Anda di halaman 1dari 40

1

METODE PENELITIAN HUKUM ( M P H )

Penulisan karya ilmiah seperti skripsi (S.1), tesis (S.2), disertasi (S.3), memerlukan

persyaratan formal dan materil. Persyaratan formal ialah terkait dengan teknis penulisan

atau tata cara yang harus diikuti dalam penulisan ilmiah, misalnya jenis huruf, tebal

huruf, margin kiri, kanan, atas, bawah, cara penulisan catatan kaki dan lain-lain.

Persyaratan materil ialah terkait dengan substansi atau materi atau pembahasan

penulisan, misalnya harus ada hubungan antara judul penelitian dengan pokok masalah

penelitian. Harus ada hubungan antara pokok masalah dengan pembahasan pada bab I,

bab II, bab III, bab IV dan bab V. Untuk lebih jelasnya saudara dapat membaca lebih

lanjut tulisan di bawah ini yang diawali dengan penjelasan tentang proposal.

A. PROPOSAL

Proposal atau usulan penelitian akan menuntun mahasiswa dalam melakukan

kegiatan penelitian. Dengan membuat proposal maka seorang mahasiswa akan

memahami secara jelas arah penelitian yang akan dilakukannya.

Proposal penelitian terdiri dari :

1. Judul Penelitian (wajib disertakan juga penulisan putusan pengadilan);

2. Latar Belakang;

3. Rumusan Masalah;

4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian;

5. Kerangka Teori;

6. Metoda Penelitian;

7. Sistematika Penulisan;
2

8. Jadwal Penelitian;

9. Daftar Pustaka.

Proposal ditulis di atas kertas warna putih dengan ukuran kertas A.4. Naskah

diketik dengan program komputer Microsoft Word, Ukuran besar huruf 12 ( dua

belas ), jenis huruf times new roman, Jumlah halaman proposal adalah paling sedikit

15 lembar halaman. Proposal dijilid soft cover.

ad.1. Judul

Judul yang baik harus dapat menggambarkan sejelas mungkin topik dan

permasalahan yang dibahas dalam suatu karya penelitian. Judul sebaiknya

dibuat sesingkat mungkin atau paling banyak 3 (tiga) baris, sudah termasuk anak

judul.

Pada saat membuat proposal, judul biasanya masih tentatif ( ingat masih

tentatif ) artinya, judul dapat diubah sesuai dengan arahan dosen pembimbing

pada saat melakukan proses bimbingan skripsi.

Contoh judul Skripsi 3 ( tiga baris saja );

ASPEK HUKUM TINDAK PIDANA NARKOTIKA DI KALANGAN

REMAJA WILAYAH HUKUM DKI JAKARTA

( Analisis Putusan Pengadilan Negeri Nomor: 46/Pid.B/2021/PN.Jkt.Pst )

Judul Skripsi mahasiswa hukum harus disertakan Analisis sebuah putusan

pengadilan, yaitu putusan pengadilan tahun saat ini atau sekurang-kurang nya

putusan pengadilan 3 Tahun yang lalu.

ad.2. Latar Belakang


3

Latar belakang dikerjakan lebih dahulu yaitu menjelaskan atau

menguraikan tentang segala sesuatu yang menjadi dasar alasan mengapa peneliti

atau mahasiswa tertarik untuk membahas masalah penetilian. Oleh karena itu

mahasiswa perlu memastikan terlebih dahulu rumusan masalah yang akan

dibahas dalam penelitian.

Latar belakang menguraikan tentang kronologis atau jalan cerita atau

uraian umum mengenai permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian.

Hal-hal yang perlu diuraikan atau dijelaskan dalam latar belakang adalah

1. Mengapa topik tersebut atau masalah tersebut menarik diteliti ?

Misalnya, mengapa mahasiswa tertarik menulis tentang tindak pidana

perjudian.

2. Apa kaitan antara masalah yang dipilih dengan bidang studi yang

ditekuni (misalnya hukum) ?

Misalnya, apakah masalah perjudian ada hubungannya dengan studi

pada fakultas hukum.

3. Apa masalah serupa pernah diteliti orang lain sebelumnya ?

Misalnya, apa masalah perjudian pernah dibuat atau diteliti oleh

mahasiswa lain di dalam kampus maupun oleh mahasiswa di kampus

lain. Jika pernah ada penelitian serupa, apa bedanya dengan penelitian

yang akan dilakukan sekarang ?

Latar belakang yang baik dibuat dengan pola piramida terbalik. Maksudnya,
4

latar belakang itu harus mulai dari hal-hal yang umum dan kemudian mengarah

kepada pernyataan-pernyataan yang lebih spesifik.

ad.3.Rumusan Masalah

Rumusan masalah atau pokok masalah yang akan dibahas dalam

penelitian sebaiknya cukup 2 (dua) rumusan masalah saja. Rumusan masalah

dituliskan dalam bentuk pertanyaan dengan kalimat; apa, mengapa, bagaimana.

Sebagai catatan, hindari menulis kalimat dalam bentuk pertanyaan

SEJAUHMANAKAH sebab kata sejauhmanakah kurang akrab dalam

penelitian hukum.

Contoh rumusan masalah cukup 2 (dua) saja, misalnya;

1. Bagaimana agar penerapan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1974 dapat

efektif untuk menanggulangi tindak pidana perjudian ?

2. Mengapa penerapan sanksi terhadap pelaku perjudian belum memberikan

efek jera ?

ad.4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tolong diingat bahwa tujuan penelitian dengan kegunaan penelitian ialah

dua hal yang berbeda.

a. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian harus sesuai dengan rumusan masalah. Cara

membuat tujuan penelitian ialah dengan "membalik" kalimat

“pertanyaan” dalam rumusan masalah menjadi kalimat “pernyataan”

dalam tujuan penelitian.

Sebagai contoh, rumusan masalah dalam salah satu contoh di atas


5

dapat diubah ke dalam tujuan penelitian sebagai berikut:

Rumusan Masalah:

1. Bagaimana agar penerapan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1974 dapat

efektif untuk menanggulangi tindak pidana perjudian ?

Tujuan Penelitian Adalah ( ditambah saja kata Untuk Mengetahui . .. )

a. Untuk mengetahui penerapan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1974

dapat efektif untuk menanggulangi tindak pidana perjudian ?

Rumusan Masalah:

2. Mengapa penerapan sanksi terhadap pelaku perjudian belum memberikan

efek jera ?

Tujuan Penelitian Adalah ( ditambah saja kata Untuk Mengetahui . . . )

b. Untuk mengetahui penerapan sanksi terhadap pelaku perjudian belum

memberikan efek jera.

b. Kegunaan penelitian

Kadang-kadang tujuan penelitian ditulis serangkai dengan kegunaan

penelitian, padahal pengertian tujuan berbeda dengan kegunaan.

