Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE

ECONOMIC VALUE ADDED DAN MARKET VALUE ADDED PADA PERUSAHAAN


RITEL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
(Studi pada Perusahaan Ritel yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
Oleh:
Joshua Krisna Satria
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
joshua.krisna@gmail.com

Dosen Pembimbing:
Dr Dra Kusuma Ratnawati, SE, MM, CFP.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan
perusahaan ritel yang terdaftar di BEI dengan periode data laporan keuangan tahun 2012-2017
dengan menggunakan metode EVA dan MVA. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT ACES Hardware Tbk, PT
Matahari Department Store Tbk, PT Ramayana Lestari Sentosa, PT Erajaya Swasembada
Tbk, dan PT Hero Supermarket Tbk. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu
sampling acak dengan kriteria perusahaan ritel di Indonesia yang terdaftar di BEI pada tahun
2012-2017. Hasil penelitian yang dilakukan menujukan bahwa tahun 2012-2017 ACE,
Matahari, dan Ramayana perusahaan selalu menghasilkan nilai EVA dan MVA yang positif,
hal ini menunjukan bahwa ketiga perusahaan ini mampu menghasilkan nilai tambah ekonomi
dan pasar bagi pemegang saha. Akan tetapi pada tahun 2014-2017 Erajaya hanya
menghasilkan nilai EVA yang positif saja, dan pada tahun 2016-2017 Hero tidak
menghasilkan nilai EVA dan MVA yang positif, hal ini menunjukan bahwa satu perusahaan
ini tidak selalu menghasilkan nilai tambah ekonomi dan pasar bagi pemegang saham, dan
belum mempunyai kinerja keuangan yang baik. Hal ini menunjukan tidak semua perusahaan
ritel mampu menciptakan tambahan baik ekonomi maupun pasar bagi para pemegang saham
selama 5 tahun berturut-turut.
Kata Kunci: Kinerja Keuangan, Economic Value Added (EVA), Market Value Added
(MVA)
Abstract: The purpose of this study is to identify and analyze the financial performance of
retail companies listed in the Indonesia Stock Exchange using EVA and MVA methods and
financial statement data of 2012-2017 period. The sample of this descriptive quantitative
research is PT ACES Hardware Tbk, PT Matahari Department Store Tbk, PT Ramayana
Lestari Sentosa, PT Erajaya Swasembada Tbk, and PT Hero Supermarket Tbk, selected
through random sampling with the criteria of Indonesian retail companies listed in the
Indonesia Stock Exchange from 2012 to 2017. This study finds that ACE, Matahari, and
Ramayana had positive EVA and MVA values throughout the research period, indicating that
they were able to produce economic and market value added for their shareholders.
Furthermore, Erajaya only produced positive EVA from 2014 to 2017, and Hero did not
produce any positive EVA and MVA values from 2016 to 2017. The facts show that companies
may not always produce economic and market value for their shareholders and not have good
financial performances., indicating that not all retail companies are able to create economic
and market value added for their shareholders for five consecutive years.
Keywords: financial performance, Economic Value Added (EVA), Market Value Added
(MVA)
menjual berbagai jenis produk,
seperti Pakaian, Makanan, Peralatan
rumah tangga, dan masih banyak
lagi, sehingga hal tersebut
PENDAHULUAN menyebabkan kerugian besar bagi
Latar Belakang perusahaan ritel (Szeretlek, 2014)
Pada era sebelum tahun 2006
Pada tahun 2012, seiring
pada saat Online shop belum mulai
populernya sistem E-Commerce di
dikenal masyarakat Indonesia, Warga
Indonesia, diadakan suatu hari raya
Indonesia lebih sering membeli
yang berkaitan dengan perayaan E-
kebutuhan sandang pada toko atau
Commerce, yaitu Hari Belanja
tempat ritel yang ada di sekitar
Online Nasional. Pada hari raya ini
daerah tersebut (Szeretlek, 2014).
mengupayakan seluruh masyarakat
Ritel merupakan salah satu penjualan
terbiasa dalam berbelanja lewat
produk dari perusahaan lain kepada
internet, agar dapat merasakan
konsumen atau keseluruhan aktivitas
pengalaman berbelanja secara digital.
bisnis yang menyangkut penjualan
Salah satu pemain E-Commerce yang
barang kepada konsumen yang akan
mendapatkan keuntungan pada hari
digunakan untuk kepentingan sendiri
raya ini adalah Berrybenka
(Fauza, 2017), pada masa ini
(Kompasiana, 2017), setelah hari
perusahaan ritel dikategorikan
raya E-Commerce ini telah
popular pada masa tersebut
menyebabkan Online Shop semakin
Pada era setelah tahun 2006,
dikenal oleh masyarakat
sistem E-Commence sudah mulai
diperkenalkan di Indonesia, sejumlah Seiring berkembangnya

toko online sudah mulai Online Shop yang muncul di

bermunculan di Indonesia, bahkan Indonesia menyebabkan Tren Bisnis

pada tahun 2008 beberapa toko Ritel secara global berubah.

