6133 11920 1 SM
6133 11920 1 SM
Dosen Pembimbing:
Dr Dra Kusuma Ratnawati, SE, MM, CFP.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan
perusahaan ritel yang terdaftar di BEI dengan periode data laporan keuangan tahun 2012-2017
dengan menggunakan metode EVA dan MVA. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT ACES Hardware Tbk, PT
Matahari Department Store Tbk, PT Ramayana Lestari Sentosa, PT Erajaya Swasembada
Tbk, dan PT Hero Supermarket Tbk. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu
sampling acak dengan kriteria perusahaan ritel di Indonesia yang terdaftar di BEI pada tahun
2012-2017. Hasil penelitian yang dilakukan menujukan bahwa tahun 2012-2017 ACE,
Matahari, dan Ramayana perusahaan selalu menghasilkan nilai EVA dan MVA yang positif,
hal ini menunjukan bahwa ketiga perusahaan ini mampu menghasilkan nilai tambah ekonomi
dan pasar bagi pemegang saha. Akan tetapi pada tahun 2014-2017 Erajaya hanya
menghasilkan nilai EVA yang positif saja, dan pada tahun 2016-2017 Hero tidak
menghasilkan nilai EVA dan MVA yang positif, hal ini menunjukan bahwa satu perusahaan
ini tidak selalu menghasilkan nilai tambah ekonomi dan pasar bagi pemegang saham, dan
belum mempunyai kinerja keuangan yang baik. Hal ini menunjukan tidak semua perusahaan
ritel mampu menciptakan tambahan baik ekonomi maupun pasar bagi para pemegang saham
selama 5 tahun berturut-turut.
Kata Kunci: Kinerja Keuangan, Economic Value Added (EVA), Market Value Added
(MVA)
Abstract: The purpose of this study is to identify and analyze the financial performance of
retail companies listed in the Indonesia Stock Exchange using EVA and MVA methods and
financial statement data of 2012-2017 period. The sample of this descriptive quantitative
research is PT ACES Hardware Tbk, PT Matahari Department Store Tbk, PT Ramayana
Lestari Sentosa, PT Erajaya Swasembada Tbk, and PT Hero Supermarket Tbk, selected
through random sampling with the criteria of Indonesian retail companies listed in the
Indonesia Stock Exchange from 2012 to 2017. This study finds that ACE, Matahari, and
Ramayana had positive EVA and MVA values throughout the research period, indicating that
they were able to produce economic and market value added for their shareholders.
Furthermore, Erajaya only produced positive EVA from 2014 to 2017, and Hero did not
produce any positive EVA and MVA values from 2016 to 2017. The facts show that companies
may not always produce economic and market value for their shareholders and not have good
financial performances., indicating that not all retail companies are able to create economic
and market value added for their shareholders for five consecutive years.
Keywords: financial performance, Economic Value Added (EVA), Market Value Added
(MVA)
menjual berbagai jenis produk,
seperti Pakaian, Makanan, Peralatan
rumah tangga, dan masih banyak
lagi, sehingga hal tersebut
PENDAHULUAN menyebabkan kerugian besar bagi
Latar Belakang perusahaan ritel (Szeretlek, 2014)
Pada era sebelum tahun 2006
Pada tahun 2012, seiring
pada saat Online shop belum mulai
populernya sistem E-Commerce di
dikenal masyarakat Indonesia, Warga
Indonesia, diadakan suatu hari raya
Indonesia lebih sering membeli
yang berkaitan dengan perayaan E-
kebutuhan sandang pada toko atau
Commerce, yaitu Hari Belanja
tempat ritel yang ada di sekitar
Online Nasional. Pada hari raya ini
daerah tersebut (Szeretlek, 2014).
mengupayakan seluruh masyarakat
Ritel merupakan salah satu penjualan
terbiasa dalam berbelanja lewat
produk dari perusahaan lain kepada
internet, agar dapat merasakan
konsumen atau keseluruhan aktivitas
pengalaman berbelanja secara digital.
