Anda di halaman 1dari 38

NAMA :

KELAS :
NO. ABSEN :
GURU PEMBIMBING :

SMA PUSRI PALEMBANG


TP. 2021/2022

1
Pengetahuan
3.1. Menjelaskan program linear dua variabel dan metode
penyelesaiannya dengan menggunakan masalah
kontekstual
KOMPETENSI DASAR Keterampilan
4.1. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
program linear dua variabel

PETA KONSEP

2
KEGIATAN BELAJAR 1

Diharapkan setelah mempelajari modul ini, Peserta didik dapat:


1. Menentukan himpunan penyelesaian dari persamaan linear dua
variable dengan menggunakan substitusi/eliminasi/gabungan
dengan benar
2. Menentukan penyelesaian suatu pertidaksamaan linear dua variable
dengan benar
3. Menentukan DHP dari Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variable
TUJUAN PEMBELAJARAN dengan benar
4. Menyelesaikan persamaan linear dua variable dengan
menggunakan substitusi/eliminasi/gabungan dari suatu masalah
kontekstual dengan benar
5. Menyelesaikan pertidaksamaan linear dua variable dari masalah
kontekstual dengan benar
6. Menyelesaikan DHP dari Sistem Pertidaksamaan Linear Dua
Variable dari suatu masalah kontekstual dengan benar

SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV)


Sistem persamaan linear Dua Variabel (SPLDV) merupakan suatu sistem yang terdiri atas dua persamaan
linier yang mempunyai dua variabel.
Terdapat beberapa cara/metode untuk menyelesaikan permasalahan terkait Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV). Metode-metode tersebut diantaranya adalah
a. Metode Substitusi
b. Metode Eliminasi
c. Metode Gabungan
Metode Substitusi
Langkah-langkah menyelesaikan SPLDV dengan metode substitusi:
1. Mengubah salah satu persamaan menjadi bentuk y = ax + b atau x = cy + d
2. Substitusi nilai x atau y yang diperoleh pada langkah pertama ke persamaan yang lainnya.
3. Selesaikan persamaan untuk mendapatkan nilai x atau y.
4. Substitusi nilai x atau y yang diperoleh pada langkah ketiga pada salah satu persamaan untuk
mendapatkan nilai dari variabel yang belum diketahui.
5. Penyelesaiannya adalah (x, y).

CONTOH 1:
2x + 3y = 8 persamaan (i)
3x + y = 5 persamaan (ii)
Jawab:
Langkah 1: mengubah salah satu persamaan menjadi bentuk y = ax + b atau x = cy + d
Mengubah persamaan (ii) ke dalam bentuk y = ax + b
3x + y = 5 → y = 5 – 3x

3
Langkah 2: substitusi y = 5 – 3x pada persamaan 2x + 3y = 8
2x + 3(5 – 3x) = 8

Langkah 3: selesaikan persamaan sehingga diperoleh nilai x


2x + 3(5 – 3x) = 8↔2x + 15 – 9x = 8↔2x – 9x = 8 – 15↔– 7x = – 7 → x = 1

Langkah 4: substitusi nilai x = 1 pada persamaan 2x + 3y = 8 (pilih salah satu, bebas, hasilnya akan sama).
2x + 3y = 8↔2(1) + 3y = 8↔2 + 3y = 8↔3y = 8 – 2↔3y = 6 → y = 2

Langkah 5: penyelesaiannya adalah (x, y)


Hasil yang diperoleh x = 1 dan y = 2, jadi penyelesaiannya adalah (1, 2)

CONTOH 2:
Tentukan nilai x dan y dengan cara subsitusi
3𝑥 + 2𝑦 = 7
5𝑥 + 3𝑦 = 11
Jawab :
3𝑥 + 2𝑦 = 7 … (𝑖)
5𝑥 + 3𝑦 = 11 … (𝑖𝑖)
Langkah 1: mengubah salah satu persamaan menjadi bentuk y = ax + b atau x = cy + d
Mengubah persamaan (i) ke dalam bentuk x = cy + d
Pilih yang mempunyai koefisien terkecil
7−2𝑦
3𝑥 + 2𝑦 = 7↔3𝑥 = 7 − 2𝑦↔𝑥 = 3

7−2𝑦
Langkah 2: substitusi 𝑥 = pada persamaan 5x+3y=11
3
7−2𝑦
5𝑥 + 3𝑦 = 11↔5 ( ) + 3𝑦 = 11
3

Langkah 3: selesaikan persamaan sehingga diperoleh nilai Y


35−10𝑦 9𝑦 35−𝑦
+ = 11↔ = 11 ↔35 − 𝑦 = 11.3↔35 − 𝑦 = 33↔35 − 33 = 𝑦↔2 = 𝑦
3 2 3

7−2𝑦
Langkah 4: substitusi nilai y = 2 pada persamaan 𝑥 = 3
7−2𝑦 7−2.2 7−4 3
𝑥= = = = 3 =1
3 3 3

Langkah 5: penyelesaiannya adalah (x, y)


Hasil yang diperoleh x = 1 dan y = 2, jadi penyelesaiannya adalah (1, 2)

4
Metode Eliminasi
Langkah-langkah menyelesaikan SPLDV dengan metode eliminasi:
1. Menyamakan salah satu koefisien dari variabel x atau y dari kedua persamaan dengan cara mengalikan konstanta
yang sesuai.
2. Hilangkan variabel yang memiliki koefisien yang sama dengan cara menambahkan atau mengurangkan kedua
persamaan.
3. Ulangi kedua langkah untuk mendapatkan variabel yang belum diketahui.
4. Penyelesaiannya adalah (x, y)

Contoh 1:
2x + 3y = 8 persamaan (i)
3x + y = 5 persamaan (ii)
Jawab:
Langkah 1: menyamakan salah satu koefisien dari variabel x atau y dari kedua persamaan dengan cara mengalikan konstanta
yang sesuai.

