Anda di halaman 1dari 33

TANGGAP DARURAT KEBAKARAN

SISTEM
LATAR FENOMENA
TANGGAP
BELAKANG KEBAKARAN
DARURAT
Latar belakang

• Kasus insiden kebakaran


• Kerugian akibat kebakaran
• Regulasi pemerintah tentang kebakaran
KASUS KEBAKARAN

Tragedi kebakaran pabrik mercon di Tangerang 2017


Korban
Foto udara Kebakaran
bangunan gedung Lapas tewaskan
di utama Kejaksaan
49 karyawan
Kelas I Tangerang Bertambah
Agung pasca 3 pada 22 Agustus 2020 lalu di
terbakar
Orang, Senin
Jakarta Selatan, Total 44
24 Orang
Agustus Tewas
2020.- Gedung
Portal Jogja
yang terbakar merupakan kantor Jaksa Agung, Wakil
Jaksa Agung, Biro Perencanaan dan Keuangan, Biro Pembinaan, Intelijen, dan Biro Kepegawaian.
TEMPO/Subekti.
Kerugian akibat kebakaran

• Jiwa
• Harta benda
• Kerusakan lingkungan
• Citra buruk
• Ekonomi bangsa
Regulasi Pemerintah terkait Kebakaran
• Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
• Permenaker No. 186 Tahun 1999 tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran di Tempat Kerja
• Instruksi Menteri Tenaga Kerja No.:Ins. 11/M/BW/1997 ttg
Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
• Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.:
SE.140/MEN/PPK-KK/II/2004 Tahun 2004 tentang Pemenuhan
Kewajiban Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri
Kimia dengan Potensi Bahaya Besar (Major Hazard Installation)
Fenomena Kebakaran
• Sumber kebakaran
• Langkah pencegahan Kebakaran
Sources
of
fire
Tanggap Darurat Kebakaran
• Alat proteksi kebakaran
• Personel tanggap darurat kebakaran
• Skenario Tanggap Darurat
• Simulasi Tanggap Darurat
Aku siapa? Aku harus apa?
STRUKTUR TKTD

KETUA
SEKRETARIS
KOORDINATOR

M R T
R T T
E E R R I T
E E I R
D G E P M I
G G M A S
I U G E I M
U U E N E
S E P U R N P
P L S C
V E P A V E
N E E P U
A 3 L E N
Y. M C O R
K K A S U
A T R I
U A T T N
S D R T T
A A I J
S A IC A Y
S N G A
E M A S
I T A N
L I
& S G
DO
K.
I
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Menentukan dan memutuskan kebijakan tanggap darurat perusahaan
Mengajukan anggaran dana yang berkaitan dengan saran dan prasarana tanggap darurat
KETUA Mengundang partisipasi seluruh karyawan untuk melangsungkan latihan tanggap
darurat
Menjadwalkan pertemuan rutin maupun non rutin unit tanggap darurat
Menyusun rencana pemulihan keadaan darurat perusahaan

SEKRETARIS Membuat laporan kinerja unit tanggap darurat


Melakukan pemantauan kebutuhan dan perawatan sarana dan prasarana tanggap
darurat perusahaan
Melaksanakan kerjasama dengan pihak terkait yang berkaitan dengan tanggap darurat
perusahaan

KOORDINATOR Mengkoordinasi konerja semua regu unit tanggap darurat


TIM MEDIS Melakukan penanganan terhadap korban

Memimpin prosedur evakuasi secara aman, selamat dan cepat


Melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan prasarana evakuasi di lingkungan
REGU EVAKUASI Perusahaan kepada Koordinator, Sekretaris maupun Ketua Unit Tanggap Darurat
Melaporkan adanya korban tertinggal, terjebak ataupun teruka kepada Regu P3K,
Koordinator maupun Sekretaris Unit Tanggap Darurat
REGU PENYELAMAT
ASSET & DOK. Melakukan pengamanan terhadap dokumen dan asset-asset penting

Melangsungkan pemadaman kebakaran menggunakan semua sarana pemadam api di


REGU PEMADAM
KEBAKARAN lingkungan perusahaan secara aman, selamat dan efektif
Melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan prasarana pemadam api di lingkungan
Perusahaan kepada Koordinator, Sekretaris maupun Ketua Unit Tanggap Darurat

Melaksanakan tindakan pertolongan pertama terhadap korban kecelakaan


Melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan prasarana P3K di lingkungan
TIM P3K Perusahaan kepada Koordinator, Sekretaris maupun Ketua Unit Tanggap Darurat
Melaporkan kepada Koordinator ataupun Sekretaris Unit Tanggap Darurat bilamana
terdapat korban yang memerlukan tindakan medis lanjut pihak ke tiga di luar Perusahaan
(rumah sakit)
TIM ELECTRICAL Melakukan pemantauan dan pengontrolan terhadap instalasi power listrik saat
terjadi kondisi darurat