Kegunaan penelitian adalah manfaat yang bakal diperoleh seandainya

jawaban itu telah didapatkan.

Contoh menulis kegunaan penelitian;


6

Berdasarkan permasalahan yang menjadi fokus kajian penelitian ini dan

tujuan yang ingin dicapai maka diharapkan penelitian ini berguna untuk;

1. Kegunaan Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi atau wawasan

yang lebih konkrit bagi aparat penegak hukum dan pemerintah,

khususnya dalam menangani perjudian yang terjadi di Indonesia

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

ilmiah bagi pengembangan ilmu pengetahuan hukum pada umumnya,

dan pengkajian hukum khususnya yang berkaitan dengan kebijakan

kriminal dalam menanggulangi perjudian.

2. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pemikiran

dan pertimbangan dalam menangani perjudian dan dapat memberikan

sumbangan pemikiran bagi aparat penegak hukum dan pemerintah

khususnya dalam menangani perjudian.

ad.5. Kerangka Teori

Melakukan sebuah penelitian diperlukan adanya landasan teori untuk

mengupas suatu kasus ataupun permasalahan. Untuk meneliti mengenai suatu

permasalahan hukum, maka pembahasan menjadi relevan apabila dikaji

menggunakan teori-teori hukum. Teori hukum dapat digunakan untuk

menganalisis dan menerangkan permasalahan hukum yang relevan untuk

menjawab permasalahan yang muncul dalam penelitian hukum.

Teori berasal dari bahasa Latin theoria yang artinya perenungan,


7

sedangkan dalam bahasa Yunani berasal dari kata thea yang artinya cara atau hasil

pandang. Teori bisa juga diartikan sebagai Pedoman. Untuk itu, orang dapat

meletakkan fungsi dan kegunaan teori sebagai pisau analisis pembahasan tentang

peristiwa atau fakta hukum yang diajukan dalam sebuah masalah.

Untuk menulis skripsi, maka teori apa yang Anda gunakan ? Untuk

menjawab pertanyaan itu, maka teori yang kita gunakan tergantung dari kajian

yang kita gunakan dalam membahas penelitian.

Untuk lebih jelasnya maka akan diberikan contoh beberapa teori di bawah

ini, yaitu :

1. Apabila Mahasiswa akan menulis skripsi dengan menggunakan Hukum

Positif atau Positivisme Hukum, dalam arti bahwa Barang Siapa yang

Melanggar Hukum maka si pelaku Harus Dihukum;

Maka teori yang digunakan ialah Teori Absolut / Pembalasan (lebih lanjut

silakan baca dan lihat di google ).

2. Apabila Mahasiswa akan menulis skripsi dengan menggunakan Hukum

Positif atau Positivisme Hukum, dalam arti bahwa Barang Siapa yang

Melanggar Hukum maka si pelaku boleh di ma’af kan atau boleh di mediasi.

Maka teori yang digunakan ialah Teori Relatif / Tujuan (lebih lanjut silakan

baca dan lihat di google ).

3. Apabila Mahasiswa akan menulis skripsi dengan menggunakan Hukum

Positif atau Positivisme Hukum, dalam arti bahwa Barang Siapa yang

Melanggar Hukum maka si pelaku dilihat dulu faktor kesalahan nya, faktor

penyebab nya, faktor sosial nya, dan faktor-faktor lainnya. Si pelaku bisa saja
8

di hukum dan bias saja di ma’af kan.

Maka teori yang digunakan ialah Teori Gabungan yaitu ( Teori Absolut /

Pembalasan dan Teori Relatif / Tujuan ). (lebih lanjut silakan baca dan lihat

di google ).

Kepada Mahasiswa yang akan menulis skripsi, maka silakan dibaca dan

kemudian dipahami artikel tentang Teori Hukum yang diberikan oleh Dosen Mata

Kuliah Metode Penelitian Hukum dan selanjutnya silakan dirangkum artikel

tersebut, mengenai Teori Absolut, Teori Relatif dan Teori Gabungan.

ad.6. Metode Penelitian

Dalam metode penelitian diuraikan tentang bahan/sumber atau materi

penelitian, alat, jalannya penelitian, variabel serta data yang dikumpulkan, dan

ditutup dengan bagaimana data itu harus dianalisis.

Tentu saja masih banyak hal lain yang terkait di dalamnya, seperti

penentuan populasi dan sampel. Untuk itu penguasaan tentang metode penelitian

memang mutlak diperlukan.

Instrumen (alat) yang dipakai untuk mengumpulkan data primer harus

sesuai dengan sifat dan bentuk data, serta keadaan responden atau sampel. Jika

data telah terkumpul, tentu perlu kejelasan bagaimana data itu harus dianalisis.

Secara umum analisis data dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif, atau

kombinasi keduanya. Untuk data kualitatif, sebelum dianalisis, data itu harus

dipisahkan sesuai kategorinya masing-masing, bahkan sering kali dituangkan dalam

tabel agar mudah dibaca. Setelah itu baru dilakukan penafsiran terhadap data.

Dalam penelitian normatif, dengan bantuan data kepustakaan (data sekunder)


9

dapat ditemukan bahan hukum primer, sekunder maupun tertier secara luas.

Pendekatan yang dipergunakan dapat memakai pendekatan yuridis normatif

maupun pendekatan sosiologis.

ad.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan maksudnya ialah agar Mahasiswa menjelaskan

rangkaian bab per bab yang saling terkait, yaitu antara bab pertama, bab kedua,

bab ketiga, bab keempat dan bab kelima, merupakan satu kesatuan pembahasan

yang saling terkait.

Untuk lebih jelasnya, maka cara membuat sistematika penulisan, akan

dicontohkan di bawah ini.

Sistematika Penulisan

Penelitian ini ditulis ke dalam lima bab yang saling berhubungan. Adapun

uraian dari masing-masing bab ialah dapat dijelaskan berikut di bawah ini;

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang, rumusan

masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka teori, metode

penelitian dan terakhir sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang pengertian perjudian, macam-

macam perjudian dan terakhir tentang unsur-unsur tindak pidana

perjudian.

