BAGIAN PERTAMA
USULAN PENELITIAN TESIS (PROPOSAL)
SISTEMATIKA PROPOSAL
Bagian utama usulan penelitian (proposal) setidak -tidaknya berisi uraian tentang hal-
hal sebagai berikut :
Judul Penelitian
A. Latar Belakang
B. Permasalahan
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
E. Keaslian Penelitian
F. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep
1. Kerangka Teori
2. Kerangka Konseptual
G. Metode Penelitian
1. Jenis dan Sifat Penelitian
2. Pendekatan Penelitian
3. Data Penelitian
4. Tehnik dan Alat Pengumpulan Data
5. Analisis Data
H. Jadwal Rencana Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Judul Penelitian
A. Latar Belakang
B. Permasalahan
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
E. Keaslian Penelitian
F. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep
1. Kerangka Teori
2. Kerangka Konseptual
G. Metode Penelitian
1. Jenis dan Sifat Penelitian
2. Variable yang diamati
3. Pengukuran variable
4. Sumber data penelitian
5. Lokasi penelitian dan alasan pemilihan lokasi
6. Populasi dan sample
7. Tehnik pengumpulan data
8. Metode analisis data
1
Pedoman Penulisan Tesis
Program Studi Magister Ilmu Hukum
Uraian latar belakang dimulai dengan uraian yang bersifat umum dan seterusnya
mengerucut kepada latar yang lebih spesifik tertuju pada gambaran permasalahan
yang akan diteliti. Latar belakang yang baik sedapatnya mampu memperlihatkan
adanya kesenjangan antara keadaan-keadaan normatif (ideal) dengan keadaan yang
konkrit (empiris), atau mampu menjelaskan secara meyakinkan bahwa keadaan yang
sifatnya normatif menimbulkan sejumlah permasalahan pada tataran aplikasi. Oleh
karena itu, latar belakang harus didukung oleh data-data yang akurat, mutakhir dan
dapat dipercaya. Data dalam hal ini bisa bersifat teoritis (kepustakaan) dan lebih baik
jika disertai dengan data empiris.
Sebagai panduan umum, ada beberapa pertanyaan yang harus terjawab dalam uraian
latar belakang, antara lain :
1. Apa saja kondisi yang melatar belakangi timbulnya permasalahan -permasalahan
yang akan diteliti ?
2. Mengapa permasalahan tersebut penting untuk diteliti, baik dari perspektif
subjekif peneliti maupun dari perspektif kemanfaatan secara umum ?
3. Bagaimana posisi permasalahan-permasalahan tersebut dalam kerangka
pembangunan sistem hukum nasional ?
Mengingat bahwa penelitian yang akan dilakukan adalah pada tingkat tesis, maka
karakteristik permasalahan sebaiknya tidak deskriptif semata dan tidak pula terlalu
berat bobot filosofisnya.
2
Pedoman Penulisan Tesis
Program Studi Magister Ilmu Hukum
Mungkin akan lebih baik jika tujuan penelitian dirumuskan untuk mengetahui dan
menganalisis penjabaran prinsip business judgment rule dalam ketentuan-ketentuan
perundang-undangan tentang perseroan terbatas di Indonesia termasuk keputusan -
keputusan pengadilan.
b. Manfaat praktis akan lebih berkaitan pada manfaat pada tataran operasional dalam
pembangunan hukum nasional atau pada lembaga/ instansi terkait atau pihak -
pihak lain yang berkepentingan.
3
Pedoman Penulisan Tesis
Program Studi Magister Ilmu Hukum
1. Kerangka Teori
F. Kerangka Teori Kerangka teori adalah bagian penting dalam sebuah
dan Kerangka penelitian, terutama bagi yang menggunakan pendekatan
Konseptual kualitatif sebagai metode penelitian. Mengingat
pendekatan ini mengutamakan keharmonisan antara
teori atau doktrin dengan data yang dikumpulkan.
