Anda di halaman 1dari 7

DESKRIPSI KRITIK DAN KARAKTERISTIK TARI GAMBYONG

Ridwan Indra Kurniawan


29/ XI MIPA 9

DESKRIPSI TARI GAMBYONG

PENDAHULUAN

Tari Gambyong adalah salah satu bentuk tari tradisional Jawa yang merupakan hasil
perpaduan dari tari rakyat dan tari keraton. Sebagai bentuk penghalusan dari Tayub, tari Gambyong
mempunyai sejarah yang erat kaitannya dengan masa lampau, yaitu pada Jaman Hindu, ketika Islam
belum masuk ke Indonesia. Tayub tersebut berkaitan dengan upacara keagamaan, di mana tari
tersebut dibutuhkan kehadirannya pada saat upacara bersih desa, ataupun sesudah masa panen, serta
pada upacara perkawinan.

1. PENGERTIAN
 Tari gambyong merupakan salah satu bentuk tari tradisional
Jawa. Tari gambyong ini merupakan hasil perpaduan tari rakyat
dengan tari keraton. ‘Gambyong’ semula merupakan nama
seorang waranggana – wanita terpilih atau wanita penghibur –
yang pandai membawakan tarian yang sangat indah dan lincah.
Nama lengkap waranggana tersebut adalah Mas Ajeng
Gambyong.

2. LATAR BELAKANG
 Sumber penggarapan tari Gambyong di Pura Mangkunegaran adalah penampilan
seorang tledhek ketika sedang menari sendiri sambil berusaha menarik para pria yang
ingin mengibing bersamanya. Tujuan penciptaan tari Gambyong berbeda dengan tari tayub,
sehingga tembang atau nyanyian Jawa yang dilantunkan tledhek ditiadakan.
Apabila tledhek banyak melakukan gerakan improvisasi, berbeda dengan tari Gambyong
yang memiliki susunan bentuk gerak (sekaran) atau patokan-patokan yang telah dibakukan
oleh istana karena suatu tarian tidak dapat lepas dari pengaruh sosial budaya lingkungannya.
 Awal mulanya, tari gambyong sebagai bagian dari tari tayub
atau tari taledhek. Istilah taledhek tersebut juga digunakan untuk
menyebut penari tayub, penari taledhek, dan penari gambyong.
Sejarah Tari Gambyong Jawa Tengah juga dapat diartikan
sebagai tarian tunggal yang dilakukan oleh seorang wanita atau
tari yang dipertunjukkan untuk permulaan penampilan tari atau
pesta tari. Gambyongan mempunyai arti golekan ‘boneka yang
terbuat dari kayu’ yang menggambarkan wanita menari di dalam
pertunjukan wayang kulit sebagai penutup.

 Seiring dengan perkembangan zaman, Sejarah Tari Gambyong


Jawa Tengah mengalami perubahan dan perkembangan dalam
bentuk penyajiannya. Pada awalnya, bentuk sajian tari
gambyong didominasi oleh kreativitas dan interpretasi penari
dengan pengendang. Di dalam urut-urutan gerak tari yang
disajikan oleh penari berdasarkan pada pola atau musik
gendang. Perkembangan selanjutnya, tari gambyong lebih
didominasi oleh koreografi-koreografi tari gambyong.
Perkembangan koreografi ini diawali dengan munculnya tari
Gambyong Pareanom pada tahun 1950 di Mangkunegaran, dan
yang menyusun ialah Nyi Bei Mintoraras. Setelah kemunculan
tari Gambyong Pareanom, banyak varian tarian gambyong yang
berkembang di luar Mangkunegaran, diantaranya Gambyong
Sala Minulya, Gambyong Pangkur, Gambyong Ayun-ayun,
Gambyong Gambirsawit, Gambyong Mudhatama, Gambyong
Dewandaru, dan Gambyong Campursari.

3. JENIS TARI
 Termasuk Tari Klasik : Karena tari gambyong menjadi tari
untuk penyambutan tamu dalam berbagai acara.
4. FUNGSI
 Fungsi tari gambyong dalam kehidupan masyarakat dulunya
berfungsi sebagai pertunjukan hiburan bagi Sinuhun Paku
Buwono keenam dan tari untuk penyambutan tari penyambutan
ketika ada tamu kehormatan berkunjung ke Kesunanan
Surakarta , sedangkan sekarang berkembang sebagai hiburan
pertunjukan bagi masyarakat luas Biasanya, tari Gambyong
dimainkan ketika warga Jawa Tengah menyelenggarakan pesta
pernikahan adat. Sebagai promosi budaya Jawa Tengah,
Gambyong juga seringkali dimainkan di beberapa daerah selain
Surakarta

5. NILAI ESTETIS
 Nilai estetis tari gambyong terletak pada ornamen-ornamen
gerak tari dan keharmonisan pada gerak dan pola irama
kendang. Penghayatan total dan disertai dengan wilet yang
bagus akan sangat menambah nilai sensualnya. Hal ini
merupakan daya tarik bagi penonton untuk menikmati
pertunjukan tari gambyong ini. Ke depannya, tari gambyong
semakin meningkat dari segi kualitas (peningkatan nilai
estetisnya) dan segi kuantitas (peningkatan jumlah koreografi,
penyajian, dan jumlah penari). Sebagai generasi penerus, kita
berkewajiban untuk nguri-uri atau melestarikan dan
mengembangkan budaya milik kita sendiri.