online sudah mulai populer di Penyebab dari berubahan tren

kalangan masyarakat Indonesia. tersebut sudah terlihat pada tahun

Beberapa toko online tersebut sudah 2015, terdapat salah satu perusahaan
ritel yang mengalami penurunan sejenis. Keunggulan tersebut dapat
pertumbuhan pendapatan adalah PT meyebabkan minat konsumen untuk
Matahari Department Store Tbk berbelanja pada perusahaan ritel
(Tribun News, 2018). menurun, yang pada akhrinya
Setelah dua tahun mnurunkan laba perusahaan.
berlangsung seiring berkembangnya Menurunnya laba perusahaan
toko online menyebabkan tersebut dapat mempengaruhi kinerja
permasalahan yang lebih merugikan keuangan perusahaan tersebut
bagi perusahaan ritel, seperti Kinerja keuangan perusahaan
menyebabkan beberapa gerai dari dapat dicerminkan melalui nilai
perusahaan tersebut harus ditutup, perusahaan atau Value of firm (Roger
yaitu pada PT Matahari Department John et.al, 2014). Dalam mengukur
Store dan PT Ramayana Lestari suatu Value of Firm Suatu
Sentosa (Tribun News, 2017). perusahaan, dapat menggunakan
Persamaan yang dimiliki kedua jenis Value, salah satunya
antara Perusahaan Ritel dan Online yaitu Economic Value Added.
Shop terletak pada Metode Seorang Ilmuwan yang menemukan
Penjualan. Metode penjualan pada teori tentang Economic Value Added
Online Shop dan Perusahaan ritel, adalah Stewart (1993), dimana ia
yaitu menjual kembali produk dari mengatakan bahwa Economic Value
perusahaan lain yang sebelumnya Added dapat dijadikan penilaian
telah dibeli, akan tetapi terdapat ekonomis yang terlihat dari
keunggulan bagi konsumen pada pendapatan yang diperoleh
Online Shop yaitu yang pertama perusahaan. Pada umumnya dalam
pembeli tidak perlu menghampiri melihat Economic Value Added suatu
toko secara langsung, pilihan produk perusahaan dapat terlihat di laporan
lebih tertata dengan rapi, harga lebih keuangan lebih tepatnya pada
murah dibandingkan dengan yang laporan laba rugi perusahaan,
dijual ditoko, dan yang terakhir dapat dikarenakan Value ini dilihat dari
melakukan perbandingan harga sudut pandang ekonomis suatu
secara langsung pada barang yang perusahaan (Roger John, 2014).
Laporan Keuangan dapat perusahaan tersebut (Roger John,
digunakan sebagai perantara untuk 2014).
melihat Value suatu perusahaan. Dalam mengukur Kinerja
Terutama dalam laporan laba rugi Keuangan suatu perusahaan terdapat
bagi Economic Value Added, metode metode lain yang dapat
dikarenakan pada perhitungan digunakan, yaitu dengan
Economic Value Added terdapat menganalisis Laporan keruangan
variabel variabel seperti perusahaan tersebut. Analisis
NOPAT,Liabilitas jangka panjang, Laporan Keuangan tersebut dapat
dan jumlah ekuitas yang hanya bisa dilakukan dengan cara menghitung
dilihat dalam laporan keuangan. Rasio Keuangan, yang dilakukan
Selain itu laporan keuangan untuk memiliki proyeksi ke masa
berfungsi sebagai Gambaran tentang yang akan datang mengenai Laba
aktivitas aktivitas akuntansi Perusahaan tersebut. Rasio Keuangan
keuangan perusahaan dapat terlihat dibagi atas 4 jenis, yaitu Rasio
di laporan keuangan, aktivitas Likuiditas, Rasio Manajemen Aset,
tersebut berjangka selama satu tahun. Rasio Manajemen Utang, dan Rasio
(Brigham Eugene et.al, Profitabilitas (Brigham Eugene et.al,
2015:87,93,97). 2015:133-146)
Selain Economic Value Pada metode perhitungan
Added, nilai yang dapat digunakan kinerja keuangan lainnya, seperti
untuk mengukur Value of firm adalah Rasio Keuangan menurut Stewart
Market Value Added, nilai ini dilihat (1993) dan Nufazil Altaf (2016)
dari sudut pandang pasar dalam mengatakan bahwa untuk mengukur
melihat perusahaan tersebut. Beda suatu kinerja perusahaan, EVA
dari Economic Value Added yang merupakan nilai profitabilitas
melihat dari pendapatan yang perusahaan yang sebenarnya. Hal ini
diterima oleh perusahaan tersebut, dibuktikan dengan pada saat
apabila Market Value Added dia perhitungan EVA terdapat beberapa
melihat dari sudut pandang modal variabel yang dibutuhkan diluar
yang diberikan investor kepada laporan keuangan perusahaan,
sehingga apabila terdapat kesalahan Added (MVA) dari lima perusahaan
pada laporan keuangan dapat ritel dan juga Kinerja Keuangan
langsung terlihat. Sama halnya berdasarkan nilai MVA tersebut.
dengan EVA, terdapat metode yang Penelitian ini juga memberikan
berkaitan erat dengan EVA, yaitu manfaat khusunya bagi perusahaan
MVA yang terlibat dalam penelitian ini
Pada metode Analisis MVA agar mampu melakuakn evaluasi
dan EVA terdapat beberapa Peneliti untuk memperbaiki kinerja keuangan
yang melakukan yang sudah perusahaan tersebut
melakukan analisis kinerja
Keuangan, seperti Nanda Kaprilano KAJIAN TEORI
(2013), Simon Budiprayitno (2013), Laporan Keuangan
Fatimah Azzahro Afifah (2016), Laporan keuangan bagi
Yuris Pradenka Cicilia (2017), dan perusahaan dahuli merupakan suatu
Anys Khoriyah (2018). Diantara laporan yang melaporkan kegiatan
Peneliti dari Brawijaya yang secara historis berdasarkan tanggal
melakukan analisis kinerja keuangan dari suatu perusahaan untuk
dengan MVA dan EVA, terdapat memperkirakan keadaan atau kondisi
Perusahaan Rokok, Semen, perusahaan di masa yang akan
Telekomunikasi, dan Hotel, sehingga datang (Weston Fred et.al, 1995:24),
diantara penelitian tersebut belum sedangkan 20 tahun kemudian
