pada siswa, sedangkan guru dituntut hanya sebagai fasilitator agar
proses belajar siswa dapat berjalan dengan kondusif.
Karena itu, kursi, meja dan ruang belajar perlu ditata sedemikian rupa sehingga dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan peserta didik, yakni
memungkinkan hal-hal sebagai berikut:
1. Mobilitas: peserta didik dikondisikan ke bagian lain dalam kelas.
2. Aksesibilitas: peserta didik mudah menjangkau sumber belajar yang tersedia.
3. Komunikasi: peserta didik mudah berkomunikasi secara intensif kepada seluruh teman di kelas.
4. Interaksi: memudahkan interaksi antara guru dan peserta didik maupun antar peserta didik. Interaksi yang tercipta berupa interaksi multi-arah.
5. Dinamika: kelas dinamis, dibuktikan dengan dinamika kelompok, dinamika individu, dan dinamika pembelajaran.
6. Variasi kerja peserta didik: memungkinkan peserta didik bekerjasama secara perorangan, berpasangan, atau kelompok.
1. Formasi Huruf U
Formasi ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Para peserta didik dapat melihat guru dan/atau melihat media visual dengan mudah dan mereka dapat
saling berhadapan langsung satu dengan yang lain.
2. Formasi Lingkaran
Para peserta didik duduk pada sebuah lingkaran tanpa meja atau kursi untuk melakukan interaksi berhadap-hadapan secara langsung.
3. Susunan Chevron (V)
Susunan V mengurangi jarak antara para peserta didik, pandangan lebih baik dan lebih memungkinkan untuk melihat peserta didik lain daripada baris
lurus.
4. Kelas Tradisional
Format atau setting kelas ini banyak digunakan di lembaga pendidikan manapun karena paling mudah dan sederhana. Tetapi secara psikologis, bila
digunakan sepanjang masa tanpa variasi format lain akan berpengaruh 126 terhadap gape psikologis peserta didik seperti merasa minder, takut dan tidak
terbuka dengan teman, karena sesama peserta didik tidak pernah saling berhadapan (face to face) dan hanya melihat punggung temannya sepanjang tahun
dalam belajar.

D. Kurikulum Merdeka Belajar


Nadiem menyebutkan merdeka belajar merupakan kemerdekaan berfikir. Kemerdekaan berpikir ditentukan oleh guru (Tempo.co, 2019). Jadi kunci utama menunjang
sistem pendidikan yang baru adalah guru. Menurut Nadiem (2019) guru tugasnya mulia dan dan sulit. Dalam sistem pendidikan nasional guru ditugaskan untuk membentuk
masa depan bangsa, namun terlalu dibebani dengan sejumlah aturan yang menyulitkan guru.
R. Suyanto Kusumaryono (dalam Kemendikbud.go.id, 2019) menilai bahwa konsep “Merdeka Belajar” yang dicetuskan oleh Nadiem Makarim dapat ditarik
beberapa poin:
1. konsep “Merdeka Belajar” merupakan jawaban atas masalah yang dihadapi oleh guru dalam praktik pendidikan.
2. guru dikurangi bebannya dalam melaksanakan profesinya, melalui keleluasaan yang merdeka dalam menilai belajar siswa dengan berbagai jenis dan
bentuk instrumen penilaian, merdeka dari berbagai pembuatan administrasi yang memberatkan, merdeka dari berbagai tekanan intimidasi,
kriminalisasi, atau mempolitisasi guru.
3. membuka mata kita untuk mengetahui lebih banyak kendala-kendala apa yang dihadapi oleh guru dalam tugas pembelajaran di sekolah, mulai dari
permasalahan penerimaan peserta didik baru (input), administrasi guru dalam persiapan mengajar termasuk RPP, proses pembelajaran, serta masalah
evaluasi seperti USBN-UN (output).
4. guru sebagai garda terdepan dalam membentuk masa depan bangsa melalui proses pembelajaran, maka menjadi penting untuk dapat menciptakan
suasana pembelajaran yang lebih happy di dalam kelas, melalui sebuah kebijakan pendidikan yang nantinya akan berguna bagi guru dan siswa.
5. dicetuskannya konsep “Merdeka Belajar” pada saat Nadiem Makarim memberikan pidato pada acara Hari Guru Nasional (HGN) tersebut, diasumsikan
tidak lagi menjadi gagasan melainkan lebih pada sebuah kebijakan yang akan dilaksanakan.
1. Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan
dengan KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu prosespembelajaran dan menjadi wahana
untuk mengembangkan KD pada KI-1 (religius) dan KI-2 (sosial). Sedangkan pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan KD yang dikembangkan
Daftar
dari KI-1 dan KI-2.
materi
2. Selain perubahan pada Sandar Kompetensi Lulusan dan Standar Proses, elemen lain yang mengalami perubahan dalam kurikulum 2013 adalah Standar
2 pada KB
Penilaian. Penilaian pembelajaran pada kurikulum 2013 ini diatur dengan Permendikbud nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian, yang diubah
yang sulit
dari Permendiknas No.20 Tahun 2007. Mengacu kepada Permendikbud di atas,maka standar penilain pembelajaran menggunakan penilain otentik
dipahami
(authentic assessment), yaitu menilai kemampuan riil siswa dalam kaitannya denganb kehidupan sehari-hari. Penilaian otentik merupakan proses
pengamatan, perekaman, pendokumentasian karya (apa yang dilakukan anak dan bagaimana hal itu. dilakukan) sebagai dasar penentuan keputusan
yang dapat menuju pada pembentukan anak mandiri.
Daftar R. Suyanto Kusumaryono (dalam Kemendikbud.go.id,2019) menilai bahwa konsep "Merdeka Belajar" yang dicetuskan oleh Nadiem Makarim dapat
materi ditarik beberapa poin: Pertama, konsep "Merdeka Belajar" merupakan jawaban atas masalah yang dihadapi oleh guru dalam praktik pendidikan. Kedua,
yang guru dikurangi bebannya dalam melaksanakan profesinya, melalui keleluasaan yang merdeka dalam menilai belajar siswa dengan berbagai jenis dan
sering bentuk instrumen penilaian, merdeka dari berbagai pembuatan administrasi yang memberatkan, merdeka dari berbagai tekanan intimidasi, kriminalisasi,
3 mengala atau mempolitisasi guru. Ketiga, membuka mata kita untuk mengetahui lebih banyak kendala-kendala apa yang dihadapi oleh guru dalam tugas
mi pembelajaran di sekolah, mulai dari permasalahan penerimaan perserta didik baru (input), administrasi guru dalam persiapan mengajar termasuk RPP,
miskonse proses pembelajaran, serta masalah evaluasi
psi dalam seperti USBN-UN (output). Keempat, guru sebagai garda terdepan dalam membentuk masa depan bangsa melalui proses pembelajaran, maka menjadi
pembelaj penting untuk dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih happy di dalam kelas, melalui sebuah kebijakan pendidikan yang nantinya akan
aran berguna bagi guru dan siswa. Terakhir, dicetuskannya konsep "Merdeka Belajar" pada saat Nadiem Makarim memberikan pidato pada acara Hari Guru
Nasional (HGN) tersebut, diasumsikan tidak lagi menjadi gagasan melainkan lebih pada sebuah kebijakan yang akan dilaksanakan

Anda mungkin juga menyukai