Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 2

Ini presentasi
Perkembangan Islam di
Indonesia
Pembahasan

Sikap teladan pahlawan


Islam di Indonesia
Pembahasan
Menurut Thomas Walker Arnold, sulit untuk menentukan bilakah masa
tepatnya Islam masuk ke Indonesia. Hanya saja, sejak abad ke-2 Sebelum
Masehi orang-orang Ceylon telah berdagang dan masuk abad ke-7 Masehi,
orang Ceylon mengalami kemajuan pesat dalam hal perdagangan dengan
orang Cina. Hinggalah, pada pertengahan abad ke-8 orang Arab telah
sampai ke Kanton.
Ada tiga teori yang terkenal untuk menjelaskan poin ini. Namun
ketiganya, kurang lebih memiliki proses atau cara penyebaran yang
sama, yaitu perdagangan, perkawinan, dan pendidikan.

Gujarat – India melalui peran para pedagang India muslim pada sekitar
abad ke-13 M.
Kedua, teori Makkah. Islam dipercaya tiba di Indonesia langsung dari
Timur Tengah melalui jasa para pedagang Arab muslim sekitar abad ke-7
M.
Ketiga, teori Persia. Islam tiba di Indonesia melalui peran para pedagang
asal Persia yang dalam perjalanannya singgah ke Gujarat sebelum ke
nusantara sekitar abad ke-13 M.
Gujarat – India melalui peran para pedagang India muslim pada sekitar
abad ke-13 M.

Salah

Teori Islam Masuk Indonesia abad 13 melalui Sanggahan lain adalah bukti telah
pedagang Gujarat, menurut pendapat sebagian munculnya Islam pada masa awal
besar orang, adalah tidaklah benar. Apabila dengan bukti Tarikh Nisan Fatimah bint
benar maka tentunya Islam yang akan Maimun (1082M) di Gresik.
berkembang kebanyakan di Indonesia adalah
aliran Syi'ah karena Gujarat pada masa itu
beraliran Syiah, akan tetapi kenyataan Islam di
Indonesia didominasi Mazhab Syafi'i.
Perkembangan Islam di Indonesia
Peta
Perkembangan Islam di Indonesia
1 Peta

3
4

2
Perkembangan Islam di Indonesia
1. Islam masuk di pesisir Aceh Utara atau tepatnya di wilayah Kerajaan
Samudera Pasai sejak abad ke 7 Masehi. Akan tetapi, pengaruhnya
baru mulai dirasakan cukup besar setelah tahun 1285 setelah
Samudera Pasai menjadi sebuah pusat perdagangan di wilayah
Semenanjung Asia Tenggara.
2. Dari Samudera Pasai dan Malaka, Islam kemudian menyebar ke
beberapa wilayah lain di Nusantara. Daerah-daerah seperti Pesisir
Utara Jawa, Pantai Timur Sumatera, dan Kalimantan bagian Barat
mulai menerima pengaruh Islam sejak abad ke 14 bersamaan dengan
memudarnya kekuasaan Majapahit.
3. Seiring jatuhnya Malaka ke tangan Portugis di tahun 1511, para
pedagang yang awalnya selalu singgah di Malaka sebelum menuju
Jawa lewat jalur pantai Timur Sumatera, lantas mengalihkan jalur
pelayarannya lewat jalur Pantai Barat Sumatera, menyebrang Selat
Sunda, sebelum akhirnya sampai di pesisir Utara Jawa. Pada masa
itu, Kota Padang dan Bengkulu lantas mulai menerima pengaruh
Islam, utamanya dari para pedagang Muslim Persia.
Perkembangan Islam di Indonesia
• Dari Jawa ke Kalimantan Selatan, Sulawesi, Maluku
Pengaruh Islam di Pesisir Utara Jawa mengalami kemajuan yang
signifikan di sekitar abad ke 15. Hal ini didukung oleh runtuhnya kerajaan
Majapahit dan berdirinya kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam
pertama di tanah Jawa.
Demak menjadi pusat penyebaran agama Islam pada masa itu.
Banyak orang dari Maluku (Ternate dan Tidore), Sulawesi (Makassar dan
Gowa), dan Kalimantan Selatan (Banjar) yang tertarik dengan ajaran
Islam, mulai menimba ilmu di pesantren-pesantren Demak. Pasca
menyelesaikan pendidikannya, orang-orang tersebut lantas kembali ke
daerahnya masing-masing untuk mengajarkan pemahaman Islam melalui
dakwah-dakwah yang masif.
Syiar Islam di Abad ke 16
Di abad ke 16, di Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan berdiri kerajaan-
kerajaan bercorak Islam seperti Kesultanan Ternate-Tidore, Kesultanan Gowa
Tallo, Kesultanan Makassar, dan Kesultanan Banjar.

Kesultanan-kesultanan bercorak Islam tersebut juga membantu


penyebaran Islam di Nusantara. Kesultanan Ternate Tidore menyebarkan
Islam ke wilayah sekitar Maluku, Papua dan Sulawesi Utara, Kesultanan
Makassar dan Gowa Tallo menyebarkan Islam ke wilayah Nusa Tenggara dan
Kalimantan Timur, sementara kesultanan Banjar menebar pengaruh Islam ke
pedalaman Kalimantan.

Sejak abad ke 16 ini, pengaruh Islam sudah menyebar secara merata ke


seluruh wilayah Indonesia. Pengaruh ini berhasil mengubah agama dan
kepercayaan nenek moyang kita yang awalnya memeluk Hindu Budha ke
agama Islam. Adapun peta penyebaran Islam di Indonesia beserta jalur-
jalurnya yang dijelaskan di atas hingga kini bisa dibuktikan kebenarannya
lewat beberapa peninggalan bersejarah di kota-kota yang pernah menjadi
pusat penyebaran Islam.
Anak-anak mengaji Al Quran di Jawa pada masa kolonial Hindia Belanda.
Peta Indonesia berkisar tahun 1674-1745 oleh Katip
Çelebi seorang geografer asal Turki Utsmani.
Perkembangan Islam di Indonesia
1 Peta

3
4

2
Prinsip prinsip strategi dakwah islam di indonesia

WALI SONGO
Prinsip prinsip strategi dakwah islam di indonesia

WALI SONGO
Strategi dakwah yang dilakukan Wali Songo
1. Pendekatan teologis. Maulana Malik Ibrahim dan Sunan Ampel adalah
yang menggunakan pendekatan ini. Mereka berdakwah bahkan hingga ke
tingkat lapisan masyarakat paling bawah (waisya dan sudra) saat itu.
Masyarakat diajari tentang nilai-nilai Islam, perbedaan antara pandangan
hidup Islam dengan yang lainnya, dan menanamkan dasar-dasar Islam.
2. Pendekatan ilmiah. Tidak seperti dua sunan sebelumnya, Sunan Giri
berdakwah dengan cara menggunakan pendekatan ilmiah. Ia membangun
pesantren, membuat pelatihan dan pengkaderan, serta menugaskan
muridnya untuk berdakwah di suatu tempat.

3. Pendekatan kelembagaan. Tidak semua anggota Wali Songo berdakwah di


masyarakat langsung. Ada juga yang berdawah di pemerintahan. Mereka
adalah misalnya Sunan Kudus dalam Kesultanan Demak Bintoro dan
Sunan Gunung Jati di Kesultanan Cirebon. Mereka ikut serta mendirikan
kesultanan dan aktif di dalamnya. Mereka memiliki pengaruh yang besar
di kalangan bangsawan, birokrat, pedagang, dan kalangan elit lainnya.
Strategi dakwah yang dilakukan Wali Songo
4. Pendekatan sosial. Sunan Muria dan Sunan Drajat lebih senang hidup
jauh dari keramaian. Mereka memilih untuk berdakwah pada
masyarakat kecil di desa-desa atau kampung-kampung. Mereka
mengajarkan masyarakat kecil untuk meningkatkan pemahaman
keagamaannya. Mereka juga membina masyarakat agar kehidupan
sosialnya meningkat.
5. Kelima, pendekatan kultural. Dalam berdakwah, Sunan Kalijaga dan
Sunan Bonang lebih menonjol menggunakan pendekatan kultural.
Budaya-budaya yang sudah ada dan berkembang disisipi dengan
ajaran-ajaran Islam. Tidak hanya itu, mereka juga menciptakan
budaya-budaya baru yang mengandung nilai-nilai Islam. Diantara
produk budaya yang mereka ciptakan dan masih ada hingga hari ini
adalah Gamelan Sekaten (dari kata syahadatain), Gapura Masjid
(berasal dari kata ghofura), baju takwo (dari kata takwa), dan lain
sebagainya.
Strategi dakwah yang dilakukan zaman sekarang

Berkaitan dengan perubahan masyarakat yang berlangsung di era


globalisasi, maka perlu dikembangkan strategi dakwah Islam sebagai
berikut :
1. Pertama, meletakkan paradigma tauhid dalam dakwah.
2. Kedua, perubahan masyarakat berimplikasi pada perubahan
paradigmatik pemahaman agama.
3. Ketiga, strategi yang imperatif dalam dakwah.
4. Keempat, asas psikologis, merupakan asas yang membahas tentang
aspek kejiwaan manusia, untuk memahami karakter penerima dakwah
agar aktivitas dakwah berjalan dengan baik.

Utama
Sikap teladan pahlawan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di Indonesia tidak lepas dari jasa tokoh-tokoh
yang menyebarkannya hingga agama Islam dapat diterima hampir di
seluruh wilayah Indonesia. Penyebar agama Islam di Indonesia itu pada
umumnya datang dari golongan bangsawan. Dari proses panjang
penyebaran Islam di Indonesia oleh para tokoh-tokoh tersebut ada
beberapa hal yang bisa kita teladani dari sikap dan perilaku tokoh-tokoh
tersebut :
1. Kemauan untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya
2. Kemauan untuk menyebarkan Islam
3. Semangat tidak pantang menyerah
4. Semangat rela berkorban untuk kemaslahatan orang banyak
Referensi
https://www.asikbelajar.com/peta-penyebaran-agama-islam-di-indonesia/
https://wisatanabawi.com/perkembangan-islam-di-indonesia/
https://id.wikipedia.org/wiki/Islam_di_Indonesia
https://islam.nu.or.id/post/read/100058/lima-pendekatan-dakwah-wali-songo

Anda mungkin juga menyukai