Langkah 2: hilangkan variabel yang memiliki koefisien yang sama dengan cara menambahkan atau mengurangkan kedua
persamaan.

Langkah 3: ulangi kedua langkah untuk mendapatkan variabel yang belum diketahui

Langkah 4: penyelesaiannya adalah (x, y)


Hasil yang diperoleh x = 1 dan y = 2, jadi penyelesaiannya adalah (1, 2).

Contoh 2:
Tentukan nilai x dan y dengan cara eliminasi
2𝑥 + 5𝑦 = 16
3𝑥 − 2𝑦 = 5
Jawab:
Eliminasi 𝑥 Eliminasi 𝑦
2𝑥 + 5𝑦 = 16 . 3 6𝑥 + 15𝑦 = 48 2𝑥 + 5𝑦 = 16 . 2 4𝑥 + 10𝑦 = 32
3𝑥 − 2𝑦 = 5 .2 6𝑥 − 4𝑦 = 10 − 3𝑥 − 2𝑦 = 5 . 5 15𝑥 − 10𝑦 = 25 +
19𝑦 = 38 19𝑥 = 57
𝑦=2 𝑥=3
Jadi penyelesaiannya adalah (3, 2).

5
Metode Gabungan (Eliminasi – Substitusi)
Metode gabungan merupakan penggabungan langkah dari metode substitusi dan eliminasi. Metode eliminasi
mempunyai langkah awal yang cukup mudah dan singkat. Sedangkan metode substitusi mempunyai cara akhir yang
baik. Kedua metode tersebut digabungkan untuk mempermudah pengerjaan.

Langkah-langkah menyelesaikan SPLDV dengan metode eliminasi:


1. Cari nilai salah satu variabel x atau y dengan metode eliminasi.
2. Gunakan metode substitusi untuk mendapatkan nilai variabel kedua yang belum diketahui.
3. Penyelesaiannya adalah (x, y).

Contoh 1:
2x + 3y = 8 persamaan (i)
3x + y = 5 persamaan (ii)
Jawab:
Langkah 1: mencari nilai x dengan metode eliminasi

Langkah 2: substitusi nilai x = 1 pada persamaan 2x + 3y = 8 (pilih salah satu, bebas, hasilnya akan sama)
2x + 3y = 8 ↔ 2(1) + 3y = 8 ↔ 2 + 3y = 8 ↔ 3y = 8 - 2 ↔ 3y = 6 ↔ y = 2

Langkah 3: penyelesaiannya adalah (x, y)


Hasil yang diperoleh x = 1 dan y = 2, jadi penyelesaiannya adalah (1, 2).

Contoh 2:
Tentukan nilai x dan y dengan cara eliminasi
2𝑥 + 5𝑦 = 16
3𝑥 − 2𝑦 = 5
Jawab:
Eliminasi 𝑥 Subsitusi 𝑦
2𝑥 + 5𝑦 = 16 . 36𝑥 + 15𝑦 = 48 2𝑥 + 5𝑦 = 16
3𝑥 − 2𝑦 = 5 . 26𝑥 − 4𝑦 = 10 − 2𝑥 + 5.2 = 16
19𝑦 = 38 2𝑥 + 10 = 16
𝑦=2 2𝑥 = 16 − 10
2𝑥 = 6
𝑥=3
Jadi penyelesaiannya adalah (3, 2).

6
SOAL CERITA
Seorang tukang parkir mendapat uang sebesar Rp17.000,00 dari 3 buah mobil dan 5 buah motor, sedangkan dari 4 buah mobil
dan 2 buah motor ia mendapat Rp18.000,00. Jika terdapat 20 mobil dan 30 motor, banyak uang parkir yang ia peroleh
adalah….
A. Rp135.000,00
B. Rp115.000,00
C. Rp110.000,00
D. Rp100.000,00
Pembahasan:
Misalkan:
Tarif parkir per mobil = x
Tarif parkir per motor = y
Berdasarkan cerita pada soal, dapat diperoleh model matematika seperti di bawah.
3x + 5y = 17.000
4x + 2y = 18.000

Kalikan persamaan pertama dengan 4 (empat) dan persamaan kedua dengan 3 (tiga). Hal ini digunakan untuk membuat salah
satu variabelnya sama, sehingga bisa saling mengurangi.

