Anda di halaman 1dari 31

'fonto Doimawon BvdLi Pu«onto o Jet› Agus Kunloio

f8flé8hg8l0lAéI#8UâhgâhD8SA
Praktikum Akuntansi Desa
Seri Pengelolaan Keuangan Desa

Penulis

Yanto Darmawan
Budhi Purwantoro Jati
Agus Kuntoro

Edisi Pertama
Cetakan pertama, Juli 2018

Hak Cipta © Akademi Akuntansi YKPN

Dilarang memproduksi isi buku ini baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk atau alasan
apapun juga, tanpa ijin tertulis dari penulis atau penerbit

Penerbit:

PUSAT PENERBITAN AKADEMI AKUNTANSI YKPN


Jln Gagak Rimang No 2-4 (Balapan)
Kotak Pos 6417 YKGK, YOGYAKARTA 55221A
Telp (0274) 513413, 563516, 562317- Fax: (0274) 561591
KATA PENGANTAR

Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa dan peraturan pelaksanaannya


memberikan amanah bagi pemerintah desa untuk mengelola pemerintahan dan sumber daya
yang dimilikinya secara lebih mandiri. Untuk itu, tata kelola pemerintahan desa yang tercermin
melalui siklus pengelolaan desa diharapkan menjadikan desa menjadi lebih baik.
Buku ini berjudul Praktikum Akuntansi Desa – Seri Pengelolaan Keuangan Desa. Buku ini
membahas mengenai siklus pengelolaan keuangan desa yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan, dan pelaporan dan pertanggungjawaban.
Buku ini terdiri dari sembilan Bab yang meliputi:

Bab I : Pengertian Desa, Kedudukan, Kewenangan dan Asas


Pengelolaan Keuangan Desa.
Membahas tentang konsep entitas desa meliputi pengertian desa,
kedudukan desa, kewenangan desa dan asas pengelolaan
keuangan desa.

Bab II : Kelembagaan di Desa.


Membahas tentang pihak-pihak yang terkait dengan pengelolaan desa
yaitu pemerintah desa, badan permusyawaratan desa dan lembaga
kemasyarakatan desa.

Bab III : Pengelola Keuangan Desa.


Membahas tentang pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan keuangan
desa yaitu Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa (PKPD)
dan Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa (PPKD)

Bab IV : Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa)


Membahas struktur APB Desa meliputi Pendapatan, Belanja dan
Pembiayaan

Bab V : Perencanaan dan Penganggaran APB Desa


Membahas proses perencanaan yang ada di desa yaitu RPJM Desa, RKP
Desa dan Penyusunan APB Desa

Kata Pengantar i
Bab VI : Pelaksanaan APB Desa
Membahas tentang prosedur pelaksanaan APB Desa

Bab VII : Penatausahaan Keuangan Desa.


Membahas teknik pencatatan penerimaan dan pengeluaran desa meliputi
buku-buku catatan yang digunakan dalam penatausahaan desa

Bab VIII : Pelaporan dan Pertanggungajawaban Keuangan Desa.


Membahas bentuk-bentuk laporan yang dihasilkan oleh desa

Bab IX : Pengadaan Barang dan Jasa dan Perpajakan


Membahas aspek pengadaan barang dan jasa dan aspek perpajakan
dalam rangka pelaksanaan APB Desa

Buku ini dirancang untuk digunakan sebagai bahan ajar. Untuk itu, setiap bab disajikan
peta bahasan untuk mengarahkan pembaca tentang struktur isi sebuah bab,
ringkasan bab sebagai kesimpulan ringkas pembahasan sebuah bab dan latihan soal untuk
menguji kembali pemahaman siswa terhadap materi di buku ini.

Keseluruhan bab tersebut apabila disajikan dalam bentuk peta bahasan kurang lebih seperti
gambar berikut ini:

Kata Pengantar ii
Buku ini dapat digunakan sebagai bahan pelajaran untuk materi praktikum akuntansi
di lembaga pemerintah. Buku ini merupakan bagian dari buku Praktikum Akuntansi Desa
yang terdiri dari 4 (empat) seri. Seri lainnya adalah buku berjudul:
1. Praktikum Akuntansi Desa - Seri Praktikum Penatausahaan Keuangan Desa
2. Praktikum Akuntansi Desa - Seri Akuntansi Desa
3. Praktikum Akuntansi Desa – Seri Praktikum Komputer Sistem Keuangan Desa
(Siskeudes)
Buku ini disusun menggunakan acuan regulasi yang terkait dengan pengelolaan desa antara
lain:
1. Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 tahun 2014 Tentang Desa
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa
yang Bersumber dari APBN
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2018
tentang Pengelolaan Keuangan Desa
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Desa
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2015 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016 tentang Badan
Permusyawaratan Desa.
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada para pihak yang telah
mendukung penerbitan buku ini khususnya kepada Direktur Akademi Akuntansi YKPN,
Drs. Sururi, M.B.A., Ak., CA, yang telah memberikan dukungan penulisan buku ini, kepada
Pusat Penerbitan Akademi Akuntansi YKPN Yogyakarta yang telah berkenan menerbitkan buku
ini. Buku ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan
demi perbaikan buku ini.

