Disusun Oleh :
KELOMPOK 12
UNIVERSITAS TADULAKO
20022
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Upah Riil :
100
Upah Riil = Indeks Harga X upah uang
E1
Wa
Tingkat upah
Wb E0
MRP1= D1
MRP0= D0
Kolom (1) dan (2) berturut-turut menunjukkan jumlah tenaga kerja dan tingkat upah.
Dapat dilihat bahwa makin besar jumlah tenaga kerja pekerja makin tinggi tingkat upah
yang dibayar kepada setiap pekerja. Sebagi contoh apabila 2 tenaga kerja digunakan,
upah setiap pekerja adalah Rp 4000,00 dan apabila 3 tenaga kerja digunakan upah
setiap pekerja adalah Rp 5000,00. Kolom (3) menunjukkan biaya total tenaga kerja.
Angka dalam kolom tersebut diperoleh dari mengalikan jumlah tenaga kerja dan tingkat
upah. Kolom (4) biaya marjinal tenaga kerja atau tambahan biaya tenaga kerja apabila
satu unit tenaga kerja baru digunakan adalah Rp 7000,00. Untuk memudahakan analisis
dimisalakan MRP untuk berbagai penggunaan tenaga kerja pada kolom (5).
MC
D
L
Tingkat upah
S=
w
D
=MRP
Kurva SS=W adalah kurva penawaran tenaga kerja dan tingkat upah, yaitu di satu pihak
ia menggambarkan besarnya upah pada berbagai tingkat penggunaan tenaga kerja, dan
lain pihak ia menggambarkan jumlah penawaran tenaga kerja pada berbagai tingkat
upah. Kurva MCL adalah kurva biaya marjinal tenaga kerja. Ia akan selalu terletak di
atas SS=W dan semakin lama semakin menjauhi kurva tersebut.
Sifat kurva MCL yang seperti itu berarti biaya marjinal tenaga kerja selalu lebih besar
dari tingkat upah, dan perbedaan di antara upah dengan biaya marjinal tenaga kerja
semakin lama semakin besar. Kurva DD=MRP yang merupakan kurva permintaan
tenaga kerja dan hasil penjualan produksi marjinal.
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh serikat buruh untuk
menaikkan permintaan keatas tenaga kerja salah satu cara yang saling bermanfaat
adalah dengan berusaha menaikkan produktifitas tenaga kerja, tujuan ini dapat dicapai
dengan :
1. Membuat seminar-seminar mengenai masalah pekerjaan yang mereka hadapi dan
memberikan kesadaran tentang tenggung jawab para pekerja dalam perusahaan.
2. Mengadakan latihan atau penyluhan terhadap pekerja guna untuk meningkatkan
keterampilan tenaga kerja.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembayaran tenaga kerja dibedakan dua jenis, yaitu upah dan gaji. Gaji adalah
pembayaran yang diberikan kepada pekerja tetap dan tenaga kerja profesional yang
biasanya dilaksanakan sebulan sekali seperti pegawai pemerintah, guru, dosen,
manajer, akuntan. Sedangkan upah dimaksudkan sebagai pembayaran kepada pekerja
– pekerja yang pekerjaannya berpindah – pindah, seperti pekerja pertanian, tukang
kayu, tukang batu, dan buruh kasar.
Upah riil basanya diberikan kepada tenaga kerja tergantung produktivitas
pekerja tersebut dalam perusahaan. Data – data mengenai upah terutama di negara
maju menunjukkan adanya hubungan antara upah dengan produktivitas pekerja.
Seperti juga dengan pasar barang, pasar tenaga kerja dapat dibedakan dalam
berbagai jenis. Bentuk-bentuk pasar tenaga kerja yang terpenting adalah pasar tenaga
kerja yang bersifat persaingan sempurna, pasar tenaga kerja monopsoni, pasar tenaga
kerja monopoli di pihak pekerja, dan pasar monopoli di kedua belah pihak yaitu
pengusaha dan pekerja (monopoli bilateral).
Faktor-faktor penting yang menjadi sumber dari perbedaan upah diantara
pekerja-pekerja didalam suatu jenis kerja tertentu, dan diantara golongan pekerjaan
meliputi, perbedaan corak permintaan dan penawaran dalam berbagai jenis pekerjaan,
perbedaan dalam jenis-jenis pekerjaan, perbedaan kemampuan, keahlian dan
pendidikan, terdapat pertimbangan bukan keuangan dalam memilih pekerjaan,
ketidaksempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja.