Anda di halaman 1dari 41

MODUL

DAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

KELAS XI

BAHASA INDONESIA

SEMESTER GANJIL

UTAMAKAN BAHASA
INDONESIA

LESTARIKAN BAHASA
DAERAH

KUASAI BAHASA ASING

NAMA :
KELAS :
KEGIATAN PEMBELAJARAN I

Pernyataan Umum dan Tahapan dalam Teks Prosedur

A. Kompetensi Dasar
3.1 Mengonstruksi informasi berupa pernyataan-pernyataan umum dan tahapan-tahapan dalam teks
prosedur
4.1 Merancang pernyataan umum dan tahapan-tahapan dalam teks prosedur dengan organisasi yang tepat
secara lisan dan tulis

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini kalian diharapkan dapat mengonstruksi informasi berupa pernyataan-pernyataan
umum dan tahapan-tahapan dalam teks prosedur serta terampil merancang pernyataan umum dan tahapan-
tahapan dalam teks prosedur dengan organisasi yang tepat secara lisan dan tulis dengan sikap kritis, kerja
sama, dan komunikatif.

C. Uraian Materi
1. Pengertian Teks Prosedur
Teks Prosedur adalah teks yang berisi cara, tujuan untuk membuat atau melakukan sesuatu hal
dengan langkah demi langkah yang tepat secara berurutan sehingga menghasilkan suatu tujuan yang
diinginkan.
Teks prosedur biasanya terdapat pada tulisan yang mengandung cara, tips atau tutorial melakukan
langkah tertentu. Di dalam teks prosedur terdapat kata imperatif atau kata perintah untuk melakukan apa
yang dibahas pada teks agar si pembaca melakukan apa yang diperintahkan pada isi teks tersebut.
Misalnya kamu sedang mencari tulisan cara memutihkan wajah melalui internet. Nah, pada teks tulisan
tersebut akan terdapat cara atau langkah bagaimana memutihkan wajah sehingga menghasilkan wajah
yang putih bersih seperti yang kamu inginkan. Cara yang disajikan pun langkah demi langkah secara
berurutan agar sipembaca mampu mengikuti tutorial yang disajikan

2. Tujuan Teks Prosedur


Teks prosedur bertujuan untuk memudahkan pembaca maupun pendengar agar dapat mengikuti
langkah atau perintah dari isi teks yang tujuan akhirnya bisa sesuai keinginan pembaca maupun
pendengar.

3. Jenis-Jenis Teks Prosedur


Teks prosedur terdiri atas tiga jenis, yaitu teks prosedur sederhana, kompleks, dan protokol.
 Teks Prosedur Sederhana
Teks prosedur sederhana yaitu teks yang berisi langkah-langkah sederhana yang biasaya hanya
terdiri atas 2-4 langkah saja dalam melakukannya. Contohnya; cara login facebook, membuka WA,
twitter, instagram, dan sebagainya.
 Teks Prosedur Kompleks

1
Teks prosedur kompleks yaitu teks yang berisi banyak langkah dalam melakukannya. contohnya,
cara membuat sambal balado, cara mengajukan pembuatan kartu SIM, cara memperpanjang
STNK, prosedur pembuatan KTP, pembuatan paspor, dan sebagainya.
 Teks Prosedur Protokol
Teks prosedur protokol adalah teks yang pada setiap langkahnya bisa diubah tidak harus runut,
walaupun berubah, tetapi hasil akhirnya tetap sama. misalnya, jika memasak mie instan kita bisa
merebus dengan memasukan mie dan bumbu kedalam air rebusan dari tungku atau bisa
memasukkan air panas kedalam wadah yang berisi mie lalu memasukkan bumbu

Contoh Teks Prosedur


Empat Tips Tetap Sehat saat Menghadapi New Normal
Pemerintah mulai memberlakukan fase new normal di tengah pandemi COVID-19. Setelah tiga bulan
imbauan #dirumahaja digalakkan, kini masyarakat bisa melakukan aktivitas di luar rumah. Meski tetap
memerhatikan protokol kesehatan, menjalankan aktivitas di tengah pandemi menimbulkan kekhawatiran sendiri,
sebab vaksin virus corona belum juga ditemukan. Oleh sebab itu, menjaga kesehatan tubuhmu penting
dilakukan. Agar daya tahan tubuh terjaga, yuk simak tips berikut.

1. Tetap Berolahraga di Rumah


Agar tubuh tetap sehat dan daya tahan tubuh meningkat, usahakan untuk tidak menghilangkan
kebiasaan olahraga di tengah pandemi. Kamu bisa berolahraga minimal tiga kali seminggu dengan durasi
30-60 menit per sesi. Meski sudah boleh menjalankan aktivitas di luar, sebaiknya kamu tetap melakukan
olahraga di rumah untuk meminimalisir bertemu banyak orang, sehingga mengurangi risiko tertular virus.
Kamu bisa tetap lari di rumah menggunakan treadmill atau angkat beban dengan dumbell. Siapkan sepatu
olahraga favoritmu untuk membangkitkan semangat dan terhindar dari cidera. Selain olahraga lari dan
angkat beban, kini banyak sekali yang menawarkan kelas online seperti yoga agar tubuh tidak kaku setelah
lama bekerja. Siapkan matras yoga yang sesuai serta pakaian olahraga yang nyaman lalu mengikuti
instruktur yoga lewat layar laptopmu.

2. Masak makanan sehat


Dalam penelitian yang dilansir US National Library of Medicine, 80 persen sel imun ada di saluran
cerna. Dengan kata lain, konsumsi makanan bergizi memegang peranan penting dalam menjaga daya
tahan tubuh.
Agar kebutuhan asupan gizi tetap terpenuhi, kamu bisa memasak makanan sehat sendiri. Selain
karbohidrat dan protein, cukupi kebutuhan serat dengan mengonsumsi sayur dan buah. Kamu juga bisa
mengonsumsi suplemen penambah daya tahan tubuh seperti Stimuno untuk menunjang aktivitasmu di luar
rumah.
Meski di rumah aja, kamu tetap bisa mendapatkan bahan makanan dan peralatan masak secara
online. Selain lebih praktis, belanja online juga mengurangi risiko tertular virus karena terhindar dari
kerumunan. Tinggal pesan kebutuhanmu lewat smartphone dan tunggu barangnya sampai di rumah.
Mudah bukan?

3. Melakukan me time
Kembali menjalankan aktivitas di tengah pandemi mungkin membuatmu stres. Dilansir US National
Library of Medicine, stres dapat memberikan efek buruk pada sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan
sakit. Oleh sebab itu, menjaga kesehatan mental perlu dilakukan.
Alokasikan sedikit waktumu untuk me time. Lakukan hal-hal yang membuatmu senang, misalnya
mendengarkan musik relaksasi menggunakan speaker JBL atau membaca buku dengan Kindle. Agar
suasana semakin rileks, kamu bisa menyalakan Kencana Candle atau Young Living Essential Oil dengan
diffuser. Kandungan minyak esensial di dalamnya dapat membuatmu lebih tenang saat melakukan me time.

2
4. Menjaga kebersihan
Hal yang paling penting dilakukan agar tubuh tetap sehat saat beraktivitas di luar rumah adalah
menjaga kebersihan. Saat mandi, kamu bisa menggunakan sabun anti-bakteri. Kandungan anti-septiknya
dapat memberikan perlindungan dari kuman penyebab penyakit.
Gunakanlah masker ketika keluar rumah. Salah satu produk yang bisa kamu pilih adalah Masker
untuk Indonesia. Selain desainnya kekinian, kain scuba yang dipakai sebagai material mempunyai daya
tahan partikel hingga 70 persen. Tak hanya itu, kamu juga turut membagikan tiga masker kepada yang
membutuhkan setiap pembelian Masker untuk Indonesia.
Selalu jaga kebersihan tanganmu saat beraktivitas di luar. WHO dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
menyarankan masyarakat Indonesia untuk sering mencuci tangan menggunakan sabun anti-bakteri. Saat
tidak menemukan air, kamu dapat menggunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol 70 persen dan
moisturizer agar tangan tetap bersih dan lembab.
Selain kebersihan diri, kamu juga perlu memerhatikan kebersihan benda-benda sekitar. Jangan
lupa untuk menyemprotkan cairan antiseptik pada benda-benda yang sering disentuh, seperti gagang pintu,
keran air, atau saklar lampu.
Mulai sekarang, yuk jaga kesehatan di tengah pandemi dengan melakukan empat hal di atas!

(Sumber: https://kumparan.com/millennial/4-tips-tetap-sehat-saat-menghadapi-new-normal-1taPZitLyj2/full)

D. Latihan Soal
Bacalah teks prosedur di bawah ini!

Kiat Tetap Semangat pada Hari Senin


Setiap orang tentu ingin pulang kantor tepat waktu. Sayangnya, ada saja hal yang membuat keinginan
tersebut sulit terwujud, mulai dari mengantuk hingga tidak fokus mengerjakan satu hal. Padahal, jika kita
bekerja dengan tepat, pulang telat takkan terjadi, lho. Berikut tiga cara supaya kita dapat pulang tepat waktu.
 Skala Prioritas
Sesampainya di kantor, pasti setumpuk pekerjaan sudah menanti, mulai dari yang mudah hingga
sulit, mendesak hingga santai. Pikirkanlah dengan mendahulukan pekerjaan yang menjadi prioritas hari itu.
Ini berarti kita harus pandai menentukan apa saja pekerjaan yang memang perlu diselesaikan hari itu juga.
 Sedikit Berpikir
Percaya tidak, semakin sering hal kecil dipikirkan, akan semakin susah untuk kita
menyelesaikannya. Ini biasanya terjadi karena kita berpikir bahwa pekerjaan ini akan memakan banyak
waktu dan sulit untuk segera diselesaikan. Padahal sebenarnya pekerjaan ini bisa dikerjakan dalam waktu
singkat. So, don’t think, just do!
 Istirahat
Mengerjakan pekerjaan tanpa batas waktu tidak menjamin kita bisa segera pulang tepat waktu.
Ketika tubuh dan otak bekerja keras selama beberapa waktu, tentu diperlukan waktu untuk beristirahat
sejenak. Ada baiknya, isilah istirahat dengan hal yang tidak membuat kita lupa waktu, tetapi lakukan hal-
hal yang membuat tubuh dan pikiran kembali segar.
Nah, dengan begitu pekerjaan cepat selesai, kita bisa pulang tepat waktu dan bisa melakukan
berbagai hal lain di luar pekerjaan.

Berdasarkan teks di atas, jelaskanlah topik dan pernyataan umumnya!


..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................

3
KEGIATAN PEMBELAJARAN II

Struktur dan Kebahasaan Teks Prosedur

A. Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks prosedur
4.2 Mengembangkan teks prosedur dengan memerhatikan hasil analisis terhadap isi, struktur, dan
kebahasaan

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini kalian diharapkan dapat menganalisis struktur dan kebahasaan teks prosedur serta
terampil mengembangkan teks prosedur dengan memerhatikan hasil analisis terhadap isi, struktur, dan
kebahasaan dengan sikap kritis, kerja sama, dan komunikatif.

C. Uraian Materi
1. Struktur Teks Prosedur
a. Tujuan/pernyataan umum merupakan pendahuluan/pembukaan teks prosedur yang berisi informasi
tentang tujuan yang akan dicapai setelah melakukan tahapa-tahapan dalam teks prosedur tersebut.
b. Langkah-langkah/tahapan-tahapan merupakan perincian petunjuk yang di sarankan kepada pembaca
terkait dengan topik yang di tentukan.
c. Penegasan ulang berupa harapan/manfaat yang akan dicapai jika petunjuk atau langkah-langkah
dalam teks prosedur tersebut dilakukan.

2. Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur


Pada umumnlya, teks prosedur memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut:
a. Menggunakan kata kerja imperatif
b. Menggunakan pernyataan persuasif
c. Menggunakan konjungsi penambahan
d. Banyak menggunakan kata-kata teknis (kata-kata sulit) yang berkaitan dengan topik yang dibahasnya.

4
Kata-kata yang dianggap sulit dapat kamu temukan maknanya melalui kamus. Contoh : analisis
artinya penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya).
e. Deskripsi alat dan bahan

3. Mengembangkan Teks Prosedur


Berikut ini langkah-langkah dalam mengembangkan teks prosedur.
a. Menentukan topik
b. Menentukan sumber informasi
c. Mengumpulkan informasi penting
d. Mengembangkan informasi dalam bentuk langkah atau prosedur
e. Menyusun teks berdasarkan struktur dan kaidan kebahasaan teks prosedur.