Kerangka teori penting dirumuskan secara tepat karena kerangka teori merupaka n
pisau analisis bagi Peneliti untuk memecahkan permasalahan -permasalahan yang
telah dirumuskan. Oleh karena itu kerangka teori yang dipergunakan harus benar -
benar relevan dengan permasalahan yang akan diteliti.
2. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah hasil penalaran dari pengusul Proposal yang berisi
penjelasan tentang hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang
lainya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka konseptual ini pada dasarnya
merupakan alur pikir yang memberikan arah bagi jalannya penelitian secara
konseptual. Kerangka konseptual disusun dengan memperhatikan konsep -konsep
hukum yang terkandung dalam kerangka teoritis yang dipergunakan sebagai pisau
analisis penelitian.
4
Pedoman Penulisan Tesis
Program Studi Magister Ilmu Hukum
T anggungjaw ab T erbatas
(lim ited liability)
Putusan-
Putusan
Doktrin Piercing the Pengadilan
K erugian Pemegang Corporate Veil di
Perseroa Saham
Indonesia
n
T anggungjaw ab Penuh
Pada bagian ini dijelaskan jenis dan sifat penelitian yang sesuai dengan rumusan
masalah dan tujuan penelitian. Jenis penelitian dapat meliputi jenis penelitian hukum
normatif, atau penelitian hukum empiris atau kombinasi penelitian h ukum normative
dan empiris. Jelas diuraikan tipe penelitian hukum normative yang dipergunakan
dalam penelitian, misalnya penelitian inventarisasi hukum positif, penelitian untuk
menemukan asas dan/atau doktrin hukum, penelitian hukum inconcrito, penelitian
hukum taraf sinkronisasi vertical dan horizontal atau penelitian sejarah hukum.
Penjelasan mengenai jenis penelitian selalu dikaitkan dengan konteks penelitian yang
dilakukan. Jadi bukan diuraikan secara umum saja berdasarkan kajian kepustakaan.
b. Pendekatan Penelitian
5
Pedoman Penulisan Tesis
Program Studi Magister Ilmu Hukum
Bagi penelitian hukum normative yang seluruhnya menggunkan data sekunder, data
penelitian dapat juga dituliskan sebagai Bahan Hukum. Data penelitian dalam
penelitian hukum normative pada prinsipnya menggunakan data sekunder yang
umum dikenal dengan sebutkan bahan hukum. Bahan hukum terdiri dar i bahan
hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier. Dalam Usulan
Penelitian (Proposal) dijelaskan secara rinci bahan hukum primer yang dipergunakan
dalam penelitian sebagai hasil inventarisasi perundang-undangan yang telah
dilakukan oleh peneliti.
Tehnik pengumpulan data dapat meliputi antara lain : tehnik pengumpulan melalui
studi pustaka (library research), studi dokumen (documentary research) atau tehnik
pengumpuylan data lapangan (field research). Sedangkan alat yang dipergunakan
dalam mengumpulkan data primer dapat meliputi pedoman wawancara, observasi,
questioner, atau focus group discussion. Data sekunder dikumpulkan dengan
menggunakan alat pengumpulan data berupa studi pustaka ( library research) atau
studi dokumen (documentary research).
Bagi yang menggunakan dukungan data primer melalui wawancara dijelaskan secara
rinci mengenai jenis wawancara yang dipergunakan dan narasumber atau informan
yang diwawancarai serta metode menentukan narasumber atau informan yang
diwawncarai.
e. Analisis Data
Pada bagian ini ditegaskan metode analisis data yang dipergunakan yaitu analisis data
kualitatif. Selanjutnya dijelaskan alasan-alasan menggunakan metode analisis data
yang digunakan serta prosedur yang dilakukan dalam analisis data sampai dengan
pengambilan kesimpulan.
6
Pedoman Penulisan Tesis
Program Studi Magister Ilmu Hukum
(8). Metode analisis data, meliputi analisis data secara kuant itatif sampai pada logika
penarikan kesimpulan.