Yogyakarta, Juli 2018


Penulis
Yanto Darmawan
Budhi Purwantoro Jati
Agus Kuntoro

Kata Pengantar iii


DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................i

Daftar Isi.........................................................................................................................iv

Daftar Tabel..................................................................................................................viii

Daftar Gambar................................................................................................................ix

Daftar Singkatan.............................................................................................................xi

BAB I PENGERTIAN, KEDUDUKAN, KEWENANGAN DAN ASAS PENGELOLAAN


KEUANGAN DESA
...........................................................................................................................
1
1.1 PENGERTIAN DESA................................................................................................1
1.2 KEDUDUKAN DESA.................................................................................................1
Perbedaan Kelurahan dengan Desa............................................................................2
1.3 KEWENANGAN DESA..............................................................................................2
1.4 PENGELOLAAN KEUANGAN DESA...........................................................................4
1.5 ASAS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA.................................................................5

BAB II KELEMBAGAAN DI DESA...................................................................................9


2.1 PEMERINTAH DESA................................................................................................9
2.1.1 Sekretariat Desa...........................................................................................11
2.1.2 Kepala Urusan..............................................................................................11
2.1.3 Pelaksana Kewilayahan................................................................................13
2.1.4 Pelaksana Teknis..........................................................................................13
2.2 BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)............................................................15
2.3 KELEMBAGAAN MASYARAKAT DESA.....................................................................16

BAB III PENGELOLA KEUANGAN DESA........................................................................20


3.1 PEMEGANG KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA.................................21
3.2 PELAKSANA PENGELOLAAN KEUANGAN DESA (PPKD).........................................22
3.2.1 Sekretaris Desa.............................................................................................22

Daftar i
3.2.2 Kepala Urusan dan Kepala Seksi.....................................................................23
3.2.3 Bendahara Desa...........................................................................................24
3.3 STRUKTUR ORGANISASI PENGELOLA KEUANGAN DESA......................................24

BAB IV ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APB DESA)........................28


4.1 PENDAPATAN DESA.............................................................................................29
4.1.1 Pendapatan Asli Desa (PADesa).......................................................................9
4.1.1.1................................................................................Hasil Usaha, 29
4.1.1.2.....................................................................................Hasil Aset 29
4.1.1.3............................................Swadaya Partisipasi Dan Gotong Royong 30
4.1.1.4........................................................Lain-Lain Pendapatan Asli Desa 30
4.1.2 Pendapatan Transfer....................................................................................30
4.1.2.1...................................................................................Dana Desa 30
4.1.2.2................................................................Alokasi Dana Desa (ADD) 31
4.1.2.3..........................................................Bagi Hasil Pajak dan Retribusi 31
4.1.2.4........................................Bantuan Keuangan Provinsi/Kabupaten/Kota 31
4.1.3 Pendapatan Lain-lain......................................................................................32
4.2 BELANJA DESA.....................................................................................................32
4.2.1 Kelomppok belanja........................................................................................32
4.2.2 Jenis Belanja................................................................................................33
4.2.2.1............................................................................Belanja pegawai 33
4.2.2.2..................................................................Belanja barang dan jasa 34
4.2.2.3...............................................................................Belanja modal 34
4.2.2.4.........................................................................Belanja tak terduga 35
4.3 PEMBIAYAAN DESA..............................................................................................35
4.3.1 Penerimaan Pembiayaan..............................................................................35
4.3.1.1........................ Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya. 36
4.3.1.2..................................................................Pencairan Dana Cadangan 36
4.3.1.3.......................................Hasil Penjualan Kekayaan Desa yang Dipisahkan 36
4.3.2 Pengeluaran Pembiayaan............................................................................. 36
4.3.2.1............................................................. Pembentukan Dana Cadangan 36
4.3.2.2..................................................................... Penyertaan Modal Desa 37
4.4 FORMAT APB DESA.........................................................................................................37

Daftar v
BAB V PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN KEUANGAN DESA..............................41
5.1 PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA.................................................................41
5.1.1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa)........................42
5.1.2 Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa)..................................................42
5.2 PENGANGGARAN APB DESA..................................................................................44
5.2.1 Prosedur Penyusunan APBDesa.....................................................................45

BAB VI PELAKSANAAN APB DESA..............................................................................50


6.1 PRINSIP UMUM PELAKSANAAN KEUANGAN DESA................................................51
6.2 PELAKSANAAN PENERIMAAN PENDAPATAN.........................................................52
6.2.1 Prosedur Penerimaan Pendapatan Tunai ke Bendahara Penerimaan..................52
6.2.2 Prosedur Penerimaan Pendapatan Langsung Ke Rekening Kas Desa...............53
6.2.3 Pendapatan Swadaya, partisipasi dan gotong royong.......................................54
6.2.4 Penerimaan dari Transfer................................................................................56
6.3 PELAKSANAAN PENGELUARAN/BELANJA.........................................................58
6.3.1 Penyusunan DPA..........................................................................................58
6.3.2 Penyusunan Rencana Anggaran Kas (RAK).....................................................60
6.3.3 Pelaksanaan Kegiatan..................................................................................61
6.3.4 Pengeluaran Uang........................................................................................61
6.3.4.1.............................................................................Pengajuan SPP 62
6.3.4.2..........................................................................Pembayaran SPP 63
6.3.4.3................................................................Dokumen yang Digunakan 64
6.3.4.3.1.........................................Surat Pengajuan Panjar Kegiatan 64
6.3.4.3.2.............................Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja 65
6.3.4.3.3..............................................Kuitansi/Tanda Pembayaran 66
6.3.4.3.4.............................................................Laporan Kegiatan 67
6.3.4.3.5...................................Surat Permintaan Pembayaran (SPP) 69
6.4 PELAKSANAAN PEMBIAYAAN..............................................................................70
6.4.1 Penerimaan Pembiayaan..............................................................................70
6.4.2 Pengeluaran Pembiayaan.............................................................................70

BAB VII PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA.............................................................73


7.1 PRINSIP PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA....................................................74

Daftar v
7.2 DOKUMEN PENATAUSAHAAN..........................................................................75
7.2.1 Buku Kas Umum.........................................................................................75
7.2.2 Buku Pembantu Bank..................................................................................76
7.2.3 Buku Pembantu Pajak..................................................................................77
7.2.4 Buku Pembantu Panjar................................................................................78
7.2.5 Buku Rincian Kegiatan.................................................................................79
7.3 PENATAUSAHAAN PENERIMAAN DESA...............................................................80
7.4 PENATAUSAHAAN BELANJA DESA......................................................................80
7.5 PENATAUSAHAAN PEMBIAYAAN DESA...............................................................81
7.6 KODE REKENING...............................................................................................82
7.6.1 Kode Rekening Pendapatan Desa.................................................................83
7.6.2 Kode Rekening Belanja Desa.......................................................................84
7.6.3 Kode Rekening Pembiayaan Desa................................................................85

BAB VIII PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA..................87


8.1 LAPORAN REALISASI APB DESA SEMESTER PERTAMA.........................................89
8.2 LAPORAN PELAKSANAAN APB DESA TAHUNAN.....................................................91
8.3 LAPORAN PROGRAM SEKTORAL DAN PROGRAM DAERAH....................................93
8.4 INFORMASI KEPADA MASYARAKAT........................................................................93
8.5 LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN DANA DESA..................................................94

BAB IX PENGADAAN BARANG/JASA DAN PERPAJAKAN............................................96


9.1PENGADAAN BARANG DAN JASA............................................................................97
9.1.1........................................................................................Dasar Hukum 97
9.1.2.............................................................Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa 97
9.1.3....................................................................................Cara Pengadaan 97
9.1.4................................................................Prosedur Pengadaan Barang/jasa 98
9.2ASPEK PERPAJAKAN............................................................................................99

Daftar v
Daftar Tabel

Tabel 1.1: Perbandingan antara Kelurahan dengan Desa.....................................................2


Tabel 1.2: Kewenangan Desa dan Bentuk Kewenangan.......................................................4
Tabel 1.3: Asas Pengelolaan Keuangan Desa.....................................................................5
Tabel 2.1: Fungsi Kepala Desa.....................................................................................................7
Tabel 2.2: Fungsi Sekretaris Desa................................................................................................8
Tabel 2.3: Fungsi Kepala Urusan..................................................................................................9
Tabel 2.4: Fungsi Kepala Dusun.................................................................................................10
Tabel 2.5: Fungsi Kepala Seksi...................................................................................................11
Tabel 4.1: Klasifikasi Belanja Atas Dasar Bidang-Sub Bidang-Kegiatan...........................................33
Tabel 5.1: Jadwal Penyusunan APB Desa....................................................................................47
Tabel 6.1: Tahap Pencairan/Penyaluran Dana Desa......................................................................57
Tabel 6.2: Pihak yang Terkait dalam Penyusunan DPA dan Tugasnya............................................47
Tabel 6.3: Dokumen DPA...........................................................................................................59
Tabel 9.1: Cara Pengadaan Barang dan Jasa..............................................................................99
Tabel 9.2: Jenis Pajak dan Tarif Pajak.........................................................................................99

Daftar Tabel viii


Daftar Gambar

Gambar 1.1: Peta Bahasan Bab I - Pengertian dan Kewenangan Desa.................................1


Gambar 1.2: Siklus Pengelolaan Keuangan Desa................................................................5
Gambar 2.1: Peta Bahasan Bab II – Kelembagaan di Desa.............................................................9
Gambar 3.1: Peta Bahasan Bab III - Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa.....................21
Gambar 3.2: Struktur Organisasi Pengelola Keuangan Desa..............................................25
Gambar 4.1: Peta Bahasan Bab IV - Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa)..............28
Gambar 4.2: Format Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa).....................................38
Gambar 5.1: Peta Bahasan Bab V - Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Desa....................41
Gambar 5.2: Bagan Alir Prosedur Penyusunan APB Desa.............................................................46
Gambar 6.1: Peta Bahasan Bab VI - Pelaksanaan APB Desa........................................................50
Gambar 6.2: Prosedur Penerimaan Pendapatan Tunai ke Bendahara.............................................53
Gambar 6.3: Prosedur Penerimaan Pendapatan Tunai/Setor ke Rekening Kas Desa........................53
Gambar 6.4: Prosedur Penerimaan Swadaya Berupa Uang...........................................................54
Gambar 6.5: Prosedur Penerimaan Swadaya Berupa Barang/Jasa.................................................55
Gambar 6.6: Prosedur Penerimaan dari Transfer..........................................................................56
Gambar 6.7: Prosedur Penyusunan DPA.....................................................................................60
Gambar 6.8: Prosedur Penyusunan RAK.....................................................................................61
Gambar 6.9: Pengajuan SPP.....................................................................................................63
Gambar 610 : Pembayaran SPP.................................................................................................64
Gambar 6.11: Surat Pengajuan Panjar Kegiatan...........................................................................65
Gambar 6.12: Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja..............................................................66
Gambar 6.13: Kuitansi...............................................................................................................67
Gambar 6.14: Laporan Kegiatan.................................................................................................68
Gambar 6.15: SPP....................................................................................................................69
Gambar 7.1: Peta Bahasan Bab VII - Penatausahaan Penerimaan dan Pengeluaran Desa...73
Gambar 7.2: Buku Kas Umum.........................................................................................75
Gambar 7.3: Buku Pembantu Bank..................................................................................76
Gambar 7.4: Buku Pembantu Pajak..................................................................................78

Daftar i
Gambar 7.5: Buku Pembantu Panjar................................................................................79
Gambar 7.6: Buku Rincian Pendapatan............................................................................80
Gambar 7.7: Kode Rekening Pendapatan.........................................................................83
Gambar 7.8: Kode Rekening Belanja................................................................................84
Gambar 7.9: Kode Rekening Pembiayaan.........................................................................85
Gambar 8.1: Peta Bahasan Bab VIII - Pelaporan & Pertanggungjawaban Keuangan Desa....88
Gambar 8.2: Bagan AlirPenyusunan Laporan Realisasi Pelaksanaan APB Desa..................90
Gambar 8.3: Laporan Pelaksanaan Anggaran...................................................................91
Gambar 8.4: Laporan Realisasi APBDes...........................................................................92
Gambar 8.5: Laporan Program Sektoral dan Program Daerah yang Masuk ke Desa.............93
Gambar 8.6: Laporan Realisasi Dana Desa.......................................................................95
Gambar 9.1: Peta Bahasan Bab IX Pengadaan Barang dan Jasa dan Perpajakan............................96

Daftar x
Daftar Singkatan

ADD Alokasi Dana Desa

APB Desa Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

APBD Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

APBN Anggaran Pendapatan Belanja Negara

BKP/JKP Barang/Jasa Kena Pajak

BPD Badan Permusyawaratan Desa

BKU Buku Kas Umum

BUM Desa Badan Usaha Milik Desa

DAK Dana Alokasi Khusus

DPA Dokumen Pelaksanaan Anggaran

DPAL Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan

DPPA Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran

Kasi Kepala Seksi

Kaur Kepala Urusan

Musrenbangdes Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa

PADesa Pendapatan Asli Desa

PKP. Pengusaha Kena Pajak

PKPKD Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa

PPh Pajak Penghasilan

PPKD Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa

PPN Pajak Pertambahan Nilai

RAB Rencana Anggaran Biaya

RAK Rencana Anggaran Kas

Daftar x
RAPB Desa. Rancangan APB Desa

RKP Desa. Rencana Kerja Pemerintah

RKUD Rekening Kas Umum Daerah

RKUN Rekening Kas Umum Negara

RT Rukun Tetangga

RW Rukun Warga

SiLPA Sisa lebih perhitungan anggaran

SPP Surat Permintaan Pembayaran

SPTB Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja

TPK Tim Pengelola Kegiatan

Daftar x
BAB I
PENGERTIAN, KEDUDUKAN, KEWENANGAN DAN ASAS
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

Target Kompetensi
Setelah mempelajari bab ini maka siswa diharapkan mampu untuk:
1. Menjelaskan pengertian Desa
2. Membedakan antara Desa dengan Kelurahan
3. Menjelaskan kewenangan Desa
4. Menjelaskan asas pengelolaan keuangan desa

Bab I ini bersifat pendahuluan yang membahas konsep entitas desa meliputi pengertian desa,
kedudukan, kewenangan dan asas pengelolaan keuangan desa. Peta bahasan bab
ini disajikan seperti gambar berikut:

Gambar 1.1: Peta Bahasan Bab I - Pengertian, Kedudukan, Kewenangan Dan Asas
Pengelolaan Keuangan Desa

1.1 PENGERTIAN DESA


Menurut Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa pada pasal 1, yang dimaksud
dengan Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bab I – Pengertian Desa, Kedudukan, Kewenangan dan Asas Pengelolaan 1


Penyebutan desa bermacam-macam di tiap daerah sesuai penyebutan yang berlaku
di daerah tersebut antara lain: “huta/nagori‟ di Sumatera Utara, “gampong‟ di Aceh,
“nagari‟ di Minangkabau, “marga‟ di Sumatera bagian selatan, “tiuh‟ atau “pekon‟ di
Lampung, “desa pakraman/desa adat‟ di Bali, “lembang‟ di Toraja, “banua‟ dan “wanua‟ di
Kalimantan, dan “negeri‟ di Maluku.

1.2 KEDUDUKAN DESA


Desa dapat berkedudukan di wilayah kabupaten maupun di kota. Menurut Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 56 tahun 2015 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi
Pemerintahan terdapat 74.754 desa yang tersebar di 33 provinsi atau 434 kabupaten/kota.
Jumlah desa dapat berubah jumlahnya karena adanya penambahan yang berasal
dari peralihan status dari kelurahan menjadi desa atau desa adat menjadi desa. Berkurang
karena adanya penghapusan desa antara lain desa di Sumedang karena adanya
penggenangan waduk.
Keberadaan desa ditetapkan melalui peraturan daerah kabupaten/kota setelah dievaluasi oleh
gubernur. Keberadaan desa secara formal diundangkan setelah mendapat nomor
registrasi dari gubernur dan kode desa dari menteri dalam negeri.