D. Latihan Soal

1. Bacalah teks prosedur di bawah ini! Kemudian analisislah struktur dan kebahasaannya!
Lima Cara Jitu Tidur Nyenyak dalam Pesawat
Bangku yang sempit, pencahayaan yang terang, sampai goncangan pesawat adalah beberapa hal
yang menyulitkan pelancong untuk tidur nyenyak dalam pesawat. Padahal, tidur atau istirahat sangat
dibutuhkan terutama dalam penerbangan jarak jauh.
Masalah utama dalam penerbangan jarak jauh adalah jet lag. Tentu Anda pernah mengalami jet
lag, bukan? Ini adalah kondisi ketika jam biologis tubuh tidak selaras dengan jam eksternal diluar tubuh.
Gejalanya mencakup pusing, susah tidur, susah konsentrasi, dan mood yang buruk.
Sleep Specialist sekaligus Professor of Neurology dari Columbia University, Dr. Carl Bazil
mengungkapkan bahwa tidur dalam pesawat adalah poin terpenting untuk mengatasi jet lag.
Mengutip dari situs Travel and Leisure, Rabu (25/1/2017), terdapat lima hal yang bisa membantu
Anda tidur nyenyak dalam pesawat.
1. Makan sebelum naik pesawat
“Makan sebelum naik pesawat. Secara tidak langsung, ini adalah kode bagi tubuh Anda bahwa “ini
waktu makan malam,” tutur Dr. Carl. Dengan begitu, Anda juga tidak perlu menunggu lama untuk
makanan disajikan dalam pesawat.
2. Bawa penutup mata
Dr. Carl menyarankan agar Anda menghindari segala jenis sumber cahaya lampu, ponsel, gawai, dan
lain-lain. Begitu pesawat lepas landas, pakailah penutup mata, sesudah itu bersiaplah untuk istirahat.
3. Gunakan bantal leher
“Bantal leher sangat membangtu untuk mendapatkan posisi tidur yang nyaman,”tutur Dr. Carl.
4. Bawa sesuatu dari rumah
Untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, Anda semaksimal mungkin harus menciptakan lingkungan
kamar tidur di dalam pesawat. Bawalah sesuatu dari tempat tidur Anda di rumah, misalnya bantal
cushion kecil untuk digunakan di pesawat. Namun, Anda tak perlu membawa barang yang besar,
seperti bantal, atau guling.
5. Minum air mineral
Aneka minuman yang disuguhkan pramugari tak pelak menggugah selera. Namun, sebaiknya hindari
semua minuman tersebut, terutama kopi, teh, dan soda. Mintalah air mineral agar tubuh tidak
dehidrasi. Air mineral juga tidak mengandung kafein sehingga memudahkan Anda untuk istirahat.
(Sumber: http://travel.kompas.com/read/2017/01/25/160200227/s.cara.jitu.tidur.nyenyak.dalam.pesawat)

Struktur Teks
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
..........
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................

5
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
...........
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
............
...............................................................................................................................................................

Kaidah
Teks
Kebahasaan

........................................................................................................................................................
.................... ........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................
.................... ........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................
.................... ........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................
.................... ........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................
.................... ........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................

6
2. Buatlah teks prosedur dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaannya!

..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................

7
KEGIATAN PEMBELAJARAN III

Teks Eksplanasi

A. Kompetensi Dasar
3.3 Mengidentifikasi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks eksplanasi lisan dan tulis
4.3 Mengonstruksi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks eksplanasi secara lisan dan tulis

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini kalian diharapkan dapat mengidentifikasi informasi (pengetahuan dan urutan
kejadian) dalam teks eksplanasi lisan dan tulis serta terampil mengonstruksi informasi (pengetahuan dan urutan
kejadian) dalam teks eksplanasi secara lisan dan tulis dengan sikap kritis, kerja sama, dan komunikatif.

C. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Teks Eksplanasi
Sebuah karangan yang berisi penjelasan-penjelasan lengkap mengenai topik yang berhubungan
dengan berbagai fenomena, baik fenomena alam maupun sosial yang terjadi di kehidupan sehari-hari.
Fenomena adalah hal-hal yang dapat disaksikan dengan pancaindra dan dapat diterangkan serta dinilai
secara ilmiah (seperti fenomena alam, sosial, budaya, dan sebagainya).

2. Fakta dalam Teks Eksplanasi


Teks eksplanasi terdiri atas paragraf yang berisi fakta-fakta tentang sebuah peristiwa. Jika
diartikan menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, maka fakta mengacu kepada sesuatu hal
yang memang ada atau yang memang terjadi. Jadi, secara umum bisa kita simpulkan bahwasanya fakta
adalah sebuah kenyataan yang sejatinya memang ada atau berdasarkan kejadian nyata.
Ciri-Ciri Fakta:
 Mengandung sebuah kenyataan yang kebenarannya bisa dibuktikan.
 Memiliki sumber data yang akurat, tepat, dan nyata misalnya saja masalah tempat kejadian,
tanggal dan waktu kejadian.
 Mempunyai keterangan saksi sebagai narasumber yang kebenarannya bisa diuji.
 Memiliki sifat objektif atau yang diberikan tidak dikarang secara bebas, mengada-ada dan
pastinya benar-benar nyata keasliannya.
 Kalimat fakta pada umumnya bisa memberikan jawaban yang mengacu pada struktur 5W + 1H.
 Data informasi yang memang diambil dari sebuah kejadian nyata.
 Biasanya menjelaskan sebuah permasalahan atau kejadian yang telah terjadi

8
D. Latihan Soal

Bacalah teks eksplanasi di bawah ini!


Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan getaran atau goncangan yang terjadi karena pergeseran atau pergerakan lapisan
batu bumi yang berasal dari dasar permukaan bumi. Peristiwa alam ini sering terjadi di daerah yang berada
dekat gunung berapi atau gunung yang masih aktif dan di daerah yang dikelilingi lautan yang sangat luas.
Gempa bumi terjadi karena pergesaran atau gerakan lapisan dasar bumi dan letusan gunung berapi yang
sangat dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang sangat besar bagi lingkungan
sekitarnya.
Getaran gempa bumi yang sangat besar dan merambat ke segala arah sehingga dapat meratakan
bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat digolongkkan
menjadi dua jenis, yaitu gempa vulkanik dan gempa tektonik.
Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi lunak sehingga mengalami pergeseran atau
pergerakan. Teori “Tektonik Plate” menjelaskan bahwa bumi kita ini terdiri dari beberapa lapisan buatan.
Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung dilapisan, seperti halnya salju.
Lapisan ini bergerak sangat lambat sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lain. Itulah yang
menyebabkan mengapa gempa bumi dapat terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi dikarenakan
adanya letusan gunung berapi yang sangat besar. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan
gempa tektonik.
Gempa dapat terjadi kapan saja tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa
cenderung terjadi ditempat-tempat tertentu saja, seperti pada perbatasan plat Pacifik. Tempat ini dikenal
dengan lingkaran api karena banyak terdapat gunung berapi.

Setelah membaca teks eksplanasi di atas, jawablah pertanyaan berikut:


1. Tentukan gagasan umum teks ekplanasi tersebut!
2. Jelaskan fakta-fakta yang terdapat dalam teks eksplanasi tersebut!

Jawaban
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................

9
KEGIATAN PEMBELAJARAN IV

Struktur dan Kebahasaan Eksplanasi

A. Kompetensi Dasar
3.4 Mengidentifikasi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks eksplanasi lisan dan tulis
4.4 Mengonstruksi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks eksplanasi secara lisan dan tulis

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini kalian diharapkan dapat mengidentifikasi informasi (pengetahuan dan urutan
kejadian) dalam teks eksplanasi lisan dan tulis serta terampil mengonstruksi informasi (pengetahuan dan urutan
kejadian) dalam teks eksplanasi secara lisan dan tulis dengan sikap kritis, kerja sama, dan komunikatif.

C. Uraian Materi
1. Struktur Teks Eksplanasi
a. Identifikasi fenomena (phenomena indentification), merupakan latar belakang sesuatu yang
diterangkan, misalnya berkaitan dengan fenomena alam, budaya, atau sosial.
b. Rangkaian kejadian (explanation squence), berisi rincian proses kejadian yang berkaitan dengan
fenomena yang terdapat dalam teks berupa jawaban dari pertanyaan bagaimana (uraian kronologis)
dan mengapa (kausalitas/sebab akibat)
c. Ulasan (riview), berupa komentar /penilaian terhadap peristiwa yang diuraikan.

2. Kebahasaan Teks Eksplanasi


a. Menggunakan konjungsi kausalitas, antara lain: sebab, karena, oleh sebab itu, sehingga.
b. Menggunakan konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti: kemudian, lalu, setelah itu, pada
akhirnya.
c. Menggunakan kata teknis/istilah ilmiah merupakan peristilahan sesuai dengan topik yang
dibahasnya.
d. Menggunakan kata kerja material
e. Menggunakan kata kerja relasional
f. Menggunakan kata kerja pasif.

10
3. Pola Pengembangan Teks Eksplanasi
a. Pola Pengembangan Sebab Akibat
Pengembangan teks eksplanasi dapat menggunakan pola sebab akibat. Dalam hal ini sebab dapat
bertindak sebagai gagasan umum, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangan. Akibat dijadikan
sebagai gagasan umum, maka perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya.

Contoh :
Tawuran
Pernyataan Umum :
Tawuran antar pelajar adalah suatu peristiwa bentrokan fisik karena adanya konflik antar kelompok
pelajar. ada tiga jenis tawuran antar pelajar, pertama tawuran besar yaitu tawuran yang berbentuk
penyerangan oleh sekelompok siswa suatu sekolah terhadap siswa sekolah yang dianggap musuhnya,
kedua tawuran antar basis yaitu bertemunya dua basis yang saling bermusuhan, ketiga tawuran pelajar
yang melibatkan warga yaitu warga yang terlibat untuk membela anak-anaknya yang diserang oleh basis
musuhnya dan warga yang terlibat karena ingin membubarkan tawuran yang terjadi di pemukiman mereka.

Rangkaian kejadian (Urutan Sebab Akibat)


Biasanya tawuran antar pelajar disebabkan oleh masalah yang sangat sepele, namun karena
pelajar masih labil dalam menangani emosinya justru menanggapinya sebagai sebuah tantangan. Tawuran
antar pelajar dapat terjadi juga karena dendam dan kesetresan siswa yang tinggi serta pemahaman agama
yang masih rendah.
Secara fisik tawuran dapat menyebabkan kematian dan luka berat bagi para siswa. Tawuran juga
dapat menyebabkan kerusakan yang parah pada kendaraan dan kaca gedung atau rumah yang terkena
lemparan batu. Dalam Aspek mental tawuran dapat menyebabkan trauma para siswa yang menjadi korban,
merusak mental para generasi muda dan dapat menurunkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Ulasan (review)
Solusi untuk mengatasi tawuran antar pelajar adalah dengan menggunakan akal kita saat sedang
berhadapan dengan mereka dan meminta guru agar dapat menangkap basah orang yang suka
mengompasi dikelas. Peranan sekolah dan orang tua dirumah juga dapat meminimalkan tawuran antar
pelajar yaitu dengan memberinya perhatian dan tidak terlalu menuntutnya untuk hal-hal yang membebani
pikiran mereka.
(Sumber:http://tamanbahasaindonesia.blogspot.com/2016/05/teks-eksplanasi-tawuran-antar-pelajar.html)

b. Pola Pengembangan Proses


Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan/ perbuatan-perbuatan untuk menciptakan/
menghasilkan sesuatu perurutan dari suatu kejadian/peristiwa untuk menyusun sebuah proses.
Contoh :
Pelangi
Pernyataan Umum
Pelangi adalah salah satu fenomena alam yang terjadi setiap setelah hujan. Pelangi merupakan
warna-warna indah berupa cahaya yang beraneka macam warna yang tampak saling sejajar di langit.
Pelangi bentuknya melengkung dari ujung satu ke ujung lainnya. Pelangi juga memiliki jenis tertentu, yaitu
jenis pelangi primer dan pelangi sekunder. Pelangi primer adalah pelangi yang terjadi akibat satu pantulan
air hujan yang memiliki warna terkuat. Sedangkan pelangi sekunder adalah pelangi yang terjadi karena
pemantulan cahaya sebanyak dua kali atau lebih.

Rangkaian kejadian (Urutan proses)


Proses terjadinya pelangi sendiri disebabkan karena pembiasan cahaya matahari oleh butiran-
butiran air. Pelangi hanya terjadi pada siang hari. Itu alasan mengapa pelangi tidak akan ditemukan pada

11
malam hari. Tanpa cahaya matahari tidak akan pernah ada pelangi. Selain cahaya matahari, redanya hujan
juga menjadi penyebab utama terjadinya pelangi yang berfungsi sebagai penghasil ilusi optik.
Pada mulanya, proses terjadinya pelangi berasal dari cahaya matahari yang melewati sebuah
tetesan hujan. Lalu tetesan hujan tersebut menyimpang menjauhi partikel, kemudian dibiaskan menjadi
beragam warna melalui tengah tetesan hujan sehingga memisahkan cahaya putih menjadi warna spektrum.
Cahaya pada setiap warna pelangi akan dibelokkan pada sudut yang berbeda yang akan memberikan
warna yang indah pada pelangi. Oleh sebab itu, terbentuklah warna-warna pelangi yang bermacam-macam
warna. Setiap warna pelangi akan dibelokkan pada sudut yang berbeda. Yang pertama dibelokkan adalah
warna ungu, dan yang warna terakhir adalah warna merah. Dan warna pelangi lainnya seperti, kuning,
hijau, jingga, biru, nila akan menyusul secara utuh dalam proses penguraian warna. Inilah yang akan
membentuk pelangi yang melengkung seperti busur panah.

Ulasan (review)
Pelangi hanya dapat dilihat saat setelah hujan bersamaan dengan matahari. Tetapi harus dari arah
berlawanan yang berada diantara matahari dan tetesan air dengan posisi matahari di belakang pengamat
tepat pada satu garis lurus. Pelangi juga dapat dilihat dengan jelas di sekitar air terjun. Banyak sekali orang
yang menyukai pelangi, tak heran jika pelangi dijadikan sebagai suatu simbol keceriaan secara universal.

4. Langkah-Langkah Memproduksi Teks Eksplanasi


a. Tentukan kejadian yang hendak dijelaskan
b. Carilah referensi atau informasi tentang proses/sebab akibat terjadinya suatu kejadian.
c. Mulailah menulis. Paragraf pertama berisi pengertian dan paragraf kedua berisi proses terjadinya/
sebab akibat terjadinya fenomena dan simpulan.
d. Gunakan tata bahasa yang baik dan benar.
e. Lakukan revisi jika diperlukan.

D. Latihan Soal
1. Bacalah teks eksplanasi di bawah ini. Tentukan bagian dari struktur teks eksplanasi dan
kebahasaannya!
Narkoba
Penyalahgunaan narkoba adalah pemakaian obat-obatan atau zat-zat berbahaya dengan tujuan
bukan untuk pengobatan, penelitian, menghilangkan rasa sakit rangsangan, semangat dan halusinasi
apabila digunakan tanpa mengikuti aturan atau dosis yang benar dapat menimbulkan bahaya adanya
adiksi/ketergantungan obat (ketagihan). Obat-obatan yang biasa disalahgunakan seperti narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif.
Penyalahgunaan narkoba terjadi akibat salah pergaulan dan rasa keingintahuan yang kuat serta
mudahnya dalam mendapatkan obat-obatan tersebut. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
penyalahgunaan narkoba. Yang pertama, faktor diri yaitu faktor yang ditimbulkan dalam diri orang tersebut
seperti mencoba-coba karena penasaran dan keinginan untuk bersenang senang. Yang kedua, faktor
lingkungan yaitu faktor yang berasal dari lingkungan sekitarnya seperti keluarga bermasalah dan bergaul
dengan pengguna atau pengedar narkoba. Yang ketiga, faktor ketersediaan narkoba seperti narkoba
semakin mudah didapat dengan harga yang terjangkau dan bisnis narkoba menjanjikan keuntungan yang
besar. Penggunaan obat-obatan terlarang secara terus-menerus dapat menyebabkan kecanduan. Jika
sudah kecanduan, maka orang tersebut akan melakukan segala hal untuk mendapatkannya.
Penyalahgunaan narkoba yang dilakukan seseorang akan berdampak negatif pada dirinya sendiri seperti
mengalami perubahan sikap, sering membolos, suka mencuri untuk membeli narkoba, mengalami kegilaan
dan juga yang lebih mengkhawatirkan adalah kematian
Penyalahgunaan narkoba sudah banyak terjadi dikalangan masyarakat. Adapun cara mencegah
terjadinya penyalahgunaan narkoba yaitu berikan pendidikan agama sejak dini agar mengetahui mana yang
baik dan yang buruk, awasi pergaulan disekolah maupun diluar sekolah, dan berikanlah perhatian khusus
agar ia tidak perlu mencari kesenangan dengan cara yang salah. Oleh karena itu, harus ada sinergi antara
masyarakat dengan pemerintah untuk menggalakan pencegahan dan pemberantasan masalah tersebut.
(Sumber : https://www.mypurohith.com/contoh-teks-eksplanasi/)

12
Struktur Teks Eksplanasi Bukti Teks

......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
.........................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................

......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
.........................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................

......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................... ......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................

Kaidah Kebahasaan Bukti Teks

................................................................................................................................
......................................... ................................................................................................................................
................................................................................................................................

................................................................................................................................
......................................... ................................................................................................................................
................................................................................................................................

................................................................................................................................
......................................... ................................................................................................................................
................................................................................................................................

................................................................................................................................
......................................... ................................................................................................................................
................................................................................................................................

................................................................................................................................
......................................... ................................................................................................................................
................................................................................................................................

................................................................................................................................
......................................... ................................................................................................................................
................................................................................................................................

13
2. Buatlah teks eksplanasi dengan tema fenomena sosial yang ada di lingkungan sekitar Anda!

..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................

14
KEGIATAN PEMBELAJARAN V

Teks Ceramah

A. Kompetensi Dasar
3.5 Mengidentifikasi informasi berupa permasalahan aktual yang disajikan dalam ceramah
4.5 Menyusun bagian-bagian penting dari permasalahan aktual sebagai bahan untuk disajikan dalam
ceramah

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini kalian diharapkan dapat mengidentifikasi informasi berupa permasalahan aktual yang
disajikan dalam ceramah serta terampil menyusun bagian-bagian penting dari permasalahan aktual sebagai
bahan untuk disajikan dalam ceramah dengan sikap kritis, kerja sama, dan komunikatif.

C. Uraian Materi
1. Pengertian Ceramah
Ceramah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian suatu informasi,
pengetahuan, dan sebagainya. Yang menyampaikannya adalah orang-orang yang menguasai di bidangnya
dan yang mendengarkan biasanya melibatkan banyak orang. Selain itu, ada pula yang disebut dengan
pidato dan khotbah. Untuk memahami kedua hal tersebut, cermatilah perbedaan di antara keduanya.
a. Pidato adalah pembicaraan didepan umum yang cenderung bersifat persuasif, yakni berisi ajakan
ataupun dorongan pada khalayak untuk berbuat sesuatu
b. Khotbah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian pengetahuan keagamaan atau
praktik beribadah dan ajakan-ajakan untuk memperkuat keimanan

2. Jenis-Jenis Informasi
Jenis-jenis informasi termasuk informasi dalam ceramah, dapat dibedakan menjadi beberapa bagian.
a. Informasi berdasarkan fungsinya
Informasi berdasarkan pada materi dan fungsinya dibedakan menjadi dua, yaitu informasi yang
bersifat edukatif dan informasi yang berisi pengetahuan di segala bidang.
b. Informasi berdasarkan format penyajiannya
Jenis informasi berdasarkan format penyajiannya dibedakan menjadi informasi yang hanya berbentuk
teks (tulisan saja), gambar atau foto, ilustrasi atau karikatur. Selain itu, informasi juga bisa berbentuk
feature, resensi, dan kolom khusus yang disajikan dalam media cetak.
c. Informasi berdasarkan lokasi
Jenis informasi ini disampaikan berdasarkan pada lokasi peristiwa atau kejadian yang sedang
berlangsung. Misalnya, informasi dari tiap daerah kota, kabupaten, nasional, maupun mancanegara.
d. Informasi berdasarkan bidang kehidupan

15
Jenis informasi ini berisi hal-hal yang berdasarkan pada bidang kehidupan sehari-hari yang ada dan
terjadi di masyarakat. Misalnya, informasi tentang dunia pendidikan, sosial, budaya, dan gaya hidup.
e. Informasi berdasarkan bidang kepentingan
Yaitu dapat dibedakan menjadi empat jenis:
1. Informasi yang menyangkut keselamatan atau kelangsungan hidup pembaca.
2. Informasi yang menyangkut perubahan dan berpengaruh pada kehidupan pembaca.
3. Informasi tentang cara atau kiat baru dan praktis bagi pembaca untuk meningkatkan kualitas
hidupnya
4. Informasi tentang peluang bagi pembaca untuk memperoleh sesuatu

D. Latihan Soal
I. Cermati teks ceramah berikut agar dapat menjawab soal-soal latihan berikut!
ERA GLOBALISASI
Assalamualaikum. Wr. Wb,
Yang terhormat Kepala SMA Pusri Palembang
Yang saya hormati Wakil Kepala SMA Pusri Palembang
Yang saya hormati guru-guru SMA Pusri Palembang
Beserta seluruh peserta didik yang berbahagia.

Salam sejahtera,
Puji Syukur saya ucapkan kepada Tuhan YME atas segala karunia-Nya, Saya juga berterima kasih kepada guru-guru
yang telah menyelenggarakan acara ini. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah mendukung
sehingga acara ini bisa terselenggara seperti saat ini.
Pada kesempatan kali ini, saya ingin mengajak semua untuk mengingat kembali, beberapa pola hidup yang telah kita
lakukan sehari-hari sehingga tanpa disadari hal tersebut menjadi penyebab terjadinya globalisasi. Apakah globalisasi
sangat berpengaruh dalam kehidupan kita?
Pada abad ke 21 ini, globalisasi menjadi hal yang biasa bagi kita. Globalisasi, berarti proses yang mendunia.
Tentunya, semua aspek kehidupan merasakan pengaruhnya. Misalnya, di bidang transportasi. Setiap hari kita dapat
melihat seluruh jalan raya dipadati oleh berbagai jenis kendaraan bermotor. Contohnya mobil. Padahal, sebelum mobil
ditemukan, biasanya orang akan berjalan kaki untuk menempuh suatu perjalanan, bahkan yang sangat panjang sekalipun.
Selain di bidang transportasi, aspek kehidupan yang terkena dampak globalisasi adalah telekomunikasi. Saat ini hand
phone adalah alat komunikasi yang sudah dimiliki oleh setiap orang. Selain hand phone, yang tak kalah penting adalah
internet. Globalisasi seperti mengharuskan kita untuk memiliki komputer yang dilengkapi dengan jaringan internet.
Bidang olahraga juga merasakan dampak globalisasi. Saat ini seluruh dunia sangat meminati pertandingan sepak
bola, basket, bulu tangkis, dan lain sebagainya. Bukan hanya kegiatan olahraganya, alat-alat pendukung pun ikut
merasakan dampak globalisasi. Contohnya sepatu. Sepatu menjadi alat pendukung yang sangat penting. Model dan
bentuk sepatu pun harus disesuaikan dengan olahraganya.
Di bidang kuliner, pengaruh globalisasi juga cukup besar. Makanan khas Barat menjadi sangat populer di seluruh
dunia. Hal ini menyebabkan makanan khas dalam negeri menjadi kurang diminati. Yang tak kalah penting, aspek
kehidupan yang juga merasakan dampak globalisasi adalah fesyen. Saat ini tren yang sangat mendunia adalah dari
negara-negara barat. Jika orang Indonesia lebih memilih tren luar negeri, siapakah yang akan melestarikan budaya
Indonesia?
Dari beberapa aspek yang saya sebutkan tadi, jelas bahwa globalisasi sangat berpengaruh pada seluruh aspek
kehidupan. Setiap orang memang dapat merasakan pengaruhnya. Sebagai warga masyarakat yang baik, kita harus bisa
menghadapi pengaruh globalisasi dengan mengambil nilai-nilai positif dan membuang nilai-nilai negatifnya. Misalnya,
dengan menyeleksi budaya asing yang masuk ke dalam negerikita. Kita harus bisa memilih budaya yang baik, yang tidak
bertentangan dengan norma-norma yang ada di negerikita. Budaya dari negeri sendiri harus kita jaga dan lestarikan.
Semoga apa yang telah saya katakan tadi bermanfaat bagi kita semua yang ada disini. Hanya itu yang dapat saya
sampaikan, apabila ada kesalahan dalam perkataan yang tidak berkenan di hati para hadirin, saya minta maaf yang
sebesar-besarnya....
wabillahi taufiq walhidayah, wassalamu’alaikum wr wb.
Sumber: http://ud-suksesbersama.blogspot.com/2013/11/contoh-contoh-pidato-rekreatif.html?m=1

16
Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!
1. Bidang apa saja yang terdampak akibat globalisasi dalam teks ceramah tersebut?
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................

2. Bagaimana sikap kita sebagai pelajar terhadap globalisasi yang terjadi?


..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................

3. Simpulkan solusi yang disampaikan dalam ceramah tersebut!


..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................

II. Cermati infografis berikut!

Bersiap New Normal: Yang Harus Selalu Ada dan Harus Dibawa

1. Susunlah informasi penting berdasarkan infografis yang disajikan!


2. Tentukan sebuah topik ceramah berdasarkan informasi penting yang kalian temukan!
3. Jadikan informasi-informasi tersebut untuk membuat kerangka ceramah yang mendukung topik!

17
Jawaban :
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................

18
KEGIATAN PEMBELAJARAN VI

Struktur dan Kebahasaan Teks Ceramah

A. Kompetensi Dasar
3.6 Menganalisis isi, struktur dan kebahasaan dalam ceramah.
4.6 Mengonstruksi ceramah tentang permasalahan aktual dengan memerhatikan aspek kebahasaan dan
menggunakan struktur yang tepat.

