Anda di halaman 1dari 8

LaPORAN SENI TARI

K.D. 1 2 4

M Rizky Kusuma S

X MIPA 7

23

SMA NEGERI 1
CILACAP
v
Daftar Isi

Halaman Judul 1

Daftar Isi 2

Identifikasi Karya Tari (KD 1) 3

Apresiasi Karya Tari (KD 2) 6

Memberi Kritik Pada Karya Tari (KD 4) 8

Identifikasi Karya Tari


-- 2 --
KD 1

Tujuan : Supaya kita dapat bersifat sensitif terhadap berbagai jenis tarian.

Judul karya tari : Tari Tampah Bubrah

Konsep : Pesta panen

Sinopsis : Menggambarkan kebahagiaan para gadis saat panen tiba


sebagai wujud ungkapan syukur

Gerak :

1. Srisig adalah sebuah gerakan dasar kaki dengan posisi atau gerakan
yang dilakukan dengan teknik lari-lari kecil, dengan posisi kaki jinjit dan
mendak (lutut ditekuk).
2. Ngoyog yaitu menggerakan seluruh tubuh kesamping kanan tanpa
mengangkat kaki kemudian kembali dengan gerak berjengket diatas
ujung kaki (jinjit) ke posisi semula.
3. Ngoyog cethik menggerakkan pinggul kesamping kiri atau kanan pada
tari gaya Yogyakarata.
4. Ngithing yaitu posisi tangan dengan ibu jari menempel pada jari
tengah,membetuk bulatan.Sedangkan jari yang lain ditekuk
(menekuk/melengkung kebawah).
5. Enjeran yaitu lumaksana/jalan yang dilakukan seperti jalan
kepiting/jalan miring. Jalan kesamping baik kekanan maupun ke kiri.

-- 3 --
6. Lumaksana adalah gerakan berjalan didalam tarian jawa. Baik itu
berjalan kedepan (maju) maupun berjalan ke arah belakang (mundur).
7. Ngrayung adalah bentuk gerak tangan dengan posisi ibu jari menempel
pada telapak tangan, dan keempat jari berdiri dengan posisi jari-jari
rapat.
8. Pacak gulu adalah menggerakan leher dari kiri ke kanan atau sebaliknya,
dengan pandangan tetap.
9. Ulap-ulap adalah gerakan salah satu tangan menekuk di depan kening
(pergelangan tangan menekuk dan jari-jari melenting), sedangkan tangan
yang lain menekuk di depan pinggang.
10. Ukel yaitu memutar pergelangan tangan sebagai format gerak yang
sering dilakukan

Iringan : Eksternal

1. Gamelan
2. Sindhen/ Waranggana
3. Pesindhen Pria

Pola lantai/ formasi : Banyak menggunakan pola lantai garis lurus

1. Lurus
2. Zig-zag
3. Huruf V
4. Horizontal

Selain itu juga menggunakan pola lantai lingkaran.

Rias dan busana :

a. Rias, berupa rias cantik atau natural


b. Busana, berupa kebaya modern dengan warna hijau terang, dan
bawahan yang digunakan berupa celana

Properti tari :

a. Tampah dengan gambar bunga seperti pada motif batik kawung


b. Beras putih

-- 4 --
Stage/ panggung :

a. Panggung yang digunakan cukup luas, sederhana, dan kosong


b. Panggung bernuansa gelap (hitam) dengan background yang gelap dan
kosong

Lighting atau Pencahayaan :

Pencahayaan yang digunakan berupa sorot lampu terang ungu muda dan
putih.

Level :

a. Tinggi berdiri duduk diatas pundak


b. Rendah duduk (tengkurap, tidur (berguling), jongkok)

Balance :

a. Dua penari beridiri dengan gerak yang lebih aktif dan lima penari
jongkok
b. Tiga penari di depan dan empat penari di belakang

Apresiasi Karya Tari


KD 2

-- 5 --
Tujuan : Supaya kita dapat bersifat apresiatif terhadap berbagai jenis
karya tari

Judul tari : Tari Bambangan Cakil versi Murtisaridewi

Konsep : Perang

Sinopsis : Pertarungan antara tokoh antagonis (Cakil) dengan tokoh


protagonis (Lasmini)