TIM SECURITY Melakukan pengamanan, baik internal maupun eksternal perusahaan selama
berlangsung kondisi darurat

TIM INVESTIGASI Melakukan penyelidikan terhadap penyebab kejadian darurat


Menemukan fakta-fakta yang terkait dengan kondisi darurat, melaporkannya
kepada ketua TKTD untuk kemudian menjadi bahan evaluasi

TIM PENUNJANG
Mengakomodasi kebutuhan umum tanggap darurat (makanan, minuman, pakaian,
selimut, pakaian, dsb.)

TRANSPORTASI Mengakomodasi sarana transportasi darurat dari dalam/luar lingkungan


perusahaan
EMERGENCY PLAN
FLOW CHART SCENARIO PROCEDURE
Mulai

Operator/Security Security memberikan denah area


(1) melihat api di perusahaan kepada tim Damkar
area transit dan jenis material yang terbakar

Operator/Security (1) Mengambil Regu Damkar melakukan


APAR terdekat sambil berteriak pemadaman
meminta bantuan

Safety Officer:
1. Memastikan api sudah padam di titik lokasi
2. Memastikan orang yang di evakuasi sesuai
1. Security (2) membunyikan sirine dengan yang di mesin absensi
kebakaran
2. Security (2) menghubungi regu
Damkar eksternal
3. Tim P3K bersiap di lokasi untuk 1. Safety Officer menginformasikan evakuasi sudah
melakukan pertolongan selesai
2. Safety officer menginformasikan regu Damkar
kembali ke lokasi

Petugas evakuasi mengarahkan


pekerja untuk menuju muster point 1. Security Mematikan fire sirine kebakaran
2. Safety officer menginformasikan evakuasi
sudah selesai

Feedback & evaluasi Selesai


EMERGENCY PLAN
TIME TABLE SIMULATION
PETUGAS KEGIATAN WAKTU LOKASI

Terjadi penyalaan dari percikan api akibat gesekan tabung yang terjatuh, dan
mengenai tabung gas yang mengalami bocor 18.58 Transit Area
Security Melihat adanya nyala api di transit area dan berteriak meminta bantuan 19.00 Transit Area
Security Mengambil APAR terdekat dan berusaha memadamkan api 19.01 Transit Area
Security 2 Membunyikan sirine tanda bahaya 19.01 Security Post
Security 2 Menghubungi petugas damkar 19.02 Security Post
Security 3 Membantu melakukan pemadaman 19.02 Transit Area
Safety Officer Memastikan proses evakuasi telah dilakukan 19.03 Muster point

Safety Officer Memastikan jumlah personil sesuai absensi yang masuk 19.04 Muster point
Security 2 Mengamankan pintu akses masuk 19.08 Security Post

Security 2 Memberikan informasi denah dan bahan yang terbakar kepada tim Damkar 19.09 Security Post
Tim Damkar Melakukan pemadaman 19.10 Transit Area

Safety Officer Mengecek lokasi kebakaran dan memastikan api telah padam 19.30 Transit Area

Menyampaikan informasi bahwa proses pemadaman telah selesai, dan meminta


Safety Officer security untuk mematikan sirine tanda bahaya 19.31 Muster point
Security Mematikan sirine tanda bahaya 19.32 Security Post
Safety Officer Evaluasi Drill dan Feed Back 19.40 Meeting Room
ALUR PROSEDUR KEADAAN DARURAT
Mulai

Fire
(Kebakaran) Tidak
Non Shift: Petugas
Shift Security

Ya

Siapa yang
Melihat

Tidak Menghubungi tim


Kompeten
APAR
pemadam
kebakaran Dokumentasi
Ya Laporan
Padamkan
menggunakan
APAR Tidak
Proses
Ya pemadaman oleh
petugas damkar
Padam

Padam

Investigasi
Kebakaran
Selesai
Video Simulasi Tanggap Darurat
Kebakaran
Pompa Pemadam Kebakaran
dan Kelengkapannya
Diesel Pump
Electric Pump Jockey Pump
FIRE HOSE
SELANG PEMADAM KEBAKARAN ( FIRE HOSE ) SELALU MEMEGANG PERANAN PENTING DALAM
PENANGGULANGAN KEBAKARAN. DISEBABKAN PENTINGNYA PERALATAN INI , MAKA SEORANG PETUGAS
PEMADAM KEBAKARAN HARUS TAHU CARA MENGGUNAKAN DAN MENGHUBUNGKANNYA DENGAN ALAT
LAINNYA UNTUK TUJUAN PEMADAMAN KEBAKARAN