ada yang melakukan analisis gambaran tersebut berkembang
mengenai perusahaan retailing. menjadi suatu laporan yang
dituliskan suatu perusahaan, dimana
Tujuan dan Manfaat Penelitian didalamnya terdapat informasi
Penelitian ini bertujuan untuk mengenai apa yang dikeluarkan dan
mengetahui nilai Economic Value yang diterima oleh perusahaan pada
Added (EVA) dari lima perusahaan tanggal dan tahun yang
ritel dan juga kinerja keuangan bersangkutan, sehingga laporan
berdasarkan nilai EVA tersebut, dan tersebut dapat dijadikan bahan
mengetahui nilai Market Value evaluasi agar kedepannya perusahaan
tersebut dapat bekerja lebih baik EVA dapat digunakan untuk analisis
(Brigham Eugene et.al, 2015:85). dalam bidang pemasaran, dan SDM,
tidak hanya pada bidang keuangan
Kinerja Keuangan saja (Seoki Lee et.al, 2009). EVA
Kinerja adalah Suatu proses pertama kali dikemukakan oleh
pengukuran untuk mengetahui sejauh Steward, sama seperti yang sudah
mana suatu kegiatan itu dilakukan penulis tuliskan pada sub bab
(Umar Husein, 2014:36). Kinerja sebelumnya asal mula EVA
perusahaan dapat diukur dari ditemukan berasal dari
beberapa aspek yaitu Pemasaran, ketidakpuasan Stewart dengan teori
Sumber Daya Manusia, Operasional, Rasio Keuangan lebih tepatnya
dan juga Keuangan. Kinerja dengan ROE,ROA, dan ROS dalam
keuangan adalah suatu penilaian atau mengukur kinerja perusahaan
pengukuran sejauh mana perusahaan dikarenakan terdapat celah akibat
melakukan suatu perusahaan telah manipulasi laporan keuangan (Jakub
melaksanakan dengan aturan-aturan Salaga, et.al, 2015). Stewart pada
pelaksanaan keuangan secara baik tahun 1991 juga pernah mengatakan
dan benar (Anys Khoriyah, 2018:36) bahwa EVA merupakan alat ukur
yang seharusnya digunakan dalam
Economic Value Added (EVA) kinerja perusahaan dikarenakan
EVA atau Economic Value didalam EVA hanya mencerminkan
Added merupakan suatu nilai nilai tambahan yang ditambahkan ke
ekonomi yang ditambahkan oleh perusahaan setelah
NOPAT terhadap biaya modal mempertimbangkan biaya modal
perusahaan, secara sederhana EVA (Saoki Lee, et.al, 2009). Berikut
adalah nilai selisih dari NOPAT merupakan rumus untuk menghitung
dengan biaya modal rata rata nilai Economic Value Added
perusahaan, dikarenakan hal itulah (Brigham Eugene et.al, 2015:111):
EVA biasa digunakan dalam analisis
kinerja keuangan perusahaan
(Brigham Eugene et.al, 2015:111).
Market Value Added (MVA) oleh Anys Khoriyah (2018), akan
MVA merupakan suatu nilai tetapi terdapat perbedaan, yaitu
tambah yang diberikan pasar kepada Obyek Penelitian yang digunakan
ekuitas yang dimiliki oleh dalam penelitian ini adalah
perusahaan (Brigham Eugene et.al, Perusahaan Ritel sedangkan Obyek
2015:111). Dalam mengukur nilai Penelitian yang digunakan dalam
MVA terdapat suatu teori yang penelitian yang dilakukan oleh Anys
mengatakan bahwa nilai MVA dapat Khoriyah (2018) adalah Perusahaaan
langsung terlihat dengan mengetahui Semen
nilai EVA terlebih dahulu sehingga
EVA dan MVA dapat dikatakan satu Lokasi dan Periode Penelitian
kesatuan (Nufazil Altaf, 2016). Penelitian ini dilakukan di kota
Berikut merupakan rumus untuk malang lebih tepatnya di Galeri
menghitung nilai Market Value Investasi Bursa Efek Indonesia
Added (Anys Khoriyah, 2018:50): Universitas Brawijaya Malang yang
berada di Jalan MT Haryono No. 165
Malang. Penelitian ini dilakukan
METODE PENELITIAN pada masa periode tahun 2012
Jenis Penelitian sampai dengan tahun 2017
Jenis penelitian yang akan
dilakukan dalam penelitian ini adalah Populasi dan Sampel
Penelitian Kuantitatif. Penelitian Populasi yang digunakan
Kuantitatif adalah suatu proses dalam dalam obyek penelitian adalah
menemukan kebenaran teori dengan Perusahaan Retailling yang tercatat
menggunakan data berupa angka di BEI pada tahun 2012-2017.
sebagai alatnya (Deni Darmawan, Sampel yang digunakan adalah PT
2014:37) ACE Hardware Indonesia Tbk, PT
Matahari Department Store Tbk, PT
Sifat Penelitian Ramayana Lestari Sentosa Tbk, PT
Penelitian ini merupakan Erajaya Swasembada Tbk, dan PT
replikasi Penelitian yang dilakukan Hero Supermarket Tbk
Sumber Data Sumber: Data diolah, 2019
Gambar 4.2, Pergerakan Nilai EVA Pada PT
Jenis data yang digunakan
ACE Hardware Indonesia Tbk Tahun 2012-
adalah Data Sekunder, dikarenakan
2017
data yang penulis ambil berasal dari
Pergerakan nilai EVA pada
Galeri Investasi BEI Universitas
PT ACE Hardware Indonesia Tbk
Brawijaya Malang, Laporan
pada periode tahun 2012-2017 selalu
Keuangan Setiap Perusahaan, suku
mengalami kenaikan setiap tahunnya,
bunga BI, dan laporan harga saham
dengan peningkatan tertinggi terjadi
dari Indo Premier untuk periode
pada tahun 2017. PT ACES
2012-2017.
Hardware Indonesia dapat sukses
memperoleh nilai tambah ekonomis
Metode Pengumpulan Data
setiap tahunnya dikarenakan setiap
Metode pengumpulan data
tahunnya baik pendapatan maupun
yang digunakan pada penelitian ini
biaya modal perusahaan selalu
adalah Dokumentasi. Dokumentasi
meningkat. Walaupun nilai biaya
adalah proses pengambilan data yang
modal juga turut meningkat setiap
berasal dari dokumen yang sudah
tahunnya, kenaikan pendapatan lebih
ditulis oleh orang lain sehingga
jelas berpengaruhnya dengan nilai
sangat cocok digunakan untuk
WACC yang tidak sampai 10%
penelitian ini
MVA
HASIL PENELITIAN DAN 15000
Billions

