Anda di halaman 1dari 2

1.

Tari reog Kendang


 Makna Tari Reog Kendang ini menggambarkan tentang arak – arakan prajurit
Kedirilaya yang mengiringi Ratu Kilisuci dalam rangka menemui jathasura
yang bertempat di Gunung kelud. Karena Ratu Kilisuci tidak mau dinikahi oleh
Jathasura, maka dia menolak secara halus dengan memperdaya Jathasura.
Selain itu versi lain menyebutkan bahwa Reog Kendang ini terinspirasi dari
permainan kendang Prajurit Bugis dalam Kesatuan Laskar Trunojoyo. Pada
jaman dahulu para prajurit menggunakan tam – tam atau kendang kecil yang
digendong.
 Dimaninkan oleh Penari Pria
 Tema tari Reog kendang adalah pengabdian rakyat kepada Pemimpinnya.
 Dimainkan oleh 6 orang penari Pria yang masing – masing dari mereka
membawa kendang atau dhodhog. Setiap kendang yang di bawa masing –
masing penari memiliki jenis yang berbeda diantaranya seperti kendang
kerep, kendang arang, kendang imbal 1, kendang imbal 2, kendang keplak,
dan kendang trinthing.
 Pola Lantai Gerakan dalam Reog Kendang ini lebih banyak pada gerakan kaki
yang serempak dalam berbagai variasi. Selain itu gerakan badan, pundak,
leher dan kepala yang disertai dengan mimik muka yang ekspresif. Sambil
menari, penari memainkan kendang mereka selaras dengan music
pengiringnya. gerakan dalam Reog Kendang ini juga dibedakan menjadi
beberapa jenis, diantaranya seperti gerak baris, gerak sundangan, gerak
andul, gerak menthokan, gerak gedjoh bumi, gerak ngongak sumur, gerak
midak kecik, gerak lilingan, gerak kejang dan gerak baris.
 Desain pola lantai. Ada dua jenis desain garis yaitu garis lurus dan garis
lengkung. Pada desain garis lurus memberikan kesan lembut tetapi juga
lemah. Garis-garis mendatar memberikan kesan istirahat, sedangkan garis-
garis yang tegak lurus memberi kesan ketenangan dan keseimbangan. Garis
melingkar atau melengkung memberi kesan manis, sedangkan garis
menyilang atau diagonal memberikan kesan dinamis atau kuat.

-
2. Tari Pendet
 Makna Tari Tari Pendet adalah salah satu tarian selamat datang atau tarian
penyambutan yang khas dari Bali.
 Dimaninkan oleh Penari Wanita
 Tema tari Pendet adalah upacara piodalan di Pura atau tempat suci keluarga.
Sebagai ungkapan rasa syukur dan penghormatan dari masyarakat Bali dalam
menyambut kehadiran para dewata yang turun dari khayangan.
 Dimainkan oleh 1 sd 6 orang penari Wanita yang masing-masing membawa
mangkok/bokor berisi bermacam-macam bunga sebagai properti menarinya.
Pada akhir pertunjukan, penari menaburkan bunga-bunga yang mereka bawa
ke arah penonton dan para tamu sebagai ucapan selamat datang.
 Pola Lantai Penari tersebut menari dengan gerakan yang dinamis sesuai
dengan irama musik pengiringnya. Musik pengiring dalam pertunjukan Tari
Pendet ini merupakan musik Gamelan khas Bali seperti gangsa, kenyur,
tungguh, kendang dan lain-lain. Gerakan Tari Pendet ini merupakan gerakan
tari yang sangat komplit, karena gerakan tari tersebut hampir menggerakan
semua bagian tubuh. Mulai dari gerakan kaki, tangan, jari, badan, leher dan
gerakan ekpresif seperti gerakan mata dan mimik muka. Untuk menarikan
Tari Pendet ini tentunya membutuhkan keluwesan dan kelincahan.
Ada beberapa macam pola lantai pada tarian, antara lain :
a. Pola lantai vertikal (lurus): Pada pola lantai ini, penari membentuk garis
vertikal, yaitu garis lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya. Pola
lantai ini banyak digunakan pada tari klasik. Pola lantai ini menampilkan
kesan sederhana tapi kuat.
b. Pola lantai Horizontal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk
garis lurus ke samping.
c. Pola lantai diagonal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk
garis menyudut ke kanan atau ke kiri.
d. Pola lantai garis melengkung. Pola lantai ini banyak digunakan pada tari
rakyat dan tari tradisi, memberi kesan lemah dan lembut. Beberapa pola
lantai melengkung antara lain melingkar : Pada pola lantai ini, penari
membentuk garis lingkaran. Pola lantai lengkung ular dan pola lantai
angka delapan.
 Desain pola lantai. Ada dua jenis desain garis yaitu garis lurus dan garis
lengkung. Pada desain garis lurus memberikan kesan lembut tetapi juga
lemah. Garis-garis mendatar memberikan kesan istirahat, sedangkan garis-
garis yang tegak lurus memberi kesan ketenangan dan keseimbangan. Garis
melingkar atau melengkung memberi kesan manis, sedangkan garis
menyilang atau diagonal memberikan kesan dinamis atau kuat.

Anda mungkin juga menyukai