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini kalian diharapkan dapat menganalisis isi, struktur dan kebahasaan dalam ceramah
serta terampil mengonstruksi ceramah tentang permasalahan aktual dengan memerhatikan aspek kebahasaan
dan menggunakan struktur yang tepat. dengan sikap kritis, kerja sama, dan komunikatif.

C. Materi Pembelajaran
1. Struktur teks ceramah
a. Pembukaan atau pendahuluan yang berisi tentang pengenalan topik yang akan dibahas dalam
ceramah. Di bagian pembuka ini juga penceramah memulai ceramah dengan menyapa dan
menyampaikan salam pembuka.
b. Isi berupa rangkaian fakta, pendapat, dan argumen, yang disampaikan pembicara berkaitan dengan
topik.
c. Penutup berisi penegasan ulang dan simpulan dari isi ceramah. Berupa penegasan ulang/pernyataan-
pernyataan sebelumnya.

2. Kaidah kebahasan Teks ceramah


a. Menggunakan kata ganti orang pertama (tunggal), kata ganti orang kedua sebagai sapaan, kata ganti
orang pertama yaitu saya, aku, kata sapaan yang ditunjukkan pada orang baik, seperti hadirin, kalian,
bapak-bapak, ibu-ibu, saudara-saudara.
b. Menggunakan kata teknis/peristilahan.
c. Menggunakan hubungan sebab akibat, misalnya : jika, maka, sebab, karena, dengan demikian,
akibatnya, oleh karna itu.

19
d. Menggunakan kata-kata yang menyatakan hubungan temporal
e. Menggunakan kata kerja mental
f. Menggunakan kata-kata persuasif seperti hendaklah, sebaliknya, diharapkan, perlu, harus.
g. Menggunakan kalimat majemuk bertingkat. (baca di info bahasa)

3. Teknik Ceramah
1. Teknik impromptu atau disebut juga cara spontanitas (tanpa persiapan).
2. Teknik menghafal, yaitu menghafal kata per kata dari awal sampai akhir teks ceramah.
3. Teknik naskah, yaitu membaca naskah ceramah yang telah dipersiapkan sebelumnya.
4. Teknik ekstemporan, yaitu mencatat poin-poin penting sedangkan bagian lainnya dikembangkan sendiri
saat melakukan ceramah.

4. Langkah-Langkah Menyusun Teks Ceramah


1. Menentukan topik
2. Menentukan tujuan
3. Menyusun kerangka
4. Menyusun teks ceramah dengan mengembangkan kerangka

Contoh Teks Ceramah

Assalammulaikum. Wr. Wb.


Selamat pagi, salam sejahtera buat kita semua

Yang terhormat Kepala SMA Pusri, Bapak Fauzi, S.Pd.,M.Si.


Yang saya hormati Bapak Ibu guru, karyawan, staf di SMA Pusri serta teman-teman yang berbahagia.

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya
kita dapat berkumpul di tempat ini tanpa halangan apapun.
Saudara-saudara, pada kesempatan ini mari kita merefleksikan makna Hari Pendidikan Nasional yang kita
peringati hari ini, 2 Mei 2020. Dengan memperingati Hari Pendidikan Nasional, kita diharapkan lebih bersemangat
dan bangkit untuk memajukan serta mencerdaskan pendidikan anak-anak bangsa agar berguna bagi bangsa dan
negara.
Pendidikan merupakan tolak ukur kemajuan sebuah bangsa. Tidak ada bangsa yang maju tanpa maju juga
pendidikannya. Melalui pendidikan, orang dibekali ilmu dan akhlak yang baik. Penguasaan atas ilmu pengetahuan
dan kepribadian yang mulia niscaya akan melahirkan pribadi-pribadi yang maju dan sejahtera.. semakin banyak
pribadi yang berilmu dan berakhlak baik, semakin besar kemungkinan majunya suatu bangsa.
Saudara sekalian, marilah kita mengingat kembali tentang bagaimana lahirnya Hari Pendidikan Nasional. Ki
Hajar Dewantara, seorang tokoh pendidikan kebangsaan Indonesia yang dilahirkan pada tanggal 2 Mei 1889,
memprakarsai berdirinya lembaga pendidikan Taman Siswa. Beliau terkenal dengan filsafatnya “Ing ngarso sung
tulada, ing madya mangun karso, tut wuri handayani”. Yang artinya “di depan memberi teladan, di tengah memberi
bimbingan, dari belakang memberi dorongan”.
Saudara-saudara yang saya hormati, pada masa itu beliau telah mengabdikan dirinya untuk kemajuan
bangsa Indonesia melalui bidang pendidikan. Untuk menghargai jasanya dan untuk menyadarkan kita tentang
pentingnya pendidikan, bangsa Indonesia menetapkan tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Sebagai generasi penerus bangsa, kita harusnya sadar tentang pendidikan. Tujuan utama pendidikan
adalah untuk mencerdaskan bangsa. Apabila kita amati dengan saksama, pendidikan merupakan masalah yang
sangat penting dan perlu mendapat perhatian khusus. Hari Pendidikan Nasional semestinya tidak hanya sebagai
upaya mengenang Ki Hajar Dewantara semata, tetapi juga untuk mendukung kemajuan bangsa, yang dimulai dari
pendidikan.
Dengan memperingati Hari Pendidikan Nasional, mari kita tingkatkan kepedulian tentang pendidikan. Pada
kesempatan ini, tidak lupa kita berdoa semoga Bapak Pendidikan Nasional kita Ki Hajar Dewantara diterima amal
ibadahnya oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semoga kita bisa memaknai hari pendidikan nasional dengan menyadari
pendidikan sebagai pintu gerbang menuju kemajuan, serta sebagai wahana untuk meningkatkan martabat manusia,
utamanya manusia Indonesia. Singkatnya, menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang maju dalam segala bidang.

20
Sekian sambutan dari saya, mudah-mudahan dapat bermanfaat. Atas perhatian Saudara, saya
mengucapkan terima kasih.
Wassalammualaikum. Wr. Wb.

D. Latihan Soal

1. Bacalah teks cermah berikut ini! Kemudian analisislah bagian struktur dan kaidah kebahasaanny!

Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang berbahagia,


Pemilihan kata-kata oleh masyarakat akhir-akhir ini cenderung semakin menurun kesantunannya
dibandingkan dengan zaman saya dahulu ketika kanak-kanak. Hal tersebut tampak pada ungkapan-ungkapan
pada banyak kalangan dalam menyatakan pendapat dan perasaannya, seperti ketika berdemonstrasi ataupun
rapat-rapat umum. Kata-kata mereka kasar atau bertendensi menyerang. Tentu saja, hal itu sangat menggores
hati yang menerimanya.
Gejala yang sama terlihat pula pada penggunaan bahasa oleh parapolitisi kita, misalnya ketika melontarkan
kritik terhadap kebijakan pemerintah. Tanggapan-tanggapan mereka terdengar pedas, vulgar, dan beberapa di
antaranya cenderung provokatif. Padahal sebelumnya, pada zaman pemerintahan Orde Baru, pemakaian
bahasa dibingkai secara santun lewat pemilihan kata yang dihaluskan maknanya (epimistis).
Kita pun tentu gelisah sebagai orang tua. Kita sering menyaksikan kebiasaan berbahasa anak-anak dan
para remaja yang kasar dengan dibumbui sebutan-sebutan antarsesama yang sangat miris untuk didengar.
Fenomena tersebut menunjukkan adanya penurunan standar moral,agama, dan tata nilai yang berlaku dalam
masyarakat itu. Ketidaksantunan berkaitan pula dengan rendahnya penghayatan masyarakat terhadap
budayanya sebab kesantunan berbahasa itu tidak hanya berkaitan dengan ketepatan dalam pemilikan kata
ataupun kalimat. Kesantunan itu berkaitan pula dengan adat pergaulan yang berlaku dalam masyarakat itu.
Penyebab utamanya adalah perkembangan masyarakat yang sudah tidak menghiraukan perubahan nilai-
nilai kesantunan dan tata krama dalam suatu masyarakat. Misalnya, kesantunan (tata krama) yang berlaku
pada zaman kerajaan yang berbeda dengan yang berlangsung pada masa kemerdekaan dan pada masa kini.
Kesantunan juga berkaitan dengan tempat: nilai-nilai kesantunan di kantor berbeda dengan di pasar, di
terminal, dan di rumah.
Pergaulan global dan pertukaran informasi juga membawa pengaruh pada pergeseran budaya, khususnya
berkaitan dengan nilai-nilai kesantunan itu. Fenomena demikian menyebabkan para remaja dan anggota
masyarakat lainnya gamang dalam berbahasa. Pada akhirnya mereka memiliki kaidah berbahasa yang mereka
anggap bergengsi, tanpa mengindahkan kaidah bahasa yang sesungguhnya.
Sejalan dengan perubahan waktu dan tantangan global, banyak hambatan dalam upaya pembelajaran tata
krama berbahasa. Misalnya, tayangan televisi yang bertolak belakang dengan prinsip tata kehidupan dan tata
krama orang Timur. Sementara itu, sekolah juga kurang memperhatikan kesantunan berbahasa dan lebih
mengutamakan kualitas otak siswa dalam penguasaan iptek.
Selain itu, kesantunan berbahasa sering pula diabaikan dalam lingkungan keluarga. Padahal, belajar
bahasa sebaiknya dilaksanakan setiap hari agar anak dapat menghayati betul bahasa yang
digunakannya.Anak belajar tata santun berbahasa mulai di lingkungankeluarga.
Nilai-nilai kesantunan berbahasa dalam beragama juga merupakan salah satu kewajiban manusia yang
bentuknya berupa perkataan yang lembut dan tidak menyakiti orang lain. Kesantunan dipadankan dengan
konsep qaulan karima yang berarti ucapan yang lemah lembut, penuh dengan pemuliaan, penghargaan,
pengagungan, dan penghormatan kepada orang lain. Berbahasa santun juga sama maknanya dengan qaulan
ma’rufa yang berarti berkata-kata yang sesuai dengan nilai-nilai yang diterima dalam masyarakat penutur.
Oleh karena itu, pendidikan etika berbahasa memiliki peranan yang sangat penting. Pemerolehan
pendidikan kesantunan berbahasa sangat diperlukan sebagai salah satu syariat dalam beragama. Dengan
kesantunan, dapat tercipta harmonisasi pergaulan dengan lingkungan sekitar. Penanaman kesantunan
berbahasa juga sangat berpengaruh positif terhadap kematangan emosi seseorang. Semakin intens
kesantunan berbahasa itu dapat ditanamkan, kematangan emosi itu akan semakin baik. Aktivitas berbahasa
dengan emosi berkaitan erat. Kemarahan, kesenangan, kesedihan, dan sebagainya tercermin dalam
kesantunan dan ketidaksantunan itu.
Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh setiap orang sejak kecil. Anak
perlu dibina dan dididik berbahasa santun. Apabila dibiarkan, tidak mustahil rasa kesantunan itu akan hilang
sehingga anak itu kemudian menjadi orang yang arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan agama.
Tentu saja, kondisi itu tidak diharapkan oleh orang tua dan masyarakat manapun.

21
Bagian-
Isi Teks Penjelasan
Bagian Teks

.................................................................................................... ................................................
.................................................................................................... ................................................
.................................................................................................... ................................................
Pendahuluan
.................................................................................................... ................................................
.................................................................................................... ................................................
.................................................................................................... ................................................

.................................................................................................... ................................................
.................................................................................................... ................................................
.................................................................................................... ................................................
.................................................................................................... ................................................
.................................................................................................... ................................................
Isi .................................................................................................... ................................................
.................................................................................................... ................................................
.................................................................................................... ................................................
.................................................................................................... ................................................
.................................................................................................... ................................................
.................................................................................................... ................................................

.................................................................................................... ................................................
.................................................................................................... ................................................
Penutup .................................................................................................... ................................................
.................................................................................................... ................................................
.................................................................................................... ................................................

Kaidah Kebahasaan Teks


Bukti Teks
Ceramah

......................................................................................................................................
...........................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................

......................................................................................................................................
...........................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................

......................................................................................................................................
...........................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................

......................................................................................................................................
...........................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................

......................................................................................................................................
...........................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................

......................................................................................................................................
...........................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................

22
2. Buatlah teks ceramah dengan memperhatikan struktur dan kebahasaannya!

..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................

23
KEGIATAN PEMBELAJARAN VII

Membaca Buku Pengayaan

A. Kompetensi Dasar
3.7 Mengidentifkasi butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca
4.7 Menyusun laporan butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi)

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini kalian diharapkan dapat mengidentifkasi butir-butir penting dari satu buku pengayaan
(nonfiksi) yang dibaca serta terampil menyusun laporan butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi)
dengan sikap kritis, kerja sama, dan komunikatif.