Gerak :

1. Srisig adalah sebuah gerakan dasar kaki dengan posisi atau gerakan
yang dilakukan dengan teknik lari-lari kecil, dengan posisi kaki jinjit dan
mendak (lutut ditekuk).
2. Ngrayung adalah bentuk gerak tangan dengan posisi ibu jari menempel
pada telapak tangan, dan keempat jari berdiri dengan posisi jari-jari
rapat.
3. Ngithing yaitu posisi tangan dengan ibu jari menempel pada jari
tengah,membetuk bulatan.Sedangkan jari yang lain ditekuk
(menekuk/melengkung kebawah).
4. Kenser yaitu gerakan kaki dengan berpindah posisi menggeserkan
telapak kaki secara bersamaan
5. Tanjak kanan yaitu telapak kaki kanan agak di depan telapak kaki kiri
dan kaki kiri di belakang kaki kanan
6. Ukel yaitu memutar pergelangan tangan sebagai format gerak yang
sering dilakukan
7. Ulap-ulap adalah gerakan salah satu tangan menekuk di depan kening
(pergelangan tangan menekuk dan jari-jari melenting), sedangkan tangan
yang lain menekuk di depan pinggang.
8. Jengkeng adalah posisi duduk di atas kaki.

-- 6 --
9. Debeg adalah menghentakan ujung telapak kaki di sisi (sebelah ) kaki
yang lain.
10. Gejug adalah menjatuhkan ujung telapak kaki dibelakan kakai yang
lain,dengan posisi menyilang.

Penari berhasil membawakan tari dengan sangat bagus. Penari terlihat


luwes, lincah, serta sesuai tempo/irama. Penari juga nampak sangat
ekspresif dan aktraktif. Gerakan bertarung sangat menghibur. Penonton
sama sekali tidak merasa bosan.

Iringan : Eksternal

 Gamelan
 Pesinden pria

Perpaduan antara gamelan dengan pesinden pria sangat cocok. Selain itu,
ketukan gamelan juga sangat jelas sehingga tidak membingungkan penari

Pola lantai/formasi : Tari bambangan cakil hanya dilakukan oleh 2 orang


pemain sehingga pola lantai bambangan cakil hanya bertukar tempat saja.

Penari dapat menguasai seluruh panggung.

Rias dan busana :

a. Rias, berupa rias tokoh (Cakil dan Lasmini)


b. Busana, berupa busana yang menggambarkan tokoh pewayangan yang
meliputi, muka atau wajah Cakil yang merah menandakan bahwa Cakil
adalah sesorang yang jahat. Sedangkan, tokoh Ksatria Lasmini
digambarkan dengan riasan dan ekspresi yang tenang.

Rias penari sangat mendukung tarian.

Properti : Selendang

Stage/ Panggung :

a. Panggung yang digunakan cukup luas, sederhana, dan kosong


b. Panggung bernuansa gelap (hitam) dengan background yang gelap dan
kosong

Memberi Kritik Pada Karya Tari


KD 4
-- 7 --
Tujuan : Supaya kita dapat bersifat bersifat kritis terhadap berbagai
jenis karya tari.

Dari segi gerakan, penari dapat membawakan tari dengan baik. Namun dalam
beberapa gerak ada yang kecepatan, terlambat, lupa gerakan sehingga
menoleh melihat temannya, sehingga terlihat kurang kompak. Jika sempat,
sebaiknya diperbanyak jam latihannya agar lebih siap tampil lagi.

Dari segi penempatan penari, beberapa bagian terlihat agak berantakan,


mungkin dikarenakan kurang persiapan ataupun salah posisi/lupa posisi.
Sebaiknya lebih disiapkan lagi saat mau tampil, diingat-ingat tempatnya,
ataupun dengan melakukan gladi.

Dari segi panggung, kurang adanya dekorasi untuk menghias panggung,


sehingga panggung terlihat terlalu simpel atau kosong. Lighting juga kurang
intens. Jika memang panggung diatur oleh sekolah, kalau bisa membawa
hiasan sendiri dan minta izin untuk mengatur pencahayaan.

-- 8 --

Anda mungkin juga menyukai