Kelompok 8 - Perubahan Prinsip Prinsip Akuntansi Dan Koreksi Kesalahan
Kelompok 8 - Perubahan Prinsip Prinsip Akuntansi Dan Koreksi Kesalahan
D AKUNTANSI MALAM
KELOMPOK 8 :
PRODI AKUNTANSI
DENPASAR
2021
AKUNTANSI UNTUK PERUBAHAN PRINSIP – PRINSIP
Koreksi kesalahan tahun-tahun lalu dapat terjadi karena berbagai macam sebab,
seperti kesalahan-kesalahan perhitungan, kesalahan penggunaan rekening, kesalahan
dalam penerapan prinsip akuntasi dan lain-lain.
Perubahan prinsip akuntansi adalah penggunaan suatu prinsip akuntansi yang lazim
yang berbeda dengan prinsip akuntansi yang digunakan dalam periode sebelumnya.
Perubahan prinsip akuntansi ini dapat terjadi karena perusahaan mempunyai beberapa
alternatif metode untuk penerapan suatu prinsip.
Perubahan dalam penggunaan prinsip akuntansi ini perlakuannya diatur dalam APB
Opinion Nomor 20 dengan klasifikasi sebagai berikut:
1
rugi di antara elemen-elemen luar biasa dan laba bersih. Pelaporannya dengan jumlah
sesudah dikurangi pajak penghasilan.
b. Laporan keuangan periode-periode sebelumnya tidak perlu dikoreksi
c. Laba sebelum elemen luar biasa dan laba bersih periode-periode sebelumnya
ditunjukkan dalam laporan laba rugi tahun sekarang (di bagian bawah halaman
pertama) dengan jumlah yang sudah dikoreksi.
Perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya informasi baru atau bertambahnya
pengalaman. Banyak alokasi atau pembebanan biaya didasarkan pada taksiran-taksiran
yang dibuat dengan suatu kebijaksanaan, misalnya pembebanan kerugian piutang,
taksiran umur aktiva, taksiran jumlah garasi yang akan dibayar dan lain-lain, kemudian
pada periode-periode berikutnya diketahui bahwa taksiran tersebut tidak benar, sehingga
perlu dilakukan revisi pada periode - periode berikutnya.
2
Contoh : Aktiva tetap dengan harga perolehan Rp. 10.000.000, taksiran umur ekonomis 8
tahun. Setelah dipakai selama 5 tahun ternyata aktiva tersebut masih bisa dipakai selama
5 tahun, jadi umur ekonomis sebenarnya adalah 10 tahun.
Perhitungannya
Perubahan Entitas Pelaporan, yaitu perubahan dari pelaporan sebagai satu jenis entitas
ke jenis entitas lainnya. Laporan keuangan bisa berubah karena adanya perubahan
kesatuan usaha. Sedemikian kasus, perusahaan melaporkan perubahan dengan mengubah
laporan keuangan semua sebelumnya periode yang disajikan. Pernyataan yang direvisi
menunjukkan informasi keuangan untuk yang baru entitas pelaporan untuk semua
periode.
3
4. Mengubah perusahaan yang termasuk dalam laporan keuangan gabungan.
5. Akuntansi untuk pooling of interests.
6. Perubahan metode akuntansi biaya, ekuitas, atau konsolidasi untuk anak perusahaan
dan investasi. Perubahan dalam entitas pelaporan bukan berasal dari penciptaan,
pemutusan(cessation), pembelian,atau disposisi anak perusahaan atau unit bisnis
lainnya.
Contohnya mencakup mendebit piutang usaha bukan wesel tagih, mengkredit utang
bunga dan bukan wesel bayar,atau mengkredit utang bunga dan bukan utang gaji.
4
secara akurat. Contoh kesalahan ini adalah salah saji persediaan persediaan dan
tidak dimasukkannya penyesuaian untuk pos – pos dibayar di muka dan akrual
pada akhir periode.
b. Kesalahan – kesalahan pada laba bersih yang , ketika tidak ditemukan, tidak secara
otomatis saling mengoreksi di periode fiskal berikutnya. Contoh kesalahan ini
adalah pengakuan pengeluaran modal sebagai beban dan tidak dimasukkannya
beban penyusutan atau amortisasi.
Apabila kesalahan yang mempengaruhi rugi laba ditemukan, diperlukan analisis yang
cermat untuk menentukan tindakan yang tepat guna mengoreksi saldo perkiraan.
Kebanyakan kesalahan ini akan ditemukan dan dikoreksi sebelum tutup buku.
2005 HPP benar karena pembelian terlalu Aktiva dan utang terlalu kecil.
kecil diimbangi dengan persediaan
akhir terlalu kecil. Jadi laba bersih
benar.
2006 HPP benar karena pembelian terlalu Aktiva dan utang sudah benar
besar diimbangi dengan persediaan karena kesalahan tahun 2005
awal yang terlalu kecil. dibenarkan oleh kesalahan tahun
Laba bersih benar. 2006.
- Jika kesalahan diketahui pada tahun 2006 sebelum tutup buku, kesalahan perlu
dibetulkan. Maka jurnal koreksinya :
5
Pembelian Rp 20.000,00
- Jika kesalahan ini baru diketahui sesudah penutupan buku tahun 2006 tidak
diperlukan jurnal koreksi karena kesalahan persediaan akhir dan pembelian tahun
2005 sudah dibetulkan kesalahan persediaan awal dan pembelian tahun 2006.
Misalnya pada tahun 2005 diterima uang sewa sebesar Rp.45.000,00 dan pada tahun
2006 diterima Rp.50.000,00. Penerimaan sewa ini dikreditkan ke rekening pendapatan
sewa. Pada akhir tahun 2005 dan tahun 2006 tidak dibuatkan penyesuaian untuk mencatat
pendapatan diterima dimuka sebesar Rp.30.000,00 dan Rp.35.000,00. Akibat kesalahan ini
terhadap neraca dan laporan laba rugi nampak sebagai berikut:
2005 Penghasilan terlalu besar karena Utang terlalu kecil karena pendapatan
pendapatan sewa terlalu besar. diterima di muka tidak dicatat.
Laba bersih terlalu besar. Laba tidak dibagi terlalu besar.
Akibat tidak dicatatnya pendapatan diterima di muka pada akhir tahun 2006 sebagai
berikut:
Jika kesalahan ini diketahui sesudah penutupan buku tahun 2006 maka tidak perlu
dibuatkan koreksi karena kesalahan tahun 2005 sudah dibetulkan oleh kesalahan tahun
2006. Kesalahan tahun 2006 yang tidak mencatat pendapatan diterima dimuka belum
6
menjadi benar pada tahun 2007 sebelum buku-buku ditutup. Oleh karena itu perlu
dibuatkan koreksi untuk membetulkan kesalahan tahun 2006 sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2019. Contoh perubahan dalam entitas pelaporan. Diakses 29 Oktober 2022, dari
https://www.coursehero.com/file/p37nfkn/Contoh-perubahan-dalam-entitas-pelaporan-
adalah-1-Menyajikan-laporan-konsolidasi/
Kartika. D. 2019. Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan. Diakses 28 Oktober 2022,
dari https://www.slideshare.net/dianwahyukartikadian/perubahan-akuntansi-dan-analisis-
kesalahan#:~:text=3.Perubahan%20Entitas%20Pelaporan%2C%20yaitu,mana
%20laporan%20keuangan%20konsolidasi%20disusun.