Anda di halaman 1dari 13

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

ARS196233 - TEORI ARSITEKTUR LANJUT


SEMESTER GASAL 2022-2023

REGU 1:
8112101013 – ANASTASIA JULIA
8112201005 – MUTIA MAWARANI
8112201007 – RIZKA AMANDA
8112201021 – ZIYAD FAUZI NA’IM
CHAPTER 1 : I N T R O D U C T I O N
SOURCE OF ARCHITECTURE FORM
A CRITICAL OF WESTERN DESIGN THEORY
OLEH MARK GELERNTER

CONTENTS OF CHAPTER:

1 2 3 4 5 6
MASALAH TEORI - TEORI PARADOX MASALAH TEORI TEORI
UTAMA PADA BENTUK DALAM TEORI SUBJEK-OBJEK PENCIPTAAN PENGETAHUAN
TEORI DESAIN DESAIN
BARAT
1. MASALAH UTAMA PADA TEORI DESAIN
Teori desain arsitektur mencakup berbagai macam subjek, mulai dari menggambarkan esensi keindahan hingga konsekuensi sosial dan
politik dari tata letak suatu bangunan.

APA SUMBER IDE DESAIN SEORANG ARSITEK?

APAKAH SEORANG ARSITEK MEMPELAJARI PERSYARATAN FUNGSINYA TERLEBIH DAHULU, ATAU MEMBUAT BENTUK, ATAU
MENGEKSPRESIKAN INTUISINYA TERLEBIH DAHULU ?

SEBAGIAN BANGUNAN YANG DICIPTAKAN OLEH BUDAYA TERTENTU, MESKIPUN DIRANCANG PADA WAKTU YANG BERBEDA
OLEH INDIVIDU YANG BERBEDA, MENGAPA MEMILIKI BANYAK HAL SERUPA, SEHINGGA DAPAT DIKATAKAN MEMILIKI BENTUK
YANG SAMA?

JIKA MENGANALISIS BEBERAPA TEORI, APAKAH IDE ITU KONSISTEN ADA DALAM DIRI SETIAP ARSITEK ?

APAKAH SEBUAH TEORI CUKUP MENJELASKAN REALITAS LINGKUNGAN BINAAN ?


JIKA BENAR, SEPERTINYA TIDAK MUNGKIN MENGHASILKAN PERUBAHAN PADA GAYA ARSITEKTUR.

Meskipun banyak ahli teori di banyak budaya yang berbeda menghasilkan beragam ide tentang tema, mereka
cenderung mengacu pada lima ide dasar.

TEORI ARSITEKTUR LANJUT I SOURCE OF ARCHITECTURE FORM


2. TEORI – TEORI BENTUK

1 2 3 4 5
FORM FOLLOWS CREATIVE SPIRIT OF AGE FORM FOLLOWS ABSTRACT
FUNCTION INVENTION SOCIAL AND VISUAL FORM
ECONOMIC
CONDITIONS
BENTUK
ARSITEKTURAL
BERASAL DARI
SEBUAH BENTUK SEBUAH BENTUK
BENTUK PRINSIP-PRINSIP
ARSITEKTURAL ARSITEKTURAL
SEBUAH BENTUK ARSITEKTURAL BENTUK YANG TAK
DIBENTUK OLEH DITENTUKAN OLEH
ARSITEKTURAL DIHASILKAN DALAM LEKANG OLEH
SPIRIT OF AGE KONDISI SOSIAL
DIBENTUK OLEH IMAJINASI KREATIF WAKTU YANG
YANG BERLAKU DAN EKONOMI
FUNGSI YANG MELAMPAUI
YANG BERLAKU
DIMAKSUDKAN DESAINER, BUDAYA,
DAN IKLIM
TERTENTU

TEORI ARSITEKTUR LANJUT I SOURCE OF ARCHITECTURE FORM


TEORI – TEORI BENTUK

Menurut teori ini, sebuah arsitektural bangunan yang baik dibentuk oleh berbagai bentuk fisik, sosial, psikologis dan
1 simbolis. Bentuk arsitektural yang ideal mengandung informasi mengenai kebutuhan klien, kondisi klimatologis, nilai – nilai
masyarakat dan sebagainya.
Menurut Christopher Alexander, perancang dalam pandangan teori ini menghindari prasangka, mengumpulkan fakta objektif
TEORI terkait masalah desain, menganalisis implikasi bentuk yang melekat serta men-sintesis bentuk bangunan akhir. Bentuk
bangunan sendiri tidak dapat memberikan seluruh cerita atau informasi, terutama mengenai keistimewaan personal/
FUNGSI karakteristik seorang arsitek. Teori fungsi sendiri tidak dapat menjelaskan pengaruh lainnya pada bentuk bangunan.

