Anda di halaman 1dari 6

MATERI UJIAN PRAKTEK KIMIA 2022

ELEKTROLISIS

A. Tujuan
Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi di katoda dan anoda pada elektrolisis Kalium Iodida.
B. Alat dan Bahan
Alat :
 Tabung U
 Elektroda karbon
 Sumber arus 6 volt
 Jepit buaya
 Pipet tetes
 Tabung reaksi
Bahan:
 Larutak kalium iodida (KI) 0,5 M
 Larutan besi (III) klorida (FeCl3) 0,1 M
 Larutan fenolftalein
 Larutan amilum
C. Cara Kerja
1. Masukkan larutan KI ke dalam alat elektrolisis sampai 1 cm dari ujung atas tabung U
2. Hubungkan elektroda-elektroda dengan sumber arus listrik selama 15 menit
3. Amati perubahan yang terjadi pada anoda dan katoda
4. Keluarkan elektroda-elektroda dengan hati-hati dan catat baunya
5. Ambil 2 ml larutan dari ruang katoda dengan menggunakan pipet tetes, kemudian masukkan ke dalam
masing-masing 2 tabung reaksi.
6. Tambahkan 1 tetes larutan fenolftalein pada tabung reaksi pertama dan tambahkan beberapa tetes larutan
FeCl3 0,1 M pada tabung reaksi kedua.
7. Ambil 2 ml larutan dari ruang anoda dengan menggunakan pipet tetes, kemudian masukkan ke dalam
tabung reaksi.
8. Tambahkan beberapa tetes larutan amilum pada larutan dari anoda dan guncangkan tabung tersebut.
D. Data Pengamatan
1. Perubahan pada katoda =
2. Perubahan pada anoda =
3. Bau pada anoda =
4. Larutan dari ruang katoda
a. Ditambah larutan fenolftalein =
b. Ditambah larutan FeCl3 =
5. Larutan dari ruang anoda
a. Warna =
b. Perubahan warna setelah penambahan amilum
E. Pertanyaan
1. Apa yang terjadi pada katoda?
2. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi di katoda?
3. Apa yang terjadi pada anoda?
4. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi di anoda?
KESETIMBANGAN KIMIA

I. Judul : Pergeseran Kesetimbangan

II. Tujuan :
1. Mengamati pergeseran kesetimbangan kimia jika salah satu atau semua komponennya diubah.
2. Mengetahui pengaruh perubahan suhu terhadap kesetimbangan.

III. Alat dan bahan :


1. Gelas kimia 100 mL
2. Gelas ukur
3. Tabung reaksi
4. Silinder ukur 25 mL
5. Pengaduk
6. Pipet tetes
7. Larutan KSCN 1 M
8. Larutan NaOH 1 M
9. Larutan FeCl3 1 M
10. Aquades

IV. Langkah kerja :


Percobaan 1 :
1. Masukkan 21 mL aquades ke dalam gelas kimia. Tambahkan 2 mL larutan KSCN 1 M dan 2 mL
FeCl3 1 M. Aduklah larutan itu sampai homogen.
2. Bagilah larutan tersebut kedalam 5 tabung reaksi yang telah diberi label A, B, C, D dan E.
3. Perlakukan ke-5 tabung reaksi tersebut sebagai berikut :
Tabung A : sebagai pembanding
Tabung B : tambahkan 1 mL larutan KSCN 1 M
Tabung C : tambahkan 1 mL larutan FeCl3 1 M
Tabung D : tambahkan 1 mL larutan NaOH 1 M
Tabung E : tambahkan 1 mL aquades
4. Guncangkan ke-5 tabung reaksi hingga warnanya homogen dan bandingkan warna yang terbentuk.
5. Masukkan 5 mL air teh ke dalam tabung B dan C, dan 5 mL aquades ke dalam tabung D dan E.
Bandingkan warna dari tabung-tabung tersebut.
6. Catat hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.

V. Hasil pengamatan :
Percobaan 1 :
1. Perubahan konsentrasi salah satu komponen
Tabung reaksi Komponen yang di ubah Warna dibandingkan dengan tabung A
Tabung B SCN- diperbesar
Tabung C Fe3+ diperbesar
Tabung D Fe2+ diperkecil

2. Perubahan konsentrasi semua komponen (pengenceran)


Warna larutan sesudah diencerkan
a. Tabung reaksi E dibandingkan dengan tabung reaksi A :
............................................................................................................................................................
.................................................................................................................................
b. Tabung reaksi yang berisi air teh :
............................................................................................................................................................
.................................................................................................................................

