Anda di halaman 1dari 5

PENGGUNAAN RESTRAINT

Nomor :
Halaman :
No. Revisi
RS SENTRA MEDIKA 4/1
CIBINONG

Ditetapkan :
Tanggal Terbit :
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )
Dr. P.Lanjar Sugiyanto, MARS
Direktur
Suatu metode/cara pembatasan/retriksi yang di sengaja terhadap gerakan/perilaku
PENGERTIAN
pasien di dalam pengobatan/perawatan di RS dimana terdapat kecenderungan pasien
tidak kooperatif di dalam proses perawatan atau cenderung malah membahayakan

1. Menjaga keamanan dan keselamatan pasien selama perawatan


TUJUAN
2. Proses pengobatan dapat berlangsung optimal tanpa terganggu oleh
ketidakkooperatifan pasien, demi memperoleh hasil sesuai harapan

1. SK Direktur No :………………………………………………………………………
KEBIJAKAN
2. Retriksi terhadap pasien dilakukan dengan cara-cara tertentu sesuai dengan kondisi
yang di temukan pada pasien
3. Keluarga/penanggung jawab pasien wajib diinformasikan sebelumnya tentang
penggunaan restrain yang akan di laksanakan, yang terdokumentasikandalam Rekam
Medis

1. Memberi salam pada pasien dan keluarga


PROSEDUR
2. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang alasan penggunaan
restrain
Contoh : ( sesuai kasus ) Adek, Ibu ( pada keluarga) saya akan
melakukan pengamanan kepada adek A, dengan cara mengikat badan
adek dengan tempat tidur agar adek tidak turun-turun terus dan cepat
sembuh. Cara ini tidak menyakitkan dan aman
3. Apabila setuju, maka wajib menanda tanganin persetujuan tindakan yang
terdokumentasi di Rekam Medis
4. Melaksanakan teknik-teknik restrain sesuai metode terpilih :

a. Teknik Jacket / Vest Restrain


Bentuk restrain yang di aplikasi pada badan pasien, di letakkan
diluar pakaian, piyama pasien, tahapan :


PENGGUNAAN RESTRAINT

Nomor :
Halaman :
No. Revisi
RS SENTRA MEDIKA 4/1
CIBINONG

Ditetapkan :
Tanggal Terbit :
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )
Dr. P.Lanjar Sugiyanto, MARS
Direktur

a.1 Tahap PreInteraksi


PROSEDUR
- Mengumpulkan data tentang klien
- Menyiapkan alat
a.2 Tahap Kerja
- Memulai kegiatan dengan cara yang baik, memilih alat
restrain yang tepat
- Memasang alat restrain pada klien dengan cepat dan tepat. Bantu
pasien dalam posisi duduk jika tidak ada kontra indikasi. Pasang
jaket restrain ke tubuh pasien. Jaket restrain ini seperti baju tidak
berlengan dan ada dua buah tempat tali di samping kanan dan kiri
untuk lewat tali. Setelah itu masukan tali ke lubang tadi, dan tali
ke lubang yang ada di bawah tempat tidur (kanan dan kiri ) atau
bisa tali kedua ujungnya mengelilingi kasur bawah.
- Pastikan tidak ada bagian vest yang berkerut di bagian punggung
pasien, masukkan genggaman tangan di antara restrain dan pasien
untuk memastikan bahwa pernapasan tidak di batasi oleh restrain.
- Hindari mengikat restrain pada side rail tempat tidur,
mengamankan restrain dari jangkauan pasien.
- Melakukan pemeriksaan tanda vital, memeriksa bagian tubuh
yang di restrain, memperhatikan respon pasien
- Kontrak yang akan datang ( restrain akan di lepas
apabila….sesuai kasus : adek tidak turun-turun lagi dari tempat
tidur )
- Vest restrain juga bisa di gunakan untuk mengamankan
lansia/pasien dengan kondisi membutuhkan yang duduk di kursi
roda, agar tidak jatuh ke depan dengan cara yang sama, hanya saja
ini di ikatkan di kursi ruda bukan tempat tidur.
PENGGUNAAN RESTRAINT

Nomor :
Halaman :
No. Revisi
RS SENTRA MEDIKA 4/1
CIBINONG

Ditetapkan :
Tanggal Terbit :
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )
Dr. P.Lanjar Sugiyanto, MARS
Direktur
PENGGUNAAN RESTRAINT

Nomor :
Halaman :
No. Revisi
RS SENTRA MEDIKA 4/1
CIBINONG

Ditetapkan :
Tanggal Terbit :
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )
Dr. P.Lanjar Sugiyanto, MARS
Direktur
b. Baju Restrain
PROSEDUR
Sama seperti di atas perbedaan pada alat restrain yang di gunakan dan
tahapan kerja :
- Pegang pundak pasien dan tangan yang agresif, berjalan di belakang
pasien dan tetap waspada
- Buka baju dalam posisi “menyerbu”, pakaikan baju dengan cepat
- Handle tangan pasien ke belakang seperti orang di borgol, mengamankan
restrain dari jangkauan pasien.
- Menyediakan keamanan dan kenyamanan sesuai kebutuhan
- Melakukan pemeriksaan tanda vital, memeriksa bagian tubuh yang
direstrain, memperhatikan respon pasien

c. Tehnik Elbow
Di gunakan pada umumnya pada anak-anak atau bayi guna mencegah
anak menekuk tangan dan pencapai insisi atau alat terapetik lain yang
menempel pada anak.
Sama seperti diatas, pada tahap kerja :
- memasang restrain dengan cepat dan tepat
- Pegang lengan klien, pasang ikatan ke klien
- Masukan satu jari sebelum di ikat agar tidak terlalu
kencang, hindari mengikat restrain pada side rail pada tempat tidur
- Mengamankan restrain dari jangkauan pasien
- Menyediakan keamanan dan kenyamanan sesuai kebutuhan
- Melakukan pemeriksan tanda vital (khususnya pada carpilary refill
dan pulsasi proksimal di lengan untuk mengetahui sirkulasi pasien)
- Memeriksa bagian tubuh yang di restrain

d. Restrain ekstremitas
Di gunakan untuk membatasi gerak ekstremitas.
Tahapan sesuai dengan di atas
Pada pelaksanaan tindakan restrain pada daerah yang tidak
membahayakan pada ke empat ekstremitas dengan menggunakan
bahan yang tidak berbahaya/mencederai pasien,
tidur sedangkan lapisankedua diikat ke bayi/anak (seperti grito).
PENGGUNAAN RESTRAINT

Nomor :
Halaman :
No. Revisi
RS SENTRA MEDIKA 4/1
CIBINONG

Ditetapkan :
Tanggal Terbit :
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )
Dr. P.Lanjar Sugiyanto, MARS
Direktur
e. Teknik Mummy Restrain
Di lakukan untuk bayi agar tidak bergerak dan jatuh / untuk
mengontrol pergerakan selama pemeriksaan. Bentuknya seperti gurita
/ grito, bedanya ada dua lapis, lapisan pertama diikat ketempat tidur
sedangkan lapisankedua diikat ke bayi/anak (seperti grito).

1. 1.IGD
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai