Anda di halaman 1dari 2

1.

Ruang linkup ekonomi moneter, antara lain:


Bank sentral merupakan bank yang diberi kewenangan untuk mencetak uang dan
mendistrubusikan pada masyarakat. Biasanya jenis uang yang beredar di masyarakat terdiri dari
uang kartal yang berupa uang kertas dan logam serta giral berbentuk cek. Uang kartal yang
beredar di masyarakat sebagian untuk ditabung di bank atau investasi di lembaga keuangan
bukan bank. Bank berfungsi menerima dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada pihak
ketiga (Rahardjo,2009). Uang yang beredar di masyarakat juga perlu diatur jumlahnya agar
dapat mempengaruhi perekonomian sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai pemerintah
yaitu stabilisasi ekonomi melalui stabilitas nilai tukar, berkurangnya ketimpangan distribusi
pendapatan serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Ekonomi moneter adalah bagian dari
ilmu ekonomi yang khusus mempelajari tentang sifat, fungsi, dan pengaruh uang terhadap
kegiatan ekonomi.
2. A. Menerapkan visi baru pengembangan perbankan syariah pada fase l tahun 2008
membangun pemahaman perbankan syariah sebagai beyond banking, dengan pencapaian
target asset sebesar Rp. 50 triluin dan pertumbuhan industri sebesar 40%, fase ll tahun 2009
menjadikan perbankan syariah Indonesia sebagai perbankan syariah paling atraktif di ASEAN
dengan pencapaian target asset sebesar Rp. 87 Triluin dan pertumbuhan industri sebesar 75%.
Fase lll tahun 2010 menjadikan perbankan syariah Indonesia sebagai perbankan syariah
terkemuka di ASEAN, dengan pencapaian target asset sebesar Rp. 124 Triliun dan pertumbuhan
industri sebesar 81%.
B. Program pencitraan baru perbankan syariah yang meliputi aspek positioning, differentiation,
dan branding. Positioning baru bank syariah sebagai perbankan yang saling menguntungkan
kedua belah pihak , aspek differentiation dengan keunggulan kompetitif dengan produk dan
skema yang Bergama, transparan, kompeten dalam keuangan dan beretika, teknologi informasi
yang selalu up date dan user friendly, serta adanya ahli investasi keuangan syariah yang
memadai. Aspek branding adalah bank syariah lebih dari sekedar bank atau beyond banking.
C. Program pemetaan baru secara lebih akurat terhadap potensi pasar perbankan syarih secara
umum mengarahkan pelayanan jasa bank syariah sebagai layanan universal atau bank bagi
semua lapisan masyrakat dan semua segmen sesuai dengan strategi masing-masing bank
syariah.
D. Program pengembangan produk yang diarahkan kepada variasi produk yang beragam yang
didukung oleh keunikan value yang ditawarkan dan dukungan jaringan kantor yang luas dan
penggunaan standar nama produk yang mudah dipahami.
E. Program peningkatan kualitas layanan yang didukung oleh SDM yang berkopeten dan
penyediaan teknologi informasi yang mampu memenuhi kebutuhan dan kepuasan nasabah
serta mampu mengkomunikasikan produk dan jasa bank syariah kepada nasabah secara benar
dan jelas, dengan tetap memenuhi prinsip syariah.
F. Program sosialisasi dan edukasi masyarakat secara lebih luas dan efisien melalui berbagai
sarana komunikasin langsung maupun tidak langsunh, yang bertujuan untuk memberikan
pemahaman tentang kemanfaatan produk serta jasa perbankan syariah yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat.
3. Cetak biru pengembangan perbankan syariah di Indonesia, Dalam penyususnannya, berbagai
aspek telah dipertimbangkan secara komprehensif, antara lain kondisi actual industry
perbankan syariah nasional beserta perangkat-perangkat terkait , trend perkembangan industri
perbankan syariah di dunia internasional dan perkembangan sistem keuangan syariah nasional
yang mulai mewujud , serta tak lepas dari kerangka sistem kuangan yang bersifat lebih makro.
Seperti Artistektur Perbankan Indonesia (ASI) Artistektur Sistem Keuangan Indonesia (ASKI)
Maupun international best practices yang dirumuskan lembaga-lembaga keuangan syariah
internasional, seperti IFSB (Islamic financial services board), AAOIFI, dan IIFM. Cetak biru
pengembangan perbankan syariah di Indonesia memuat visi, misi dan sasaran pengembangan
perbankan syariah serta sekumpulan inisiatif strategis dengan prioritas yang jelas untuk
menjawab tantangan utama dan mencapai sasaran dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, yaitu
pencapaian bangsa pasar perrbankan syariah yang signifikan melalui pendalamam peran
perbankan syariah dalam aktivitas keuangan nasional , regional, dan internasional, dalam kondisi
mula terbentuknya integrasi dengan sektor keuangan syariah lainnya.
4. A. Teori Fisher
MV=PT
Ket : M = Jumlah uang dalam perekonomian
V= Velositas (kecepatan) transaksi dari uang yang merupakan rata2 waktu satu unit
berpindah tangan untuk satu periode waktu tertentu.
T = Volume transaksi dan panas
P = Tingkat harga.
Fisher menyatakan bahwa nilai V ditentukan oleh kebiasaan pembayaran
gaji dan efisiensi lembaga keuangan. Menurut fisher , pada dasarnya orang bersedia
memegang uang karena kegunaannya dalam proses transaksi dan dipengaruhi oleh faktor-
faktor kelembagaan ,

B. Teori Cambridge
Pandangan klasik yang kedua adalah cash-balance theory yang
dikembangkanoleh Marshall dan A.C Pigou dari chamridg University Inggris. Secara matematis
formulasi marshall sama dengan irving fisher, namun iplikasinya berbeda.

Perbedaannya terdapat dalam V dalam analisi fisiher merupakan velositas tansaksi dari uang.
Sedangkan k merupakan velositas pendapatan uang/

Sekian, dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai