Uji Kompetensi 1
1. Sistem saraf otonom merupakan bagian dari sistem saraf tepi yang
mengendalikan gerak organ-organ yang bekerja secara otomatis, contohnya jantung,
lambung, usus, pembulu darah, dan kelenjar. Sistem saraf ini bekerja di luar
kesadaran karena impuls tidak dihantarkan menuju otak besar (pusat pengaturan semua
kegiatan yang disadarin), melainkan sumsum tulang belakang. Sistem saraf otonom
terdiri atas saraf simpatetik dan saraf otonom terdiri atas saraf parasimpatetik.
Kedua macam saraf tersebut bekerja saling berlawanan. Dengan demikian, penyataan
pada soal benar.
2. Otak besar (serebrum) terdiri atas dua belahan. Setiap belahan terdiri
atas empat lobus, yaitu lobus frontalis (I), lobus temporalis (II), lobus
parietalis (III), serta lobus oksipitalis (IV). Bagian otak yang berfungsi mengolah
rangsang penciuman seperti melodi musik adalah lobus temporsalis. Dengan demikian,
rangsang berupa aroma makanan dan melodi musik akan diolah oleh bagian otak yang
ditunjuk oleh angka II. Sementara itu, lobus frontalis berfungsi mengendalikan otot
rangka dan tempat terjadinya proses intelektualitas. Lobus parletalis berfungsi
mengatur perubahan pada kulit dan otot. Lobus oksipitalis berfungsi dalam mengatur
kerja mata dalam proses penglihatan.
3. Gerakan yang dilakukan saat seseorang berlari karena dikejar anjing
termasuk gerak biasa. Proses perambatan impuls pada gerak tersebut sebagai berikut.
Rangsang -> Reseptor -> Neuron Sensorik -> Otak -> Neuron Motorik -> Efektor.
Sementara itu, gerakan yang dilakukan saat seseorang berjingkat ketika kaki terkena
knalpot panas termasuk gerak refleks. Proses perambatan impuls pada gerak tersebut
sebagai berikut. Rangsang -> Reseptor -> Neuron Sensorik -> Neuron Konektor (sumsum
tulang belakang) -> Neuron Motorik -> Efektor. Kedua kondisi tersebut tidak sama.
Pada saat seseorang berlari karena dikejar anjing, impuls yang dihantarkan neuron
sensorik melalui proses pengolahan di otak. Dengan demikian, pernyataan pada soal
salah.
4. Hormon adrenalin dihasilkan oleh kelenjar adrenal atau anak ginjal.
Hormon adrenalin bekerja berlawanan dengan hormon insulin. Hormon adrenalin
berpengaruh terhadap perubahan glikogen (gula dalam otot) menjadi glukosa (gula
dalam darah). Jadi, jika konsentrasi adrenalin dalam tubuh meningkat, maka terjadi
penurunan konsentrasi glikogen didalam hati dan peningkatan konsentrasi glukosa
didalam darah. Sebaliknya, hormon insulin berfungsi mengubah glukosa menjadi
glikogen. Walaupun kedua hormon tersebut bekerja secara berlawanan, tetapi keduanya
memiliki fungsi yang sama, yaitu mengatur kadar gula dalam darah agar tetap normal
atau stabil.
5. A. Hormon X adalah hormon insulin.
B. Hormon insulin berfungsi mengubah glukosa menjadi glikogen sehingga kadar
glukosa dalam darah berkurang.
C. Proses pencernaan makanan yang mengandung tepung seperti nasi akan
menghasilkan glukosa yang
mengakibatkan peningkatan konsentrasi glukosa didalam darah. Jika kadar glukosa
dalam darah tinggi, kelenjar pankreas akan menyekresikan hormon insulin. Dengan
demikian, hormon insulin diproduksi ketika konsentrasi glukosa dalam darah tinggi.
D. Hormon yang bekerja secara antagonis dengan hormon insulin adalah
glukagon, adrenalin/ epineprin, dan glukokortikoid. Ketiga hormon ini berfungsi
mengubah glikogen menjadi glukosa.
Uji Kompetensi 3