Anda di halaman 1dari 5

KASUS WAKAI

MANAJEMEN PEMASARAN

Dosen Pengampu :
Sri Hardjanti Dra.,M.M

Disusun Oleh :
Nabilla Elok Hapsari 15311106
Nadya Dwi Nasti 15311204
Utami Kurniawati Astuti 15311351
Dewi Inggit Monalisa 15311375
Paramasunu Dewangkara 16311026

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2018
1. LATAR BELAKANG

Dengan mengusung DNA SMART : Sport, Music, Art, Retail & Technology,
serta customer experience, Wakai buatan Metroxgroup sukses digandrungi pelanggan
muda. Sepatu lokal dengan sentuhan semangat “Japan inspired” ini sekarang sudah
merambah pasar luar negeri. Masih banyak yang mengira Wakai adalag produk asal
Jepang. Wajar muncul anggapan seperti itu karena dari segi sepatu, penampilan gerai,
dan alat-alat promo benar-benar bernuansa Jepang. Wakai sendiri diambil dari bahasa
Jepang yang berarti anak muda. Sejak pertama kali diproduksi Metroxgroup pada
2012, Wakai memang dirancang oleh seorang desainer asal Jepang. Konsep Jepang
itu terus dibawa meskipun sesungguhnya Wakai adalah produk lokal dengan bahan
material semuanya impor. Wakai menyasar pelanggan muda pecinta sepatu model
simpel berbentuk datar tetapi nyaman digunakan.
Saat dihadirkan pertama kali, Wakai hanya membuka gerai khusus pertamanya di
Jakarta. Sekarang, Wakai telah memiliki lebih dari 50 gerai khusus yang tersebar
hampir di seluruh kota besar di Indonesia. Tak hanya di dalam negeri, namun juga
dipasarkan dan memiliki gerai di Malaysia dan Singapura. Asia Tenggara menjadi
bidikan Wakai untuk merambah pasar internasional. Saat ini Wakai memiliki tiga tipe
target pasar, yakni commuter, innovator, dan explorer. Segmen yang dibidik Wakai
adalah segmen B dan A berusia 16-35 tahun alias kaum milenial, dengan harga
berkisar Rp 429.000-649.000,-. Harga apparel dan aksesori berharga Rp 189.000-
8999.000,-. Pembuatan produknya dibagi ke dalam dua musim (Spring-Summer dan
Fall-Winter). Proses produksinya dilakukan di China.
Saat ini, Wakai sangat fokus berpromosi di media digital dan media sosial, karena
produknya yang difokuskan untuk kaum muda yang dinamis dan lekat dengan
platform digital. Wakai juga menggandeng para bloggers, untuk menjadi influencer
produknya, tak jarang juga mereka ada yang berasal dari kalangan artis. Kegiatan
below the line (BTL) seperti penyelenggaraan event masih dilakukan, yakni dengan
menggelar berbagai kampanye khusus setiap season atau jika ada varian baru yang
ingindiperkenalkan.
Untuk distribusinya, Wakai membuka gerai di seluruh Indonesia, juga melalui
sistem waralaba (franchise) dan partner ritel. Konsep gerai wakai ini pun ada dua
jenis. Pertama, gerai lengkap yang menjual semua varian. Kedua, gerai kecil yang
menjual produk tertentu, biasanya ada di kota-kota di luar Jakarta. Juga dijajakan di
Mezzo Store, gerai milik Metroxgroup untuk menjual produk lain. Wakai
mengedepankan customer experience, agar seluruh pelanggan yang berbelanja atau
sekadar berkunjung ke gerai Wakai merasakan pengalaman yang menarik.

2. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimanakah analisis STP (segmenting, targeting, positioning) dari Wakai ?
b. Konsep pemasaran/konsep bisnis seperti apakah yang dipakai oleh Wakai ?
c. Bagaimana strategi marketing mix yang dijalankan oleh Wakai ?