PEMBAHASAN 10000

PT ACE Hardware Indonesia Tbk 5000 MVA

EVA 0
2012
2013
2014
2015
2016
2017

800
Billions

600 Sumber: Data diolah, 2019


400 Gambar 4.3, Pergerakan Nilai MVA Pada
EVA
200 PT ACE Hardware Indonesia Tbk Tahun
0 2012-2017
2012
2013
2014
2015
2016
2017
Pergerakan nilai MVA pada dari periode tahun 2012-2017 selalu
PT ACE Hardware Indonesia Tbk mengalami perkembangan setiap
pada periode tahun 2012-2017 tahunnya, dengan pengecualian pada
hampir setiap tahunnya mengalami tahun 2017. Matahari mengalami
kenaikan, akan tetapi pada tahun penurunan nilai EVA pada tahun
2015 nilai MVA perusahaan 2017 dikarenakan terjadi penurunan
mengalami penurunan dikarenakan laba disertai dengan kenaikan biaya
nilai penutupan harga saham pada modal perusahaan dibandingkan
tahun yang bersangkutan mengalami tahun sebelumnya. Khusus pada
penurunan. Kenaikan terbesar terjadi Matahari nilai EVA yang dihitung
pada tahun 2016 dikarenakan pada tidak termasuk dengan perpindahan
tahun sebelumnya nilai MVA sempat entitas pengendali pada kepemilikan
mengalami penruunan, akan tetapi perusahaan Lipo hal tersebut
dari segi jumlah pada tahun 2017 dilakukan agar pada saat proses
merupakan nilai MVA tertinggi perhitungan nilai EVA tidak
dibandingkan tahun lainnya negative.

