Joko Prasojo
jepras05@yahoo.com
Difinisi
1
Teori Motor
F = B.I.L
Bila sebuah penghantar yang berada dalam medan magnit dialiri arus listrik
maka pada penghantar akan bekerja sebuah gaya yang besarnya sebanding
dengan kerapatan flux magnit dalam medan magnit, besar arus yang
mengalir dalam penghantar yang berada dalam medan magnit.
Motor DC Motor AC
2
Motor DC
Konstruksi Motor DC:
Stator Rotor
Komutator
Tugino, ST MT
Stator
• Stator pole core: sperti pada rotor, hanya saja pole stator
lebih tebal dari core rotor, berkisar antara 1.5 – 3.2 mm
3
Rotor
Komutator
4
Tipe Motor DC
• Permanent magnet motor
• Permanent magnet motor, biasanya didesain untuk
motor d.c dengan kapasitas kecil (fractional power
motor)
• Permanent magnit motor: field nya berupa
permanent magnit yang memilki pole dari 2 atau
lebih, Magnetic flux akan membangkitkan arus
pada winding armature yang menyebabkan motor
akan berputar. Flux yang dibangkitkan oleh
permanent magnet akan konstan pada semua
speed sehingga speed – torque dan current - torque
motor memiliki kurva linier.
Tipe Motor DC
• Wound field d.c motor:
• Shunt motor:
Field winding motor di hubungkan paralel
dengan armature
• Series motor:
Field winding dihubungkan seri dengan
armature
• Compound motor:
Motor yang memilki field seri dan shunt
5
Motor Shunt
Motor Shunt
Digunakan untuk menggerakkan beban yang
membutuhkan putaran yang relative konstan, seperti:
untuk menggerakkan generator d.c pada dc motor
generator set, Shunt motor memiliki karakteristik
current – torque akan naik mendekati linier dengan
adanya kanaikan beban dan speed nya akan sedikit
turun dengan adanya kenaikan beban.
6
Motor Shunt
1 2 0 0
1 1 0 0
1 0 0 0
9 0 0
RPM
8 0 0
7 0 0
6 0 0
5 0
4 0
3 0
2 0
lb-ft
1 0
0
A rm a tu re c u rre n t
Motor Seri
7
Motor Seri
Digunakan untuk menggerakkan beban yang
membutuhkan starting torque besar.
Memiliki karakteristik torsi start yang sangat tinggi,
sehingga motor ini tidak dibenarkan untuk dijalankan
tanpa beban, speednya akan turun secara cepat jika
ada pertambahan beban, tetapi torsi akan naik.
Motor Seri
8
Motor Kompon
Motor Kompon
Digunakan untuk menggerakkan beban yang
membutuhkan speed - torque yang dapat diatur
sesuai dengan kebutuhan
Memiliki karakteristik antara mesin seri dan shunt,
torsi startnya bagus.
9
Motor Kompon
ΦxnxZ 1
Ea = X[P/A] T= Φ x Ia x Z x [ P/A ]
60 2π
Ea = Induced emf (Volt) (1/2π) x Z x [P/A] = Constant = Ka
Φ = flux / pole (Wb)
N = rotation (RPM) T = Ka x Φ x Ia ( Nm)
P = Pole
A = Parallel path
Z = No of conductor
Φ = Bav x σp x l
σp = pole pitch = [2 πr ] / P
Bav = flux density over one pole pitch in (Wb / m2)
r = mean air gap radius
l = pole length
10
Motor Speed (RPM)
ΦxnxZ
Ea = X[P/A]
60
Series
Rs
A1
Ia
Eb = Ea – (Ia x Rs) Volt
Eb Ea
A2
Ea – (Ia x Rs)
N = 60 x X [ A / P] (RPM)
ZΦ
11
Aplikasi Motor DC
Motor AC
12
Pengertian
• Motor induksi adalah motor listrik, dimana
penerimaan tegangan dan arus pada rotor
dilakukan dengan jalan induksi
• Motor Asinkron adalah motor listrik yang
mempunyai kecepan motor tidak sama
dengan kecepatan medan magnet putar
stator
Pengertian
• Medan magnet putar stator adalah medan
magnet yang berputar pada inti stator,
saat tiga buah lilitan stator diberi suplai
tiga phase.
• Slip adalah perbedaan kecepatan medan
magnet putar stator dengan putaran rotor.
13
Konstruksi motor induksi
Stator
Stator
Core lamination pada stator dan rotor dibuat
dengan bahan baja silikon dengan ketebalan
anatara 0.3 – 0.5 mm.
Pada setiap jenis material magnetisasi
terdapat rugi-rugi yang disebut dengan rugi-
rugi Hysterisis dan rugi-rugi arus pusar (eddy
current).
Rugi rugi ini disebut dengan rugi-rugi inti,
rugi-rugi inti sangat penting digunakan untuk
menentukan temperature rise dan efficiency.
14
Construction
Squirrel-cage Rotor
Konstruksi Rotor
• Rotor Sangkar (Squirrel-cage Rotor)
• Bar dan end ring rotor (Alumunium )
Kelebihannya :
• lebih murah
• lebih ringan
• lebih mudah pengerjaannya
• memiliki impedansi rendah sehingga
arus short circuitnya lebih kecil
15
Konstruksi Rotor
• Rotor Sangkar (Squirrel-cage Rotor)
• Bar dan end ring rotor (Alumunium )
Kekurangannya:
• Riskan terhadap mechanical
stress
• Rugi-ruginya lebih besar
dibanding dengan tembaga
Konstruksi Rotor
• Rotor Sangkar (Squirrel-cage Rotor)
• Bar dan end ring rotor (Tembaga)
Kelebihannya :
• Impedansi rendah sehingga rugi
ruginya lebih kecil
• Mechanical strength tinggi
16
Konstruksi Rotor
• Rotor Sangkar (Squirrel-cage Rotor)
• Bar dan end ring rotor (Tembaga)
Kekurangannya:
• Berat
• Mahal
• Arus short circuit besar
• Pengerjaannya lebih sulit
17