Percobaan 2 :
1. Warna sebelum dipanaskan :
.................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................
2. Warna sesudah dipanaskan :
.................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................
3. Warna sesudah ditambah aquades :
.................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................
VI. Pertanyaan :
1. Faktor-faktor apasajakah yang diamati dalam percobaan di atas ?
2. Apakah fungsi dari penambahan larutan NaOH 1 M pada percobaan 1 ?
3. Bagaimanakah pengaruh konsentrasi terhadap kesetimbangan ?
4. Bagaimanakah pengaruh pengenceran terhadap kesetimbangan ?
5. Bagaimanakah pengaruh suhu terhadap kesetimbangan ?

KALORIMETRI

A. Tujuan :
1. Menghitung kalor reaksi suatu zat dengan kalorimeter sederhana
2. Menentukan entalpi reaksi penetralan

B. Dasar Teori :
 Besarnya perubahan entalpi atau besarnya energi yang dibebaskan atau yang diperlukan dar suatu reaksi
tidak dapat ditentukan secara langsung, tetapi dapat ditentukan dengan percobaan.
Proses pengukuran kalor reaksi disebut kalorimetri dan percobaan untuk menentukan besarnya
perubahan entalpi digunakan alat kalorimeter.

q = kalor yang terjadi pada reaksi


q = ( m . c. ∆t) m = massa zat yang bereaksi (gram)
c = kalor jenis air=4,2 jK-1 g-1
ρ = massa jenis air=1 gr/ml
∆t = kenaikan suhu larutan

 Entalpi kalor reaksi penetralan adalah entalpi kalor reaksi yang terjadi pada reaksi asam dan basa
sehingga terbentuk satu mol garam
Sehingga: Asam + Basa  1 Garam + H2O ∆H= x kJ

C. Alat dan Bahan:


1. Kalorimeter sederhana atau steroform dari kemasan (pop mie) dan penutup
2. Gelas ukur 50 ml
3. Pipet
4. Beker glass 100 ml
5. Termometer
6. Larutan NaOH 1M
7. Larutan HCl 1M , ukur suhunya
D. Cara Kerja:
1. masukkan 25 ml larutan NaOH 1M dalam beker glass, lalu ukur suhunya
2. masukkan pada bekerglas yang lain larutan HCl 1M 25 ml, ukur suhunya
3. siapkan bejana kalorimeter atau gelas stereform dengan penutup yang rapat (beri lubang untuk
memasukkan termometer).
4. Masukkan secara bersamaan 25 ml NaOH 0,1M dan 25ml HCl 0,1M ke dalam alat kalorimeter
sederhana, lalu uutplah dengan cepat.
5. Goyangkan wadah kalorimeter agar reaksi berlangsung sempurna, lalu catat kenaikan suhu sampai pada
suhu tertinggi
6. Tentukan perubahan suhu yang terjadi sebelum dan sesudah reaksi.
7. Hitunglah kalor netralisasi asam basanya dan Tentukan persamaan termokimianya

E. Hasil pengamatan:

NaOH 1 M 25 ml HCl 1 M 25 ml Campuran NaOH 1M + HCl


1M
Suhu awal .........oC .........oC X
Suhu xxx xxx .........oC
campuran

F. Analisa Data:
q = kalor
q= m . c. ∆t m =massa zat yang bereaksi (gr)
c =kalor jenis air=4,2 jK-1 g-1
massa jenis air =1 gr/cm3
C=kapasitas kalor kalorimeter
a. Perhitungan kalor reaksi:

b. Besarnya ∆H untuk 1 mol= .......................

c. Persamaan Termokimia entalpi penetralan:

G. Tugas:

1. Tentukan:
a. Hitung kalor reaksi pada reaksi penetralan 25 ml larutan NaOH 0,1M dan 25ml HCl 0,1M pada
percobaan di atas. Bila kalor jenis air=4,2 jK-1 g-1
b. Tentukan perubahan entalpi reaksi di atas.
c. Tulis persamaan termokimia reaksi penetralan di atas.