PT Matahari Department Store


MVA
50000
Tbk
Billions

40000
30000
EVA 20000 MVA
10000
2000 0
Billions

2012
2013
2014
2015
2016
2017

1500
1000
EVA Sumber: Data diolah, 2019
500
0 Gambar 4.5, Pergerakan Nilai MVA Pada
2012
2013
2014
2015
2016
2017

PT Matahari Department Store Tbk Tahun


2012-2017
Sumber: Data diolah, 2019
Pada pergerakan nilai MVA
Gambar 4.4, Pergerakan Nilai EVA Pada PT
Matahari Department Store Tbk Tahun PT Matahari Department Store Tbk
2012-2017 terjadi dua kali lembah, yaitu pada
Pergerakan nilai EVA pada tahun 2015 dan tahun 2017.
PT Matahari Department Store Tbk Penurunan pada tahun 2017
disebabkan oleh penurunan laba yang 2017 terjadi diakibatkan nilai Biaya
disertai dengan penurunan nilai harga Laba Ditahan yang cukup besar
saham perusahaan. Pada periode mencapai 10%, sehingga
tahun 2013-2017 nilai MVA berbeda menimbulkan efek pada nilai WACC
jauh dengan tahun 2012 dan tahun menjadi tinggi dikarenakan seluruh
tahun sebelumnya, hal ini perusahaan ritel yang ada pada
dikarenakan pada tahun 2013 penelitian ini berfokus pada
terdapat penawaran harga saham oleh penggunaan ekuitas dibandingkan
Asia Color Company Limited dan PT hutang jangka panjang.
Multipolar sebesar Rp.10.500 per
lembar saham
MVA
5000

Billions
4000
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk 3000
2000 MVA
EVA 1000
0

2014
2012
2013

2015
2016
2017
400
Billions

300
200 Sumber: Data diolah, 2019
EVA Gambar 4.7, Pergerakan Nilai MVA Pada
100
0 PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk Tahun
2012
2013
2014
2015
2016
2017

2012-2017
Pergerakan nilai MVA pada
Sumber: Data diolah, 2019
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk
Gambar 4.6, Pergerakan Nilai EVA Pada PT
Ramayana Lestari Sentosa Tbk Tahun 2012- pada periode tahun 2012-2017
2017 merupakan fluktuatif naik turun,
Pergerakan nilai EVA pada hampir menyerupai dengan
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk pergerakan nilai EVA, akan tetapi
periode tahun 2012-2017 merupakan penurunan hanya terjadi pada tahun
fluktuatif naik turun. Pada tahun 2015. Hal itu disebabkan oleh
2013,2016, dan 2017 mengalami turunnya nilai harga saham yang
penurunan dan pada tahun 2014 dan menyebabkan nilai MVE berkurang
2015 mengalami kenaikan. 3 triliyun.
Penurunan pada tahun 2013 dan
PT Erajaya Swasembada Tbk
MVA
EVA 4000

Billions
300
Billions

2000
200 MVA
0
100 EVA

2012
2013
2014
2015
2016
2017
0 -2000
2012
2013
2014
2015
2016
2017
Sumber: Data diolah, 2019

Sumber: Data diolah, 2019 Gambar 4.9, Pergerakan Nilai MVA Pada

Gambar 4.8, Pergerakan Nilai EVA Pada PT PT Erajaya Swasembada Tbk Tahun 2012-

Erajaya Swasembada Tbk Tahun 2012-2017 2017

Pergerakan Nilai EVA pada Pola pergerakan nilai MVA

PT Erajaya Swasembada Tbk pada pada PT Erajaya Swasembada Tbk

periode tahun 2012-2017 memiliki menggambarkan bahwa kinerja

pola fluktuasi naik turun. Kenaikan keuangan Erajaya menurun setelah

tertbesar terjadi pada tahun 2015 dan tahun 2013, tidak hanya itu nilai

penurunan terbesar terjadi pada tahun MVA Erajaya mencapai nilai yang

2013 apabila dalam rupiah atau 2014 negatif pada tahun 2015,2016 dan

apabila dalam persentase. Pada 2 2017. Penurunan nilai MVA yang

tahun pertama Erajaya mengalami terjadi pada Erajaya disebabkan oleh

penurunan, dan dua tahun berikutnya penurunan nilai harga saham

mengalami kenaikan, kemudian perusahaan, sehingga nilai Market

setelahnya mengalami penurunan Value of Equity menjadi sedikit dan

pada tahun 2017. Penurunan pada tidak bisa menutupi ekuitas yang

tahun 2013 disebabkan oleh dimiliki perusahaan.

menurunnya laba perusahaan dan


penurunan pada tahun 2017
disebabkan oleh tingginya nilai biaya
modal perusahaan
PT Hero Supermarket Tbk Sumber: Data diolah, 2019
Gambar 4.10, Pergerakan Nilai EVA Pada
EVA PT Hero Supermarket Tbk Tahun 2012-