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh nilai y = 1.000

Substitusi nilai y = 1.000 pada salah satu persamaan yang diketahui, misalnya 3x + 5y =17.000 (pemilihan persamaan yang
berbeda akan tetap menghasilkan hasil akhir sama).
3x + 5y = 17.000
3x + 5(1.000) = 17.000
3x + 5.000 = 17.000
3x = 17.000 – 5.000
3x = 12.000
x = 12.000 : 3 = 4.000

Hasil yang diperoleh adalah

Uang parkir mobil = x = Rp.4.000,00


Uang parkir motor = y = Rp.1.000,00

Jadi, uang yang diperoleh untuk 20 mobil dan 30 motor adalah


= 20 x Rp4.000,00 + 30 x Rp1.000,00
= Rp80.000,00 + Rp30.000,00
= Rp110.000,00

7
PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

Pengertian Pertidaksamaan
Pertidaksamaan merupakan suatu bentuk/kalimat matematis yang memuat tanda lebih dari “ > “, kurang dari “ < “, lebih dari
atau sama dengan “ ≥ “, dan kurang dari atau sama dengan “ ≤ “.
Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
Pertidaksamaan linear satu variabel merupakan bentuk pertidaksamaan dengan memuat satu peubah (variabel) dengan
pangkat tertingginya adalah satu (linear).
Bentuk Umum:
ax + b > c
ax + b < c
ax + b  c
ax + b ≤ c
Ket :
a : koefisien variavel x
x : variabel
b, c : konstanta
<, >, ≤,  : tanda pertidaksamaan

Contoh:

Jawab:

8
Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
Pertidaksamaan linear dua variabel adalah bentuk pertidaksamaan yang memuat dua peubah (variabel) dengan pangkat
tertinggi variabel tersebut adalah satu.
Bentuk Umum:
ax + by > c
ax + by < c
ax + by  c
ax + by ≤ c

9
Ket :
a : koefisien variavel x
b : koefisien variabel y
x, y : variabel
c : konstanta
<, >, ≤,  : tanda pertidaksamaan

Untuk menentukkan daerah penyelesaiannya, kita bisa melakukan langkah-langkah seperti di bawah ini:
1. Ubahlah tanda ketidaksamaan dari pertidaksamaan menjadi tanda sama dengan (=), sehingga kita akan memperoleh
persamaan linear dua variabel
2. Gambar dari grafik atau garis dari persamaan linear dua variabel tadi.
Hal ini bisa kita lakukan dengan cara menentukan titik potong sumbu x dan sumbu y dari persamaan.
Ataupun dapat memakai dua titik sembarang yang dilewati oleh garis. Garis akan membagi dua bidang kartesius
3. Lakukan uji titik yang tidak dilewati oleh garis (substitusi nilai x dan y titik ke pertidaksamaan).
Apabila menghasilkan pernyataan yang benar, artinya daerah tersebut adalah penyelesaiannya.
Tetapi, jika menghasilkan pernyataan salah maka bagian lainnya lah yang merupakan penyelesaiaanya.

Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan linear di bawah ini:
a. 2x + 3y ≥ 12 c. 4x – 3y < 12
b. 2x – 5y > 20 d. 5x + 3y ≤ 15

Jawab:
a. Langkah pertama adala lukis garis 2x + 3y = 12
dengan cara menghubungkan titik potong garis dengan sumbu X dan sumbu Y.
Titik potong garis dengan sumbu X memilki arti sebagai y = 0, dan didapatkan x = 6 (titik (6,0)).
Titik potong garis dengan sumbu Y artinya x = 0, didapat y = 4 (titik (0,4)).
Garis 2x + 3y = 12 tersebut kemudian akan membagi bidang kartesius menjadi dua bagian.
Untuk menentukan daerah yang mana adalah himpunan penyelesaian, maka dilakukan dengan mengambil salah satu titik
uji dari salah satu sisi daerah.
Sebagai contoh disini kita ambil titik (0,0). Lalu disubstitusikan ke pertidaksamaan sehingga akan kita peroleh:
2(0) + 3(0) < 12↔0 < 12 Sehingga, 0 ≥ 12 salah, yang berarti tidak dipenuhi sebagai daerah penyelesaian.
Jadi, daerah penyelesaiannya yaitu daerah yang tidak masuk dalam titik (0,0). Yakni daerah yang diarsir pada gambar di
bawah ini:

10
b. Langkah pertama adalah menggambar garis 2x – 5y = 20
dengan cara menghubungkan titik potong garis di sumbu X dan sumbu Y.
Titik potong garis dengan sumbu X, y = 0, didapat x = 10 (titik (10,0))
Titik potong garis dengan sumbu Y, x = 0, didapat y = –4 (titik (0,–4))
Garis 2x – 5y = 20 tersebut akan membagi bidang kartesius menjadi dua bagian.
Untuk menentukan daerah yang mana adalah himpunan penyelesaian. Maka kita akan melakukannya dengan cara
mengambil titik uji pada salah satu sisi daerah.
Sebagai contoh kita ambil titik (0,0). Lalu kita substitusikan ke pertidaksamaan sehingga akan kita peroleh:
2(0) – 5(0) > 20↔0 > 20 (salah), artinya tidak dipenuhi.
Sehingga, daerah penyelesaiannya yaitu daerah yang tidak masuk dalam titik (0,0). Yakni daerah yang diarsir pada gambar di
bawah ini:

c. Langkah pertama adalah menggambar garis 4x – 3y = 12


dengan cara menghubungkan titik potong garis pada sumbu X dan sumbu Y.
Titik potong garis dengan sumbu X maka y = 0 didapat x = 3 (titik (3,0))
Titik potong garis dengan sumbu Y maka x = 0 didapat y = –4 (titik (0,–4))
Garis 4x – 3y = 12 tersebut akan membagi bidang kartesius menjadi dua bagian.
Untuk menentukan daerah yang mana adalah himpunan penyelesaian. Maka kita akan melakukannya dengan cara
mengambil salah satu titik uji dari salah satu sisi daerah.
Sebagai contoh kita ambil titik (0,0). Lalu kita substitusikan ke pertidaksamaan sehingga akan kita peroleh:
4(0) – 3(0) < 12↔0 < 12 (benar), yang berarti dipenuhi sebagai daerah penyelesaian.
Sehingga, daerah penyelesaiannya yaitu daerah yang terdapat atau memuat titik (0,0). Yakni daerah yang diarsir pada gambar
di bawah ini:

11
d. Langkah pertama adalah menggambar garis 5x + 3y = 15
dengan cara menghubungkan titik potong garis pada sumbu X dan sumbu Y.
Titik potong garis dengan sumbu X maka y = 0, didapat x = 3 (titik (3,0))
Titik potong garis dengan sumbu Y maka x = 0, didapat y = 5 (titik (0,5))
Garis 5x + 3y = 15 tersebut membagi bidang kartesius menjadi dua bagian.
Untuk menentukan daerah yang mana adalah himpunan penyelesaian. Maka kita akan melakukannya dengan cara
mengambil salah satu titik uji dari salah satu sisi daerah.
Sebagai contoh kita ambil titik (0,0). Lalu kita substitusikan ke pertidaksamaan sehingga akan kita peroleh:
5(0) + 3(0) ≤15↔0 ≤ 15 (benar), artinya dipenuhi.
Sehingga, daerah penyelesaiannya yaitu daerah yang terdapat atau memuat titik (0,0). Yakni daerah yang diarsir pada gambar
di bawah ini:

SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPtLDV)

Contoh:
Tentukanlah Himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan:
3x + 2y ≤ 12;
x - y ≤ 3,
x ≥ 0, dan y ≥ 0, x, y € R

12
Penyelesaian:
Menggambar dan menentukan DHP masing – masing pertidaksamaan
Menentukan titik potong terhadap sumbu – sumbu seperti pada table berikut ini:

DHP Masing - masing

Daerah yang terkena arsiran paling banyak di tunjukan pada gambar berikut ini:

Bisa juga dengan mengarsir daerah yang salah, sehingga DHP nya adalah daerah yang bersih seperti pada gambar berikut ini:

13
LATIHAN

NO SOAL PEMBAHASAN
1. Carilah himpunan penyelesaian dari SPLDV berikut
ini :
3x + 5y = 21
2x – 7y = 45

2. Andi berbelanja ke toko buku, ia membeli 4 buah


buku tulis dan 1 buah pensil. Untuk itu, Andi harus
membayar sejumlah Rp5.600. Di toko buku yang
sama, Budi membeli 5 buah buku tulis dan 3 buah
pensil. Jumlah uang yang harus dibayar Budi sebesar
Rp8.400. Masalahnya adalah, berapa harga untuk
sebuah buku tulis dan harga untuk sebuah pensil?

3. Lisa dan Muri bekerja pada pabrik tas. Lisa dapat


meyelesaikan 3 buah tas setiap jam dan Muri dapat
menyelesaikan 4 tas setiap jam. Jumlah jam kerja
Lisa dan Muri adalah 16 jam sehari dengan jumlah
tas yang dibuat oleh keduanya adalah 55 tas. Jika
jam kerja keduanya berbeda, tentukan jam kerja
mereka masing-masing.

4. Arsirlah daerah penyelesaian dari sistem


pertidaksamaan linier :
a. −3x − 2 y  6

b. − 2  x  4

14
c. 3x + 4 y  36

d. 3 x − 5 y  15

5. Arsirlah daerah penyelesaian dari sistem


pertidaksamaan linier :
− 2 x + y  12
a. 
x0 

3x − 4 y  12

b. x0 
y  0 

15
x+ y 5
2 x + y  6
c. 
x0 
y  0 

3x + 4  36

d. 2  x  8 
0  y  6 

16
KEGIATAN BELAJAR 2

Diharapkan setelah mempelajari modul ini, Peserta didik dapat:


1. Menentukan Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variable dari grafik
dengan benar
TUJUAN PEMBELAJARAN 2. Menyelesaikan Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variable dari
suatu grafik dengan benar

MENENTUKAN SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPtLDV) DARI GRAFIK


Menentukan persamaan garis jika memeotong sumbu X dan sumbu Y

Menentukan persamaan garis jika diketahui dua titik yang di lalui garis

Contoh:
sistem pertidaksamaan linier dua variable dari grafik di bawah ini adalah …

17
Penyelesaian:
Langkah 1: Menentukan persamaan garis tersebut.
Garis yang melalui (2, 0) dan (0, 4)
4x + 2y = 4.2 ↔ 4x + 2y = 8 (di bagi 2)
↔ 2x + y = 4
Ambil salah satu titik koordinat yang betul-betul terletak pada daerah arsir (Misalnya (1,2))
Lalu masukkan ke bentuk aljabar x + 2y lalu bandingkan dengan 8.
x + 2y ..... 8 (Tanda titik-titik nanti diisi dengan tanda ≥ atau ≤, supaya benar)
Coba kita cek
1 + 2(2) ..... 8
1 + 3 ... 8
4 ... 8
Nah tanda ketidaksamaan yang benar untuk mengisi titik-titik tersebut adalah ≤.(4 ≤ 8)
Jadi, pertidaksamaan pertama yang memiliki penyelesaian daerah arsir adalah x + 2y ≤ 8.

Contoh :
Tentukan sistem pertidaksamaan linier dua variable yang daerah himpunan penyelesaiannya di tunjukkan pada
gambar berikut ini!