bisnis yang menyangkut penjualan
Salah satu pemain E-Commerce yang
barang kepada konsumen yang akan
mendapatkan keuntungan pada hari
digunakan untuk kepentingan sendiri
raya ini adalah Berrybenka
(Fauza, 2017), pada masa ini
(Kompasiana, 2017), setelah hari
perusahaan ritel dikategorikan
raya E-Commerce ini telah
popular pada masa tersebut
menyebabkan Online Shop semakin
Pada era setelah tahun 2006,
dikenal oleh masyarakat
sistem E-Commence sudah mulai
diperkenalkan di Indonesia, sejumlah Seiring berkembangnya
Beberapa toko online tersebut sudah 2015, terdapat salah satu perusahaan
ritel yang mengalami penurunan sejenis. Keunggulan tersebut dapat
pertumbuhan pendapatan adalah PT meyebabkan minat konsumen untuk
Matahari Department Store Tbk berbelanja pada perusahaan ritel
(Tribun News, 2018). menurun, yang pada akhrinya
Setelah dua tahun mnurunkan laba perusahaan.
berlangsung seiring berkembangnya Menurunnya laba perusahaan
toko online menyebabkan tersebut dapat mempengaruhi kinerja
permasalahan yang lebih merugikan keuangan perusahaan tersebut
bagi perusahaan ritel, seperti Kinerja keuangan perusahaan
menyebabkan beberapa gerai dari dapat dicerminkan melalui nilai
perusahaan tersebut harus ditutup, perusahaan atau Value of firm (Roger
yaitu pada PT Matahari Department John et.al, 2014). Dalam mengukur
Store dan PT Ramayana Lestari suatu Value of Firm Suatu
Sentosa (Tribun News, 2017). perusahaan, dapat menggunakan
Persamaan yang dimiliki kedua jenis Value, salah satunya
antara Perusahaan Ritel dan Online yaitu Economic Value Added.
Shop terletak pada Metode Seorang Ilmuwan yang menemukan
Penjualan. Metode penjualan pada teori tentang Economic Value Added
Online Shop dan Perusahaan ritel, adalah Stewart (1993), dimana ia
yaitu menjual kembali produk dari mengatakan bahwa Economic Value
perusahaan lain yang sebelumnya Added dapat dijadikan penilaian
telah dibeli, akan tetapi terdapat ekonomis yang terlihat dari
keunggulan bagi konsumen pada pendapatan yang diperoleh
Online Shop yaitu yang pertama perusahaan. Pada umumnya dalam
pembeli tidak perlu menghampiri melihat Economic Value Added suatu
toko secara langsung, pilihan produk perusahaan dapat terlihat di laporan
lebih tertata dengan rapi, harga lebih keuangan lebih tepatnya pada
murah dibandingkan dengan yang laporan laba rugi perusahaan,
dijual ditoko, dan yang terakhir dapat dikarenakan Value ini dilihat dari
melakukan perbandingan harga sudut pandang ekonomis suatu
secara langsung pada barang yang perusahaan (Roger John, 2014).
Laporan Keuangan dapat perusahaan tersebut (Roger John,
digunakan sebagai perantara untuk 2014).
