Anda di halaman 1dari 2

BAB III

MENYUSUN CERITA PENDEK

A. Pengertian Cerpen
Ialah cerita yang mengisahkan pergolakan jiwa pelaku utama tetapi tidak mengubah
jalan hidup pelakunya. Jalan cerita cerpen biasanya hanya terdiri atas satu plot dan
dapat habis dibaca dalam waktu singkat. Yang dimaksud pendek dalam cerpen bukan
berarti jumlah halamannya singkat tetapi lebih mengarah kepada singkatnya alur dan
permasalahan yang disajikan.
Contoh :
1. Robohnya Surau Kami karya A.A. Navis
2. Langit Makin Mendung karya Ki Panji Kusmin
3. Bantaran Kali karya Korrie Layun Rampan

B. Ciri-Ciri Cerpen
1. Ada pelaku/tokoh.
2. Ada konflik antartokoh.
3. Ada penyelesaian.
4. Ceritanya bisa bersifat fiktif (khayalan) atau kombinasi antara fiktif dan kenyataan.
5. Pokok ceritanya terpusat pada satu aspek.

C. Unsur Intrinsik Cerpen


1. Watak atau Penokohan
Ialah gambaran sifat dan watak setiap tokoh dalam cerita. Ada tokoh yang berwatak
baik yaitu tokoh protagonis. Ada tokoh yang yang berwatak jahat yaitu tokoh antagonis
dan ada tokoh yang berwatak sebagai penengah konflik yaitu tokoh tritagonis. Tokoh
yang sering muncul dalam cerita disebut tokoh utama, sedangkan tokoh yang lain
disebut tokoh sampingan / figuran.
Untuk menggambarkan watak tokoh, pengarang dapat menggunakan cara sebagai
berikut :
a. Cara analitik yaitu watak tokoh diceritakan secara langsung oleh pengarang.
b. Cara dramatik yaitu watak tokoh diceritakan secara tidak langsung dengan cara :
1. Penggambaran fisik dan tingkah laku tokoh.
2. Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh.
3. Penggambaran jalan pikiran tokoh.
4. Penggambaran tanggapan tokoh lain.

2. Alur atau Plot


Ialah rangkaian peristiwa yang membentuk cerita. Ada alur maju, alur mundur, dan alur
sorot balik.
Tahapan alur terdiri atas :
a. Perkenalan / eksposisi yaitu para tokoh memperkenalkan diri.
b. Komplikasi yaitu mulai muncul permasalahan.
c. Konflik yaitu permasalahan semakin panas.
d. Klimaks yaitu puncak masalah / ketegangan.
e. Peleraian yaitu permasalahan mulai menurun karena ada jalan keluar.
f. Penyelesaian.
3. Latar atau Setting
Ialah tempat, waktu, dan suasana ketika suatu peristiwa terjadi dalam cerita.

4. Pesan atau Amanat


Ialah nasihat, saran, harapan, atau kritik yang disampaikan pengarang kepada pembaca
melalui ceritanya.

5. Tema
Ialah inti cerita atau ide dasar sebuah cerita.

6. Sudut Pandang atau Point of View


Ialah posisi pengarang dalam menyampaikan cerita. Posisi pengarang terdiri atas dua
macam, yaitu :
a. Sudut pandang orang pertama yaitu pengarang terlibat langsung sebagai tokoh
dalam cerita, ditandai dengan sebutan pelaku: aku atau saya.
b. Sudut pandang orang ketiga yaitu pengarang hanya sebagai pengamat atau pihak
ketiga yang tidak ikut terlibat dalam cerita, ditandai dengan sebutan pelaku: dia,
mereka, atau nama seseorang.

D. Unsur Ekstrinsik Cerpen


Ialah unsur-unsur yang berada di luar cerpen tetapi unsur tersebut mempengaruhi
corak/tipe cerpen.
Unsur Ekstrinsik terdiri atas :
1. Agama 4. Sosial/Ekonomi
2. Budaya 5. Politik
3. Pendidikan

E. Nilai-Nilai Kehidupan Dalam Cerpen


1. Nilai Agama /Religius
Ialah nilai-nilai yang berhubungan dengan norma-norma agama, ketaatan,
menjalankan perintah agama, mengingkari perintah agama, dll.
2. Nilai Moral
Ialah nilai-nilai yang berhubungan dengan baik-buruk, kejujuran, keadilan, dll.
3. Nilai Sosial
Ialah nilai-nilai yang berhubungan dengan kemanusiaan, tolong-menolong, setia
kawan, membantu sesama, dll.
4. Nilai Etika
Ialah nilai-nilai yang berhubungan dengan sopan-santun, tatakrama, sikap, budi
pekerti, dll.
5. Nilai Estetika
Ialah nilai-nilai yang berhubungan dengan keindahan, kerapian, kebersihan, seni, dll

F. Struktur Cerpen
1. Orientasi
2, Rangkaian peristiwa
3. Komplikasi
4. Resolusi

Anda mungkin juga menyukai