Perbedaan Kelurahan dengan Desa


Masyarakat umum sering menyamakan antara desa dengan kelurahan padahal
sesungguhnya keduanya merupakan sesuatu yang berbeda. Perbedaan antara kelurahan
dengan desa dapat dilihat dari berbagai aspek antara lain kedudukan, pemilihan
pemimpin, anggaran, dan sumber pendapatan.
Tabel 1.1 berikut menunjukkan ringkasan perbedaan antara kelurahan dengan desa

Tabel 1.1: Perbandingan antara Kelurahan dengan Desa

Aspek Kelurahan Desa

Kedudukan Bagian dari Perangkat Daerah sebagai Bukan bagian dari


Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Unit Perangkat Daerah
Kerja

Pemilihan Ditunjuk oleh Kepala Daerah Dipilih oleh masyarakat


Pemimpin Kabupaten/Kota desa yang bersangkutan

Status Aparatur kelurahan merupakan Aparatur Aparatur Desa bukan ASN


Kepegawaian Sipil Negara (ASN)

Bab I – Pengertian Desa, Kedudukan, Kewenangan dan Asas Pengelolaan 2


Anggaran Ditentukan melalui Dokumen Pelaksanaan Ditentukan melalui
Keuangan Anggaran (DPA) sebagai bagian dari Anggaran Pendapatan dan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Belanja Desa (APB Desa)
Kabupaten/Kota

Sumber Pendapatan kelurahan berasal dari Pendapatan berasal dari


pendapatan pemerintah daerah kabupaten/kota pendapatan asli desa, dana
desa, alokasi dana desa
dan bantuan keuangan

1.3 KEWENANGAN DESA


Kewenangan Desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan
masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat
Desa.
Menurut Pasal 19 Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa menjelaskan 4 (empat)
kewenangan Desa meliputi:
a. kewenangan berdasarkan hak asal usul
b. kewenangan lokal berskala Desa
c. kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
d. kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
Hak asal usul adalah hak yang merupakan warisan yang masih hidup dan prakarsa Desa atau
prakarsa masyarakat Desa sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat.
Kewenangan lokal berskala Desa adalah kewenangan untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat Desa yang telah dijalankan oleh Desa atau mampu dan
efektif dijalankan oleh Desa atau yang muncul karena perkembangan Desa dan
prakasa masyarakat Desa.

Bentuk-bentuk kewenangan tersebut secara ringkas dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini:

Bab I – Pengertian Desa, Kedudukan, Kewenangan dan Asas Pengelolaan 3


Tabel 1.2: Kewenangan Desa dan Bentuk Kewenangan
Kewenangan Bentuk

Kewenangan 1. Sistem Organisasi Masyarakat Adat


berdasarkan hak
2. Pembinaan Kelembagaan Masyarakat
asal usul
3. Pembinaan Lembaga dan Hukum Adat
4. Pengelolaan Tanah Kas Desa
5. Pengembangan Peran masyarakat Desa

Kewenangan lokal 1. Pengelolaan Tambatan Perahu


berskala Desa
2. Pengelolaan Pasar Desa
3. Pengelolaan Tempat Pemandian Umum
4. Pengelolaan Jaringan Irigasi
5. Pengelolaan Lingkungan Permukiman Masyarakat Desa
6. Pembinaan Kesehatan Masyarakat dan Pengelolaan Pos Pelayanan
Terpadu
7. Pengembangan dan Pembinaan Sanggar Seni dan Belajar
8. Pengelolaan Perpustakaan Desa dan Taman Bacaan;
9. Pengelolaan Embung Desa;
10. Pengelolaan Air Minum Berskala Desa
11. Pembuatan Jalan Desa Antarpermukiman Ke Wilayah Pertanian

Kewenangan desa ini membawa konsekuensi terhadap pendanaan atas pelaksanaan


kewenangan tersebut. Pendanaan kewenangan tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian:
1. Kewenangan yang berasal dari hak asal usul desa dan kewenangan lokal berskala desa
pelaksanakaan kegiatannya di danai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB
Desa)
2. Kewenangan yang berasal dari penugasan maka pelaksanaan kegiatannya
menggunakan dana dari pihak yang memberi penugasan.

Bab I – Pengertian Desa, Kedudukan, Kewenangan dan Asas Pengelolaan 4


1.4 PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
Menurut pasal 71 Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, Keuangan
Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala
sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban Desa. Hak dan kewajiban menimbulkan pendapatan, belanja, pembiayaan,
dan pengelolaan Keuangan Desa.
Pasal 93 Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, menjelaskan bahwa
yang dimaksud Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban keuangan desa. Pengelolaan keuangan desa tersebut
membentuk sebuah siklus yang disebut Siklus Pengelolaan Keuangan Desa.
Apabila digambarkan maka siklus tersebut terlihat seperti gambar berikut ini:

Perencanaan Penganggaran
Gambar 1.2: Siklus Pengelolaan Keuangan Desa Pelaksanaan
Pertanggungjawaba Pelaporan Penatausahaan
n
1.5 ASAS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
Asas-asas Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana terdapat dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 20 tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa pasal 2
menyebutkan 4 (empat) asas yaitu: transparan, akuntabel, partisipatif, dan tertib dan disiplin
anggaran.
Tabel 1.3 berikut ini meringkas asas pengelolaan keuangan desa dan penjelasannya
Tabel 1.3: Asas Pengelolaan Keuangan Desa

Asas Penjelasan

Transparan Prinsip keterbukaan memungkinkan masyarakat untuk mengetahui


dan mendapat akses informasi seluas-luasnya tentang
keuangan desa. Semua informasi disajikan secara terbuka
dan mudah diakses oleh masyarakat sehingga tercapai
tujuan efektif dan

Bab I – Pengertian Desa, Kedudukan, Kewenangan dan Asas Pengelolaan 5


efisien
Asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk
memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif
tentang penyelenggaraan pemerintahan desa dengan tetap
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan
Akuntabel Perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan
pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan desa harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat desa sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan.
Pengelolaan keuangan dapat dipertanggungjawabkan secara
hukum, terhadap hasil yang dicapai.
Partisipatif Pengelolaan keuangan desa mengikutsertakan kelembagaan desa
dan unsur masyarakat desa
Tertib dan disiplin
Pengelolaan keuangan desa harus mengacu pada aturan atau
anggaran
pedoman yang melandasinya

Ringkasan
Desa memiliki kewenangan untuk untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat berdasarkan prakarsa masyarakat. Kewenangan tersebut
meliputi kewenangan sesuai hak asal usul, hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem negara NKRI. Dalam beberapa hal, desa berbeda dengan kelurahan.
Pengelolaan keuangan desa didasarkan pada empat asas yaitu transparansi, partisipatif,
akuntabilitas dan tertib anggaran.

Latihan Soal
1. Undang-undang yang mengatur tentang desa adalah:
A. Undang-undang Nomor 6 tahun 2014
B. Undang-undang Nomor 14 tahun 2006
C. Undang-undang Nomor 6 tahun 2016
D. Undang-undang Nomor 20 tahun 2018

Bab I – Pengertian Desa, Kedudukan, Kewenangan dan Asas Pengelolaan 6


2. Pilihlah yang bukan ciri-ciri desa:
A. kesatuan masyarakat hukum
B. yang memiliki batas wilayah
C. berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
D. merupakan bagian dari perangkat daerah kabupaten/kota
3. Pemimpin kelurahan merupakan aparatur sipil negara
A. dipilih oleh masyarakat
B. ditunjuk oleh bupati/walikota
C. ditunjuk oleh masyakarat
D. ditunjuk oleh presiden
4. Pilih yang bukan tahapan siklus pengelolaan keuangan desa:
A. Penyusunan
B. Perencanaan
C. Pelaksanaan
D. Penatausahaan
5. Pengelolaan pasar desa merupakan contoh bentuk kewenangan berdasarkan:
A. Kewenangan berdasarkan hak asal usul
B. Kewenangan lokal skala Desa
C. Kewenangan dari pemeintah pusat
D. Kewenangan dari pemeintah kabupaten/kota
6. Kegiatan desa yang muncul karena hak asal usul desa di danai dari sumber:
A. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
B. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
C. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
D. Masyarakat
7. Menurut asas tertib dan disiplin anggaran, pengelolaan keuangan desa harus
mengacu pada:
A. Aturan
B. Kepentingan masyarakat
C. Efisiensi
D. Keterbukaan
8. Anggaran keuangan desa ditentukan melalui:
A. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa)
B. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
C. Anggaran pemerintah pusat
D. Anggaran

Bab I – Pengertian Desa, Kedudukan, Kewenangan dan Asas Pengelolaan 7


9. Pilihlah yang bukan asas pengelolaan keuangan desa:
A. Transparan
B. Akuntabel
C. Partisipatif
D. Efisiensi
10. Pengelolaan keuangan desa hendaknya melibatkan kelembagaan desa dan unsur
masyarakat desa merupakan makna asas:
A. Transparan
B. Akuntabel
C. Partisipatif
D. Efisiensi

Bab I – Pengertian Desa, Kedudukan, Kewenangan dan Asas Pengelolaan 8


9. Salah satu fungsi Badan Permusyawaratan Desa mempunyai adalah
A. Membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala Desa *
B. Memilih perangkat desa
C. Menyusun APB Desa
D. Mengoordinasikan penyusunan rencana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa
10. Tugas utama Lembaga Kemasyarakatan Desa adalah melakukan pemberdayaan
masyarakat desa, ikut serta dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dan .....
A. Meningkatkan pelayanan masyarakat desa *
B. Menyelenggarakan musyawarah Desa
C. Mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya
D. Melaksanakan pengawasan terhadap kinerja Kepala Desa

Bab II – Kelembagaan di Desa 19


BAB III
PENGELOLA KEUANGAN DESA

Target Kompetensi
Setelah mempelajari bab ini maka diharapkan siswa mampu:
1. Menjelaskan kewenangan Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa (PKPKD)
2. Menyebutkan pihak-pihak yang bertugas sebagai Pelaksana Pengelolaan Keuangan
Desa (PPKD)
3. Menjelaskan tugas sekretaris desa selaku PPKD
4. Menjelaskan tugas kepala urusan dan kepala seksi selaku PPKD
5. menjelaskan tugas kepala urusan keuangan selaku PPKD

