, MM
Akuntansi
DANA DESA
Penebit
ZIFATAMA JAWARA
Akuntansi Dana Desa
© 2023
Diterbitkan Oleh:
ISBN : 978-623-6448-86-1
Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang Ketentuan Pidana Pasal 112 - 119. Undang-undang
Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau
memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.
KATA
PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan
penulisan buku dengan judul “AKUNTANSI DANA
DESA”. Penulisan buku ini adalah sebagai bahan ajar untuk
mengajar mata kuliah akuntansi dana desa di Program Studi
Akuntansi di manapun berada. Buku ini bertujuan untuk
memberikan pedoman, khususnya bagi mahasiswa dan
selebihnya untuk umum yang membutuhkan terkait dengan
gambaran umum konsep dan praktek akuntansi Akuntansi
dana desa. Buku ini menuntun pembaca untuk memahami
apa itu dana desa, bagaimana filosofi dan konsepnya,
bagaimana laporan keuangan dana desa yang relefan dengan
regulasi serta kondisi desa setempat.
Pengertian Akuntansi
Akuntansi didefinisikan sebagai proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, pelaporan dan interpretasi
transaksi keuangan dari suatu kesatuan usaha, yang
memungkinkan dilakukannya pengambilan keputusan oleh
pihak-pihak yang menggunakan informasi tersebut.
3.3. Partisipasi
Gambar 3.1
Siklus Akuntansi
1) tanggal transaksi,
2) nama dan jumlah akun yang didebit,
3) nama dan jumlah akun yang dikredit, dan
4) penjelasan ringkas mengenai transaksi yang dicatat.
1. Aset Lancar:
- Kas
- Piutang Desa
- Persediaan
8.1 Pendapatan
A k u6n t a n s i D a n a D e s a A k u n t a n s i D a n a63
bangunan desa, wisata yang dikelola desa, pemandia
desa, hutan desa, dll.
c. Hasil swadaya dan partisipasi masyarakat adalah
membangun dengan kekuatan sendiri yang
melibatkan peran serta masyarakat berupa tenaga atau
barang yang dinilai dengan uang. Contoh: urunan
desa, urunan carik, iuran penitipan kendaraan.
d. Lain-lain pendapatan desa. Contoh: Ganti ongkos
cetak surat-surat, biaya legalisasi surat-surat, sewa
tanah desa.
2) Transfer
a. Tanah desa
Dana desa adalah sumber dana desa yang berasal
dari anggaran pendapatan dan belanja negara
ditransfer melalui anggaran pendapatan dan belanja
daerah Kabupaten/Kota dan digunakan untuk
menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan desa,
pembinaan, dan pemerdayaan masyarakat.
b. Bagi Hasil Pajak Daerah /Kabupaten /Kota Dan
Retribusi Daerah. Misalnya; bagi hasil pajak bumi
dan bangunan.
c. Alokasi Dana Desa
Alokasi Dana Desa (ADD) adalah dana yang dikelola
oleh kabupaten untuk desa. Sumber ADD ini adalah
dana perimbangan daerah dan pusat yang diterima
kabupaten untuk desa.
d. Bantuang keuangan APBD Pem.Prop, Kab/Kota.
8.2 Belanja
8.3 Pembiayaan
2. Belanja
2.1 Bidang penyelenggaraan
pemerintah desa
2.1.1 Penghasilan tetap dan
tunjangan
2.3.2 Kegiatan…………..
2.5.2 Kegiatan………….
JUMLAH BELANJA
SURPLUS/DEFISIT
3 PEMBIAYAAN
3.1 Penerimaan Pembiayaan
3.1.1. Silpa
DITETAPKAN DI…………….
TANGGAL…………………….
KEPALA DESA……………….
TTD
(………………………..)
2. Belanja
2.1 Bidang penyelenggaraan
pemerintah desa
2.1.1 Penghasilan tetap dan tunjangan
2.1.1.1 Belanja pegawai
Penghasilan tetap kepala desa dan
perangkat tunjangan kepala desa
dan perangkat desa tunjangan
BPD
2.3.2 Kegiatan…………..
2.5.2 Kegiatan………….
SURPLUS/DEFISIT
3 PEMBIAYAAN
3.1 Penerimaan Pembiayaan
3.1.1. Silpa
3.1.2 Pencairan Dana Cadangan
3.1.3 Hasil Kekayaan Desa
Yang dipisahkan
DITETAPKAN DI……………………….
TANGGAL………………………………..
KEPALA DESA………………………….
9.1 Kinerja
Rumus:
a) Rasio Pertumbuhan Pendapatan =
Realisasi Pendapatan ADD Xn – Pendapatan Xn-1 x 100%
Keterangan :
Xn = Tahun yang dihitung
Xn-1 =Tahun sebelumnya
Kriteria Penilaian Rasio Pertumbuhan
1. Pemisahan Tugas
Di sinilah dibutuhkan lebih dari satu orang untuk
menyelesaikan tugas untuk mencegah pencurian atau
penipuan. Misalnya, meminta satu orang memesan
1. Pengendalian Lingkungan
Fungsi pengendalian lingkungan merupakan pondasi
awal dari seluruh komponen sistem pengendalian internal
lainnya. COSO (2013) menjelaskan bahwa pengendalian
lingkungan mencakup standar, proses, dan struktur
yang dibutuhkan dalam melaksanakan pengendalian
internal dalam suatu organisasi. Oleh sebab itu, Institute
for Internal Auditors (IIA) menjelaskan pentingnya
pengendalian lingkungan sebagai pondasi dasar dari
ketercapaian sistem pengendalian internal yang efektif,
Dalam membahas ketercapaian komponen pengendalian
lingkungan ini, akan dibahas melalui beberapa indikator,
yaitu: cerminan komitmen dari aparatur pemerintah desa
dalam bentuk integritas dan nilai etik, independensi
dalam pelaksanaan pengendalian internal, manajemen
organisasi, pengembangan sumber daya manusia, serta
penerapan akuntabilitas kinerja.