BAB III KEBIJAKAN PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK


10

PIDANA PERJUDIAN

Dalam bab ini penulis menguraikan Kebijakan Kriminal Dalam

Penegakan Hukum dan tentang Penegakan Hukum Terhadap Tindak

Pidana Perjudian

BAB IV KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM RANGKA

MENANGGULANGI PERJUDIAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang Kebijakan Kriminalisasi

Berdasarkan Undang-Undang No. 7 Tahun 1974, Dasar Pertimbangan

Suatu Perbuatan Dijadikan Tindak Pidana Perjudian Menurut Undang-

Undang Nomor 7 Tahun 1974, Pengaturan Sanksi Tindak Pidana

Perjudian dan terakhir tentang Pertanggungjawaban Pidana Dalam Tindak

Pidana Perjudian

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini penulis memberikan kesimpulan dan selanjutnya

memberikan saran.

ad.8. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian perlu dicantumkan dalam proposal agar proses penelitian

dapat diestimasi waktunya. Keberhasilan peneliti untuk menepati jadual sangat

berkaitan dengan kemampuan manajemen waktu yang dilakukannya. Apabila ada

penyimpangan, si peneliti perlu menjelaskannya dalam laporan hasil penelitiannya

nanti. Untuk Fakultas Hukum Universitas Jakarta, DITETAPKAN bahwa Jadual

Penelitian Skripsi sekitar 6 (enam) bulan atau satu semester.

ad.9. Daftar Pustaka


11

Mengenai penulisan daftar pustaka, akan dijelaskan lebih lanjut bersamaan

dengan penjelasan cara menulis catatan kaki ( foot notes system ) disebut gaya

Chicago atau Chicago Style.

Daftar pustaka disusun sesuai dengan sistem pengutipan yang dibuat.

Apabila menggunakan sistem pengutipan “Gaya Chicago" maka daftar pustakanya

menggunakan sistem yang sama ( harus konsisten gaya Chicago ). Jumlah daftar

pustaka minimal 15 judul yang terdiri dari 10 sumber buku dan minimal 5 peraturan

perundang-undangan.

B. PENGERTIAN SKRIPSI

Skripsi adalah tulisan ilmiah pertama ( the first scientific writing ) yang

dihasilkan seorang mahasiswa dalam mengakhiri kuliah di jenjang pendidikan Strata

Satu (S-1). Skripsi sebagai tulisan ilmiah pertama lebih banyak memerlukan bimbingan

secara teratur / berkesinambungan dalam memecahkan masalah yang diangkat.

Permasalahan yang diteliti adalah masalah hukum (legal problem) yang dapat

dijelaskan sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Jawaban-jawaban tersebut tetap

dalam koridor / kerangka pemikiran yang logic. Dalam menulis skripsi, mahasiswa

banyak mengutip pendapat para sarjana. Karena itu, menuliskan kutipan sebagai catatan

kaki dan daftar pustaka secara benar, diperlukan suatu ketelitian dan ketekunan tersendiri.

Sejak awal, harus disadari oleh penulis, bahwa kutipan sebagai catatan kaki

tidak semata-mata menunjukkan keluasan referensi yang digunakannya, tetapi juga


12

sebagai informasi dan pertanggungjawaban akademik dan pertanggungjawaban moral

penulis yang bersangkutan. Orang yang membaca suatu kutipan sebagai catatan kaki,

akan memperoleh informasi tentang sumber data yang digunakan oleh penulis. Informasi

demikian dibutuhkan oleh pembaca antara lain untuk mengetahui apakah data yang

diberikan masih relevan dengan situasi pada saat itu.

Perlu diingat pula, bahwa tata cara pengutipan catatan kaki dan penulisan daftar

pustaka tidak hanya satu. Apabila mahasiswa membaca banyak buku, dapat segera

menemukan berbagai variasi teknik penulisan. Bahkan tentang pengertian seperti ibid,

op.cit dan loc.cit, antara satu penulis dan penulis lain dapat berbeda. Untuk mengatasi

hal ini, yang perlu menjadi pegangan bagi mahasiswa adalah pengetahuan tentang

dasar-dasar teknik penulisan dan konsistensi dalam menggunakan satu teknik tertentu

untuk satu karya tulis.

1. Bahasa

a. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia baku, baik kosa kata maupun

ejaannya.

b. Untuk istilah dalam bahasa asing yang akan diindonesiakan, harus memperhatikan

pedoman pembentukan istilah yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan

Nasional RI atau Lembaga Pusat Bahasa.

2. Naskah

a. Naskah mulai bab 1 pendahuluan sampai dengan bab 5 penutup.

b. Naskah diketik dengan kertas HVS warna putih, 80 gram dan berukuran A.4.

c. Pengetikan naskah menggunakan jenis huruf T i m e s N e w R o m a n ; Ukuran

besar huruf 12.


13

d. Jarak ketikan antar baris adalah 2 (dua) spasi.

e. Jarak ketikan untuk kutipan langsung yang lebih dari empat baris, jaraknya adalah

satu spasi.

f. Batas tepi (margin) kertas ke badan naskah harus memperhatikan ketentuan

sebagai berikut :

1). Tepi atas kertas = 3 cm

2). Tepi bawah kertas = 4 cm

3). Tepi kiri kertas = 4 cm

4). Tepi kanan kertas = 3 cm

5). Pencantuman nomor halaman di pojok kanan atas = 2 cm

Lihat Gambar ( 1 ) di bawah ini.

3.cm Halaman
5.cm

spasi 1 ………… masuk 5.cm


spasi 2 …………
spasi 3 ………… BAB I
PENDAHULUAN

4.cm 3.cm
A. Pengertian Kejahatan
Kejahatan adalah salah satu
perbuatan yang sangat sulit untuk di
hilangkan ………….dst
B. Bla-bla-bla-bla

Lihat Gambar ( 2 )4.cm


di bawah ini;

3.cm Halaman
5.cm
14

spasi 1 ………. masuk 3.cm


Kejahatan adalah salah satu
perbuatan yang sangat sulit untuk di
hilangkan, namun kita sebagai manusia
tidak boleh pasrah.
Plagiat atau menciplak skripsi
milik orang lain lebih-lebih tanpa izin juga
termasuk kejahatan……. dst

g. Alinea baru masuk ke kanan sebanyak kurang lebih 5 s/d 6 karakter huruf.

h. Kalimat-kalimat yang berada dalam satu alinea harus ditulis berkesinambungan

tanpa mengosongkan ruang pada bagian kanan naskah (catatan : sering terjadi

mahasiswa memotong alinea dengan menuliskan kalimat baru pada baris

berikutnya, padahal kalimat baru itu tidak dimaksudkannya sebagai alinea baru dan

tidak pula ditulisnya menjorok ke dalam).

i. Penomoran halaman mengikuti petunjuk sebagai berikut :

1). Bagian awal dimulai dari nomor i, ii, iii, iv dan seterusnya, diketik dengan jarak 2
15

cm dari marjin bawah, diletakkan posisi di bawah di tengah halaman.