C. Uraian Materi

1. Perbedaan Buku Fiksi dan Nonfiksi


Perbedaan Buku Fiksi dan Buku Nonfiksi
Buku Fiksi Buku Nonfiksi
Ditulis berdasarkan imajinasi pengarang dan Dibuat berdasarkan fakta, realitas, atau hal-hal yang
fiktif. benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Dapat berbentuk cerpen, novel, drama, dan Dapat berbentuk esai, artikel, resensi, biografi, dan
puisi. autobiografi.
Dipengaruhi subjektivitas pengarang.
Harus dibuat dengan memperhatikan keobjektifan.
Berusaha menggugah perasaan dan
Selain itu, menggugah nalar (pikiran) pembaca.
membangkitkan emosi pembaca.
Bahasanya bersifat konotatif dan menimbulkan Bahasanya bersifat denotatif dan tidak menimbulkan
tafsiran yang beragam. makna ganda.

Selain perbedaan kedua buku tersebut, terdapat persamaan di antara keduanya. Persamaannya
adalah kedua jenis buku itu dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan, menjadi sumber inspirasi, serta
membentuk kepribadian pembacanya.

2. Butir-Butir Penting Buku Nonfiksi


Salah satu jenis buku nonfiksi adalah buku pengayaan. Buku pengayaan adalah buku yang isinya
bermanfaat untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan siapa saja yang membacanya, baik dalam
hal ilmu pengetahuan maupun keterampilan. Di masyarakat, buku pengayaan sering dikenal dengan istilah
buku bacaan atau buku kepustakaan.
Berikut adalah butir-butir penting buku nonfiksi;
 Identitas buku
Contoh penulisan identitas buku nonfiksi
Judul : 4 Hari Mahir Menulis Artikel, Cerpen, Novel, Skripsi

24
ISBN : 978-602-7607-72-6
Penulis : Agustina Soebachman
Penerbit : Syura Media Utama
Terbit : Februari 2014
Isi : 102 halaman

 Manfaat materi/isi buku


Setelah membaca buku nonfiksi, kita perlu mencatat manfaatnya. Sebagai contoh, buku
berjudul 4 Hari Mahir Menulis Artikel, Cerpen, Novel, Skripsi membuat penasaran pembaca
sekaligus memotivasi mereka untuk mendalami informasi tentang cara cepat (4 hari) seseorang/
pembaca dapat mahir menulis dalam buku tersebut.
 Format buku
Format buku sangat menentukan seberapa besar pembaca tertarik pada isinya, seperti
sampul buku/cover yang dikemas dengan menarik. Tampilan buku dan gambar-gambar
pendukung juga menjadi daya tarik khusus bagi pembaca. Jangan isinya, hanya melihat
tampilannya saja orang sudah termotivasi untuk mengetahui lebih dalam tentang materi buku.
 Penyajian materi/ isi buku
Penyajian isi yang baik harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain memenuh standar
penulisan ilmiah, bahasa pengarang mudah dipahami, dilengkapi dengan contoh atau ilustrasi
mendukung uraian.
 Bahasa yang digunakan
Bahasa yang digunakan dalam buku nonfiksi hendaknya bahasa yang lugas, logis,
menarik, dan mudah dipahami. Bahasa yang mudah dipahami tidak banyak menggunakan majas.
 Kelebihan buku
Sebuah buku nonfiksi dianggap bermutu atau memiliki kelebihan apabila memenuhi
kebutuhan informasi atau ilmu pengetahuan pembaca, isinya dapat dipertanggungjawabkan,
menyajikan sebuah perspektif yang baru dan segar terhadap suatu topik, dan memberi inspirasi

3. Latihan Soal
Bacalah kutipan buku berikut dengan saksama!
Judul Buku : Soe Hok Gie, Catatan Seorang Demonstran
Penyunting : Ismid Hadad, Fuad Hashem, Aswab Mahasin, Ismet Nasir dan Daniel Dhakidae
Penerbit : Pustaka LP3ES Indonesia
Terbit : VII, Mei 2005
Tebal : xx+385 halaman
Menurut Harsja W Bachtiar, para mahasiswa merupakan suatu
golongan yang boleh dikatakan baru di Indonesia tetapi dalam sejarah
perkembangannya yang masih amat singkat, banyak sekali yang telah terjadi
sebagai akibat kegiatan atau tindakan-tindakan mereka. Banyak dari
mahasiswa dari pemuda-pemudi Indonesia (yang menjadi mahasiswa di
lembaga-lembaga pendidikan tinggi) ini ikut serta menjalankan peranan
penting dalam gerakan politik yang akhirnya menyebabkan kehancuran
struktur masyarakat jajahan.
Para mahasiswa dan pemuda inilah yang pertama-tama bertekad
untuk mempersatukan seluruh penduduk pribumi di kepulauan kita ini sebagai
satu bangsa, Bangsa Indonesia., yang bertanah air satu, Kepulauan
Indonesia dan yang berbahasa satu Bahasa Indonesia. Sejarah kemudian
memperlihatkan bahwa tindakan pemuda-pemudi ini sangat berarti dan amat
banyak pengaruhnya pada perkembangan masyarakat Indonesia.
Meskipun para mahasiswa merupakan golongan yang amat penting, golongan pada pertengahan tahun
1960-an ikut menjalankan peranan yang amat besar dalam meruntuhkan Orde Lama yang dipimpin Presiden

25
Soekarno dan membangun Orde Baru yang dalam masyarakat kita yang dipimpin oleh Presiden Soeharto, namun
dalam keberjalanan pemerintahan Soeharto, pemuda-pemudi Indonesia harus bersatu padu lagi, menelanjangi dan
membongkar kebusukan-kebusukan era Soeharto sehingga beliau harus turun dari pemerintahan.
Di antara para mahasiswa ini terdapat pemuda Soe Hok Gie. Ia adalah seorang anak muda yang
berpendirian yang teguh dalam memegang prinsipnya dan bercita-cita besar tak hanya untuk dirinya sendiri tetapi
juga untuk kepentingan orang banyak terutama kaum terpinggirkan. Ia rajin mencatat apa yang dialaminya, apa yang
dipikirkannya. Dengan perantaraan catatan-catatan hariannya, kita dapat memperoleh pengetahuan mengenai
kehidupan dan tindakan para mahasiswa dengan berbagai permasalahan yang dihadapi mereka. Dengan berbagai
pertimbangan, buku hariannya itu kemudian diterbitkan dengan judul Catatan Seorang Demonstran, pada Mei 1983.
Di zaman Gie, kampus menjadi ajang pertarungan kaum intelektual yang menentang atau mendukung
pemerintahan Bung Karno. Sepanjang 1966-1969, Gie berperan aktif dalam berbagai demonstrasi. Uniknya ia tak
pernah menjadi anggota KAMI, organisasi yang menjadi lokomotif politik angkatan 66. Gie lebih banyak berjuang
lewat tulisan.
Kritiknya pada Orde Lama dan Presiden Soekarno digelar terbuka lewat diskusi maupun tulisan di media
massa. Ketika pemerintahan Soekarno ditumbangkan gerakan mahasiswa Angkatan 66, Gie tidak lantas mau
mendukung pemerintahan Orde Baru. Gie memilih menyepi ke puncak-puncak gunung bersama teman-temannya
Gie mencintai gunung dan alam bebas. Puisi-puisinya banyak berkisah tentang kecintaannya terhadap pendakian
gunung. Di puncak gunung juga salah satu pendiri Mapala UI ini menghadap penciptanya. 16 Desember 1969, di
tengah kabut tebal puncak Gunung Semeru, sehari sebelum ulangtahun Gie ke-27, Gie dan Idhan Lubis
meninggalkarena menghirup gas beracun. Teman-teman Gie yang ikut mendaki saat itu adalah : Anton Wiyana, A.
Rahman, Freddy Lasut, Idhan Lubis, Herman Lantang, Rudy Badil, Aristides Katoppo.
Soe Hok Gie adalah mahasiswa Indonesia keturunan Tionghoa yang hidup di era Orde Lama pada tahun
1950-an. Kisah Gie sangat menginspirasi hingga buku ini diadaptasi menjadi layar lebar dan menjadi salah satu
yang terlaris. Catatan Soe Hok Gie sebenarnya adalah diary mengenai jalan pemikiran dan gagasan-gagasannya
dalam melawan penindasan.
Sosok Gie yang berpendirian tegas dan memegang prinsip hidupnya dengan kuat menjadi inspirasi
tersendiri bagi generasi muda masa kini. Gie adalah pelopor gerakan mahasiswa yang tidak ingin tunduk pada
pemerintah saat itu.

Jawablah pertanyaan berikut ini berdasarkan teks resensi di atas!


1. Tuliskan identitas buku nonfiksi tersebut!
...........................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................

2. Siapakah Soe Hok Gie?


...........................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................

3. Hal-hal apa saja yang dapat kamu teladani dari Soe Hok Gie
...........................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................

4. Informasi apa saja yang disampaikan peresensi dalam buku tersebut?


...........................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................

5. Dapatkah kalian mengambil manfaat dari membaca buku pengayaan tersebut


...........................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................

26
KEGIATAN PEMBELAJARAN VIII

Teks Cerpen

A. Kompetensi Dasar
3.8 Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam kumpulan cerita pendek yang dibaca
4.8 Mendemonstrasikan salah satu nilai kehidupan yang dipelajari dalam cerita pendek

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini kalian diharapkan dapat mengidentifkasi nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam
kumpulan cerita pendek yang dibaca serta terampil mendemonstrasikan salah satu nilai kehidupan yang
dipelajari dalam cerita pendek dengan sikap kritis, kerja sama, dan komunikatif.

C. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Cerpen
Cerita pendek atau cerpen merupakan karangan bersifat fiktif yang menceritakan suatu peristiwa
dalam kehidupan pelakunya yang relatif singkat, tetapi padat. Dalam cerpen terdapat tokoh. Dari karakter
tokoh tersebut terdapat nilai-nilai kehidupan, misalnya perbuatan baik yang harus diteladani atau
perbuatan buruk yang harus dihindari.
Sebagai salah satu bentuk karya sastra, cerita pendek memiliki ciri-ciri tertentu. Berikut ini ciri-ciri
cerita pendek
 Jumlah kata lebih kurang 500-5000 kata.
 Bentuk tulisan yang singkat, lebih pendek dari novel.
 Isi cerita berasal dari kehidupan sehari-hari.
 Penokohan sederhana.
 Bersifat fiktif.
 Hanya mempunyai satu alur.
 Penggunaan kata-kata yang mudah dipahami oleh pembaca.

27
2. Unsur-Unsur Pembangun Cerita Pendek
Cerpen dibangun oleh dua unsur utama, yaitu unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik
merupakan unsur yang berada di dalam teks. Unsur ekstrinsik yaitu unsur pembangun teks yang berada di
luar cerita.

a. Unsur intrinsik
1. Tema. Cerpen dibangun oleh gagasan pokok yang terjalin menjadi struktur cerita. Gagasan
tersebut merupakan tema dari cerita yang biasanya diungkapkan secara tersirat. Untuk
mengetahui tema dari sebuah cerpen, kita harus membaca seluruh isi cerpen tersebut dan
menentukan rangkaian ceritanya.
2. Alur atau plot merupakan pola pengembangan cerita atau susunan peristiwa atau kejadian
yang membentuk sebuah cerita. Beberapa jenis alur, antara lain.
 Alur maju (alur progresif)
 Alur mundur (sorot balik)
 Alur campuran
3. Tokoh dan penokohan. Tokoh adalah orang-orang yang diceritakan dalam cerita. Terdapat
beberapa jenis tokoh, yaitu:
 Tokoh protagonis (tokoh utama)
 Tokoh antagonis (lawan dari tokoh utama)
 Tokoh tritagonis (penengah dari tokoh utama dan tokoh tokoh lawan).
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-
tokoh dalam cerita. Untuk mengembangkan karakter seorang tokoh tersebut, pengarang
dapat menggunakan teknik sebagai berikut.
 Teknik analitis, karakter tokoh yang diceritakan secara langsung oleh pengarang.
 Teknik dramatis, karakter tokoh dikemukakan melalui;
a. Penggambaran fisik dan perilaku tokoh.
b. Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh.
c. Penggambaran bahasa yang digunakan tokoh.
d. Penggambaran jalan pikiran tokoh.
e. Penggambaran oleh tokoh lain.
4. Latar merupakan keterangan berupa tempat, waktu, suasana yang terdapat dalam cerita,
waktu berlangsungnya cerita, dan suasana atau keadaan ketika cerita berlangsung.
5. Amanat (nilai) merupakan pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui
cerita.
6. Sudut pandang merupakan teknik penulis dalam menyampaikan cerita. Terdapat beberapa
sudut pandang yang biasa digunakan penulis dalam cerita, yaitu
 Sudut pandang orang pertama. Perannya sebagai tokoh utama atau tokoh sampingan.
Dalam sudut pandang ini, pengarang menggunakan sebutan “aku” sebagai tokoh utama
atau salah satu tokoh di dalam ceritanya.
 Sudut pandang orang kedua. Dalam hal ini, pengaranag menggunakan kata ganti orang
kedua, misalnya kamu untuk tokoh utama ceritanya. Posisi pengarang dala hal ini
berperan sebagai pencerita atau rekan tokoh kamu itu.
 Sudut pandang orang ketiga, yakni berperan sebagai pengamat. Pengarang
mempergunakan kata ia, dia, atau memakai nama orang.
7. Gaya bahasa merupakan cara pengarang menggunakan bahasa sebagai alat
mengekspresikan perasaan dan buah pikiran yang terpendam di dalam jiwanya menjadi
sebuah cerita yang menarik.

b. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik meliputi;
1. Latar belakang masyarakat dan latar belakang pengarang yang meliputi riwayat hidup
pengarang, kondisi psikologis, serta aliran sastra yang dianutnya.
2. Nilai-nilai dalam cerpen
 Nilai agama
Hal-hal dalam cerpen yang bisa dijadikan pelajaran berkaitan dengan ajaran agama.
Contoh : Oh, Tuhan kami yang maha besar, kamilah orang-orang yang selalu menyebut
nama- Mu.