Pembahasan:
Menentukan persamaan masing – masing garis

Garis I : Kali silang


Angka 2 di sb. Y di kali dengan X dan angka -4 di sb. X di kali dengan Y hasilnya kalikan dengan angka tersebut
2x + (-4)y = 2. (-4) ↔ 2x – 4y = -8 (bagi 2)
↔ x – 2y = -4

18
Garis II : Kali silang
Angka 4 di sb. Y di kali dengan X dan angka 5 di sb. X di kali dengan Y hasilnya kalikan dengan angka tersebut
4x + 5y = 4. 5 ↔ 4x + 5y = 20

Garis III : sumbu Y, persamaan x = 0


Garis VI : sumbu X, persamaan y = 0

Menentukan tanda ketaksamaan masing – masing dengan satu titik uji, tititk yang paling mudah adalah titik (0,0)
Garis I : x – 2y = -4
Subs. (0,0) ↔ 0 – 2.0 …… -4
↔ 0 ….... -4
Karena pada garis x – 2y = -4 arsiran nya ke bawah mengenai titik (0,0) maka pernyataan harus bernilai benar
sehingga tanda ketaksamaan nya adalah , maka pertidaksamaan garis I adalah x – 2y  -4

Garis II : 4x + 5y = 20
Subs. (0,0) ↔ 4.0 + 5.0 … 20
↔ 0 .... 20
Karena pada garis 4x + 5y = 20 arsiran nya ke bawah mengenai titik (0,0) maka pernyataan harus bernilai benar
sehingga tanda ketaksamaan nya adalah ≤, maka pertidaksamaan garis II adalah 4x + 5y ≤ 20

Garis III : x = 0
Karena DHP berada di sebelah kanan maka pertidaksamaan nya menjadi x  0

Garis IV : y = 0
Karena DHP berada di sebelah atas maka pertidaksamaan nya menjadi y  0

Jadi, Sistem pertidaksamaan yang memenuhi DHP tersebut yaitu:


x – 2y  -4; 4x + 5y ≤ 20; x  0, dan y  0

Contoh :
Tentukan sistem pertidaksamaan linier dua variable yang daerah himpunan penyelesaian seperti pada gambar berikut ini!

19
Pembahasan:
Menentukan persamaan masing – masing garis

Garis I : Kali silang


Angka 6 di sb. Y di kali dengan X dan angka 3 di sb. X di kali dengan Y hasilnya kalikan dengan angka tersebut
6x + 3y = 6. (3) ↔ 6x + 3y = 18 (bagi 3)
↔ 2x + y = 6
Garis II : Kali silang
Angka 4 di sb. Y di kali dengan X dan angka 6 di sb. X di kali dengan Y hasilnya kalikan dengan angka tersebut
4x + 6y = 4. 6 ↔ 4x + 6y = 24 (bagi 2)
↔ 2x + 3y = 12

Garis III : y = 2

Menentukan tanda ketaksamaan masing – masing dengan satu titik uji, tititk yang paling mudah adalah titik (0,0)
Garis I : 2x + y = 6
Subs. (0,0) ↔ 2.0 + 0 …… 6
↔ 0 ….... 6
Karena pada garis 2x + y = 6 arsiran nya ke atas sehingga tidak mengenai titik (0,0) maka pernyataan harus
bernilai salah sehingga tanda ketaksamaan nya adalah , maka pertidaksamaan garis I adalah 2x + y  6

Garis II : 2x + 3y = 12
Subs. (0,0) ↔ 2.0 + 3.0 …… 12
↔ 0 ….... 12
Karena pada garis 2x + 3y = 12 arsiran nya ke bawah sehingga akan mengenai titik (0,0) maka pernyataan harus
bernilai benar sehingga tanda ketaksamaan nya adalah ≤, maka pertidaksamaan garis II adalah 2x + 3y ≤ 12

Garis III : y = 2
Karena pada garis y = 2 arsiran nya ke atas sehingga tanda ketaksamaan nya adalah , maka pertidaksamaan
garis III adalah y  2

Jadi, Sistem pertidaksamaan yang memenuhi DHP tersebut yaitu:


2x + y  6; 2x + 3y ≤ 12, dan y  2

20
LATIHAN

NO SOAL PEMBAHASAN
TENTUKAN SISTEM
1. PERTIDAKSAMAAN LINIER
BERIKUT:

2.

3.

21
KEGIATAN BELAJAR 3

Diharapkan setelah mempelajari modul ini, Peserta didik dapat:


1. Menentukan Nilai maksimum dan Minimum dari suatu fungsi objektif
TUJUAN PEMBELAJARAN dengan benar
2. Menyelesaikan Nilai maksimum dan Minimum dari suatu fungsi
objektif dengan benar

Nilai Optimum Suatu Fungsi Objektif


Fungsi Tujuan (Obyektif / Sasaran), Nilai Maksimum, dan Nilai Minimum
1) Fungsi tujuan adalah nilai f untuk x dan y tertentu dari suatu program linear, dan dinyatakan f(x, y)
2) Nilai fungsi sasaran yang dikehendaki adalah kondisi x dan y yang menyebabkan maksimum atau minimum
3) Pada gambar HP program linear, titik-titik sudut merupakan titik-titik kritis, dimana nilai minimum atau maksimum berada.
Apabila sistem pertidaksamaannya terdiri dari dari dua pertidaksamaan, maka titik-titik kritisnya bisa ditentukan tanpa
harus digambar grafiknya.