2). Bagian pokok dan akhir naskah dimulai dari nomor 1, 2, 3, 4, dan seterusnya,

diketik dengan jarak 2 cm dari marjin atas, diletakkan di pinggir marjin sebelah

atas posisi di sebelah kanan.

j. Penomoran pada bab, sub bab, dan seterusnya mengikuti petunjuk sebagai berikut :

1). Angka Romawi : I, II, III, IV, dan seterusnya

2). Huruf kapital : A, B, C, D, dan seterusnya

3). Angka Arab : 1, 2, 3, 4, dan seterusnya

4). Huruf kecil : a, b, c, d, dan seterusnya

5). Angka Arab dengan tanda kurung tutup :1), 2), 3), 4), dan seterusnya

6). Huruf kecil dengan tanda kurung tutup :a), b), c), d), dan seterusnya

7). Angka Arab dalam tanda kurung :(I), (2), (3), (4), dan seterusnya

8). Hurus kecil dalam tanda kurung :(a), (b), (c), (d), dan seterusnya.

k. Judul bab ditulis dengan huruf kapital seluruhnya dengan ukuran huruf 14 poin. Judul

"Kata Pengantar" dan lain-lain yang sederajat dengan bab, ditulis dengan huruf yang

sama (14 poin).

l. Judul sub bab (A, B, C) ditulis dengan huruf kapital untuk huruf awal setiap kata.

Ukuran huruf adalah 12 poin.

m. Judul sub dari sub bab selanjutnya ditulis dengan huruf kapital untuk huruf awal

pada kata pertama, kecuali apabila kata berikutnya mensyaratkan harus ditulis

dengan huruf kapital, seperti nama orang dan tempat. Ukuran huruf juga 12 poin.

n. Ukuran huruf pada catatan kaki dapat lebih kecil dari 12 poin seperti standar yang

biasa dipakai oleh program Microsoft Word.


16

o. Spasi penulisan sebagai berikut; jarak antara baris dengan baris mempergunakan

spasi rangkap ( dua spasi ), sedangkan untuk kutipan langsung yang lebih dari

empat baris dipergunakan spasi rapat ( satu spasi ).

p. Huruf miring berfungsi sebagai pengganti garis bawah

q. Penulisan angka; untuk menuliskan angka dalam tulisan, perlu diperhatikan

ketentuan penulisan sebagai berikut;

1. bilangan di bawah seratus, seratus dan kelipatannya, seribu dan kelipatannya,

ditulis dengan huruf, contoh, sembilan, tujuh puluh tujuh, sepuluh ribu.

2. bilangan terdiri dari tiga angka atau lebih, ditulis dengan angka, contoh, 387,

1568

3. bilangan pecahan kecil biasanya ditulis dengan huruf, contoh, lima setengah

tahun

4. bilangan pecahan besar biasanya ditulis dengan angka, contoh, 435,6 atau

5. persentase biasanya ditulis dengan angka, misalnya 5 %, 26 %

6. ANGKA, tidak boleh dipergunakan untuk mengawali sebuah kalimat, contoh;

700 tahun yang lalu negara di dunia ini ( ini kalimat salah ).

C. PENGUTIPAN ATAU REFERENSI CATATAN KAKI

1. Penulisan Kutipan ( kutipan langsung, mengubah kutipan, menghilangkan

sebagian kutipan )

Dalam penulisan ilmiah, cara mengutip tulisan yang sumber nya dari tulisan orang

lain atau buku lain, dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu;

a Tidak mengadakan perubahan naskah asli yang dikutip, jadi kutipan atau

kalimatnya memang sama persis dari tulisan orang lain atau buku lain.
17

b. Mengadakan perubahan naskah asli yang dikutip, jadi kutipan atau kalimatnya

sudah KITA ubah tanpa mengurangi makna dan substansi dari sumber asli,

dengan cara; memberikan huruf tebal atau dengan cara [ memberi tanda

kurung segi empat ]

c. Tidak mengadakan perubahan NAMUN bagian dari kutipan itu ada yang di

hilangkan, maka penghilangan kutipan asli itu harus dinyatakan atau diterangkan

dengan cara membubuhkan tanda elipsis ( yaitu dengan tiga titik … ).

Penghilangan bagian kutipan tidak boleh mengakibatkan makna atau substansi

tulisan.

2. Gaya Penulisan Kutipan ( Sistem Chicago Style )

Dalam bagian ini akan dibicarakan tata cara pengutipan menurut gaya

penulisan yang umum dikenal dalam penulisan ilmiah. Kunci dari penggunaan

sistem pengutipan dan penulisan daftar pustaka adalah harus konsisten, artinya, dalam

sebuah karya ilmiah mutlak digunakan satu sistem saja. Konsistensi yang sama juga

berlaku dalam hal pengadopsian gaya-gaya pengutipan.

Fakultas Hukum Universitas Jakarta menggunakan Sistem catatan kaki (

foot notes system ) disebut gaya Chicago atau Chicago Style. Cara pengutipan

dengan sistem catatan kaki dilakukan dengan memberi tanda (angka atau simbol)

pada teks di badan karangan. Selanjutnya, pada bagian bawah halaman yang sama

dicantumkan sumber rujukannya. Sistem catatan kaki yang paling banyak digunakan

adalah sistem yang diperkenalkan dalam Chicago Manual of Style.

Fakultas Hukum Universitas Jakarta, dalam melakukan penulisan ilmiah

atau penulisan skripsi menggunakan gaya Chicago Style. Nomor urut catatan kaki pada
18

gaya Chicago style adalah bersambung mulai dari bab I hingga bab V.

Contohnya adalah sebagai berikut :

Pada Catatan Kaki :

Nama Penulis, Judul Karangan (Kota : Penerbit, tahun), halaman. Contoh :

1) Adnan Buyung Nasution, Moral Hukum (Jakarta: Gramedia, 1987), hlm, 2

Pada Daftar Pustaka

Nama Penulis Dibalik, Judul Karangan, Kota : Penerbit, tahun.

Ada pendapat bahwa nama-nama Indonesia tidak perlu dibalik karena banyak

diantara mereka bukan nama keluarga. Untuk konsistensi, dalam buku

pedoman ini, semua nama penulis tersebut sebaiknya tetap dibalik. Nama

pengarang tidak perlu dibalik apabila nama tersebut memang sudah dimulai dari

nama keluarga, seperti Kwik Kian Gie atau Lie Teho

Contoh :

1) Nasution, Adnan, Buyung, Moral Hukum, Jakarta : Gramedia, 1987.

Tetapi, nama China seperti Kwik, karena Kwiek itu adalah nama marga, maka

penulisannya tetap, jadi tidak perlu di balik.

Kwik Kian Gie. Analisis Ekonomi Politik Indonesia. Jakarta : Gramedia

Pustaka Utama, 1994.

Fakultas Hukum Universitas Jakarta, dalam melakukan penulisan ilmiah atau

penulisan skripsi mengikuti dan menggunakan gaya Chicago Style.

3. Penulisan Daftar Pustaka

Untuk menuliskan daftar pustaka dapat dilihat seperti di bawah ini.


19

Biasanya nama pengarang dibalik, yaitu nama marga harus di depan. Kalau

pengarangnya orang China, maka nama pengarang tidak perlu di balik, sebab orang

China marganya di depan, seperti nama Kwiek Kian Gie. Sebagai catatan tambahan

bahwa penulisan daftar pustaka untuk;

* Sistem Chicago style, yaitu;

1. nama pengarang 2. judul buku 3. cetakan / edisi 4. nama kota penerbit

5. nama penerbit 6. tahun penerbit

Contoh;

Lubis, Amir, Husin,.Kejahatan.Plagiat.Mahasiswa,.ed.2,.Jakarta,

pengarang judul buku edisi kota

CV. Jayamaju, 2006

penerbit thn terbit

Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan dijelaskan cara penulisan catatan kaki dan cara

penulisan daftar pustaka, agar pembaca lebih memahaminya lagi.

1 BUKU DENGAN SATU PENULIS

Pada Catatan Kaki :


14
Soerjanto Poespowardojo, Strategi Kebudayaan: Suatu Pendekatan Filosofis

(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993), hlm, 163

Pada Daftar Pustaka :

Poespowardojo, Soerjanto. Strategi Kebudayaan: Suatu Pendekatan Filosofis.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993.

2. BUKU DENGAN DUA ATAU TIGA PENULIS

Pada Catatan Kaki :


20

14
Liam P. Awin & Joseph Galloway, Peace in Ireland (Boston : Stronghope Press,

1990), p.98
15
Jane S. Merk, Ida J. Fogg, & Charles A Snowe, Astrology for the Beginning

Meteorologist (Chicago: Darkweater and Clere, 1987), 99.

Pada Daftar Pustaka :

Liam P. Awin & Joseph Galloway. Peace in Ireland. Boston : Stronghope Press,

1990.

Merk, Jane S., Ida J. Fogg, & Charles A Snowe. Astrology for the Beginning

Metrologist. Chicago : Darkweater and Clere, 1987.

3. BUKU DENGAN LEBIH DARI TIGA PENULIS

Pada Catatan Kaki :


4
Charlotte Marcus et al., Investigation into the Phenomenon of Limited-Field

Criticism (Boston : Broadview press, 1990), p.101

BUNGA RAMPAI

Pada Daftar Pustaka:

Mulyana. "Bagaimana Menulis Memorandum Hukum." Dalam Shidarta, ed.

Pedoman Penulisan Skripsi Bidang Hukum. Jakarta: UPT Penerbitan

Universitas Tarumanegara, 1996, 43-51.

Teknik penulisan bunga rampai di atas merupakan adaptasi yang penulis

lakukan, sehingga agak berbeda dengan pola yang diperkenalkan oleh Chicago

Style.

Perhatikan, dalam daftar pustaka, halaman awal dan halaman akhir dari karya

penulis yang dikutip itu harus dicantumkan.


21

TERJEMAHAN

Pada Catatan Kaki :

Jostein Gaarder, Dunia Sophie: Sebuah Novel Filsafat, terjemahan Rahmani

Astuti (Bandung : Mizan, 1996), hlm, 101.

Mochtar Natsir, Methode Penelitian, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1983, hlm.42,

terjemahan JC. Almach, Research and Thesis Writing.

Pada Daftar Pustaka :

Gaarder, Jostein. Dunia Sophie: Sebuah Novel Filsafat, terjemahan Rahmani

Astuti. Bandung: Mizan, 1996.

4. Urutan Penulisan Pada Daftar Pustaka

Pada akhir penulisan ilmiah / skripsi biasanya harus bibuat daftar pustaka.

Adapun urutan penempatannya adalah seperti di bawah ini, dan INGAT jangan pakai

nomor urut misalnya nomor 1, 2, 3 dan seterusnya. Kalau bisa daftar pustaka tidak

usah di beri nomor atau tidak usah diberi tanda-tanda yang lain.

Adapun ketentuan dalam penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut;

1. Nomor urut pertama adalah : referensi buku ( dimulai dengan huruf Alfabeth )

2. Nomor urut kedua adalah : referensi majalah, koran, seminar, internet, dll

3. Nomor urut ketiga adalah : kertas kerja, simposium dan sejenis nya.

4. Nomor urut keempat adalah : dari penerbit resmi

5. Nomor urut kelima adalah : referensi undang-undang atau peraturan pemerintah.

6. Nomor urut keenamt adalah : referensi putusan pengadilan ( kalau ada )


22

7. LAMPIRAN letak posisinya ditempatkan SEBELUM daftar pustaka atau setelah

kesimpulan dan saran.

D. PENGULANGAN SUMBER KUTIPAN ( Ibid, Op.cit, Loc.cit, dll ).

Hal lain yang penting untuk dipahami dalam penggunaan gaya Chicago adalah

terminologi :

1 Ibid : Ibidem

2 Op. Cit : Opera Citato

3 Loc. Cit : Loco Citato

4 Supra : sumber sama dengan nomor catatan kaki sebelumnya,

misalnya Supra 12

5. Infra : Kebalikan supra, yaitu sumber sama dengan nomor

catatan kaki yang di bawahnya atau setelahnya

6. Et al : Et. alii, artinya adalah dll atau dkk

7. Et. Seq : Et. Sequens / Et. Sequentes

8. [Sic!] : Seperti aslinya ( ada keraguan / kesalahan dalam

pengutipan )

Berikut ini adalah pengertian sekilas dari singkatan istilah-istilah di atas.

Ibid. Adalah singkatan dari kata ibidem yang berarti sama dengan di atas atau pada

tempat yang sama. Istilah Ibid digunakan untuk menunjukkan suatu rujukan yang sama

dengan rujukan pada nomor catatan kaki persis di atasnya. Jika halaman yang dirujuk

juga masih sama, kata Ibid tidak perlu diikuti nomor halaman.

Contoh Penulisan Ibid;


23

1) Padmo Wahyono, Indonesia Negara Hukum, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1986,


hlm.16.
2) I b i d --------------- Penulisan seperti ini dilakukan bila halamannya sama.

3) I b i d hal.19 ------- Penulisan seperti ini dilakukan bila halamannya berbeda.


4) I b i ----------------- Penulisan seperti ini dilakukan bila sama dengan foot note
nomor 3) di atas.
Namun, bila nama pengarangnya sama dan penerbitnya juga sama, tetapi judul bukunya
berbeda, maka penulisan catatan kaki / foot note nya, ditulis sebagaimana menurut tata
cara penulisan catatan kaki.
Contoh :
1) Padmo Wahyono, Indonesia Negara Hukum, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1986, hlm,16.
2) Padmo Wahyono, Bantuan Hukum Pidana, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1986, hlm,
43.
Op. Cit. Adalah singkatan dari kata Opere Citato yang berarti pada karya yang telah

dikutip. Op.Cit cara penulisannya adalah bila sumber / pengarang yang sebelumnya ingin

diulang kembali, tetapi telah diselingi dengan sumber lainnya. Dengan demikian maka

cara menuliskannya adalah sebagai berikut;

Contoh Penulisan Op.Cit;

1) Padmo Wahyono, Indonesia Negara Hukum, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1986,

hlm.16.

