Anda di halaman 1dari 37

MATA KULIAH ILMU UKUR TANAH

02
PENGUKURAN
KETINGGIAN
L M SABRI

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS DIPONEGORO
PENDAHULUAN

▪ Ketinggian adalah jarak vertikal suatu titik atau


obyek terhadap titik atau bidang referensi atau
datum vertikal.
▪ Dalam literatur geodesi berbahasa Inggris,
HEIGHTING = Pengukuran
ketinggian
LEVELING = Pengukuran beda
tinggi

1
Secara teoritis (mustahil), ketinggian titik di atas pemukaan
laut diukur secara vertikal terhadap pelurusan permukaan air
laut melalui sumuran.
BM01

HBM01
Muka laut rata-rata Datum Vertikal

2
▪ Secara praktis, ketinggian titik di atas pemukaan laut adalah jarak
vertikal antara level permukaan laut dan level di titik pengukuran.
▪ Hal ini yang mendasari pengukuran ketinggian fisik lebih dikenal
sebagai leveling daripada heighting.
Level Garis Bidik
ΔH
Level BM01

Tinggi Garis Bidik


HBM01

Mean Sea Level Datum Vertikal

3
JENIS LEVELING DALAM SURVEYING

1 DIRECT/SPIRIT LEVELING

2 TRIGONOMETRIC LEVELING

3 BAROMETRIC LEVELING

4 STADIA LEVELING

4 ELECTRONIC LEVELING

4
1. SPIRIT LEVELING

▪ Dalam literatur surveying


berbahasa Inggris:, pengukuran
beda tinggi bisa disebut leveling
atau spirit leveling.
▪ istilah leveling dan spirit leveling
mengacu pada penggunakan alat
Level dan spirit level

▪ Institusi pendidikan kejuruan, vokasi, sarjana, biasa menggunakan


istilah: Sipat Datar, Pesawat Penyipat Datar (PPD)
▪ Dalam bahasa pertukangan, pengukur level atau kedataran disebut
WATERPASS
5
SIPAT DATAR

Dalam literatur geodesi berbahasa Inggris,


LEVELING : Menyipat, Penyipatan

Definisi berdasarkan KBBI Online:


1sipat / n arah: tali sipat , tali untuk mengetahui lurus tidaknya;

tali pengukur;
menyipat / v mengukur (untuk mengetahui lurus tidaknya)
dng tali sipat;
sipatan / n 1 hasil menyipat; 2 alat untuk menyipat;
penyipatan / n 1 proses, cara, perbuatan menyipat

6
Prinsip Leveling (1)

▪ Ketinggian untuk keperluan


engineering adalah
ketinggian fisik
▪ Dua titik dengan
ketinggian yang sama
memiliki potensial
(gravity potential) yang
sama
▪ Air hanya akan mengalir jika
ada beda tinggi atau jika ada
beda potensial

7
Prinsip Leveling (2)

▪ Karena ketinggian
adalah jarak
vertikal, maka alat
ukur harus dalam
keadaan vertikal
▪ Secara praktis,
posisi vertikal
adalah posisi
benang lot atau
plumbline
French surveyors using a plumb level 1766

8
Peralatan Pengukuran Sipat Datar

9
▪ Pengukuran beda tinggi minimal menggunakan 1 sipat datar, 1
tripod, 2 rambu ukur
▪ Alat sipat datar memiliki teleskop untuk membidik target
secara mendatar (tidak bisa digerakkan secara vertikal)
▪ Tripod digunakan sebagai dudukan alat sipat datar yang
memudahkan surveyor membidik target atau rambu ukur

10
Eksterior Instrumen

11
Interior Instrumen

12
▪ Rambu ukur adalah “penggaris” yang
digunakan sebagai alat ukur ketinggian
dari permukaan tanah atau patok atau
obyek lain ke garis bidikan teropong sipat
datar
▪ Rambu dapat dalam satuan metrik atau
british
▪ Skala rambu metrik dapat dalam satuan
centrimeter atau milimeter
13
1 DIRECT
JENIS-JENIS LEVELING
SPIRIT LEVELING

Direct/Spirit leveling adalah pengukuran beda tinggi


dengan posisi garis bidik dalam posisi horizontal atau
tegak lurus sumbu vertikal.