6. UNSUR-UNSUR TARI
1. Tema :
2. Penari :
 Jumlah : 3
 Jenis kelamin : wanita
 Usia
 Peran
 Gerak :
Termasuk gerak : karena terjadi gerakan dari para penari wanita yang
lemah gemulai yang menunjukkan sikap dan watak para wanita Jawa
Tengah yang identik dengan lemah gemulai. Kesan tersendiri juga
dapat anda temukan ketika penari Gambyong menampilkan
perpaduan gerak tangan dan kaki sambil memainkan sehelai kain
selendang yang dikalungkan di leher.

4. Properti :
 Bahan
 Alat : semacam baju kejawen dan sampur atau selendang
5. Tata rias :
 Rias tokoh diperlukan untuk memberikan penjelasan pada tokoh yang bernama
Gambyong.Gambyong adalah seorang seniman wanita sekaligus penari yang telah menciptakan
gerakan tari gambyong dan memperkenalkan nya kepada masyarakat umum pada berbagai
kesempatan pementasan.Masyarakat Surakarta mulai akrab dengan nama “Gambyong” terlebih
ketika pementasan Gambyong dilakukan masyarakat mulai dari anak muda hingga orang tua
berbonndong-bondong mendatangi tempat pesta untuk menyaksikan si lemah gemulai dari
Surakarta. Bahkan sangking terkenalnya, Gambyong diminta untuk melakukan pementasan di
lingkungan keraton Surakarta.Dari sinilah kemudian tarian yang diciptakan oleh Gambyon
mendapat pengakuan dari pihak keraton dan disebut-sebut sebagai Tari Gambyong Pareanom
yang memiliki makna tarian yang dilakukan oleh seorang wanita bernama Gambyong. 

Tata busana :
Pakaian yang digunakan bernuansa warna kuning dan warna hijau
sebagai simbol kemakmuran dan kesuburan dan penari Gambyong
mengenakan pakaian khas penari wanita Jawa Tengah yakni kain
kemben dengan bagian bahu terbuka sebagai atasan dan kain panjang
bermotif batik sebagai bawahan.

Tata rambut:
 Saat ini sanggul merupakan salah satu bagian penting untuk menunjang penampilan kamu
yang ingin tampil modis dan stylish. Seperti sanggul gambyong dengan berbagai model
dan gaya yang kini semakin banyak pilihan. Berbagi inovasi sanggul telah banyak di
ciptakan oleh para hairstylish, agar sanggul bisa tampil lebih modern dan stylish. Seperti
yang kita ketahui saat ini banyak sanggul yang hadir dengan berbagai pilihan model dan
gaya yang sangat di sukai banyak kalangan. Memang perkembangan sanggul memiliki
keunikan dan inovasi yang semakin trendi dan kekinian.

Di bawah ini, kami akan memberikan informasi tentang sanggul. Ada banyak gambar
yang dapat Anda jadikan referensi dan memudahkan Anda dalam mencari ide dan
inspirasi untuk membuat sanggul semakin menawan dan memukau. Model dan gaya
rambut yang diusung juga tergolong indah, sehingga nyaman untuk dipandang.

6. Iringan :
Termasuk musik eksternal karena bunyi yang dihasilkan dari alat
musik. Seperti seperangkat gamelan Jawa yang terdiri dari gong,
gambang, kendang, serta kenong menjadi musik pengiring
pertunjukan Tari Gambyong. Dari sekian banyak alat musik, yang
dianggap sebagai otot tarian Gambyong yakni Kendang. Karena
selama pertunjukan berlangsung, Kendang itu yang menuntun penari
Gambyong untuk menari mengikuti lantunan tembang atau lagu
berbahasa Jawa.

7. Jumlah penyaji : Tari kelompok


Karakteristik Tari gambyong

Tentunya kurang pas jika ingin mengetahui tentang tarian Gambyong hanya dengan
membahas sejarah tarian Gambyong tanpa mengetahui lebih dalam mengenai tarian ini.
Dalam pembahasan berikutnya akan dijelaskan secara rinci beberapa informasi mengenai tari
Gambyong.

Berbicara tentang ciri khas dari tarian ini, tari Gambyong tentunya memiliki ciri-ciri yang
tentunya membedakan dari tari tradisional lainnya. Mengenai gerakan tarian, alunan musik,
hingga pakaian yang dikenakan oleh sang penari. Berikut dalam pembahasan kali ini akan
dijelaskan beberapa unsur khas dari tarian dari Jawa ini.