2) Amir Husin Pane, Hukuman Pidana Mati, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1986, hlm.57.

3) Op.Cit. hal. 29 atau seperti ini Padmo Wahyono, Op.Cit. hlm. 29.

Loc. Cit. Adalah singkatan dari kata Loco Citato yang berarti pada tempat yang telah

dikutip. Loc. Cit cara penulisannya adalah; bila sumber / pengarangnya sama,
24

penerbitnya sama serta halamannya juga sama seperti yang terdapat di dalam Op. Cit,

maka cara menuliskannya dengan Loc. Cit.

Contoh Penulisan Loc. Cit ;

1) Padmo Wahyono, Indonesia Negara Hukum, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1986,

hlm.16.

2) Amir Husin Pane, Hukuman Pidana Mati, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1986, hlm.57.

3) Op.Cit. hal. 29 atau seperti ini Padmo Wahyono, Op.Cit. hlm. 29.

4) Loc. Cit ------- ini berarti sumbernya sama persis dengan Op.Cit ( Op.Cit hlm. 29 ),

termasuk juga halamannya sama.

Supra. Adalah penunjukan nomor rujukan yang sama dengan nomor sebelumnya.

Misalnya, Supra catatan kaki nomor 12 berarti keterangan catatan kaki nomor tersebut

sama dengan keterangan yang tertulis dalam catatan kaki nomor 12 sebagaimana

dicantumkan penulis itu sebelumnya.

Infra. Adalah penunjukan nomor rujukan yang sama dengan nomor di bawahnya.

Misalnya, Infra catatan kaki nomor 12 berarti keterangan catatan kaki nomor tersebut

sama dengan keterangan yang tertulis dalam catatan kaki nomor 12 yang akan datang.

Et al. Adalah singkatan dari kata et alii yang berarti dan lain-lain atau dan kawan-kawan.

Singkatan ini dipergunakan untuk mengiringi nama pengarang/penyunting suatu karya

tulis yang lebih daripada tiga orang. Setelah nama penulis/penyunting utama
25

dicantumkan, kemudian ditambahkan singkatan et al. ini. Penulisan et al. tidak perlu

dicetak miring.

Et Seq. Adalah singkatan dari et sequens atau et sequentes yang berarti dan halaman-

halaman berikutnya. Singkatan ini dicantumkan pada nomor halaman yang dikutip untuk

menggantikan kata dan seterusnya. Penulisan et seq. tidak perlu dicetak miring.

[Sic!]. Adalah singkatan yang berarti seperti aslinya. Dalam gaya Chicago singkatan ini

tidak ditulis dengan tanda seru ( Sic! ) seperti lazim dijumpai dalam buku-buku petunjuk

penulisan: Tanda ini dipakai dalam kutipan apabila si pengutip tersebut merasa ada

kekeliruan atau kurang yakin atas kebenaran kutipannya, namun ia "terpaksa" harus

menulis persis seperti naskah asli tersebut. Singkatan ini diletakkan persis setelah kata

dalam kutipan yang diragukan kebenarannya itu.

ATAU PENGERTIAN [Sic!] DAPAT DIJELASKAN SEBAGAI BERIKUT;

Bila dalam naskah asli terdapat kesalahan, penulis dapat memberikan tanda [Sic!]

langsung di belakang kata yang salah. Hal itu berarti bahwa kesalahan terdapat pada

naskah asli dan penulis tidak bertanggungjawab atas kesalahan tersebut.

Lihat contoh penggunaan dari singkatan-singkatan itu di bawah ini :

43
R.W.M. Dias, Jurisprudence, ed. 5 (London : Butterworths, 1985), 155.
26

44Istilah "sumber hukum formal" sebaiknya diganti menjadi "sumber formal hukum"

karena istilah yang pertama sangat mungkin dirancukan dengan "sumber hukum acara".

Darji Darmodiharjo & Shidarta, Penjabaran Nilai-nilai Pancasila dalam Sistem

Hukum Indonesia (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1996), 34.

46
Mochtar Buchori, "RI : Erratic Country in Transition," The Jakarta Post, 17 Januari

2000, 4.
47
Ibid.

48
C. F. Sunaryati Hartono, Politik Hukum Menuju Satu Sistem Hukum Nasional

(Bandung : Alumni, 1991), 107.


49
1bid., 108 et seq.
50
Darji Darmodiharjo & Shidarta, Op. Cit., 35-36.

51 Muchtar Buchori, Loc. Cit.

52
Darji Darmodiharjo & Shidarta, Pokok-pokok Filsafat Hukum : Apa dan Bagimana

Filsafat Hukum Indonesia, cet. 3. (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1999), 57, 59-

60.

53
Darji Darmodiharjo & Shidarta, Penjabaran ..., Op. Cit., 39.

54
Supra catatan kaki nomor 44.
27
28

E. PROSE PENYUSUNAN SKRIPSI

Skripsi adalah karya tulis akademik sebagai laporan penelitian yang

dilakukan secara mandiri, yang ditulis secara sistematis berdasarkan metode ilmiah

di bawah pengawasan dosen pembimbing. Skripsi diberi kedudukan sebagai mata

kuliah pembulat studi sekaligus sebagai tugas akhir.

Skripsi dibuat berdasarkan hasil dan menggunakan teori yang

komprehensif guna mendapatkan kesimpulan yang lebih umum. Pada umumnya

penulisan bertujuan :

(1) sebagai ukuran untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam menerapkan

ilmu pengetahuan yang diperolah selama berada di Program S-1,

(2) membantu mahasiswa menggunakan ilmu pengetahuan yang

diperolehnya itu menjadi suatu sistem terpadu.

Skripsi berupaya mengungkapkan secara jelas dan tepat mengenai masalah

yang dikaji, kerangka pemikiran untuk mendekati pemecahan masalah, mengapa

dan bagaimana hasil maupun implikasinya. Karena itu skripsi harus disusun secara

terinci, berupa uraian teoritis dan uraian empirik.