Y
Y
(0,p) Titik kritis ada 3:
p Titik kritis ada 3: p HP
(0, p), (b, 0) dan
(0, a), (q, 0) dan
(0,a) (x, y)
a (x, y) a
(x,y) (x,y)
HP
(q,0) (b,0)
X X
0 q b g 0 q b g
h h

Grafik HP untuk fungsi tujuan maksimum Grafik HP untuk fungsi tujuan minimum

Berdasarkan kedua grafik di atas dapat disimpulkan cara penentuan titik kritis sebagai berikut:

1. Pilih titik potong kurva dengan sumbu Y atau sumbu X yang terkecil (0, a) dan (q, 0) jika tujuannya maksimumkan
atau yang terbesar (0, p), (b, 0) jika tujuannya minimumkan

2. Titik potong antara kedua kurva (x, y)

Nilai optimum fungsi objektif dari sistem pertidaksamaan linier dengan uji titik pojok (titik ekstrim)
Langkah-langkah menetukan nilai optimum fungsi objektif dengan uji titik pojok (titik ekstrim) adalah sebagai berikut :
1. Tentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan yang diketaui.
2. Tentukan titik pojok dari daerah penyelesaian tersebut.
3. Subtitusikan setiap titik pojok yang diperoleh dari fungsi objektif.
4. Berdasarkan hasil pada langkah 3 tetapkan nilai maksimum dan minimumnya.

Contoh soal:
Tentukan nilai maksimum dan minimum dari fungsi objektif 𝑓(𝑥, 𝑦) = 50𝑥 + 40𝑦 pada daerah penyelesaian
sistem pertidaksamaan 𝑥 + 2𝑦 ≤ 10,3𝑥 + 𝑦 ≥ 15, 𝑥 ≥ 0 dan 𝑦 ≥ 0, 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑅

22
Penyelesaian :
Daerah penyelesaian yang memenuhi sistem pertidaksamaan tersebut ditujukan pada gambar berikut

Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan tersebut berupa segiempat dari sisi pojok O,A,B dan C. Titik B dapat
dicari dengan cara eliminasi dan subtitusi dari persamaan x +2y =10 dan 3x+y = 15.
x+2y=10 x3 3x+6y=30
3x+y=15 x1 3x+y=15
5y=15
y=3
x+2y=10
x+2(3) =10
x+6=10
x=10-6
x=4
koordinat titik B(4,3)

uji titik pojoknya seperti ditujukan pada tabel berikut:


Titik 50x 40y F(x,y) =50x+40y
O(0,0) 0 0 0
A(0,5) 0 200 200
B(4,3) 200 120 320
C(5,0) 250 0 250

Jadi, nilai maksimumnya adalah 320 untuk x = 4 dan y= 3 sedangakan nilai minimumnya adalah 0 untuk x= 0 dan
y=0.

Contoh :
Fungsi objektif: z = 8x + 10y
Kendala-kendala:
5x + 4y ≥ 20
9x + 8y ≤ 72
x, y ≥ 0
x, y ϵ C
Tentukan nilai minimum dan nilai maksimum dari model matematika tersebut.
Penyelesaian :

23
Jadi, nilai maksimumnya adalah 90 untuk x = 0 dan y= 9 sedangakan nilai minimumnya adalah 32 untuk x= 4 dan
y=0.

24
LATIHAN

NO SOAL PEMBAHASAN
1. Tentukan nilai maksimum atau minimum dari
fungsi sasaran dalam model matematika
berikut :
F(x, y) = 2x + y
x+y  6 ; x + 2y  8;x  0;y  0

2. Tentukan nilai maksimum atau minimum dari


fungsi sasaran dalam model matematika
berikut :
F(x, y) = 2x + 3y
 30 ; 5x + y  50 ; x + 3y  30 ;
5x + 3y
x  0;y  0

25
KEGIATAN BELAJAR 4

Diharapkan setelah mempelajari modul ini, Peserta didik dapat:


1. Menyusun Model Matematika dengan benar
2. Menentukan Nilai maksimum dan Minimum soal cerita dari suatu
fungsi objektif dengan benar
TUJUAN PEMBELAJARAN 3. Menyelesaikan Model Matematika dari Program Linier dengan
benar
4. Menyelesaikan Nilai maksimum dan Minimum suatu fungsi objektif
dari masalah kontekstual dengan benar

MODEL MATEMATIKA
Model matematika adalah rumusan matematika yang berupa persamaan, pertidaksamaan, atau fungsi yang diperoleh
dari hasil penafsiran atau terjemahan suatu masalah ke dalam bahasa matematika.

Kata – kata Penting pada soal cerita

 ≤
1. Tidak lebih dari 1. Tidak kurang dari
2. maksimal 2. Minimal
3. Sebesar – besarnya 3. Sekecil. Kecilnya
4. Paling banyak 4. Paling sedikit
5. Modal 5. Sekurang –kurangnya
6. Hanya dapat
7. Memiliki, dll

Contoh :
Sebuah pesawat terbang mempunyai kapasitas 48 buah tempat duduk yang terbagi dalam dua kelas yaitu kelas A dan
kelas B. Setiap penumpang kelas A diberi hak yaitu membawa barang 60 kg, sedang penumpang kelas B diberi hak membawa
barang hanya 20 kg, tempat bagasi paling banyak dapat memuat 1440 kg. Bila banyaknya penumpang kelas A sebanyak x
orang sedang kelas B sebanyak y orang. Tentukan model matematikanya.