28
 Nilai sosial
Nilai yang bisa dipetik dari interaksi tokoh yang ada di dalam cerpen dengan tokoh lain.
Contoh : “Dua penumpang laki-laki saat melihat ibu dan anaknya berdiri dan dia
memberikan tempat duduknya”.
 Nilai moral
Nilai-nilai yang terkandung didalam cerita dan berkaitan dengan akhlak/etika yang
berlaku di masyarakat.
Contoh : “Awalnya aku mau berteman siapa saja, namun setelah mengetahui kelebihan,
aku mulai memilih teman yang bisa dekat dengan aku, apalagi dengan otakku
yang pandai, semakin banyak teman yang menyuruhku”.
 Nilai budaya
Nilai yang berkaitan erat dengan kebudayaan, kebiasaan serta tradisi adat istiadat yang
berkaitan di masyarakat.
 Nilai pendidikan
Nilai pendidikan/ edukasi merupakan nilai yang sangat erat dengan pendidikan.
 Nilai estetika
Nilai estetika/ keindahan merupakan nilai yang berkaitan erat dengan keindahan dan
seni. Nilai tersebut dapat dilihat dari segi bahasa, pemilihan diksi, deskripsi karakter
maupun setting, dan sebagainya.
Contoh : Karyamin melangkah pelan dan sangat hati-hati. Beban yang menekan
pundaknya adalah pikulan yang digantungi dua keranjang batu kali. Jalan tanah yang
sedang didakinya sudah licn dibasahi air yang menetes dari tubuh Karyamin dan kawan-
kawan.

D. Latihan Soal
Bacalah cerpen di bawah ini!
ROBOHNYA SURAU KAMI
(Karya: A.A Navis)

Kalau beberapa tahun yang lalu Tuan datang ke kota kelahiranku dengan menumpang bis, Tuan
akan berhenti di dekat pasar. Maka kira-kira sekilometer dari pasar akan sampailah Tuan di jalan
kampungku. Pada simpang kecil ke kanan, simpang yang kelima, membeloklah ke jalan sempit itu. Dan di
ujung jalan nanti akan Tuan temui sebuah surau tua. Di depannya ada kolam ikan, yang airnya mengalir
melalui empat buah pancuran mandi.
Dan di pelataran kiri surau itu akan Tuan temui seorang tua yang biasanya duduk di sana
dengansegala tingkah ketuaannya dan ketaatannya beribadat. Sudah bertahun-tahun ia sebagai garin,
penjaga surau itu. Orang-orang memanggilnya Kakek.
Sebagai penjaga surau, Kakek tidak mendapat apa-apa. Ia hidup dari sedekah yang dipungutnya
sekali se-Jumat. Sekali enam bulan ia mendapat seperempat dari hasil pemungutan ikan mas dari kolam
itu. Dan sekali setahun orang-orang mengantarkan fitrah Id kepadanya. Tapi sebagai garin ia tak begitu
dikenal. Ia lebih di kenal sebagai pengasah pisau. Karena ia begitu mahir dengan pekerjaannya itu. Orang-
orang suka minta tolong kepadanya, sedang ia tak pernah minta imbalan apa-apa. Orang-orang perempuan
yang minta tolong mengasahkan pisau atau gunting, memberinya sambal sebagai imbalan. Orang laki-laki
yang minta tolong, memberinya imbalan rokok, kadang-kadang uang. Tapi yang paling sering diterimanya
ialah ucapan terima kasih dan sedikit senyum.
Tapi, kakek ini sudah tidak ada lagi sekarang. Ia sudah meninggal. Dan tinggallah surau itu tanpa
penjaganya. Hingga anak-anak menggunakannya sebagai tempat bermain, memainkan segala apa yang
disukai mereka. Perempuan yang kehabisan kayu bakar, sering suka mencopoti papan dinding atau lantai
di malam hari.
Jika Tuan datang sekarang, hanya akan menjumpai gambaran yang mengesankan suatu kesucian
yang bakal roboh. Dan kerobohan itu kian hari kian cepat berlangsungnya. Secepat anak-anak berlari di
dalamnya, secepat perempuan mencopoti pekayuannya. Dan yang terutama ialah sifat masa bodoh
manusia sekarang, yang tak hendak memelihara apa yang tidak di jaga lagi. Dan biang keladi dari
kerobohan ini ialah sebuah dongengan yang tak dapat disangkal kebenarannya. Beginilah kisahnya.

29
Sekali hari aku datang pula mengupah Kakek. Biasanya Kakek gembira menerimaku, karena aku
suka memberinya uang. Tapi sekali ini Kakek begitu muram. Di sudut benar ia duduk dengan lututnya
menegak menopang tangan dan dagunya. Pandangannya sayu ke depan, seolah-olah ada sesuatu yang
yang mengamuk pikirannya. Sebuah belek susu yang berisi minyak kelapa, sebuah asahan halus, kulit sol
panjang, dan pisau cukur tua berserakan di sekitar kaki Kakek. Tidak pernah aku melihat Kakek begitu
durja dan belum pernah salamku tak disahutinya seperti saat itu. Kemudian aku duduk disampingnya dan
aku jamah pisau itu. Dan aku tanya Kakek,
“Pisau siapa, Kek?”
“Ajo Sidi.”
“Ajo Sidi?”
Kakek tak menyahut. Maka aku ingat Ajo Sidi, si pembual itu. Sudah lama aku tak ketemu dia. Dan
aku ingin ketemu dia lagi. Aku senang mendengar bualannya. Ajo Sidi bisa mengikat orang-orang dengan
bualannya yang aneh-aneh sepanjang hari. Tapi ini jarang terjadi karena ia begitu sibuk dengan
pekerjaannya. Sebagai pembual, sukses terbesar baginya ialah karena semua pelakupelaku yang
diceritakannya menjadi model orang untuk diejek dan ceritanya menjadi pameo akhirnya. Ada-ada saja
orang-orang di sekitar kampungku yang cocok dengan watak pelakupelaku ceritanya. Ketika sekali ia
menceritakan bagaimana sifat seekor katak, dan kebetulan ada pula seorang yang ketagihan menjadi
pemimpin berkelakuan seperti katak itu, maka untuk selanjutnya pimpinan tersebut kami sebut pimpinan
katak.
Tiba-tiba aku ingat lagi pada Kakek dan kedatang Ajo Sidi kepadanya. Apakah Ajo Sidi telah
membuat bualan tentang Kakek? Dan bualan itukah yang mendurjakan Kakek? Aku ingin tahu. Lalu aku
tanya Kakek lagi. “Apa ceritanya, Kek?”
“Siapa?”
“Ajo Sidi.”
“Kurang ajar dia,” Kakek menjawab.
“Kenapa?”
“Mudah-mudahan pisau cukur ini, yang kuasah tajam-tajam ini, menggoroh tenggorokannya.”
“Kakek marah?”
“Marah? Ya, kalau aku masih muda, tapi aku sudah tua. Orang tua menahan ragam. Sudah lama
aku tak marah-marah lagi. Takut aku kalau imanku rusak karenanya, ibadatku rusak karenanya. Sudah
begitu lama aku berbuat baik, beribadat, bertawakal kepada Tuhan. Sudah begitu lama aku menyerahkan
diri kepada-Nya. Dan Tuhan akan mengasihi orang yang sabar dan tawakal.”
Ingin tahuku dengan cerita Ajo Sidi yang memurungkan Kakek jadi memuncak. Aku tanya lagi
Kakek, “Bagaimana katanya, Kek?”
Tapi, Kakek diam saja. Berat hatinya bercerita barangkali. Karena aku telah berulang-ulang
bertanya, lalu ia yang bertanya padaku, “Kau kenal padaku, bukan? Sedari kau kecil aku sudah disini.
Sedari mudaku, bukan? Kau tahu apa yang kulakukan semua, bukan? Terkutukkah perbuatanku? Dikutuki
Tuhankah semua pekerjaanku?”
Tapi, aku tak perlu menjawabnya lagi. Sebab aku tahu, kalau Kakek sudah membuka mulutnya,
dia takkan diam lagi. Aku biarkan Kakek dengan pertanyaannya sendiri.
“Sedari muda aku di sini, bukan? Tak kuingat punya isteri, punya anak, punya keluarga seperti
orang lain, tahu? Tak kupikirkan hidupku sendiri. Aku tak ingin cari kaya, bikin rumah. Segala kehidupanku,
lahir batin, kuserahkan kepada Allah Subhanahu wataala. Tak pernah aku menyusahkan orang lain. Lalat
seekor enggan aku membunuhnya. Tapi, kini aku dikatakan manusia terkutuk. Umpan neraka. Marahkah
Tuhan kalau itu yang kulakukan, sangkamu? Akan dikutukinya aku kalau selama hidupku aku mengabdi
kepada-Nya? Tak kupikirkan hari esokku, karena aku yakin Tuhan itu ada dan pengasih dan penyayang
kepada umatnya yang tawakal. Aku bangun pagi-pagi. Aku bersuci. Aku pukul beduk membangunkan
manusia dari tidurnya, supaya bersujud kepada-Nya. Aku sembahyang setiap waktu. Aku puji-puji Dia. Aku
baca Kitab-Nya.

30
Alhamdulillah kataku bila aku menerima karunia-Nya. Astagfirullah kataku bila aku terkejut. Masya
Allah kataku bila aku kagum. Apa salahnya pekerjaanku itu? Tapi kini aku dikatakan manusia terkutuk.”
Ketika Kakek terdiam agak lama, aku menyelakan tanyaku, “Ia katakan Kakek begitu, Kek?”
“Ia tak mengatakan aku terkutuk. Tapi begitulah kira-kiranya.”
Dan aku melihat mata Kakek berlinang. Aku jadi belas kepadanya. Dalam hatiku aku mengumpati
Ajo Sidi yang begitu memukuli hati Kakek. Dan ingin tahuku menjadikan aku nyinyir bertanya. Dan akhirnya
Kakek bercerita lagi.
“Pada suatu waktu, ‘kata Ajo Sidi memulai, ‘di akhirat Tuhan Allah memeriksa orang-orang yang
sudah berpulang. Para malaikat bertugas di samping-Nya. Di tangan mereka tergenggam daftar dosa dan
pahala manusia. Begitu banyak orang yang diperiksa. Maklumlah dimana-mana ada perang. Dan di antara
orang-orang yang diperiksa itu ada seorang yang di dunia di namai Haji Saleh. Haji Saleh itu tersenyum-
senyum saja, karena ia sudah begitu yakin akan di masukkan ke dalam surga. Kedua tangannya
ditopangkan di pinggang sambil membusungkan dada dan menekurkan kepala ke kuduk. Ketika dilihatnya
orang-orang yang masuk neraka, bibirnya menyunggingkan senyum ejekan. Dan ketika ia melihat orang
yang masuk ke surga, ia melambaikan tangannya, seolah hendak mengatakan ‘selamat ketemu nanti’.
Bagai tak habis-habisnya orang yang berantri begitu panjangnya. Susut di muka, bertambah yang di
belakang. Dan Tuhan memeriksa dengan segala sifat-Nya.
Akhirnya sampailah giliran Haji Saleh. Sambil tersenyum bangga ia menyembah Tuhan. Lalu
Tuhan mengajukan pertanyaan pertama.
‘Engkau?’
‘Aku Saleh. Tapi karena aku sudah ke Mekah, Haji Saleh namaku.’
‘Aku tidak tanya nama. Nama bagiku, tak perlu. Nama hanya buat engkau di dunia.’
‘Ya, Tuhanku.’
‘apa kerjamu di dunia?’
‘Aku menyembah Engkau selalu, Tuhanku.’
‘Lain?’
‘Setiap hari, setiap malam. Bahkan setiap masa aku menyebut-nyebut nama-Mu.’
‘Lain.’
‘Ya, Tuhanku, tak ada pekerjaanku selain daripada beribadat menyembah-Mu, menyebut-nyebut
nama-Mu. Bahkan dalam kasih-Mu, ketika aku sakit, nama-Mu menjadi buah bibirku juga. Dan aku selalu
berdoa, mendoakan kemurahan hati-Mu untuk menginsafkan umat-Mu.’
‘Lain?’
Haji Saleh tak dapat menjawab lagi. Ia telah menceritakan segala yang ia kerjakan. Tapi ia insaf,
pertanyaan Tuhan bukan asal bertanya saja, tentu ada lagi yang belum di katakannya. Tapi menurut
pendapatnya, ia telah menceritakan segalanya. Ia tak tahu lagi apa yang harus dikatakannya. Ia termenung
dan menekurkan kepalanya. Api neraka tiba-tiba menghawakan kehangatannya ke tubuh Haji Saleh. Dan ia
menangis. Tapi setiap air matanya mengalir, diisap kering oleh hawa panas neraka itu.
‘Lain lagi?’ tanya Tuhan.
‘Sudah hamba-Mu ceritakan semuanya, o, Tuhan yang Maha Besar, lagi Pengasih dan
Penyayang, Adil dan Maha Tahu.’ Haji Saleh yang sudah kuyu mencobakan siasat merendahkan diri dan
memuji Tuhan dengan pengharapan semoga Tuhan bisa berbuat lembut terhadapnya dan tidak salah tanya
kepadanya.
Tapi, Tuhan bertanya lagi: ‘Tak ada lagi?’
‘O, o, ooo, anu Tuhanku. Aku selalu membaca Kitab-Mu.’
‘Lain?’
‘Sudah kuceritakan semuanya, o, Tuhanku. Tapi kalau ada yang lupa aku katakan, aku pun
bersyukur karena Engkaulah Mahatahu.’
‘Sungguh tidak ada lagi yang kaukerjakan di dunia selain yang kauceritakan tadi?’
‘Ya, itulah semuanya, Tuhanku.’
‘Masuk kamu.’