29

F. SUSUNAN ATAU TATA URUTAN SKRIPSI

Sususnan atau tata urutan skripsi ialah berikut di bawah ini;

- Cover Luar Judul Penelitian ( Karton Warna Merah );

- Cover Dalam Judul Penelitian;

- Surat Pernyataan Plagiarisme (tanggung jawab penulis-mahasiswa);

- Halaman Tanda Pengesahan Skripsi ( tanda tangan dosen pembimbing skripsi

dan Dekan Fakultas);

- Kata Pengantar;

- Daftar Isi;

- Daftar Tabel / Gambar (jika diperlukan);

- Abstrak

BAB I : Pendahuluan, terdiri dari :

a. Latar belakang

b. Rumusan Masalah

c. Tujuan dan kegunaan penelitian

d. Kerangka Teori

e. Metoda Penelitian

f. Sistematika Penulisan

BAB II : Tinjauan Pustaka

a. Tulis sub judul nya

b. Tulis susb judul nya


30

c. Tulis sub judul nya

BAB III : Analisis / pembahasan masalah pertama

a. Tulis sub judul nya

b. Tulis susb judul nya

c. Tulis sub judul nya

BAB I : Pendahuluan, terdiri dari :

a. Tulis sub judul nya

b. Tulis susb judul nya

c. Tulis sub judul nya

BAB IV : Analisis / pembahasan masalah kedua

a. Tulis sub judul nya

b. Tulis susb judul nya

c. Tulis sub judul nya

BAB V : Penutup (kesimpulan, saran)

a. Kesimpulan

b. Saran

Daftar Pustaka

Lampiran-lampiran (jika diperlukan)

Riwayat Hidup Penulis


31

G. PERSENTASE JUMLAH HALAMAN BAB PER BAB

Jumlah masing-masing halaman bab, pada skripsi ialah sebagai berikut;

Bila jumlah halaman skripsi mulai bab I sampai bab V diasumsikan seluruhnya 80

(delapan puluh) halaman, maka presentase jumlah halaman masing-masing bab

adalah sebagai berikut;

1. Bab I = sekitar 20 % : 16 halaman : hal 1 - 16

( 80 X 20 % = 16 halaman )

2. Bab II = sekitar 20 % : 16 halaman : hal 17 - 33

3. Bab III = sekitar 30 % : 24 halaman : hal 34 - 58

4. Bab IV = Sekitar 30 % : 24 halaman : hal 59 - 80

5. Bab V, sebagai Penutup, 2 (dua) halaman saja, yaitu; 1 (satu) halaman untuk

kesimpulan dan 1 (satu) halaman untuk saran.

H. CATATAN TAMBAHAN

− Jumlah halaman skripsi (Bab I s/d Bab V) paling sedikit 80 halaman ( Tidak

Termasuk Lampiran );

− Daftar pustaka dipersyaratkan memuat minimal 15 sumber yang terdiri dari

10 buku dan minimal 5 Peraturan perundang-undangan;

− Pada bagian lampiran sebaiknya diisi dengan dokumen-dokumen yang

memang relevan dengan penelitian tersebut;

− Kuesioner ( untuk penelitian empirik ) dimasukkan sebagai lampiran;


32

− Surat keterangan penelitian diletakkan sebagai lampiran.

− Untuk Fakultas Hukum Universitas Jakarta, DITETAPKAN bahwa Jadual

Penelitian Skripsi sekitar 6 (enam) bulan atau satu semester.

I. LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Contoh Cover Luar Judul Penelitian ( Karton Warna Merah );

2. Contoh Surat Pernyataan Keaslian Tulisan;

3. Contoh Halaman Tanda Persetujuan Skripsi ( tanda tangan dosen pembimbing

skripsi dan Dekan Fakultas);

4. Contoh Kata Pengantar;

5. Contoh Daftar Isi;

6. Contoh Abstrak;

7. Contoh Riwayat Hidup Penulis


33

ad. 1. Cover Luar Judul Penelitian ( Karton Warna Merah );

PEMBERANTASAN TERHADAP PELAKU PERJUDIAN


( Analisis Putusan Nomor 89 / Pid.B / 2017 / PN.Srng )

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan


memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Hukum

OLEH
RHOMA IRAMA YES
NIM: 03140251

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS JAKARTA


JAKARTA
2019
34

ad. 2. Surat Pernyataan Keaslian Tulisan;

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertandatangan di bawah ini;

Nama : Leonardo Portibi


Nomor Pokok : 03160088
Jurusan & Prog. Studi : Ilmu Hukum
Program Kekhususan : Pencegahan & Penanggulangan Kejahatan (Pidana)
Judul Skripsi : Pemberantasan Terhadap Pelaku Perjudian
( Analisis Putusan Nomor 89 / Pid.B / 2017 / PN.Srng )

Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi yang telah saya buat ini
merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata dikemudian
hari penulisan Skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya
orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia
menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib di Universitas Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksakan.

Jakarta, Agustus 2020


Penulis,

Meterai Rp, 10. 000,-

Leonardo Portibi
35

ad. 3. Contoh Halaman Tanda Persetujuan Skripsi ( tanda tangan dosen pembimbing

skripsi dan Dekan Fakultas);

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JAKARTA

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Leonardo Portibi


Nomor Pokok : 03160088
Jurusan & Prog. Studi : Ilmu Hukum
Program Kekhususan : Pencegahan & Penanggulangan Kejahatan (Pidana)
Judul Skripsi : Pemberantasan Terhadap Pelaku Perjudian
( Analisis Putusan Nomor 89 / Pid.B / 2017 / PN.Srng )

Telah disetujui dan di sahkan oleh Pembimbing Skripsi, guna diujikan di depan Tim
Penguji Ujian Komprehensif Jurusan dan Program Studi Ilmu Hukum.

Jakarta, 20 Agustus 2020

Pembimbing Materi, Pembimbing Teknis,


Ahmad Farhan, S.H.I., MA Ali Umar Harahap, S.H., M.H

Mengetahui / Menyetujui
Fakultas Hukum Universitas Jakarta
D e k a n,

Dr. Cut Fadhlan Akhyar, SH, MH, MM,


36

ad. 4. Contoh Kata Pengantar;

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadiran Allah SWT, Tuhan Yang

Maha Esa, akhirnya selesailah penelitian ilmiah atau skripsi ini setelah melewati

beberapa tahapan yang cukup panjang.

Penelitian ilmiah atau Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu

persyaratan dalam proses kelulusan Program Strata Satu (S.1) di Fakultas Hukum

Universitas Jakarta guna memperoleh Gelar Sarjana Hukum.

Penulis amat menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna, baik dari sudut isi maupun susunannya. Semua ini disebabkan karena

keterbatasan waktu, tenaga dan kemampuan. Oleh karena itu, dengan hati lapang dan

ketulusan, penulis membuka diri untuk menerima segala saran dan kritik dari berbagai

pihak yang bermaksud menyempurnakan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, ucapan rasa terimakasih penulis sampaikan

kepada para pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Skripsi ini sehingga

mencapai penyelesaian sesuai waktunya, kepada yang terhormat;

1. Ibu Shafiria Sada Manaf, SH., MM, selaku Rektor Universitas Jakarta, atas

kesempatan yang telah diberikan untuk menyelesaikan pendidikan di Universitas

Jakarta;

2. Bapak Dr. Cut Fadhlan Akhyar, S.H., M.H., M.M, selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Jakarta;.
37

3. Bapak Ali Umar Harahap, S.H., M.H, selaku ………………….. dts

4. Bapak Richo Alda Pratama, M. Kom, selaku ………………….. dst

5. Bapak Fakhruddin Muchtar, S. Fil, selaku …………………….. dst

6. Bapak Ahmad Farhan Choirullah, S.H.I., M.A, selaku ………... dst

7. Bapak Sukamto, SH, MH., selaku Pembimbing Skripsi, yang telah memberikan

bimbingan sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan perkuliahan pada

Program Studi Ilmu Hukum Hukum;

8. Bapak Zulkifli, SH, MH., selaku Pembimbing Skripsi, yang telah memberikan

bimbingan sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan perkuliahan pada

Program Studi Ilmu Hukum Hukum;

9. Seluruh Dosen pada Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas

Jakarta;

10. Semua pihak, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuannya, baik berupa data maupun berupa dorongan moril hingga

dapat diselesaikan penyusunan skripsi ini.

Penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan. Sebagai akhir kata, dengan segala kerendahan hati penulis berharap,

mudah-mudahan skripsi ini memenuhi persyaratan sebagaimana yang telah ditetapkan

dan dapat dipergunakan sebagai bahan telaahan lebih lanjut.

Jakarta, Agustus 2020

Leonardo Portibi
38

ad. 5. Contoh Daftar Isi;

DAFTAR ISI
halaman
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................. i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI .................................................... ii
KATA PENGANTAR ……………………………………..................... iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………….…. v
ABSTRAK ……………………………………………………………... vi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1


A. Latar Belakang ………………………….................................. 1
B. Rumusan Masalah ……………………...................................... 6
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian …………………………....... 7
D. Kerangka Teori ……………………………………………….. 8
E. Metode Penelitian …………………………………………….. 21
F. Sistematika Penulisan ……………………………………….. 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 24


A. Pengertian Perjudian ………………………………………….. 24
B. Macam-Macam Perjudian …………………………………….. 32
C. Unsur-Unsur Tindak Pidana Perjudian ……………………….. 35

BAB III KEBIJAKAN PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK


PIDANA PERJUDIAN ……………………………………….. 41
A. Kebijakan Kriminal Dalam Penegakan Hukum ………………. 41
B. Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Perjudian……….. 53

BAB IV KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM RANGKA –


MENANGGULANGI PERJUDIAN ………………………… 60
A. Kebijakan Kriminal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1974 …………………………………………….. …… 60
B. Dasar Pertimbangan Suatu Perbuatan Dijadikan Tindak Pidana
Perjudian Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1974 … 76
C. Putusan Pengadilan Dan Analisis Kasus .................................. 88

BAB V PENUTUP ............................................................................... 93


A. Kesimpulan ............................................................................... 93
B. Saran ......................................................................................... 93
39

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ad. 6. Contoh Abstrak;

ABSTRAK

Nama : Leonardo Portibi


Nomor Pokok : 03160261
Judul Skripsi : Pemberantasan Terhadap Pelaku Perjudian
(Analisis Putusan Nomor 89 / Pid.B / 2017 / PN. Srng)

Untuk mengantisipasi perkembangan masyarakat dalam kaitannya dengan perubahan


kejahatan, dapat dilakukan usaha perencanaan pembuatan hukum pidana yang
menampung segala dinamika masyarakat hal ini merupakan masalah kebijakan yaitu
mengenai pemilihan sarana dalam mengatur kehidupan bermasyarakat. Hukum pidana
seringkali digunakan untuk menyelesaikan masalah sosial khususnya dalam
penanggulangan kejahatan. Penggunaan upaya hukum termasuk hukum pidana,
sebagai salah satu upaya mengatasi masalah sosial termasuk dalam bidang kebijakan
penegakan hukum. Disamping itu karena tujuannya adalah untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat pada umunya, maka kebijakan penegakan hukum itupun
termasuk dalam bidang kebijakan sosial, yaitu segala usaha yang rasional untuk
mencapai kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut; Pertama, apakah Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1974 telah efektif untuk menanggulangi tindak pidana perjudian ? Kedua,
apakah penerapan sanksi terhadap pelaku perjudian sudah dapat memberikan efek jera
? Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif, yaitu dengan mengkaji atau
menganalisis data sekunder yang berupa bahan hukum sekunder dengan memahami
hukum sebagai perangkat peraturan atau norma positif di dalam sistem perundang-
undangan yang mengatur mengenai kehidupan manusia. Kesimpulan dalam penelitian
ini ialah abhwa; kebijakan formulasi hukum pidana di Indonesia sudah dapat
digunakan untuk mengatasi tindak pidana perjudian, tapi mengandung beberapa
kelemahan atau kendala yaitu: “Unsur tanpa izin” inilah melekat sifat melawan hukum
dari tindak pidana perjudian itu. Artinya tiadanya unsur tanpa izin, atau jika ada izin
dari pejabat atau instansi yang berhak memberi izin, semua perbuatan dalam rumusan
tersebut tidak lagi atau hapus sifat melawan hukumnya oleh karena itu tidak dipidana.
Ketentuan ini membuka peluang adanya legalisasi perjudian. Sebab permainan judi
hanya bersifat melawan hukum atau menjadi larangan apabila dilakukan tanpa izin.
Saran penulis ialah bahwa; Penanggulangan tindak pidana perjudian sebagai salah satu
bentuk kejahatan kesusilaan dalam perkembangannya tidak dapat ditanggulangi
dengan kebijakan penal semata. Upaya penanggulangan kejahatan lewat jalur penal
lebih menitikberatkan pada sifat represif (penindasan atau pemberantasan) sesudah
kejahatan terjadi.
40

ad. 7. Contoh Riwayat Hidup Penulis

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Cut Fadhlan Akhyar


NIM : 03170256
Tempat / Tgl Lahir : Medan, 05 September 1992
Agama : Islam
Alamat : Puri Depok Mas, Blok F / 24, Pancoran Mas, Depok, 16436
Telepon : 0826.1689.1234
Pendidikan : SD Negeri . . . . . . . . . . . . . dst
SMP Negeri ... . . . . . . . . . . dst
SMA Negeri . . . . . . . . . . . . dst
Fakultas Hukum Universitas Jakarta . . . . . . . . dst
Pekerjaan : Kantor Leasing, Jalan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Demikianlah Daftar Riwayat Hidup Ini Saya Buat Dengan Sebenarnya.

Saya Yang Bersangkutan,

CUT FADHLAN AKHYAR

Anda mungkin juga menyukai