IUT 02 2022 Pengukuran Ketinggian
IUT 02 2022 Pengukuran Ketinggian
02
PENGUKURAN
KETINGGIAN
L M SABRI
1
Secara teoritis (mustahil), ketinggian titik di atas pemukaan
laut diukur secara vertikal terhadap pelurusan permukaan air
laut melalui sumuran.
BM01
HBM01
Muka laut rata-rata Datum Vertikal
2
▪ Secara praktis, ketinggian titik di atas pemukaan laut adalah jarak
vertikal antara level permukaan laut dan level di titik pengukuran.
▪ Hal ini yang mendasari pengukuran ketinggian fisik lebih dikenal
sebagai leveling daripada heighting.
Level Garis Bidik
ΔH
Level BM01
3
JENIS LEVELING DALAM SURVEYING
1 DIRECT/SPIRIT LEVELING
2 TRIGONOMETRIC LEVELING
3 BAROMETRIC LEVELING
4 STADIA LEVELING
4 ELECTRONIC LEVELING
4
1. SPIRIT LEVELING
tali pengukur;
menyipat / v mengukur (untuk mengetahui lurus tidaknya)
dng tali sipat;
sipatan / n 1 hasil menyipat; 2 alat untuk menyipat;
penyipatan / n 1 proses, cara, perbuatan menyipat
6
Prinsip Leveling (1)
7
Prinsip Leveling (2)
▪ Karena ketinggian
adalah jarak
vertikal, maka alat
ukur harus dalam
keadaan vertikal
▪ Secara praktis,
posisi vertikal
adalah posisi
benang lot atau
plumbline
French surveyors using a plumb level 1766
8
Peralatan Pengukuran Sipat Datar
9
▪ Pengukuran beda tinggi minimal menggunakan 1 sipat datar, 1
tripod, 2 rambu ukur
▪ Alat sipat datar memiliki teleskop untuk membidik target
secara mendatar (tidak bisa digerakkan secara vertikal)
▪ Tripod digunakan sebagai dudukan alat sipat datar yang
memudahkan surveyor membidik target atau rambu ukur
10
Eksterior Instrumen
11
Interior Instrumen
12
▪ Rambu ukur adalah “penggaris” yang
digunakan sebagai alat ukur ketinggian
dari permukaan tanah atau patok atau
obyek lain ke garis bidikan teropong sipat
datar
▪ Rambu dapat dalam satuan metrik atau
british
▪ Skala rambu metrik dapat dalam satuan
centrimeter atau milimeter
13
1 DIRECT
JENIS-JENIS LEVELING
SPIRIT LEVELING
1) Simple Leveling
2) Differential Leveling
3) Fly Leveling
4) Profile Leveling
5) Precise Leveling
6) Resiprocal Levelling
14
Simple Leveling
ΔHAB
HB
HA
15
Differential Leveling
Level B
Level C ΔHBC
16
Fly Leveling
17
Profile Leveling
18
19
20
Precise Leveling
21
22
23
Level A
Level B
H’A HA
HB
Mean Sea Level
HA ≠H’A
24
Reciprocal Leveling
25
2.BAROMETRIC HEIGHTING
BAROMETRIC LEVELING
Barometer adalah
instrumen untuk
mengukur tekanan
udara pada setiap
ketinggian.
26
Air pressure above sea level can be calculated
as
p = 101325 (1 - 2.25577 10-5 h)5.25588 (1)
where
101325 = normal temperature and pressure at
sea level (Pa)
27
28
▪ Pengukuran ketinggian dengan metode
barometrik dipengaruhi oleh tekanan udara dan
temperatur.
▪ Perbedaan kondisi cuaca di titik referensi dan titik
pengukuran di awal dan akhir pengukuran dapat
menurunkan akurasi pengukuran tinggi metode
barometrik.
29
3.TRIGONOMETRIC LEVELLING
TRIGONOMETRIC LEVELING
30
31
StadiaLEVELING
4. STADIA Leveling
32
5.ELECTRONIC LEVELLING
ELECTRONIC LEVELING
33
▪ Electronik leveling menggunakan garis bidik
berupa laser yang membidik ke segala arah
▪ Prinsip dari electronic leveling adalah penggunaan
garis bidik laser untuk menggantikan garis bidik
dari teropong seperti yang digunakan pada alat
sipat datar.
▪ Ketinggian titik target ke segala arah dihitung
berdasarkan nilai ketinggian titik dan tinggi garis
bidik di titik acuan.
34
PENUTUP
35
SELESAI
36