31
Dan malaikat dengan sigapnya menjewer Haji Saleh ke neraka. Haji Saleh tidak mengerti kenapa
ia di bawa ke neraka. Ia tak mengerti apa yang di kehendaki Tuhan daripadanya dan ia percaya Tuhan
tidak silap.
Alangkah tercengang Haji Saleh, karena di neraka itu banyak teman-temannya di dunia
terpanggang hangus, merintih kesakitan. Dan ia tambah tak mengerti dengan keadaan dirinya, karena
semua orang yang dilihatnya di neraka itu tak kurang ibadatnya dari dia sendiri. Bahkan ada salah seorang
yang telah sampai empat belas kali ke Mekah dan bergelar syekh pula. Lalu Haji Saleh mendekati mereka,
dan bertanya kenapa mereka dinerakakan semuanya. Tapi sebagaimana Haji Saleh, orang-orang itu pun,
tak mengerti juga.
‘Bagaimana Tuhan kita ini?’ kata Haji Saleh kemudian, ‘Bukankah kita di suruh-Nya taat beribadat,
teguh beriman? Dan itu semua sudah kita kerjakan selama hidup kita. Tapi kini kita dimasukkan-Nya ke
neraka.’
‘Ya, kami juga heran. Tengoklah itu orang-orang senegeri dengan kita semua, dan tak kurang
ketaatannya beribadat,’ kata salah seorang diantaranya.
‘Ini sungguh tidak adil.’
‘Memang tidak adil,’ kata orang-orang itu mengulangi ucapan Haji Saleh.
‘Kalau begitu, kita harus minta kesaksian atas kesalahan kita.’‘Kita harus mengingatkan Tuhan,
kalau-kalau Ia silap memasukkan kita ke neraka ini.’
‘Benar. Benar. Benar.’ Sorakan yang lain membenarkan Haji Saleh.
‘Kalau Tuhan tak mau mengakui kesilapan-Nya, bagaimana?’ suatu suara melengking di dalam
kelompok orang banyak itu.
‘Kita protes. Kita resolusikan,’ kata Haji Saleh.
‘Apa kita revolusikan juga?’ tanya suara yang lain, yang rupanya di dunia menjadi pemimpin
gerakan revolusioner. ‘Itu tergantung kepada keadaan,’ kata Haji Saleh. ‘Yang penting sekarang, mari kita
berdemonstrasi menghadap Tuhan.’
‘Cocok sekali. Di dunia dulu dengan demonstrasi saja, banyak yang kita perolah,’ sebuah suara
menyela.
‘Setuju. Setuju. Setuju.’ Mereka bersorak beramai-ramai.
Lalu mereka berangkatlah bersama-sama menghadap Tuhan.
Dan Tuhan bertanya, ‘Kalian mau apa?’
Haji Saleh yang menjadi pemimpin dan juru bicara tampil ke depan. Dan dengan suara yang
menggeletar dan berirama rendah, ia memulai pidatonya: ‘O, Tuhan kami yang Mahabesar. Kami yang
menghadap-Mu ini adalah umat-Mu yang paling taat beribadat, yang paling taat menyembahmu. Kamilah
orang-orang yang selalu menyebut nama-Mu, memuji-muji kebesaran-Mu, mempropagandakan keadilan-
Mu, dan lain-lainnya. Kitab-Mu kami hafal di luar kepala kami. Tak sesat sedikit pun kami membacanya.
Akan tetapi, Tuhanku yang Mahakuasa setelah kami Engkau panggil kemari, Engkau memasukkan kami ke
neraka. Maka, sebelum terjadi hal-hal yang tak diingini, maka di sini, atas nama orang-orang yang cinta
pada-Mu, kami menuntut agar hukuman yang Kau jatuhkan kepada kami ke surga sebagaimana yang
Engkau janjikan dalam Kitab-Mu.’
‘Kalian di dunia tinggal di mana?’ tanya Tuhan.
‘Kami ini adalah umat-Mu yang tinggal di Indonesia, Tuhanku.’
‘O, di negeri yang tanahnya subur itu?’
‘Ya, benarlah itu, Tuhanku.’
‘Tanahnya yang mahakaya raya, penuh oleh logam, minyak, dan berbagai bahan tambang lainnya,
bukan?’
‘Benar. Benar. Benar. Tuhan kami. Itulah negeri kami.’ Mereka mulai menjawab serentak. Karena
fajar kegembiraan telah membayang di wajahnya kembali. Dan yakinlah mereka sekarang, bahwa Tuhan
telah silap menjatuhkan hukuman kepada mereka itu.
‘Di negeri mana tanahnya begitu subur, sehingga tanaman tumbuh tanpa di tanam?’
‘Benar. Benar. Benar. Itulah negeri kami.’

32
‘Di negeri, di mana penduduknya sendiri melarat?’
‘Ya. Ya. Ya. Itulah dia negeri kami.’
‘Negeri yang lama diperbudak negeri lain?’
‘Ya, Tuhanku. Sungguh laknat penjajah itu, Tuhanku.’
‘Dan hasil tanahmu, mereka yang mengeruknya, dan diangkut ke negerinya, bukan?’
‘Benar, Tuhanku. Hingga kami tak mendapat apa-apa lagi. Sungguh laknat mereka itu.’
‘Di negeri yang selalu kacau itu, hingga kamu dengan kamu selalu berkelahi, sedang hasil tanahmu orang
lain juga yang mengambilnya, bukan?’
‘Benar, Tuhanku. Tapi bagi kami soal harta benda itu kami tak mau tahu. Yang penting bagi kami
ialah menyembah dan memuji Engkau.’
‘Engkau rela tetap melarat, bukan?’
‘Benar. Kami rela sekali, Tuhanku.’
‘Karena keralaanmu itu, anak cucumu tetap juga melarat, bukan?’
‘Sungguhpun anak cucu kami itu melarat, tapi mereka semua pintar mengaji. Kitab-Mu mereka hafal di luar
kepala.’
‘Tapi seperti kamu juga, apa yang disebutnya tidak di masukkan ke hatinya, bukan?’
‘Ada, Tuhanku.’
‘Kalau ada, kenapa engkau biarkan dirimu melarat, hingga anak cucumu teraniaya semua. Sedang
harta bendamu kaubiarkan orang lain mengambilnya untuk anak cucu mereka. Dan engkau lebih suka
berkelahi antara kamu sendiri, saling menipu, saling memeras. Aku beri kau negeri yang kaya raya, tapi kau
malas. Kau lebih suka beribadat saja, karena beribadat tidak mengeluarkan peluh, tidak membanting
tulang. Sedang aku menyuruh engkau semuanya beramal kalau engkau miskin. Engkau kira aku ini suka
pujian, mabuk di sembah saja. Tidak. Kamu semua mesti masuk neraka. hai, Malaikat, halaulah mereka ini
kembali ke neraka. Letakkan di keraknya!”
Semua menjadi pucat pasi tak berani berkata apa-apa lagi. Tahulah mereka sekarang apa jalan
yang diridai Allah di dunia. Tapi Haji Saleh ingin juga kepastian apakah yang akan di kerjakannya di dunia
itu salah atau benar. Tapi ia tak berani bertanya kepada Tuhan. Ia bertanya saja pada malaikat yang
menggiring mereka itu.
‘Salahkah menurut pendapatmu, kalau kami, menyembah Tuhan di dunia?’ tanya Haji Saleh.
‘Tidak. Kesalahan engkau, karena engkau terlalu mementingkan dirimu sendiri. Kau takut masuk neraka,
karena itu kau taat sembahyang. Tapi engkau melupakan kehidupan kaummu sendiri, melupakan
kehidupan anak isterimu sendiri, sehingga mereka itu kucar-kacir selamanya. Inilah kesalahanmu yang
terbesar, terlalu egoistis. Padahal engkau di dunia berkaum, bersaudara semuanya, tapi engkau tak
mempedulikan mereka sedikit pun.’
Demikianlah cerita Ajo Sidi yang kudengar dari Kakek. Cerita yang memurungkan Kakek. Dan
besoknya, ketika aku mau turun rumah pagi-pagi, istriku berkata apa aku tak pergi menjenguk.
“Siapa yang meninggal?” tanyaku kagut.
“Kakek.”
“Kakek?”
“Ya. Tadi subuh Kakek kedapatan mati di suraunya dalam keadaan yang mengerikan sekali. Ia menggoroh
lehernya dengan pisau cukur.”
“Astaga! Ajo Sidi punya gara-gara,” kataku seraya cepat-cepat meninggalkan istriku yang
tercengang-cengang.
Aku cari Ajo Sidi ke rumahnya. Tapi aku berjumpa dengan istrinya saja. Lalu aku tanya dia.
“Ia sudah pergi,” jawab istri Ajo Sidi.
“Tidak ia tahu Kakek meninggal?”
“Sudah. Dan ia meninggalkan pesan agar dibelikan kain kafan buat Kakek tujuh lapis.”
“Dan sekarang,” tanyaku kehilangan akal sungguh mendengar segala peristiwa oleh perbuatan Ajo
Sidi yang tidak sedikit pun bertanggung jawab, “dan sekarang kemana dia?”
“Kerja.”

33
“Kerja?” tanyaku mengulangi hampa.
“Ya, dia pergi kerja.”
(Sumber: http///www.wordpress.com/cerpen/robohnya-surau-kami)
Berdasarkan cerpen tersebut, identifikasilah nilai-nilai yang terdapat dalam cerpen tersebut!
No Nilai-Nilai Bukti Kalimat
1
...............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

2
...............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

3
...............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

4
...............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

5
...............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

6
...............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

7
...............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

8
...............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

9
...............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

10
...............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

34
KEGIATAN PEMBELAJARAN IX

Teks Cerpen

A. Kompetensi Dasar
3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek dalam buku kumpulan cerita pendek
4.9 Mengkonstruksi sebuah cerita pendek dengan memerhatikan unsur-unsur pembangun cerpen

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini kalian diharapkan dapat menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek dalam
buku kumpulan cerita pendek serta terampil mengkonstruksi sebuah cerita pendek dengan memerhatikan
unsur-unsur pembangun cerpen sikap kritis, kerja sama, dan komunikatif.

C. Uraian Materi
1. Struktur teks cerpen
a. Orientation (penggalan situasi cerita): Pengarang memperkenalkan tokoh menata adegan dan
hubungan antar tokoh.
b. Complication (pengungkapan peristiwa): Peristiwa awal yang menimbulkan berbagaia masalah,
pertentangan atau kesukaan bagi tokohnya.
c. Konflik (rising action): Terjadinya peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan keterlibat
berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya
d. Puncak konflik (turning point) : Disebut pula klimaks, bagian cerita yang penting, besar dan
mendebarkan, ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya.
e. Penyelesaian (Ending/coda)
Bagian ini berisi penjelasan tentang sikap ataupun nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami
peristiwa puncak itu.

2. Kebahasaan teks cerpen


a. Menggunakan kalimat bermakna lampau, yang ditandai oleh fungsi-fungsi keterangan yang
bermakna kemampuan. Contoh: Ketika itu, beberapa tahun yang lalu, telah terjadi.
b. Menggunakan konjungsi kronologis (urutan waktu). Contoh : sejak saat itu, mula-mula, kemudian.
c. Menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi. Contoh : mencuci,
membersihkan, menawari, melompat.
d. Menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat langsung sebagai menceritakan latar seorang
tokoh oleh pengarang. Contoh: mengatakan bahwa menceritakan tentang mengungkapkan,
menanyakan, menyatakan, menuturkan.
e. Banyak menggunakan kata kerja yang menguraikan sesuatu yang dipikirkan/dirasakan oleh tokoh.
Contoh: merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, mengalami.
f. Menggunakan banyak dialog. Hal ini ditunjukkan oleh tanda petik ganda (“….”). Kata kerja yang
menunjukkan tuturan langsung. Contoh : Alam berkata, “jangan diam saja, segera temui orang itu”.
g. Menggunakan kata-kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat atau suasana.