400 2017
Billions

Pergerakan nilai MVA pada


200
PT Hero Supermarket Tbk pada
0 EVA
2012
2013
2014
2015
2016
2017
periode tahun 2012-2017 mengalami
-200
Pembahasan Hasil Penelitian penurunan tajam mulai pada tahun
-400
2013. Penyebab utama penurunan ini
Sumber: Data diolah, 2019
adalah menurunnnya nilai harga
Gambar 4.10, Pergerakan Nilai EVA Pada
PT Hero Supermarket Tbk Tahun 2012- saham perusahaan. Pola pergerkan
2017 nilai MVA PT Hero Supermarket
Pergerakan nilai EVA Pada menyerupai dengan pola pergerakan
PT Hero Supermarket Tbk periode PT Erajaya Swasembada Tbk, akan
tahun 2012-2017 memiliki fluktuatif tetapi pada Hero mengalami nilai
naik turun, akan tetapi pergerakan ini MVA yang negatif pada tahun 2016
memiliki penurunan terbesar pada dan 2017
tahun 2014. Penurunan telah terjadi
dari tahun 2013 yang diakibatkan Implikasi Hasil Penelitian
oleh nilai biaya modal yang Pada penelitian ini kinerja
meningkat drastis hingga empat kali keuangan diukur dengan metode
lipat, kenaikan biaya modal tersebut Economic Value Added (EVA) dan
tidak disertai dengan kenaikan laba Market Value Added (MVA). EVA
yang bahkan menurunkan laba mengukur kinerja keuangan dengan
dibandingkan pada tahun 2012 melihat seberapa besar nilai tambah
ekonomi yang didapat dari laba
MVA perusahaan setelah pengurangan
15000
dengan biaya modal yang digunakan
Billions