All Saints, Margaret Street, London, England


(William Butterfield)
TEORI ARSITEKTUR LANJUT I SOURCE OF ARCHITECTURE FORM
Menurut teori ini, ide sebuah bentuk arsitektural berasal dari intuisi perancang. Arsitek menggunakan perasaan special
2 untuk sebuah bentuk, menyatukan ide lama menjadi sebuah ide baru yang belum pernah ada, namun sumber bentuk dari
teori ini tidak jelas dan menentang penjelasan yang rasional. Sumber ini bergantung pada kepribadian individu seorang
TEORI arsitek. Sumber bentuk ini dapat terkendala oleh anggaran yang sangat ketat dan site yang sulit. Teori ini juga menjelaskan
mengapa karya-karya dari arsitek tertentu menunjukkan tema yang berulang meskipun persyaratan fungsional masing-masing
IMAJINASI bangunan berbeda. Namun, teori ini sendiri tidak menjelaskan mengapa penggunaan berulang bentuk – bentuk umum di
KREATIF beberapa periode dan gaya menunjukkan bagaimana beberapa ide diturunkan oleh banyak generasi.

Teori ini menyorot eksistensi di setiap zaman spirit tertentu, atau serangkaian sikap, yang melingkupi semua aktivitas
3 budaya dan jejak tertentu pada sebuah kreasi artistik. Teori ini menyatakan bahwa karya seorang arsitek dipengaruhi oleh
pandangan dunia, sense of taste, dan nilai artistic yang dibagikan kepada sesama rekan desainer tidak peduli arsitek tersebut
TEORI SPIRIT mungkin berpikir bahwa dia mengikuti kreatifitas pribadinya. Meskipun karya seorang arsitek menunjukkan karakteristik
individualnya, tetapi juga menampakkan karakteristik zamannya, misal arsitektur zaman Renaissance, Gotik atau
OF AGE Post-modern.
Sebagai teori tentang sumber bentuk, konsep Spirit of the Age meninggalkan beberapa masalah yang membingungkan,
seperti apa tepatnya Spirit tak terlihat ini yang membentuk aksi individu? Bagaimana teori ini menjelaskan perubahan
mendadak suatu style dari satu zaman ke zaman berikutnya? Bagaimana ide ini menjelaskan beberapa zaman terlihat
memiliki beberapa spirit secara simultan?

skyline tower, parc de la villette,


hamburg, Germany Paris, France,
(Coop Himmelblau) (Bernard tschumi)
1985 1984

TEORI ARSITEKTUR LANJUT I SOURCE OF ARCHITECTURE FORM


TEORI – TEORI BENTUK

Teori ini mengaitkan pengaruh pada kondisi fisik seperti metode produksi dan distribusi ekonomi arsitek. Seorang arsitek
4 tanpa sadar memperoleh asumsi ideologis di lingkungan masyarakatnya. Desain bangunannya menjadi cerminan dari realitas
sosial arsitek tersebut. Sayangnya, hampir tidak mungkin menemukan satu per satu korelasi antara sistem sosial ekonomi dan
TEORI SOSIAL bentuk bangunan yang dibentuknya. Kemiripan bentuk di sistem sosial yang berbeda dijelaskan dengan identifikasi faktor
umum pada seluruh sistem sosial. Perbedaan bentuk di sistem sosial yang sama dijelaskan dengan menyoroti perbedaan
EKONOMI nuansa di lingkungan masyarakat.

Teori ini juga memiliki kesulitan dalam menjelaskan jejak kepribadian arsitek pada bentuk bangunan. Desainer hanya
dianggap sebagai mekanisme, dimana kondisi sosial diekspresikan dalam bentuk bangunan.

The Madeleine, Paris, France (Pierre Parthenon, Athens, Greece (Ictinus and
Vignon) Callicrates)

TEORI ARSITEKTUR LANJUT I SOURCE OF ARCHITECTURE FORM


TEORI – TEORI BENTUK

5 Teori ini menyatakan bahwa bentuk-bentuk universal tertentu mendasari semua arsitektur yang baik, tidak peduli
bagaimana masalah desainnya, perancangnya, atau budayanya. Menurut teori ini, semua orang akan mengapresiasi
TEORI keindahan abadi sebuah rancangan dan langsung mengerti cara menggunakannya. Versi lain dari teori ini tidak melihat
BENTUK bentuk secara keseluruhan, tetapi prinsip umum yang bahkan lebih abstrak dan secara universal dapat diaplikasikan. Selama
berabad-abad, prinsip-prinsip ini diwujudkan dalam lima Ordo arsitektur (Tuscan, Doric, lonic, Corinthian, Composite), yang
VISUAL masing-masing menetapkan aturan khusus untuk proporsi kolom dan ruang, proporsi elemen dan detail ornament.
ABSTRAK

Basilica Nova of Maxentius, Rome. The Five Orders of Architecture.

TEORI ARSITEKTUR LANJUT I SOURCE OF ARCHITECTURE FORM


3. PARADOKS DALAM TEORI DESAIN BARAT
Paradoks dalam teori desain menimbulkan masalah praktis di bidang arsitektur.

Arsitek yang mendukung gagasan fungsionalis dan menolak untuk membiarkan gagasan pribadi ke dalam bentuknya,
menciptakan bangunan yang dapat dikerjakan tetapi tidak berjiwa. Sebaliknya, arsitek yang mendukung gagasan kreatif dan
menciptakan visi arsitektur yang memuaskan secara pribadi yang memiliki sedikit hubungan dengan fungsi yang diperlukan.