Ada dua model cara penulisan daftar pustaka yang banyak di pergunakan di
Program Studi Magister Ilmu Hukum FH USU , yakni :
(1). model pertama, cara penulisannya sebagai berikut :
(a). dipisahkan dalam beberapa kategori yakni buku teks ; jurnal, makalah
seminar, majalah ilmiah ; surat kabar, majalah, bulletin ; hasil browsing
di internet ; dan perundang-undangan.
(b). bahan-bahan pustaka pada setiap kategori diurut ke bawah menurut
abjad ;
7
Pedoman Penulisan Tesis
Program Studi Magister Ilmu Hukum
Mahasiswa dapat memilih salah satu model tersebut, yang terpenting adalah
konsistensi dalam menggunakan model yang dipilih.
8
Pedoman Penulisan Tesis
Program Studi Magister Ilmu Hukum
BAGIAN KEDUA
TESIS
FORMAT TESIS
Seperti halnya usulan penelitian (proposal), tesis terdiri dari bagian awal, bagian
utama dan bagian akhir.
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Permasalahan
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian
F. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep
1. Kerangka Teori
2. Kerangka Konsep
G. Metode Penelitian1
1. Jenis dan Sifat Penelitian
2. Pendekatan Penelitian
3. Data Penelitian
4. Tehnik dan Alat Pengumpulan Data
5. Analisis Data
1
Bagi penelitian hukum empiris dengan analisis data kuantitatif, bagian Metode Penelitian
disesuaikan sebagaimana bagian Metode Penelitian pada Proposal
9
Pedoman Penulisan Tesis
Program Studi Magister Ilmu Hukum
B. …………………………………..
C. ………………………………….
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
10
Pedoman Penulisan Tesis
Program Studi Magister Ilmu Hukum
BAGIAN KETIGA
TATA CARA PENULISAN
Bahan dan ukuran memuat persyaratan tentang naskah, sampul, warna sampul,
tulisan pada sampul dan ukuran.
a. Naskah
Naskah usulan penelitian (proposal) dan tesis dibuat di atas kertas HVS 80 g/m²
dan tidak timbal balik.
b. Sampul
Sampul tesis dibuat dari kertas buffalo atau yang sejenis, dan sedapat -dapatnya
diperkuat dengan karton dan dilapisi plastik. Tulisan yang tercetak pada s ampul
sama dengan yang terdapat pada halaman judul.
c. Warna Sampul
Warna sampul ditetapkan merah hati
d. Ukuran
Ukuran naskah ialah 21,6 cm x 27,9 cm (ukuran kwarto) warna putih.
B. PENGETIKAN
1. Jenis huruf
(1). Naskah usulan penelitian dan tesis diketik dengan menggunakan huruf
Times New Roman 12 untuk seluruh naskah ;
(2). Penulisan catatan kaki (foot note) diketik dengan menggunakan huruf
Times New Roman 10
(3) Huruf miring digunakan untuk menggantikan penulisan kata (kalimat)
yang biasanya digaris bawahi untuk tujuan tertentu, misalnya nama latin,
singkatan/ kata asing, dan lain-lain ;
(4). Bila naskah menggunakan lambang, huruf Yunani atau tanda -tanda lain
yang tidak dapat diketik (tidak tersedia di Komputer), harus ditulis tangan
dengan rapi memakai tinta hitam ;
3. Jarak baris
Jarak antara 2 baris dibuat 2 spasi, kecuali intisari, kutipan langsung, judul, judul
daftar tabel dan gambar yang lebih dari 1 baris, dan daftar pustaka diketik
dengan jarak 1 spasi ke bawah ;
11
Pedoman Penulisan Tesis
Program Studi Magister Ilmu Hukum
4. Batas tepi
Batas-batas pengetikan, ditinjau dari pinggir kertas ketentuannya ditetapkan
sebagai berikut :
(1). tepi atas : 4 cm
(2). tepi bawah : 3 cm
(3). tepi kiri : 4 cm, dan
(4). tepi kanan : 3 cm
5. Pengisian ruangan
Ruangan yang terdapat pada halaman naskah diisi penuh, artinya pengetikan
harus mulai dari batas tepi kiri sampai ke batas tepi kanan, dan jangan sampai
ada ruangan yang terbuang, kecuali kalau memulai alinea baru, daftar, gambar,
sub judul, atau hal-hal yang khusus lainnya.
