Anda di halaman 1dari 1

POLI UMUM

PROSEDUR KLINIS DIAGNOSA DAN TERAPI ASMA

No. Dokumen Revisi. Tanggal Terbit Hal :


UPTD
SPO-PU-06 00 2 JUNI 2014 1 dari 1
PUSKESMAS PUCANGSAWIT
KOTA SURAKARTA

Dibuat Disetujui Disahkan

SPO
Hendras Budi H, S.ST dr. Monica Peni P drg. Bintang Setya N
Koordinator Poli Umum Management Representative Kepala Puskesmas Pucangsawit

1. TUJUAN
Menurunkan angka kesakitan

2. RUANG LINGKUP
SPO ini berlaku di unit pelayanan Poli Umum UPTD Puskesmas Pucangsawit

3. DEFINISI
Asma adalah suatu keadaan di mana saluran nafas mengalami penyempitan karena
hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan dan penyempitan
yang bersifat sementara

4. PROSEDUR
4.1 Pemeriksaan Klinis
4.1.1 Sesak napas pada asma khas disertai suara mengi akibat kesulitan ekspirasi.
4.1.2 Pada auskultasi terdengar wheezing dan ekspirasi memanjang.
4.1.3 Keadaan sesak hebat yang ditandai dengan giatnya otot-otot bantu pernapasan dan
sianosis dikenal dengan status asmatikus yang dapat berakibat fatal.
4.1.4 Dispnoe di pagi hari dan sepanjang malam, sesudah latihan fisik (terutama saat
cuaca dingin), berhubungan dengan infeksi saluran nafas atas, berhubungan
dengan paparan terhadap alergen seperti pollen dan bulu binatang.
4.1.5 Batuk yang panjang di pagi hari dan larut malam, berhubungan dengan faktor iritatif,
batuknya bisa kering, tapi sering terdapat mukus bening yang diekskresikan dari
saluran nafas.

4.2 Diagnosa :
Diagnosis asma kadang-kadang dapat ditegakkan atas dasar anamnesis dan auskultasi.
Wheezing di akhir ekspirasi hampir selalu merupakan tanda penyakit paru obstruktif seperti
asma. Pada asma ringan, auskultasi hampir selalu normal bila pasiennya asimtomatik.

4.3 Penatalaksanaan
4.3.1 Faktor pencetus serangan sedapat mungkin dihilangkan.
4.3.2 Pada serangan ringan dapat diberikan Salbutamol 2 – 4 mg 3 x sehari untuk dewasa
sedangkan Prednison hanya dibutuhkan bila obat-obat diatas tidak menolong dan
diberikan beberapa hari saja untuk mencegah status asmatikus. Namun
pemberiannya tidak boleh terlambat.
4.3.3 Penderita status asmatikus memerlukan oksigen, terapi parenteral dan perawatan
intensif sehingga harus

5. REFERENSI
Buku Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, 2007.

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative dan Kepala Puskesmas
Pucangsawit

Anda mungkin juga menyukai