35
D. Latihan Soal
1. Bacalah teks cerpen di bawah ini, analisilah unsur-unsur intrinsik pada teks cerpen tersebut!
Rumah yang Terang
(Karya: Ahmad Tohari)

Listrik sudah empat tahun masuk kampungku dan sudah banyak yang dilakukannya. Kampung seperti mendapat
injeksi tenaga baru yang membuatnya menggeliat penuh gairah. Listrik memberi kampungku cahaya, musik, es
sampai api dan angin. Di kampungku, listrik juga membunuh bulan di langit. Bulan tidak lagi menarik hati anak-anak,
bulan tidak lagi mampu membuat bayang-bayang pepohonan. Tapi kampung tidak merasa kehilangan bulan. Juga
tidak merasa kehilangan tiga laki-laki yang tersengat listrik hingga mati.
Sebuah tiang lampu tertancap di depan rumahku. Seperti teman-temannya sesama tiang listrik yang membawa
perubahan pada rumah yang terdekat, demikian pula halnya beton langsing yang menyangga kabel-kabel di depan
rumahku itu. Bedanya, yang dibawa ke rumahku adalah celoteh-celoteh sengit dua tetangga di belakang rumah.
Sampai sekian lama, rumahku tetap gelap. ayahku tidak mau pasang listrik. Inilah yang membuat tetangga di
belakang rumah merasa jengkel terus-terusan. Keduanya sangat berhasrat menjadi pelanggan listrik. Tapi hasrat
mereka tak mungkin terlaksana sebelum ada dakstang di bubungan rumahku. Rumah dua tetangga di belakang itu
terlalu jauh dari tiang.
Kampungku yang punya kegemaran berceloteh seperti mendapat jalan buat berkata seenaknya terhadap ayah.
Tentu saja dua tetangga itulah sumbernya. “Haji Bakir itu seharusnya berganti nama menjadi Haji Bakhil. Dia kaya,
tapi tak mau pasang listrik. Tentu saja dia khawatir akan keluar banyak duit.”
Kadang celoteh yang sampai ke telingaku demikian tajam sehingga aku hampir tak kuat menerimanya. Mereka
mengatakan ayahku memelihara tuyul. “Tentu saja Haji Bakir tak mau pasang listrik karena tuyul tidak suka cahaya
terang.” Yang terakhir kedua tetangga itu merencanakan tindakan yang lebih jauh. Entah belajar dari mana mereka
menuduh ayahku telah melanggar asas kepentingan umum. Mereka menyamakan ayahku dengan orang yang tidak
mau menyediakan jalan bagi seseorang yang bertempat tinggal di tanah yang terkurung. Konon, mereka akan
mengadukan ayahku kepada lurah.
Aku sendiri bukan tidak punya masalah dengan sikap ayah. Pertama, akulah yang lebih banyak menjadi bulan-
bulanan celoteh yang kian meluas di kampungku. Ini sungguh tidak nyaman. Kedua, gajiku sebagai propagandis
pemakaian alat kontrasepsi memungkinkan aku punya radio, pemutar pita rekaman, juga TV. Maka alangkah
konyolnya; sementara listrik ditawarkan sampai ke depan rumah, aku masih harus repot dengan setiap kali membeli
baterai dan nyetrum aki.
Ketika belum tahu latar belakang sikap ayah, aku sering membujuk. Lho, mengapa aku dan ayah tidak ikut
beramai-ramai bersama orang sekampung membunuh bulan? Pernah kukatakan, apabila ayah enggan
mengeluarkan uang maka pasal memasang listrik akulah yang menanggung biayanya. Karena kata-kataku ini ayah
tersinggung. Tasbih di tangan ayah yang selalu berdecik tiba-tiba berhenti.
“Jadi, kamu seperti semua orang yang mengatakan aku bakhil, dan pelihara tuyul?”
Aku menyesal. Tapi tak mengapa karena kemudian ayah mengatakan alasan yang sebenarnya mengapa beliau
tidak mau pasang listrik. Dan alasan itu tak mungkin kukatakan kapada siapa pun, khawatir hanya akan
mengundang celoteh yang lebih menyakitkan. Aku tak rela ayah mendapat cercaan lebih banyak.
Betapa juga ayah adalah orang tuaku, yang membiayai sekolahku. Lalu, mengapa orang kurang menghayati
status yang kini kumiliki.
Jadi, aku mengalah pada keteguhan sikap ayah. Rela setiap kali beli baterai dan nyetrum aki, dan rela menerima
celoteh orang sekampung yang tiada hentinya.

36
Karena ayah sakit, beliau tak mau dirawat di rumah sakit. Keadaan beliau makin hari makin serius. Tapi beliau
bersiteguh tidak mau diopname. Aku berusaha menyingkirkan perkara yang kukira menyebabkan ayah tak mau
masuk rumah sakit.
“Apaka ayah khawatir di rumah sakit nanti ayah akan dirawat dalam ruang yang diterangi lampu listrik? Bila
demikian halnya maka akan kuusahakan agar mereka menyalakan lilin saja khusus bagi ayah.”
Tanggapan ayah adalah rasa tersinggung yang terpancar dari mata beliau yang sudah biru memucat. Ya Tuhan,
lagi-lagi aku menyesal. Dan jiwaku mendadak buntu ketika mendengar ucapan ayah yang keluar tersendat-sendat:
“Sudahlah, Nak. Kamu lihat sendiri, aku hampir mati. Sepeninggalku nanti kamu bisa secepatnya memasang
listrik di rumah ini.”
Tidak pernah sekalipun aku mendengar kata-kata ayah yang mengandung ironi demikian tajam. Sesalku tak
habis-habisnya. Dan malu. Keahlianku melakukan pendekatan verbal yang biasa kulakukan selama aku menjadi
propagandis ternyata hanya punya arti negatif di hadapan ayah. Lebih malu lagi karena ucapan ayah tadi adalah
kata-kata terakhir yang ditujuan kepadaku.
Seratus hari sesudah kematian ayah, orang-orang bertahlil di rumahku sudah duduk di bawah lampu neon dua
puluh watt. Mereka memandangi lampu dan tersenyum. Dua tetangga belakang rumah yang tentu saja sudah
pasang listrik mendekatiku.
“Nah, lebih enak dengan listrik, ya Mas?”
Aku diam karena sebal melihat gaya mereka yang pasti menghubung-hubungkan pemasangan listrik di rumahku
yang baru bisa terlaksana sesudah kematian ayah. Oh, mereka tidak tahu bahwa aku sendiri menjadi linglung. Listrik
memang sudah kupasang, tapi aku justru takut menghidupkan radio, TV, dan pemutar pita rekaman. Sore hari aku
tak pernah berbuat apa pun sampai ibu yang menghidupkan lampu. Aku enggan menjamah sakelar karena setiap
kali aku melakukan hal itu tiba-tiba bayangan ayah muncul dan kudengar keletak-keletik suara tasbihnya.
Linglung. Maka tiba-tiba mulutku nyerocos. Kepada para tamu yang bertahlil aku mengatakan alasan yang
sebenarnya mengapa ayahku tidak suka listrik, suatu hal yang seharusnya tetap kusimpan.
“Ayahku memang tidak suka listrik. Beliau punya keyakinan hidup dengan listrik akan mengundang keborosan
cahaya. Apabila cahaya dihabiskan semasa hidup maka ayahku amat khawatir tidak ada lagi cahaya bagi beliau di
alam kubur.”
Aku siap menerima celoteh dan olok-olok yang mungkin akan dilontarkan oleh para tamu. Karena aku sendiri
pernah menertawakan pikiran ayah yang antik itu. Aneh, para tamu malah menunduk. Aku juga menunduk, sambil
berdoa tanpa sedikit pun kadar olok-olok. Kiranya ayahku mendapat cukup cahaya di alam sana.

(Sumber : http://rifkawahyuningsih.blogspot.com/2012/12/cerpen-rumah-yang-terang-karya-ahmad.html)

Unsur-Unsur
No Jawaban
Intrinsik

............................................................................................................................................
1 Tema
............................................................................................................................................

............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
Tokoh dan
............................................................................................................................................
2 penokohan
............................................................................................................................................
(bukti kalimat)
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................

37
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................

............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
3 Latar
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................

4 Alur ............................................................................................................................................

5 Sudut pandang ............................................................................................................................................

............................................................................................................................................
6 Amanat ............................................................................................................................................
............................................................................................................................................

............................................................................................................................................
7 Gaya bahasa ............................................................................................................................................
............................................................................................................................................

2. Buatlah teks cerpen dengan memilih salah satu topik berikut.


a. Fantasi
b. Tanah airku
c. Kebersihan
d. Masa depan
e. Keluarga
f. Hobi

38
Kegiatan Pembelajaran X

Buku Nonfiksi

A. Kompetensi Dasar
3.10 Menemukan butir-butir penting dari dua buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca
4.10 Mempertunjukkan kesan pribadi terhadap salah satu buku ilmiah yang dibaca dalam bentuk teks
eksplanasi singka

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini kalian diharapkan dapat menemukan butir-butir penting dari dua buku pengayaan
(nonfiksi) yang dibaca serta terampil mempertunjukkan kesan pribadi terhadap salah satu buku ilmiah yang
dibaca dalam bentuk teks eksplanasi singkat dengan sikap kritis, kerja sama, dan komunikatif.

C. Uraian Materi
1. Pengertian Buku Nonfiksi
Buku nonfiksi merupakan karangan yang dibuat berdasarkan fakta atau hal yang benar-benar
terjadi dalam kehidupan nyata. Nonfiksi bersifat faktual atau peristiwa yang benar-benar terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini berarti bahwa semua yang terkandung di dalam buku nonfiksi adalah nyata
dalam kehidupan.
Karangan nonfiksi dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu nonfiksi murni dan nonfiksi kreatif.
Nonfiksi murni merupakan suatu karangan pengembangan yang berdasarkan data-data yang pasti,
contohnya skripsi, karya ilmiah, laporan, makalah, tesis, artikel, disertasi, buku ajar dan lain-lain.
Sementara nonfiksi kreatif adalah suatu karangan berdasarkan data pasti yang didapatkan kemudian
dikembangkan berdasarkan imajinasi menjadi berbentuk puisi, dan novel.

2. Jenis-jenis buku nonfiksi


a. Buku biografi adalah buku yang berisi riwayat hidup seseorang.
b. Buku pendamping adalah buku yang berfungsi untuk mendampingi buku utama. Biasanya buku
pendamping disebut pula buku pengayaan jadi, buku pendamping biasanya ditulis setelah ada buku
utama. Sebagai contoh, buku pengayaan untuk anak sekolah. Kegiatan buku pelajaran itu masih
bersifat umum. Jadi, buku pelajaran memerlukan buku pendamping untuk menjelaskan buku utama,
karena ada beberapa bagian dari buku utama yang tidak bisa dijelaskan dalam buku utama. Ini
disebabkan space atau pedoman penulisan buku utama tersebut.
c. Buku Literatur adalah buku yang difungsikan sebagai rujukan kajian keilmuan, buku literatur sering
disebut diktat atau buku kuliah, buku literatur sering ditulis berdasarkan penelitian. Jadi, buku ini
mempunyai kadar keilmiahan sangat tinggi. Maka, buku ini sering ditulis dosen atau peneliti.
d. Buku Motivasi adalah buku yang berisi kajian psikologis untuk membantu mengbangkitkan gairah
atau semangat pembacanya. Buku motivasi dapat disusun berdasarkan kajian keagamaan dan

39
moral. Buku motivasi sering ditulis oleh entrepreneur. Dengan membaca buku motivasi, pembaca
mendapatkan energi baru untuk meneruskan hidup.

3. Ciri-Ciri Buku Nonfiksi


Buku-buku nonfiksi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Menggunakan bahasa yang formal
b. Sifat kata yang digunakan denotatif
c. Berdasarkan fakta sifat dari isi berita pada karangan nonfiksi ini adalah fakta dan faktual sesuai
dengan data yang diperoleh.
d. Tulisan berbentuk tulisan ilmiah popular
e. Temuan yang dituliskan adalah temuan baru atau pengembangan dari temuan yang sudah

D. Latihan Soal
Langkah-langkah kerja untuk mengerjakan tugas/latihan:
1. Pastikan Kalian sudah menyiapkan 2 buku pengayaan (nonfiksi) yang akan Kalian baca.
2. Baca keseluruhan 2 buku pengayaan (nonfiksi) yang telah Kalian sediakan!
3. Identifikasi identitas buku!
4. Identifikasi nilai-nilai yang terdapat pada buku yang Kalian baca!
5. Buatlah butir- butir penting pada buku yang telah kalian baca!

40

Anda mungkin juga menyukai