1. Kegunaan Dan Fungsi Tarian


Seiring dengan perkembangan jaman, tari Gambyong yang tadinya ditampilkan untuk
upacara menanam padi, beralih menjadi suguhan dalam beberapa upacara ataupun acara adat.
Setelah masuk ke dalam area Keraton, tari Gambyong dijadikan sebagai tarian hiburan yang
disuguhkan dalam penyambutan tamu kehormatan oleh Kerajaan.

Selain itu, tarian ini juga dipergunakan dalam pertunjukan-pertunjukan khas Jawa lainnya
seperti upacara pernikahan, khitanan, atau acara adat yang lainnya. Karena dikenal sebagai
tarian yang khas dengan kelemahlembutannya, tarian ini juga merupakan wujud gambaran
masyarakat Jawa yang mempunyai perilaku yang terkenal lemah dan lembut.

2. Gerakan Tarian

Gerakan tarian Gambyong terdiri dari 3 bagian yaitu gerakan awal (maju beksan), gerakan
utama (beksan), dan gerakan penutup (mundur beksan). Untuk gerakan ini lebih menonjolkan
gerakan pada kaki, tangan, tubuh, dan kepala si penari. Dengan gerakan kepala dan tangan
yang menjadi gerakan dasarnya.Dengan irama gerakan yang bertempo sangat pelan dan hati-
hati, penari Gambyong sangat menggambarkan sebuah dan keindahan seorang wanita Jawa.
Pandangan teduh penari yang selalu diarahkan ke jari-jari tangan pun semakin menambah
nuansa kelembutan dan keanggunan tarian ini.Sedangkan gerakan kakinya bergerak
mengikuti irama musik dengan lembut dan harmonis. Para penari pun sering memperlihatkan
senyuman yang anggun dan indah serta ekspresi wajah yang teduh untuk menambah
kelembutan tarian ini.

Dengan kekhasan dan kelembutannya ini, para masyarakat banyak yang sangat tertarik untuk
mempelajarinya. Memang, sebagian besar para penari dulunya memang berasal dari keluarga
kerajaan, namun dengan berjalannya waktu, tarian ini dibuka untuk dipelajari masyarakat
secara umum.

3.Kostum Dari Tari Gambyong

Para penari yang menyuguhkan tarian ini harus mengenakan pakaian khas Jawa syarat
utamanya. Kostum khusus tersebut berupa kebaya kemben dengan bahu terbuka dan
menggunakan kain panjang bermotif batik untuk bawahannya.

Kain ini biasa dikenal dengan masyarakat Jawa sebagai Kain Jarik atau Jarit. Selain pakaian
yang khas, para penari juga dilengkapi dengan selendang yang dipakai di atas bahu sebagai
pelengkap tarian.Sesekali para penari memainkan kain selendang tersebut dengan lembut dan
halus. Biasanya, kain selendang yang digunakan adalah berwarna khas yaitu kuning
keemasan.Sebagai tambahan terakhir, para penari ini juga harus berdandan secara cantik.
Mereka di rias sesuai khas dandanan Jawa untuk menambah nuansa kelembutan tarian ini.
Untuk dandanan rambut juga ditata sedemikian rupa sesuai adat khas Jawa yaitu dengan
menggunakan sanggul.

3. Iringan Musik Tarian Gambyong


Rasanya kurang lengkap jika sebuah tarian disuguhkan tanpa iringan sebuah musik. Tidak berbeda
dengan tarian lainnya, tari Gambyong akan selalu disajikan dengan iringan sebuah musik.Iringan
musik ini merupakan musik khas dari Jawa yang biasa disebut Gamelan. Gamelan tersebut berupa
seperangkat alat musik Gong, Kenong, Kendang dan Gambang.

Kendang menjadi tolak ukur utama dalam tarian ini. Karena kendang dianggap sebagai alat
musik yang paling istimewa yang merupakan panduan bagi para pemusik lainnya untuk
melakukan gerakan atau menghasilkan suara tertentu.Selain alat musik, biasanya tarian
Gambyong juga diiringi dengan lantunan lembut suara sinden sebagai penyanyinya.

4. Inovasi Tarian Gambyong

Tidak sedikit masyarakat Indonesia khususnya masyarakat jawa yang tertarik untuk belajar
warisan tarian daerah ini. Mereka rela mengikuti les pada sanggar-sanggar tarian yang
sekarang sudah banyak disediakan. Dengan banyaknya ketertarikan tersebut, tarian ini terus
mengalami inovasi.

Beberapa pengembangan terus dilakukan hingga menghasilkan beberapa tarian gambyong


lainnya. Tarian tersebut adalah Gambyong Sala Minulya, Gambyong Gambirsawit,
Gambyong Ayun-Ayun, Gambyong Mudhatama, Gambyong Dewandaru, dan Gambyong
Campursari.

Meskipun mengalami beberapa inovasi, tarian ini tetap mempunyai ciri khas yang dipunyai
sebagai gambaran adat Jawa. Selain sebagai sarana melestarikan budaya Jawa, tarian ini juga
digunakan sebagai media penyampaian informasi dan ciri khas masyarakat Jawa, yang
tentunya sesuai dengan adat istiadat yang berkembang dalam budaya Jawa.

Anda mungkin juga menyukai