6. Alinea baru
Alinea baru dimulai pada ketikan yang keenam dari batas tepi kiri.
7. Permulaan kalimat
Kalimat yang dimulai dengan bilangan atau lambang harus dieja pengetikannya,
misalnya Sepuluh Pasal dari Undang-Undang ; Limabelas tahun setelah
diundangkannya Undang-Undang tersebut dan seterusnya ;
12
Pedoman Penulisan Tesis
Program Studi Magister Ilmu Hukum
9. Rincian kebawah
Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus disusun vertikal ke bawah,
pakailah nomor urut dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat rincian.
Penggunaan garis penghubung (-) atau tanda-tanda lain di depan rincian tidak
dibenarkan.
C. PENOMORAN
Bagian ini melupi uraian-uraian tentang tata cara penomoran halaman, tabel, dan
gambar.
1. Halaman
Tata cara penomoran halaman adalah sebagai berikut :
(1). Bagian awal usulan penelitian dan tesis, mulai dari halaman judul sampai
ke daftar tabel dan daftar lampiran (bila ada) diberi nomor halaman
dengan angka Romawi kecil, dan diletakkan di tengah bawah ;
(2). Bagian utama dan bagian akhir, mulai dari Pendahuluan (Bab I) sampai
kepada halaman terakhir memakai angka Arab sebagai nomor halaman;
(3). Nomor halaman bagian utama dan bagian akhir diletakkan di sisi kanan
atas kertas, kecuali kalau ada judul atas bab pada bagian atas halaman
tersebut. Untuk halaman yang demikian, maka nomor halaman
ditempatkan pada sisi tengah bawah kertas ;
(4). Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari
tepi atas atau tepi bawah ;
2. Tabel (daftar)
Tabel (daftar) diberi nomor urut dengan angka Arab
13
Pedoman Penulisan Tesis
Program Studi Magister Ilmu Hukum
3. Gambar
Bila ada gambar, maka gambar di nomori secara berurut dengan menggunakan
angka Arab ;
1. Tabel (Daftar)
Pembuatan tabel (daftar) mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut ;
(1). Setiap awal pada judul tabel ditulis dengan huruf besar kecuali kata
penghubung dan kata depan ;
(2). Nomor tabel (daftar) yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris di
atas tabel (daftar), tanpa diakhiri dengan titik ;
(3). Tabel (daftar) tidak boleh dipenggal, kecuali bila tabel yang bersangkutan
memang panjang dan tidak cukup ditampilkan dalam satu halaman. Untuk
hal yang demikian, maka pada halaman lanjutan tabel (daftar)
dicantumkan nomor tabel (daftar) dan kata lanjutan tanpa judul ;
(4). Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisahan antara satu kolom
dengan kolom lainnya cukup tegas, tetapi tanpa garis pemisah antar kolom
;
(5). Kalau tabel (daftar) lebih dari ukuran lebar kertas, sehingga harus dibuat
memanjang kertas (landscape), maka bagian atas tabel (daftar) harus
diletakkan di sebelah kiri kertas ;
(6). Di atas dan di bawah tabel (daftar) dipasang garis batas, agar terpisah dari
uraian pokok dalam tulisan ;
(7). Tabel (daftar) diketik simetris ;
(8). Pada bagian kanan bawah tabel (daftar) ditulis sumber pengambilan tabel
(daftar) tersebut ;
(8). Tabel (daftar) yang lebih dari dua halaman atau yang harus dilipatkan,
ditempatkan pada bagian lampiran ;
2. Gambar
Pembuatan gambar mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut ;
(1). Bagan, grafik, skema, peta atau foto semuanya disebut gambar (tidak
dibedakan) ;
(2). Nomor gambar yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris di bawah
gambar, tanpa diakhiri dengan titik ;
(3). Gambar tidak boleh dipenggal ;
(4). Keterangan gambar dituliskan pada tempat-tempat yang lowong di dalam
gambar dan jangan pada halaman lain ;
(5). Bila gambar melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas gambar
harus diletakkan di sebelah kiri kertas ;
(6). Ukuran gambar (lebar dan tingginya) diusahak an supaya sewajar-
wajarnya (tidak terlalu kurus atau terlalu gemuk) ;
(7). Bagan dan grafik dibuat dengan tinta hitam yang tidak larut dalam air dan
garis lengkung grafik dibuat dengan bantuan kurve Perancis ( French
curve);
(8). Letak gambar diatur supaya simetris ;
14
Pedoman Penulisan Tesis
Program Studi Magister Ilmu Hukum
E. BAHASA
2. Bentuk Kalimat
Kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama dan atau orang kedua (saya,
aku, kita, kami, engkau, dan lain-lain), tetapi dibuat dalam bentuk pasif. Pada
penyajian ucapan terima kasih pada prakata, kata Saya diganti dengan kata Penulis.
3. Istilah
Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau yang sudah diIndonesiakan. Jika
terpaksa harus memakai istilah asing, bubuhkan garis bawah atau cetak miring pada
istilah itu.
F. PENULISAN NAMA
Penulisan nama mencakup nama penulis yang diacu dalam uraian, daftar pustaka,
nama yang lebih dari satu suku kata, nama dengan garis penghubung, nama yang
diikuti dengan singkatan, dan gelar kesarjanaan.
1. Nama Penulis yang diacu dalam Uraian
Penulisan nama Penulis mempedomani hal-hal sebagai berikut :
(1). Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian, nama penulis ditulis lengkap
tidak mendahulukan nama keluarga (nama belakang).
Contoh : James A. Kehoe menyatakan bahwa internasionalisasi pasar
modal telah berkembang dengan cepat.
(2). Penulis yang jumlahnya lebih dari 2 orang hanya ditulis nama penulis
pertama dan diikuti dengan dkk. Atau et.al.
Contoh : Menurut James D. Cox, dkk., pemberian informasi berdasarkan
prinsip keterbukaan dapat mengantisipasi terjadinya kemungkinan
investor tidak memperoleh informasi atau fakta material atau tidak
meratanya informasi bagi bagi investor disebabkan ada informasi yang
telah disampaikan kepada orang-orang tertentu.
(penulis buku pada contoh di atas ada 3 orang, yakni James D. Cox, Robert
W. Hilman, Donald D. Langevoort).
15
Pedoman Penulisan Tesis
Program Studi Magister Ilmu Hukum
5. Gelar Kesarjanaan
Gelar kesarjanaan dalam penulisan nama, baik pada kutipan maupun daftar pustaka,
tidak boleh dicantumkan.
G. KUTIPAN
1. Kutipan langsung
Mengutip secara langsung dilakukan dengan cara menyalin kata demi kata yang sama
bunyinya dengan ejaannya. Kutipan langsung terdiri dari kutipan pendek dan kutipan
panjang.
a. Kutipan pendek, yaitu kutipan yang tidak lebih dari lima baris, maka dapat diketik
langsung pada teks dengan tanda kutip di antara bagian yang dikutip. Contoh :
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 19 88 tentang Lembaga
Pembiayaan, Pasal 1 butir 7 menyebutkan “Perusahaan Kartu Kredit ( Credit Card
Company) adalah badan usaha yang melakukan pembiayaan untuk membeli
barang dan jasa dengan menggunakan kartu kredit”.
b. Kutipan panjang, yaitu kutipan yang lebih dari lima baris, ditulis tanpa tanda
kutip, tetapi dimulai baris baru 6 ketuk baris pertama dan tiga ketuk untuk baris
selanjutnya, dengan hanya satu spasi.