10000 oleh perusahaan. MVA mengukur


5000 MVA kinerja keuangan dengan melihat
0 seberapa nilai tambah pasar yang
2012
2013
2014
2015
2016
2017

-5000 diperoleh dari surat berharga


perusahaan yang dijual kepada perusahaan adalah kondisi
investor yang dikurangi dengan perekonomian negara seperti inflasi,
ekuitas yang dimiliki perusahaan Perusahaan Pesaing, dan Pola
pada tahun tersebut. Komsumsi masyarakat. Dalam
Economic Value Added memperoleh nilai EVA yang positif,
(EVA) adalah salah satu alat seluruh faktor-faktor tersebut harus
pengukuran kinerja keuangan dengan diantisipasi agar dapat memperoleh
melihat seberapa besar nilai tambah laba perusahaan yang tinggi,
ekonomis yang diperoleh dikarenakan Laba Perusahaan adalah
perusahaan. Komponen pembentuk faktor utama pembentuk nilai EVA
nilai EVA terdiri dari Biaya Modal, Weighted Average Cost of
WACC , dan Pendapatan perusahaan Capital (WACC) merupakan
setelah pemotongan pajak. Semua komponen kedua yang
komponen pembentuk EVA dapat mempengaruhi besarnya nilai EVA
mempengaruhi nilai EVA secara perusahaan. Semakin tinggi nilai
langsung, apakah nilai EVA akan WACC maka akan semakin rendah
negative, netral, atau positif. nilai EVA. Banyak faktor yang
Net Operation After Tax mempengaruhi nilai WACC, yaitu
(NOPAT) merupakan komponen Biaya Utang, Biaya Laba ditahan,
pertama dan paling utama dalam Komposisi Biaya Modal, Nilai
membentuk nilai EVA, hal ini Indeks Harga Saham Gabungan, dan
disebabkan apabila perusahaan tidak juga Indeks Harga Saham
memperoleh laba, atau perusahaan Perusahaan. Meskipun NOPAT
rugi dalam melakukan operasi maka adalah faktor utama dalam
nilai EVA akan otomatis negatif. pembentuk nilai EVA, perusahaan
Banyak faktor yang mempengaruhi harus berjaga jaga melihat biaya
nilai laba perusahaan, bisa dari dalam modal yang dimiliki perusahaan
perusahaaan seperti nilai Penjualan, Biaya Modal atau Invested
Beban Usaha Perusahaan, atau Capital (IC) merupakan unsur ketiga
Pendapatan lain-lain. Faktor yang yang membentuk nilai EVA suatu
mempengaruhi NOPAT dari luar perusahaan. Semakin tinggi nilai
Biaya Modal maka semakin kecil adalah Market Value of Equity
nilai EVA perusahaan tersebut. (MVE), dan Book Value of Equity
Biaya modal dapat diperoleh setelah (BVE). Komponen MVE dapat
diketahui nilai Weighted Average diketahui dengan nilai harga saham
Cost of Capital atau WACC, perusahaan dikalikan dengan jumlah
sehingga faktor pembentuk nilai lembar saham, dan komponen BVE
biaya modal adalah seluruh faktor dapat diketahui dengan nilai Ekuitas
yang mempengaruhi nilai WACC. Perusahaan.
Dari keseluruhan perusahaan Market Value of Equity
ritel yang diteliti pada penelitian ini (MVE) merupakan salah satu
dengan periode tahun 2012-2017 komponen yang mempengaruhi
terdapat satu perusahaan ritel yang besarnya nilai MVA perusahaan.
masih memiliki nilai EVA yang Semakin besar nilai MVE maka akan
negative, yaitu PT Hero Supermarket semakin besar nilai MVA suatu
pada tahun 2014-2017. Perusahaan perusahaan. Hal itu dikarenakan
Hero pada tahun yang bersangkutan dalam menghitung MVA adalah
belum dapat menghasilkan nilai MVE dikurangi dengan ekuitas
tambah ekonomi perusahaan perusahaan. Nilai harga Saham
sehingga dinilai kinerja keuangan sangat berkaitan dengan laba
perusahaan tersebut buruk. perusahaan, semakin tinggi laba
Market Value Added atau perusahaan maka semakin tinggi juga
MVA adalah salah satu alat nilai harga saham perusahaan.
pengukuran kinerja keuangan yang Terdapat faktor yang mempengaruhi
berdasarkan dengan nilai tambah nilai harga saham perusahaan, salah
pasar yang diperoleh oleh satunya yang sudah disebutkan yaitu
perusahaan. Nilai tambah pasar laba yang diperoleh perushaaan,
tersebut dapat terlihat dari nilai harga faktor lainnya adalah kebijakan
saham yang diterbitkan oleh dividen yang diterapkan perusahaan,
perusahaan dibandingkan dengan dan Hubungan Investor yang
ekuitas yang dimiliki perusahaan. diadakan perusahaan
Komponen pembentuk nilai MVA
Book Value of Equity (BVE) dapat menghasilkan nilai tambah
merupakan salah satu komponen pasar perusahaan sehingga dinilai
yang membentuk nilai MVA kinerja keuangan perusahaan masih
perusahaan. Dalam menghitung BVE buruk dan perusahaan masih
dapat dilakukan dengan cara mencari merugikan investor
nilai Ekuitas perusahaan. Semakin Dari keseluruhan perusahan
besarnya nilai Ekuitas perusahaan ritel yang telah diteliti, tidak ada
maka akan semakin kecil nilai MVA perusahaan yang mengalami
suatu perusahaan. Ekuitas merupakan kesulitan akibat dari E-Commence,
variabel perusahaan yang paling hal itu dikarenakan 3 dari perusahaan
penting pada perhitungan kinerja tersebut ada yang melakukan
keuangan. Pada perhitungan nilai kerjasama dengan pihak Online Shop
MVA, ekuitas berguna dalam atau ada yang membuat Online Shop
menghitung nilai buku perusahaan. perusahaan mereka sendiri. Selain
Nilai ekuitas yang tinggi harus itu, beberapa perusahaan telah
disertai dengan laba perusahaan yang mengantisipasi resiko ini, salah
tinggi juga, agar baik nilai EVA satunya PT Matahari Department
maupun MVA akan memiliki nilai Store yang telah melakukan survey
yang positif. NIlai Ekuitas dapat mengenai konsumen yang
diketahui dengan cara menjumlahkan menggunakan internet untuk
nilai modal perusahaan dengan nilai berbelanja, dan hasil dari survey
laba ditahan perusahaan tersebut terdapat 86% konsumen