Pengelola keuangan desa terdiri atas Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa
(PKPKD) dan Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa (PPKD). Kekuasaan pengelolaan
keuangan Desa dipegang oleh Kepala Desa. Kekuasaan tersebut sebagian
dikuasakan kepada perangkat desa sehingga pelaksanaan pengelolaan keuangan
dilaksanakan secara bersama-sama oleh Kepala Desa dan perangkat desa sebagai
Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa (PPKD).
Bab ini membahas tentang struktur organisasi dan tata kerja pengelola keuangan desa.
Struktur organisasi dan tata kerja merupakan satu sistem dalam rangka untuk pengaturan
tugas dan fungsi serta hubungan kerja.
Sumber acuan yang digunakan pada bab ini terutama berasal dari Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 20 tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2015 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah
Desa
Peta bahasan bab ini dapat dilihat pada gambar peta bahasan berikut ini:

Bab III – Pengelola Keuangan 2


Gambar 3.1: Peta Bahasan Bab III - Pengelola Keuangan Desa

3.1 PEMEGANG KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA (PKPD)


Sesuai pasal 3 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 tahun 2018 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa, Kepala Desa adalah Pemegang Kekuasaan Pengelolaan
Keuangan Desa (PKPKD) dan mewakili pemerintah desa dalam kepemilikan kekayaan
milik desa yang dipisahkan.

Kewenangan Kepala Desa


Kepala Desa memiliki kewenangan sebagai berikut:
1. Menetapkan kebijakan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB
Desa)
2. Menetapkan kebijakan pengelolaan barang milik Desa
3. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban APB Desa
4. Menetapkan Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa (PPKD)
5. Menyetujui Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Dokumen Pelaksanaan Perubahan
Anggaran (DPPA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan (DPAL)
6. Menyetujui Rencana Anggaran Kas (RAK) desa
7. Menyetujui Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

Bab III – Pengelola Keuangan 2


Dalam melaksanakan kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa, Kepala Desa melalui
keputusan kepala desa, menguasakan sebagian kekuasaannya kepada perangkat desa
selaku PPKD.

3.2 PELAKSANA PENGELOLAAN KEUANGAN DESA (PPKD)


Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa (PPKD) merupakan unsur perangkat desa yang
membantu Kepala Desa untuk melaksanakan pengelolaan keuangan desa.
PPKD terdiri dari 4 (empat) perangkat yaitu: Sekretaris Desa, Kepala Seksi (Kasi) dan Kepala
Urusan (Kaur) selaku pelaksana kegiatan dan Kepala Urusan Keuangan.

3.2.1 Sekretaris Desa


Sekretaris Desa merupakan perangkat desa yang sebagai unsur pimpinan seketariat desa
yang menjalankan tugas sebagai Koordinator PPKD.
Selaku koordinator PPKD, Sekretaris desa memiliki tugas utama sebagai berikut:
1. Mengkoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa (APB Desa)
2. Mengkoordinasikan penyusunan rancangan APB Desa dan rancangan perubahan
APB Desa
3. Mengkoordinasikan penyusunan rancangan peraturan desa tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa), perubahan APB desa dan
pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa
4. Mengkoordinasikan penyusunan rancangan peraturan kepala desa tentang penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) dan perubahan penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa).
5. Mengkoordinasikan tugas perangkat desa lain yang menjalankan tugas PPKD
6. Mengkoordinasikan penyusunan laporan keuangan desa dalam rangka
pertangungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa)

Tugas-tugas sekretaris desa tersebut menunjukkan bahwa tugas utama sekretaris desa
adalah dalam hal koordinasi. Selain tugas di bidang koordinasi, Sekretaris Desa juga
mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Melakukan verifikasi terhadap DPA, DPPA, dan DPAL
2. Melakukan verifikasi terhadap Rencana Anggaran Kas (RAK) Desa

Bab III – Pengelola Keuangan 2


3. Melakukan verifikasi terhadap bukti penerimaan dan pengeluaran Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa (APB Desa)

3.2.2 Kepala Seksi dan Kepala Urusan


Kepala urusan adalah perangkat desa yang berkedudukan sebagai unsur staf sekretariat
desa yang menjalankan tugas PPKD. Kepala seksi adalah perangkat desa sebagai pelaksana
teknis yang menjalankan tugas sebagai PPKD.
Kepala Seksi dan kepala urusan merupakan unsur dari PPKD yang bertindak sebagai
pelaksana kegiatan anggaran sesuai dengan bidangnya. Kepala urusan disebut Kaur dan
kepala seksi disebut Kasi.
Sesuai pasal 5 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2015 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa disebutkan bahwa jumlah seksi pada sebuah
desa paling banyak terdiri dari 3 (tiga) seksi yaitu seksi pemerintahan, seksi kesejahteraan
dan seksi pelayanan. Masing-masing seksi dipimpin oleh kepala seksi yaitu Kepala Seksi
(Kasi) pemerintahan, Kepala Seksi (Kasi) kesejahteraan dan Kepala Seksi (Kasi) pelayanan.
Sesuai pasal 3 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2015 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa, jumlah urusan pada sebuah desa paling banyak
3 (tiga) urusan yaitu urusan tata usaha dan umum, urusan perencanaan dan urusan
keuangan. Masing-masing urusan dipimpin oleh kepala urusan yaitu Kepala Urusan Tata
Usaha dan Umum, Kepala Urusan perencanaan dan Kepala Urusan keuangan.
Sesuai pasal 6 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 tahun 2018 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa, kepala seksi yang memiliki tugas sebagai pelaksana
kegiatan anggaran adalah selain kepala urusan keuangan karena kepala urusan
keuangan memiliki tugas sebagai fungsi kebendaharan di desa.
Kepala urusan dan kepala seksi mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja
sesuai bidang tugasnya.
2. Melaksanakan anggaran kegiatan sesuai bidang tugasnya.
3. Mengendalikan kegiatan sesuai bidang tugasnya.
4. Menyusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Dokumen Pelaksanaan Perubahan
Anggaran (DPPA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan (DPAL) sesuai bidang
tugasnya.
5. Menandatangani perjanjian kerja sama dengan penyedia atas pengadaan barang/jasa
untuk kegiatan yang berada dalam bidang tugasnya.