Contoh kutipan panjang :
Penjelasan Pasal 91 Undang-Undang Pasar Modal menyatakan :
Masyarakat pemodal sangat memerlukan informasi mengenai kegiatan
perdagangan, keadaan pasar, atau harga efek di bursa efek yang tercermin dari
kekuatan penawaran jual dan penawaran beli efek sebagai dasar untuk
16
Pedoman Penulisan Tesis
Program Studi Magister Ilmu Hukum
Apabila kutipan terlalu panjang, maka beberapa kata dapat dibuang dari sumber
aslinya namun tidak boleh mengurangi makna yang dikutip. Penulisan seperti ini
disertai dengan tanda titik-titik (…) atau disebut dengan ellipses point
3. Sumber kutipan
Secara umum penunjukan sumber kutipan dapat berupa bodynote, footnote atau
endnote. Cara yang dipergunakan pada Program Studi Ilmu Hukum Sekolah
Pascasarjana USU adalah footnote. Cara penulisan footnote disesuaikan dengan
kebiasaan pembimbing, yang penting adalah taat asas, konsisten dan tidak campur
aduk. Meskipun demikian dianjurkan untuk menggunakan contoh berikut ini ;
a. buku teks
1 J. Satrio, Hukum Perikatan, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian, Buku II, ,
The Law Quarterly Review, Vol. 116, January 2000, hlm. 69.
2 Ibid., hlm. 70.
3 Setiawan, “Kontrak Standar dalam Teori dan Praktek”, Varia Peradilan,
17
Pedoman Penulisan Tesis
Program Studi Magister Ilmu Hukum
18
Pedoman Penulisan Tesis
Program Studi Magister Ilmu Hukum
I. NASKAH PUBLIKASI
19
Pedoman Penulisan Tesis
Program Studi Magister Ilmu Hukum
LAMPIRAN 1
HALAMAN SAMPUL DEPAN
………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………. [Judul Penelitian]
TESIS
Oleh :
20
Pedoman Penulisan Tesis
Program Studi Magister Ilmu Hukum
LAMPIRAN 2
HALAMAN SAMPUL DALAM
………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………. [Judul Penelitian]
TESIS
Oleh :
21
Pedoman Penulisan Tesis
Program Studi Magister Ilmu Hukum
LAMPIRAN 3
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
SURAT PERNYATAAN
Nama : …………………………………………….
NIM : …………………………………………….
Program Studi : Magister Ilmu Hukum
Judul Tesis :
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat ini adalah asli karya saya
sendiri, bukan merupakan plagiat atau duplikasi dari penelitian yang telah
ada sebelumnya. Apabila ternyata dikemudian hari diketahui bahwa Tesis
saya ini merupakan plagiat atau duplikasi karena kesalahan saya sendiri,
maka saya bersedia diberikan sanksi apapun oleh Program Studi Magister
Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan saya tidak
akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.
Demikian Surat Pernyataan ini saya perbuat dengan sebenarnya dan dalam
keadaan sehat.
Medan,
…………………………………..
M aterai
…………………………………………….
.
22
Pedoman Penulisan Tesis
Program Studi Magister Ilmu Hukum
LAMPIRAN 4
HALAMAN PERSETUJUAN
NAMA : ……………………………………….
NIM : ……………………………………….
PROGRAM : Magister Ilmu Hukum
STUDI
Menyetujui :
Komisi Pembimbing
23
Pedoman Penulisan Tesis
Program Studi Magister Ilmu Hukum
LAMPIRAN 5
CONTOH PENULISAN TABEL (DAFTAR)
Tabel 1
S anksi terhadap Pasangan Perkawinan S emarga
Masyarakat Mandailing di Desa Manegen
24
Pedoman Penulisan Tesis
Program Studi Magister Ilmu Hukum
LAMPIRAN 6
CONTOH PENULISAN GAMBAR
Skema 1
Proses Pelaksanaan Perkawinan Semarga Pada Masyarakat Mandailing
di Desa Manegen
M arpokat
haroan boru
Panaek gondang Mangalehen goar
M angalo-alo
dan manjagit Mata ni horja
Mangupa
boru
25