Dari kesuluruhan perusahaan yang sering menggunakan internet,
ritel yang menjadi objek penelitian dan 32% diantaranya konsumen
ini dengan periode tahun 2012-2017 menggunakan internet untuk
terdapat beberapa yang masih berbelanja Online
memiliki nilai MVA yang negative,
yaitu PT Erajaya Swasembada Tbk
pada tahun 2015-2017, dan PT Hero
Supermarket Tbk pada tahun 2016-
2017. Kedua perusahaan ini belum
KESIMPULAN DAN SARAN 2. Penilaian kinerja keuangan
dengan metode Market
Kesimpulan
Value Added (MVA) pada
Berdasarkan pada pembahasan yang
perusahaan rittel yang
telah diuraikan di bab sebelumnya
terdaftar di BEI yaitu PT
mengenai analisis kinerja keuangan
ACE Hardware Indonesia
perusahaan dengan metode EVA dan
Tbk, PT Matahari
MVA pada perusahaan ritel yang
Department Store Tbk, PT
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Ramayana Lestari Sentosa
(BEI) dengan periode tahun 2012-
Tbk, PT Erajaya
2017, maka dapat diambil
Swasembada Tbk, dan PT
kesimpulan sebagai berikut:
Hero Supermarket Tbk
1. Penilaian kinerja keuangan
dengan periode penelitian
dengan metode Economic
2012-2017 menunjukan
Value Added (EVA) pada
bahwa pada tahun 2015
perusahaan ritel yang
hanya PT Erajaya
terdaftar di BEI yaitu PT
Swasembada Tbk saja yang
ACE Hardware Indonesia
memiliki nilai MVA negatif,
Tbk, PT Matahari
dan juga pada tahun 2016-
Department Store Tbk, PT
2017 terdapat dua
Ramayana Lestari Sentosa
perusahaan yang memiliki
Tbk, PT Erajaya
nilai MVA negatif, yaitu PT
Swasembada Tbk, dan PT
Erajaya Swasembada Tbk,
Hero Supermarket Tbk pada
dan PT Hero Supermarket.
periode tahun 2012-2017
menunjukan bahwa semua
Saran
perusahaan ritel tersebut
Berdasarkan hasil analisis
memiliki nilai EVA yang
kinerja keuangan perusahaan yang
positif, pengecualian pada
dilakukan dengan metode EVA dan
PT Hero Supermarket pada
MVA pada perusahaan ritel yang
tahun 2014-2017.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) dengan periode data laporan perusahaan berdasarkan
keuangan 2012 hingga tahun 2017, metode EVA dan MVA
maka dapat diberikan beberapa saran
sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
1. Bagi para investor dan calon
Anita, 2009, ‘Analisis Pengaruh
investor disarankan untuk Economic Value Added (EVA)
mengamati hasil kinerja Terhadap Market Value Added
(MVA) Pada Beberapa
keuangan dari perusahaan Perusahaan Tercatat Di Bursa
yang ingin ditanamkan Efek Indonesia (BEI) Periode
2005-2006’, Universitas
modalnya, agar dapat
Indonesia, Jakarta.
memperoleh keuntungan dari
Anys Khoriyah, 2018,’Kinerja
investasi tersebut Keuangan Dengan Metode
2. Hasil analisis kinerja Economic Value Added (EVA)
Dan Market Value Added
keuangan perusahaan dengan
(MVA) Pada Perusahaan
metode EVA dan MVA Rokok yang Terdaftar di Bursa
disarankan kepada pihak Efek Indonesia’, Universitas
Brawijaya, Malang.
perusahaan atau manajemen
Dr Deni Darmawan, 2014,
perusahaan dapat menilai dan Metodologi Penelitian
melakukan evaluasi terhadap Kuantitatif, Remaja
Rosdakarya, Bandung.
kinerja perusahaannya,
sehingga kedepannya Dr. Husein Umar, 2014, Metodologi
Penelitian Untuk Skripsi dan
perusahaan dapat menyusun Tesis Bisnis, Raja Grafindo,
strategi untuk meningkatkan Jakarta.
kinerja keuangan perusahaan Dr.Mohamad Samsul, 2015, Pasar
Modal & Manajemen
tersebut
Portofolio, Erlangga, Jakarta.
3. Bagi para calon kreditur
Eugene F.Brigham & Joel F.
dapat mempetimbangkan Houston, 2013, Dasar-dasar
apakah perusahaan tersebut Manajemen Keuangan Buku 2,
Salemba Empat, Jakarta.
mampu mengembalikan
pinjaman tersebut dengan Eugene F.Brigham & Joel F.
Houston, 2015, Dasar-dasar
melihat kinerja keuangan
Manajemen Keuangan Buku 1, Salaga Jakub et.al, 2015, ’Economic
Salemba Empat, Jakarta. Value Added as a
Measurement Tool of Financial
Fatima Azzahro Afifah,
Performance’, Procedia
2016,’Financial Performance
Economics and Finance, vol
Analysis Based on Economic
26, 484-489.
Value Added (EVA) and
Market Value Added (MVA) Saoki Lee & Woo Gon Kim,
(Case Study On PT Hotel Sahid 2009,’EVA, Refined EVA,
Jaya International Tbk)’, MVA, or Traditional
Universitas Brawijaya, Performance Measures for the
Malang. Hospitality
Industry’,International Journal
John Rogers et.al, 2014, ‘The
of Hospitality Management,
Correlation of EVA and MVA
vol 28, 439-445.
with Stock Price of Companies
in Tehran Stock Market’, Simon Budiprayitno, 2015,’Analisis
Interdisplinary Journal of Kinerja Keuangan Dengan
Contemporary Research In Menggunakan Metode
Business, vol.6, No.2, 291-308. Evonomic Value Added (EVA)
Dan Market Value Added
K.R. Subramanyam &John J. Wild,
(MVA) Pada Industri
2010, Analisis Laporan
Telekomunikasi (Studi Pada
Keuangan, Salemba Empat,
PT Telekomunikasi Indonesia
Jakarta.
Tbk Dan PT Indosat Tbk
Nanda Kaprilano, 2013,’Analisis Tahun (2011-2013),
Kinerja Keuangan Perusahaan Universitas Brawijaya,
Dengan Menggunakan Malang.
Economic Value Added Dan
Yuris Pradenka Cicilia,
Market Value Added Studi
2017,’Analisis Kinerja
pada Perusahaan Semen yang
Keuangan Dengan
Terdaftar di BEI Periode 2007-
Menggunakan Economic Value
2011’, Universitas Brawijaya,
Added dan Market Value
Malang.
Added Pada Perusahaan Rokok
Nufazil Altaf, 2016, Economic value yang Terdaftar Di Bursa Efek
added or earnings:What Indonesia’, Universitas
explains market value in Indian Brawijaya, Malang.
firms?, vol 2, 152-166

Anda mungkin juga menyukai