3. ANALISIS MASALAH
a. Analisis STP
Segmenting : Segmen B dan A berusia 16-35 tahun alias kaum milenial/kaum
muda, dari kalangan menengah ke atas (dapat dilihat berdasarkan harga produk-
produknya yang ditetapkan oleh Wakai)
Targeting :Wakai mengadopsi targeting differentiated dengan memiliki tiga tipe
target pasar, yakni commuter, innovator, dan explorer. Commuter adalah target
pasar/pelanggan yang menggunakan Wakai untuk keseharian, innovator adalah
pelanggan yang suka mengikuti tren, dan explorer adalah pelanggan yang suka
kegiatan outdoor.
Positioning : Di mata pelanggan, Wakai dianggap sebagai produk luar negeri
(berasal dari Jepang), karena menggunakan konsep produk seperti produk-produk
Jepang, padahal Wakai adalah produk lokal (Indonesia). Wakai berusaha untuk
mempertahankan citra/image sebagai fashion Jepang, karena Jepang dan Korea
menjadi kiblat fashion saat ini.

b. Konsep Pemasaran/Bisnis yang dipakai oleh Wakai adalah konsep bisnis


pemasaran, karena Wakai memperhatikan kebutuhan dan keinginan
pasar/pelanggan terutama kaum muda, yang saat ini menginginkan sepatu/fashion
yang fleksibel, simpel, dan modern. Selain itu juga, Wakai mengikuti
perkembangan zaman (terutama di Asia Tenggara-Indonesia, Malaysia,
Singapura) dimana fashion berbau Jepang dan Korea sedang ‘naik daun’.
c. Marketing Mix

Produk : Produk wakai memiliki DNA SMART yaitu Sport, Music, Art, and
Retail & Technology. Yang menjadi pijakan dalam pembuatan produknya. Selain
DNA SMART tersebut wakai juga memiliki DNA lain yaitu membuat produk
berkualitas tinggi namun tetap terjangkau di pasar Indonesia. Hal ini dibuktikan
dengan semangat “Japan Inspired” yang memiliki arti bahwa produk wakai telah
melalui quality control yang ketat dan memiliki value yang tinggi. Produk wakai 80%
adalah sepatu dan 20% sisanya adalah apparel.

Price : Wakai menawarkan produknya berkisar Rp 429 ribu hingga 649 ribu
untuk sepatu dan Rp 189 ribu hingga 899 ribu untuk produk apparel. Dengan harga

Place : Wakai memasarkan produknya melalui 56 gerai di hampir semua mall


besar di Indonesia, seperti di Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Medan, Makasar,
Balikpapan, dan Manado. Sehingga produk wakai mudah dicari oleh konsumennya.

Promotion : Dalam promosinya wakai lebih banyak berpromosi BTL (Below The
Line) dibandingkan ATL (Above The Line) seperti iklan. Hal ini dikarenakan prilaku
anak-anak muda yang dinamis dan sangat akrab dengan platform digital sehingga
Wakai lebih memilih berpromosi lewat media sosial (BTL) dibanding berpromosi
lewat iklan (ATL) .Selain lewat media sosial Wakai juga menggandeng para fashion
blogger, travel blogger, food blogger, youtuber, hingga influencer. Wakai juga
menggelar kampanye khusus setiap season atau jika ada varian baru yang akan
dikenalkan. Wakai juga sering ikut ambil bagian dalam berbagai acara seperti Jawa
Jazz, Djakarta WareHouse Project, dan Fashion show.

4. KESIMPULAN
Wakai bisa terkenal dan sukses karena wakai ini mengambil tema japan inspired
sehingga banyak orang yang mengira bahwa wakai ini merupakan produk jepang,
padahal sebenarnya produk dalam negeri, karena memang, kebanyakan orang
Indonesia sendiri, itu lebih suka memakai produk luar daripada produk lokal, dan
lebih percaya akan kualitas produk luar, sehingga banyak orang Indonesia yang
membeli wakai karena mengira itu produk lokal. Sasaran wakai merupakan golongan
anak-anak muda, dan mereka mematok harga yang bisa dijangkau oleh anak-anak
muda tersebut. Cara pemasaran wakai pun juga sesuai dengan sasarannya (anak
muda), yaitu dengan lebih aktif memasarkan produknya di media sosial, platform
digital, fashion blogger, dsb. Wakai juga menempatkan gerai-gerainya di mall-mall
yang biasanya mall tersebut merupakan tempat tongkrongan anak-anak muda,
sehingga memudahkan produknya untuk laris dan cepat dikenal.

Anda mungkin juga menyukai