26
Jawab :
Kelas A Kelas B Jumlah
Bagasi 60 kg 20 kg 1440 kg
Penumpang x orang y orang 48 orang
Bagasi : 60x + 20y  1440 3x + y  72
Penumpang : x + y  48
Banyak penumpang tidak pernah negatif : x  0, y  0
Sehingga diperoleh model matematikanya adalah :
3x + y  72
x + y  48
x  0, y  0

contoh:

Jawab:

27
contoh:

Jawab:

contoh:
Pak Budi adalah seorang pedagang roti. Beliau menjual roti menggunakan gerobak yanghanya dapat memuat 600 roti. Roti
yang dijualnya adalah roti manis dan roti tawar denganharga masing-masing adalah Rp 5.500,00 dan Rp 4.500,00 per
bungkusnya. Dari penjualanroti ini, beliau memperoleh keuntungan Rp 500,00 dari sebungkus roti manis dan Rp 600,00dari
sebungkus roti tawar. Apabila modal yang dimiliki oleh Pak Budi adalah Rp 600.000, buatlah model matematika dengan tujuan
untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya!
Jawab:
Permasalah di atas dapat dimodelkan dalam bentuk matematika dengan menggunakan sistem pertidaksamaan linear
dua variabel. Dengan memisalkan banyaknya roti manis dan roti tawarsecara berturut-turut sebagai x dan y, maka diperoleh
tabel sebagai berikut

Sehingga apabila dituliskan dalam bentuk sistem pertidaksamaan akan menjadi seperti berikut ini.
x + y ≤ 600,
5.500x + 4.500y ≤ 600.000,
Untuk x, y anggota bilangan cacah, x ≥ 0, y ≥ 0

28
Dua pertidaksamaan yang terakhir (baris ketiga) menunjukkan syarat dari nilai x dan y. Karena x dan y secara
berturut-turut menyatakan banyaknya roti, maka tidak mungkin nilai x dan y bernilai negatif.
Perhatikan kolom keempat dari tabel di atas. Kolom keempat tersebut menyatakan fungsi yang akan ditentukan nilai
maksimumnya (nilai optimum). Fungsi tersebut dapat dituliskandalam persamaan matematika sebagai berikut.
f(x,y) = 500x + 600y

Menentukan Nilai Optimum Fungsi Objektif dari soal cerita


Untuk menyelesaikan masalah program linear yang berhubungan dengan nilai optimum, langkah-langkah
pemecahannya adalah sebagai berikut.
a. Merumuskan permasalahan ke dalam model matematika.
b. Membentuk sistem pertidaksamaan linear yang sesuai.
c. Menggambarkan kendala sebagai daerah di bidang Cartesius yang memenuhi sistem pertidaksamaan linear.
d. Menentukan nilai optimum (maksimum/minimum) dari fungsi objektif.
e. Menafsirkan/menjawab permasalahan.

Metode Uji Titik Sudut


Metode uji titik sudut adalah suatu metode untuk menentukan nilai optimum dari bentuk objektif z = ax + by
dengan cara menghitung nilai-nilai z = ax + by pada setiap titik sudut yang terdapat pada daerah himpunan
penyelesaian pertidaksamaan linear dua variabel, kemudian membandingkan nilai-nilai yang telah diperoleh. Nilai
yang paling besar merupakan nilai maksimum dari z = ax + by, sedangkan nilai yang paling kecil merupakan nilai
minimum dari z = ax + by.

Contoh :
Seorang pedagang mempunyai dagangan rokok merk A dan merk B. Rokok A dibeli dengan harga Rp. 6000,- per bungkus
dan dijual dengan laba Rp. 400,- per bungkus, sedangkan rokok B dibeli dengan harga Rp. 3000,- per bungkus dan dijual
dengan laba Rp. 300,- per bungkus. Pedagang itu hanya mempunyai modal Rp. 240.000,- dan kiosnya hanya dapat
menampung paling banyak 500 bungkus rokok.
a. Berapakah banyak rokok A dan B yang harus dibeli agar mendapat untung yang sebanyak-banyaknya (maksimum)
b. Tentukan besar keuntungan maksimumnya
Jawab :
Model matematikanya
Rokok Jumlah Harga Laba
A x 6000 400
B y 3000 300
Persediaan 500 240.000

Fungsi tujuan : Untung = 400x + 300y


Sistem pertidaksamaan linearnya :
x + y  500
6000x + 3000y  240.000 2x + y  800
x0
y0

29
Daerah himpunan penyelesaian
x + y = 500
x 0 500
y 500 0

2x + y = 800
x 0 400
y 800 0

800

500

DP

x
400 500

2x + y = 800 x + y = 500

Eliminasi persamaan (1) dan (2)


x + y = 500
2x + y = 800

-x = - 300
x = 300
y = 200
Dengan metode uji titik pojok, ditentukan keuntungan maksimum dengan tabel sbb :

Titik pojok Untung = 400x + 300y


(0, 0) 0+0=0
(400, 0) 160.000 + 0 = 160.000
(300, 200) 120.000 + 60.000 = 180.000
(0, 500) 0 + 150.000 = 150.000
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh keuntungan maksimum yang dapat dicapai adalah 180.000, dengan rokok A yang
dibeli sebanyak 300 bungkus, dan rokok B sebanyak 200 bungkus.

Contoh:
Diketahui luas lahan parkir 360 m2 . Untuk sebuah mobil dan sebuah bus, berturut-turut membutuhkan lahan 6 m2 dan 24 m2 .
Daerah parkir itu tidak dapat memuat lebih dari 30 kendaraan. Tentukan jumlah maksimum yang diterima tukang parkir jika
biaya parkir untuk sebuah mobil Rp1.500,00 dan sebuah bus Rp3.000,00.

