Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini,
(Untuk Perorangan)
Nama Pemohon : ………………………………………….………………………..
Alamat : ………………………………………..…………………………..
No. Telp / HP : ……………………………………………………………………
Jenis Usaha : ……………………………...…..(Jika untuk kepentingan usaha)
(Untuk Badan Usaha / Koperasi / Yayasan)
Nama Pemohon : WARDONO ASNIM
Alamat : Pluit Timur Blok I Sel/2 Rt.003 Rw.009 Kel. Pluit
Kec. Penjaringan Jakarta Utara.
No. Telp / HP : 089522089692
Nama Perusahaan : PT. AKURA RESOURCES INDONESIA
Jabatan : DIREKTUR
Bidang Usaha : -
Jenis Usaha : -
Sub-jenis Usaha : -
Dengan ini bermaksud mengajukan permohonan Pengesahan Gambar Perencanaan Arsitektur
dengan data sebagai berikut :
1. Letak Lahan:
a. Jalan : Jl. Kemang Selatan No .67 RT/RW : 004/002
b. Kelurahan : Bangka
c. Kecamatan : Mampang Prapatan
d. Kota Administrasi : Jakarta Selatan
2. Luas lahan dimohon : 1830 m2 (Seribu Delapan Ratus Tiga Puluh Meter)
3. Rencana Pemanfaatan : Restoran
4. Jumlah Unit :1
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, kami lampirkan berkas-berkas sesuai dengan checklist
persyaratan Pengesahan Gambar Perencanaan Arsitektur seperti yang terdapat dalam
www.pelayanan.jakarta.go.id.
Adapun data terdapat dalam lampiran dokumen permohonan Pengesahan Gambar
Perencanaan Arsitektur ini adalah Benar dan Sah. Apabila dikemudian hari ditemukan bahwa
dokumen yang telah kami berikan tidak benar, maka kami bersedia dikenakan sanksi sesuai
dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Demikian permohonan dan pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya, tanpa ada
paksaan dari pihak manapun. Atas perkenan Bapak / Ibu, kami ucapkan terima kasih.
Pemohon.
WARDONO ASNIM
KOP PERUSAHAAN
(Untuk Badan Usaha / Koperasi / Yayasan)
Alamat ….. No Telp ….. Email
SURAT PENUNJUKAN
Dengan ini menyatakan bahwa nama dibawah ini adalah benar pemegang IPTB
untuk proyek Bangunan RESTORAN sebagai berikut :
Demikian surat keterangan ini kami buat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
SURAT KUASA
Apabila ternyata surat kuasa ini tidak benar dan apabila di kemudian hari ternyata
pernyataan saya tersebut tidak benar, maka saya dianggap membuat pernyataan palsu
sebagai mana dimaksud dalam kitab Undang-Undang Pasal 242 Ayat 1,2 dan 3.