Anda di halaman 1dari 2

POLI UMUM

PROSEDUR KLINIS DIAGNOSA DAN TERAPI BRONKITIS

No. Dokumen Revisi. Tanggal Terbit Hal :


UPTD
SPO-PU-12 00 2 JUNI 2014 1 dari 2
PUSKESMAS PUCANGSAWIT
KOTA SURAKARTA

Dibuat Disetujui Disahkan

SPO
Hendras Budi H, S.ST dr. Monica Peni P drg. Bintang Setya N
Koordinator Poli Umum Management Representative Kepala Puskesmas Pucangsawit

1. TUJUAN
Menurunkan angka kesakitan

2. RUANG LINGKUP
SPO ini berlaku di unit pelayanan Poli Umum UPTD Puskesmas Pucangsawit

3. DEFINISI
Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru). Bronkitis akut
sebenarnya merupakan bronko pneumonia yang lebih ringan

4. PROSEDUR
4.1 Pemeriksaan Klinis
4.1.1 Batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan), sesak nafas ketika
melakukan olah raga atau aktivitas ringan, sering menderita infeksi pernafasan
(misalnya flu), bengek, lelah, pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri
dan kanan, wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan,
pipi tampak kemerahan, sakit kepala, gangguan penglihatan.
4.1.2 Bronkitis infeksiosa seringkali dimulai dengan gejala seperti pilek, yaitu hidung
berlendir, lelah, menggigil, sakit punggung, sakit otot, demam ringan dan nyeri
tenggorokan.
4.1.3 Batuk biasanya merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya batuk tidak
berdahak, tetapi 1 – 2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau
kuning. Selanjutnya dahak akan bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau.
4.1.4 Pada bronkitis berat, setelah sebagian besar gejala lainnya membaik, kadang terjadi
demam tinggi selama 3 – 5 hari dan batuk bisa menetap selama beberapa minggu.
4.1.5 sesak nafas terjadi jika saluran udara tersumbat.
4.1.6 Sering ditemukan bunyi nafas mengi, terutama setelah batuk.
4.1.7 Bisa terjadi pneumonia.

4.2 Diagnosa :
Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan gejala, terutama dari adanya lendir. Pada
pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop akan terdengar bunyi ronki atau bunyi
pernafasan yang abnormal.

4.3 Penatalaksanaan
4.3.1 Untuk mengurangi demam dan rasa tidak enak badan, kepada penderita dewasa
bisa diberikan asetosal atau parasetamol; kepada anak-anak sebaiknya hanya
diberikan parasetamol.
4.3.2 Dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak cairan, serta menghentikan
kebiasaan merokok.
4.3.3 Antibiotik diberikan kepada penderita yang gejalanya menunjukkan bahwa
penyebabnya adalah infeksi bakteri (dahaknya berwarna kuning atau hijau dan
demamnya tetap tinggi) dan penderita yang sebelumnya memiliki penyakit paru-
paru.
4.3.4 Kepada penderita dewasa diberikan Kotrimoksazol. Tetrasiklin 250 – 500 mg 4 x
sehari. Eritromisin 250 – 500 mg 4 x sehari diberikan selama 7 – 10 hari. Dosis

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative dan Kepala Puskesmas
Pucangsawit
POLI UMUM

PROSEDUR KLINIS DIAGNOSA DAN TERAPI BRONKITIS

No. Dokumen Revisi. Tanggal Terbit Hal :


UPTD
SPO-PU-12 00 2 JUNI 2014 2 dari 2
PUSKESMAS PUCANGSAWIT
KOTA SURAKARTA

Dibuat Disetujui Disahkan

SPO
Hendras Budi H, S.ST dr. Monica Peni P drg. Bintang Setya N
Koordinator Poli Umum Management Representative Kepala Puskesmas Pucangsawit

untuk anak : eritromisin 40 – 50 mg/kgBB/hari. Walaupun dicurigai penyebabnya


adalah Mycoplasma pneumoniae.
4.3.5 Kepada penderita anak-anak diberikan amoxicillin. Bila ada tanda obstruksi pada
pasien segera rujuk.

5. REFERENSI
Buku Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, 2007.

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative dan Kepala Puskesmas
Pucangsawit

Anda mungkin juga menyukai