Menyalurkan air dari sumber air


UKURAN SELANG 2 ½ “ & 1 ½ “

COUPLING JANTAN COUPLING BETINA


PILLAR HYDRANT
UNTUK MENSUPLAI AIR YANG
DIBUTUHKAN DALAM PEMADAMAN
KEBAKARAN, COUPLING HYDRANT
ADALAH JANTAN
Jenis Pompa: Portabel Pump
• Bahan Bakar: fuel diesel
• Start Engine: manual/electrical start
• Dimensi:
• Berat:
• Kapasitas pompa : 1900 l/menit (500gpm) pada tekanan 150 psi
• Jarak Pancaran:
• Slang hisap : panjang minimum 4,6 meter
• Performa pompa tinggi, pompa yang spesial di design untuk
pemadam kebakaran dengan kemampuan debit air mencapai 650
liter/min pada tekanan pompa mencapai 5 bar/400 liter/menit pada
tekanan 7 bar.
PEMAKAIAN BAJU LENGKAP SEORANG “ FIREMAN “
SIAP MELAKSANAKAN TUGAS PEMADAMAN KEBAKARAN
EMERGENCY PLAN
PROSEDUR PENGGUNAN PROTEKSI AKTIF (APAR)
PROSEDUR APAR (Fire Extinguisher)
Petunjuk Pemakaian APAR
1. Turunkan APAR dari gantungan
2. Lepaskan nozzle dari penjepitnya
3. Cabut pin pengaman
4. Pegang nozzle ke atas dan coba di tempat
5. Bawa APAR ke sumber api
6. Arahkan semprotkan APAR ke pangkal api dengan arah menyapu dari sisi
ke sisi dan searah dengan arah angin
7. Saat api padam, berjalanlah dengan melangkah mundur untuk menjauhi
titik api yang telah padam.
* Jangan membelakangi api yang telah dipadamkan untuk
menghindari cedera jika api kembali menyala
JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN DAN APLIKASINYA
Jenis media pemadam
Jenis kebakaran Tipe basah Tipe kering
Clean
Air Busa Powder Agent
Bahan spt (kayu, kertas, kain dsb. VVV V VV V*)
Klas A
Bahan berharga XX XX VV**) VVV
Bahan cair XXX VVV VV V*)
Klas B
Bahan gas X X VV V *)

Klas C Panel listrik, XXX XXX VV VVV

Klas D Kalium, litium, magnesium XXX XXX Khusus XXX

Keterangan :

VVV : Sangat efektif X : Tidak tepat


VV : Dapat digunakan XX : Merusak
V : Kurang tepat / tidak dianjurkan XXX : Berbahaya
*) : Tidak efisien **) : Kotor / korosif
PROSEDUR PENGGUNAN SELIMUT API/KARUNG GONI
1. Ambil selimut api dari kotak penyimpanan
2. Bawa selimut api ke area terjadinya api
3. Pada jarak aman (sekitar 3 meter) dari nyala api, buka selimut api dan pegang dengan
kedua tangan, PERHATIKAN ARAH MATA ANGIN.
4. Gunakan selimut api untuk menutupi seluruh tubuh saat mendekati titik api,
berjalanlah sambil memastikan letak titik api
5. Jika sampai pada posisi pada selimut api dapat menutup nyala api secara keseluruhan,
maka letakkan selimut api secara perlahan pada seluruh permukaan api
6. Pastikan api tertutup sepenuhnya dan tidak ada celah udara untuk masuk
7. Saat asap putih mengepul dari sela-sela selimut api, maka itu menandakan bahwa api
telah padam
8. Tarik selimut api dengan posisi yang sama saat meletakkannya, lindungi seluruh tubuh
dengan selimut api, lalu berjalan dengan melangkah mundur
CARA MEMADAMKAN API MENGGUNAKAN FIRE BLANKET
I. Lindungi tubuh
menggunakan II. Letakkan selimut
selimut api, sambil api dan pastikan
mendekati lokasi menutupi seluruh
titik api dengan permukaan api agar
memperhatikan tidak ada oksigen yang
arah angin. masuk

IV. Setelah api padam,


tarik selimut api
III. Pastikan bahwa seperti pada posisi
api telah padam saat meletakkannya,
pastikan tubuh tertutup
selimut api dan
berjalan mundur untuk
menghindari bahaya
jika terjadi penyalaan
kembali.
SUMBER REFERENSI
• Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
• Permenaker Nomor 186 Tahun 1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran
• www.portaljogja.com
• www.nasional.tempo.co
• www.Kompas.com

Anda mungkin juga menyukai