1) Simple Leveling
2) Differential Leveling
3) Fly Leveling
4) Profile Leveling
5) Precise Leveling
6) Resiprocal Levelling

14
Simple Leveling

▪ Simple leveling adalah pengukuran beda tinggi secara langsung


antara titik referensi dan titik yang akan ditentukan
ketinggiannya.
▪ Simple leveling merupakan pengukuran beda tinggi pada jarak
yang sangat dekat . Pengukuran hanya terdiri atas 1 slag

ΔHAB

HB
HA

15
Differential Leveling

▪ Differential leveling adalah pengukuran beda tinggi yang memerlukan


stasiun-stasiun antara (inter station) yang menghubungkan titik
referensi dan titik yang ingin ditentukan ketinggiannya.
▪ Differential merupakan pengukuran beda tinggi pada jarak yang cukup
jauh . Pengukuran dapat terdiri atas beberapa slag atau beberapa seksi

Level B
Level C ΔHBC

16
Fly Leveling

Fly leveling adalah


pengukuran beda
tinggi dengan
posisi instrumen
sipat datar berada
di luar jalur
pengukuran.

17
Profile Leveling

Profile leveling adalah pengukuran ketinggian titik-


titik di sepanjang garis pengukuran di atas
permukaan tanah, jalan, rel, ataupun sungai.

18
19
20
Precise Leveling

▪ Precise leveling adalah differential leveling dengan


persyaratan alat dan prosedur pengukuran yang
memiliki presisi tinggi.

21
22
23
Level A

Level B

H’A HA
HB
Mean Sea Level

HA ≠H’A

24
Reciprocal Leveling

Reciprocal Leveling adalah


pengukuran beda tinggi untuk
menyeberangi sungai, kolam,
jurang, atau obyek lain dengan
mengatur instrumen lebih
dekat pada salah satu rambu.

25
2.BAROMETRIC HEIGHTING
BAROMETRIC LEVELING

Barometer adalah
instrumen untuk
mengukur tekanan
udara pada setiap
ketinggian.

26
Air pressure above sea level can be calculated
as
p = 101325 (1 - 2.25577 10-5 h)5.25588 (1)
where
101325 = normal temperature and pressure at
sea level (Pa)

p = air pressure (Pa)


h = altitude above sea level (m)

Example - Air pressure at Elevation 10000


m
The air pressure at altitude 10000 m can be
calculated as
p = 101325 (1 - 2.25577 10-5 (10000 m))5.25588
= 26436 Pa = 26.4 kPa

27
28
▪ Pengukuran ketinggian dengan metode
barometrik dipengaruhi oleh tekanan udara dan
temperatur.
▪ Perbedaan kondisi cuaca di titik referensi dan titik
pengukuran di awal dan akhir pengukuran dapat
menurunkan akurasi pengukuran tinggi metode
barometrik.

29
3.TRIGONOMETRIC LEVELLING
TRIGONOMETRIC LEVELING

▪ Trigonometric leveling adalah penentuan beda tinggi


berdasarkan pengukuran jarak miring dan sudut vertikal.
▪ Ketelitian metode ini dipengaruhi oleh ketelitian
pengukuran tinggi instrumen, dan presisi pengukuran
sudut vertikal

30
31
StadiaLEVELING
4. STADIA Leveling

▪ Stadia leveling adalah


penentuan ketinggian
berdasarkan sudut vertikal
dan jarak miring yang
dihitung dari bacaan rambu.
▪ Ketelitian metode ini
dipengaruhi oleh ketelitian
pengukuran tinggi
instrumen, pengukuran
sudut vertikal, dan
pembacaan rambu

32
5.ELECTRONIC LEVELLING
ELECTRONIC LEVELING

33
▪ Electronik leveling menggunakan garis bidik
berupa laser yang membidik ke segala arah
▪ Prinsip dari electronic leveling adalah penggunaan
garis bidik laser untuk menggantikan garis bidik
dari teropong seperti yang digunakan pada alat
sipat datar.
▪ Ketinggian titik target ke segala arah dihitung
berdasarkan nilai ketinggian titik dan tinggi garis
bidik di titik acuan.
34
PENUTUP

1. Salah satu cara untuk memperoleh data


ketinggian yang presisi adalah pengukuran
dengan sipat datar
2. Data yang presisi dapat diperoleh dengan
menggunakan peralatan dan metode pengukuran
yang presisi.

35
SELESAI

36

Anda mungkin juga menyukai