The Endless House Project, 1960. Frederick Kiesler.

Paradoks dalam teori desain ini juga menciptakan banyak kebingungan di bidang kritik arsitektur.

Kritikus modernis menggunakan dua argumen untuk membenarkan gaya arsitektur yang sama.
Seperti, apakah sebuah bangunan cukup layak jika memenuhi persyaratan fungsionalnya tanpa campur tangan
individu ? atau sebaliknya, dapatkah kita memuji sebuah bangunan yang menampilkan penemuan ciri khas
pribadi meskipun tidak berfungsi dengan baik?

Paradoks juga menimbulkan kebingungan tentang seluruh peran pendidikan desain arsitektur.

Pandangan yang mengaitkan sumber ide desain dengan pikiran pribadi dan intusi akan bertentangan dengan
pandangan yang memusatkan sumber di luar intusisi perancang dan cenderung mengklaim bawah keterampilan
penemuan sumber ide mudah diajarkan pada siapapun dengan kecerdasan yang masuk akal.

TEORI ARSITEKTUR LANJUT I SOURCE OF ARCHITECTURE FORM


4. MASALAH SUBJEK-OBJEK

LINGKUNGAN INDIVIDU

VS
LINGKUNGAN

INDIVIDU

INDIVIDU ADALAH OBJEK FISIK DAN BAGIAN INDIVIDU ADALAH MANUSIA SUBYEKTIF
INTEGRAL DARI LINGKUNGANNYA YANG BERDIRI DI LUAR LINGKUNGANNYA,
MEMPERHATIKAN DAN BERTINDAK DIRI
SENDIRI

TEORI ARSITEKTUR LANJUT I SOURCE OF ARCHITECTURE FORM


4. MASALAH SUBJEK-OBJEK

PENGETAHUAN (SAINS)

PIKIRAN DUNIA

PENCIPTAAN (SENI)

“PROSES PEMIKIRAN DARI SUDUT PANDANG PRIBADI DESAINER”

TEORI ARSITEKTUR LANJUT I SOURCE OF ARCHITECTURE FORM


5. TEORI PENCIPTAAN

POSITIVISME

PIKIRAN KLASISISME DUNIA

ROMANTISISME
TIGA TEORI PENCIPTAAN TRADISIONAL YANG DIHASILKAN OLEH MASALAH
SUBJEK-OBJEK

Klasisme Romantisme Positivisme


Penemuan Bentuk arsitektural muncul dari luar Teori penciptaan ini jauh dari paham benda di luar Pemahaman teori yang datang dari paham yang
pikiran desainer objek yang valid di lihat dari dunia pemikiran seorang desainer, mengandalkan intuisi berada di luar pemikiran seorang desainer atau bisa
luar yang terlihat sehingga memunculkan paham murni dari seorang desainer. di sebut “rasional” dengan disiplin lain.
yang di munculkan oleh seoraang arsitek dan
menimbulkan bahasa baru dalam teori arsitektur.

TEORI ARSITEKTUR LANJUT I SOURCE OF ARCHITECTURE FORM


6. TEORI PENGETAHUAN
POSITIVISME (CREATING)
EMPIRISME (KNOWING)

KLASISISME (CREATING)
PIKIRAN DUNIA
RASIONALISME (KNOWING)

ROMANTISISME (CREATING)
IDEALISME (KNOWING)

TEORI PENGETAHUAN DAN PENCIPTAAN DIHASILKAN OLEH MASALAH SUBJEK-OBJEK

FOOTNOTES :
• Positivisme adalah aliran filsafat yang beranggapan bahwa pengetahuan itu semata-mata berdasarkan pengalaman dan ilmu yang pasti;
• Empirisme adalah teori yang mengatakan bahwa semua pengetahuan didapat dengan pengalaman;
• Klasisisme adalah peniruan langgam seni (kebudayaan, sastra) Yunani dan Romawi Kuno, ditandai dengan pengutamaan bentuk, kesederhanaan, dan penguasaan emosi, seperti yang terjadi
pada abad ke-18;
• Rasionalisme adalah teori (paham) yang menganggap bahwa pikiran dan akal merupakan satu-satunya dasar untuk memecahkan problem (kebenaran) yang lepas dari jangkauan indra;
• Romantisisme adalah haluan kesusastraan akhir abad ke-18 yang mengutamakan perasaan, pikiran, dan tindakan spontanitas. Romantisisme sangat menitikberatkan emosi, imajinasi, dan juga
ide untuk kembali kepada keniscayaan sejarah dan alam; dan
• Idealisme adalah aliran ilmu filsafat yang menganggap pikiran atau cita-cita sebagai satu-satunya hal yang benar yang dapat dicamkan dan dipahami

TEORI ARSITEKTUR LANJUT I SOURCE OF ARCHITECTURE FORM

Anda mungkin juga menyukai