melihat Value suatu perusahaan. Dalam mengukur Kinerja
Terutama dalam laporan laba rugi Keuangan suatu perusahaan terdapat
bagi Economic Value Added, metode metode lain yang dapat
dikarenakan pada perhitungan digunakan, yaitu dengan
Economic Value Added terdapat menganalisis Laporan keruangan
variabel variabel seperti perusahaan tersebut. Analisis
NOPAT,Liabilitas jangka panjang, Laporan Keuangan tersebut dapat
dan jumlah ekuitas yang hanya bisa dilakukan dengan cara menghitung
dilihat dalam laporan keuangan. Rasio Keuangan, yang dilakukan
Selain itu laporan keuangan untuk memiliki proyeksi ke masa
berfungsi sebagai Gambaran tentang yang akan datang mengenai Laba
aktivitas aktivitas akuntansi Perusahaan tersebut. Rasio Keuangan
keuangan perusahaan dapat terlihat dibagi atas 4 jenis, yaitu Rasio
di laporan keuangan, aktivitas Likuiditas, Rasio Manajemen Aset,
tersebut berjangka selama satu tahun. Rasio Manajemen Utang, dan Rasio
(Brigham Eugene et.al, Profitabilitas (Brigham Eugene et.al,
2015:87,93,97). 2015:133-146)
Selain Economic Value Pada metode perhitungan
Added, nilai yang dapat digunakan kinerja keuangan lainnya, seperti
untuk mengukur Value of firm adalah Rasio Keuangan menurut Stewart
Market Value Added, nilai ini dilihat (1993) dan Nufazil Altaf (2016)
dari sudut pandang pasar dalam mengatakan bahwa untuk mengukur
melihat perusahaan tersebut. Beda suatu kinerja perusahaan, EVA
dari Economic Value Added yang merupakan nilai profitabilitas
melihat dari pendapatan yang perusahaan yang sebenarnya. Hal ini
diterima oleh perusahaan tersebut, dibuktikan dengan pada saat
apabila Market Value Added dia perhitungan EVA terdapat beberapa
melihat dari sudut pandang modal variabel yang dibutuhkan diluar
yang diberikan investor kepada laporan keuangan perusahaan,
sehingga apabila terdapat kesalahan Added (MVA) dari lima perusahaan
pada laporan keuangan dapat ritel dan juga Kinerja Keuangan
langsung terlihat. Sama halnya berdasarkan nilai MVA tersebut.
dengan EVA, terdapat metode yang Penelitian ini juga memberikan
berkaitan erat dengan EVA, yaitu manfaat khusunya bagi perusahaan
MVA yang terlibat dalam penelitian ini
Pada metode Analisis MVA agar mampu melakuakn evaluasi
dan EVA terdapat beberapa Peneliti untuk memperbaiki kinerja keuangan
yang melakukan yang sudah perusahaan tersebut
melakukan analisis kinerja
Keuangan, seperti Nanda Kaprilano KAJIAN TEORI
(2013), Simon Budiprayitno (2013), Laporan Keuangan
Fatimah Azzahro Afifah (2016), Laporan keuangan bagi
Yuris Pradenka Cicilia (2017), dan perusahaan dahuli merupakan suatu
Anys Khoriyah (2018). Diantara laporan yang melaporkan kegiatan
Peneliti dari Brawijaya yang secara historis berdasarkan tanggal
melakukan analisis kinerja keuangan dari suatu perusahaan untuk
dengan MVA dan EVA, terdapat memperkirakan keadaan atau kondisi
Perusahaan Rokok, Semen, perusahaan di masa yang akan
Telekomunikasi, dan Hotel, sehingga datang (Weston Fred et.al, 1995:24),
diantara penelitian tersebut belum sedangkan 20 tahun kemudian
ada yang melakukan analisis gambaran tersebut berkembang
mengenai perusahaan retailing. menjadi suatu laporan yang
dituliskan suatu perusahaan, dimana
Tujuan dan Manfaat Penelitian didalamnya terdapat informasi
Penelitian ini bertujuan untuk mengenai apa yang dikeluarkan dan
mengetahui nilai Economic Value yang diterima oleh perusahaan pada
Added (EVA) dari lima perusahaan tanggal dan tahun yang
ritel dan juga kinerja keuangan bersangkutan, sehingga laporan
berdasarkan nilai EVA tersebut, dan tersebut dapat dijadikan bahan
mengetahui nilai Market Value evaluasi agar kedepannya perusahaan
tersebut dapat bekerja lebih baik EVA dapat digunakan untuk analisis
(Brigham Eugene et.al, 2015:85). dalam bidang pemasaran, dan SDM,
tidak hanya pada bidang keuangan
Kinerja Keuangan saja (Seoki Lee et.al, 2009). EVA
Kinerja adalah Suatu proses pertama kali dikemukakan oleh
pengukuran untuk mengetahui sejauh Steward, sama seperti yang sudah
mana suatu kegiatan itu dilakukan penulis tuliskan pada sub bab
(Umar Husein, 2014:36). Kinerja sebelumnya asal mula EVA
perusahaan dapat diukur dari ditemukan berasal dari
beberapa aspek yaitu Pemasaran, ketidakpuasan Stewart dengan teori
Sumber Daya Manusia, Operasional, Rasio Keuangan lebih tepatnya
dan juga Keuangan. Kinerja dengan ROE,ROA, dan ROS dalam
keuangan adalah suatu penilaian atau mengukur kinerja perusahaan
pengukuran sejauh mana perusahaan dikarenakan terdapat celah akibat
melakukan suatu perusahaan telah manipulasi laporan keuangan (Jakub
melaksanakan dengan aturan-aturan Salaga, et.al, 2015). Stewart pada
pelaksanaan keuangan secara baik tahun 1991 juga pernah mengatakan
dan benar (Anys Khoriyah, 2018:36) bahwa EVA merupakan alat ukur
yang seharusnya digunakan dalam
Economic Value Added (EVA) kinerja perusahaan dikarenakan
EVA atau Economic Value didalam EVA hanya mencerminkan
Added merupakan suatu nilai nilai tambahan yang ditambahkan ke
ekonomi yang ditambahkan oleh perusahaan setelah
NOPAT terhadap biaya modal mempertimbangkan biaya modal
perusahaan, secara sederhana EVA (Saoki Lee, et.al, 2009). Berikut
adalah nilai selisih dari NOPAT merupakan rumus untuk menghitung
dengan biaya modal rata rata nilai Economic Value Added
perusahaan, dikarenakan hal itulah (Brigham Eugene et.al, 2015:111):
EVA biasa digunakan dalam analisis
kinerja keuangan perusahaan
(Brigham Eugene et.al, 2015:111).
Market Value Added (MVA) oleh Anys Khoriyah (2018), akan
MVA merupakan suatu nilai tetapi terdapat perbedaan, yaitu
tambah yang diberikan pasar kepada Obyek Penelitian yang digunakan
ekuitas yang dimiliki oleh dalam penelitian ini adalah
perusahaan (Brigham Eugene et.al, Perusahaan Ritel sedangkan Obyek
2015:111). Dalam mengukur nilai Penelitian yang digunakan dalam
MVA terdapat suatu teori yang penelitian yang dilakukan oleh Anys
mengatakan bahwa nilai MVA dapat Khoriyah (2018) adalah Perusahaaan
langsung terlihat dengan mengetahui Semen
nilai EVA terlebih dahulu sehingga
EVA dan MVA dapat dikatakan satu Lokasi dan Periode Penelitian
kesatuan (Nufazil Altaf, 2016). Penelitian ini dilakukan di kota
Berikut merupakan rumus untuk malang lebih tepatnya di Galeri
menghitung nilai Market Value Investasi Bursa Efek Indonesia
Added (Anys Khoriyah, 2018:50): Universitas Brawijaya Malang yang
berada di Jalan MT Haryono No. 165
Malang. Penelitian ini dilakukan
METODE PENELITIAN pada masa periode tahun 2012
Jenis Penelitian sampai dengan tahun 2017
Jenis penelitian yang akan
dilakukan dalam penelitian ini adalah Populasi dan Sampel
Penelitian Kuantitatif. Penelitian Populasi yang digunakan
Kuantitatif adalah suatu proses dalam dalam obyek penelitian adalah
menemukan kebenaran teori dengan Perusahaan Retailling yang tercatat
menggunakan data berupa angka di BEI pada tahun 2012-2017.