30
Penyelesaian
Terlebih dahulu kita terjemahkan permasalahan tersebut ke dalam model matematika dengan cara membuat tabel seperti
berikut.

Misalkan banyak mobil adalah x dan banyak bus adalah y.


Dari tabel di atas dapat dibuat model matematika berikut.
Fungsi objektif: memaksimumkan z = 1.500x + 3.000y
Kendala: 6x + 24y ≤ 360 atau x + 4y ≤ 60
x + y ≤ 30
x≥0
y≥0
x, y ϵ C

Kita tentukan titik potong garis x + 4y = 60 dan x + y = 30 dengan sumbu koordinat Cartesius, seperti terlihat pada kedua tabel
berikut.

Kita buat daerah himpunan penyelesaian kendala-kendala dalam bidang Cartesius. Kita tentukan titik potong antara dua garis
dengan eliminasi.

Dengan mensubstitusikan y = 10 ke salah satu persamaan, diperoleh x = 20. Jadi, titik potong kedua garis tersebut adalah (20,
10).

Dari gambar di atas, terlihat daerah penyelesaiannya mempunyai empat titik sudut, yaitu O(0, 0), A(30, 0), B(20, 10), dan
C(0, 15). Selanjutnya, kita selidiki nilai objektif z = 1.500x + 3.000y untuk masing-masing titik sudut. Perhatikan tabel berikut.

31
Dari tabel di atas, terlihat nilai maksimumnya adalah z = 60.000, yaitu untuk x = 20 dan y = 10.

Jadi, tukang parkir itu akan memperoleh penghasilan maksimum, yaitu Rp 60.000,00 jika ia dapat menerima parkir mobil
sebanyak 20 buah dan parkir bus sebanyak 10 buah.

Contoh :

Jawab:

32
LATIHAN

NO SOAL PEMBAHASAN
1. Suatu pesawat udara mempunyai tempat
duduk tidak lebih dari 48 penumpang. Setiap
penumpang kelas utama boleh membawa
bagasi 60 kg, sedangkan kelas ekonomi
dibatasi 20 kg. Pesawat itu hanya dapat
membawa bagasi 1440 kg. Jika tiket setiap
penumpang kelas utama Rp.100.000 dan
kelas ekonomi Rp.50.000, tentukan model
matematikanya!

2. Luas daerah parkir 360 m 2 . Luas rata-rata


untuk parkir sebuah mobil sedan 6 m 2 dan
untuk sebuah bus 24 m 2 . Daerah parkir
tidak dapat memuat lebih dari 30 kendaraan.
Jika biaya parkir untuk sebuah mobil sedan
Rp.250 dan sebuah bus Rp.750, maka
tentukan model matematikanya!

3. Seorang pengusaha kendaraan roda dua


akan memproduksi sepeda balap dan
sepeda biasa. Banyak sepeda balap yang
akan diproduksi sedikitnya 10 unit dan paling
banyak 60 unit perbulannya. Sedangkan
untuk sepeda biasa paling banyak diproduksi
120 unit sebulannya. Total produksi
perbulannya adalah 160 unit. Harga jual
sepeda balap Rp.700.000/unit dan sepeda
biasa Rp.300.000/unit. Tentukan model
matematikanya!

4. Sebuah butik memiliki 4 m kain satin dan 5 m


kain prada. Dari bahan tersebut akan dibuat
2 baju pesta. Baju pesta I memerlukan 2 m
kain satin dan 1 m kain prada. Sedangkan
baju pesta II memerlukan 1 m kain satin dan
2 m kain prada. Harga jual baju pesta I
sebesar Rp.500.000 dan baju pesta II
Rp.400.000. Tentukan model
matematikanya!

33
5. Pada tanah seluas 24.000 m2 dibangun
perumahan dengan dua tipe. Tipe A dengan
luas 150m2 dan tipe B dengan luas 100 m2.
Jumlah rumah yang dibangun tidak lebih dari
200 unit. Jika laba untuk setiap rumah tipe A
Rp4.000.000,00 dan tiap rumah tipe B
Rp3.000.000,00, maka laba maksimum yang
dapat diperoleh adalah …

6. Suatu perusahaan meubel memerlukan 18


unsur A dan 24 unsur B per hari. Untuk
membuat barang jenis I dibutuhkan 1 unsur A
dan 2 unsur B, sedangkan untuk membuat
barang jenis II dibutuhkan 3 unsur A dan 2
unsur B. Jika barang jenis I dijual seharga Rp
250.000,00 per unit dan barang jenis II dijual
seharga Rp 400.000,00 perunit, maka agar
penjualannya mencapai maksimum, berapa
banyak masing-masing barang harus di
buat?

34
7. Seorang anak diharuskan minum dua jenis
tablet setiap hari. Tablet jenis I mengandung
5 unit vitamin A dan 3 unit vitamin B. Teblet
jenis II mengandung 10 unit vitamin A dan 1
unit vitamin B. Dalam 1 hari anak tersebut
memerlukan 25 unit vitamin A dan 5 unit
vitamin B. Jika harga tablet I Rp4.000,00 per
biji dan tablet II Rp8.000,00 per biji,
pengeluaran minimum untuk pembelian
tablet per hari adalah…

35
EVALUASI PROGRAM LINIER

36
37
38

Anda mungkin juga menyukai