H. Kesimpulan:
1. ..............................................................................................................
2. ..............................................................................................................
INDIKATOR ASAM BASA

1. TUJUAN
Mengetahui perbedaan warna yang diberikan oleh indikator, baik alami maupun buatan terhadap larutan asam
dan basa

2. ALAT DAN BAHAN


Alat: Bahan:
-Rak dan 4 tabung reaksi -larutan detergen -kertas lakmus -kunyit
-Pipet tetes -obat maag -brom timol biru -kulit manggis
-Pelat tetes -larutan HCl -fenolftalein -bunga sepatu
-Alu dan lumpang -larutan cuka -metil orange -daun pandan
-metil merah -pucuk daun jati

3. CARA KERJA
Sediakan 4 tabung reaksi, beri label (nomor) dari 1-4. Masukan larutan detergen ke tabung 1, antacid/ obat
maag (yang sebelumnya digerus dulu di lumpang dengan alu) kedalam tabung 2, larutan HCl ke tabung 3, dan
larutan asam cuka ke tabung 4.
Siapkan indikator buatan, lakmus, BTB, PP, MO, dan MM. Selain itu ekstraklah kunyit, kulit manggis, kelopak
bunga sepatu, daun pandan, dan pucuk daun jati sebagai indikator alami.
Tambahkan masing-masing satu tetes Brom Timol Biru (BTB) kedalam ke empat tabung diatas. Catat warna
pada tabel dalam lembar kerja.
Dengan cara yang sama, tentukan warna pada masing-masing tabung dengan ditambahkan PP, MO, MM,
lakmus, ekstrak kunyit, kulit manggis, bunga sepatu, daun pandan, dan pucuk daun jati.

4. DATA PENGAMATAN
Warna indikator dalam larutan
Larutan
Indikator
1 (detergen) 2 (antacid) 3 (HCl) 4 (asam cuka)
Kertas lakmus
Brom timol biru
Fenolftalein
Metil orange
Metil merah

5. PERTANYAAN
1. Apakah ada perbedaan warna yang jelas dari setiap indikator yang diberikan pada larutan asam dan
larutan basa?
2. Apakah semua ekstrak tumbuhan dapat dijadikan sebagai indikator alami asam basa? Bagaimana kriteria
tumbuhan yang dapat dijadikan indikator alami asam-basa?
3. Dari data yang didapat, apa saja perbedaan sifat asam dan basa?
LAJU REAKSI

A. Tujuan
1. Menentukan orde reaksi terhadap reaktan
2. Menentukan persamaan laju reaksi
3. Menentukan harga tetapan laju reaksi

B. Alat dan bahan


Alat :
Gelas kimia
Gelas ukur 25 ml
Stop watch
Spidol hitam
pipet
Bahan:
Kertas putih
Larutan HCl 2 M
Larutan Na2S2O3 0,2 M
Air/aquades

C. Cara kerja
1. Buatlah tanda silang (X) pada kertas putih.
2. Masukkan 10 mL larutan HCl 2 M ke dalam gelas kimia dan letakkan gelas kimia di atas tanda
silang.
3. Tambahkan 20 mL larutan Natrium Tiosulfat 0,2 M dan catat waktu sejak penambahan sampai tanda
silang (X) tidak terlihat lagi dari atas larutan!
4. Ulangi percobaan dengan menggunakan larutan Natrium Tiosulfat yang diencerkan lebih dulu
dengan air seperti yang tertera dalam tabel.
5. Ulangi percobaan dengan menggunakan larutan HCl yang diencerkan lebih dulu dengan air

D. Data Pengamatan
Tabel 1
Volume (mL) [Na2S2O3]
1
Na2S2O3 0,2 dalam Waktu 𝑟=
HCl 2M Air Campuran campuran 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
M
10 20 - 30
10 10 5 30
10 5 10 30

Tabel 2
Volume (mL) [HCl] 1
Na2S2O3 0,2 dalam Waktu 𝑟=
HCl 2M Air Campuran campuran 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
M
10 20 - 30
7,5 20 2,5 30
5 20 5 30
E. Pertanyaan:

Anda mungkin juga menyukai