Anda di halaman 1dari 3

ALUR PERJALANAN DAKWAH ISLAM DI

NUSANTARA

Disusun oleh :

1. Adrian Maulana (IX G)

Agama Islam berkembang pesat di wilayah Malaka. Dari Malaka, agama Islam
tersebar luas ke berbagai wilayah di Indonesia, antara lain ke Pulau Jawa, Sumatra
Selatan, dan Kalimantan Barat.  

Saat Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran pada abad ke- 11 M, agama


Islam mengalami perkembangan pesat. Sampai pada abad ke-18 M, hampir semua
wilayah pantai Sumatra telah menerima pengaruh Islam termasuk daerah pedalaman.

Di Jawa, Islam mulai masuk pada abad ke-7 M. Penyebaran agama Islam di Jawa
mengalami perkembangan yang pesat ketika kekuasaan Majapahit mengalami
kemunduran pada abad ke- 15 M. Seluruh wilayah Pulau Jawa sampai dengan abad
ke- 18 M telah menerima pengaruh Islam.

Di Kalimantan, Islam mulai masuk pertama kali di Kalimantan Barat (Sukadana)


pada awal abad ke-16 M. Islam dibawa oleh para pedagang muslim dari wilayah
Sumatra. Di Kalimantan Selatan (Banjar), Islam mulai masuk pada tahun 1550 M dari
Demak. Adapun wilayah Kalimatan Tirnur (Kutai) menerima pengaruh Islam dari
Makassar pada tahun 1575 M. Daerah-daerah sepanjang pantai Pulau Kalimantan
sampai dengan abad ke- 18 M telah menerima pengaruh Islam.

Di Sulawesi, pengaruh Islam mulai muncul pada abad ke- 16 M. Wilayah pertama
yang menerima pengaruh Islam adalah Gowa. Dari Gowa, Islam menyebar ke wilayah
Gorontalo. Adapun wilayah Sulawesi Tenggara mendapat pengaruh Islam dari
Ternate. Sampai dengan abad ke- 18 M, wilayah di Sulawesi yang mendapat pengaruh
Islam makin meluas. Hanya wilayah Sulawesi Tengah (Toraja) dan Sulawesi paling
utara saja yang belum terpengaruh Islam.

Wilayah Maluku menerima pengaruh Islam dan Pulau Jawa, terutama dari Gresik.
Islam masuk wilayah Maluku pada pertengahan abad ke-15 M. Pengaruh Islam di
Maluku sampai dengan abad ke- 18 M makin meluas ke berbagai pulau. Namun,
Pulau Seram bagian timur dan pulau-pulau sebelah timurnya belum dipengaruhi oleh
Islam. Dari Maluku, agama Islam menyebar ke Nusa Tenggara. Agama Islam, masuk
ke wilayah Nusa Tenggara dibawa oleh para pedagang Bugis dan pedagang dari Jawa
sejak abad ke-16 M. Perkembangan Islam yang paling pesat terjadi di Pulau Lombok
dan Pulau Sumbawa. Di Pulau Sumbawa telah berdiri kerajaan Islam yang berpusat di
Bima.

Jalur masuknya Islam ke Nusantara


1.   Jalur Utara bermula dari daerah Mesopotamia yang waktu itu terkenal
sebagai Persia. Dari wilayah Persia, Islam menyebar ke timur melalui jalan darat
Afganistan, Pakistan, dan Gujarat, kemudian melalui laut menuju Indonesia.
Dari jalur tersebut Islam memperoleh unsur baru yang disebut Tasawuf,
yaitu cara untuk lebih mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dengan melalui jalur tersebut, pengaruh Islam dengan cepat berkembang di
wilayah Indonesia. Hal ini juga disebabkan adanya unsur-unsur yang sama dengan
kehidupan masyarakat Indonesia. Daerah yang mendapat pengaruh adalah Aceh.

2. Jalur Tengah yaitu dari bagian barat Lembah Yordania dan di bagian timur
melalui semenanjung Arabia, khususnya Hadramaut yang menghadap langsung ke
Indonesia. Dari daerah semenanjung Arabia, penyebaran agama Islam ke
Indonesia lebih murni, diantaranya adalah aliran Wahabi (dari nama Abdul
Wahab) yang terkenal keras dalam penyiaran agamanya. Daerah yang merasakan
pengaruhnya adalah daerah Sumatera Barat.

3.   Jalur Selatan yang berpangkal di wilayah Mesir. Dari kota Kairo yang
merupakan pusat penyiaran agama Islam secara modern. Indonesia memperoleh
pengaruh terutama dari organisasi keagamaan yang disebut Muhammadiyah.
Muhammadiyah merupakan gerakan kembali kepada Al-Qur'an dan Hadits dan
tidak terikat kepada salah satu mazhab.

Anda mungkin juga menyukai