sebagai alatnya (Deni Darmawan, Sampel yang digunakan adalah PT
2014:37) ACE Hardware Indonesia Tbk, PT
Matahari Department Store Tbk, PT
Sifat Penelitian Ramayana Lestari Sentosa Tbk, PT
Penelitian ini merupakan Erajaya Swasembada Tbk, dan PT
replikasi Penelitian yang dilakukan Hero Supermarket Tbk
Sumber Data Sumber: Data diolah, 2019
Gambar 4.2, Pergerakan Nilai EVA Pada PT
Jenis data yang digunakan
ACE Hardware Indonesia Tbk Tahun 2012-
adalah Data Sekunder, dikarenakan
2017
data yang penulis ambil berasal dari
Pergerakan nilai EVA pada
Galeri Investasi BEI Universitas
PT ACE Hardware Indonesia Tbk
Brawijaya Malang, Laporan
pada periode tahun 2012-2017 selalu
Keuangan Setiap Perusahaan, suku
mengalami kenaikan setiap tahunnya,
bunga BI, dan laporan harga saham
dengan peningkatan tertinggi terjadi
dari Indo Premier untuk periode
pada tahun 2017. PT ACES
2012-2017.
Hardware Indonesia dapat sukses
memperoleh nilai tambah ekonomis
Metode Pengumpulan Data
setiap tahunnya dikarenakan setiap
Metode pengumpulan data
tahunnya baik pendapatan maupun
yang digunakan pada penelitian ini
biaya modal perusahaan selalu
adalah Dokumentasi. Dokumentasi
meningkat. Walaupun nilai biaya
adalah proses pengambilan data yang
modal juga turut meningkat setiap
berasal dari dokumen yang sudah
tahunnya, kenaikan pendapatan lebih
ditulis oleh orang lain sehingga
jelas berpengaruhnya dengan nilai
sangat cocok digunakan untuk
WACC yang tidak sampai 10%
penelitian ini
MVA
HASIL PENELITIAN DAN 15000
Billions
PEMBAHASAN 10000
EVA 0
2012
2013
2014
2015
2016
2017
800
Billions
40000
30000
EVA 20000 MVA
10000
2000 0
Billions
2012
2013
2014
2015
2016
2017
1500
1000
EVA Sumber: Data diolah, 2019
500
0 Gambar 4.5, Pergerakan Nilai MVA Pada
2012
2013
2014
2015
2016
2017
Billions
4000
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk 3000
2000 MVA
EVA 1000
0
2014
2012
2013
2015
2016
2017
400
Billions
300
200 Sumber: Data diolah, 2019
EVA Gambar 4.7, Pergerakan Nilai MVA Pada
100
0 PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk Tahun
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2012-2017
Pergerakan nilai MVA pada
Sumber: Data diolah, 2019
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk
Gambar 4.6, Pergerakan Nilai EVA Pada PT
Ramayana Lestari Sentosa Tbk Tahun 2012- pada periode tahun 2012-2017
2017 merupakan fluktuatif naik turun,
Pergerakan nilai EVA pada hampir menyerupai dengan
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk pergerakan nilai EVA, akan tetapi
periode tahun 2012-2017 merupakan penurunan hanya terjadi pada tahun
fluktuatif naik turun. Pada tahun 2015. Hal itu disebabkan oleh
2013,2016, dan 2017 mengalami turunnya nilai harga saham yang
penurunan dan pada tahun 2014 dan menyebabkan nilai MVE berkurang
2015 mengalami kenaikan. 3 triliyun.
Penurunan pada tahun 2013 dan
PT Erajaya Swasembada Tbk
MVA
EVA 4000
Billions
300
Billions
2000
200 MVA
0
100 EVA
2012
2013
2014
2015
2016
2017
0 -2000
2012
2013
2014
2015
2016
2017
Sumber: Data diolah, 2019
Sumber: Data diolah, 2019 Gambar 4.9, Pergerakan Nilai MVA Pada
Gambar 4.8, Pergerakan Nilai EVA Pada PT PT Erajaya Swasembada Tbk Tahun 2012-
tertbesar terjadi pada tahun 2015 dan tahun 2013, tidak hanya itu nilai
penurunan terbesar terjadi pada tahun MVA Erajaya mencapai nilai yang
2013 apabila dalam rupiah atau 2014 negatif pada tahun 2015,2016 dan
pada tahun 2017. Penurunan pada tidak bisa menutupi ekuitas yang
400 2017
Billions