Bab III – Pengelola Keuangan 2


6. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sesuai bidang tugasnya untuk
pertanggungjawaban pelaksanakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB
Desa).

Pembagian tugas kepala seksi dan kepala urusan pelaksana kegiatan anggaran dilakukan
berdasarkan bidang tugas masing-masing dan ditetapkan di dalam Rencana Kerja
Pemerintah Desa (RKP Desa).

3.2.3 Bendahara Desa


Sesuai dengan pasal 8 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 tahun 2018
tentang Pengelolaan Keuangan Desa, fungsi kebendaharaan atau Bendahara Desa
dilaksanakan oleh Kepala Urusan Keuangan (Kaur Keuangan) yang merupakan salah satu
unsur sekretariat desa.
Sebagai pelaksana fungsi kebendaharaan, Kaur keuangan mempunyai tugas sebagai berikut;
1. Menyusun Rencana Anggaran Kas (RAK) Desa.
2. Melakukan penatausahaan yang meliputi menerima, menyimpan,
menyetorkan/membayar, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan penerimaan
pendapatan desa dan pengeluaran desa dalam rangka pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa)

3.3 STRUKTUR ORGANISASI PENGELOLA KEUANGAN DESA


Bagan yang menggambarkan struktur organisasi Pengelola Keuangan Desa adalah sebagai
berikut:

Bab III – Pengelola Keuangan 2


Kepala Desa
PKPKD

PKPD Sekretaris Desa


Koordinator PKPD

Kepala Seksi Kepala Urusan


Pelaksana Kegiatan Kepala Urusan Keuangan
Pelaksana Kegiatan
Anggaran Bendahara
Anggaran
Pemerintahan Tata Usaha &
Kesejahteraan Umum
Pelayanan Perencanaan
Gambar 3.2: Struktur Organisasi Pengelola Keuangan Desa

Ringkasan
Pelaksanaan pengelolaan keuangan dilaksanakan secara bersama-sama Kepala Desa selaku
PKPKD dan perangkat desa selaku PPKD. PPKD terdiri dari sekretaris desa, kaur dan kasi
pelaksana kegiatan. PKPKD berwenang menetapkan kebijakan pelaksanaan APB Desa,
barang milik Desa, PPKD, dokumen DPA, DPPA dan DPAL, RAK desa, SPP dan melakukan
tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban APB Desa. Sekretaris desa memiliki
dua tugas utama yaitu koordinasi dan verifikasi. Kaur dan kasi memiliki tugas sebagai
pelaksana kegiatan sesuai tugas bidangnya.

Latihan Soal
1. PPKD terdiri dari :
A. Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala Seksi dan Kepala Urusan dan Kepala Urusan
Keuangan
B. Sekretaris Desa, Kepala Seksi dan Kepala Urusan
C. Sekretaris Desa, Kepala Seksi dan Kepala Urusan dan Kepala Urusan Keuangan
D. Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala Seksi dan Kepala Urusan

Bab III – Pengelola Keuangan 2


2. Menetapkan kebijakan pengelolaan barang milik Desa merupakan tugas:
A. PKPD
B. PKPKD
C. Sekretaris Desa
D. Bendahara Desa
3. Menyetujui Rencana Anggaran Kas (RAK) desa merupakan tugas:
A. PKPD P
B. KPKD
C. Sekretaris Desa
D. Bendahara Desa
4. Mengkoordinasikan penyusunan rancangan APB Desa merupakan tugas:
A. PKPD
B. Koordinator PKPD
C. Kaur keuangan
D. Bendahara Desa
5. Melakukan verifikasi terhadap Rencana Anggaran Kas (RAK) Desa merupakan tugas:
A. Sekretaris desa
B. PKPD
C. Kaur keuangan
D. Kepala Desa
6. Melaksanakan anggaran APB Desa merupakan tugas:
A. Kepala Desa
B. Perangkat daerah
C. Kaur keuangan
D. Kepala urusan dan kepala seksi
7. Menyusun Rencana Anggaran Kas (RAK) Desa merupakan tugas:
A. Sekretaris desa
B. Kaur keuangan
C. Kaur perencanaan
D. Kasi perencanaan
8. Melaksanakan verifikasi terhadap Rencana Anggaran Kas (RAK) Desa merupakan tugas:
A. Sekretaris desa
B. Kaur perencanaan
C. Kasi perencanaan
D. Kepala desa

Bab III – Pengelola Keuangan 2


9. Unsur perangkat desa yang memiliki tugas sebagai pelaksana teknis kegiatan adalah
A. Kepala desa
B. Semua perangkat desa
C. Semua kepala urusan dan kepala seksi
D. Kaur dan Kasi selain Kaur Keuangan
10. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan merupakan tugas
A. Sekretaris desa
B. Kepala urusan dan kepala seksi
C. Kepala desa
D. Kaur keuangan

Bab III – Pengelola Keuangan 2

Anda mungkin juga menyukai